Narasi, pada dasarnya setiap individu punya kecenderungan suka pd narasi...
Akan lebih hidup, jika sebuah gambar disertai narasi apalagi narasinya bisa membawa kedalam gambar tersebut.
Disini aq Dayesha seorang newbie ingin berbagi cerita disertai gambar. Cerita yang diadaptasi dari pengalaman pribadi, dan tentu saja dengan dibumbui fantasi dan imajinasi. Jangan tanya mana nyata mana imajinasi, yg terpenting nikmati ceritanya, nikmati gambarnya, biarkan fantasi dan imajinasi para mastah disini berkeliaran bebas...
Selamat menikmati...
Awal...
Setelah berfikir beberapa lama dengan agak sedikit keraguan aku tekan tombol share. Degup jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya.
Kudekap benda pipih itu didadaku, tak berapa lama notif dari plaform sharing gambar tersebut berdentingan. Tambah degdegan perlahan kubuka app tersebut dan...begitu banyak like dan komen belum 5 menit aku posting foto nude perdana aku.
Masih segar diingatanku pertama kali posting foto nude di I****gram, saat itu belum ada dm, multiple pic, video ataupun story. Bagaimana desiran aliran darah menghangat saat sadar fotoku banyak yang memperhatikan, pelan² ada beberapa editor yang minta foto 'mentah' ku buat diedit dan diposting di feed yg followers nya ratusan (saat itu ga segampang sekarang punya follower ). Dan otomatis followers ku jadi naik, penggemarku semakin bertambah, dan aku semakin bersemangat take foto foto nude buat diposting atau diedit seseorang. Karena saat itu belum ada dm kita berkirim gambar via K*k salah satu platform buat chit chat dan sexchat tentunya. Ga keitung berapakali aku chatsex dengan lelaki dari berbagai negara, Jerman, Ausi, Prancis, US, Kanada dll. Teringat sebut saja Ralph dari kota Leipzig dia seorang fotografer dan editor yang ciamik menurutku, selain itu dia punya tampang yang khas Jerman dan brewoknya itu yang aku ga tahan. Sering aku memuji his beard dan bagaimana dia memainkannya diatas tubuhku, dari ujung kaki sampai ke Miss V dan payudaraku, sampai saat ini aku masih sering merinding membayangkan itu pdhal sudah bertahun² yang lalu. Dan sampai saat ini aku masih follow dia via akun RL aku!!! Yang paling intens adalah pria asal Zagreb dan Florida, aku suka keduanya karena sdh berumur walaupun begitu khas bule semakin tua semakin berkarakter tampilannya, rambut yang greyish, semakin menambah kematangan usianya, mungkin karena aku rindu sosok seorang ayah yang ngemong, makanya kenapa lebih suka sama sosok yg umurnya jauh lebih tua...
Lets say Steven the man from Zagreb, Croatia. Dia seorang pengusaha daur ulang barang bekas, sering keliling dunia, termasuk pernah ke Indonesia. Pernah kita sexchat dengan background keindahan padang Savana Afrika, bagaimana kami bergelut diatas rerumputan liar, menggelitik my bare breast dengan bunga liar, ahhh bercinta dipadang rumput liar dan luas adalah fantasi terindah.
Kemudian Carl dari Florida US, tepatnya di Lake City, tempat dimana dia sering menceritakan dan mengirim hasil jepretannya ketika berjalan dengan anjingnya atau saat bersepeda melalui rawa yang banyak aligator berkeliaran. Kami sering melakukan sexchat saat dia keluar kota seringnya ke Colorado untuk perjalanan bisnisnya, bercinta di hotel yg belum pernah aku kunjungi tapi berasa sprei silk yg lembut saat dia meletakan my naked body disana, bagaimana wangi lavender menyeruak masuk kerongga hidungku bahkan aroma citrus musk parfumnya memanjakan indra penciumanku, sementara jemarinya menggerayangi setiap inchi tubuhku, aku hanya melenguh menikmati bagaimana dia menjilat klit ku membelai payudaraku, dan saat Mr P nya yang ukurannya diatas rata rata org Indo (no offense), bagaimana cara dia menggoyang his hips dari mulai lembut hingga brutal, tak jarang membuatku meloloskan beberapa erangan dari mulutku.
"I sneak from behind, embrace your tiny body, inhale the scent of jasmine from your body. Slowly kissing my favorite part of your neck, kiss it, you can feel the warmth of my breath..." Kata kata itu masih terasa segar membuatku memejamkan mata merasakan pelukan dan hembusan nafas dan lembutnya bibir dengan brewoknya di tengkuk ku.
