# NURHASANAH (Menodai cewek hijrah first meet first fuck)
Selamat malam suhu sekalian saya simpan dulu cerita lain Lucy, malam ini saya ingin kembali mengingat momen yang lebih berkesan bersama Nurhasah yang jadi korban dari kebiadaban saya. Seorang wanita yang senang mendalami ilmu agama tapi saya buat tidak berdaya karena situasi dan kondisi saya yang sudah sange saat itu.
Kembali ke suasana pandemi yang membuat banyak perusahaan mengurangi karyawan dan sayapun merasakan dampak langsung karena hanya mendapat perpanjangan kontrak singkat dan ketika saya berhenti bekerja sayapun harus kehilangan lucy yang memang harus di beri gula gula agar saya mendapat jatah ngewe secara rutin, setelah berhenti kerja itu sayapun harus merelakan lucy menjadi garapan orang lain meskipun saya juga sudah kenyang mendapat jatah memek gundulnya.
Melewati masa pengangguran di perantauan memang tak mudah,Sayapun berusaha kembali mendapat pekerjaan dan melamar sana sini, gagal coba lagi dan terus mencoba,pada akhirnya awal 2021 saya lolos tes di perusahaan makanan besar daerah ckr ( nanti bisa ngewe sama rachel). Saat menjalani proses medical check up saya di haruskan menjalaninya di klinik yang telah di tunjuk oleh perusahaan.
Hari kamis yang cerah itu pagipagi saya otw menuju klinik agar menapat jadwal lebih awal karena memang proses mcu itu memakan cukup waktu jika datang agak siang, meski jadwalnya jam 8 pagi saya sengaja datang jam 7 agar mendapat giliran awal.
Sayapun datang saat klinik belum buka dan tak lama kemudian seorang cewek dengan postur cukup tinggi dan body ideal itupun datang, dialah Nurhasanah yang saya panggil Nur.
Nur: mas mau medical juga?
Saya: iya mbak, mbak buat pt m#y@r* juga
Nur: iya mas
Saya: ko mbaknya dateng pagi pagi bgt
Nur: Iya soalnya ikut sama teman terus sambung ojol soalnya jauh
Saya: memang mbak tinggal di mana
Nur: saya dari btr gebang mas
Saya: wah jauh bgt mba
Nur: iya mas solnya dulu kerja di situ
Saya: oh kirain orang situ
Nur: bukan mas saya perantau juga
Saat sedang mengobrol petugas klinik memberi tahu kami form isian agar kami dapat giliran pertama proses mcu tersebut, setelah mengisi form itu kami pun lanjut mengobrol dan menunggu klinik buka untuk melakukan proses MCU.
Saya: em mbak kita belum kenalan, sya A*i
Nur: saya Nur
Saya: dulu mbak kerja di mana?
Nur: di yamus mas
Saya: 2 tahun di sana ya
Nur: ko tau sih, mas nya pernah kerja di sana juga
Saya: nggak,cuma ada temen yang kerja di situ juga. Nanti pulang mau sama siapa ( mulai beraksi)
Nur:Mau naik ojol aja paling
Saya: kan jauh mbak pasti lumayan tuh, saya anterin aja yah
Nur: emg mas nya lewat situ juga
Saya: nggak sih tapi kasihan mbak nur nya
Nur: gpp mas makasih gak enak ngerepotin
Saya: gak ko, saya anterin ya
Nur: ya boleh kalau masnya gak keberatan
Kamipun mulai menjalani proses medical check up seperti bias mulai cek mata, rontgen, urin dll, sepanjang itu saya dan nur kerap saling curi pandang memandangi satu sama lain. Wajahnya yang tertutup masker membuat saya semakin tertarik dan penasaran dengan parasnya karena kalau dari posturnya Nur ini sangat ideal dan saya bahkan mulai berfantasi dengan bodynya itu
Hampir 3 jam lebih saya menjalani proses itu dan sekitar jam 11 lebih sayapun selesai menjalaninya, tapi saya lihat Nur belum selesai. Saya lalu menghampiri nur dan memberi tahu bahwa saya akan menunggu di luar, setelah puasa ngudud sehari lebih saya lalu kembali membakar si batang putih dan rasanya nikmat sekali.
Setelah 20 menitan menunggu akhirnya Nur juga keluar dan sayapun menghampiri mengajak doi ke motor saya, Kamipun mulai otw menuju kosan doi yang jaraknya cukup jauh itu dan di perjalanan saya mengajak doi untuk jajan es cendol dan mie ayam karena saya sudah dari kemarin tidak makan dan udud hanya minum air putih saja. Ketika makan itulah saya melihat paras ayunya, sayapun mengajak doi ngobrol yang nampak sibuk ngucel HP,
Saya: cowoknya ngechat mulu ya mbak
Nur: nggak mas ini lagi liat ada loker
Saya: kirain lagi bales chat dari cowoknya
Nur: saya gak pacaran mas ( wow.. its time for me)
Saya: masa gak ada yang deketin mbaknya
Nur: nggak ada mas
Saya: masa sih mbak kan cantik, mbak nolak mulu ya
Nur: ihh apaan mas.. beneran gak ada yang deketin
Saya pun mengajak nur ke mesjid yang tidak jauh dari tempat makan itu sekalian mencoba cari perhatian agar saya di anggap cowok soleh tentunya
Setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan karena langit sudah mulai mendung, dan tak lama kemudian hujan pun turun dengan derasnya sayapun berteduh karena hanya membawa jas untuk sendiri di sebuah ruko yang tutup. kamipun kembali berbincang bincang dan saya mencoba memancing di air keruh mencoba peruntungan dengan doi.
Saya: wah hujannya deras bgt ya, kalo orang pacaran mah paling seneng ujan gini
Nur: ya gatau sih aku gak pernah pacaran
Saya: mbak...?
Nur: apa mas
Saya: mbak mau gak jadi pacar saya
Nur: apa gak kedengeran ( terhalang hujan deras)
Saya: Mau jaadi pacar saya gak( sambil buka masker)
Nur: emmm yah entar pacar mas nya gimana
Saya: saya gak punya cewek juga mbak, jomblo hehe...
Nur: ah masa.. bohong ah
Saya: serius( sambil meganging tangannya)
Nur: ya kalau masnya mau
Saya: Makasih ya..
Nur: Iya mas
Saya: maaf, kalo boleh saya kurang sreg kalo di panggil mas
Nur: panggilnya apa dong
Saya: apa aja boleh
Nur: abang aja boleh
Saya: hmm boleh deh
Sejak hari itu saya dan nur menjalani hubungan yang pada akhirnya tidak bertahan lama, karena hujan sudah berhenti kamipun menlanjutkan perjalanan sampai tiba di kosan dengan cuaca yang masih mendung.
Saya kian antusias setelah tiba di kosannya karena posisi kosan yang mirip seperti kosan saya yang ada di lantai atas dan tidak terlalu banyak kosan lain, hanya ada 2 pintu kamar yang mana satunya lagi adalah kosan teman cewe yang tadi nur tumpangi saat menuju klinik.
Saya pun dizinkan masuk ke kosannya yang sangat rapi seperti kosan saya, nampak banyak kertas dan amplop coklat serta banyak buku buku agama yang menandakan doi ini orang yang cukup religius.
Saya lalu mulai beraksi dan mengajak doi berbincang seputar agama yang mana saya yang lulusan MI dan MtS seolah mengajari doi tentang berbagai perspektif religi yang mana doi sangat antusias dan sepertinya saya semakin mengambil hati si doi baru ini. Karena sudah 2 hari tidak ngopi sayapun meminta doi membuat kopi, tapi ternyata gas dan galon airnya kosong.
Saya: yang abang mau bikin kopi ada gak?
Nur: maaf bang gas sama galonnya habis, hehe..
Saya: yaudah abang beliin dulu, kamu mau beli apa lagi
Nur: gak dulu lah Nur gak ada uangnya
Saya: gpp abang yang beliin, mau beli apa yang gak ada
Nur: beli teh sama gula aja
Saya lalu satset membawa tabung gas dan galon kosong , karena warung yang dekat sedang tutup sayapu terpaksa mencari warung yang lebih jauh. Bak ibu ibu sayapun juga membeli kebutuhan sembako nur karena dapurnya yang seprti sudah lama tidak di gunakan karena mungkin dana yang di miliki semakin menipis, beras,gula,minyak, mie instan pun saya beli bersama gas dan galon, uang 200 ribu pun saya keluarkan untuk semakin memikat hatinya.
Saya lalu mengangkut satu persatu belanjaan itu dan motor saya parkir di bawah, saya lalu pergi lagi membeli makan karena perut sudah keroncongan lagi sore itu, saat di warteg itu justru hujan turun lagi dengan derasnya, sayapun kembali ke kosan dengan kondisi basah kuyup.
Nur: ya ampun abang ujan ujanan
Saya: iya yang hujan lagi
Nur: ko sampe segitunya sih
Saya: kamu tadi gak makan sih, abang kwatir kamu sakit
Nur: ih ini mah abang yang cari penyakit
Saya: udah gpp
Sayapun mandi karena sudah basah kuyup sementara nur makan duluan karena sudah menahan lapar dari tadi, tadi dia menolak saat di ajak makan mie ayam dan hanya minum es cendol.
Setelah mandi itu rasa sangepun mulai datang ingin segera mengeksekusi doi baru itu, sayapun menghisap 234 sambil menikmati hujan yang spertinya masih belum akan berhenti cepat sementara doi masih asyik membuka laptopnya sambil mencari info lowongan terbaru sambil memutar musik.
Nur: abang belum di makan itu nasinya
Saya: nggak dulu, mau ngopi aja
Nur: aku bikinin yah, eh abang bajunya basah ko di pake lagi
Saya: yah kan gaada lagi
Nur: pake baju aku dulu tuh, ada kaos yang agak gede jarang di pake
Saya: yaudah boleh
Nur lalu memberikan baju ganti dan menyalakan kompor untuk membuat kopi sementara saya yang masih telanjang dada semakin sange melihat bodynya yang berbalut rok panjang dan ingin mendekap doi segera.
Saat setan sudah intervensi sayapun mulai beraksi mendekap doi dengan posisi kuncian di mana tangan kanan memegang pinggul, tangan kiri menggrepe tetek dan mulai mencium leher, ini sebenarnya hal sembrono karena saya pernah gagal melakukan trik ini :
Nur: ahh... abang ngapain ih
Saya: diem sayang
Nur: ini aku mau masak air
Saya: udah entar aja
Sayapun mulai mencumbui doi dengan perlahan karena tubuh doi sperti kaku dan kaget karena mungkin tidak menyangka saya akan melakukan itu, " ahhh ahhh" doi nampak begitu menikmati pemanasan itu, saya lalu membalik posisi dan mulai mengajak doi beradu bibir, namun doi benar benar kaku dan malah sperti mengunci mulutnya dan tak meladeni permainan itu. Saya lalu meremas bokongnya sementara tangan di doi ini melingkar di leher saya, kemeja doi pun saya lepas atasnya dan bra biru tosca itu menambah rasa sange saya. Saya lalu mengajak doi ke kasur tapi doi sedikit menolak dan air mata pun berlinang membasahi pipinya.
Saya: ayo yang terusin
Nur: abang ko gini sih ( doi nampak tak menyangka dengan kelakuan saya)
Saya: udah sayang jangan nangis ( sambil menyeka air matanya), percaya aja sama abang ya
Nur: jangan gini lah
Karena nafsu yang sudah tak tertahankan sayapun mulai melepas cd dan bajunya, sementara roknya tidak saya lepas, sambil membaring doi saya lalu mulai melepas si imin yang sudah lama tidak memasuki gua kenikmatan.
Saya lalu memasukan si imin dalam meki baru ini, dan ternyata mekinya nur ini sangat sulit saat akan penetrasi tidak seperti lucy yang mulus lancar. Sayapun menggulung roknya itu agar memudahkan si imin masuk, memek berjembut itu kemudian berhasil saya jebol dan membuat doi merintih.
" aaahhh ahhh, eemm" lagi lagi air matanya keluar tapi bibirnya mengisyaratkan tanda kenikmatan.
Saya lalu menggenjot memek itu secara perlahan karena sensasi seret memek yang belum terjamah, matanya yang merem melek seperti Ita pun seolah membangkitkan memori saya saat pertama kali menjebol meki, saya tak bisa ngegas karena sensasi seret memek nya. Karena mungkin baru pertama ini Nur merasakan mekinya di jebol gerakan gerakannya sangat kaku, sayapun kembali menenangkan doi agar mau meladeni permainan saya
Saya: enak gak yang
Nur: mmhh... gak tau ah
Saya: enak ya..
Nur: ahh udah abang ah
Sayapun tak menghiraukannya dan justru malah mulai meningkatkan penetrasi," ahhhh ahhhhh" suara desahannya mulai tak tertahan dan doi rupanya keluar karena terasa sensai basah, setelah akan crot saya lalu menarik si imin lalu crot di atas perutnya. Lalu saya mengoles oles pejuh ke tetek putih dengan puting berwarna pink.
Tetek lancipitu lalu kembali saya remas meskipun doi masih merintih, entah menikmati atau sedih saya tak peduli. Setelah crot sekali saya berniat kembali crot karena si imin masih keras, saya lalu memposisikan doi di atas, namun di luar rupanya tetangga kosan si doi sudah pulang kerja.
Sayapun mengurungkan niat dan harus puas crot sekali, saya lalu memeluk doi dan menenangkan si doi yang terus berurai air mata ada juga perasahaan bersalah karena telah menodai seorang cewek baik baik.
Saya: yang maafin abang ya
Nur: (doi diam sejenak tak menjawanb) iyah
Saya: kita kan udah jadian, santai aja
Nur: kita jangan gini lagi ya, abang kalo pengen gini sama yang lian aja
Saya: nggak sayang abangkan sayang nya sama nur
Nur: ya kalo beneran sayang jangan gini lagi tapi
Saya: iya sayang.
Saya lalu mencium bibirnya dan segera kembali mengenakan pakaian begitu juga nur, saya lalu mengisi perut dan membuka pintu kosan agar tidak di curigai oleh tetangga kosnya, tapi kayaknya sih udah di curigai.
Setelah kenyang perut dan beres crot saya lalu berpamitan pada pacar baru itu, semalam suntuk kami telponan dan sayapun terpaksa mendengar segala keluh kesah dan kekesalan doi sma saya, doi awalnya mengajak saya untuk memutus hubungan hari itu juga tapi saya terus meminta maaf dan merayu doi agar melanjutkan hubungan karena memang untuk bisa ngewe gratis itu sangat sulit apalagi meki si doi ini juga masih fresh dan belum terjamah. Beberapa hari kemudian sayapun kembali lagi bisa menjebol mekinya..