Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Aku, dan Dosa terselubungku!

Awalan yg bagus gan.. bikin makin penasaran ntar jadinya gimana
 
alurnyw natural seneng yang kaya gini dutunggu updatenya
 
Minggu, 20 Juli 2014

"Beb, kok kamu sedih gitu, mikirin apa?"
sebuah pertanyaan pendek memutus lamunanku yang sedang tercampur kesedihan, karena harus berpisah dengan alex. Aku tau, ini bukan perpisahan untuk waktu yang lama, dan akhir pekanpun kalau mau juga pasti bisa bertemu. Tapi tetap saja, dari yang biasanya tak sampai setengah jam bisa menghampiri satu sama lain, kini harus beberapa jam, dan yang pasti tidak bisa setiap hari.

"ga papa kok..." jawabku

"ga papa apanya? kamu aja jadi kucel gitu... mikir apa sih? ngomong dong..." pinta alex

aku langsung memeluk alex yang duduk disebelah kananku dan hanya diam untuk beberapa waktu.

Kami berdua sedang berada disebuah tempat makan di mall terdekat, pekan depan Alex sudah mulai ospek di kampusnya, dan aku pekan berikutnya juga sudah mulai ospek. Karena kuliah dijakarta, dan belum mempersiapkan apa-apa, alex harus berangkat besok selasa. Kalau aku sendiri, sudah mendapatkan kosan karena dibantu kakak sepupu ku yang sudah duluan kuliah di Semarang.

"terus... besok kita ketemunya kapan kalo udah kuliah? kan jauh?" tanyaku dengan suara yang lirih teredam jaket yang dipakai alex

"ya pas ketemu, haha..."

"ih kamu ga serius jawabnya!" sambil melepas pelukan dan mendorong alex karena kesal dengan jawabannya. seolah alex tidak pernah memikirkan perasaanku, dan aku benar benar kesal mendengar jawaban alex.

"Din... kan bener, yang namanya ketemu ya pas ketemu... toh juga ga selalu apa yang kita rencanain itu bisa beneran terjadi..." jawab alex sambil mencoba memelukku dengan tangan kirinya

"mendingan kan pas pengen ketemu ya ketemu, toh juga jakarta semarang deket... kalo pas lagi kuliah ada libur atau jadwal lagi sepi, kan bisa ntar ketemuan, kereta juga banyak ini" lanjutnya

"tapi beneran ya? ntar kamunya sok sibuk... orang pas disini aja kamu sering sok sibuk"

"lah, kan menyesuaikan aja... ya kalo nanti ternyata ada acara sama temen-temen ya bakalan aku kasih kabar dulu kok, toh udah sama sama dewasa ini... kamu juga udah kan?"

"udaaahh..."

"nah, itu pinter..." lanjutnya diikuti dengan senyuman tipis dan mulai melepas pelukannya untuk melanjutkan menghabiskan makan siang nya, makananku justru belum tersentuh sama sekali.

"abisin dulu, abis itu balik, kayaknya mendung tuh"

"iya iya... ini udah ta makan kok..." jawabku sambil mencoba mempercepat makanku

Setelah selesai makan, kami berdua segera bertolak dari tempat tersebut dan segera melanjutkan perjalanan pulang. Aku tadi dijemput oleh alex dirumah, padahal sebenarnya tempat makan dan rumahku berlawanan arah, jadi ketika mengantarkanku pulang, sebenarnya aku juga melewati rumah alex.

"mau mampir rumahku dulu ga? kan besok besok bakalan jarang tuh mampir rumah ketemu ibuku... haha" tanya alex

"yaudah mampir aja, sekalian aku mau ngopi film korea yang aku nitip download in waktu itu, udah kan? jangan jangan lupa di download lagi..."

"inget lah!"

setibanya dirumah alex aku segera melepas helm dan menaruhnya di kursi yang ada diteras dan alex sedang sibuk memarkirkan sepeda motornya.

"lex... tumben sepi, adekmu mana?"

"tadi pagi sih pamitan kalo sore mau renang, paling udah berangkat" jawab alex sambil berjalan masuk kerumah.

Alex dan adiknya yang masih duduk dibangku SMP memang anak yang ceroboh, terkadang mereka lupa menutup pintu rumahnya, ya katanya sih aman aman aja selama ini, mungkin juga karena lingkungan yang masih sangat akrab, tidak seperti kehidupan di kota yang mulai individualistis. Begitu juga dengan hari ini, pintunya bahkan tidak di tutup sedangkan dirumah sudah tidak ada orang sama sekali.

*tik... tik... tik.. tik... bresss....*

"yah lex, ujan..." kataku

"ya alhamdulillah, ujannya pas kita udah sampe disini, coba pas dijalan tadi, basah kita..."

"oh iya ya..." tanyaku sambil duduk dan merapikan jilbabku yang tadi jadi berantakan karena pake helm untuk mengisi kegiatan sambil alex mengambilkan Laptop nya

"mana flashdisk nya?" tanya alex mengagetkanku karena aku tak mendengar dia mendekat, maklum suara hujan yang lebih dominan ditempat tersebut.

Alex kemudian membuka dan memasang kabel laptop merek HP nya kecolokan yang ada disebelah meja kemudian segera menyalakannya

"bentar, aku cari dulu" pintaku pada alex dan aku mengeluarkan wadah kecil berwarna pink yang khusus untuk perlengkapan tulis dan flashdisk. Dan ketika aku membuka resleting wadah itu, aku terkejut, karena ada 2 flashdisk merk Ad*ta warna merah hitam jumlahnya dua, padahal aku hanya punya satu flashdisk saja selama ini.

"lex..."

"hah?" respons nya ketus

"kok flashdisknya ada dua ya?" tanyaku semakin bingung

"ya mana ku tau... kan ga ada yang megang barang-barang mu selain kamu sendiri... wek"

"hmmm..."

"apa jangan jangan abis darimana gitu, kamu dititipin sama orang..." terka alex

"apa iya ya? bentar, kayaknya iya sih, dua minggu lalu pas ketemu Rina dia nitip flashdisk, soalnya dia ga bawa tas, takut ilang... eh malah lupa ga diminta..."

"yaelah... dasar... mak emak... dah mulai pikun..." kelakar alex

"eh, bentar, dari kapan si Rina bawa-bawa flashdisk? dia aja paling males urusan sama komputer dan tetek bengek nya" lanjut alex

"enggak tau lah, tanya aja besok pas ketemu..."

"yaudah flashdisk mu mana sini..."

"iya ihh... ga sabaran banget... eh tapi yang mana yang punyaku mana punya Rina?" tanyaku karena bingung lihat flashdisk yang sama persis dan tidak ada penanda gantungan atau coretan apapun

"ambil aja asal, toh kamu pasti tau isi flashdisk mu apa aja kan..."

"oh iya... pinter kamu..."

lalu aku menyerahkan flashdisknya ke alex dan sebenernya memang asal ambil, toh bener kata alex kalo emang salah flashdisk tinggal dituker aja gampang.

*klik*

*ting nung*

*klik*

suara touchpad laptop yang diarahkan pada nama flashdisk yang baru saja dimasukkan. dan ketika di klik foldernya, sebenarnya aku dan alex sudah yakin bahwa itu bukan flashdisk ku karena tidak ada satupun folder yang berjudul drama korea yang biasa aku tonton.

tapi bukannya kami segera mencabut dan mengganti dengan yang satunya, tapi kami berdua tertarik pada sebuah folder yang berjudul "tugas akhir". Ya, aku dan Rina adalah teman sekelas, dan setahuku sudah tidak ada tugas apapun setelah bulan Maret silam, begitu pula kalau itu pacar Rina, lha gimana mau ada yang beda, pacar rina juga sekelas. Tapi tanggal di kolom Date pada tampilan explorer nya menyatakan bahwa itu adalah folder yang dibuat pada bulan ini.

"eh ini tugas apaan ya? jangan jangan kita yang gak tau ada tugas tambahan..." tanyaku pada alex

"buka aja apa? kepo kepoin folder orang..." bujuk alex yang terdengar seperti setan yang sedang membujuk manusia untuk berbuat dosa

dan ketika folder tersebut dibuka, muncullah beberapa file yang terlihat dengan nama yang aku sama sekali nggak pernah ngeh sebelumnya. tapi menurut Alex, itu adalah file film

"Faketaxi Innocent student does backseat an..." begitulah bunyi file yang tertera, mungkin karena judulnya panjang, jadi ada titik titik dibelakangnya. dan akupun menanyakan alex untuk memutar film tersebut.

"serius minta diplay? ini kayaknya bokep lho..." kata alex

"ih kok kamu ngomong gitu sih? mana mungkin si Rina di flashdisk nya ada bokep"

"yaudah, tak play ya..."

*klik klik*

kemudian muncullah Windows media player clasic yang kemudian diikuti tampilan dari vidionya.

"ini kayaknya vidio ngejahilin orang gitu deh... tuh kaya pake kamera tersembunyi kan..." kataku mengomentari tampilan dari vidionya

vidio dimulai dengan opening tulisan faketaxi.com dan seorang wanita yang melambaikan tangan memanggil taksi. kemudian muncullah tampilan seorang supir taksi yang mengambil penumpang wanita berambut pirang lurus yang memakain celana hitam, dan jaket hitam.

dan selayaknya supir taksi biasa, ada obrolan basa basi, sampai disini aku masih belum curiga sama sekali, sampai pada satu adegan dimana penumpang justru menyerahkan kartu mahasiswa, dan ditolak oleh supir taksi karena ternyata penumpang wanita tersebut tidak membawa uang yang cukup untuk membayar tagihan senilai 60 Euro atau hampir 900ribu.



dan perdebatan kecil terjadi yang berujung pada supir yang kecewa dan meminta imbalan lain, dan wanita tersebut mengiyakan kemudian mobil diparkirkan ke tempat yang cukup sepi.

"ini mau ngapain?" tanyaku pada alex

"ye... liat sendiri... aku juga belom pernah liat kalik"

"eh, kok wajahnya supirnya disensor?" tanyaku lagi karena di film tersebut sang supir yang sudah menghentikan taksi tiba tiba pindah ke kursi belakang menemani wanita tersebut dan anehnya mukanya disensor

"ih..." itulah satusatunya yang terucap ketika melihat adegan selanjutnya, karena tiba tiba saja wanita tersebut menurunkan celana supir tersebut dan terlihatnya penis dari supirnya. kemudian dengan cekatan wanita tersebut melahap penis supir taksi sambil sesekali mengocok penis supirnya

"lex, itu diapain? apa ga jijik? itu kan buat pipis..." tanyaku pada alex, wajah alex pun mulai memerah mungkin karena tergoda dengan apa yang dia saksikan, akupun mulai sedikit merasa aneh

"itu namanya di Blowjob, di emut... ya enggak lah, masa jijik, kan bukan buat pipis aja... bisa bikin anak juga wek..." jawabnya sambil tetap memperhatikan film tersebut

aku pun juga memperhatikan film tersebut, entah kenapa seakan tidak mau berpaling dulu, disana aku juga melihat bahwa penis yang awalnya agak lembek jadi terlihat mengeras.

adeganpun berganti dengan kamera yang awalnya disembunyikan jadi dipegang oleh supir dan lenguhan dari para pemain di film tersebut sedikit mengisi suara hujan yang menghujam genteng rumah alex

"owh... yes... ahh..." begitulah lengungan yang terdengar ketika penis supir menusuk kedalam vagina si wanita tersebut.

"lex, serem..." kataku sambil menutup mata dan mengintip adegan yang terjadi

"serem apanya? itu dinikmatin..."

adeganpun berganti lagi ketika supir mulai menarik penisnya dan bermain dengan lubang dubur wanita tersebut. dan setelah beberapa saat si supir memasukkan penisnya kedalam lubang dubur wanita tersebut.

"IH LEX! MATIIN! SEREM!" pintaku pada alex, dan alex pun mematikan vidionya.

entah kenapa setelah melihat film tersebut aku berdebar-debar, wajahku pasti sangat merah karenanya, karena aku juga melihat wajah alex agak merah.

"lex, kok deg degan gini ya?" tanyaku polos,

"itu namanya horni..."

"heh? horni? itu apa?" tanyaku karena memang tidak tau arti nya

"ya yang kamu rasain sekarang, rasanya berdebar-debar, muka agak anget, rasanya rada gerah"

"eh, iya lho aku ngrasain gitu... kamu juga, kok merah mukanya?"

"yanamanya cowok normal, abis nonton bokep ya horni lah..." jawabnya sembari memperbaiki posisi duduknya yang tiba tiba seperti kurang nyaman

"kenapa lex?"

"ngganjel, salah orbit..." katanya

"heh? maksudnya? dedekmu?" tanyaku mencoba menebak apa yang terjadi, ya, dedek adalah nama yang kami berdua sepakati sebagai pengganti kata penis, biar tidak terlalu risih dengan namanya.

"iya, bangun..."

"masa sih? kok bisa bangun?"

"yaelah, namanya juga horni, ya bangun lah dedeknya... kamu sih ga punya jadi ga tau..."

"ya jelas gak punya lah" sela ku ditengah kalimatnya, dan entah kenapa mataku jadi menuju ke selangkangan alex yang sedang memakai celana pensil ketat warna hitam dan terlihat ada gundukan yang biasanya tidak terlihat

"apa liat liat? bilang dong... biar ta bukain sekalian" kata alex karena menyadari aku curi pandang ke arah celananya

"yaudah buka aja" entah kenapa lancar sekali aku mengatakannya,

alex pun segera menurunkan celananya sampai ke atas lutut sehingga penisnya terlihat menjulang, dan kali ini aku baru benar benar bisa melihat dengan jelas seperti apa bentuk penis alex, ya memang lebih kecil daripada film tadi, tapi mungkin itu memang bawaan gen dari ras yang berbeda.

"kamu kan tadi udah lihat vidionya, kamu mau nyobain ga?" tanya alex

"nyoba apa?"

"blowjob dong..."

"tapi aku belom bisa, aku harus gimana emangnya?" tanyaku

"yaudah sini... kamu buka mulutnya, agak melet dikit, terus dedeknya kaya diemut kalo kamu ngemut eskrim itu lho" kata alex sambil membenarkan posisi duduk dan mengarahkan kepalaku ke penisnya

aku pun mengikuti permintaan alex, walau agak ragu akhirnya aku mengikuti persis ucapan alex, membuka mulutku dan memasukkan kepala penisnya.

Aneh. hanya itu yang ada dibenakku, awalnya terasa agak asin kemudian setelah beberapa saat justru tidak ada rasanya sama sekali. dan karena sudah basah, yang awalnya agak susah sekarang jadi lebih mudah menggerakkan penisnya keluar masuk mulutku.

sesekali aku melihat alex memejamkan mata dan melenguh ke enakan, dan akupun tidak tau apa yang terjadi. karena menurutku aku tidak melakukan apa apa,

dan reflek saja si alex menggerayangi punggungku dengan tangan kanannya berputar putar dan tangan kirinya merengkuh payudaraku dan meremas nya. aku hari ini hanya menggunakan BH yang tanpa busa jadi diremas dari luar pun terasa sampai kedalam.

dan semakin aku memainkan penisnya, remasan dan raba an dari alex semakin liar. akupun menikmatinya

"ahh.... emmmmmpphh..." hanya itu yang bisa keluar dari mulutku yang tertutup rapat dengan penisnya

aku tentunya menikmati ini juga, dan aku juga merasakan seperti ada yang basah dibalik celana dalamku sehingga dengan refleks aku menggesek gesekkan pahaku sendiri

"aw... giginya ga usah dipake beb..." kata alex ketika gigiku mengenai kepala penisnya ketika kepalaku naik turun.

"iya maaf, namanya juga masih belajar... ahh.... emmpppp.." kataku sambil tetap mengocok penisnya dan alex tetap memainkan tangannya di payudaraku

"iihh... kamu nih... lagi ngomong juga di remes remes, apa ta buka aja kancing bajunya?" tawarku

"boleh, sama bh nya iketannya dilepas aja..."

kemudian aku melepas beberapa kancing dan melepas ikatan BH ku, sehingga alex kini bisa meremas langsung ke payudaraku

"ahhh.... sshhh... ahhh... enak banget beb..." ternyata diremas langsung rasanya jauh lebih nikmat...

akhirnya kami berciuman dengan tangan kiriku mengalungi lehernya, dan tangan kanannya merangkul pinggangku karena masing masing tangan yang lainnya sibuk memainkan payudara dan penis. kami pun terlarut dalam permainan ini walaupun tidak ada variasi aktivitas lain

hanya desahan dan lenguhan kecil yang diselimuti suara hujan yang semakin deras.

"beb... aku mau keluar..." kata alex melepaskan ciuman

namun aku tidak memperdulikan karena memang tidak tau apa yang dia maksud.

"cepetin ngocoknya... ah... ah... ah..." kata alex sambil memegangi tangan kananku dan membimbing untuk mengocoknya lebih cepat kemudian setelah sampai pada tempo yang dia mau dia melepas tangannya dan kembali meremas payudaraku kencang kencang

"ahhh...." lenguhan panjang alex diikuti oleh semburan air mani yang keluar dan jatuh ke lantai, mengenai baju dan tentunya mengenai tanganku.

sebenarnya aku masih inginkan lagi, karena aku merasa sudah semakin enak rasanya, tapi seketika tercium aroma air maninya...

"hooekk... hhooeeekk... ini bau apa we beb?" tanyaku

"bau pejuh ini, fiuh... capek..." jawabnya

ternyata bau menyengat amis ini adalah bau khas dari air mani dan ini adalah pertama kali aku melihat secara langsung. dan dengan terciumnya bau pejuh tersebut, perasaan horni yang daritadi kurasakan seolah olah hilang. tergantikan rasa mual.

aku bergegas ke kamarmandi untuk membersihkan sisa air mani yang menempel ditangan. begitupula alex, setelah membersihkan pejuh yang tercecer dilantai, dia kekamarmandi juga. dan sore itu kami menanti hujan reda hanya dengan duduk dan melakukan obrolan serius terkait dengan kepergian alex kejakarta. sembari meng-copy file film korea pesananku ke flashdisk ku sendiri.

---------------------------------------------------------

"lex... kapan PS? gak kangen po?" tanyaku singkat menggoda alex lewat L*ine.

"weekend ah, lagi mager... dasar sangean..."

"yee... yang ngajarin juga siapa wek..."

"hah? aku ga ngajarin kok... lalalala"

"iihh! kok gitu? terkesannya aku yang nakal...!!" protesku karena berkali kali aku merasa dibodohi oleh alex ketika membicarakan ini

begitulah kira kira obrolan random yang hampir terjadi setiap menjelang akhir pekan, karena tidak bisa selalu bertemu untuk melampiaskan nafsu kami, PS dan VCS adalah solusi terbaik. Kecuali jika ada rencana ketemuan, baru tidak ada obrolan semacam ini, biar lebih lega.

Bahkan ketika aku sedang Haid, libido tidak turun sama sekali, paling pas lagi deras-derasnya keluar darah haid, tapi setelah itu? justru jadi sangat sensitif. mungkin pada kesempatan lain baru sempat terceritakan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd