PART 14 Bertemu Dengan Farel dan Adelia, Si pasangan Cuckload
Aku lagi jalan di mall sore itu sehabis kuliah bersama para sahabatku. Mengusir kepenatan setelah ujian. Tadi kami berlima sudah makan bareng dan belanja bareng. Sekarang lagi pada mencar karena ada yang dicari sendiri-sendiri. Pas lagi mutar-mutar sendiri, aku ketemu seorang cowo.
"Hai Marsha." Panggil seseorang, yang berpapasan denganku.
Aku menatap cowo yang memanggilku. Seperti kenal.
"Hai...hmmmm...Farel bukan?" Tanyaku.
"Betul...syukurlh masih ingat. hehhee..."
"hehee...apa kabar? Lagi ngapain?"
"Lagi cuci mata aja sama pacar gue. Tapi dia lagi belanja di HM, gue mutar2 mau cari minum"
Farel ini adalah cowo yang dulu pernah nginap di hotel yang sama denganku dan pacarku saat perayaan ultahku. Dan kami berempat malah sampai dugem bareng. Orangnya cukup ganteng, tinggi atletis dengan senyuman yang menawan. Dan dari gayanya sepertinya orang tajir juga. Wajar cowo seperti ini dapat cewe seperti Adelia yang cantik, sexy dan masih muda (mungkin lebih muda sedikit dariku).
"Hei, dicariin ternyata lagi disini" Tiba-tiba suara cewe menyamperin kami.
"Eh, teh marscha?" Tanyanya setelah menatapku.
"Hai, Adelia bukan?" Tanyaku
"Iya..hahaha...kebetulan banget ketemu disini ya?"
"Iya..."
Dia lalu menjabat tangaku, bahkan cipika-cipiki seolah kami kawan akrab, padahal baru juga ketemu sekali.
"Yuk ikutan makan, laper nih" Katanya langsung menarik tanganku.
Aku yang memang sedikit laper, mengikuti saja dibawanya ke food court yang hanya 10 meter dari kami ketemu tadi. Dasar memang Adelia orangnya ceriwis kami langsung akrab, bercerita banyak hal sambil menunggu makanan.
Aku baru tahu kalau dia baru lulus SMA, dan belum kuliah karena gagal masuk PTN sebelumnya. Jadi dia sekarang sambil bimbel saja menunggu tahun depan. Dan tentunya sambil pacaran dengan Farel. Adelia ternyata asli singkawang. Di bandung dia ngekost di apartemen ciumbuleuit, tidak jauh dari tempat bimbelnya. Waktu luangnya sangat banyak karena bimbel juga tidak tiap hari. Makanya sehari-hari lebih banyak waktunya pacaran.
"enak dong pacaran terus..." Kataku.
"Iya dong..." Jawab Adelia, sambil mengerling manja ke pacarnya.
"Aku nih yang jarang pacaran, padahal satu kampus" Kataku, langsung curhat.
"Iya cowomu cerita, katanya dia sibuk terus" Timpal Farel
"Iya sih"
Kemudian kami bercerita kesana kemarin. Kedua pasangan ini sangat asik ternyata. Tak terasa sudah 30 menit kami ngobrol. Dan akhirnya obrolan-obrolan mesum mulai menghiasi obrolan kami. Adelia ini kelihatan saja muka polos dan masih muda, tapi nakal juga ternyata.
"Mau tahu ga kita pacaran ngapain aja?" Tanya Adelia.
"Ngapain?
"Ngentotlah" Kata Adelia, yang disambut ketawa mereka berdua. Sumpah ini vulgar amat. Untuk ga didengar meja sebelah.
Dan ada satu kalimat darinya yang membuatku kaget bukan makin. Dan ga percaya.
"Sorry yah teh Masrcha, gue sebenarnya sama cowo lu sudah ML di diskotik pas lu mabuk"
"Hah? Apa?" Kataku. Seperti kena sengat ribuan tawon tubuhku. Aku sangat cemburu sekali. Marah. Ternyata pacarku selama ini bermain dibelakangku.
Adelia lalu cerita kalau dia dan billy sama-sama horny setelah dance dengan liar. Jadi mereka ke toilet dan ML disana. Adelia mengira kalau Farel pacarnya juga akan ML sama Marsha, ternyata tidak. Ini yang buat aku makin bingung. Seolah biasa aja bebas tukar pasangan.
Farel menambahkan cerita bilang kalau Adelia sudah ML sama Billy dan dia tahu pas dikamar. Pas Billy kembali ke kamarnya nyari Marsha, Farel ngegrepe meki Adelia udah basah banget. Nggak tahunya abis keluar didalem. Setelah ditanya, Adelia jujur. Farel tidak marah pacarnya ML sama cowo lain.
"Gue orangnya liberal, gue memaklumi kok. Selama pacar gue happy, gue ikut happy" Katanya.
Gila. Gila. gila. Belum hilang kekagetanku karena menyadari pacarku sudha ML sama Adelia, ditambah lagi pernyataan Farel ini. Aku baru tahu kalau memang ada pasangan swinger seperti mereka ini. Kirain hanya di cerita bokep atau film JAV saja.
"Lu kaget ya? Jangan heran sha." Kata Farel. "Jadi begini, gue cerita ya. Awalnya tuh gue punya fantasi ada cowok lain yang godain Adelia, ini juga karena cerita-cerita Adelia selama di bandung banyak banget yang suka godain dia. Awalnya sih gue cemburu, tapi makin kesini makin penasaran aja. Malah gue bilang ke Adelia untuk ladenin aja cowo-cowo itu. Gue sampai beliin baju-baju sexy buat dia biar makin sexy ditempat umum. "
"Iya tuh. Emang gila nih fantasi cowo gue" Kata Adelia sambil cubit pinggang Farel
"Hehhe...tapi kamu suka kan sayang?" Kata Farel Ke cewenya yang dibalas dengan senyuman.
"Terus gimana lagi?" Tanyaku penasaran. Karena cerita Farel ini kok rada mirip sama yang dilakukan pacarku ke aku.
"Nah akhirnya gue senang aja kalau ada cowo yang natap dan mupeng ke Adelia. Ada sensasi tersendiri yang guerasakan dan susah untuk di jelaskan. Dan puncaknya, makin kesini fantasi gue pengen Adelia ML sama cowo lain. Dan itu dilakukan di depan mata gue sendiri"ucapnya.
DUARRR...
Bagai disambar gledek, aku kaget mendengarnya.
"Dan....dan lu sudah pernah lakukan itu?" Tanyaku.
"Hehehehe...menurut lu?" Tanya Farel.
"I dont know. namanya fantasi juga ada batasnya." Jawabku
"Kita sudah melewati batas fantasi itu" Kata Adelia diplomatis.
"Ya kita sudah melakukannya. Gue sudah pernah melihat Adelia ML sama cowo lain didepan gue.
"Oh my God...really?" Kataku kaget.
"Yes. Itu perasaan yang luar biasa yang sulit digambarkan. Ada perasaan cemburu tapi horny juga". Kata Farel
"Dan setelah itu, kami akan ML dengan liar sekali. Farel makin liar mengerjai gue. Gue sampai ampun-ampunan, tapi pengen nambah...hehehe.." Kata Adelia.
"Yes..dan hubungan kami makin erat saja. Toh itu hanya sex, bukan melibatkan perasaan" Tambah Farel
Aku hanya diam.
Bengong.
Ga tahu ngomong apa.
Aku justru mikirin pacarku.
Walau cukup shock, tapi akhirnya aku sebenarnya tidak masalah pacarku ML sama Adelia selama sama-sama mau. tapi masalahnya pacarku tidak pernah cerita. Apalagi aku sudah ML juga dengan cowo lain. Dan perasaan bersalah itu sangat menyiksaku. Dan sekarang aku sedikit "lega" karena tidak 100% menghianati pacarku.
Pacarku juga ternyata bisa dibilang selingkuh. Sudah ngentot dengan cewe lain. Walau ada perasaan cemburu, tapi akal sehatku mengatakan kalau ini FAIR. Aku sudah ML Sama cowo lain, ya adil juga kalau dia ML sama cewe lain. Walau kami berdua tidak cerita satu sama lain.
Aku jadi ingat pas paginya saat di hotel ulangtahunku, aku sedikit menggoda Billy kalau misalnya aku ML sama Farel apakah Billy rela? Billy menjawab dia tidak akan keberatan kalau aku memang ingin dan meminta izinnya. Di dalam hati aku sebenarnya cukup yakin kalau Billy sudah ML sama Adelia, walau aku tidak ada bukti. Dan sekarang bukti itu hadir sendiri setelah pengakuan mereka berdua.
Lamunanku terhenti saat Farel ngomong: "Kita juga sebenarnya ga sembarangan ajak swinger. Harus sama-sama pasangan yang liberal juga. Ga ada paksaan."
"Dan mereka juga harus punya kualitas dan tampang yang sama dong dengan ikut. Harus genteng dan cantik ya sayang?" Kata Adelia.
"Yoi....Dan jujur aja sebenarnya, tujuan kita ngajak lu ngobrol ini adalah manatahu lu sama pacar lu berubah pikiran untuk kita swinger lagi?" Kata Farel.
Aku diam. Shock.
"Ga harus sekarang lu jawab. Dipikir-pikir dulu. Yang pasti seru banget. " Timpal Adelia.
Dan sore itu kami berpisah setelah aku sudah bolak balik ditelp Sherry untuk ajak pulang. Tapi aku bilang kemereka berdua untuk merahasiakan pertemuan dan pembicaraan kami. Ga usah cerita ke Billy kalau aku sudah tahu rahasianya.
Pas aku sudah keluar food court, Adelia memanggil. Setengah berlari dia menghampiriku dan bilang: "Kalau Billy sudah pernah ML sama cewe lain, untuk balas dendam lu juga harus ML sama cowo lain. Biar cowo jangan memang sendiri. Apalagi teh marscha cantik, pasti gampang cari partner...hehehe..."
Baiklah Adelia. Aku ingat kata-katamu.
“Kenapa lu?” Tanya Sherry pas kami sudah di mobil.
“BETE!” Ketusku.
“ML dong kalau lagi bete…hahaha…..” Kata sahabatku yang bitchy ini.
Aku lalu diantar Sherry pulang kerumah, tapi belum sampai dirumah, aku minta diantar ke kost seseorang. Berhubung aku lagi bete karena tahu pacarku teryata sudah pernah ML sama cewe lain, aku mau cari pelampiasan jaja. Aku mau melepaskan stress. Sesuai prinsipku, aku ga mau lama-lama bad mood.
Dan orang yang paling bisa membuat moodku bagus adalah :
“Ringgo, gue otw kost lu. Gue horny…."
“Wow, tumben ngajak duluan….biasanya harus dipaksa dulu..hehe..” Balasnya
“Iya…cepatttttt…memek gue gatel.."
“Gue masih pacaran nih. Ya udah gue antar pacar gw dulu deh…"
“Buruan…pengen kontol kamu…"
“Mulai vulgar nih anak…hahahaha…emang binal lu Marsha. Gué tancap gas nihh".
“Kalau 30 menit lagi lu ga sampai, gue cari kontol lain"
“EH JANGAN!!!” Katanya.
Dan sore itu aku sangat liar merengut kenikmatan bersama ringgo. Ringgo sampai kewalahan meladeniku. Dia hanya telentang pasrah, aku yang aktif mengendarai batangnya. Nafsuku sangat tinggi sekali. Aku tidak ada malu-malu sama sekali. Bahkan aku tak sungkan untuk menelan semua spermanya saat dia orgasme. Kami beristirahat sebentar, sebelum kembali aku sodorkan vaginaku untuk dioralnya. Aku pancing batangnya untuk bangkit kembali untuk bersiap ronde kedua. Sore itu aku benar-benar menjadi Marsha yang binal.