Kembali kupasang penisku digerbang
liang vagina Chrissy, gairah Chrissy
sepertinya juga tetap tinggi, mungkin
setelah melihatku orgasme adikku ini
jadi semakin bergairah. Langsung
diraihnya leherku diciumi bibirku
sambil memelukku erat-erat. Segera
kutindih tubuhnya dan penisku
kembali amblas ke dalam liang
vagina Chrissy dan paha Chrissy juga
langsung melingkar dan menjepit
pahaku.
Gairahku langsung memuncak
kembali, kugerakkan pinggulku naik-
turun dengan bersemangat. Chrissy
juga menggerakkan pinggulnya kekiri-
kekanan mengimbangi gerakanku.
Kembali kami berlomba dan saling
memacu gairah birahi kami. Napas
kamipun ikut berpacu semakin cepat.
Tanganku tak tinggal diam,
kugerayangi kemulusan tubuh
Chrissy, buah dadanya kuremas-
remas dan puttingnya kupilin-pilin,
membuat tubuh Chrissy menggeliat-
geliah semakin liar dan desahan
serta rintihannya semakin nyaring
memenuhi ruangan.
Chrissy semakin bersemangat
mengimbangi gerakanku. Adikku
sepertinya semakin lincah dan
pandai melakukan olah gerak
seksual. Irama gerakannya semakin
padu dengan gerakanku. Pinggulnya
kadang-kadang bergerak kekiri-
kekanan, tapi kadang-kadang juga
berputar-putar atau diangkat-angkat
yang pada akhirnya menimbulkan
perasaan nikmat yang semakin luar
biasa.
Mulutnya tidak hanya mendesis-desis
dan mengerang-erang, tapi juga
diiringi tangisan dan jeritan-jeritan
kecil yang menimbulkan sensasi
suara yang bisa membangkitkan bulu
roma. Kami terus berpacu dan
berpacu dalam alunan nafsu birahi.
Kami benar-benar lupa dengan
keadaan sekeliling kami, melupakan
siapa kami. Yang ada hanyalah
kenikmatan dan kasih sayang.
Irama gerakan kami semakin lama
semakin cepat, napas kami sudah
berpacu seperti lokomotip dan
keringat kami sudah membanjiri
sekujur tubuh kami. Sampai akhirnya
kembali Chrissy menjerit sambil
menggigit pundakku, tubuh dan
kakinya mengejang dan menjepit
kuat-kuat.
"Ooohhh... Aaahhh Bobbyyy... Aku
keluar lagi, ooohhh aku keluar lagi."
Segera kupercepat gerakanku,
kurasakan penisku juga sudah
berdenyut-denyut, aku ingin keluar
bersamanya. Dan satu menit
kemudian, ketika denyutan-denyutan
liang vagina Chrissy belum lagi
hilang, batang kemaluanku
berdenyut kuat dan segera kutekan
kuat-kuat kedasar liang vagina
Chrissy dan spermakupun
menyembur kuat beberapa kali.
Kembali Chrissy menjerit misteris
merasakan semburan spermaku
didalam dasar liang vaginanya.
"Ooohhh, BOBBY, OH BOBBY, terus,
terusss, ohhh, luar biasa ooohhh,
habiskan Bobby, terus, terus
ooohhh."
Aku masih terus menggerakkan
pinggulku naik-turun sampai
beberapa saat setetah semprotan
spermaku berhenti, kemudian
tubuhku terkulai lepas diatas tubuh
Chrissy. Adikku Chrissy sepertinya
juga sudah kehabisan tenaga.
Matanya tertutup rapat dengan
napas masih tersegal-segal. Penisku
masih tertanam di vagina Chrissy.
Beberapa saat kemudia mata Chrissy
terbuka, dan kami saling
berpandangan tanpa berkata-kata.
Diapandangnya wajahku tajam-tajam.
Dimata Chrissy aku tetap seperti
seorang pahlawan, tapi sekarang ada
lagi bayangan lain, sesuatu yang
baru yang tidak ada sebelumnya. Aku
menyadari bahwa tatapan mata
Chrissy memancarkan cinta kasih
yang begitu mendalam, dan penuh
kemesraan. Hatiku berdesir melihat
tatapan mata itu. Sorot mata yang
tidak pernah kulihat seumur
hidupku. Akupun berbisik,
"Chrissy, benar-benar luar biasa,
lebih dari yang pernah
kubayangkan."
Chrissy menganguk sambil tersenyum
manis sekali. Diraihnya leherku dan
kamipun berciuman dengan mesra
sekali. Tanpa melepaskan ciumannya,
didorongnya tubuhku kesamping, dan
kini gantian Chrissy yang menindih
tubuhku. Pinggulnya digerakkan naik-
turun sehingga celah-celah
vaginanya menjepit dan mengesek
batang penisku, membuat penisku
bangun lagi.
"Oh, Bobby, Bobby, kakakku,
kekasihku. Terimakasih Bobby.
Terimakasih. Aku yakin ini adalah
saat yang paling bersejarah dalam
hidupku, paling manis dan paling
indah. Terimakasih, kau telah
memberikan yang terbaik buatku.
Aku sangat menyayangimu Bobby."
Pinggul bergerak semakin cepat,
saling bergesekan dan saling
menekan. Penisku sudah kembali
tegang dan membesar sepenuhnya.
Chrissy menciumi wajahku sambil
berbisik,
"Bobby, masih sangat banyak yang
harus kau ajarkan tentang sex. Akhir
pekan ini semuanya untuk kita.
Maukan kau ajari aku lebih jauh
tentang sex?"
Ya tentu saja aku tidak akan menolak
permintaannya. Kuhabiskan malam
panjang ini diatas ranjang bersama
Chrissy. Kuceritakan semua yang aku
ketahui tentang sex, tapi yang
terutama adalah mempraktekannya
bersama. Akupun juga banyak belajar
dari dia. Malam itu benar-benar
menjadi milik kami berdua.