Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG A STORY ABOUT MAGDALENA (Rahasia Sang Istri) NO SARA

PART 5


POV MAGADALENA


Aku adalah seorang gadis keturunan. Memiliki kulit putih dan tinggi 175 Cm, membuatku tidak terlalu populer. Kisah cintaku terasa hambar karena pacar pertamaku, mendekatiku hanya karena sebuah taruhan. Walau bagaimana pun itu, aku tetap senang dan serius menjalani hubunganku yang pertama itu.

Tempatku menuntut ilmu, rata – rata mahasiswa/i adalah para keturunan. Sama halnya dengan Togi. Awalnya aku tidak menaruh rasa ke Togi. Aku terlanjur menyukai seorang cowok, bernama Ricko. Ricko adalah cowok populer ditempatku, bahkan sahabatku Vany, berselisih paham denganku gara – gara si Ricko itu.

Togi berasal dari keluarga keturunan yang cukup berada. Ayahnya adalah seorang pengusaha yang cukup sibuk. Jadi dirumahnya yang berlantai 2 itu, hanya ada Ibunya dan saudaranya yang cacat. Ibu Togi sangat baik kepadaku, jadi aku sering disuruh datang kesana. Dikarenakan keluargaku yang kurang harmonis, main ke rumah Togi adalah hiburan dan tempatku menenangkan diri. Disana aku bisa bebas, bahkan bebas keluar masuk ke kamar Togi yang berada dilantai 2 rumahnya.

Seperti biasanya, aku selalu mengunakan tanktop dan celana short ketat, saat berada di kamar Togi. Siang itu Ibunya Togi pergi membawa saudaranya ke rumah sakit. Setelah Ibunya pergi, Togi langsung memeluk dan menciumiku. Saat itu aku belum tahu apapun soal seks. Aku hanya diam saat Togi pertama kali merenggut keperawananku.

“Beruntung sekali si Togi itu”Ucap Rafa.
“Ih Apaan sih Pa”Ujarku

“Cuma lebih beruntung Papa deh, Papa kan bisa jadiin Mama istri.. hehehe”Lanjut Suamiku sambil tersenyum.

“Trus Ibunya Togi ngak tahu Mama sama Togi gitua”Tanya suamiku.

“Engak dong Pa, kan Ibunya ngak pernah ke kamar Togi”Jawabku

Setelah kejadian pertama yang sangat menyakitkan bagiku itu, Togi terus merayuku untuk terus melakukan persetubuhan. Lambat laun aku mulai merasakan nikmatnya bersetubuh.

“Mhmmm.. Mama ketagihan ya?”Tanya suamiku.

“Ngak juga sih Pa”Jawabku berbohong

Sebenarnya aku sudah sangat ketagihan akan seks. Aku sengaja membohongi suamiku, agar tidak menyakiti perasaannya. Sebenarnya, hampir setiap ada waktu luang, aku meminta Togi untuk menyetubuhiku. Togi sangat peduli kepadaku, dia selalu membelikanku obat anti hamil, agar dia bisa bebas menumpahkan spermanya ke dalam vaginaku.

“Dia pakai pelindungkan Ma?”Tanya suamiku

“Ya iyalah Pa, Mana mau Mama kalu Togi ngak pakai kondom”Jawabku kembali berbohong.

Hubunganku dengan Togi tidak berjalan baik setelah tiga tahun. Dia beberapa kali ketahuan olehku berselingkuh. Tapi aku tetap saja ingin mempertahankannya. Rasa sayang pada cowok yang memerawaniku itu membuatku buta, sampai – sampai aku terus memaafkan sifak buruknya itu.

“Kok Mama ngak putusin aja? Dia kan sudah sering ketahuan selingkuh?”Tanya suamiku.

“Mama kasihan sama Ibunya Pa, ibunya tidak mau Mama dan Togi putus, malah ibunya Togi berharap Mama jadi istri anaknya”Jawabku.

“Emang Mama Cuma deket sama Ibunya Togi aja ya? Kalau Ayahnya?”Kembali suamiku bertanya.

“Mama tidak pernah bertemu Ayahnya Pa”Jawabku kembali membohongi suamiku.

Entah kenapa setelah mendengar kata “Ayah Togi”, jantungku berdetak semakin kencang. Aku yakin jantungku berdetak semakin kencang bukan karena membohongi suamiku, tentang tidak pernah bertemu dengan Ayahnya Togi. Jantungku sebenarnya berdetak dengan sangat cepatnya, karena kembali teringat dengan kasih sayang dan perhatian yang Ayah Togi berikan kepadaku.

“Maaf Pa, soal ini Mama tidak berani berterus terang kepada Papa”Ucapku dalam hati, sambil memandangi wajah suamiku. Setelah itu ingatanku kembali ke waktu aku sedang berada dikamar Togi sendirian.


#


“Eh”Kata Ayah Togi terkejut saat membuka pintu kamar Togi.

“Kyyyyaaaa”Teriakku sambil menutupi dada dan selangkanganku.

Setelah datang ke rumah Togi siang itu, Aku disuruh Togi untuk menunggunya dikamar. Dia, Ibunya dan saudaranya akan pergi ke bandara untuk menjemput sang Ayah. Seperti biasanya, aku selalu melepaskan semua pakaianku, dan hanya memakai tanktop, serta celana pendek ketat.

“Kamu siapa? Kok ada di kamar anak saya?”Tanya lelaki berusian tiga puluh tahunan itu.

Pasti ini Ayahnya Togi,” kata – kata kamar anak saya” menyakinkanku bahwa lelaki yang tergolong gagah itu adalah Ayah dari pacarku.

“Eh, aku temennya Togi Om”Jawabku gelagapan

Ayah Togi tersenyum. Dengan santai dia berjalan masuk ke dalan kamar Togi. Setelah berdiri tetap didepanku yang sedang duduk bersimpuh diatas kasur, Ayah Togi kemudian mengelus pipiku.

“Masak Cuma teman bisa masuk ke dalam kamar?, trus berpakaian seksi lagi”Ujarnya.

“Heee.. iya Om, aku pacar Togi”Ucapku malu

Ayah Togi menatapku dari atas kepala sampai kebawah. Tiba – tiba bulu kudukku merinding, rasa malu karena sedang berpakaian seperti itu, membuatku hanya bisa terus diam tertunduk.

“Pinter banget Togi milih pacar, sudah cantik, seksi lagi”Ucap Ayah Togi sambil tersenyum.

Jantungku langsung berdetak kencang mendengar kata – kata Ayah Togi itu. Wajahku pun langsung merona. Itu adalah kata pujian yang pertama kali aku terima, setelah aku tumbuh jadi gadis dewasa. Entah kenapa saat aku berpacaran dengan Togi, dia tidak pernah memujiku, padahal aku sebagai seorang gadis, selalu berharap ingin mendapatkan pujian dari sang kekasih, tapi aku malah mendapatkannya dari Ayah kekasihku itu.

Hari demi hari kedekatan Lena dan Ayah Togi semakin terlihat. Bagi orang awam, kedekatan itu hanya sebatas kedekatan antara Om dan keponakannya, tapi tidak bagi Lena. Perhatian dari Ayah Togi adalah penyejuk baginya. Keluarganya yang kurang harmonis, membuat Lena haus akan perhatian dan kasih sayang.


#


“Yang..kamu klo dikamar aku, ngak usah pake bh aja”Pinta Togi.

“Hah.. kok gitu?”Tanya Lena.

“Biar gampang kalau aku pengen nenen sayang”Jawab Togi sambil tersenyum menyeringai.

“Iya deh sayang, demi kamu”Ujar Lena sambil memeluk Togi.

Akhirnya Lena pun terbiasa tidak memakai BH saat berada di kamar Togi. Sama seperti hari itu, setelah Togi menumpahkan spermanya di perut Lena, Togi buru – buru berpakaian rapi. Dia ada janji untuk mengantar Ibunya pergi mengobati adiknya. Meski Lena belum mendapatkan orgasmenya, dia terpaksa harus mengalah.

“Nanti balik aku dari Rumah sakit kita ulangi lagi ya”Ujar Togi membesarkan hati Lena.

“Cepet ya sayang, aku pengen banget soalnya”Kata Lena, sambil mengelus penis Togi dari luar celananya.

Lena bosan hanya bermain hp dikamar Togi. Menunggu Togi balik, membuat jenuh melanda dirinya. Dia kemudian berdiri, pergi berjalan, keluar dari kamar Togi.

“Uhhh.. ahhhh”Tiba – tiba Lena mendengar suara yang sedang ngos – ngosan.

Dia penasaran suara siap itu. Setelah Togi, Ibunya dan adiknya pergi, rumah itu hanya ada Lena sendiri. Begitu juga Ayah Togi, sudah beberapa hari ini Lena tidak melihatnya dirumah. Sambil mengambil sapu, Lena melangkah perlahan mendekati sebuah ruangan, yang berada di sudut paling belakang rumah Togi itu.

“Ahhh”Teriak Lena sambil menjatuhkan sapu dari tangannya.

Mulutnya terbuka dan matanya melotot. Dia tidak menyangka bahwa yang berada di ruangan fitnes itu adalah Om Anton, Ayah Togi.

“Eh Lena, kamu kenapa?”Tanya Om Anton.

Badan Lena langsung merinding, saat Ayah Togi itu berdiri, setelah meletakkan barbel yang tadi ia gunakan.

“Maaf Om, aku kira tadi ada maling”Ucap Lena terbata.

“Oh gitu. Kok kamu ngak ikut Togi?”Tanya Om Anton untuk mencairkan suasana.

Jarak yang tidak terlalu jauh, membuat Om Anton bisa melihat dengan jelas, cetakan kedua puting payudara Lena, dari tanktop putih yang ia kenakan pada siang itu. Jakun Om Anton pun naik turun menyaksikan sepasang paha putih Lena. Celana pendek sepaha yang Lena kenakan, tidak mampu menyembunyikan pahanya dari padangan Ayah pacarnya itu.

“Ehh.. ngak Om”Jawab Lena dengan suaranya yang mulai parau.

Tubuhnya terasa mulai merinding, Ayah Togi yang tidak memakai baju itu, mempertontonkan dada bidangnya. Tubuh sixpack Ayah sang Pacar, membuat Lena mulai tergoda. Tonjolan di celana boxer Ayah Togi itu, membuat denyutan mulai terasa di kewanitaan Lena.

Tubuh Lena semakin mengigil. Nafsunya yang tadi belum terpuaskan, perlahan bangkit. Sejak dikenalkan oleh Togi soal seks, Lena menjadi semakin teropsesi. Mengejar kepuasan adalah keinginan Lena, saat sedang disetubuhi, tapi belakangan ini, Togi seperti tidak mampu mengimbangi Lena.

“Duh.. pasti Om Anton jauh lebih perkasa dari anaknya”Ucap Lena dalam hati.

Sama seperti Lena, Om Anton juga mulai terpancing birahinya. Tubuh pacar anaknya itu, mengugah birahinya.

“Kamu mau ikutan olah raga Len, sini”Ajak Ayah Yogi.

Lena tersadar dari lamunannya, tapi perasaan canggung, membuat dara manis itu grogi.

“Nnngakk Om, aku mau balik ke kamar Togi lagi ya Om, permisi”Kata Lena, sambil membelikan badannya.

Ayah Togi tidak menjawab, bongkahan pantat Lena membuat tubuhnya mengigil. Nafsunya pun memuncak. Setelah Lena menghilang dari pandangannya, Om Anton mulai mengelus penisnya dari luar celananya.

Didalam kamar Togi, Lena mulai mengelusi dirinya sendiri. Getaran nafsu yang dirasakannya saat ini, berbeda dengan nafsunya kepada pacarnya sendiri. Sambil terus mengelusi payudara dan vaginanya, Lena memejamkan matanya, membayangkan sebuah fantasi, fantasi baru yang membuat nafsu birahinya semakin terbakar.

“Ssshsss.. ahhh.. ohhh.. Om.. ahhhh”Desah Lena saat tangannya mulai masuk kedalam celananya sendiri.

Rasa gatel di clitorisnya, membuat Lena kewalahan. Sungguh menyiksa bagi gadis muda itu. Dia ingin sekali mendapat elusan dan rabaan pada tubunya.

“ahh.. iyaa.. uhhh.. Om.. Enakkk”Ujar Lena disela desahannya.

Vaginanya sudah sangat basah, lendir kewanitaannya, membuat jari Lena dengan mudah masuk menerobos lobang vaginanya sendiri. Dengan nafas yang semakin berat, Lena terus berusaha memuaskan dirinya. Dia mencontohkan Togi yang sering memasukan jarinya ke dalam vagina Lena.

“Ahhh.. ssshsss.. ahh... enakk... iyahh.. Ommmm... terussss”Desah Lena yang terdengar semakin erotis.

Gadis itu pun mulai melepaskan celananya sendiri. Nafsu yang membakar dirinya, membuat Lena hilang akal, dia lupa saat ini dia tengah berada di kamar orang lain. Meski kamar itu milik pacarnya, tapi tetap saja tidak aman, beda dengan kamarnya sendiri.

“Sssshssss.. ahhhhhh”rintih Lena saat dua jarinya mulai menerobos lobang vaginanya.

Setelah jarinya terbenam seluruhnya ke dalam vaginanya sendiri, Lena mulai mengerakkan jarinya keluar masuk. Meski tidak seenak penis, tapi jari itu cukup membantunya.

“Ahhh.. ahhh.. omm.. ahhhh..”Desahnya sambil terus mengucapkan kata Om.

“Ouhhhhhhh”Lenguh Lena saat semburan hangat keluar dari dalam vaginanya.

Membayangkan bersetubuh dengan orang lain, membuat Lena merasakan sensasi yang begitu menghanyutkannya. Sambil mengingat Togi yang akhir – akhir ini hanya mementingkan kepuasannya sendiri, pikiran Lena pun mulai galau. Dia merasa hanya dimanfaatkan oleh Togi.

“Kenapa aku bisa sebodoh ini”Ucap Lena.

Setelah kembali memakai pakaiannya, Lena pergi meninggalkan kamar Togi. Dia mulai kesal kepada pacarnya itu.

“Mau pulang Len?”Suara Om Anton mengejutkan Lena.

“Iya Om, udah sore”Jawab Lena, sambil melihat ke Ayah pacarnya itu.

“Kok rapi Om, mau ke luar ya Om?”Lena balik bertanya.

“Iya, kebetulan, Om antar saja ya”Tawar Ayah Togi.

“Ngak usah Om, aku balik sendiri saja”Ujar Lena.

“Kamu malu di antar Om – om?”Goda Om Anton.

“Ngak kok Om, takut ngerepotin aja”Terang Lena sambil berusaha tersenyum.

Entah kenapa dia menjadi salah tingkah, saat berhadapan dengan Ayah pacarnya itu. Rasa grogi membuat jantung gadis muda itu berdetak tidak karuan.

“Ngak apa – apa, Ayuk”Ajak Om Anton.

Di dalam mobil mereka terus mengobrol. Bahkan Lena tertawa dengan lepasnya, berkat lelucon yang sering dibuat oleh Om Anton. Rasa canggung Lena mulai mencair. Sifat supel dari Ayah pacarnya itu, juga membuat Lena merasakan kenyamanan. Setelah pergi makan ke sebuah tempat, baru lah Om Anton mengantar Lena balik ke rumahnya, mereka juga sempat saling bertukar nomor telepon.

Semakin hari keakraban itu semakin erat, bahkan tanpa sepengetahuan pacarnya, Lena sering jalan berdua dengan Ayah kekasihnya itu. Raja jenuh Lena kepada Togi, menjadikan alasan untuk Lena selalu menolak untuk bertemu bahkan bercinta dengan pacarnya itu. Lena tidak peduli lagi dengan hubungan mereka yang semakin renggang itu.

“Besok jalan yuk cantik”Tulis Om Anton kepada Lena.

“Kemana Om?, masak sih Om ngajak aku jalan trus, nanti tante curiga loh?”Jawab Lena.

“Ngak kok, kan Om pinter cari alasan.. hehehe”.

“Ok deh Om, Om jemput di kampus aja ya”Tulis Lena.

“Siap cantik. Kamu lagi ngapain? Minta foto donk”Balas Om Anton.




“Duh.. bibirnya”Tulis Om Anton.

“Bibir aku kenapa Om?”Tanya Lena.

“Mengemaskan”Jawab Om Anton.

“Trus kenapa emangnya Om”Tulis Lena.

“Menggoda untuk dikecup”Kata yang ditulis Om Anton itu, membuat Lena terseyum.

“Ih.. Om nakal. Masak bibir pacar anaknya sendiri, pengen dikecup.. hehehe”Balas Lena mulai memancing.

“Habisnya yang punya bibir cantik dan..”Balas Om Anton

“Dan apa ayo Om?.. hihihi”Pancing Lena.

“Seksi.. hehehe”Tulis Om anton.

Kata – kata itu pun membuat perasaan Lena tidak karuan. Pujian dari Ayah kekasihnya itu membuatnya semakin salah tingkah. Dengan tangan yang gemetaran, Lena mulai menulis pesan menggoda.

“Trus kalau seksi, mau Om apain aku?”

Mata Om Anton terbelalak membaca pesan dari pacar anaknya itu. Dia berpikir Lena akan tersinggung, bahkan marah dengan pesan yang ia kirim. Dia tersenyum ternyata malah sebaliknya. Balasan pesan dari gadis muda itu, makin membuat hatinya bergelora.

“Di nikmati”Tulis Om Anton, sambil merasakan reaksi pada penisnya.

“Emang aku makanan apa, dinikmati”Balas Lena.

“Lebih nikmat sih dari makanan.. hehehe”Tulis Om Anton.

“Emang mau menikmati apa Om dari aku?”Kata – kata Lena itu seperti memancing Om Anton, untuk semakin nakal.

“Tubuhnya.. hee”Tulis Om Anton dan kata – kata itu semakin membuat perasaan Lena tidak karuan.

Suhu tubuh Lena semakin naik, getar – getaran birahi yang membuat Lena semakin tidak terkendali, membuat gadis itu tanpa sadar mengarahkan kembali kamera hpnya, ke dirinya sendiri.

“Ckrekkkk”Suara jepretan foto selfi yang langsung Lena kirim kepada Ayah pacarnya itu.



Mata Om Anton kembali terbelalak. Dia tidak menyangka jika pacar anaknya itu, mulai berani bertingkah nakal.

“Wow.. luar biasa, bening”Komentar Om Anton.

“Hehehe.. Om aja. Eh Om lagi apa?”Tanya Lena.

“Tuingggg”Om Anton mengirimkan foto celananya yang mengelembung.

“Astaga”Ujar Lena sambil menutup mulutnya.

Bulu kuduk Lena merinding menyaksikan gelembung besar di celana Ayah pacarnya itu. Nafsunya pun semakin sulit dia kendalikan. Dengan cepat dia menelanjangi dirinya, dan mengelus payudara serta vaginanya.

“Ssshsss.. ahh... ouhhh... ahhh..”Desah Lena memainkan vaginanya, sambil menatap foto gelembung besar celana Ayah pacarnya itu.

Malam itu Lena tertidur setelah mendapatkan orgasme yang nikmat. Dia berpikir, melihat cetakan penis Ayah pacarnya saja dia sudah begitu birahi, bagaimana jika dia melihat isinya langsung.

“Bisa gila gue”Ucapnya.

Keeseokan harinya Om Anton datang menjemput Lena di kampusnya. Lena menunggu di parkiran dekat perpustakaan, agar saat Om Anton datang, Togi sang pacar, tidak mengetahuinya.



POV MAGDALENA


“Hai cantik”Sapa Om.Anton.

Aku tersenyum saat Ayah kekasihku itu memujiku.

“Kok seneng banget kelihatannya” Om Anton melanjutkan perkataannya.

“Iya om, seneng bisa pergi lagi sama om”, jawabku terus terang.

“Loh kok seneng?” Kembali Om Anton mengodaku.

“Yuk Om jalan”, kataku.

“Mau kemana?”Tanya Om Anton.

“Terserah Om aja”Jawabku.

“Ke mall aja yuk” Ajak Om Anton.

“Mau nyari apa Om ke mall?”Aku bertanya.

“Makan atau nonton yuk”Jawab Om Anton, mulai menjalankan mobilnya.

Setelah makan om Anton mengajakku nonton film di bioskop. Di dalam bioskop om Anton memegangi tanganku. Perhatianku teralihkan dari film ke sosok pria macho yang duduk disebelahku. Om Anton memberikanku kenyamanan, lebih dari yang aku dapatkan dari Togi, kekasihku. Aku pun mulai berani membalas elusan tangan Ayah pacarku itu.

“Tu orang pada ngeliatin kita loh Om”Ujarku setelah selesai menonton.

“Mereka kira aku om senang yang lagi di gaet gadis muda cantik”, kata om Anton ketika keluar dari bioskop.

“Hehehe.. padahal aku kan pacar anaknya Om.. hihihi”Kataku sambil tertawa dan semakin erat mengandeng tangan Om Anton.

“Kamu manja amat sih”Ucap Om Anton sambil tersenyum manis.

“Biarin.. wuekkk”, jawabku.

“Mau kemana lagi?”Tanya Om Anton.

“Terserah Om aja Deh, aku ngikut aja”Jawabku sambil tersenyum.

Kami akhirnya jalan – jalan mengelilingi kota. Bagai seorang yang sedang jatuh cinta, aku tidak pernah melepaskan tangan Om Anton.

“Emang Togi ngak nanyain kamu pergi sama siapa?”Tanya Om Anton.

“Aku bilang pergi sama temenku Om.. hihi..”Jawabku sambil tertawa.

“Kalau dia tahu kamu pergi dengan Om gimana?”Kembali Om Anton melemparkan pertanyaan.

“Sepertinya dia sudah tidak peduli denganku Om”Jawabku cemberut.

“Kenapa seperti itu?, apa hubungan kalian baik – baik saja?”Om Anton menanyaiku kembali.

“Aku tidak tahu Om”Kataku.

Setelah Om Anton kembali mengantarku ke rumah, kami terus berkirim pesan. Entah kenapa aku semakin nyaman dengan perlakuan Ayah pacarku itu. Dia jauh berbeda dengan anaknya. Togi pacarku, Cuma hanya menginginkan tubuhku, aku tidak pernah mendapatkan perhatian darinya, beda dengan Ayahnya yang selalu memanjakanku dengan segala perhatiannya.

Keesokan harinya kembali Om Anton menghubungiku. Dia mengajaku keluar, tapi aku tolak, karena aku disuruh jaga rumah oleh orang tuaku. Orang tuaku pergi ke Serang, menghadiri acara keluarga. Karena Om Anton begitu ngebet pengen sekali bertemu, akhirnya aku mengundang Ayah pacarku itu untuk datang ke rumah.

Di rumah aku hanya memakai tanktop ketat sepinggang dan celana pendek yang juga ketat. Kedua pentilku tampak jelas sekali tercetak di tanktopku. Disaat aku membukakan pintu, Om Anton langsung terpana melihatku.

“Kamu beneran mau om temenin”Tanya Om Anton yang baru saja duduk di sofa ruang tamu.

“Kalo om gak keberatan.. hihi”Jawabku

“Mau ditemenin sampe jam berapa?”Tanya Om Anton, sambil terus melihat tonjolan pentilku.

“Terserah Om, nginap juga boleh”Jawabku sambil menatap mata lelaki gagah itu.

Om Anton datang mengunakan kaos ketat yang mencetak tubuh kekar dan berototnya. Jelana jeans ketat juga tidak mampu menyembunyikan, tonjolan besar di antara selangkangnya itu. Wangi parfum mahal Om Anton membuat lelaki itu semakin maskulin dimataku.

“Tapi om ngak bawa baju ganti”Suara Om Anton mengejutkanku.

“Eh.. serius Om mau nginap disini?”Tanyaku kaget.

“Iya, Om ngak tega biarin bidadari cantik ini sendirian dirumah”Jawab Om Anton sambil memujiku.

“Ah Om bisa aja.. gombal banget sih Om.. hihi”Ujarku.

Hatiku senang, tapi jantungku deg degan. Lelaki yang akhir – akhir ini menjadi bahan fantasiku saat memainkan tubuh dan vaginaku, malam ini akan menginap disini.

“Ya ampun, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi”Ucapku dalam hati.

Disaat itu denyutan pada vaginaku, membuat cairan cintaku mulai keluar. Ya, vaginaku mulai lembab membayangkan apa yang akan terjadi nanti.

“Kamu seksi banget hari ini, sengaja ya tidak memakai bh” Kata Om Anton sambil merangkul pundakku.

Aku merinding ketika Om Anton menarikku merapat ke badannya, kemudian ia langsung mencium pipiku.

“Ohh.. Om, perlakukan aku sesuka hatimu Om"Desahku dalam hati.

BERSAMBUNG..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd