Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT Tepian Hati

ether

Tukang Semprot
Daftar
30 Nov 2011
Post
1.487
Like diterima
343
Lokasi
Be Gentle or Leave
Bimabet
Pernahkah kita kehilangan Harapan ?

Pernahkah kita kehilangan Impian ?

Pernahkah kita dikhianati ?

Pernahkah kita memiliki penyesalan ?

Apakah orang yang menyakiti kita, selalu bersalah ?

Terkadang tanpa sadar kita terlalu banyak menyalahkan orang lain,

Sebuah cerita dimana, Kami mulai tumbuh dewasa mengenal kehidupan, kehilangan harapan, penghianatan dan juga Cinta

Inspired by True Events​





Writer Notes..
Ceritanya bakalan panjang banget dan ga semua bagian ada adegan panasnya,.. jadi maaf-maaf aja ya..
di post pertama ini bakalan di update indeksnya, jadi tinggal di klik aja..
Terus nanti makin berkembang cerita karakternya juga akan makin banyak, jadi akan ada penjelasan character disini..
Maap-maap kalo dibilang ga jelas ceritanya, abis ga tau mau ngirim ceritanya dimana, ya kirim aja ceritanya disini, selain di satu situs lain juga sih tapi yang disitu ga pake xxx.. soalnya cuma pengen aja ada yang kasih masukan buat cerita yang ditulis.. , dan sungguh bener-bener nyiksa ya bikin adegan xxx itu.. :(( thanks




 
Terakhir diubah:
Forestory 1 : Malaikat Tanpa Sayap #1

Seharusnya hari itu menjadi hari yang biasa, hari-hari seperti yang kulalui di hari-hari kemarin, Pergi sekolah di pagi hari, pulang di sore hari dan pergi ke tempat aku bekerja Part Time, Yups aku Part Time di Star Bucks di salah satu Mall di Jakarta, tidak terlalu jauh dari sekolahku. Terdengar aneh memang seorang anak kelas 3 SMA tapi bisa bekerja paruh waktu disana, tapi benar aku bisa bekerja disana mungkin lebih karena aku cukup memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik, aku sudah akrab dengan bahasa itu sejak kecil karena memang Almarhum Papah yang memang orang Australia, sedangkan Mamah saat ini bekerja sebagai Staf administrasi di sebuah lembaga bahasa Inggris. Sehingga komunikasi bahasa Inggris memang menjadi begitu akrab di telingaku, Ya memang penghasilan Mamah tidak cukup untuk membiayai sekolah aku dan adik-ku sekaligus, karena itu juga yang membuat aku berusaha mencari kerja Part Time dan aku cukup beruntung hingga bisa mendapatkan pekerjaan di sini.

Aku ingat saat itu hujan ditengah hari, ga besar memang tapi aku cukup untuk membuatku menepi berteduh di sebuah halte dekat sekolahku untuk menghindari rintikan hujan, aku melirik jam tangan di tangan kanan-ku sudah lebih 15 menit aku berteduh dan sekarang aku hampir terlambat masuk ke tempat kerja-ku.

Orang-orang lain yang berada di halte itu pun mulai tak sabar, terlebih gerimis yang mulai semakin reda, mereka pun mulai turun ke jalan sebagian melap motor mereka, sementara yang lain mengambil payung dari tas mereka sebelum melompat ke mikrolet yang berhenti di depan halte itu.

Aku pun ikut melap jok motor-ku yang basah karena air hujan, mengenakan kembali helm yang kupeluk sejak tadi dan mulai menstater motor-ku saat seseorang iba-tiba melompat ke atas jok motorku dan berteriak panik. Sementara beberapa orang lain ikut berteriak dan berlari mengejar.

" Tolong, Kejar orang itu , Copet barang aku diambil !! " Katanya panik sambil menunjuk sebuah motor yang berjalan kencang di depan-ku.

Orang-orang di halte itu ikut panik sambil berusaha naik ke motor mereka, kejadian pencopetan itu berlangsung begitu cepat dan sekarang Sang Korban duduk di bangku belakang-ku, tanpa pikir panjang aku pun berusaha mengejar motor si pencopet bersama beberapa orang lainnya.

