Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Petualangan YOGA

Mantab emg tante2 gini demen ane huu.. ditunggu updatenyaaa
 
Ayo d apdet hu, jgn sampe macet d tngah jalan n ttp semangat mnjalanin aktivitas hu..
 
SENANDUNG LAGU MALAM



Ting...Ting...Ting Tong...
suara bel terdengar kembali kali ini intervalnya cepat dan pendek seperti orang yang ingin masuk karena kebelet kekamar kecil.

Kamipun berpandangan. Nampak wajah kaget Bu Ineke terlihat.

Tubuh kami yang masih telanjang setelah menikmati orgasme tadipun masih berbalut dengan sisa-sisa kenikmatan namun masih lemas untuk bergerak.

“aduuh siapa seh, bertamu malam-malam gini, ngehe banget neh orang,” sungut Bu ineke nampak kesal.
“Siapa, kira-kira Bu,?” tanyaku sambil tak melepas pelukanku pada tubuh bahenolnya Bu Ineke.

Rudal balistik yang tadi menggempur Bu Ineke pun sudah menciut mengecil dari ukuran maksimalnya.
Bu Ineke menggeleng, lalu berusaha bangkit setelah menyingkirkan kedua tanganku dari pelukannya.

Aroma minuman anggur merah masih terasa sekali dari hembusan setiap nafasnya ketika berbicara. Bu Ineke lalu meraih baju tidurnya yang tadi dipakainya. Lalu berjalan agak sempoyongan ke arah pintu depan.

Akupun bingung harus berbuat bagaimana, barangkali yang datang adalah kerabat atau keluarganya Bu Ineke, aku harus bersembunyi dimana.

Ahh Damm, bu Ineke gak berkata apapun tadi, ya untuk mengantisipasi saja.

Aku pun mengendap-ngendap masuk ke dalam kamar depan samping ruang tamu, rencananya untuk mengintip keadaan didepan. Kamar depan tidak dikunci, akupun leluasa mauk ke dalamnya. Samar-samar kudekati jendela kamar yang menghadap ke arah depan rumah,kamar depan dimatikan lampunya namun aku bisa melihat samar-samar dari pencahayaan ruang tengah tempat aku dan Bu ineke bersenggama tadi.

Kulihat Bu Ineke berjalan ke arah gerbang pinru rumah yang terbuat dari besi, lalu kulihat dia berbincang-bincang dengan seseorang diluar pagar. Aku tak bisa melihat dengan jelas karena pagar gerbangnya ditambahi penutup lagi.

Awalnya Bu Ineke berdiri beberapa langkah didepan pintu kecil Gerbang Pagar Rumahnya, nemun kemudian mendekat.

Nampaknya mereka saling mengenal.
Tak berapa lama mungkin sekitar sepuluh menitan, Bu Ineke membuka pintu kecil gerbang pagar rumahnya tersebut.
Dan kulihat... Waw..


POV Bu Ineke

Aduuh siapa lagi seh bertamu malam-malam gini.

Mana habis ngentot lagi, masih kerasa neh memek dihunjam sama kontol besarnya tuh si Yoga lagi.
Baru kumerasakan batang yang kenceng dan gede menghunjam memek kaya tadi. Kalau Bandot tua si Reno itu seh ah rasanya lembek dan kadang bikin nanggung.

Akupun mengenakan pakaian tidur minim yang tadi aku pakai. Kepalaku masih terasa berat efek tadi minum anggur merahnya si Yoga. Hadeuh, tuh minuman kelas kampung tapi kok rasanya enak juga ya. Dulu terakhir minum waktu jaman kuliah pas kemping di kaki Gunung Selamet kayanya.

Dengan mengumpulkan tenaga, aku berjalan agak sempoyongan menuju pintu, dan setelah membuka kuncinya berjalan menuju pintu gerbang pagar rumah. Kuihat samar-samar ada sosok yang berambut panjang. Aduh siapa lagi itu? Jangan-jangan kuntilanak lagi.
Setelah kudekati..

“Hei, Ne..Ineee,” seperti suara seorang perempuan.

“Woii, yup, Sapa,” aku menjaga jarak dengan celah pinu gerbang untuk waspada saja barangkali orang yang berniat tidak baik.
“Ihh apaan seh Loe, ini gw Andrea,” sahut sosok diluar pagar.

“Ahh kirain sapa, ahh ngagetin aja loe,” kataku, setelah tahu sosok yang memencet bel pintu adalah Andrea, tetangga samping rumah yang sebenarnya nggak sebelahan banget karena samping rumah masih ada dua petak kapling yang kosong, baru rumahnya Andrea. “Eh ada apaan, malam-malam neng?,” tanyaku sambil mendekat ke celah pintu kecil gerbang pagar rumah, biasanya aku memanggil Andrea dengan sebutan Neng, karena umurnya 2 tahunan dibawah gue, jadi udah diangap adik gitu.

“Hayoo lagi ngapain didalam, lagi party yah?,” tanya Andrea.
“Ah nggak...nggak lagi ngapa-ngapain, lagi nonton Tivi,” jawabku agak gugup, gak nyangka Andrea bakal nanya gitu. Aduh, mana belum ngasih tahu si Yoga buat menyingkir dulu lagi dari ruang tengah. Untung aja si Andrea, coba kalau anak-anak balik dianter sama eyangnya, hadeuh, bisa-bisa digantung sama keluarga.

“Udah gak usah boong lah, tuh mulut bau naga,” kata Andrea.”mana paha masih ada lelehan pejuh lagi,hahaha,” lanjutnya sambil tertawa.

Shitt, ucapan Andrea kaya menampar banget rasanya, kulirik pahaku dan memang kurasakan semacam ada cairan menempel dipaha, lengket gitu. Ah cairan putihnya Yoga tadi masih meleleh di paha lagi.

Mana pejuhnya kentel lagi, ah tuh anak emang masih bagus kualitas pejuhnya berarti. Ini efek setengah mabok jadi kaya gini, gak waspada dini, hal sekecil itu aja sampai gak diperhatikan tadi.

Untung Andrea yang lihat, tapi ah cuek aja lah, toh dia juga udah tau perilakuku kalau pas rumah gak ada, biasanya Reno yang nyamper kerumah, pas lagi ada Andrea maen kerumah, sehinga terkadang aku usir secara halus kalau pas Andrea gak peka dengan kedatangan Reno.

“Kenapa, emangnya mau ikutan, Hah?,” kataku menantang Andrea sekalian deh nantang dia biar dia kikuk juga.
“Ihhh ogah ah, sama Bando tua Reno seh, udah keliatan batangnya loyo,” ucap Andrea.

“Hehe, Ssstt, yang ini lain, Fresh from Oven sayang. Tuh pejuhnya aja kualitas super,” godaku pada Andrea.

“Anjriit, siapa, siaappa orangnya?,” tanya Andrea Penasaran.

“Hmmm ada deh, mahasiswa ganteng yang magang dikantor, enak nikmat,” ucapku lagi sambil meremas-remas payudara yang tidak berBH karena hanya menggunakan baju tidur tipis.

“Ihhh gituu, Inee, jadi penasaran.”
“Kalau kamu mau, hayoo masuk, Gak usah sok jual mahal gitu, Toh dirumah juga gak ada orang kan, kemarin kamu cerita Roy lagi Dinas Luar Kota,” ajakku sambil mengedipkan mata.

Sebenarnya aku dan Andrea sudah biasa dengan cerita kehidupan sek kami masing-masing. Kami biasa bercerita. Dia juga punya affair dengan teman sekantornya, dan lebih gatel lagi karena sering videocall dirumahku lagi. Jadi hampir setiap hari, jika dia pengen telpon-telponan sama affairnya, rumahku lah yang menjadi tempatnya.
Terkadang Roy sampai menjemput kerumahku karena terkadang sampai malam belum pulang. Roy dan Andrea telah tiga tahun menikah, namun mereka belum dikarunia anak.

Kami pernah bercanda-canda ingin merasakan permainan sex yang panas dan hot, namun kami bertiga.

Dan secara terang-terangan, aku menginginkannya namun sosok lelakinya bukan Roy ataupun Reno.

Dan Andrea pun mengiyakan karena menurutnya Roy bukan jagoan yang kuat dikasur, dan dia juga ogah kalaupun dengan Reno, karena sudah tua.
Kulihat Andrea tampak ragu dan tersenyum-senyum melihatku.





POV Andrea

Anjir banget neh Ineke ngajak Trisome, aduh mati kutu jadinya.

Biasanya kalau udah ngobrol masalah cerita diranjang, kita berdua suka membayangkan bercinta bersama dengan seorang laki-laki yang kuat dan membuat kita terpuaskan.

Dan sekarang Ineke mengajak dengan gamblang setelah aku menginterogasinya.

“Kok kamu tahu ada pesta didalam?,” Ineke bertanya ketika kami saling terdiam setelah Ineke mengajak masuk ke dalam rumah.
“Hmm,, suaramu, Ne..sayup-sayup kedengaran tahu ke rumah,” jawabku.

“Hah, masa? Yang mana? Desahanku biasa aja ah,” Ine sekilas tampak kaget mendengar jawabanku.

“Apaan suara kamu berkata kencang kaya orang lagi marah, terus ketawa, terus kaya nangis atau gimana gitu,” kataku sambil membetulkan kimono tidurku. “Tadi kan baru pulang kantor, karena lembur, terus pas mau tidur denger suaramu,” lanjutku.

“Alah lembur sampai jam segini, bilang aja ngentor sama Lucky kan, atau sama Berto,?” Suara Ineke cekikikan mendengar alasanku tadi. Ah dia tahu saja, memang tadi sore aku dan Berto bercinta disebuah motel dekat kantor, namun belum terpuaskan karena buru-buru, gara-gara Berto di videocall sama pacarnya, jadi kamipun tak bisa berkonsentrasi dalam melampiaskan hasrat biologis tadi sore.

“Hehe,hehehem tau aja, dasar dukun,” kataku, sambil tertawa.
“Ayo Nyonya Roy, mau ikut tidak ke dalam, karena udara malam ini menyengat badanku,”suara Ineke seolah menggoda namun menekan memberikan pressure yang kuat untuk dapat merealisasikan keinginan kami berdua.

Toh tubuhku pun tidak berbeda jauh dengan Ineke, malah lebih seksi dengan bokong yang menyembul kebelakang, selalu menjadi daya tarik sensual dikantor. Belum lagi susuku yang berukuran 40, hmm, BH ku kadang gak muat dengan toked gede yang menyembul didadaku ini. Sayang, suamiku tidak jago diranjang, hanya melampiaskan hasratnya selama tak kurang 10 menit, habis itu ya sudah Game Over.

“Gimana?,” Ineke mengedipkan matanya kembali kearahku.

“Okey, say, aku masuk deh, pengen merasakan kontol yang udah nyipratin pejuh dipahamu,” kataku seraya berjalan kepintu kecil gerbang pagar rumah Ineke.

“Wait, wait,” kata Ineke sambil membentangkan telapak tangannya kedepan.

“Apa lagi seh Say, katanya ngajak masuk, kok wait-wait,” kataku agak kesal.

“Ngg...ngg..Gini ya, setelah kamu masuk, kamu jangan pernah menyesal, dan jangan nyalahin aku ya, ntar bilang karena ngajak-ngajak gitu, ini terserah kamu,” Kata Ineke.

“Iyaa, Inee, sante ajaah aku juga kan pengen neh, daritadi bawaanya horny gara-gara siBerto loyo, apalagi dengar suara kamu teriak-teriak kirain kenapa-kenapa, eh pas disamperin, suaranya jadi mendesah gitu, Cuma diintip gak keliatan karena remang-remang” kataku terus terang.

“Owalah dasar, kamu ngintip ya,” Ineke senyum-senyum sambil membuka pintu kecil gerbang Pintu Pagar rumahnya.
Akupun masuk kedalam, dan Ineke lalu mengunci dengan mengklikkan gembok pada pintu kecil gerbang pagar rumahnya.

Akupun mengusap-ngusap bagian selangkanganku yang gatel sejak tadi mendengar erangan dan esahan Ineke sambil bersenandung sebuah lagu kekinian yang sedang populer.



================================
duu..duu..duuu damm..damm..didudidam..didudidam...
senandung lagunya apa ya kira-kira pemirsa...
Update berikutnya nanti panjang dan padet yah, sepadet dan sesekel badanya Ineke...
 
Terakhir diubah:
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd