PART 20. Pemerkosaan Oleh Preman Kampus
Malam ini aku diajak (sebenarnya dipaksa) oleh Ringgo untuk menemaninya menghadiri ulangtahun ormas kepemudaan yang dia jadi anggotanya. Sebenarnya feelingku sudah ga enak, karena aku kurang suka dengan anak-anak muda rada preman ini. Apalagi acaranya di salahsatu diskotik pula dan aku ga bisa bawa teman-teman wanitaku. Tapi Ringgo bilang cuman bentar doang disana, menghargai ketua ormas kepemudaan itu. Maka terpaksa aku ikut, karena janjinya paling 30 menit langsung balik.
Mereka sudah memesan table di VIP, dilantai mezzanin yang pas di depan panggung. Jadi bisa melihat DJ dan orang-rang yang lagi joged dibawah sana. Aku digandeng Ringgo masuk, melewati lorong manusia yang berjoget sambil terkadang melihatku dan terkadang juga sedikit mencolek badanku yang melewatinya.
Malam itu memang aku pakai pakaian cukup sexy, itu juga karena desakan Ringgo. Aku pakai drees hitam ketat, dengan belahan dada rendah sehingga setengah tokedku nyembul dibaliknya. Rokku juga sangat mini, tak sampai setengah pahaku terlindungi. Kalau aku duduk, pasti CD ku kelihatan.
"Kita beneran bentar ya, go. Gue besok kuliah pagi nih" Kataku.
"Iya tenang aja" Katanya
Kemudian aku dikenalkan dengan temannya satu persatu. Ada sekitar 10 pria dan 3 wanita disana, aku ga hapal semua namanya. Tapi ada satu orang yang sepertinya bos disitu. Namanya Gilang. Aku risih melihatnya yang menatap tubuhku seolah ingin memakanku.
Di lantai VIP ini hampir semua orang berjoget ria diatas kursi dan didepan yang ada semacam panggung kecil. Aku hanya duduk saja. Sambil tersenyum ke setiap orang yang mengajakku dance. Kulihat Ringgo duduk bersebelahan dengan bos mereka. Berbicara sambil berbisik-bisik. Sekali mereka tertawa sambil melihatku.
Suara musik makin kencang. Bau alkohol menyerbak diruangan ini, begitupun asap rokok. Aku harus keramas nih besok karena pasti rambutku bakalan bau asap rokok.
"Minum nih..." Botol alkohol sudah ada di depan mulutku lalu mulutku dipaksa Ringgo menelan minuman itu. Aku tak bisa menolak. Cukup banyak yg kutelan. Hingga kepalaku pusing.
"Hahhaha...enjoy this night babe...." Katanya, kemudian kembali memasukkan botol itu kemulutku.
Aku dibuat mabuk. Teman-teman Ringgo tertawa melihatku tak kuasa menolak diberikan minuman keras oleh mereka. Perlahan badanku mulai bereaksi seiring dengan masuknya pengaruh alkohol kealiran darahku. Aku ga tahu apa yang dimasukkan kedalam alkohol tadi, karena efek mabuknya beda.
Ringgo mulai memancingku untuk bergoyang bersamanya. Aku tak kuasa menolak, karena badanku memang ingin bergoyang setelah minum banyak alkohol. Aku diajak bergoyang kesana kemari.
"Lu sexy banget malam ini" Katanya.
Ringgo mulai menyentuh daerah-daerah yang sensitif ditubuhku dengan gaya playboy yang elegan. Aku menikmati bergoyang sambil dipeluknya dari belakang. Tanganya meraba pantatku dan pahaku, disertai rayuan mulut manisnya yang benar-benar memabukkan telingaku.
"Kamu paling cantik dan sexy disini"
Mendengar aku dibilang sexy, aku langsung menggoyang tubuhku sepanas yang aku bisa, aku menjadi begitu lepas untuk bergoyang bersamanya. Ditambah pengaruh alkohol yang membangkitkan sisi sexualitasku secara tak sadar juga ikut mendorong sisi liar ku keluar.
Semua pria disekitarku memperhatikanku dengan wajah 'mupeng', khususnya Gilang. Sekilas aku lihat dia meraba celananya tadi.
Ringgo yang sudah terangsang lalu membalikan badanku lalu melumat bibirku didepan teman-temannya, dan merabai toketku. Aku setengah sadar berusaha menolak, karena walau dipengaruhi alkohol, masih ada sedikit rasa malu saat tokedku diraba-raba didepan orang-orang begini.
Penolakanku membuat Ringgo makin beringas saja. Hilang sudah sikap gentlenya. Dengan paksa dia turunkan gaunku sehingga tokedku yang sebelah kanan terlihat. Dia langsung remas dan pilin putingnya, membuat penolakanku tak berarti.
"Ohhh...ssssss....yess......." Desahku.
Aku rasakan badanku semakin panas. Gairahku semakin mudah terpancing. Dadaku diremas-remas Ringgo terus. Bahkan Vaginaku digesek-gesek dengan jari dari luar celana dalamku. Aku memejamkan mataku yg berat pengaruh alkohol. Aku kehilangan kesadaran.
Pandangnku gelap. Kurasakan hening. Aku pingsan. Dalam keheningan kurasakan aku digotong kesuatu tempat. Habis itu aku tak ingat lagi. Aku tertidur.
Gelap.
BERSAMBUNG.
(Ane update besok)