Maaf kadang beberapa kata atau angka angka disesuaikan dengan keadaan , mohon maaf kalau sedikit berbeda dari cerita asli, saya mohon maaf ke nara sumber dan pembaca
" mau pijet sama istri orang engga ? " Kata Heru rekan bisnisku
" Emang bedanya apa ? " Tanyaku
" Sensasinya, apalagi dia aslinya terapis baik baik, apalagi kalau sampai bisa nidurin dia " kata Heru tersenyum
Aku cuma tersenyum sambil masih dilanjut dengan diskusi yang lain.
" Cantik lho, muda, belum pengalaman, sensasinya beda, ini tempatnya spa nya cari Adel, bilang dari aku " kata Heru memberi semangat
" Sudah pernah eksekusi ? " Tanyaku mulai penasaran
" Belum berhasil, baru buka dan hj, bodynya natural , bikin ngangenin " kata Heru menyakinkan
Meeting dengan Heru beres sampai aku pamit pulang
" Aku sudah bbm tempat spanya , silahkan dicoba, bilang tau dari aku, dia tiap bulan butuh uang, cepatan sebelum ditest drive sama orang lain " bisik Heru sebelum pintu lift tertutup.
" Kenapa engga sendiri coba " pancing ku menahan pintu lift
" Aku khan sudah pindah, check bbm, dekat tempat you Bung " kata Heru terakhir sebelum hilang tertutup lift.
Perkenalkan, saya Aditya, biasa dipanggil Adit
Saya dan Heru sama sama bekerja di bank yang sama
Umur saya sekitar 50 tahun, menikah dengan 2 anak dan semua sudah tinggal di luar negri
Seminggu aku tidak buka bbm Heru, tapi malam itu badan ku lelah dan ku belok stir mobil sesuai petunjuk hans.
Kulihat family spa tertulis di bawah nama spa nya
Aku mematikan mesin mobil lalu turun.
" Selamat Malam Pak " sapa seorang wanita muda cantik mengenakan seragam coklat muda dengan mengenakan name tab
" A D E L "
Memang cantik, dengan dada tidak terlalu besar tapi terlihat menggoda
" Malam " balasku
" Silahkan Pak, mau treatment yang mana " kata Adel menunjuk brosur yang diletakkan di meja.
" Saya mau sama Adel terapisnya dan pijat tradisional 2 jam " kataku singkat menunjuk langsung ke adel dengan tulunjuk jarimu
Aku memang orangnya kurang basa basi.
" Oh boleh Pak , mari aku antar ke ruang spanya " jawab adel singkat tersenyum lalu berjalan.
" Memang cantik natural nie Adel , dengan pinggul yang pas tidak terlalu besar tapi tercetak jelas di seragam nya " gumamku dalam hati.
" Silahkan masuk Pak, silahkan ganti pakaiannya dengan ini " perintah adel sambil memberi celana pendek
Aku mengikuti masuk ke dalam ruangan, seperti halnya ruangan spa pada umumnya ada meja pijat , kursi dan meja kecil , diujung ada pintu sepertinya ruang bilas atau kamar mandi.
" Boleh aku lepas semua hanya mengenakan handuk khan " pinta ku
" Ohhh, hmmm, boleh Pak " kata adel menarik kembali celana yang akan diberikan lalu mengganti dengan handuk besar
' saya tunggu di luar ya Pak skalian aku memanggil rekanku untuk menjaga resepsionist dulu " kata Adel kemudian keluar ruangan dan menutup pintu.
Aku langsung melepas sepatu, kaos kaki dan semua pakaianku lalu mengbungkus tubuh bawahku dengan handuk
" Tok tok , permisi " terdengar suara adel dari luar
" Ya masuk " kataku singkat dan aku sudah duduk di kursi yang tersedia
Adel masuk dengan tersenyum lalu menutup pintu, terlihat membawa baskom berisi air
Adel langsung berlutut di hadapanku lalu memasukkan kakiku ke dalam baskom
" Ahhh , nyaman rasanya " gumamku ketika kakiku menyentuh air hangat
Kulirik ke bawah, terlihat belahan dada adel sedikit mengintip dibalik seragam coklatnya
Adel lalu mengangkat kakiku dilanjut mengelap dengan handuk kecil.
" Silahkan berbaring untuk prosesi pijat Pak " kata adel sambil menaruh kakiku ke lantai dan baskom sudah dipinggirkan
Aku langsung bangun menuju meja pijat
" Bagian belakang dulu ya Pak, silahkan berbaring telungkup " perintah adel ramah
Aku berbaring terlungkep
" Posisi sudah nyaman ya Pak " kata adel
Aku hanya menggangguk pelan, lalu proses pijat dimulai sampai aku ketiduran.
" Maaf bagian depan Pak " terdengar bisikan pelan
Aku terbangun awalnya diam untuk mulai konsentrasi baru berbalik
Adel menarik handukku dan menutupi wajahnya ketika aku berbalik kemudian menutup kembali badanku dengan handuk
Adel tersenyum dan mulai memijat kaki
Aku merasakan tanganku sudah agak lengket, tandanya tanganku sudah dipijat.
Pijatan adel mulai naik ke paha
" Maaf handuknya aku naikkan ya Pak " kata adel
Aku hanya memberi jempol tangan ke adel
Adel menarik handuk ke atas paha atas.
Pijatan sudah sampai paha atas kanan
Adel kemudian menutup handuk kembali
" Kok engga sampai atas " tanyaku
" Maaf Pak, hanya sampai situ aturannya " kata adel.
Aku diam sambil menunggu.
Ketika pijatan sudah ke paha kiri atas
" Ada salam dari Pak Heru Adel " kataku langsung
Adel terdiam
" Aku mau seperti Pak Heru dan lebih adel " tambahku
" Tapi Pak " kata adel menatapku
" Kamu perlu uang khan " kataku to the point
" Iya tapi " kata adel
" Mau berapa ? pak Heru sudah bicara banyak " kataku santai
" Engga gitu Pak, aku melakukan juga Bapak tau karena terdesak " penjelasan adel
" Sekarang pasti butuh juga khan " kataku
Adel mengganguk pelan
" Buka seragam mu dan bantu aku , minimal aku dikeluarkan " kataku tersenyum
Adel terlihat terdiam mengatur nafas pelan tangannya ke bahu melepas kaitan kancing, turun ke bagian dada lalu pinggang dan perlahan pakaiannya turun ke bawah.
Seragamnya diambil kemudian digunakan menutupi tubuhnya
" Jangan ditutupi dong " pintaku tersenyum
Juniorku mulai berdiri
Adel lalu menaruh seragamnya di kursi
Kulihat buah dadanya agak putih membusung menggoda dibalik bh hitam berenda .
Mataku melirik ke bawah, bentuk celana dalam nya juga berenda agak mini mirip g string warna hitam
" Aku hanya bantu dengan tangan Pak " kata adel pelan masih mengenakan dalemannya.
" Hmmm, boleh tapi kamu lepas semua , aku mau lihat " pintaku
" Bapak mau ngasih berapa ? " Balik adel bertanya
" Buka semua dan kocokin atau sekalian semua " balik aku tantang
" 3 juta aku buka semua, aku engga pernah buka semua Pak " kata adel.
" Baik, buka " kataku
" Maaf uang dulu Pak " balik adel sedikit menantang.
"Di celana saya ambilkan dompet " kataku
Adel berbalik ke pintu dimana celanaku digantung lalu memberikan celanaku
" Pinggul adel cukup sexy walau tidak besar malah terlihat proposional, masih ramping tidak melar " gumamku
" Ini Pak, silahkan " kata adel
Ku ambil dompet dari saku celana
" Kalau aku kasih lebih bisa lebih engga adel ? " Tanyaku kembali memberi tawaran
" Engga pak Adel punya suami dan ini aku melakukan juga karena terpaksa kok " jawab adel yakin
Aku beri uang sesuai kesepakatan dan langsung diterima adel kemudian ditaruh di saku seragamnya.
Adel berbalik badan melepas bhnya
Terlihat buah dadanya menggantung dari samping
Lalu adel melepas celana dalam hitamnya, bentuk pinggulnya sangat sexy mulus sampai pahanya bersih
Kulit tubuh adel walau tidak putih tapi kuning langsat kah orang Indonesia malah semakin menggoda
Adel berbalik dengan tangan kiri meyilang di dada dan tangan kanan menutupi daerah kemaluannya.
Ini malah membuat kesan makin menggoda
Juniorku sudah tegang berdiri dibalik handuk putih
"Silahkan " kataku menunjuk ke arah penisku
Adel menarik lepas handukku dan terlihat kaget.
" Yaa juniorku cukup panjang dan besar , agak di atas rata rata penis orang Indo, aku cukup bangga akhirnya walau waktu smp aku malah di hina karena ukuran di atas rata rata sampai aku diberi julukan kuda arab " gumamku tersenyum
Adel dengan malu malu menuang lotion lalu tangannya mulai meraba buah pelirku
Sekarang payudaranya terlihat menggantung, mirip mangga dengan puting kecil merah muda kecoklatan
Masih sekal dan ranum
Sangat menggoda
Tidak lama cairan percumku sudah keluar
Adel mulai memegang batang penisku dan mulai mengocok
Aku tersenyum, adel sepertinya tidak pengalaman mengocok penis
" Mainkan kepalanya " kataku
Adel malah diam
" Pakai jempolmu untuk meraba kepala penisku " pintaku
Jari adel lalu meraba kepala penisku
" Ya begitu sambil sekali dikocok sampai bawah " kataku
Lama lama makin enak kocokan adel sesuai perintahku
Aku menatap ke arah bawah tubuh adel
Tangan kiri adel masih menutupi daerah kemaluannya
Aku tangan kiri adel, walau ada tekanan menahan tapi akunya adel menyerah
Terlihat bulu bulu kemaluan adel walau tidak lebat tapi dicukur rapih berbentuk segi tiga, cukup rimbun
Hampir lima menit kocokan adel
Tangan kananku memegang pinggangnya
Adel awalnya menatapku
" Biar cepat keluar " kataku
Adel lalu diam sambil mengocok penisku
" Mainkan bawahnya " pintaku
Tangan kiri adel sekarang mengocok batang penisku sedang tangan kanannya meraba raba bawah penisku
Rasanya makin nikmat sambil memperhatikan bentuk payudara adel yang begitu menggoda untuk dipegang.
Putingnya kecil merah muda khas wanita belum melahirkan dengan bentuk yang masih kencang
Kadang payudaranya sedikit bergoyang mengikuti irama kocokan tangannnya
Waktu berlalu, tapi aku belum klimaks
" Jilat putingku adel " kataku
Adel melirik ke aku
" Biar cepat " penjelasanku
Wajah adel mendekat, harum wangi yang sederhana tidak menyengat malah makin menggoda
Lidah adel menyentuh puting kananku
Dan puting adel mengenai perutku
" Archhhhhhhh " desahku pelan
Tangan kanaku memeluk pinggang adel lalu meremas pelan pinggulnya
Sungguh empuk dan kenyal pinggul adel, tidak kendor
" Terusss , mainkan dan sedot " bisikku
Adel menjilati putingku dan meyedot kencang puting ku
Tangan kiri ku bergerak dan meremas pelan payudara adel
Adel diam tidak menyedot putingku tapi mulutnya masih menempel di putingku
" Sebentar lagi keluar ' bisikku lagi
Adel lalu meneruskan memainkan lidahnya dan kadang menyedot putingku dengan tangan kanan terus mengocok kencang penisku.
Kembali ku remas kekenyalan payudara adel yang masih kencang
Kumainkan puting adel dan sudah mulai mengeras
Tangan kananku bergerak ke depan
Kuraba bulu bulu kemaluan adel dan langsung kutangkup bagian bawah kemaluan adel
Sudah basah
" Archhhhhhhhhhhh " desahku aku keluar dan tangan kananku masih berada di kemaluan adel yang mulai basah
Adel masih mengocok pelan penisku
" Stop stop " kataku pelan
Adel menatap ku
Adel lalu mengelap penisku dengan handuk sekaligus tangannya yang kena spermaku
Rasanya berbeda dibuat klimaks oleh perempuan baik baik apalagi istri orang.
Aku berlahan bangkit duduk lalu berjalan ke kamar mandi.
Setelah berpakaian aku lihat adel kembali masuk membawa secangkir air jahe.
" Ini kartu namaku " kataku menyodorkan ke adel sambil kuminum air jahe hangat pemberian adel
Terlihat adel menatap lama kartu namaku
" Hubungi aku kalau kamu perlu apa apa " kata ku meninggalkan adel .
Aku sambil berpikir , muka adel kok sedikit familiar.