setelah kejadian itu,
kami semakin dekat, semakin intens.
mbak ra seperti mempercayakan semuanya pada nubie.
menitipkan cerita yang tak pernah dia ceritakan pada siapapun. dimana ayah mbak ra adalah orang yang kasar pada dia, saudaranya dan ibunya. ya, mbak ra punya trauma mendalam pada laki-laki, karena ayahnya sendiri.
bahkan ada hal yang lbih parah lagi, yang menjadi trauma mbak ra pada laki2, karena ayahnya sendiri. yang tidak bisa nubie ceritakan detailnya.
nubie mencoba ikut simpati, dan ingin berusaha mendengar dan menemani mbak ra agar tidak menyimpan semua masalahnya sendiri lagi.
dan yang terjadi, kami makin sering menginap bersama. sampai2 sudah pada tahap making love tapi tanpa having sex.
perlu diketahui, mbak ra tetap seorang perawan sampai saat ini, meskipun sudah telanjang dan bercumbu berdua dengan seorang laki2 "untuk pertama kalinya", yaa dengan nubie sendiri.
semuanya kami lakukan. kissing, cuddling, praktik handjob, blowjob yang dipelajari mbak ra dari nubie. dari awam sampai telaten.
mbak ra sudah mempraktikkan semuanya dengan nubie, sampai pada petting, kami sepakat atau bisa dibilang nubie yang sepakat dengan diri nubie sendiri untuk tetap menjaga keperawanan mbak ra.
masalah pun datang
nubie tetap berada pada posisi yg sulit. nubie mulai terbawa perasaan, kami terbawa perasaan. ya, pakai perasaan.
sementara, nubie sebenarnya sudah punya pacar yang nubie pertahankan bertahun-tahun dan kelak akan nubie nikahi.
sangat tidak mungkin nubie melepaskan pacar nubie yang sekarang ini.
nubie mulai pusing dan terbebani, ketika nubie sedang dengan pacar nubie. maka nubie harus mengabaikan chat mbak ra yg cukup intens dengan memblokirnya sementara yg kemudian nantinya nubie buka lagi (pacar nubie senang cek hp nubie).
sebaliknya, ketika bersama mbak ra. nubie tetap harus menjaga perasaan mbak ra yg dimana nubie tidak bs maen hp terus2an membalas chat dari pacar nubie.
sampai pernah mbak ra benar2 marah pada nubie, gara2 nubie tidak balas chtnya seharian dan disitu posisinya kontak mbak ra sedang nubie blokir. karena saat itu nubie sedang bersama pacar nubie.
kami biasa menggunakan panggilan khusus untuk kami berdua, agar terasa lebih akrab dan sopan.
tapi saat itu, hanya ada "aku dan kamu" yg tertulis olh mbak ra.
mbak ra sampai bilang tidak ingin kenal nubie lagi, dan benar2 ngamuk wktu itu.
padahal itu momen yg pas untuk kami selesai.
bodohnya, nubie tetap mempertahankan hubungan kami yang salah.
dan semuanya kembali baik2 saja sampai hari ini.
mbak ra saat ini sedang kesulitan menyelesaikan tugas akhir kuliahnya saat ini, sedangkan nubie baru saja menyelesaikan tugas akhir kuliah nubie.
pernah bbrp waktu lalu, mbak ra benar2 down gara2 tugas akhirnya yg di revisi dosen.
ya, benar2 down. padahal itu hanya revisi sederhana saja.
kami terakhir bertemu bbrp hari lalu, seperti biasa, menghabiskan waktu berdua dikamar hotel seharian tanpa diketahui siapapun.
sesaat sebelum pulang, mbak ra memeluk erat nubie dan menangis sejadi-jadinya.
kali pertama nubie melihat mbak ra yang tegar dan cuek bisa menangis.
sungguh, tidak menutup kemungkinan nubie bisa menyebabkan tangisnya pecah berhari-hari bahkan menahun, jika nubie meninggalkannya begitu saja.
mbak ra adalah wanita menggemaskan yang meluluhkan hati nubie dgn caranya, sedangkan pacar nubie saat ini adalah org yg membantu nubie dr awal perkuliahan sampai selesai sekrg ini. nubie dan pacar nubie juga satu frekuensi, yang membuat nubie nyaman dan tidak mungkin melepasnya.
jujur, nubie lebih suka pasangan cerdas drpd pasangan yg goodlooking tp bodoh wkwk.
pacar nubie menarik, ketika kami sedang bergulat (sebutan ML antara nubie dan pacar nubie). tapi entahla, permainan mbak ra lebih hot dan menantang ketimbang pacar nubie wkwk.
banyak hal bodoh lainnya yg sering nubie bandingkan hahahha.
dan,
pada akhirnya nubie harus tetap meninggalkan mbak ra.
tapi seperti apa, atau dgn cara apa nubie bisa meninggalkan mbak ra baik2 ?
tanpa memikirkan bagaimana downnya mbak ra jika nubie tinggalkan begitu saja.
nubie sempat berpikir akan meninggalkannya baik2, setelah mbak ra menyelesaikan skripsinya. minimal tidak terlalu banyak beban pikiran mbak ra.
apakah nubie harus jujur dgn alasan nubie sudah punya pacar ?
atau nubie harus mencari alasan lain ?
apa perlu nubie menangis sejadi jadinya dan memeluk erat mbak ra, ketika saat itu tiba ?
barangkali ada tanggapan dari suhu sekalian, atau saran yang bisa nubie resapi dan pikirkan
terima kasih atas kesempatan bercerita disini,
maaf untuk cerita yang terlalu panjang ini hehe
benar saja,
hati nubie hancur juga saat ini, memikirkan bagaimana perpisahan dengan mbak ra nanti.
kebiasaan bersama dan perjalanan yg dilalui harus dibakar habis begitu saja.
wanita yang sudah memiliki setengah, perasaan dan hati nubie.