Dan kemudian bagaimana tangan nya bergerilya membuka satu persatu kancing kemejaku, dan membuka polos tubuh bagian atasku, membelainya, kecupan menjalar kebagian depan menelusuri payudaraku memainkan nips yang sdh tegang sejak tadi, melumatnya, sesekali digigitnya, emmmhhh, diangkatnya tubuhku, yg mungkin bagi dia kecil dibanding sosok tubuhnya 190 cm dgn bobot 85kg, setengah dilempar ke sofa ditengah ruang tamu. Jilatannya mulai mengeksplore perutku, pahaku, dan ditariknya dengan kasar celana dalam satinku, ahhh, terlihat Mrs V ku yg sangat basah. Kembali ciuman dan jilatan pada Mrs V ku yang membuatku kalang kabut, giliranku menarik Mr P miliknya, start from the balls, going up, lick it, bite it, and my fave part, the head. Kuemut, seolah itu lolipop yang paling manis, kukulum semua bagian Mr P, tidak semua masuk tentunya, karena size yang memang besar. Kemudian dia mengarahkan MR P nya k Mrs V ku dan ssshhhh ahhh, dengan irama yg awalnya teratur hingga tidak konstan sampai kami sama² mengeluarkan cairan kenikmatan...
Ya...itu hanya sebuah sexchat, tapi buat ku karena dikemas dengan fantasi dan imajinasi, menjadikannya terasa sangat nyata.
"Let me see your open vagina" never, mereka tidak pernah meminta itu.
"Are you ready?"itu pertanyaannya dan tanpa paksaan aku kirim gambar my open Mrs V.
"Yeah I'm ready..."tentu saja aku ready dengan foreplay yang begitu panjang dan romantis which woman who can't resist it!!!
FYI foto fotoku di platform tersebut tidak terlalu vulgar, seringnya nips dan Mrs V disembunyikan seperti ini, hanya saja aku kemas dalam BW terlihat lebih berkelas jadinya...
Semakin banyak komentar yg datang semakin horny diriku, seringnya aku membaca komentar mereka sambil menjelajah my own naked body tidak sampai squirt, tapi ada perasaan terpuaskan disana.
Next chapter First Time
Akan lebih hidup, jika sebuah gambar disertai narasi apalagi narasinya bisa membawa kedalam gambar tersebut.
Disini aq Dayesha seorang newbie ingin berbagi cerita disertai gambar. Cerita yang diadaptasi dari pengalaman pribadi, dan tentu saja dengan dibumbui fantasi dan imajinasi. Jangan tanya mana nyata mana imajinasi, yg terpenting nikmati ceritanya, nikmati gambarnya, biarkan fantasi dan imajinasi para mastah disini berkeliaran bebas...
Selamat menikmati...
Awal...
Setelah berfikir beberapa lama dengan agak sedikit keraguan aku tekan tombol share. Degup jantungku berdegup lebih kencang dari biasanya.
Kudekap benda pipih itu didadaku, tak berapa lama notif dari plaform sharing gambar tersebut berdentingan. Tambah degdegan perlahan kubuka app tersebut dan...begitu banyak like dan komen belum 5 menit aku posting foto nude perdana aku.
Masih segar diingatanku pertama kali posting foto nude di I****gram, saat itu belum ada dm, multiple pic, video ataupun story. Bagaimana desiran aliran darah menghangat saat sadar fotoku banyak yang memperhatikan, pelan² ada beberapa editor yang minta foto 'mentah' ku buat diedit dan diposting di feed yg followers nya ratusan (saat itu ga segampang sekarang punya follower ). Dan otomatis followers ku jadi naik, penggemarku semakin bertambah, dan aku semakin bersemangat take foto foto nude buat diposting atau diedit seseorang. Karena saat itu belum ada dm kita berkirim gambar via K*k salah satu platform buat chit chat dan sexchat tentunya. Ga keitung berapakali aku chatsex dengan lelaki dari berbagai negara, Jerman, Ausi, Prancis, US, Kanada dll. Teringat sebut saja Ralph dari kota Leipzig dia seorang fotografer dan editor yang ciamik menurutku, selain itu dia punya tampang yang khas Jerman dan brewoknya itu yang aku ga tahan. Sering aku memuji his beard dan bagaimana dia memainkannya diatas tubuhku, dari ujung kaki sampai ke Miss V dan payudaraku, sampai saat ini aku masih sering merinding membayangkan itu pdhal sudah bertahun² yang lalu. Dan sampai saat ini aku masih follow dia via akun RL aku!!! Yang paling intens adalah pria asal Zagreb dan Florida, aku suka keduanya karena sdh berumur walaupun begitu khas bule semakin tua semakin berkarakter tampilannya, rambut yang greyish, semakin menambah kematangan usianya, mungkin karena aku rindu sosok seorang ayah yang ngemong, makanya kenapa lebih suka sama sosok yg umurnya jauh lebih tua...
Lets say Steven the man from Zagreb, Croatia. Dia seorang pengusaha daur ulang barang bekas, sering keliling dunia, termasuk pernah ke Indonesia. Pernah kita sexchat dengan background keindahan padang Savana Afrika, bagaimana kami bergelut diatas rerumputan liar, menggelitik my bare breast dengan bunga liar, ahhh bercinta dipadang rumput liar dan luas adalah fantasi terindah.
Kemudian Carl dari Florida US, tepatnya di Lake City, tempat dimana dia sering menceritakan dan mengirim hasil jepretannya ketika berjalan dengan anjingnya atau saat bersepeda melalui rawa yang banyak aligator berkeliaran. Kami sering melakukan sexchat saat dia keluar kota seringnya ke Colorado untuk perjalanan bisnisnya, bercinta di hotel yg belum pernah aku kunjungi tapi berasa sprei silk yg lembut saat dia meletakan my naked body disana, bagaimana wangi lavender menyeruak masuk kerongga hidungku bahkan aroma citrus musk parfumnya memanjakan indra penciumanku, sementara jemarinya menggerayangi setiap inchi tubuhku, aku hanya melenguh menikmati bagaimana dia menjilat klit ku membelai payudaraku, dan saat Mr P nya yang ukurannya diatas rata rata org Indo (no offense), bagaimana cara dia menggoyang his hips dari mulai lembut hingga brutal, tak jarang membuatku meloloskan beberapa erangan dari mulutku.
"I sneak from behind, embrace your tiny body, inhale the scent of jasmine from your body. Slowly kissing my favorite part of your neck, kiss it, you can feel the warmth of my breath..." Kata kata itu masih terasa segar membuatku memejamkan mata merasakan pelukan dan hembusan nafas dan lembutnya bibir dengan brewoknya di tengkuk ku.
Dan kemudian bagaimana tangan nya bergerilya membuka satu persatu kancing kemejaku, dan membuka polos tubuh bagian atasku, membelainya, kecupan menjalar kebagian depan menelusuri payudaraku memainkan nips yang sdh tegang sejak tadi, melumatnya, sesekali digigitnya, emmmhhh, diangkatnya tubuhku, yg mungkin bagi dia kecil dibanding sosok tubuhnya 190 cm dgn bobot 85kg, setengah dilempar ke sofa ditengah ruang tamu. Jilatannya mulai mengeksplore perutku, pahaku, dan ditariknya dengan kasar celana dalam satinku, ahhh, terlihat Mrs V ku yg sangat basah. Kembali ciuman dan jilatan pada Mrs V ku yang membuatku kalang kabut, giliranku menarik Mr P miliknya, start from the balls, going up, lick it, bite it, and my fave part, the head. Kuemut, seolah itu lolipop yang paling manis, kukulum semua bagian Mr P, tidak semua masuk tentunya, karena size yang memang besar. Kemudian dia mengarahkan MR P nya k Mrs V ku dan ssshhhh ahhh, dengan irama yg awalnya teratur hingga tidak konstan sampai kami sama² mengeluarkan cairan kenikmatan...
Ya...itu hanya sebuah sexchat, tapi buat ku karena dikemas dengan fantasi dan imajinasi, menjadikannya terasa sangat nyata.
"Let me see your open vagina" never, mereka tidak pernah meminta itu.
"Are you ready?"itu pertanyaannya dan tanpa paksaan aku kirim gambar my open Mrs V.
"Yeah I'm ready..."tentu saja aku ready dengan foreplay yang begitu panjang dan romantis which woman who can't resist it!!!
FYI foto fotoku di platform tersebut tidak terlalu vulgar, seringnya nips dan Mrs V disembunyikan seperti ini, hanya saja aku kemas dalam BW terlihat lebih berkelas jadinya...
Semakin banyak komentar yg datang semakin horny diriku, seringnya aku membaca komentar mereka sambil menjelajah my own naked body tidak sampai squirt, tapi ada perasaan terpuaskan disana.
Next chapter First Time
Terakhir diubah: