Terima kasih untuk semuanya yang masih memberikan respon and wait for update. I'm really sorry jika updatenya sangat lama. Karena sejujurnya aku lupa dan saat itu lagi ga minat update (karena sepi yang respon dan takut ada PK). Because aku melihat banyak yang respon beberapa hari ini, jadi aku putuskan untuk Long Update sampai selesai. So, enjoy the update
(Khusus bagian ini, tidak 100% real yah. Karena privasi, sebagian aku ubah sesuai imajinasi.)
Bagian 1C
"Gue duluan ya, udah gue bayarin kalian. Masukkin lubangnya semua yang tersedia hahaha", tawa keras Bang Ton, ojol itu.
Aku hanya bisa pasrah menerima diriku dihargai 5 juta, yang bahkan uangnya mungkin tidak aku terima. Saat itu aku merasa, tiba tibaa ada kontol yang menyentuh memekku dengan keras.
Sontak aku langsung kaget merasakan kontol tersebut yang berusaha masuk ke memekku. Aku melenguh "Ahhhhh" merasakan sakitnya kontol keras tersebut yang memaksa masuk (saat itu, memekku sangat bengkak karena digenjot oleh satpam kampus berkali-kali *cerita sebelum ini*).
"Liat tuh, belum masuk aja uda sange" kata salah satu ojol tersebut.
"Bukan sange, sakit Pak" batinku dalam hati.
Apa dayaku, kontol itu tetap berusaha masuk semakin keras. Dan "slepppp", kurasakan kontol besar itu akhirnya berhasil masuk ke memekku. Aku hanya dapat meringis kesakitan menahan perihnya dinding memekku.
"Gilaa rapet amat lu, ini ya rasanya lonte high class haha jarang dipake, makanya rapet", kata bang Ton sambil menggoyangkan kontolnya.
Semakin digoyangkan, semakin terasa sakit dinding memekku ini. Bengkak tersebut terasa sangat perih, namun bang Ton sangat menikmatinya karena semakin rapat. Tiba-tiba kurasakan kontol bang Ton mulai menggenjot memekku dengan kuat. Terasa jelas kontolnya menyodokku hingga menyentuh ujung memekku. Entah kenapa saat itu, memekku tidak terasa sakit dan hanya terasa enak saat disodok hingga ujung.
"Fak gila, uda mo crot aja gue, enak banget ini lonte", kata bang Ton.
Saat bang Ton menyodokku dari belakang, kulihat ke arah bawah dan memandang toketku memantul naik turun dengan indah. Toket 34Cku yang putih dan masih mulus ini, terlihat jelas memantul di dalam bungkusan kaos ketat jigglypuff. Melihatnya, aku semakin terangsang dan melenguh nikmat "Ahhh.. ee eee enakk Pak.." lenguhku tanpa kusadari.
Saat aku sedang menikmati setiap sodokan bang Ton itu, tiba-tiba seorang ojol setengah baya menghampiriku. Dan "krekk krekk krekkk" dia menggunting bajuku seluruhnya.
Terpampang jelas di hadapan para ojol di warteg itu, tubuh indah keturunan Korea-Indonesia yang sedang meliuk liuk menerima nikmatnya sodokan kontol. Baju baruku tampak terbkoyak tidak karuan di lantai. Perasaanku sungguh bercampur aduk, antara malu, shock dan puas saat melihat tatapan mata lelaki tersebut. Mereka tampak menganga dan matanya melihat tubuhku dari atas hingga ke bawah. Aku tahu mereka pasti sangat konsentrasi dengan toketku yang sedang memantul.
"Siapa suruh disobek woy, ini masih gue nikmatin" teriak bang Ton.
"hehe, ga tahan bang", ujar ojol tersebut sambil memainkan toketku.
"uda lu diem dulu disana, ntar lo juga pake ni lonte sepuasnya", kata bang Ton sambil menggenjotku
"Ahhh pakk, ga tahan pakk" pintaku mendesah
Tiba-tiba bang Ton menghentikan sodokannya dan berkata "Eh, siapa suruh lu keluar duluan"
Aku merasa sangat mengganjal tidak mendapatkan klimaksku hingga aku memohon untuk diewe lagi oleh ojol tersebut.
"Pak, plisss ewee lagi pak, naggung dikit lagi pakk, plisss", rayuku sok imut
"Lonte lonte, minta di ewe sampe segitunya. bilang dulu 'kentotin aku tuan' sambil lu cium kaki gue" kata bang Ton.
Sungguh entah setan apa yang merasukiku, aku otomatis langsung meminta "kentotin aku tuan, dikit lagi tuan pliss", kataku sambil mencium kakinya.
Melihatnya, bang Ton langsung tertawa keras disertai dengan tawa ojol lainnya diwarteg itu.
"Kelamaan, sini gue ewe aja", teriak ojol yang didepanku.
"Gue dulu woy, ini lonte gue, gue yang bayar", saut bang Ton
"Persetan ama lu Ton, bodo amat", balasnya
Tiba-tiba beberapa ojol langsung menghampiriku dan meyingikirkan bang Ton dari hadapanku.
"nahh sekarang, lu itu milik kita, gue akan panggil lu doggy hahahaha" tawa ojol yang lain mendengarnya
Sudah tidak kupikirkan lagi harga diri yang ada padaku, yang aku pikirkan hanya menerima nikmatnya setiap sodokan kontol.
"Ayo doggy, gayanya kaya anjing dulu dong", suruhnya.
Mereka langsung memposisikan aku seperti anjing di dalam warteg tersebut.
Tanpa basa basi, memekku langsung dimasuki oleh 1 kontol yang tidak begitu besar seperti bang Ton. Jujur saat itu aku kecewa karena kurang enak.
"Sumpah enak boy ini cewe, pengen gue jadiin boneka di rumah", kata salah satu ojol.
Kurasakan kontolnya keluar masuk dengan cepat di memekku dan akupun hanya bisa mendesah nikmat walaupun tidak seenak kontol bang Ton.
Tiba tiba saat aku sedang mendesah, mulutku dipegang dan dipaksa mengulum kontol hitam berambut tebal. Sontak aku langsung kaget dan ingin melepasnya. Tapi apa daya, kekuatanku tak sekuat tenaga ojol itu.
"Ahhh ahhh enakk ini cewe", sautnya.
Aku hanya bisa pasrah menerima genjotan di memekku dan mengulum kontol secara bersamaan.
"Plak plak plak plak" suara pantatku yang sedang digenjot, memenuhi seluruh ruangan warteg.
Selagi aku mengulum kontol tersebut, kulihat banyak kamera HP yang sedang merekamku saat itu. Tak kulihat lagi batang hidung Ryan, tampaknya Ia meninggalkanku dan langsung membawa pergi uang tersebut.
Saat itu kurasakan banyak lidah yang memainkan toketku di bawah, dan banyak yang menjilati punggung dan perutku.
"aduhh, ga kuat gue, gue uda mo crott", kata ojol yang sedang memompa memekku.
" crrrt crrtt crttt" kurasakan cairan hangat di dalam rahimku itu. Dan tak lama kemudian, langsung masuk kontol baru yang besar menggantikan yang sebelumnya. Belum sempat aku beristirahat, mereka langsung memasukkannya lagi di memekku. Dipompanya memekku semakin keras hingga menimbulka suara "plak plak plak" yang lebih keras.
"Ahhh, telenn nih peju", saut ojol di depanku.
"ahhhkkkk, ohkkk", aku terbatuk karena kaget menerima peju tersebut. Kurasakan banyak sekali peju hangat mengalir di tenggorokanku, karena Ia menekan kontolnya hingga masuk ke tenggorokanku. Peju itu langsung masuk ke tenggorokan tanpa ada setetespun di mulutku karena terlalu dalam.
Sekian detik kontol itu keluar, langsung masuk lagi kontol baru di dalam mulutku. Kedua lubangku (memek dan mulut) tak dapat beristirahat semenit saja.
Selama 1 jam lamanya, aku bergaya seperti anjing dan merasakan berbagai kontol yang bergantian masuk ke mulut dan memekku tanpa jeda. Semuanya memuntahkan bibit bayinya ke dalam memek dan mulutku hingga aku terasa kenyang menelan banyak sperma.
Aku yang semakin kelelahan tak sanggup mendesah lagi dan tanganku sangat lemas menahan berat badanku yang sedang berposisi seperti anjing. Sesaat kemudian, tubuhku langsung ambruk dan mataku memutih, aku pingsan saat itu juga saat aku sedang dipompa dan mengemut kontol.
Beberapa lama kemudian, aku terbangun karena suara kendaraan motor yang sangat keras melintas. Aku melihat sekitarku, sunyi senyap tidak ada orang lain selain aku. Kulihat tubuhku sendiri, banyak sekali sperma kering di memekku dan di toketku. Rambutku sangat lengket dan mukaku sangat bau. Tak dapat kubayangkan berapa liter sperma yang kuterima saat itu. Kulihat di tubuhku, banyak sekali bekas cupang membiru terutama di bagian toket dan pahaku. Aku berusaha bangun dan mencari baju dan celanaku, dan seperti yang aku duga, baju dan celana hingga bra dan CDku pun raib menghilang.
Kulihat jam di dinding warteg menunjukkan jam 12 siang, tak tahu lagi bagaimana caranya aku kembali ke rumah.
Aku lihat di salah satu meja warteg ada kertas bertuliskan "makasi ya doggy, lubangnya enak hehehe smoga bisa jadi bayi kita-kita ya besok. Titip tolong dijagain
. itu ada duit 15ribu dari kita semua, anggap saja itu gaji buat kamu ya" tertanda ojol.
Kuambil uang tersebut dan memesan ojol lagi untuk pulang. "Ting" Notifikasi berbunyi bahwa aku sudah dapat pengemudi. Kutunggu 15 menit hingga ojol tersebut datang.
"Ehh mbaknya, siang siang udah sange aja. Lonte ya lonte, tapi jangan segitunya dong haha" Tawa ojol tersebut sambil memainkan toketku.
"Tolong anter aja ya bang, entar aku emut", lirihku karena lelah
Tak berapa lama, aku sampai di depan rumahku. Selama perjalanan aku hanya mengenakan helm dan jaket tanpa seutas kain. Untung saja rumahku tidak jauh dari warteg tersebut, hanya beberap warga pria saja yang melihatku. Yahh anggap saja rejeki buat yang melihatku telanjang.
Sesampainya di depan rumah, aku suruh ojol itu masuk dan kuemut kontolnya. Namun tak berapa lama, badanku dihempaskannya ke tanah dan ia masukkan kontolnya ke memekku tanpa seijinku.
" Wah parah, longgar amat ini memek. Perek murahan ya lu? sering dimasukkin kontol pasti", keluhnya.
"Untung toket lu bagus, walaupun memek uda longgar", balasnya
Namun tetap saja ia memompaku kuat kuat walaupun ia mengeluh. Tak berlangsung lama, ia langsung menyemprotkannya di dalam rahimku. Tanpa pikir panjang, ia langsung keluar dan lari ke motornya, meninggalkanku di teras rumah sendirian.
Untung saja saat itu tidak ada orang di rumah, dan aku masuk ke rumah dalam keadaan telanjang. Betapa kagetnya aku di depan cermin melihat banyaknya bekas cupangan biru di leherku. Aku shock dan bingung karena tak tau bagaimana caranya menyembunyikan ini. Kuambil handukku dan langsung membersihkan diri sebersih mungkin, terutama di daerah memekku. Setelah selesai, aku kembali ke kasurku dan mencoba melepaskan lelahku hari itu.
Selesai
Untuk cerita selanjutnya, aku mau polling aja sesuai dengan keinginan kalian di next postnya.