Cewek yang menumpang di motor-ku ini terlihat begitu panik, dia memukul-mukul pundak-ku sementara aku berusaha mati-matian mengejar motor RX King khas pencopet yang berlari begitu kencangnya, sungguh menyiksa mengejar Motor itu dengan Motor Supra milik-ku, aku sendiri tidak yakin bisa mengejar si pencopet sementara motor-motor yang lain pun tampak kesulitan mengejar si pencopet itu.

Entah beberapa menit aku telah berusaha mengejar si pencopet, dan entah berapa banyak juga pukulan yang sudah mendarat di punggungku, sebelum akhirnya pencopet itu benar-benar hilang dari pandanganku.
Aku menyerah dan memilih berhenti di pinggiran jalan yang sepi, dan aku turun dari motorku dan melirik ke arah si korban yang ternyata seorang gadis cantik berumur belasan tahun mungkin seumuran denganku, atau paling banyak 2 tahun lebih muda.

" Aduh sory banget ya, ga kekejar copetnya.. " Kataku, berusaha berempati, sementara gadis itu terlihat begitu lesu dan masih menangis sesengukan, dan itu sungguh membuat ku salah tingkah.

Aku benar-benar salah tingkah sendiri sekarang, sementara beberapa motor yang ikut mengejar tadi ikut berhenti di dekatku, dan malah menanyakan hal yang ga perlu ditanya, seperti " Lolos ya copetnya ? " ya iyalah, kalo dapet juga pasti udah digebukin kali penjahatnya.

Dan kini, seolah aku mengenal gadis itu, Malah aku yang harus berusaha menjawab pertanyaan mereka, karena si cewek itu hanya menangis, entah apa saja yang hilang dari tas-nya itu. Dan kini malah aku menjanjikan akan mengantar pulang Gadis itu karena aku "temannya", Tololnya aku.

Sementara kerumunan orang-orang itu mulai pecah satu persatu hingga tinggal aku dan si korban yang masih menangis di pinggir motor-ku. aku pun duduk disebelahnya dan melirik ke gadis itu.

" Udah jangan nangis ya ? " Kataku membujuknya setengah hati, sambil melirik jam tangan-ku, aku benar-benar terlambat sekarang.

" Mau dianterin pulang ? " Tanya-ku

" Aku dak tahu jalan pulang, Aku juga ga tahu alamat rumah-ku, HP ku juga ada di dalam tas itu, hilang semua, " Katanya sambil mengangkat wajahnya masih menangis. Logatnya terdengar janggal sedikit ada logat Jawa yang kental.

" Lah, terus gimana.. inget nomor telepon rumah ? atau Orang tua ga ?? "

" Dak Toh, aku lupa nomor telepon rumah.. Papa juga baru ganti nomor .. belum ingat aku " Dia menjawab sambil sesengukan

" Yawda gini aja, ini pake aja handphone gw, loe hubungin aja temen loe, pasti ada kan yang nomornya loe inget.. " aku pun meminjamkan handphone-ku.

Dia menggambil Handphone-ku sebelum kemudian menggelengkan kepala-nya

" Ah sial " Pikirku, sekarang harus gimana coba ??

" Maaf ya, aku lupa nomornya, tapi aku ingat-ingat sebentar ya.. Dak papa toh ?? "

" Yawda gini aja, loe ikut dulu ke tempat kerja gw, nanti kalau udah inget loe pinjem aja Handphone gw buat hubungin temen loe ya ?? " usul-ku

" Aku dak ngerepotin kamu toh Koh ?? " Tanya-nya binggung

" Ga, Gpp udah daripada kelamaan disini, lagi mau hujan lagi nich, nanti kehujanan lagi, gw juga udah telat nich masuk kerja.. " Kataku sambil kembali naik ke atas motor-ku dan menyuruhnya naik ke motor-ku

" Yawda ayo naik.. " Kata-ku.., sebelum kemudian dia naik dan aku pun segera me

Oh iya, tentang aku ya.. Namaku Febryant Chester, biasa dipanggil Ryan. Seperti yang aku ceritakan tadi Mamah-ku single parent, sedangkan Papah-ku memang berasal dari Australia tapi kami ga seperti keluarga blasteran lain yang biasanya hidup berkelimpahan, Papah juga seorang yatim piatu sebelum kemudian bekerja di Indonesia sebagai pengajar bahasa Inggris di sebuah lembaga kursus, dimana kemudian bertemu Mamah disana dan menikah 3 tahun kemudian.. Sayangnya Papah meninggal tidak lama setelah adik-ku Kevin lahir.. Paru-paru basah penyebabnya karena memang dia seorang perokok berat dan suka sekali dengan minuman keras, itu juga yang membuat aku begitu menjauhi rokok dan minuman keras. Mamah dan Kevin masih tinggal di Palembang sekarang, sedangkan aku tinggal di sebuah rumah kost sederhana di Jakarta, aku masuk ke SMU ini karena mendapatkan beasiswa penuh dari sekolah, sedangkan agar tidak menyusahkan Mamah aku bekerja part time di kedai ini ya di sebuah kedai starbuck.

Dan soal Cewek yang sekarang duduk di belakang-ku, aku masih belum tau siapa namanya, yang pasti dia cantik rambutnya panjang sepunggung dengan satu tahi lalat di pipi kirinya yang malah membuatnya semakin manis, tingginya sekitar 160an cm, dengan tubuh yang proposional, lekuk tubuhnya terlihat begitu indah, dengan sedikit bulu halus diatas bibirnya, matanya terlihat tajam, dia cantik, sungguh cantik. dan dari baju seragam yang dipakainya sepertinya dia dari SMU swasta tidak jauh dari sekolahku, tapi logatnya sepertinya dia bukan asli Jakarta, logatnya lebih seperti orang jawa.

" Yawda gw masuk dulu kerja dech, ini ada kupon Voucher loe pilih aja mau minum apa, gw kerja disini nanti gw juga gw jaga kedepan, cuma sekarang harus izin dulu sama supervisor, jadi loe masuk aja lewat depan ya. Kalau dah inget nanti kasih tau aja ke gw, jadi bisa gw pinjemin HP ke lu okay" Jelasku.. lagi-lagi dia hanya mengganguk binggung

" Oh iya, nama loe siapa ?? " Tanya-ku

" Jennifer, panggil aja Jenny " Katanya sambil tersenyum dipaksakan

" Nama gw Ryan, kalau gw masih belom keluar juga, nanti kasih tau aja yang ada di counter loe nyari gw ya.. OK "

Aku pun meninggalkannya masuk ke ruang ganti, dan segera menghadap supervisor-ku, kukatakan saja terus terang kalau aku baru membantu seseorang yang kecopetan, dan sekarang orangnya ada didepan, beruntung Bos-ku mengerti dan langsung menyuruhku berganti shift dengan teman-ku.

Akupun masuk ke Ruang Kerja, sebelum tak lama Jenny datang ke meja order dan meminjam Handphone-ku, wajahnya terlihat ragu.

" Aku ragu-ragu, ada 3 nomor yang aku inget, gapapa kan kalau aku coba satu-satu ?? " Tanya-nya

" Iya gpp. Nich pake aja.. " Kata-ku, sambil memberikan handphone-ku padanya

" Makasih yah koh.. " Katanya

" Iya gpp, eh udah mesen minuman ?? " Tanya-ku karena di mejanya terlihat masih kosong.

" Ga dech, aku ga enak ngerepotin.. " Katanya sambil mengembalikan Voucher yang aku berikan tadi.

" Udah gw bikinin Iced Caramel Macchiato aja ya, minuman favorite gw, pasti lu suka OK ? " kata-ku
Dia hanya mengganguk ragu. Sebelum kemudian tersenyum

Aku pun membalas senyumannya sebelum kemudian mulai meracik minuman favoriteku untuk-nya
Kemudian aku memanggilnya lagi yang duduk tak jauh dari Order Desk dan memberikannya segelas Iced Caramel Macchiato, Jenny pun mengembalikan Handphone-ku,

" Bentar lagi Mamah jemput aku koq, makasih ya koh dah ngerepotin kamu.. aku panik banget tadi soalnya isi dari tas aku itu banyak banget yang penting.. " Jelas-nya

" Udah gpp, namanya juga lagi sial.. Oh iya lu sekolah di Global jaya ya ?? " Tanya-ku..

" Iya koq tau, oh iya dari seragam aku ya.. " Katanya sambil tersenyum dan menutupi badge sekolah di dadanya. Akhirnya dia tersenyum lepas setelah menekuk wajahnya selama 1 jam tadi.

" Bukan asli dari Jakarta ya ?? " Tanyaku lagi..

" Koq tau lagi sih ?? oh logat ku masih medok ya ?? iya aku dari Surabaya aku baru pindah 1 minggu ini.. makanya aku binggung banget waktu kehilangan tas tadi, sebenernya aku mau dijemput tadi cuma gara-gara kecopetan aku panik, malah lupa mau dijemput di halte tadi.. "

" Haha, dasar makanya jangan teriak-teriak bikin orang ikut panik juga tau ga, eh asli mana tadi ? "

" Dari Surabaya, namanya juga panik kan ga bisa kekontrol.. " Dia tertawa-tawa sendiri mungkin mengingat bagaimana paniknya dirinya tadi. " Iya maaf ya, jadi mukul-mukul gitu. " Wajahnya memelas manja.

" Iya, tapi kurus-kurus kuat juga ya, sakit tau pukulannya haha.. " Aku tertawa kecil

" Ah masa... boong ah kokoh.. aku kurus begini gada tenaganya.. " Dia membela dirinya sendiri..

" Haha, yawda ditinggal dulu ya, lagi kerja nich,, diminum ya minumannya, " Kata-ku sambil berjalan kearah seorang ibu yang hendak memesan minuman..

Tak lama sekitar 20 menit kemudian seseorang mendekati tempat Jennifer duduk, sepertinya memang menjemputnya tapi penampilannya sepertinya bukan Papahnya, mungkin supirnya memang dari cara berpakaian dan sekolahnya bukan hal yang aneh kalau keluarganya punya supir pribadi. Aku memperhatikannya saja dari jauh sebelum Jennifer kemudian berjalan mendekatiku.

" Ko Ryan, aku pulang dulu ya, udah dijemput tuh.. Makasih banget ya Koh " Katanya.. Wajahnya terlihat kecewa.

" Yawda ati-ati ya, lain kali jangan sampe kecopetan lagi, makanya jangan bengong kalau di halte gitu, ini Jakarta " Kataku berusaha membuatnya tersenyum lagi

Dia kemudian tersenyum datar sebelum kemudian kembali pamit dan pergi keluar.

Dan aku gak pernah menyangka bahwa sejak hari itu, Jennifer Adrian akan melompat masuk dalam hidupku.

Bersambung : Ke bagian Ke 2 ^^
 
Forestory 1 : Malaikat Tanpa Sayap #2

Dan Gadis cantik yang duduk didepan-ku sekarang ini sambil mengaduk-ngaduk Iced Caramel Macchiato itu bernama Jennifer Adrian, seorang gadis cantik yang berusia 2 tahun dibawahku, kelas 1 SMA, pindahan dari Surabaya, Manja, lucu dan energik dan bawelnya ga ketulungan..

Sejak dia kecopetan dan merepotkan ku selama beberapa jam kami mulai menjadi begitu dekat, aku pikir wajar karena dia juga belum mempunyai banyak teman di Jakarta, dan lagi dia butuh lebih dari 1 bulan untuk beradaptasi, sebelum Jenny kemudian datang ke Starbuck tempatku bekerja bersama teman-temannya dan mengenalkan teman-temannya itu padaku. Setelah itu entah bagaimana mulanya kami terkadang mulai pergi berdua, Makan, Nonton atau hanya sekedar pergi menghabiskan waktu.

Aku tahu, dibalik senyumannya dia selalu kesepian, tapi aku pun tak bisa melakukan apapun untuknya, dia sama sekali tidak pernah menceritakan apapun tentang keluarganya. Satu-satunya yang pernah dia ceritakan tentang keluarganya adalah kekecewaanya waktu Mamahnya sama sekali ga menjemput dia waktu kecopetan dan memilih arisan bersama teman-teman baru Mamahnya. Itu juga alasan kenapa dia menekuk wajahnya saat itu.

Dan aku tahu, aku harus bisa memposisikan diriku dengan benar, aku sadar dengan keadaan-ku dan aku mengerti bahwa aku harus membuang jauh-jauh perasaan Suka-ku pada-nya, aku gak mau membuang waktu-ku, juga uang untuk pacaran, aku sedang mengejar bea-siswa Perguruan tinggi dan membutuhkan banyak uang untuk itu.

Dan lagi untungnya, sepertinya Jennifer tergolong supel dan punya banyak sekali teman lelaki, sehingga aku bisa memposisikan diriku sama seperti mereka, atau maksimal sebagai seorang Kakak untuknya.

" Koh, nanti habis kerja kita makan yuk, aku baru dikasih tau sama temen aku, ada tempet makan seafood yang enak banget. Pasti Kokoh suka.. " Katanya dengan wajah manjanya..

" Ga dech, besok pagi soalnya ada acara, harus bangun pagi.. " Aku berusaha menolaknya, Seafood boo mahal pastinya.

" Ichh kokoh, jahat banget sih, lagi acara apa sih ko, besok kan minggu.. " dia merajuk seperti biasa.

" Besok mau latihan basket tau, kan lu dah janji mau ntn kompetisi antar sekolah akhir bulan ini " Jawab-ku sekaligus membuat alasan.

" Yawda koq, latihan latihan aja, kan kita makannya male mini, ga pulang malem-malem dech janji.. " Dia kembali memohon seperti biasa.

" Ga dech, nanti aja ya.. " Aku kembali menolak..

" Ah Koko jahat.. pelit bweeee " Dan seperti biasa dia langsung keluar dari Outlet-ku.. dan aku pun harus mengejarnya sebelum dia nanti bertambah marah dan menerorku malam-malam dengan terus menelepon ke Handphone ataupun telepon rumah..

Jelek ya sifatnya, tapi itu juga yang membuatnya kadang begitu sulit lepas dari pikiran-ku.

Tapi jauh dari sifat manja yangkekanak-kanakan, dia juga bisa begitu perhatian yang pada-ku, sesekali dia datang dan membawakan-ku minuman saat aku berlatih basket, terkadang teman-teman-ku sering mengganggu kami, tapi bukan Jenny namanya kalau tidak bisa akrab dengan mereka , malah mulai membalas semua ledekan mereka.

" Koh, kamu jadi kan ikut pertandingan itu ?? " Tanya-nya sambil mengambil Tissue dari tasnya dan memberikannya padaku.

" Iya jadi, kenapa emang ? , Mau nonton ?? " Tanyaku sambil meminum, isotonic yang dibelikannya tadi.

" Ga koq, Gpp.. pengen tau aja hehe " Jawabnya

" Ah bilang aja, mau cuci mata cari cowo anak basket kan, " Goda-ku..

" Ich, apaan sih,, ga dech ya.. lagi nyari anak basket disini juga udah ada banyak lagi. Bau keringet semua.. " Katanya

" Oh bau keringet ya ? " Aku pun memeperkan keringat dari wajahku ke tangannya, dan reaksinya seperti yang sudah bisa ditebak dia langsung marah dan lari mengejar-ku..

Kami pun berlari-larian dan membuat teman-temanku ikut menyoraki, bukannya menjadi malu, malah dia mengambil bola basket dan berusaha melemparku dengan bola basket itu.

" Udah-udah ah, orang mau latihan juga, malah iseng gitu, ga lucu tau.. " Aku membela diri, karena memang teman-temanku yang lain sudah mulai masuk ke lapangan lagi..

" Kamu tuh ga lucu koh, maennya kayak anak kecil jorok gitu.. " Dia masih marah-marah dan berhasil membuat ku terpojok..

" Udah ya, maaf dech, udah mau latihan dulu.. " Kata-ku, karena aku tahu lemparannya cukup keras..

" Makanya kesini, aku timpuk dulu bentar, pelan koq.. " Ancamnya..

Kali ini aku mengalah dan mendekat, dan seperti biasa dia kemudian melemparku dengan bola basket dengan sekuat tenaga tiga kali, iya tiga kali sampai dia puas.

" Udah ya udah.. Sakit ini.. " Kataku, tanganku memang benar-benar sakit, aku pun sampai berjongkok menghindari timpukan bola basket dari Jenny

" Makanya jangan jorok toh jadi orang.. " Dia mencibirku

" Yawda gw latihan lagi ya..dah ditungguin sama yang lain tuh.. " Kataku sambil berusaha berdiri.

" Yawda Koh, tapi janji ya, jangan jorok lagi, awas loh " Ancamnya

" Iya Janji.. Katanya mau pergi.. gih pergi gih.. " Kataku

" Iya ga usah diusir juga mau pergi, temen-temen udah nunggu di depan, aku pergi se yo " Jawabnya

" Iya, yawda ati-ati toh ya.. " Aku mengikuti logat surabayaanya..

" Awas kamu koh, ngeledek aku terus ya ! " Katanya sambil berlalu pergi.

Dan itulah Jenny, kadang aku begitu ingin memilikinya tapi aku sadar aku harus bisa mengerem diriku sendiri untuk memilikinya, karena aku tahu aku ga bisa memberikan yang terbaik buat dia, buat aku cukup untuk melihatnya, karena dia malaikat tak bersayap buat-ku.

Dan di akhir bulan itu, aku tak pernah menyangka kalau dia benar-benar membelikanku sebuah sepatu Basket baru, sebuah sepatu Nike Zoom Kobe yang memang sudah lama aku inginkan, tapi ga pernah bisa aku beli karena harganya yang luar biasa..

" Ini kamu buat apa beli yang gini mahal-mahal ?? " Protes-ku, aku memang senang dengan pemberiannya tapi, aku juga ga suka dia membelikan barang yang mahal buat-ku, buatku itu seperti hutang yang harus aku bayar.

" Udah koq gpp, aku pengen banget koko pake sepatu itu.. pake ya ko.. Plizz " Dia berusaha merayuku dengan wajah manjanya.

" Ga dech, makasih ya.. nanti aku juga bisa beli sendiri koq " Kataku , sebelum aku masuk ke ruang ganti pemain

" Jahat banget sih ko.. " Dia berkata dengan sedikit keras hingga terdengar oleh-ku

Mungkin aku sedikit keras, tapi sungguh ini adalah sebuah hal yang principal buat aku, aku ga suka kalau ada orang yang membelikan barang mahal buat-ku, sedangkan buat aku sendiri barang itu sangat aku sukai, aku jauh lebih bangga kalau aku bisa membeli barang itu sendiri. Dan mungkin buat Jenny barang itu murah dan dia bisa kapan saja membeli barang itu untuk dihadiahkan buat siapapun. Atau aku sebenarnya marah karena ego-ku sendiri ?? Jujur aku memang sudah menabung untuk membeli sepatu itu dan sekarang seseorang membelikannya buatku dengan begitu mudahnya.

" Kenapa loe Yan ?? " Tanya Rey sahabat sekaligus teman setim-ku

" Ga, gpp.. gw main belakangan aja ya Cap.. Lagi ga bisa konsen .. " Jawabku pada-nya

" Kenapa sih, ga biasanya loe gini ?? " Tanya-nya lagi " Ga biasanya gini, gw ga bisa ganti loe "

" Sebentar aja satu babak Cap.. " Kataku

" Hari ini penting banget, penyisihan terakhir, loe tau sendiri ada Scout Beasiswa Jalur Olahraga dari Univ-Univ dan mereka mau liat loe, loe harus tunjukin yang loe bisa ke mereka.. Loe mau lepasin itu buat urusan sepele ? " Rey berusaha mengingatkanku.

" Yawda kasih gw waktu 5 menit ya.. " kata-ku sambil menutup wajahku dengan handuk.. Berusaha menenangkan diriku

" Kalau soal Jenny, loe harus hargain dia, dia sampe bela-belain nanya sepatu apa yang loe mau, warna apa, terus ukuran sepatu loe.. Dia sampe neleponin gw terus buat nemenin dia pergi beli sepatu, dan sekarang loe malah ribut buat urusan sepatu itu,.. " Kata Rey

Kepala-ku bertambah pusing sekarang..Aku pun bergegas keluar dari ruang ganti, dan seperti yang aku duga, sepatu yang dibelikan Jenny tergeletak di depan pintu. Aku memungutnya dan berlari berusaha mencarinya di sepanjang koridor itu, tapi aku tak bisa menemukannya.

Aku bergegas kembali ke ruang ganti, mengambil Handphone-ku dan berusaha meneleponnya namun dia terus mereject panggilanku, aku mengSMSnya berkali-kali tapi dia tidak membalasnya.

Sampai pertandingan hampir berakhir, Dia tetap tak membalas maupun mengangkat telepon dariku, SMU nyaris dipastikan menang, kami sudah unggul lebih dari 25 angka dan aku bermain cukup baik hari ini dan mencetak cukup banyak angka dari 3 point.

Tapi aku lebih butuh SMS maupun telepon dari Jenny sekarang..

Aku pun minta Ray menggantiku dengan teman-ku yang lain, aku tahu dia pasti akan menepati janjinya untuk menonton pertandingan hari ini, dan dia pasti ada di salah satu tempat duduk di GOR ini.Aku pun mencari di setiap sudut GOR itu, hingga akhirnya aku menemukannya. Di dekat pintu keluar penonton menghadap kearah lapangan, sedangkan aku berdiri dibelakangnya

" Jenn.. Sorry " Aku tak berani menatap wajahnya.

" Ngapain disini ?? Ngapain juga make sepatunya.. dibuang aja koh, buang aja " dia masih marah dan suaranya bergetar karena menangis, iya dia menangis

Aku sering melihat dia sedih, tapi aku belum pernah melihatnya menangis..
Aku memeluknya dari belakang,

" Sorry Jenny, aku emosi sesaat kamu tahu kan aku nabung mati-matian buat sepatu ini, jadinya aku agak marah waktu kamu beliin itu, tapi Rey juga cerita gimana kamu maksa-maksa dia buat nemenin kamu beli sepatu ini, nyari tahu sepatu apa yang aku suka, warna apa, ukuran sepatunya.. dan kamu liat aku bisa maen bagus pake sepatu ini kan.. Karena sepatu ini dari kamu. "

" Kamu Jahat Ko, kamu nganggep aku kayak orang laen, aku cuma mau kasih sesuatu buat kamu. Ke orang yang aku sayang.. kenapa sih kamu ga bisa ngehargain itu ? "

" Iya aku bukan ga ngehargain kamu, aku cuma lupa, aku juga ga bisa lagi pura-pura menutup perasaan aku ke kamu. Udah 4 bulan berlalu sejak kamu naek ke motor aku, mukulin aku, habisin pulsa aku dan sekarang memang aku sayang sama kamu " bisik-ku

" Aku cuma mau ngebantu kamu, dapetin semua cita-cita kamu.. itu aja koh.. " , " Aku pengen selalu ada di setiap mimpi yang koko punya, bukan berdiri disamping koko, tapi ikut bermimpi sama Koko"

" Iya aku tahu, maafin aku ya.. Jangan nangis lagi ya.. " aku mengusap air mata di pipinya.

" Iya koh, aku mau dipeluk lagi.. tapi nanti ya.. kamu bauuuu " Dia tersenyum bercanda mengoda-ku

" Dasar kamu... " Aku tersenyum dan memeluknya erat, ya memeluk malaikat-ku yang tak bersayap.

bersambung : ke bagian ke 3# ^^
 
ngeri baca penyebab papanya Ryan meninggal, gw juga doyan rokok sama minuman keras soalnya :ugh:

dan nasibnya Ryan pun sama kayak gw (kecuali urusan keluarga, untungnya keluarga gw masih utuh), ngorbanin cinta demi ngebantu diri sendiri dan keluarga trus demen sama cewe yg lebih tajir :fiuh:

aaaarrrgghhhh ini kenapa gw tiap kemari niat mau sange sange lucu malah jadi curhat terus galau sendiriiiiii :tendang::tendang:




oke lupakan curhat gw di atas, kita lanjut ke komen cerita ini




ceritanya keren. sekian.
*disambit tombak gara2 panjangan curhat daripada komen buat cerita*
tapi serius ini emang keren. gw dapet banget feel nya ini cerita, romantisme nya Ryan sama Jenny juga kerasa meskipun mereka ga melakukan sesuatu yg romantis tapi kerasa kalo ada cinta di antara mereka dan asli gw penasaran, dengan gaya nulis kayak gini adegan XXX nya bakal kayak gimana, terlalu sweet soalnya.

minta link ke cerita yg ga ada XXXnya dong, ther (biar akrab manggilnya ther haha :cup: )
 
Curhat anak sma...ckck
Versi tugangannya mana?
 
ngeri baca penyebab papanya Ryan meninggal, gw juga doyan rokok sama minuman keras soalnya :ugh:

dan nasibnya Ryan pun sama kayak gw (kecuali urusan keluarga, untungnya keluarga gw masih utuh), ngorbanin cinta demi ngebantu diri sendiri dan keluarga trus demen sama cewe yg lebih tajir :fiuh:

aaaarrrgghhhh ini kenapa gw tiap kemari niat mau sange sange lucu malah jadi curhat terus galau sendiriiiiii :tendang::tendang:




oke lupakan curhat gw di atas, kita lanjut ke komen cerita ini




ceritanya keren. sekian.
*disambit tombak gara2 panjangan curhat daripada komen buat cerita*
tapi serius ini emang keren. gw dapet banget feel nya ini cerita, romantisme nya Ryan sama Jenny juga kerasa meskipun mereka ga melakukan sesuatu yg romantis tapi kerasa kalo ada cinta di antara mereka dan asli gw penasaran, dengan gaya nulis kayak gini adegan XXX nya bakal kayak gimana, terlalu sweet soalnya.

minta link ke cerita yg ga ada XXXnya dong, ther (biar akrab manggilnya ther haha :cup: )

mudah2an cepet berangkat nyusul bokapnya ryan ya.. wkwkwkwkwk
aduh jangan ditanya bagian xxx dech.. mau nangis ini.. kwkwkwk susah banget padahal dikit lagi beresss,,,
dikirimin email aja kalo mau cerita no 1-2-3.. tanpa adegan xxx kalo di sebelah sama kayak disini progressnya..
 
Curhat anak sma...ckck
Versi tugangannya mana?

sory :(( bukan curhat koq..
kalo mau bagi cowo blasteran pinter maen basket.. mau dech diterima dengan tangan terbuka hahaha
sabar ya.. besok pagi dech dirilis.. belom beres ga tau mau nulis apa bagian itu hahaha
 
Gokillll...Emosi gaya remaja.. :p

Jd inget masa2 doeloe..

CENDOL PLUS GEROBAK ANE KIRIM cek kulkas ente
 
mudah2an cepet berangkat nyusul bokapnya ryan ya.. wkwkwkwkwk
aduh jangan ditanya bagian xxx dech.. mau nangis ini.. kwkwkwk susah banget padahal dikit lagi beresss,,,
dikirimin email aja kalo mau cerita no 1-2-3.. tanpa adegan xxx kalo di sebelah sama kayak disini progressnya..

Anjir jangan didoain gitu dong :takut:

Pasti romantis nih bagian xxx nya haha :pandaketawa:

Pm-in aja :papi:
 
Rusuh... Makin banyak penulis softcore yang oke...
Jadi makin penasaran. Btw sis, kalau bersambung kasih tanda donk di akhir tulisan nya... Biar tau aja kalau to be cpntinue
 
Bimabet
Anjir jangan didoain gitu dong :takut:

Pasti romantis nih bagian xxx nya haha :pandaketawa:

Pm-in aja :papi:

hehe.. ini mau rilis yang ada bagian xxx nya...
pusing bikinnya tolong di kasih saran aja ya kalo ancur banget...
bener-bener ga ngeri n cuma coba aja baca2 dari yg ada..
:(( :(( :((

parah doanya bagus gitu juga...
yang tenang ya disana.. hehehe
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd