Season 3 Chapter 3 : Beyond Imagination
Singkat cerita, Kantor ini semakin sibuk. kini aku dan Rina memiliki 20 staff, tidak hanya sebagai marketing ataupun trainer tapi juga ada staff accounting dan pajak. Niken ku percayakan untuk tugas tersebut karena ia memang memiliki basic dibidang tersebut. sedangkan untuk trainer dan juga perekrut kami mendapatkan tambahan tenaga baru. tak hanya perempuan kali ini namun juga termasuk 4 orang laki-laki. dalam cerita ini aku akan menceritakan tentang kejadian tidak sengaja namun diharapkan yg terjadi antara aku dan Niken.
“Sayang, kantor kita kan sekarang udah makin sibuk nih. baiknya sih kita nambah orang-orang baru deh yg lebih ahli lagi. terutama buat accounting sama pajak. gak mungkin kan kalo aku juga yg urus kaya selama ini”
“ide bagus sih, tapi kamu dah itung-itung lagi belum berapa yg harus kita keluarin tiap bulannya?”
“udah lah. gak mungkin kan aku ngambil keputusan yg bikin kantor kita kolap”
“buat accounting sama pajak kasih aja ke Niken gimana? dia kan dulunya juga accountant. pajak juga ngerti kali”
“oh iya ya kamu kan pernah cerita ya sama aku kalo dia dulu mantan bawahanmu waktu di sudirman dulu. yaudah malah kita bisa cari trainer yg sesuai bidangnya kan. nanti aku sounding temen-temen ku deh”
“oke deh kalo gitu. jadi gimana soal niken ini, kapan kita kasih tau dia? kapan dia mulai effektif ngurusin keuangan?”
“ya secepatnya lah, kamu bilang dulu aja gapapa say, sambil kita cari orang-orang lain”
“siap juragan, betewe kita usaha lagi gak malam ini?”
“hmmm, aku pengen sih. tapi badan pegel banget nih. gimana dong?”
“yaudah istirahat aja deh”
“besok pagi ya”
“siaaap”
Seminggu kemudian orang-orang yg di hubungi oleh Rina sudah mulai bekerja kini giliran aku memberi tau Niken tentang tugas dan tanggung jawabnya yg baru. Siang itu di ruangan pribadiku aku bicara pada Niken mengenai pos barunya.
“Siang Pak”
“Eh sini Ken, silahkan duduk”
“iya pak, ada apa ya?”
“aneh ya, di luar manggil kak disini manggil pak.”
“hehehe iya. tapi kan kita lagi kerja pak, jadi ya lebih baik gitu sih”
“yaudah lah, oh iya ken gimana betah kerja disini?”
“betah pak, asyik juga kerja gini”
“kalo kamu kita kasih tugas ngurusin akunting sama pajak disini gimana ken?”
“hah?”
“kenapa?”
“eh gapapa pak”
“kamu gak mau?”
“kalo gak kenapa pak, saya dipecat ya”
“dih, saya gak segalak itu kali. ya kalo gak mau gapapa, nanti kita cari yg lain. kamu tetep aja kerja jadi trainer”
“hehehe, bercanda pak. yaudah pak kalo emang itu keputusan bapak sama bu rina, saya siap kok. lagian kan emang itu kerjaan saya pak”
“good, jadi kan kemarin kita ketambahan beberapa teman baru, jadi mulai besok kamu udah bisa handover kerjaan dari bu rina ya”
“siap bosque yg ganteng”
“ish, ngerayu saya ya?”
“lah siapa yg ngerayu. tapi kan emang bos ku yg satu ini ganteng sih”
“hahaha, oh iya gimana hubungan kamu sama mamase?”
“lagi malesin dia pak, susah dihubungin, susah diajak jalan. malesin lah”
“lho kok bisa? kamu nya kurang bergairah kali”
“ish, kita udah lama pak gak gitu lagi. maunya gitu lagi nanti kalo dah nikah”
“lah, pantesan aja. dia ada yg lain kali”
“ih kok bapak jahat sih. kalo dia beneran punya yg lain gimana?”
“ya tinggal cari yg lain lah”
“gak ah, kan dia yg pertama”
“dih, gak inget saya yg pertama?”
“astaga, oh iya. ah bapak mah brengsek.”
“berani ya kamu ngatain saya brengsek”
“maafin saya pak, saya siap dihukum untuk kata-kata kotor yg saya ucapkan barusan pak”
“oke saya akan hukum kamu, sekarang kamu berlutut didepan saya”
“hmmm baik pak”
setelah niken berlutut didepanku, aku membuka reseleting celanaku, niken sudah tau apa yg dia perlu lakukan. digenggamnya penisku lalu mulai dimasukan kedalam mulut mungilnya.
“ugh, ini benda pusaka kok semakin gede aja sih pak. gak kaya dulu”
“ya iyalah, kaya petinju aja, semakin lama kan dia semakin kuat seiring bertambahnya pengalaman bertanding”
“ish bapak ada-ada aja. hukum aku yg lebih keras pak”
“oke, sekarang naikin rok kamu, terus bersandar di meja”
“iya pak, maafin kesalahan saya pak”
bongkahan pantat yg ada dihadapanku membuatku sangat bergairah, berkali-kali aku menampar pantat mulus niken. niken mendesah merasakan gairah yg sama. ku lihat celana dalamnya mengecap basah. tak kusangka niken memiliki fantasi seksual seliar ini. melihat vaginanya yg mungkin sudah siap untuk ditusuk, aku mulai melepas dasi dan celana dalamnya. ku lilitkan dasiku pada lehernya dan mulai kumasukkan penisku kedalam vaginanya. luar biasa sekali vaginanya masih sangat sempit sekali. membuatku tak tahan akan kenikmatan yg sedang ku nikmati ini.
“terus pak, masukin yg dalam pak. yg kenceng pak!!!”
“uggggh, nikeeeen vaginamu enaaak bangeet niken.”
“teruus pak… teruuus”
“nikeeen aku mau keluaaaar”
“teruuus pak, aku juga mau keluaar”
spermaku sudah di ujung penis, ketika ku hendak mencabutnya tiba-tiba tangannya menarikku sehingga tak sengaja spermaku keluar didalam vaginanya. aku mulai panik memikirkan hal apa yg akan terjadi setelahnya. namun, niken kemudian berkata bahwa ini akan aman-aman saja sebab ia sedang dalam masa kering. setelah dia dan pacarnya sering melakukan hubungan seksual, niken belajar mengenai bagaimana menjalani KB alami yaitu dengan mengetahui masa subur dan masa kering. begitulah cerita tentang kejadian tidak sengaja namun diharapkan yg terjadi antara aku dan Niken.