Part-34 BDSM di Puncak 1
Si dua yang sebelumnya minta nomor hape ku ternyata menghubungiku, bercerita dirinya punya sebuah villa di puncak. Wah pikiran nakalku segera melayang, sudah kuduga si dua akan demikian. Si dua ajak aku ketemuan biar lebih enak ngobrol panjang lebar. Setelah kami ngobrol baru ku ketahui bahwa selain si satu dan si dua teman sejak kecil, mereka berdua juga merintis usaha bersama yang mereka jalani hingga kini. Perusahaannya terbilang besar, kantornya saja di Jendral Sudirman, pantas sangat royal saat memberi uang, belum lagi barang mewah untuk si doi. Dijelaskan si dua bahwa doi orangnya setia, meski pernah ditawari banyak uang untuk melayani mereka masing masing, bertujuan agar lebih nyaman dan afdol tapi si doi menolak lembut, berkata bahwa semua yang doi lakukan hanya demi memuaskan hasrat sex ku yang beda dari orang kebanyakan. Wah hatiku berbunga mendengar cerita itu, terima kasih Bidadariku yang sangat baik hati. Jadi meski jelas dua koko itu sudah sangat mapan secara financial tapi ceweku bukan cewe matre yang hanya mementingkan uang saja, malah ceweku sangat setia, tidak main di belakang. Juga dijelaskan tentang kondisi villanya itu, wah mantap nih pikirku, bakal ada pengalaman baru lagi. Si dua matanya berbinar saat aku setuju dengan rencananya. Diputuskan Sabtu pagi mereka beralasan akan pergi keluar kota bertemu client sampai Minggu supaya istri mereka tidak curiga. Sebelumnya si dua juga titipkan kunci dan remote serta telah dishare lokasi alamatnya ke aku, persilakan kami pergi duluan kalau mau.
Hendak memberi kejutan aku tidak banyak bercerita, hanya bilang ada sewa villa untuk liburan. Kami berangkat duluan sedari Jumat siang ke sore setelah habis pulang kuliah. Kuikuti lokasi yang sudah di share si koko dan kami sampai tujuan. Wah villa megah didepan mata membuat kami berdua kagum. Pintu gerbangnya saja megah, ku pencet remote dan gerbang besar itu otomatis terbuka. Wow sangat megah dalam ruangannya, bak rumah orang kaya, kami mengitari sekeliling rumah itu sambil terus berdecak kagum. Ceweku mulai bertanya, villa siapa ini? Kok aku bilang sewa masa bisa sewa sebesar ini? Aku tersenyum nakal dan mendiami dirinya sembari terus berjalan mengelilingi setiap sudut ruangan yang ada. Bukan hanya untuk mengagumi tapi memikirkan dimana spot bercinta yang akan kami lakukan. Ada lapangan multi fungsi disana, bisa main basket, tennis dan bulu tangkis. Ada kolam renang berikut jacuzzi serta mini bar dan gazebonya. Ada kolam ikan berikut pondok kecil. Tentu kupilih gazebo dan akan mengikat tangannya ditiang gazebo itu.
Aku ajak ceweku pergi cari makan malam karena perut sudah lapar. Sekembali dari makan ku ajak doi untuk berendam di jacuzzi sambil membuka wine yang ada di mini bar itu. Karena kutahu villa itu hanya kami saja yang menempati, ku ajak doi berbugil ria masuki jacuzzi itu. Kami mulai nikmati wine sambil bercumbu ringan. Ku minta doi bertumpu di tepi jacuzzi sambil bergaya doggy dan mulai penetrasi dari belakang. Wuih nikmat nian karena bisa bercinta di alam bebas karena letak jacuzzi dan kolam renang semua di outdoor. Kugenjot dengan semangat, doi merem melek menikmati tusukanku yang dalam itu. Tiba tiba aku terdiam dan segera kutarik doi ke jacuzzi. Aku terkejut ada siapa itu disana? Orang itu pun terlihat terkejut melihat keberadaan kami. Orang itu segera menghampiri kami, doi segera menutupi dadanya dengan kedua tangannya. Orang itu bertanya siapa kami? Ku bilang saja untuk orang itu telepon si koko dua. Segera diteleponnya si dua sambil sebentar sebentar melirik ke tubuh ceweku yang jelas bugilnya. FYI, jacuzzi ini dilengkapi dengan lampu bawah air sehingga tubuh telanjang kami dapat dengan jelas dilihat si abang. Sial, curi kesempatan dia dalam hati aku ngedumel. Setelah bicara, entah apa yang dibicarakan si dua dengan karyawannya itu, karyawannya itu pamit undur diri sambil terus melihat ceweku itu.
Tangannya yang mungil atau toketnya yang gede?
Setelah kami ditinggal pergi, kami berdua tertawa kecut dan doi jadi tau pemilik villa itu. Doi bertanya heran karena biasa si dua atau si satu berkomunikasi dengannya, kok dirinya tidak tahu apa apa atas hal ini? Akhirnya kami lanjutkan misi kami yang tertunda sambil aku makin tegang karena mikirin body ceweku sempat dilihat si abang. Kami melenguh klimaks dan kami putuskan untuk mengambil handuk mengeringkan diri dan pergi ke kamar tidur bergulat sekali lagi di balkon kamar.
Side story : si dua meneleponku dan berkata kenapa tidak beritahu bahwa kami datang jumat ini. Kubilang saja kan pas meeting kemarin koko uda ijinkan kami datang lebih awal, ya kami datang di jumat lo. Si dua laporan bahwa si abang terkejut melihat ada amoy amoy cantik lagi bugil di kolam renang. Si koko bilang itu teman pinjam villa untuk honey moon jadi jangan datang lagi sampai hari Senin nanti. Si koko turut senang dan terangsang mendengar laporan si abang, kok si koko jadi ikutan suka eksibin ceweku? This is my girl, why he become horny?
Part-35 BDSM di Puncak 2