Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG 4 ART, 4 Sensasi (Widi, Iyan, Yuli, Teteh)

Jika cerita sinta dan nina ku gabung di Trit ini, gimana? Ada mama nya sinta juga lho.


  • Total voters
    541
  • Poll closed .
Lancrottkan suhuuuu
Sungguh cerita yang mengacengkan
Widi
Iyan
Sinta
Sikat semua huu
 
Ah cerita tentang pembantu.. Memuaskan fetish ku wmwwkwkk terima kasih cerita nya
 
4 pembantu sudah

Besok sama supir dan tukang kebun


Lah maho jadinya wkkwwkwkw
kalo sopir ma kang kebon nya wadon, ya bakalan gua garap perlahan, om. gua ayak pake ayakan beras hahahaha
 
RIYANI - CHAPTER 10 (... AND THE EKSIB BEGINS)

<-- Prev

Dan sejak saat itu, aku sudah mulai mendapatkan ide untuk melakukan eksib halus ke iyan.

*jika om om mau eksib halus, ikuti caraku nanti, tapi jika setelah baca, om om sudah melakukan ya berarti kita selitingan, metode ini khusus bagi yang belum mencoba saja hahaha.

And... the eksib begins (in next chapter). Hehehehe

-----------

Sebelum di mulai, aku ingin menginformasikan tata letak ruangan di lantai 2, karena ini sangat berhubungan dengan metode eksib yang ku lakukan ke iyan, baik secara ga sengaja ataupun sengaja.

Lantai dua ku dak full dari depan ke belakang, jika di lihar dari depan, sebelah kanan itu kamar anak2 yang ku bagi dua dengan partisi gypsum, biar ringan, sebelah kiri ada balkon dan kamar ku.
Di kamar ku ada 3 pintu (Pintu ke balkon, pintu untuk keluar kamar dan pintu ke kamar mandi, kamar mandi pun ada 2 pintu (pintu ke kamar ku dan pintu keluar), agar memudahkan ku untuk ke kamar mandi jika mau mandi junub atau apalah.
Kamar anak2 hanya ada 1 pintu untuk keluar kamar.
Di belakang kamar mandi ada tempat untuk mesin cuci dan area untuk pakaian kotor, dan juga ada tangga putar ke dak atas untuk naro Toren air, jemur pakaian dan juga gudang di bawah atap.
Di belakang kamar anak2, ada ruang untuk santai, setrika baju dan ada tangga untuk turun ke bawah.

Tangga ini jika ada yang naik dari bawah dan saat kepala sudah mencapai lantai 2, jika menengok ke kiri akan nampak jelas dan langsung mengarah ke kamar mandi atas.

Nah... eksib tidak sengaja ku ini di mulai pada suatu subuh, dimana aku terbangun jam 5, dan aku langsung menuju kamar mandi yang memang persisi di sebelah kamar ku, aku kencing agak lama karena kondisi kontol yang sedang ngaceng agak sulit untuk mengatur air kencing, di tambah perut sudah kembung air seni.

Posisi aku kencing menghadap barat, jadi saat aku nengok ke kanan (utara), maka akan mengarah ke pintu kamar mandi utama, area untuk setrika dan juga tangga untuk turun ke bawah.

Karena kondisi gelap, ya ku pikir belum pada bangun, jadi pintu ku biarkan terbuka, toh iyan juga belum bangun, karena lantai bawah lampu nya masih gelap.

Lampu kamar mandi atas selalu menyala tiap malam.

Saat kencing aku sempat mendengar suara seperti dari arah mesin cuci, tapi ku pikir ah paling tumpukan pakaian kotor yang jatuh karena ga presisi, dan karena agak kaget dengar suara itu, air kencing agak menyiprat ke celana pendek ku.

“ahhh.. pake nyiprat segala pula”, gumam ku, sambil ku lepas celana kolor pendek dan ku siram air, biar ga bau pesing

Setelah selesai kencing dan ku bilas, aku keluar kamar mandi dengan kondisi kontol masih agak ngaceng dan tanpa celana, aku mau ambil handuk yang memang ada di jemuran besi dekat tangga putar dan mesin cuci untuk nge lap area kontol ku.

Lampu area mesin cuci ku nyalakan, “ceteeekk”, tapi lampu tempat setrika dan area santai masih mati, dan ku berbalik arah ke tangga putar, dan “Aaauuwwwww”, iyan sempet teriak kecil dan menutup mulut dengan tangan nya, dan aku pun kaget karena tiba2 ada orang disitu.

Sempat diam dan kaget beberapa detik, tapi ku lihat mata iya tertuju ke kontol ku selama beberapa detik, dan setelah sadar dia memalingkan muka nya ke kiri.

Aku pun kaget terpaksa ku tutup kontol ku dengan kedua tangan, sambil berkata “Iyan, tolong ambilkan handuk saya di jemuran situ”, tapi aku sadar kalo sikon ini walau tak sengaja, harus ku manfaatkan di tambah kondisi kontol lagi ngaceng dan ternyata makin tambah ngaceng.

“iiinnniii paakk handuk... nyaaa”, tergagap iyan balas sambil nyerahin handuk nya dengan tangan kanan dan tanpa melihat, “Ppeeerrr miiissii pak”, lanjut iyan pergi dan turun ke bawah.

Aku terima handuk nya dan aku atur posisi agar saat membalut handuk, akan terlihat jelas kontol ku.

Dari ujung mata bisa ku lihat iyan sesekali melirik saat aku pakai handuk dan saat turun tangga.

Saat pakai handuk, karena kontol ku masih ngaceng keras, aku atur agar kepala kontol ku agak terlihat sedikit, setelah pas aku turun ke bawah untuk pup dan mandi.

Aku lihat iya sedang mencuci piring di westafel bawah dan dia sempat menengok ke arah atas kanan untuk memastikan siapa yang turun, dan kemudia dia balikan kembali muka nya ke arah cucian piring.

Sesampainya aku di bawah, “Kamu dari kapan di mesin cuci tadi?”, tanya ku menyelidik sambil ku atur tubuh agar tonjolan palkon ku terlihat.

“maaf pak. ga lama pas bapak di kamar mandi, saya mau cari sabun cuci piring”, jawab iyan tidak gugup lagi tapi masih belum berani menatap ku

“maaf pak yang tadi, iyan ga tau kalo bapak keluar kamar mandi”, lanjut iyan

“ya sudah ga papa, toh salah saya juga keluar kamar mandi dengan kondisi telanjang tanpa liat ada orang atau ngga”, aku pancing dengan kalimat2 yang bisa memicu iyan.

“iya pak...”, jawab iyan.

Ga lama aku langsung mandi dan seperti biasa pagi hari di sibukkan dengan aktivitas masing2.

Oiya aku mungkin lupa infokan mengenai kebiasaan ku mandi, awal nya setiap pagi aku lebih senang mandi di atas dan karena kamar mandi atas gada closet duduk, jadi agak ribet juga kalo bolak balik, dan ku putuskan mandi selalu di bawah saja, biar sekalian bisa pup.

Dan kamar mandi atas lebih sering di pakai sama anak2 dan istri.

---skip---

Malam berikut nya aku berfikir pasti iyan ini akan selalu ke atas untuk persiapan cuci pakaian atau ambil sabun cuci piring atau apalah, dan subuh2 sebelum dia bangun, aku harus standby di kamar mandi atas, dan aku harus mempraktekkan apakah jika aku berdiri di kamar mandi akna terlihat jelas dari tangga ? aku tes ke tangga, dan memang benar, kelihatan langsung, tapi kalo dari kamar mandi jika di lihat sekilas ga akan nampak ada orang di tangga.

Subuh esok nya aku bangun seperti biasa jam 5 kurang, dan aku pura2 kencing dan membunyikan air kran ke ember plastik agak keras, dan dengan posisi kepala lurus menghadap barat, sesekali ku lirik ke kanan (utara), untuk melihat apakah iyan naik tangga atau tidak. Ku dengar pintu kamar iyan terbuka, dan lampu menyala, ku tunggu beberapa saat, aku kocok2 kontol ku sampai ngaceng, sekitar 10 menit ga naik2. Ah... zonk ini mah... ya sudah lah aku ambil handuk dan turun ke bawah untuk mandi.

Dan pas aku sampai di meja makan, “pagi pak”, tegur iyan ke aku dan terlihat iyan malah naik ke atas sambil bawa ember kecil.

“pagi iyan”, balas ku

“Ah... ngehe... kenapa sih harus telat gitu naik ke atas nya tuh anak”, batin ku yang ku lanjut masuk kamar mandi.

Jujur aja, semenjak eksib ga sengaja itu, mood ku untuk mengintip iyan jadi berkurang, walaupun pernah sesekali mengintip dia lagi tidur dengan pakaian lengkap, denga CD BH atau bugil atau lagi masturbasi, tapi ya ga aku lanjut dengan coli di tempat, aku lebih terobsesi untuk meloloskan metode eksib ke dia karena menimbulkan sensasi luar biasa hebat menurutku.

-------

Beberapa hari ini aku lagi ga enak badan, jadi ga terlalu fokus untuk mengintip dan eksib, mungkin karena jatah waktu tidur ku berkurang beberapa minggu sebelumnya untuk intip iyan, jadi berasa nge drop nya baru sekarang.

Aku ingat pas hari minggu pagi sekitar jam 6, ku dengar di dekat mesin cuci ada obrolan sama iyan dan istri.

“Iyan, nanti kamu buatin teh panas manis, gula sesendok teh untuk bapak ya, pakai gelas biasa yang di pake bapak, kayak nya lagi ga enak badan tuh, saya mau beli nasduk dan bubur ayam”, kata istri

“baik bu nanti iyan buatin”, jawab iyan

“sekarang aja, jangan nunggu kamu kelar cuci pakaian, nanti taro di meja rias teh nya ya”, lanjut istri

“baik bu”, iyan jawab

Ga lama sekilas ku dengar suara pagar rumah terbuka dan suara motor khas ku menyala dan lama2 hilang.

Aku yang saat itu tidur dengan kaos sweater dan celana training tebal, muncul ide gila untuk ngejarin iyan. Ku lepas celana training dan CD, lalu ku bungkus bagian bawah ku dengan sarung. Kontol ku pagi ini sepertinya sedang malu2, jadi seperti tertunduk layu. Hahahahaha...

Ku atur posisi kaki ku agar saat iyan masuk ke kamar, yang dia lihat adalah pemandangan si ulet bulu yang mengkerut di dalam sarung. Setelah kuyakin pas, aku pura2 pejamkan mata dan tidur, padahal mah hati deg-degan, dan lampu kamar pun masih ku nyalakan dengan terang, dan pintu kamar ku tertutup rapat tapi tidak terkunci.

“permisi bapak.... tok tok tok.. ini iyan bawa teh panas”, iyan ketuk pintu kamar tidurku, dan sengaja ku diamkan.

“pak... tok tok tok... pak.. iyan masuk ya”, lanjut iyan dan ku dengar suara gagang pintu bergerak, dan dengan mata masih terpejam aku buka sedikit saja kelopak mata ku agar bisa melihat reaksi nya

“ohhhhh... “, ku lihat iyan kaget sambil mengeluarkan suara demimelihat sarung ku yang tersingkap memperlihatkan pangkal paha kiri ku sampai selangkangan dan memperlihatkan kontol lemas ku yang tergeletak di paha kiri.

Ku lihat dia diam mematung, sejenak mata nya melihat ke arah mata ku, mungkin ingin memastikan bahwa aku masih tidur atau tidak.

Dengan posisi badan yang masih di luar pintu, dan hanya kepala nya saja yang masuk antar celah pintu dan tembok, dia berkata, “pak... pak....”, dia memanggil ku kembali

Aku atur nafas ku seperti sedang tertidur pulas, walau jika jantung ini di pegang, akan berdetak sangat kencang..

Ga lama pintu terbuka lebar dan iyan masuk ke dalam, berhenti sejenak dan ku lihat mata nya mengarah ke selangkangan ku, ada sekitar 10 detikan akhirnya dengan berjalan ke arah kanan (meja rias) dan membelakangin ku, dia taro gelas berisi teh panas ke meja rias dengan sangat perlahan dan tidak menimbulkan suara.

Setelah itu dia berbalik badan dan menatap ku tajam, mungkin ingin memastikan diri ku yang lagi pura2 tidur.

Aku lihat tangan kanan dia agak mendekat ke badan ku, ku yakin dia mau membangunkan ku, tapi tangan itu di tariknya kembali, dan masih dengan posisi berdiri, kembali lagi matanya terlihar beberapa kali ke arah mata ku dan selangkangan ku.

Dan........... tangan kiri nya kembali maju, tapi bukan ke arah badan ku melainkan ke arah sarung di kaki kanan ku, ku rasakan ada gerakan perlahan di pahaku, ujung sarung di kaki kanan ku yang sebelum nya berada di paha, lama2 naik sampai ke pangkal paha, dan ini kurasakan gerakan sarung itu sangat perlahan dan lambat, dengan sesekali mata dia ke arah mata ku dan selangkangan ku.

Walau hanya dengan gesekan sarung di paha kanan ku, justru sensasi seperti yang mengalirkan darah libido ke arah kontol ku, dan aku ga bisa menahan gejolak itu, perlahan2 kontol ku bergerak dan memanjang seiring dengan mengalirnya aliran darah ke pumbuluh2 yang ada di dalam kontol. Terlihat iyan menarik tangan kirinya dan berhenti sejenak, sambil mata nya selalu menyapu ke arah ku dan selangkangan.

Dan akhirnya, dengan sensasi yang luar biasa di pagi ini, walau fisik ku lagi meriang, tapi kontol ku mengatakan tidak, dan mengatakan ayo bangkit kontol, ayo bangkitt.... sejurus kemudia, ngaceng full sudah kontolku di depan iyan.

Ohhhh... sensasi yang sangat hebat yang kurasakan....

Iya agak tersentak dan kaget demi melihat kontol ku yang sudah ngaceng full, dan kulihat mata iyan mulai sayu.

Aku biarkan dengan sikon seperti itu, menunggu reaksi dari iyan selanjutnya, dan ga lama kedua tangan iyan maju kembali mendekati tubuh ku, ku rasakan tangan kiri nya menurunkan sarung sampai ke betis dan tangan kanan nya menyentuk pundak ku sambil berkata, “Pak... pak... maaf, bangun pak.. teh panas sudah di meja ya..”, beberapa kali tangan kanan nya menggoyang2kan pundak ku, dan dia lakukan untuk membaut kamuflase agar tangan kiri nya bisa menurunkan sarung.

“eeehhhmmmmmmmm.... “, aku menggeliat dan pura2 bangun.

“eh.. kamu iyan, ada apa ke sini?”, tanya ku berpura2.

“ini pak, tadi ibu nyuruh iyan bikin teh panas untuk bapak”, jawab iyan agak menjauh dari ku, mungkin dia mencium aroma naga dari mulut ku kali. hahahahahha

“ohhh. Ya sudah, makasih ya, Ibu kemana ?”, tanya ku

“iya pak sama2, ibu lagi beli nasduk sama bubur ayam”, jawab iyan

“iyan pamit ke bawah pak, mari pak”, lanjut iyan

“ya.. silahkan”, balas ku berpura2 jawab dengan suara ku beratkan

Iyan keluar dan menutup pintu kamar tanpa menoleh.

“kena lo yan, tunggu aja”, gumam ku

----

Sslluurrrrpppp.. sungguh nikmat minum teh panas sedikit gula di pagi itu, walau belum sikat gigi hahahahha...

Aku bangun dan jalan ke kamar mandi, tapi baru saja aku pijakkan kaki kanan ke lantai kamar mandi, aku angkat kembali, dingin sekali air itu. Aku masuk kembali ke kamar dan rebahan di kasur dengan ku pakai kembali CD dan celana training terbal dan ku tutup seluruh tubuh ku dengan selimut.

“kenapa sih pas tadi ada iyan, meriang ku mendadak hilang”, batin ku.

---------------

“Yah.. bangun.... nih buryam dah mama beliin”, istriku bangunin aku dengan goyang2kan tubuh ku

“oohhhhhh ma... “, aku menggeliatkan badan ku

“jam berapa sih sekarang?, tanyaku

“dah jam 7, dah siang, ayo makan abis itu jemur di teras atas, biar keringetan”, kata istri

“nih mama bawain sikat gigi, odol sama air hangat untuk kumur2”, lanjut istri

-----------

Perutku terasa hangat dan kenyang di isi sarapan buryam, tapi badan masih meriang. Ku lihat sudah jam 8 kurang, dan sinar matahari sudah mulai bersinar terang dan panas.

Aku bangkit dari kasur dan menuju ke teras atas, ku ambil kursi dan ku duduk di sana.

Balkon ku mengarah ke timur, jadi kamar ku dan kamar anak2 setiap pagi selalu di suguhi cahaya sinar matahari.

Aku duduk sekitar 20 menitan, berasa sangat nyaman berjemur dengan kondisi meriang,.

*Tips: percayalah, kalo om om girang disin lagi meriang, sebaiknya jangan di manja obat atau tidur, jika masih sanggup bangkit, langsung berjemur aja di sinar matahari sampai keringetan se banjir2 nya, di jamin setelah itu agak enakan dan ga butuh waktu lama untuk sembuh.

30 menit sudah aku duduk di teras dengan ku atur dan ku putar2 badan ku agar semua kena sinar matahari, sampai kurasakan tubuuh ku basah kuyup oleh keringat. Aku ambil teh di meja rias, dan ku minum sambil berjemur.

Sekitar 45 menit aku berjemur dan kurasakan mulai ga nyaman karena terlalu panas dan berkeringat, aku lalu masuk ke dalam dan aku lap keringat ku dengan kaos sweater ku sambil ku gerak2an seluruh badan tangan kaki dan kepala agar aliran darah mengalir ke semua nya.

Agak enakkan sih setelah berjemur, ga masalah berkeringat yang penting badan agak entengan.

----------

“mah.. maahhhh.. bawain air hangat ya untuk bersih2 badan”, aku teriak dari atas ke istri

“iya ntar iyan yang bawain ke atas”, ku dengar suara musik seperti aerobik di tv, mungkin istri sedang senam sendiri di depan tv pakai VCD.

----------

“pak.. air panas nya sudah di kamar mandi ya”, iyan infokan ke aku yang sedang berdiri di balkon melihat anak2ku dan anak kecil lain nya bermain2 di jalan depan rumah

Saat itu aku hanya mengenakan sarung saja, telanjang dada.

Dari arah pintu kamar ku, iya melihat ku telanjang dada dengan memakai sarung yang tadi, entah apa yang ada di pikiran dia.

“iya yan, makasih”, balas ku

“iya pak”, balas iyan

Setelah keringat di tubuh ku kering, aku ke kamar mandi dan bersih2 dengan kain lap, belum berani mandi dan guyur.

Setelah salin pakaian aku turun ke bawah dan walau masih agak lemas danmata masih agak kuyu, aku duduk di teras, melakukan ritual udud tanpa kopi.

Baru satu hisapan rokok, “aaahhh.. ga enak..”, ku matikan bara api ke asbak dan ku tinggalkan masuk ke dalam.

--------------------

Next ->
 
Terakhir diubah:
om om girang semprotters,
mohon maaf jika dalam cerita tidak banyak kalimat2 vulgar dan erotis, semoga bisa menjadi khayalain bagi om om girang disini.
:tegang:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd