kisaku
Adik Semprot
- Daftar
- 7 Sep 2012
- Post
- 117
- Like diterima
- 266
ini bukan tulisan gw, penulisnya Panat Djaja, cuma reupload yang hilang november kemaren, mumpung lagi ada waktu
Ki Joko Edan
Hallo mupengers, jumpa lagi sama saya, Ki Joko Edan (66 tahun), dukun atau bahasa modernnya ahli pengobatan alternatif masalah seksual. Mupengers sekalian masih inget kan dengan penampakanku dalam Sis Diny yang judulnya Behind the Mask of Celebrity 2: Hynotized (cuma peran pembantu sih) dan Aksi Ki Joko Edan: Meisya Siregar (nah di sini aku dapet peran utama juga akhirnya
hak...hak...hak).
-------------------------------------
Penulis: Penampakan? Emangnya dedemit Ki?
Ki Joko Edan: Ehehehe...cuma istilah aja Cu, da kerjaan Aki kan emang dekat sama dedemit sama sejenisnya
-------------------------------------
Aku sangat bersyukur dengan profesiku ini, dari dukun kampung di sebuah kota kecil di Jawa Timur, namaku akhirnya berkibar setelah berjuang membuka praktek di pinggir ibukota. Pasienku bukan hanya orang-orang biasa bahkan sudah merambah kalangan pejabat dan selebritis tanah air. Mungkin namaku tidak terlalu terkenal karena aku memang tidak pernah mengkomersilkan diri seperti rekan-rekan seprofesiku yang lain. Cukup melalui mulut ke mulut di antara sesama pengguna jasa dukun, aku meraih popularitasku. Kedekatanku dengan yang namanya seks juga salah satu alasan aku tidak ingin gembar-gembor berlebihan mempromosikan diri, takutnya kalau sudah terlalu terkenal malah dapat predikat dukun cabul oleh mereka yang tidak suka, yang justru akan menjadi bumerang menjatuhkan reputasiku sendiri. Dan memang dari profesi ini, bukan hanya keuntungan materi yang kudapatkan, kadang malah sering aku mendapatkan keuntungan birahi sebagai bagian dari ritual, tentu saja semuanya setelah mendapat persetujuan pasien. Pokoknya prinsip 'mau sama mau' harus dipegang teguh, harus suka rela tanpa paksaan, masing-masing pihak juga harus berkomitmen terhadap rahasia hubungan ini sehingga tak menimbulkan masalah di kemudian hari. Satu lagi catatan tentang ceritaku kali ini aku akan berkomunikasi dengan jin yang tentunya dengan bahasa mereka pula. Mungkin pembaca bakal bingung dengan bahasa yang kupakai nanti, tapi sebenarnya bahasa jin itu mudah dipelajari kok asal mengetahui kuncinya, silakan ditelusuri saja sendiri siapa tau nanti bisa dapat jodoh dari kalangan jin hak...hak...hak.... Oke deh agar tidak terlalu banyak buang waktu, aku akan memulai ceritaku.
#################################
Suatu siang setelah selesai jam makan
"Nyok, udah bisa mulai nih, pasien berikut boleh masuk!" kataku pada asistenku, si Penyok, seusai buang air besar dan istirahat siang.
Penyok bergegas keluar menghampiri pasien berikutnya dan mempersilahkan masuk ke ruang praktekku. Aku mengamati formulir data calon pasienku yang akan segera kutangani ini. Hmmm...
-----------------------------------
Nama: Febiolla Ramlan
Tempat/tanggal lahir: Banjarmasin, 15 Februari 1980
Status: janda beranak satu
Masalah: Nafsu seks yang seringkali tak terkendali, sering lupa mendadak
------------------------------------
Olla Ramlan
Menarik, kasus yang cukup menarik, aku tidak sabar untuk segera menanganinya, semua yang kubutuhkan sudah siap sebelum jam makan siang tadi dibantu oleh si Penyok. Sebentar saja pintu terbuka, masuklah artis dan model cantik yang biasa dikenal dengan nama Olla Ramlan itu. Ia tampil cantik hari itu dengan kaos hitam lengan pendek dan celana panjang putih yang mencetak kaki dan pinggulnya yang indah. Rambut hitam panjangnya disanggul rapi ke belakang.
Siang Mbah ia tersenyum manis dan menyapaku
Mari...mari...silakan duduk Cu! aku mempersilakannya duduk di karpet di hadapanku.
Kami duduk berhadap-hadapan dengan sebuah tungku di antara kami.
Gimana Cu? Coba diceritain masalahnya
Eemmm...bingung juga ya memulainya
Santai aja Cu...ceritakan selengkap mungkin supaya Mbah tahu masalahnya dan bisa membantu kataku sambil menyodorkan segelas teh padanya agar lebih santai, cucu jangan ragu kalau ada yang sifatnya rahasia, semua pasien Mbah jamin kerahasiaannya
Olla meraih gelas yang kusodorkan dan meneguknya sejenak sebelum mulai bercerita mengenai masalahnya. Berbeda dengan penampilannya di televisi yang ceplas-ceplos, ia terlihat agak ragu dan malu-malu menceritakan tentang masalah seks yang dihadapinya. Ya aku sih maklum saja, siapa sih yang tidak ragu menceritakan masalah seperti ini ke orang yang baru dikenalnya. Ia terlihat makin grogi ketika aku mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapat kejelasan lebih. Secara ringkas masalahnya begini, ternyata Olla memiliki nafsu seks yang besar dan seringkali tak terkendali. Inilah yang menjadi salah satu sebab keretakan rumah tangganya dengan mantan suaminya, Alex, yang blasteran Chinese-bule itu. Merasa Alex tidak sanggup memuaskan nafsunya yang besar, Olla pun berbuat khilaf dengan terlibat one night stand dengan Pasha Ungu. Belakangan perselingkuhan ini tercium juga oleh Alex yang akhirnya menggugat cerai dirinya. Perceraian ini membuatnya sangat depresi, lebih parahnya Pasha ternyata juga tidak bisa memberinya kepuasan, pria itu hanya sanggup bertahan sebentar saja ketika bercinta dengannya. Aku tertawa geli dalam hati karena terbukti cowok itu hanya modal ganteng dan bakat tukang pukul, tapi penisnya lembek dan cuma tahan sebentar. Lima menit saja...ahhh..aahh! (dengan lagu dangdut) seperti yang dikatakan Okky, mantan istrinya, yang juga pernah berkonsultasi padaku dan tentunya pernah merasakan ritual nikmat bersamaku hak...hakk...hakkk...Oke udah ah ngalor-ngidulnya, kembali ke laptop, eh cerita!
Setelah bercerai, Olla makin bingung melampiaskan nafsunya itu. Ingin rasanya ia melakukan hal-hal gila seperti menggoda tukang bangunan, sopir taksi, atau siapa saja lalu terlibat hubungan seks, tapi mengingat statusnya sebagai selebritis ia tidak mungkin melakukannya demi menjaga imej dan menghindari kesulitan di masa mendatang kalau-kalau orang yang diajaknya melakukan hubungan seks memanfaatkannya untuk memeras. Tentu semua itu akan berpengaruh negatif bagi karirnya dan ia tidak ingin anak semata wayangnya mendapat malu karenanya. Ia hanya berani melakukannya saat di luar negeri, di mana menurut pengakuannya ia terlibat seks dengan pria bule dan ikut sebuah pesta orgy atas ajakan temannya yang tinggal di sana. Ia meraih kepuasan dari pengalaman seks di luar negeri itu, tapi sepulangnya ke tanah air tentu ia harus kembali menjaga imej sehingga tidak bisa seperti itu lagi. Seringkali ia memakai dildo untuk pelampiasannya atau memakai pakaian seksi yang membuat para pria menelan ludah melihatnya. Salah satunya pernah ketika memandu acara Dahsyat ia terlihat memakai g-string yang tercetak jelas waktu tercebur ke kolam. Untuk itulah ia meminta bantuanku untuk mengurangi demam birahinya yang sering kumat. Lalu akhir-akhir ini ia merasa terserang sindrom aneh yang membuatnya lupa mendadak sampai pernah ia lupa pernah bercinta dengan siapa sebelumnya. Tentu hal ini dapat menjadi masalah besar. Suatu ketika ketika show di kota lain entah bagaimana ia terlibat percintaan dengan sopir lokal yang mengantarnya. Tapi besoknya ketika si sopir mengajaknya lagi ia lupa kalau pernah melakukan hubungan itu sehingga ia malah marah dan mengatakan si sopir kurang ajar. Tetapi ada sedikit memorinya yang mengingatkan bahwa ia memang pernah bercinta dengannya, tapi ia tidak benar-benar ingat, untungnya itu di luar kota sehingga pulangnya ke Jakarta ia tidak bertemu pria itu lagi. Tapi khawatir sindrom aneh itu akan kumat lagi dan membawa masalah besar, ia pun memilih berobat padaku.
Hhhmmm... aku mengangguk-angguk mendengar penjelasannya, baik Cu, sekarang Mbah minta waktu sedikit untuk minta petunjuk yah
Olla bersedia menunggu, kulihat wajahnya sangat berharap padaku. Aku lalu mengambil dupa dan membesarkan api anglo. Kutebarkan dupa itu hingga asapnya berkepul memenuhi ruangan. Mulutku terus berkomat kamit merapal mantera dan meminta petunjuk pada para leluhur dan jin. Semadi ini memerlukan waktu hampir 15 menit. Akhirnya asap dupa habis dan menghilang bersamaan selesainya semadiku. Aku membuka mata, kulihat Olla sudah tak sabar mendengarkan hasilnya.
"Begini Cu, barusan Mbah sudah mendapat petunjuk tentang permasalahan yang cucu alami." aku membetulkan, menurut petunjuk yang Mbah terima tadi, cucu kesambet Nyi Nunun, ini yang menyebabkan cucu selalu terserang penyakit lupa.
Nyi Nunun? tanyanya
Iya dia itu nama jin betina yang suka menempel pada wanita dan menyebabkan seperti cucu alami ini. Dia mempunyai suami bernama Ki Adang, tapi suaminya ini emang aneh, dia kayanya ada masalah sama istrinya, soalnya istrinya hilang dari rumah berbulan-bulan dia adem ayem aja. Nah, Nyi Nunun ini sepertinya memakai tubuh cucu sebagai tempat kaburnya
"Lantas bagimana solusinya Mbah?" tanya Olla terlihat gelisah.
Untuk mengusir jin itu dari badan cucu, dia harus dikalahkan dengan ilmu yang ada dalam diri Mbah. Untuk itu saya harus bersatu dulu dengan cucu"
"Maksud Mbah?" Olla bertanya balik dengan penasaran.
Jadi gini Cu, sebelumnya apakah Cucu tahu mengenai prosedur terapi yang Mbah lakukan? Apa Mbak KD yang mengenalkan Cucu ke Mbah sudah pernah cerita sebelumnya? tanyaku memastikan
Sesuai data di formulir, Olla datang kepadaku melalui rekomendasi KD atau Krisdayanti yang pernah menjadi pasienku. Akulah yang membantunya membuat pelet untuk menarik hati Raul, si pengusaha kaya yang tampangnya mirip kingkong itu, sehingga pria itu tergila-gila padanya sampai rela meninggalkan anak istrinya dan menikah dengannya. Untuk memasukkan susuk ke dalam tubuhnya dan agar peletnya lebih ampuh, KD rela bersetubuh denganku sebagai bagian dari ritual. Hasilnya...bisa anda lihat sendiri kan di media? Kulihat Olla terdiam selama beberapa saat dan menggigit bibir bawah sebelum menjawab, nampaknya ia sudah mengerti maksudku, dan tentu ada keberatan dalam hatinya.
Iya...saya sudah jelas semuanya Mbah, saya siap! Jadi maksud Mbah kita berdua harus.... ia terdiam tidak meneruskan kata-katanya
"Benar Cu...dengan kata lain kita harus melakukan persenggamaan, dengan ilmu yang Mbah miliki, Nyi Nunun dalam tubuh Cucu akan lemas baru setelahnya Mbah keluarkan dia dari tubuh cucu" aku menjelaskan sambil memandang tajam wajah cantiknya, "yaa begitu saja petunjuk yang Mbah terima. Kalau cucu keberatan cucu boleh pulang dulu untuk pikir-pikir, kalau mau membatalkan juga Mbah gak akan menarik biaya sepeserpun. Semua pilihan cucu yang memutuskan" aku menutup pembicaraan sambil langsung menutup mata kembali dengan berkomat-kamit sambil menanti reaksi Olla.
Kalau begitu...sekarang saja Mbah...saya siap kok, semua sudah saya pertimbangkan sejak awal Olla menjawab dengan agak ragu.
Cucu yakin? aku menegaskan pertanyaanku sekali lagi
Yakin...yakin Mbah, saya bersedia mengikuti ritual ini, tapi tolong semua ini rahasia antara kita saja kan? jawabnya lagi.
Hahaha...itu semua udah pasti cu, kode etik perdukunan itu sih, cucu liat sendiri kan Mbak KD apa pernah diberitain menjadi pasien saya? aku tertawa mengelus dagu, Mbah ini pada dasarnya cuma mau menolong orang dengan ilmu yang Mbah miliki, gak kaya si Dubur itu yang narsis gila publikasi, berdasarkan pengalaman yang ginian satu hari nanti bakal kena masalah juga (kelak kata-kataku ini akan menjadi kenyataan)
Dubur? siapa tuh Mbah? tanya Olla heran.
Ehh....itu hehehe si Subur...yang punya bini delapan itu kataku terkekeh, Mbah manggil ke dia si Dubur, soalnya orangnya ngilani, dulu kita temenan waktu masih susah, sekarang dia udah banyak duit, istri udah delapan, sombongnya amit-amit deh, eh...udah ah gak baik ah ngomongin orang terus
Baik, saya percaya Mbah memegang kata-kata Mbah, jadi kapan kita bisa mulai?
Sekarang bisa kita mulai cu, sudah Mbah persiapkan semuanya, ayo ikut Mbah ke belakang
Olla pun mengikutiku ke ruang pemandian keramat di belakang, di sana terdapat sebuah kolam kecil berukuran 3x2 meter dengan kedalaman semeter yang telah berisi air dan potongan beberapa jenis bunga. Di sudut ruangan juga terdapat sebuah dipan kayu berukir.
Nah sekarang cucu berendam dulu di air kembang ini! kataku, sebelumnya maaf bajunya dibuka dulu cu!
Semua Mbah? tanyanya ragu
Iya semua cu, kan mau berendam kataku, tenanglah cu, yang seperti ini sudah biasa, rileks aja dulu, cucu pernah melahirkan kan? Anggap aja Mbah ini dokter yang dulu menangani persalinan cucu
Dengan agak ragu sambil memandangku, Olla pun membuka kaosnya. Aku tidak bisa menahan penisku menggeliat menyaksikan keindahan tubuh Olla, buah dadanya yang montok itu begitu menggiurkan di balik bra hitamnya. Kemudian ia membuka celana panjangnya, betapa indahnya sepasang kaki yang jenjang itu. Beberapa bagian tubuhnya dihiasi tatoo sehingga menambah kesan seksi pada ibu muda beranak satu itu. Karena sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini, aku dapat menjaga sikap sehingga terlihat profesional. Kini Olla tinggal memakai bra dan celana hitamnya, kontras dengan warna kulitnya yang putih. Bagian yang kutunggu-tunggu akhirnya sampai juga, ia membuka kait bra-nya di punggung lalu melepaskan branya. Wah...sepasang gunung kembar itu begitu indah, tegak membusung dan bentuknya bulat padat dengan puting coklat yang menggiurkan. Selanjutnya ia membuka celana dalamnya sehingga terlihatlah bagiannya yang paling pribadi, aku menelan ludah melihat bulu-bulu yang tercukur rapi di wilayah segitiga kenikmatannya.
Baik Cu, sekarang cucu masuk ke kolam, santai aja yah perintahku.
Olla pun masuk ke kolam kecil itu, lalu duduk bersila di lantainya sehingga tubuhnya kini terendam air hingga dada ke atas. Aku juga membuka pakaianku sampai tinggal mengenakan sebuah celana dalam lusuh, lalu turun ke kolam dan bersila di belakang Olla.
Pertama tama kuseka wajah dan rambut panjangnya tiga kali, sambil berkomat kamit untuk berkomunikasi dengan Nyi Nunun yang berdiam di tubuh artis cantik ini.
Nunun kalpok..***alek ul, nagnaj arup-arup apul ululem ul! kataku mengelus punggung mulus Olla dalam bahasa jin.
Aku memulai ritual ini dengan memijati punggungnya perlahan agar ia lebih rileks. Kupijati punggungnya dengan gerakan memutar. Dengan lincah tanganku juga memijat pundak dan lehernya. Olla pun menggeliat nikmat dengan mata terpejam karena mulai menikmati pijatanku. Lalu tanganku mulai merambat ke dada dan meremas payudaranya yang besar itu. Tanganku meremas dengan lembut, memainkan putting susunya, benda itu begitu mulus dan kenyal. Olla memejamkan mata, aku dapat merasakan nafasnya mulai naik-turun. Kedua payudaranya terus kuremas-remas dengan kedua tanganku sehingga kurasakan putingnya semakin menegang. Jari-jariku pun memilin dan memencet-mencet puting susu Olla, perlahan terdengar desahannya di antara suara komat kamitku.
Nun! Anam ul? Igal gnipohs apa niapagn his? Rasad imaus ul aynlontok amil itnes!! panggilku lebih tegas melihat jin dalam tubuh Olla masih belum bereaksi.
Tiba-tiba badan Olla bergetar
Naapa ul liggnam-liggnam? Nagnarabmes aja ul, nakub amil ipat amil hagnetes uat! suaranya juga mendadak berubah seperti suara ibu-ibu dan mengomeliku dalam bahasa jin.
Akhirnya aku berhasil memancing si jin usil ini keluar dari persembunyiannya, aku kini harus meneruskan ke langkah selanjutnya.
Nun, aug amuc uam atnim ul nagnaj uggnag Olla, naisak aid, ul nak hadu aynup imaus kiab! kataku mencoba membujuknya.
Kiab aynapa!? jeritnya Aug niraibid rasayn aparebeb nalub, halam gnalib ag uat apa-apa, meid-meid aja! Nagnaj-nagnaj aynup nanapmis aid! Hua...ha.haha...gnatnem-gnatnem aug hadu aut, kelej...idaj irac gnay adum kitnac Olla yang terasuki si jin betina itu terisak-isak seperti anak kecil diambil mainannya sambil curhat padaku, itsap...itsap...arag-arag uti... tiba-tiba ia menggeram marah
Duh kasian Olla kataku dalam hati, dihinggapi sama jin betina rese sampai jadi nangis lebay kaya gini
uti apa Nun? tanyaku berusaha menenangkan si jin labil ini
itsap arag-arag luag amas nij skp gnay nemed imagilop uti, ayi...ukimaus itsap hadu aynup nanepmis gnarakes, huaaa...huu...!! ia menangis lebih keras lagi.
Nun, gnanet Nun, gnanet....inig aja...rat ayas niliggnap umimaus, atik nignomo kiab-kiab, ipat ul raulek ulud gnod, nak naisak Olla aku mencoba membujuk si jin rese ini.
kag uam, aug hisam uam inisid, kane, asib natuki lognon id vt, ratn aja ha! Weeeekk... Olla yang dirasuki Nyi Nunun itu menjulurkan lidah meledekiku, dia bilang dia masih betah di tubuh Olla dan belum ingin meninggalkannya.
Ehhh...gnaruk mesa! omelku seraya mencipratkan air kembang pada Olla, rasad nij sisran, ayak sob ortem vt aja ul! Gnakut rabet anosep id vt!
Tubuh Olla kembali bergetar seperti kesetrum, kali ini tatapan matanya kembali normal.
Apa? apaan tadi Mbah? Kok tau-tau saya ngerasa gak sadar diri gitu? tanyanya bingung.
Tenang Cu...tenang, tadi itu Mbah lagi berkomunikasi sama Nyi Nunun yang sembunyi di dalam tubuh cucu aku menjelaskan sambil berusaha menyembunyikan nafsuku yang makin menggelegak melihat ketelanjangannya di hadapanku ini. siapa yang bisa nahan si Otong gak bangun coba, satu bak berdua bareng artis cuantik telanjangan pula.
Terus gimana Mbah? Apa jinnya sudah berhasil dikeluarin? tanyanya lagi.
Justru itu Cu, ini jin emang termasuk rese, tadi Mbah udah ngomong baik-baik dia gak mau nurut, jadi sepertinya ritual ini harus kita lanjutkan Cu
Jadi harus gimana Mbah sekarang? Olla bertanya dengan raut wajah penuh tanda tanya.
Ya itu Cu, seperti yang udah Mbah wanti-wanti dari awal, jadi Mbah akan mengeluarkan jin di tubuh Cucu dengan membuka seluruh titik gaib di tubuh cucu, yang akan terbuka lebar di waktu persenggamaan, titik-titik gaib itulah yang menentukan dalam praktek perdukunan ini Cu
Akhirnya dengan menghela nafas Olla pun menyetujui aku menyelesaikan masalahnya sesuai dengan ritual yang kujelaskan, yah sudah kalau memang demikian saya manut apa kata Mbah saya kan udah bilang dari awal saya sudah siap
Aku mengangguk seperti orang bijak walau dalam hati sebenarnya aku berseru Hore!! Dapet daging mahal lagi nih! ini baru holol, suka sama suka, ga pake suap menyuap atau korupsi kaya si Fathonah cs
Ehem!! aku berdehem mencoba memulihkan wibawaku agar tidak terlihat seperti sedang mupeng, cucu silakan berbalik lagi ke posisi semula, Mbah akan kembali mencoba membuka titik-titik gaib di tubuh cucu
Tanpa disuruh lagi, Olla pun kembali memunggungiku sambil bersila seperti semula. Aku kembali memijat dan menotok beberapa titik di punggungya. Setelah beberapa lama , tanganku bergerak makin ke bawah dan menyentuh selangkangannya, sementara tanganku yang satu memijat lembut payudaranya yang besar itu. Rambutnya yang masih tersanggul memungkinkan mulutku dengan leluasa mencium dan memagut pundak dan lehernya yang jenjang
ahhh Mbah. hhhmmm desah Olla
Jari jariku pun mulai menggelitik vagina artis cantik ini, kumainkan klitorisnya. Liang vaginanya terasa berdenyut , dan merekah .
Aahh ki...Mbah...saya gak tahan...saya, enak .
Tahan sebentar yah Cu, Mbah lagi membuka titik gaibmu di bagian sini... kataku sambil terus menusukan jari tengah ke dalam liang vagina Olla .
Jariku bergerak ke luar masuk , dengan lembut, dan kadang kuputar mengaduk di dalam liang vaginanya, menekan semakin dalam. Kurasakan hangat pada jari-jariku di vaginanya di tengah air dingin yang merendam tubuh kami.
Mbah ssshhh aahhh desah Olla makin tak karuan, tubuhnya terus mengeliat-geliat sehingga menyebabkan riak di sekeliling kami.
Aku membentangkan kedua belah paha mulusnya sehingga lebih nyaman menggerayangi vaginanya. Jari-jariku terus bergerak berusaha membuka titik gaib di vagina Olla, yang akhirnya membuat tubuh ibu beranak satu ini mengejang. Kurasakan cairan hangat dari vaginanya menyembur-nyembur ke tanganku, cairan orgasmenya keluar cukup banyak dan bercampur dengan air kolam.
ahhh udah ahhh erang Olla menikmati orgasmenya .
Kubenamkan jariku lebih dalam sambil sambil kuciumi pundak dan lehernya yang mulus.
Nah sekarang cucu duduk di sini ya aku memintanya duduk di bibir kolam.
Baik Mbah tanpa diminta lagi, Olla segera menaikkan tubuhnya ke sana.
Sekarang buka kakinya cu perintahku, Olla terlihat agak canggung membuka kedua pahanya di depanku, namun ia melakukannya juga, gak perlu malu Cu, ini memang ritualnya!
Kini kepalaku sekarang benar-benar berada di antara kedua belah pahanya, tepat di depan selangkangannya. Daging merah merekah itu di balik terlihat di antara kerimbunan bulu-bulu hitam. Pemandangan yang begitu menggairahkan yang pastinya difantasikan oleh para pria terutama fansnya (jangan sirik sama Mbah ya hak...hak...hak...). Kunikmati ketika jari-jariku membelai paha Olla yang putih dan lembut. Aku mendekatkan wajahku ke belahan merah itu. Semakin dekat wajahku, semakin keras detak jantungku, kudekatkan wajahku hingga hidungku dapat mencium aroma vaginanya, harum dan unik susah dijelaskan, dari aromanya dan bentuk bulunya yang rapi terlihat ia termasuk apik merawat tubuhnya termasuk yang satu ini. Tanpa buang waktu lagi kujulurkan lidahku, dan kusapukan ke belahan vaginanya yang merah tersebut. Kuresapi sensasi daging lembut dan agak besah itu, gurih dan merangsang, kudorong lidahku hingga ujung belahan, menyentuh bulatan daging kecil yang membuat artis cantik ini melenguh nikmat. Kembali kuulangi sapuan lidahku, kugetarkan lidahku dan kedua jariku menguak bibir bawahnya hingga lidahku menemui klitorisnya. Sentuhan lidahku pada daerah sensitif itu tentunya membuat Olla tak dapat menahan erangan kenikmatan yang didapatnya,
ukkhhhh....hmmmm.....terus Mbah jilat terus! desah Olla sambil mendongakkan kepalanya setiap kali lidahku menyentuh daging bulat kecil miliknya.
Sungguh aku ketagihan menjilati vagina ibu beranak satu ini, di samping aromanya yang sedap merangsang, pahanya yang lembut juga seperti mengelus wajahku setiap kali dia menjepit kepalaku dengan pahanya saat aku menjilati klitorisnya. Daging kecil yang sensitif itu membuatku makin bernafsu, dengan gemas kuhisap daging kecil itu, dan ternyata membuatnya menggelinjang geli, dan menjepit erat kepalaku dengan pahanya, walaupun begitu tetap saja kuhisap dan kumainkan dengan lidahku, sehingga tak berapa lama kemudian celah kecil di belahan vaginanya berkedut-kedu, jepitan pahanya menguat pertanda ia akan orgasme lagi. Namun kali ini kuhentikan jilatanku, titik gaib di wilayah ini mulai membuka, mulutku berkomat kamit merapalkan mantera di depan vagina Olla dengan sesekali meniup ke liang vaginanya. Olla mulai mendesah dan merintih kecil ketika dua jariku menguak lebar bibir vaginanya, kutiup sambil terus merapal mantera, lalu lidahku kembali menjilat dan menyapu bibir vagina serta klitorisnya.
Ssshhh...hhhmmmm.... Olla pun makin mendesis dan meremasi rambutku.
Nah hampir terbuka...sekarang cucu berbaring telentang di sini ya! aku menyuruhnya berbaring telentang di bibir kolam itu, santai cu, ga usah tegang
Tanpa disuruh lagi, Olla pun menuruti perintahku, nafasnya masih memburu karena birahinya telah tinggi, terlihat dari kedua buah dadanya yang turun-naik serirama nafasnya tersebut. Lalu aku pun memulai ritual pembukaan titik gaib di tubuhnya.
Nunun kalpok...etnat eser....naicak hed ul, laggnitid rasayn imaus ipat aynaid irac kewec nial!! dengan kembali berkomat kamit tanganku merabai tubuh telanjang Olla yang terbaring pasrah itu.
Kedua tanganku yang sudah berkeriput meremasi buah dada montok Olla. Kutuangkan minyak gaharu di atas dadanya dan kuratakan. Tanganku memutar-mutar bongkahan payudaranya dengan lembut. Selama beberapa saat pijatanku berputar-putar di kedua gunung kembarnya guna mencari-cari titik gaib di tubuhnya. Pijatanku mulai turun mengikuti lekuk pinggulnya sampai ke paha bagian dalam. Kuurut bagian itu perlahan.
Ukhhh Olla menggeliat kegelian ketika tanganku turun ke arah vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu hitam itu.
Olla pastinya merasakan sensasi dahsyat pada daerah kewanitaannya saat jariku menekan klitorisnya. Dua jariku mengurut bibir vaginanya dengan gerakan maju mundur. Kini tubuh Olla nampak mengkilap dan licin karena sudah terbaluri oleh minyak gaharu. Aku naik ke bibir kolam dan tanpa basa basi aku melepaskan celana dalamku. Kulihat mata Olla yang sayu karena terangsang berat tiba-tiba membeliak melihat aku sudah telanjang bulat di depannya. Pandangannya terutama tertuju pada pusaka pasak bumiku yang besar dan selalu jadi senjata utamaku dalam setiap ritual yang harus melibatkan hubungan badan.
Mbah melihat dari cairan orgasme cucu tadi, ternyata si jin bersembunyi di tempat yang cukup dalam di tubuh cucu jadi sulit ditangkap. Mbah sudah coba sedot sedot tadi, tidak mau keluar juga. Jadi sekarang Mbah harus mencoba cara yang lebih kuat ya lewat hubungan badan ini kataku dengan datar berwibawa.
Olla mengangguk, silakan Mbah, asal saya sembuh, saya percayakan sama Mbah saja
Mendapat lampu hijau darinya, aku pun melebarkan kakinya dan berlutut di antaranya. Kini dia terbaring mengangkang, vaginanya terbuka lebar seakan siap ditusuk. Penisku sudah tegang maksimal dan terarah ke lubang kemaluannya. Kugesek-gesek kepala si pasak bumi ke bibir bawahnya yang sudah basah.
Hhhhmmmhh... Olla mengerang pelan, matanya tertutup rapat.
Kurendahkan tubuhku, kini aku telungkup di atas badannya. Kukecup bibirnya dengan lembut
sudah siap, ya Cu. Pokoknya Mbah usahakan kamu jadi sembuh betul.
Dia mengangguk dengan mata masih terpejam.
Kini aku memegang batang kemaluanku, dengan sangat hati-hati menusukkannya ke vagina Olla yang masih basah dan licin akibat leleran cairan kewanitaannya. Penisku pun mulai melesak masuk ke vaginanya, tidak susah karena minyak gaharu tadi berfungsi sebagai pelumas ditambah lendir vaginanya.
Ki Joko Edan
Hallo mupengers, jumpa lagi sama saya, Ki Joko Edan (66 tahun), dukun atau bahasa modernnya ahli pengobatan alternatif masalah seksual. Mupengers sekalian masih inget kan dengan penampakanku dalam Sis Diny yang judulnya Behind the Mask of Celebrity 2: Hynotized (cuma peran pembantu sih) dan Aksi Ki Joko Edan: Meisya Siregar (nah di sini aku dapet peran utama juga akhirnya
hak...hak...hak).
-------------------------------------
Penulis: Penampakan? Emangnya dedemit Ki?
Ki Joko Edan: Ehehehe...cuma istilah aja Cu, da kerjaan Aki kan emang dekat sama dedemit sama sejenisnya
-------------------------------------
Aku sangat bersyukur dengan profesiku ini, dari dukun kampung di sebuah kota kecil di Jawa Timur, namaku akhirnya berkibar setelah berjuang membuka praktek di pinggir ibukota. Pasienku bukan hanya orang-orang biasa bahkan sudah merambah kalangan pejabat dan selebritis tanah air. Mungkin namaku tidak terlalu terkenal karena aku memang tidak pernah mengkomersilkan diri seperti rekan-rekan seprofesiku yang lain. Cukup melalui mulut ke mulut di antara sesama pengguna jasa dukun, aku meraih popularitasku. Kedekatanku dengan yang namanya seks juga salah satu alasan aku tidak ingin gembar-gembor berlebihan mempromosikan diri, takutnya kalau sudah terlalu terkenal malah dapat predikat dukun cabul oleh mereka yang tidak suka, yang justru akan menjadi bumerang menjatuhkan reputasiku sendiri. Dan memang dari profesi ini, bukan hanya keuntungan materi yang kudapatkan, kadang malah sering aku mendapatkan keuntungan birahi sebagai bagian dari ritual, tentu saja semuanya setelah mendapat persetujuan pasien. Pokoknya prinsip 'mau sama mau' harus dipegang teguh, harus suka rela tanpa paksaan, masing-masing pihak juga harus berkomitmen terhadap rahasia hubungan ini sehingga tak menimbulkan masalah di kemudian hari. Satu lagi catatan tentang ceritaku kali ini aku akan berkomunikasi dengan jin yang tentunya dengan bahasa mereka pula. Mungkin pembaca bakal bingung dengan bahasa yang kupakai nanti, tapi sebenarnya bahasa jin itu mudah dipelajari kok asal mengetahui kuncinya, silakan ditelusuri saja sendiri siapa tau nanti bisa dapat jodoh dari kalangan jin hak...hak...hak.... Oke deh agar tidak terlalu banyak buang waktu, aku akan memulai ceritaku.
#################################
Suatu siang setelah selesai jam makan
"Nyok, udah bisa mulai nih, pasien berikut boleh masuk!" kataku pada asistenku, si Penyok, seusai buang air besar dan istirahat siang.
Penyok bergegas keluar menghampiri pasien berikutnya dan mempersilahkan masuk ke ruang praktekku. Aku mengamati formulir data calon pasienku yang akan segera kutangani ini. Hmmm...
-----------------------------------
Nama: Febiolla Ramlan
Tempat/tanggal lahir: Banjarmasin, 15 Februari 1980
Status: janda beranak satu
Masalah: Nafsu seks yang seringkali tak terkendali, sering lupa mendadak
------------------------------------
Olla Ramlan
Menarik, kasus yang cukup menarik, aku tidak sabar untuk segera menanganinya, semua yang kubutuhkan sudah siap sebelum jam makan siang tadi dibantu oleh si Penyok. Sebentar saja pintu terbuka, masuklah artis dan model cantik yang biasa dikenal dengan nama Olla Ramlan itu. Ia tampil cantik hari itu dengan kaos hitam lengan pendek dan celana panjang putih yang mencetak kaki dan pinggulnya yang indah. Rambut hitam panjangnya disanggul rapi ke belakang.
Siang Mbah ia tersenyum manis dan menyapaku
Mari...mari...silakan duduk Cu! aku mempersilakannya duduk di karpet di hadapanku.
Kami duduk berhadap-hadapan dengan sebuah tungku di antara kami.
Gimana Cu? Coba diceritain masalahnya
Eemmm...bingung juga ya memulainya
Santai aja Cu...ceritakan selengkap mungkin supaya Mbah tahu masalahnya dan bisa membantu kataku sambil menyodorkan segelas teh padanya agar lebih santai, cucu jangan ragu kalau ada yang sifatnya rahasia, semua pasien Mbah jamin kerahasiaannya
Olla meraih gelas yang kusodorkan dan meneguknya sejenak sebelum mulai bercerita mengenai masalahnya. Berbeda dengan penampilannya di televisi yang ceplas-ceplos, ia terlihat agak ragu dan malu-malu menceritakan tentang masalah seks yang dihadapinya. Ya aku sih maklum saja, siapa sih yang tidak ragu menceritakan masalah seperti ini ke orang yang baru dikenalnya. Ia terlihat makin grogi ketika aku mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendapat kejelasan lebih. Secara ringkas masalahnya begini, ternyata Olla memiliki nafsu seks yang besar dan seringkali tak terkendali. Inilah yang menjadi salah satu sebab keretakan rumah tangganya dengan mantan suaminya, Alex, yang blasteran Chinese-bule itu. Merasa Alex tidak sanggup memuaskan nafsunya yang besar, Olla pun berbuat khilaf dengan terlibat one night stand dengan Pasha Ungu. Belakangan perselingkuhan ini tercium juga oleh Alex yang akhirnya menggugat cerai dirinya. Perceraian ini membuatnya sangat depresi, lebih parahnya Pasha ternyata juga tidak bisa memberinya kepuasan, pria itu hanya sanggup bertahan sebentar saja ketika bercinta dengannya. Aku tertawa geli dalam hati karena terbukti cowok itu hanya modal ganteng dan bakat tukang pukul, tapi penisnya lembek dan cuma tahan sebentar. Lima menit saja...ahhh..aahh! (dengan lagu dangdut) seperti yang dikatakan Okky, mantan istrinya, yang juga pernah berkonsultasi padaku dan tentunya pernah merasakan ritual nikmat bersamaku hak...hakk...hakkk...Oke udah ah ngalor-ngidulnya, kembali ke laptop, eh cerita!
Setelah bercerai, Olla makin bingung melampiaskan nafsunya itu. Ingin rasanya ia melakukan hal-hal gila seperti menggoda tukang bangunan, sopir taksi, atau siapa saja lalu terlibat hubungan seks, tapi mengingat statusnya sebagai selebritis ia tidak mungkin melakukannya demi menjaga imej dan menghindari kesulitan di masa mendatang kalau-kalau orang yang diajaknya melakukan hubungan seks memanfaatkannya untuk memeras. Tentu semua itu akan berpengaruh negatif bagi karirnya dan ia tidak ingin anak semata wayangnya mendapat malu karenanya. Ia hanya berani melakukannya saat di luar negeri, di mana menurut pengakuannya ia terlibat seks dengan pria bule dan ikut sebuah pesta orgy atas ajakan temannya yang tinggal di sana. Ia meraih kepuasan dari pengalaman seks di luar negeri itu, tapi sepulangnya ke tanah air tentu ia harus kembali menjaga imej sehingga tidak bisa seperti itu lagi. Seringkali ia memakai dildo untuk pelampiasannya atau memakai pakaian seksi yang membuat para pria menelan ludah melihatnya. Salah satunya pernah ketika memandu acara Dahsyat ia terlihat memakai g-string yang tercetak jelas waktu tercebur ke kolam. Untuk itulah ia meminta bantuanku untuk mengurangi demam birahinya yang sering kumat. Lalu akhir-akhir ini ia merasa terserang sindrom aneh yang membuatnya lupa mendadak sampai pernah ia lupa pernah bercinta dengan siapa sebelumnya. Tentu hal ini dapat menjadi masalah besar. Suatu ketika ketika show di kota lain entah bagaimana ia terlibat percintaan dengan sopir lokal yang mengantarnya. Tapi besoknya ketika si sopir mengajaknya lagi ia lupa kalau pernah melakukan hubungan itu sehingga ia malah marah dan mengatakan si sopir kurang ajar. Tetapi ada sedikit memorinya yang mengingatkan bahwa ia memang pernah bercinta dengannya, tapi ia tidak benar-benar ingat, untungnya itu di luar kota sehingga pulangnya ke Jakarta ia tidak bertemu pria itu lagi. Tapi khawatir sindrom aneh itu akan kumat lagi dan membawa masalah besar, ia pun memilih berobat padaku.
Hhhmmm... aku mengangguk-angguk mendengar penjelasannya, baik Cu, sekarang Mbah minta waktu sedikit untuk minta petunjuk yah
Olla bersedia menunggu, kulihat wajahnya sangat berharap padaku. Aku lalu mengambil dupa dan membesarkan api anglo. Kutebarkan dupa itu hingga asapnya berkepul memenuhi ruangan. Mulutku terus berkomat kamit merapal mantera dan meminta petunjuk pada para leluhur dan jin. Semadi ini memerlukan waktu hampir 15 menit. Akhirnya asap dupa habis dan menghilang bersamaan selesainya semadiku. Aku membuka mata, kulihat Olla sudah tak sabar mendengarkan hasilnya.
"Begini Cu, barusan Mbah sudah mendapat petunjuk tentang permasalahan yang cucu alami." aku membetulkan, menurut petunjuk yang Mbah terima tadi, cucu kesambet Nyi Nunun, ini yang menyebabkan cucu selalu terserang penyakit lupa.
Nyi Nunun? tanyanya
Iya dia itu nama jin betina yang suka menempel pada wanita dan menyebabkan seperti cucu alami ini. Dia mempunyai suami bernama Ki Adang, tapi suaminya ini emang aneh, dia kayanya ada masalah sama istrinya, soalnya istrinya hilang dari rumah berbulan-bulan dia adem ayem aja. Nah, Nyi Nunun ini sepertinya memakai tubuh cucu sebagai tempat kaburnya
"Lantas bagimana solusinya Mbah?" tanya Olla terlihat gelisah.
Untuk mengusir jin itu dari badan cucu, dia harus dikalahkan dengan ilmu yang ada dalam diri Mbah. Untuk itu saya harus bersatu dulu dengan cucu"
"Maksud Mbah?" Olla bertanya balik dengan penasaran.
Jadi gini Cu, sebelumnya apakah Cucu tahu mengenai prosedur terapi yang Mbah lakukan? Apa Mbak KD yang mengenalkan Cucu ke Mbah sudah pernah cerita sebelumnya? tanyaku memastikan
Sesuai data di formulir, Olla datang kepadaku melalui rekomendasi KD atau Krisdayanti yang pernah menjadi pasienku. Akulah yang membantunya membuat pelet untuk menarik hati Raul, si pengusaha kaya yang tampangnya mirip kingkong itu, sehingga pria itu tergila-gila padanya sampai rela meninggalkan anak istrinya dan menikah dengannya. Untuk memasukkan susuk ke dalam tubuhnya dan agar peletnya lebih ampuh, KD rela bersetubuh denganku sebagai bagian dari ritual. Hasilnya...bisa anda lihat sendiri kan di media? Kulihat Olla terdiam selama beberapa saat dan menggigit bibir bawah sebelum menjawab, nampaknya ia sudah mengerti maksudku, dan tentu ada keberatan dalam hatinya.
Iya...saya sudah jelas semuanya Mbah, saya siap! Jadi maksud Mbah kita berdua harus.... ia terdiam tidak meneruskan kata-katanya
"Benar Cu...dengan kata lain kita harus melakukan persenggamaan, dengan ilmu yang Mbah miliki, Nyi Nunun dalam tubuh Cucu akan lemas baru setelahnya Mbah keluarkan dia dari tubuh cucu" aku menjelaskan sambil memandang tajam wajah cantiknya, "yaa begitu saja petunjuk yang Mbah terima. Kalau cucu keberatan cucu boleh pulang dulu untuk pikir-pikir, kalau mau membatalkan juga Mbah gak akan menarik biaya sepeserpun. Semua pilihan cucu yang memutuskan" aku menutup pembicaraan sambil langsung menutup mata kembali dengan berkomat-kamit sambil menanti reaksi Olla.
Kalau begitu...sekarang saja Mbah...saya siap kok, semua sudah saya pertimbangkan sejak awal Olla menjawab dengan agak ragu.
Cucu yakin? aku menegaskan pertanyaanku sekali lagi
Yakin...yakin Mbah, saya bersedia mengikuti ritual ini, tapi tolong semua ini rahasia antara kita saja kan? jawabnya lagi.
Hahaha...itu semua udah pasti cu, kode etik perdukunan itu sih, cucu liat sendiri kan Mbak KD apa pernah diberitain menjadi pasien saya? aku tertawa mengelus dagu, Mbah ini pada dasarnya cuma mau menolong orang dengan ilmu yang Mbah miliki, gak kaya si Dubur itu yang narsis gila publikasi, berdasarkan pengalaman yang ginian satu hari nanti bakal kena masalah juga (kelak kata-kataku ini akan menjadi kenyataan)
Dubur? siapa tuh Mbah? tanya Olla heran.
Ehh....itu hehehe si Subur...yang punya bini delapan itu kataku terkekeh, Mbah manggil ke dia si Dubur, soalnya orangnya ngilani, dulu kita temenan waktu masih susah, sekarang dia udah banyak duit, istri udah delapan, sombongnya amit-amit deh, eh...udah ah gak baik ah ngomongin orang terus
Baik, saya percaya Mbah memegang kata-kata Mbah, jadi kapan kita bisa mulai?
Sekarang bisa kita mulai cu, sudah Mbah persiapkan semuanya, ayo ikut Mbah ke belakang
Olla pun mengikutiku ke ruang pemandian keramat di belakang, di sana terdapat sebuah kolam kecil berukuran 3x2 meter dengan kedalaman semeter yang telah berisi air dan potongan beberapa jenis bunga. Di sudut ruangan juga terdapat sebuah dipan kayu berukir.
Nah sekarang cucu berendam dulu di air kembang ini! kataku, sebelumnya maaf bajunya dibuka dulu cu!
Semua Mbah? tanyanya ragu
Iya semua cu, kan mau berendam kataku, tenanglah cu, yang seperti ini sudah biasa, rileks aja dulu, cucu pernah melahirkan kan? Anggap aja Mbah ini dokter yang dulu menangani persalinan cucu
Dengan agak ragu sambil memandangku, Olla pun membuka kaosnya. Aku tidak bisa menahan penisku menggeliat menyaksikan keindahan tubuh Olla, buah dadanya yang montok itu begitu menggiurkan di balik bra hitamnya. Kemudian ia membuka celana panjangnya, betapa indahnya sepasang kaki yang jenjang itu. Beberapa bagian tubuhnya dihiasi tatoo sehingga menambah kesan seksi pada ibu muda beranak satu itu. Karena sudah terbiasa dengan pemandangan seperti ini, aku dapat menjaga sikap sehingga terlihat profesional. Kini Olla tinggal memakai bra dan celana hitamnya, kontras dengan warna kulitnya yang putih. Bagian yang kutunggu-tunggu akhirnya sampai juga, ia membuka kait bra-nya di punggung lalu melepaskan branya. Wah...sepasang gunung kembar itu begitu indah, tegak membusung dan bentuknya bulat padat dengan puting coklat yang menggiurkan. Selanjutnya ia membuka celana dalamnya sehingga terlihatlah bagiannya yang paling pribadi, aku menelan ludah melihat bulu-bulu yang tercukur rapi di wilayah segitiga kenikmatannya.
Baik Cu, sekarang cucu masuk ke kolam, santai aja yah perintahku.
Olla pun masuk ke kolam kecil itu, lalu duduk bersila di lantainya sehingga tubuhnya kini terendam air hingga dada ke atas. Aku juga membuka pakaianku sampai tinggal mengenakan sebuah celana dalam lusuh, lalu turun ke kolam dan bersila di belakang Olla.
Pertama tama kuseka wajah dan rambut panjangnya tiga kali, sambil berkomat kamit untuk berkomunikasi dengan Nyi Nunun yang berdiam di tubuh artis cantik ini.
Nunun kalpok..***alek ul, nagnaj arup-arup apul ululem ul! kataku mengelus punggung mulus Olla dalam bahasa jin.
Aku memulai ritual ini dengan memijati punggungnya perlahan agar ia lebih rileks. Kupijati punggungnya dengan gerakan memutar. Dengan lincah tanganku juga memijat pundak dan lehernya. Olla pun menggeliat nikmat dengan mata terpejam karena mulai menikmati pijatanku. Lalu tanganku mulai merambat ke dada dan meremas payudaranya yang besar itu. Tanganku meremas dengan lembut, memainkan putting susunya, benda itu begitu mulus dan kenyal. Olla memejamkan mata, aku dapat merasakan nafasnya mulai naik-turun. Kedua payudaranya terus kuremas-remas dengan kedua tanganku sehingga kurasakan putingnya semakin menegang. Jari-jariku pun memilin dan memencet-mencet puting susu Olla, perlahan terdengar desahannya di antara suara komat kamitku.
Nun! Anam ul? Igal gnipohs apa niapagn his? Rasad imaus ul aynlontok amil itnes!! panggilku lebih tegas melihat jin dalam tubuh Olla masih belum bereaksi.
Tiba-tiba badan Olla bergetar
Naapa ul liggnam-liggnam? Nagnarabmes aja ul, nakub amil ipat amil hagnetes uat! suaranya juga mendadak berubah seperti suara ibu-ibu dan mengomeliku dalam bahasa jin.
Akhirnya aku berhasil memancing si jin usil ini keluar dari persembunyiannya, aku kini harus meneruskan ke langkah selanjutnya.
Nun, aug amuc uam atnim ul nagnaj uggnag Olla, naisak aid, ul nak hadu aynup imaus kiab! kataku mencoba membujuknya.
Kiab aynapa!? jeritnya Aug niraibid rasayn aparebeb nalub, halam gnalib ag uat apa-apa, meid-meid aja! Nagnaj-nagnaj aynup nanapmis aid! Hua...ha.haha...gnatnem-gnatnem aug hadu aut, kelej...idaj irac gnay adum kitnac Olla yang terasuki si jin betina itu terisak-isak seperti anak kecil diambil mainannya sambil curhat padaku, itsap...itsap...arag-arag uti... tiba-tiba ia menggeram marah
Duh kasian Olla kataku dalam hati, dihinggapi sama jin betina rese sampai jadi nangis lebay kaya gini
uti apa Nun? tanyaku berusaha menenangkan si jin labil ini
itsap arag-arag luag amas nij skp gnay nemed imagilop uti, ayi...ukimaus itsap hadu aynup nanepmis gnarakes, huaaa...huu...!! ia menangis lebih keras lagi.
Nun, gnanet Nun, gnanet....inig aja...rat ayas niliggnap umimaus, atik nignomo kiab-kiab, ipat ul raulek ulud gnod, nak naisak Olla aku mencoba membujuk si jin rese ini.
kag uam, aug hisam uam inisid, kane, asib natuki lognon id vt, ratn aja ha! Weeeekk... Olla yang dirasuki Nyi Nunun itu menjulurkan lidah meledekiku, dia bilang dia masih betah di tubuh Olla dan belum ingin meninggalkannya.
Ehhh...gnaruk mesa! omelku seraya mencipratkan air kembang pada Olla, rasad nij sisran, ayak sob ortem vt aja ul! Gnakut rabet anosep id vt!
Tubuh Olla kembali bergetar seperti kesetrum, kali ini tatapan matanya kembali normal.
Apa? apaan tadi Mbah? Kok tau-tau saya ngerasa gak sadar diri gitu? tanyanya bingung.
Tenang Cu...tenang, tadi itu Mbah lagi berkomunikasi sama Nyi Nunun yang sembunyi di dalam tubuh cucu aku menjelaskan sambil berusaha menyembunyikan nafsuku yang makin menggelegak melihat ketelanjangannya di hadapanku ini. siapa yang bisa nahan si Otong gak bangun coba, satu bak berdua bareng artis cuantik telanjangan pula.
Terus gimana Mbah? Apa jinnya sudah berhasil dikeluarin? tanyanya lagi.
Justru itu Cu, ini jin emang termasuk rese, tadi Mbah udah ngomong baik-baik dia gak mau nurut, jadi sepertinya ritual ini harus kita lanjutkan Cu
Jadi harus gimana Mbah sekarang? Olla bertanya dengan raut wajah penuh tanda tanya.
Ya itu Cu, seperti yang udah Mbah wanti-wanti dari awal, jadi Mbah akan mengeluarkan jin di tubuh Cucu dengan membuka seluruh titik gaib di tubuh cucu, yang akan terbuka lebar di waktu persenggamaan, titik-titik gaib itulah yang menentukan dalam praktek perdukunan ini Cu
Akhirnya dengan menghela nafas Olla pun menyetujui aku menyelesaikan masalahnya sesuai dengan ritual yang kujelaskan, yah sudah kalau memang demikian saya manut apa kata Mbah saya kan udah bilang dari awal saya sudah siap
Aku mengangguk seperti orang bijak walau dalam hati sebenarnya aku berseru Hore!! Dapet daging mahal lagi nih! ini baru holol, suka sama suka, ga pake suap menyuap atau korupsi kaya si Fathonah cs
Ehem!! aku berdehem mencoba memulihkan wibawaku agar tidak terlihat seperti sedang mupeng, cucu silakan berbalik lagi ke posisi semula, Mbah akan kembali mencoba membuka titik-titik gaib di tubuh cucu
Tanpa disuruh lagi, Olla pun kembali memunggungiku sambil bersila seperti semula. Aku kembali memijat dan menotok beberapa titik di punggungya. Setelah beberapa lama , tanganku bergerak makin ke bawah dan menyentuh selangkangannya, sementara tanganku yang satu memijat lembut payudaranya yang besar itu. Rambutnya yang masih tersanggul memungkinkan mulutku dengan leluasa mencium dan memagut pundak dan lehernya yang jenjang
ahhh Mbah. hhhmmm desah Olla
Jari jariku pun mulai menggelitik vagina artis cantik ini, kumainkan klitorisnya. Liang vaginanya terasa berdenyut , dan merekah .
Aahh ki...Mbah...saya gak tahan...saya, enak .
Tahan sebentar yah Cu, Mbah lagi membuka titik gaibmu di bagian sini... kataku sambil terus menusukan jari tengah ke dalam liang vagina Olla .
Jariku bergerak ke luar masuk , dengan lembut, dan kadang kuputar mengaduk di dalam liang vaginanya, menekan semakin dalam. Kurasakan hangat pada jari-jariku di vaginanya di tengah air dingin yang merendam tubuh kami.
Mbah ssshhh aahhh desah Olla makin tak karuan, tubuhnya terus mengeliat-geliat sehingga menyebabkan riak di sekeliling kami.
Aku membentangkan kedua belah paha mulusnya sehingga lebih nyaman menggerayangi vaginanya. Jari-jariku terus bergerak berusaha membuka titik gaib di vagina Olla, yang akhirnya membuat tubuh ibu beranak satu ini mengejang. Kurasakan cairan hangat dari vaginanya menyembur-nyembur ke tanganku, cairan orgasmenya keluar cukup banyak dan bercampur dengan air kolam.
ahhh udah ahhh erang Olla menikmati orgasmenya .
Kubenamkan jariku lebih dalam sambil sambil kuciumi pundak dan lehernya yang mulus.
Nah sekarang cucu duduk di sini ya aku memintanya duduk di bibir kolam.
Baik Mbah tanpa diminta lagi, Olla segera menaikkan tubuhnya ke sana.
Sekarang buka kakinya cu perintahku, Olla terlihat agak canggung membuka kedua pahanya di depanku, namun ia melakukannya juga, gak perlu malu Cu, ini memang ritualnya!
Kini kepalaku sekarang benar-benar berada di antara kedua belah pahanya, tepat di depan selangkangannya. Daging merah merekah itu di balik terlihat di antara kerimbunan bulu-bulu hitam. Pemandangan yang begitu menggairahkan yang pastinya difantasikan oleh para pria terutama fansnya (jangan sirik sama Mbah ya hak...hak...hak...). Kunikmati ketika jari-jariku membelai paha Olla yang putih dan lembut. Aku mendekatkan wajahku ke belahan merah itu. Semakin dekat wajahku, semakin keras detak jantungku, kudekatkan wajahku hingga hidungku dapat mencium aroma vaginanya, harum dan unik susah dijelaskan, dari aromanya dan bentuk bulunya yang rapi terlihat ia termasuk apik merawat tubuhnya termasuk yang satu ini. Tanpa buang waktu lagi kujulurkan lidahku, dan kusapukan ke belahan vaginanya yang merah tersebut. Kuresapi sensasi daging lembut dan agak besah itu, gurih dan merangsang, kudorong lidahku hingga ujung belahan, menyentuh bulatan daging kecil yang membuat artis cantik ini melenguh nikmat. Kembali kuulangi sapuan lidahku, kugetarkan lidahku dan kedua jariku menguak bibir bawahnya hingga lidahku menemui klitorisnya. Sentuhan lidahku pada daerah sensitif itu tentunya membuat Olla tak dapat menahan erangan kenikmatan yang didapatnya,
ukkhhhh....hmmmm.....terus Mbah jilat terus! desah Olla sambil mendongakkan kepalanya setiap kali lidahku menyentuh daging bulat kecil miliknya.
Sungguh aku ketagihan menjilati vagina ibu beranak satu ini, di samping aromanya yang sedap merangsang, pahanya yang lembut juga seperti mengelus wajahku setiap kali dia menjepit kepalaku dengan pahanya saat aku menjilati klitorisnya. Daging kecil yang sensitif itu membuatku makin bernafsu, dengan gemas kuhisap daging kecil itu, dan ternyata membuatnya menggelinjang geli, dan menjepit erat kepalaku dengan pahanya, walaupun begitu tetap saja kuhisap dan kumainkan dengan lidahku, sehingga tak berapa lama kemudian celah kecil di belahan vaginanya berkedut-kedu, jepitan pahanya menguat pertanda ia akan orgasme lagi. Namun kali ini kuhentikan jilatanku, titik gaib di wilayah ini mulai membuka, mulutku berkomat kamit merapalkan mantera di depan vagina Olla dengan sesekali meniup ke liang vaginanya. Olla mulai mendesah dan merintih kecil ketika dua jariku menguak lebar bibir vaginanya, kutiup sambil terus merapal mantera, lalu lidahku kembali menjilat dan menyapu bibir vagina serta klitorisnya.
Ssshhh...hhhmmmm.... Olla pun makin mendesis dan meremasi rambutku.
Nah hampir terbuka...sekarang cucu berbaring telentang di sini ya! aku menyuruhnya berbaring telentang di bibir kolam itu, santai cu, ga usah tegang
Tanpa disuruh lagi, Olla pun menuruti perintahku, nafasnya masih memburu karena birahinya telah tinggi, terlihat dari kedua buah dadanya yang turun-naik serirama nafasnya tersebut. Lalu aku pun memulai ritual pembukaan titik gaib di tubuhnya.
Nunun kalpok...etnat eser....naicak hed ul, laggnitid rasayn imaus ipat aynaid irac kewec nial!! dengan kembali berkomat kamit tanganku merabai tubuh telanjang Olla yang terbaring pasrah itu.
Kedua tanganku yang sudah berkeriput meremasi buah dada montok Olla. Kutuangkan minyak gaharu di atas dadanya dan kuratakan. Tanganku memutar-mutar bongkahan payudaranya dengan lembut. Selama beberapa saat pijatanku berputar-putar di kedua gunung kembarnya guna mencari-cari titik gaib di tubuhnya. Pijatanku mulai turun mengikuti lekuk pinggulnya sampai ke paha bagian dalam. Kuurut bagian itu perlahan.
Ukhhh Olla menggeliat kegelian ketika tanganku turun ke arah vaginanya yang ditumbuhi bulu-bulu hitam itu.
Olla pastinya merasakan sensasi dahsyat pada daerah kewanitaannya saat jariku menekan klitorisnya. Dua jariku mengurut bibir vaginanya dengan gerakan maju mundur. Kini tubuh Olla nampak mengkilap dan licin karena sudah terbaluri oleh minyak gaharu. Aku naik ke bibir kolam dan tanpa basa basi aku melepaskan celana dalamku. Kulihat mata Olla yang sayu karena terangsang berat tiba-tiba membeliak melihat aku sudah telanjang bulat di depannya. Pandangannya terutama tertuju pada pusaka pasak bumiku yang besar dan selalu jadi senjata utamaku dalam setiap ritual yang harus melibatkan hubungan badan.
Mbah melihat dari cairan orgasme cucu tadi, ternyata si jin bersembunyi di tempat yang cukup dalam di tubuh cucu jadi sulit ditangkap. Mbah sudah coba sedot sedot tadi, tidak mau keluar juga. Jadi sekarang Mbah harus mencoba cara yang lebih kuat ya lewat hubungan badan ini kataku dengan datar berwibawa.
Olla mengangguk, silakan Mbah, asal saya sembuh, saya percayakan sama Mbah saja
Mendapat lampu hijau darinya, aku pun melebarkan kakinya dan berlutut di antaranya. Kini dia terbaring mengangkang, vaginanya terbuka lebar seakan siap ditusuk. Penisku sudah tegang maksimal dan terarah ke lubang kemaluannya. Kugesek-gesek kepala si pasak bumi ke bibir bawahnya yang sudah basah.
Hhhhmmmhh... Olla mengerang pelan, matanya tertutup rapat.
Kurendahkan tubuhku, kini aku telungkup di atas badannya. Kukecup bibirnya dengan lembut
sudah siap, ya Cu. Pokoknya Mbah usahakan kamu jadi sembuh betul.
Dia mengangguk dengan mata masih terpejam.
Kini aku memegang batang kemaluanku, dengan sangat hati-hati menusukkannya ke vagina Olla yang masih basah dan licin akibat leleran cairan kewanitaannya. Penisku pun mulai melesak masuk ke vaginanya, tidak susah karena minyak gaharu tadi berfungsi sebagai pelumas ditambah lendir vaginanya.