Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
PART 5

KEMBANG API di KAMPUNG NELAYAN.....1



Tengah malam Yandi terbangun dari dengkurannya, dengan keadaan gelap gulita karena lampu penerangan di ruangan yang di matikan.

Yandi yang merasakan kepalanya sangat pusing mencoba bangun lalu berdiri dan melangkah masuk ke kamar lisa, namun segera tertegun karena tak mendapati empunya kamar di peraduannya

Sementara di kamar sebelah lamat lamat terdengar desah dan derit dipan yang seirama.

Akhirnya Yandi kembali merebahkan dirinya di kasur empuk yang tadi pagi sempat di gunakannya ber asyik masyuk dengan Alisa.

Pikirannya menerawang beberapa saat, sebelum ia membuka ponsel pintarnya dan lalu mengetik sebuah pesan yang langsung di kirim ke beberapa kawannya.

Entah mengapa tiba tiba ia teringat Ary yang tadi di ingatnya pamit ingin tidur di mobilnya.

Yandi berjingkat dengan senyap melangkah keluar kamar lalu keluar rumah dan melihat ke dalam mobil ary yang sangat gelap dan lagi melihat tak ada tanda tanda ada orang di dalamnya.

Yandi lalu kembali masuk ke dalam rumah dan memeriksa seluruh ruangan termasuk dapur dan kamar kecil namun lisa tetap nihil, lalu perlahan mengendap endap dan mengintip bilik bilik tidur yang ada yang ada kemungkinan lisa tidur juga di dalamnya namun sama sekali tak ada alisa, meski beberapa saat dia tetap tertarik mengintip kamar dimana amy dan sandy tidur tanpa busana setelah lelah mereguk kenikmatan.

Yandi menggeleng gelengkan kepalanya sejenak karena rasa pusing yang terus menerus mengganggunya.

Mulai timbul bermacam macam pertanyaan di benaknya tentang lisa dan ary atau kemungkinan lain yang sangat menusuk hatinya.

Karena itu dia kembali keluar ruangan dan pergi menyusuri jalanan kecil ke arah perkebunan dengan senter ponselnya

Dalam pada itu ketika Yandi telah benar benar pergi dari rumah seorang pria yang beranjak tua keluar dari kamarnya dan buru buru ke belakang rumah dan keluar lewat pintu dapur belakang menuju gubuk.

Saat melihat gubuk itu dalam keadaan gulita bapak amy itu hanya tersenyum.

"Pintar juga mereka" gumamnya

Pria tua itu berjingkat pelan saat mulai mendekati gubuk namun terkejut bukan main ketika tiba tiba saja melihat sosok yang telah tegap berdiri di depan pintu masuk rumah gubuk itu.

"Nak Ary...." bisik pria tua itu lirih

"Saya pak...apa terjadi masalah di dalam rumah pak" tanya ary pelan

"Seharusnya tidak seandainya lisa cepat cepat kembali ke dalam rumah" jawab bapak amy seakan menyindir kelakuan ary dan lisa

"Oh tapi lilis bilang yandi akan bangun setidaknya sampai besok pagi" kata ary pelan

"Seharusnya begitu tapi anak itu lebih kuat dari dugaanku,tadi dia sempat mencari lisa dimana mana dan barusan kulihat dia ke kebun....mana lisa..cepat suruh dia pulang ke rumah" ujar bapak amy merasa gusar

" iya iya pak ini aku sudah selesai kok" kata lisa pelan dari dalam gubuk namun tak lama kemudian telah keluar.

"Ngapain lama di dalam" sungut bapaknya

"Nyari pakaian ayah..gelap jadi ga bisa cepat hihi" jawab lisa

"Hhhhh....cepat kembali ke kamarmu" ujar bapak amy sambil berlalu.

Lisa hanya tersenyum dalam remang gelapnya malam itu lalu memeluk dan mengecup bibir Ary yang baru saja memberinya sebuah kenikmatan hakiki.

"Kau tidur disini ?" bisik lisa bertanya

"Aku akan ke mobil" jawab ary

Lalu sekali lagi mereka beradu bibir dalam dalam sebelum berpisah.

Sementara di dalam kebun tepatnya di saung bambu Yandi benar benar naik pitam karena tak menemukan yang di carinya, meski kemudian segera berlalu namun berhenti lagi untuk melakukan direct calling.

"Bram....kumpulkan teman teman sekarang juga dan langsung ke alamat yang tadi ku share kita habisi polisi keparat itu hari ini juga" ucap yandi

"Ingat sekarang juga ku tunggu setengah jam" lanjut yandi lalu menutup panggilannya tanpa memberi kesempatan orang yang di telpon untuk menjawab.

Setelah itu yandi segera berlalu meski tak buru buru, dan seperti yang di duganya di sudah melihat mobil ary menyala lampu dalamnya.

Yandi tak menghiraukannya lalu masuk ke dalam rumah dan lagi lagi seperti yang di duganya lisa sudah berbaring berselimut di kamarnya.

"Darimana saja kamu..." tanya yandi sambil menarik selimut yang menutupi tubuh lisa hingga terbuka.

"Dari belakang...kamu dari mana bukankah tadi tidur di sofa" jawab lisa cuek

"BOHONG!!! Kamu habis tidur dengan keparat itu kan" ujar yandi meluapkan emosinya

"Suka suka aku donk mau tidur dengan siapapun" jawab lisa

Yandi langsung geram dan menarik keras tangan lisa yang membuat wanita cantik itu bangun.

Plakkkk!!

"Aduhhhh...nyeri bajingan!!!!" Teriak lisa yang pipi mulusnya langsung lebam di tampar oleh tangan kasar yandi

Jeritan lisa itu tentu saja mengagetkan seisi rumah yang segera saja membuat mereka semua terbangun dan beranjak keluar dari kamar masing masing.

Sementara di luar rumah, di dalam mobilnya ary bukannya tak mengerti situasi di dalam rumah tetap mencoba tenang dan bersabar sampai beberapa saat kemudian ia terkejut melihat 3 buah mobil suv beriringan memasuki halaman.

Belum sempat rasa terkejutnya hilang terdengar di telinganya suara letupan senjata api.

Dorrr!!!!

Kali ini ary segera keluar dari mobilnya dengan cepat hampir berbarengan dengan keluarnya gerombolan tamu asing itu dari dalam mobil mobil itu.

Ary tak menghiraukan orang orang itu melainkan langsung masuk ke rumah dan mendapati Sandy tengah terkapar di lantai di kerumuni oleh amy dan orang tuanya, sementara lisa dalam dekapan yandi yang juga di tangan kanannya telah memegang sebuah pistol revolver milik Sandy.

Ary yang melihat yandi menyeringai bak binatang buas sambil membidikkan pistol ke arahnya, segera mengaktifkan ilmu kebal tubuhnya sampai ke batas tertinggi yang ia miliki.

Dorrrrr....dorrrr....dorrrrrr

Tiga kali tembakan melesakkan tiga butir peluru kaliber 5mm menghantam dada ary di susul jeritan keras serentak dari amy dan lisa, lalu dobrakan pintu dari luar yang kemudian beberapa orang mulai menghambur masuk ke dalam rumah.

Orang orang yang rata rata bermuka sangar dengan badan penuh rajah tatto berbagai motif kemudian tertawa terbahak bahak.

"Wah kau tak menyisakan untukku bro" ujar pria yang terakhir datang dengan mengenakan setelan denim rapi berwajah cukup bersih

"Yosiii...kapan datang bro" kata yandi sambil menghampiri sahabatnya yang sudah lama tak di jumpainya itu, sambil menarik paksa tangan lisa yang mau tak mau menurutinya.

"Bagusss...akhirnya aku tak perlu susah mengumpulkan kalian semua" ujar ary sambil bangkit dan mengusap usap dadanya yang tak kenapa kenapa meski pakaiannya rusak.

"Kau belum mampuss" kata yandi seakan tak percaya.

"Orang itu punya ilmu kebal" bisik bram

"Wuih boleh juga tapi masa seh ga bisa mampuss" ujar yandi

"Bisa asal kita remukkan dalaman tubuhnya" jawab Bram

"Hehehee mari kawan kawan kita berpesta..." ujar yandi sambil mendorong tubuh lisa hingga terjengkang.

Lisa yang hanya pasrah di perlakukan seperti itu hanya bisa menangis pilu lalu mendekat pada amy dan kedua ortunya yang mengerumuni tubuh sandy yang terbaring tak berdaya.

Yandi lalu melepaskan pukulan yang sangat keras dan mantab ke arah ary namun bisa di tepis malah sebuah sikut ary yang menghantam pelipis yandi hingga membuat kepala pria berambut panjang sebahu itu keluar bintang bintang karena pusing.

Melihat serangan yandi tak berhasil serentak orang orang itu langsung mengeroyok ary dan melepaskan pukulan dan tendangan bertubi tubi silih berganti.

Namun Ary bukanlah preman seperti mereka dengan sebuah sapuan kaki sekali langsung membuat dua orang di antaranya tergeletak yang langsung pingsan setelah dengan gerakan cepat ary kembali menendang kepala seorang di antaranya dan menginjak dada seorang yang lain.

Yosi kemudian ganti memukul kepala belakang ary namun ia merasa seperti menghantam sebuah batu kali yang sangat keras.

Yosii yang sedikit menyeringai kesakitan malah terkejut ketika ary membalikkan badannya sambil memukul wajahnya yang sama sekali tak bisa di hindarinya dan ketika sebuah tendangan lurus nan keras menjejak ulu hatinya, yosi tak bisa menahan lagi untuk tidak tumbang

Namun ternyata ary yang belum puas kembali melepaskan sebuah hook keras untuk menghantam mata kanan yosi yang membuat pria bergaya style itu langsung terkapar tak mampu bergerak lagi.

Melihat itu yandi berteriak sangat marah lalu melancarkan pukulan bertubi tubi pada ary sementara diam diam dari belakang bram menghantam punggung ary dengan baton besi bertubi tubi.

Melihat itu amy dan lisa hanya menjerit jerit.

Namun ketika ary berhasil meredam serangan yandi dan berhasil sekali lagi membuat tumbang pria berbadan besar itu dengan pukulan telak menghantam wajah yandi, ary dengan gerakan sangat cepat merebut baton besi dari tangan bram dan menghantam kepala pria bermata juling yang kaki kanannya agak cacat yang membuat jalannya agak sedikit pincang.

Bram tumbang terkapar berteriak kesakitan namun segera terdiam ketika tumit kaki kanan ary sukses menjejak mulutnya, dan di tambah sepakan ary yang menghantam rahang pipinya membuat dunianya langsung gelap.

Yandi kembali berteriak keras lalu menghampiri ary dan kemudian keduanya terlibat adu pukulan keras jarak dekat bertubi tubi namun meskipun yandi memang sangat kuat tapi perbedaan yang sangat mencolok tetap terlihat karena kekebalan tubuh ary.

Sehingga ketika tenaga yandi mulai melemah dialah yang di jadikan sasak hidup yang harus rela menerima gempuran pukulan bertubi tubi ary yang sangat keras

Dalam sekejap muka yandi penuh darah dengan luka sobek di hampir semua bagian wajahnya sebelum akhirnya tumbang terkapar setelah sebuah pukulan keras ary menghujam perut bagian bawahnya.

Ketika beberapa orang lagi masuk ke dalam rumah karena teriakan yandi yang nyaring, mereka pun tak mampu berbuat apapun ketika ary dengan cepat menghajar mereka satu persatu.

Sementara 8 orang yang berjaga di luar akhirnya terpaksa menyerah setelah ary mengancam mereka dengan pistol revolver milik sandy yang sudah di kosongkan pelurunya.

Setelah mengikat 18 orang gerombolan itu dengan tali kenur punya bapak amy ary segera menghubungi anggotanya serta unit reskrim polres setempat, pada anggotanya ia juga minta di kirim sebuah ambulan dengan petugas kesehatan.

Dan setelah melakukan prosedur p3k sederhana terhadap sandy, ary melakukan pemeriksaan singkat terhadap beberapa orang yang tidak pingsan.

Sekitar sejam kemudian tepatnya ketika jam menunjukkan pukul 3 malam suara sirine mobil polisi dan ambulan terdengar meraung meraung ketika mendekati tempat itu.

Amy tetap mendampingi suaminya saat ambulan yang datang membawa sandy ke rumah sakit.

Sementara pada satreskrim polres pringsewu ary meminta kerjasamanya sebelum membawa semua gerombolan itu ke mapolda.

Ary masih berada di tempat itu ketika anggotanya pergi membawa tawanan dengan semua barbuk termasuk tiga unit mobil suv yang di bawa gerombolan itu.

Beberapa saat kemudian ary membantu memberesi dan membersihkan ruangan rumah yang kotor oleh tetesan darah ataupun beberapa perabot yang rusak meski tidak seberapa.

"Mas...ini minumlah dulu kopi hangat biar tubuhmu segar" ujar lisa yang sama sekali tak trauma dengan kejadian barusan lain halnya dengan ibunya yang tampak sangat shok dan tegang hingga bapaknya mesti menenangkannya.

"Kopi yah....apakah ada air putih saja aku haus sekali" jawab ary

"Oh iya mas sebentar kuambilkan" sahut lisa cepat lalu berlari kecil kembali ke dapur untuk mengambil sebuah kendi berisi air putih dan gelas bersih.

Ary langsung meneguk beberapa gelas sekaligus hingga lisa tersenyum melihatnya.

Wanita itu kemudian mengelap peluh yang membasahi wajah ary yang menurutnya sangat manis cenderung tampan.

Lalu beralih memijiti pundak ary yang otot ototnya sangat kekar dan kokoh dari belakang.

"Ternyata kau garang luar dan dalam yah mas" ucap lisa pelan sambil ketawa kecil.

"Untuk wanita secantik kamu aku bisa lebih garang lagi" jawab ary bercanda

"Gomballl" kata lisa sambil tersenyum dan agak mencubit ary

"Ehmm...ehmmm" sebuah deheman khas pria tua dari dalam kamar lalu di ikuti keluarnya kedua orang tua itu dari kamar dan bergabung duduk di sofa bersama ary dan lisa.

"Nak ary kira kira gimana keadaan sandy" tanya bapak amy

"Mungkin butuh sedikit tambahan darah pak tapi saya yakin beliau akan baik baik saja" jawab ary

"Oh iya nak ary bagaimana lisa menurutmu" tanya bapak amy lagi

"Oh kak lisa...seperti kak amy juga sangat cantik semuanya pokoknya cantik..." jawab ary jujur

"Hehehe lisa itu sudah jadi janda lo nak" ujar bapak amy

"Tentu sebentar lagi bapak akan punya menantu lagi saya yakin itu" jawab ary

"Apa nak ary bersedia menikahi lisa" tanya bapak amy yang membuat lisa agak malu.

"Bapak ngomong apa seh pak ary ini sudah punya tunangan di kampungnya" ujar lisa

"Tapi klo lisa bersedia jadi istri juga saya ngga nolak kok pak" canda ary sambil tersenyum

"Ihhh...gila kamu mas" kata lisa sambil tertawa kecil dan mencubit tangan ary

"Ehm ibuk mau ke dapur dulu" ujar ibuk amy sambil bangkit berdiri

"Lilis ikut buk" kata lisa lalu berdiri juga dan mengikuti ibunya ke dapur namun sambil melangkah tangan lisa mengusap tangan ary seakan membelai.

Sisa waktu sebelum waktu subuh itu lalu di manfaatkan kedua pria beda usia itu untuk memejamkan mata barang sesaat.

Keesokan paginya ary dan lisa menyempatkan diri membesuk sandy yang menjalani perawatan intensif rumah sakit umum swasta paling bonafide di kota kecil itu.

Di sela sela waktu ary meminta seorang anggotanya untuk membawakan pakaian dinasnya dari mapolda.

Karena hari itu juga ary bermaksud melakukan pemeriksaan terhadap para tersangka pembunuh johan subakir yang semalam berhasil di ringkusnya.

Melihat kedatangan ary bersama adeknya sedikit membuat amy tenang dan terhibur meski suaminya belum juga siuman setelah menjalani operasi pengangkatan proyektil peluru yang cukup dalam menembus sampai tulang rusuk.

Amy yang tak kuasa menahan rasa harunya langsung menghambur ke ary dan memeluk erat erat pria muda itu sambil menangis terisak.

Lisa yang memahami perasaan kakaknya memberikan ruang pada mereka berdua, juga ketika amy menyuruh lisa untuk menunggu sejenak sementara kemudian amy mengajak ary keluar ruangan.



Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd