Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA TAMAT OKASAN NO HATSU KOI - my mom's first love (racebannon)

kyokob10.jpg

OKASAN NO HATSU KOI – PART 21
(my mom's first love)
------------------------------

haruko10.jpg


“Pulang?” tanya Kak Rendra di siang hari panas menuju sore itu.
“Iya”
“Lagi manggil ojek?”
“Enggak, nungguin Tania dulu…. Mau belajar bareng di rumah, besok ada ujian”

“Tanianya ke mana emang?”
“Lagi ngumpul dulu bentar sama ekskulnya.”
“Kalo gak salah harusnya hari ini kamu latihan badminton ya?”

“Iya sih, cuman sama Mama kalo besoknya ada ujian disuruh bolos latihan, sekolah nomer satu katanya” tawaku, sambil deg-degan gak jelas, gak nyaman gini kalo tiap ngobrol sama Kak Rendra. Seneng sih ngobrol sama dia, seneng ngobrol lama-lama malah, tapi gak enak perasaanku. Gak enak karena deg-degan gini.

“Eh, maaf lama nunggu!” mendadak Tania muncul di belakangku. Aku tersenyum, karena yang kutunggu-tunggu akhirnya dateng.
“Manggil taksi online ya?”

“Silakan, Haruko-Chan” senyum Tania. Tania ini temen sekelas gue. Dia suka banget jejepangan, suka nonton anime dan lain sebagainya gitu. Pas dia tau aku setengah Jepang, dia langsung bahagia dan langsung nyerocos ngajakin aku pake bahasa Jepang setengah jadi. Tapi sayang, walaupun aku ngerti ngedengerin orang ngomong Jepang, tapi aku gak bisa ngomongnya. Sama sekali.

Dan aku gak suka anime dan budaya pop Jepang. Jadi Tania mungkin berasa ditipu. Tapi ternyata enggak. Dia nempel terus ke aku semenjak pertama kali kenal. Mungkin karena dia akhirnya bisa punya temen orang Jepang kali ya? Walaupun orang Jepangnya setengahnya doang.

“Gue denger gosip baru nih tadi pas rapat ekskul” tawa Tania.
“Apa?”
“Lo udah punya cowok ya sekarang?”

“Gue? Enggak mungkin.. Enggak mungkin.. Apa-apaan itu” aku kaget dan terdistraksi, akibatnya, proses mesen taksi online terhambat.

“Ada anak yang liat elu dibonceng sama cowok kapan hari”
“Eh?”
“Waktu abis ngerjain tugas bareng di rumahnya Anissa kan elo pulang sendiri tuh”
“Iya emang”

“Nah elo dijemput sama cowok kan di minimarket, naik motor sport keren gitu katanya, terus lu peluk cowoknya dari belakang” seringai Tania.

“Engga, itu” aku melirik ke Kak Rendra, yang mendadak membatu. Mukanya agak-agak kayak hilang semangat hidup gitu, gak tau kenapa. Kaget kali, Haruko yang cuek sama cowok digosipin pacaran. Mungkin gitu kali ya?

“Duh, katanya sih kemungkinan ganteng kalo diliat dari motor dan perawakannya”
“Asal deh… Itu Jonathan”
“Oh, namanya Jonathan?”
“Bukan, itu anak temennya bokap….” jawabku panik. Panik gak tau kenapa. Aku cuma pengen diliat sebagai cewek yang biasa-biasa aja di depan Kak Rendra. Itu juga gak tau kenapa.

“Wih, jadi koneksi orang tua nih”
“Bukan dia bukan cowok gue…. Dia cuma nyelamatin gue dari digangguin anak-anak cowok di sono” jawabku jujur.

“Wah, prince in a shining armor dong….” Tania tampak gemas.

“Bukan…. Bukan.. Nih liat nih… Dia punya pacar kok… Dan bukan gue” jawabku bingung. Aku akhirnya terpaksa ngeliatin handphone dan ngebuka instagram Jonathan. Jonathan Andika Akbar nama lengkapnya. Anak sulung Tante Anggia dan Om Rendy.

“Waduh… Kacau ganteng banget…” Tania ngerebut handphoneku dan Kak Rendra pun jadi ikut-ikutan kepo, ngeliatin foto-foto Jonathan. Di situ, bisa diliat dengan jelas kelakuan Jonathan kayak apa. Banyak banget foto dia lagi ngerokok, minum, minum, rangkul-rangkulan sama cewek, dan lain sebagainya. Setidaknya, foto-foto di sana nunjukin kalo dia bukan pacarku.

“Ya kan, bukan pacar gue kan” Aku berkacak pinggang.
“Iya deh, tapi pasti Haruko suka”
“Kenapa?”
“Karena lo follow ig nya?”
“Kan kenal juga gimana sih……” jawabku gemas.

“Ngeri ya isi instagramnya” Kak Rendra mendadak berkomentar, berusaha adjusting sama kenyataan bahwa ada anak bandel banget modelan Jonathan ini.
“Ngeri banget sih kak… Aku suka geli sendiri kalo dia ada posting apapun”
“Ini siapanya? Kakaknya? Ini adiknya ya?” tanya Tania, merujuk ke foto bertiga antara Tante Anggia, Jonathan dan Shirley.

“Itu ibunya”
“Wah?” tanpa panjang lebar, Tania langsung melihat akun instagramnya Tante Anggia. Dan dia terbelalak. “Ini nyokapnya?”
“Ho oh” jawabku dengan santai, setidaknya salah persepsi Kak Rendra soal Jonathan dan aku ada apa-apa, gak berlanjut.

“Eh iya, keliatan kok umurnya, cuman cantik dan kulitnya kenceng banget…. Ibu-ibu yoga ya?”
“Iya hehe”

“Kalo yang ini adiknya?” tanya Tania lagi sambil liat-liat akun Shirley Yuliana Akbar. Aku mengangguk aja.

“Kok serem ya kakak adik?” bingung Kak Rendra.
“Kenapa”
“Ini nih” Tania ketawa dan liat foto terakhir yang dipost Shirley. Aku jadi kepo kan, dan aku pengen liat juga.

Duh. Foto apaan itu. Foto dia bergaya agak-agak slutty, sambil pelukan sama temennya, cewek juga, tapi kesannya kayak mereka berdua itu penyuka sesama jenis. Captionnya juga gak enak dibaca menurutku.

“This cunt will go abroad for continuing highschool. What a jerk. You said you’re my best friend, but yet you leave. Pls don’t forget me BTW. If you ever come back to Jakarta again, I’ll let you be my bitch again LOL XOXO”

“Err…” aku menggaruk-garuk kepalaku sendiri.
“Serem ya?” senyum Tania aneh.
“Serem” tawa Kak Rendra.

“Alhamdulillah banget lo gak serem” Tania meluk pundakku, dan aku cuma bisa narik napas panjang, sambil bingung, kenapa aku bisa kenal sama kakak beradik ajaib itu, Jonathan dan Shirley.

==================
==================


ad943b10.jpg

Musim dingin telah tiba. Angin dingin menusuk makin menjadi-jadi dan semua orang kena imbasnya. Kyoko berjalan tergesa-gesa malam itu, dia menuju apartemen Marie dan dia sedang butuh bicara dengan seseorang.

Dia butuh membicarakan banyak hal tentang natal.

Bertanya ke kakaknya nihil hasilnya, karena kakaknya tidak punya banyak pengalaman yang berharga untuk malam natal juga. Entah kenapa dia harus bicara empat mata dengan Marie. Mungkin dia tidak terlalu nyaman dibahas bertiga dengan Kana, karena dia sudah pasti agak malas untuk mencampuri urusan percintaan orang lain.

Tapi entah kenapa, Marie susah dihubungi. Mail tak dibalas, dan telepon juga tak nyambung. Padahal dia pasti ada di rumah. Setahu Kyoko, setelah kuliah, dia tidak sibuk part time seperti Hiroshi. Dia tidak part time sama sekali malahan. Mungkin uang yang dikirim oleh orang tuanya untuk biaya hidup dan macam-macam di Tokyo cukup. Dia bukan orang yang boros juga.

Kyoko sudah berjanji siang tadi untuk datang ke apartemen Marie secara lisan. Marie mengiyakan. Tapi sore-sore, tidak ada kabar lagi. Jadilah Kyoko memutuskan untuk jalan saja ke apartemen Marie dan menemui temannya itu.

Kyoko meniti tangga yang panjang ke lantai tiga.

Dirinya berpikir, mungkin yang dia pikirkan adalah hal-hal bodoh, untuk ditanyakan. Tapi dia butuh sekali pendapat orang lain.

Sekarang, Kyoko sudah sampai di pintu apartemen Marie. Dia mengetuk pintunya dengan perlahan. Dan dia menunggu. Tapi, beberapa lama kemudian, tidak ada jawaban. Kyoko menarik napas panjang. Masa jangan-jangan Marie pergi tanpa memberi tahu Kyoko? Atau dia sedang tidur sore dan susah dibangunkan?

Kyoko memutuskan untuk mengetuk pintu lebih keras lagi, dan menunggu kembali.

Lama-lama Kyoko merengut. Dia memutuskan untuk memanggil.

“Marie? Ada di rumah?”

Masih hening. Kyoko menarik napasnya dan mengetuk pintu lagi dengan perasaan tak nyaman. Beberapa kali ia coba ketuk. Ah, akhirnya terbuka.

“Marie, lama sekali….” Marie hanya tersenyum dengan canggung sambil merapikan rambutnya. Dia memakai t-shirt dan celana training.
“Maaf ya Kyoko-Chan…”
“Ojama shimasu…” Kyoko mengucap salam yang jamak diucapkan kalau sedang memasuki rumah orang. Artinya kurang lebih adalah “maaf mengganggu”.

“Duduk sebentar ya Kyoko-Chan…” Marie mempersilahkan Kyoko duduk di ruang tengah yang mungil itu. Kyoko menurut, sambil menghela napas karena akhirnya dia bisa duduk juga, setelah jalan kaki dan naik tangga tiga lantai.

Kyoko membuka handphonenya, membalas beberapa mail yang masuk, sampai kemudian dia kaget, ada seseorang yang keluar dari kamar Marie. Cowok.

“Sumimasen” dia menunduk, ke arah Kyoko. Marie mengikutinya dan mereka berlalu. Kyoko melongo. Siapa cowok itu? Sejauh Kyoko memandang, cowok itu terlihat keren, dan mungkin itu adalah anak band, yang merupakan tetangganya Marie.

Tak berapa lama, pintu apartemen tertutup dan Marie bergegas menuju Kyoko.

“Maaf….”
“Eeh? Apa yang terjadi”
“Tidak, aku……” muka Marie memerah.
“Kenapa mukamu?”

Kulit Marie yang putih dan cerah, tentu terlihat amat kentara jika pipinya berubah menjadi merah.

“Ano…”
“Kamu tadi ngapain?”
“Iya tadi… Aku… Meminta tolong dia, karena…. Ano….” Marie memainkan jarinya di karpet.
“Ada apa?”

“Pemanas airku rusak dan aku bingung harus bagaimana, sekarang kan sudah mau masuk musim dingin, jadi… Pasti akan sangat menyebalkan kan?”

“Oh…”
“Tapi… Ya.. Ada sesuatu yang terjadi… Dan endingnya disana” Marie menunduk, sambil menunjuk ke kamar itu.

“Ah? Apa tidak bahaya? Kalian kan baru saling kenal?”
“Entah, sebenarnya aku juga jadi takut… Mudah-mudahan saja dia tidak brengsek…. Dan menganggapku perempuan gampangan… Tapi aku benar-benar butuh… Rasanya, dari musim semi aku kesepian, dan tadi itu benar-benar kesempatan yang baik” lanjutnya panjang.

“Sini Marie-Chan” Kyoko membuka tangannya dan Marie beringsut ke arahnya, lalu mereka berpelukan.
“Maafkan tadi handphoneku mati pada saat kami melakukannya…..”
“Tidak apa-apa”
“Harusnya tidak apa-apa kan ya? Dia tidak akan memanfaatkanku kan?” bisik Marie, sambil merasakan hangatnya pelukan temannya.

“Tidak tahu Marie, kamu kan belum kenal…. Harusnya kamu bisa lebih hati-hati… Mudah-mudahan dia orang baik” bisik Kyoko sambil tersenyum.

“Iya”

“Mau jalan keluar? Aku butuh teman bicara juga” lanjut Kyoko.
“Boleh saja, aku sepertinya butuh makan malam”
“Iya, sudah mau malam… Musim mulai dingin seperti ini, membuat perut jadi lebih mudah lapar”
“Baiklah”

------------------------------

2036_f10.jpg

Kyoko dan Marie makan berdua di family restaurant, sambil berbicang-bincang soal kejadian tadi.

“Terjadi begitu saja?” tanya Kyoko penasaran.
“Ano… Entah lah, yang pasti sehabis dia melihat ada yang salah dengan pemanas airku, aku ingin berterima kasih, jadi aku buatkan segelas kopi… Dia meminumnya dan kami duduk terlalu dekat… Mendadak semuanya blank, kami otomatis berciuman, dan akhirnya... tahu-tahu kami sudah ada di kamar dan terjadilah......” jawab Marie.

“Hemm… Tapi sepertinya dia bukan orang yang jahat” hibur Kyoko.

“Mudah-mudahan itu benar” Marie menarik napas sambil menyuapkan parfait ke dalam mulutnya.

Kyoko mengangguk dan memakan makanan yang ia pesan.

“Jadi, kalau kamu, apa yang kamu ingin bicarakan, Kyoko-Chan?”
“Ah… Aku lagi banyak pikiran menjelang musim dingin ini”
“Soal kuliah?”

“Salah satunya, tapi kan ada Hiroshi yang selalu membantu, dan memang melelahkan dan sulit belajar memasak lebih lanjut, tapi semuanya jadi menyenangkan kalau ada Hiroshi di sampingku”

“Bagus kalau begitu”
“Tapi yang kupikirkan, adalah masalah Hiroshi” sambung Kyoko.
“Eh, kenapa? Apa kalian bertengkar?”
“Bukan”
“Tapi?”
“Sepertinya di hubungan ini, dia yang terlalu banyak berusaha, aku ingin membayar itu semua saat malam natal nanti”

“Maksudnya bagaimana, Kyoko-Chan?” tanya Marie.

“Dia… Dari awal, dia yang selalu memanjakanku… Mulai dari mentraktir nonton konser, mengantarkan ke mana-mana, kalau aku sedang down pasti dia selalu menyemangati… Belum lagi kesabarannya dalam mengajarkanku masak…..” Kyoko menarik napas panjang. “Aku ingin membayar itu semua, tapi bingung bagaimana caranya… Aku ingin, ketika malam natal, dengan kemampuan yang kubisa, kumasakkan dia masakan yang ia sukai….. Makan berdua di apartemennya, merayakan natal berdua… Tapi aku takut”

“Takut kenapa?”
“Aku takut, jadinya malah mengacau ketika masak.. Jadi harus dia lagi yang memasak dan rencanaku gagal total”
“Kamu sudah tahu apa yang ingin kamu masak untuk dia?”
“Itu dia… Karena dia selalu masak macam-macam, dan makan macam-macam, aku tidak tahu apa yang benar-benar ia sukai, kalau aku tanya, aku akan terkesan seperti pacar yang tidak perhatian” kesal Kyoko.

“Menurutku tidak apa-apa bertanya…” senyum Marie.
“Eh?”

“Kamu jujur saja pada dia, Hiro-Tan kan orang yang baik dan benar-benar pengertian, jadi dia pasti bisa mengerti apa mau kamu pada saat malam natal itu… Dan dia pasti tidak akan menggangu sama sekali proses memasak kamu, kalau kamu benar-benar bersungguh-sungguh dan berlatih sendiri mulai dari sekarang.. Natal sebentar lagi lho, hawa dingin winter sudah terasa” senyum Marie sambil memegang tangan Kyoko. Kyoko hanya tersenyum saja.

“Iya”
“Kamu terlalu banyak khawatir” sambung Marie.
“Bagaimana tidak? Ini pertama kalinya ada lelaki yang berjuang sehebat ini untukku… Aku jadi merasa kecil kadang-kadang…. Karena tidak banyak berkorban untuk Hiroshi” keluh Kyoko.
“Jangan menghitung pengorbanan, Kyoko-Chan”

Kyoko menatap mata Marie. Marie terlihat lelah, tapi dia tersenyum. Temannya yang kadang suka asal-asalan ini memang enak diajak bicara berdua seperti ini.

“Aku yakin Hiroshi bahagia memiliki pacar seperti kamu. Kamu cantik, baik, dan pengetian, walau suka ngambek tak jelas” senyum Marie dengan tulusnya. “Dan plusnya, badan kamu seksi”

“Marieeee…..” Kyoko tampak malu dibuatnya.
“Mungkin kamu bisa menutup malam natal dengan melakukannya dengan Hiroshi” senyum Marie nakal.

“Melakukan?”
“Hehe”
“Mariee… Aku bahkan tak berpikir sampai situ!”
“Nanti juga terpikir ketika itu terjadi” ledek Marie.

“Ah, kamu, memang asal orangnya” balas Kyoko.

“Sebelum kamu meledekku lebih lanjut, lebih baik kamu mail Hiroshi sekarang, beri tahu rencanamu untuk malam natal, jadi dia bisa memikirkan mau dimasakkan apa oleh kamu. Dia kan mengajarimu langsung, pasti dia memilih masakan yang jelas-jelas kamu bisa masak”

“Wah, benar juga….” Kyoko setuju dengan pemikiran Marie.

“Kalau begitu, cepat kirim mail sebelum lupa”
“Baiklah”

Kyoko merogoh tasnya, dan mengeluarkan handphonenya. Dia mulai mengetik kata demi kata, dan setelah selesai, dia kirimkan ke Hiroshi.

“Hiroshi…. Aku merayakan malam natal berdua denganmu. Aku ingin masak di apartemenmu, kira-kira kamu ingin aku masak apa? Tolong jangan minta yang sulit ya?”

“Sudah dibalas?” tanya Marie dengan anehnya.
“Baru saja dikirim…” senyum Kyoko, sambil berharap balasan dari Hiroshi segera tiba.
“Kamu sayang sekali dengan Hiroshi ya?”
“Tentunya, Marie” Kyoko mengulum senyumnya.

“Kelihatan sekali, kalau kamu ingin membayar semua perhatiannya dan ingin berbuat lebih kepadanya…”
“Aku merasa selalu kurang…”
“Ini kan kamu sedang berusaha untuk menyayangi dia, dengan malam natal yang kamu rencanakan ini kan?”

“Ah” Kyoko kaget karena akhirnya handphonenya berbunyi.

“Wah, aku senang sekali kamu punya ide seperti itu. Tadinya aku mau mengajak makan kamu keluar dan menikmati malam natal berdua di luar. Tapi kalau seperti itu… Aku lebih suka” jawab Hiroshi dengan mail nya.

“Marie, dibalas” senyum Kyoko sambil memberikan handphonenya ke Marie untuk dibaca oleh temannya. Marie membacanya sambil senyum-senyum.

“Eh boleh aku lihat pesan yang kau kirim ke Hiro-Tan? Tidak ada yang private kan?”
“Tidak, silakan saja”

Marie mengoprek handphone Kyoko dan dia mulai membaca-baca. Marie tertawa kecil.

“Dia tidak bilang, mau dimasakkan apa lho… Tanya lagi” tawa Marie, sambil mengembalikan handphone tersebut ke Kyoko.
“Eh? Benar juga… Sebentar”

Kyoko mulai mengetik mail lagi untuk Hiroshi.

“Hehe, senang mendengarnya…. Tapi, kamu belum bilang mau dimasakkan apa” Kyoko selesai mengetik dan dia memeluk handphonenya dengan gemas.

“Senang rasanya melihat kamu seperti ini, aku ingin juga punya pacar....” tawa Marie.
“Eh tapi... Tadi kan bisa jadi permulaan dari.....”

“Entah lah, jangan dibahas dulu…. Aku juga masih kaget kenapa aku dan dia bisa jadi seperti itu” senyum Marie dengan kecutnya. “Eh, itu handphone” tunjuk Marie ke Handphone Kyoko yang berbunyi. Sepertinya ada balasan dari Hiroshi.

“Coba kita lihat balasannya apa”

“Kamu masak makanan rumahan saja, yang sudah pernah kamu pelajari dari aku dan di kelas praktik masak Jepang dasar saja…. Apapun akan kumakan, aku percaya pasti enak kok”

“Lihat” Kyoko tersenyum dan memberikan lagi ke Marie.
“Wah, menyenangkan tampaknya….”
“Hehehe”
“Semangat, Kyoko-Chan, aku yakin Hiro-Tan pasti tahu kalau kamu sayang kepadanya” sambung Marie.

“Iya” jawab Kyoko, sambil membayangkan dirinya sedang memasak di apartemen Hiroshi.

Dan Kyoko pun berharap natal segera tiba.

------------------------------

BERSAMBUNG
 
CAST PART 21

Haruko's Timeline:


- Haruko Aya Rahmania (16) anak semata wayang Arya dan Kyoko, tokoh utama MDT.
- Tania (16) teman dekat Haruko di sekolah
- Rendra (17) kakak kelas Haruko di sekolah

Kyoko's Timeline:

438be411.jpg


- Kyoko Kaede (19)
- Marie Taniguchi (19) Teman akrab Kyoko di Senmon Gakkou

- Tetangga-nya Marie (??)

Glossary :


O-Jama Shimasu : Maaf mengganggu (ucapan yang biasa diucapkan kalau masuk ke rumah orang)
Sumimasen : Permisi, Maaf
Okasan : Ibu
Senmon Gakkou : Sekolah Kejuruan (setingkat diploma)
 
Sepertinya..
Akan menjadi natal bersejarah buat kyoko...
Seperti saat natal bersama Arya
Di kemudian hari...
 
Thanks suhu @racebannon apdetnya

Masih abu2 suhu, apakah tusuk2kan akan terjadi di malam natal? Tp tipikal cerita suhu ini ga semudah itu ditebak.

Kyknya bakalan di eksekusi hiroshi di valentine nih..malam natal akankah ke skip?
 
Thanks suhu @racebannon apdetnya

Masih abu2 suhu, apakah tusuk2kan akan terjadi di malam natal? Tp tipikal cerita suhu ini ga semudah itu ditebak.

Kyknya bakalan di eksekusi hiroshi di valentine nih..malam natal akankah ke skip?

BTW ini ada tiga cewek di timeline Kyoko yang jadi tokoh utama.... tentu saja harus dipikirin tusuk-tusukan yang lain dong :p
 
Cerita bagus tapi awal cerita mambingungkan dan ditambah bhs jepang ngak ngerti lama2 menjadi cerita yang menyenangkan. Thanks suhu tambah khasanah kehidupan jepang th 2000 an. Terimakasih updatenya. Harus sampai tamat suhu
Salam semprot.
 
Cerita bagus tapi awal cerita mambingungkan dan ditambah bhs jepang ngak ngerti lama2 menjadi cerita yang menyenangkan. Thanks suhu tambah khasanah kehidupan jepang th 2000 an. Terimakasih updatenya. Harus sampai tamat suhu
Salam semprot.

hehehe bahasa jepangnya kan ada kamusnya di bawahnya pasti :D
 
This cunt will go abroad for continuing highschool. What a jerk. You said you’re my best friend, but yet you leave. Pls don’t forget me BTW. If you ever come back to Jakarta again, I’ll let you be my bitch again LOL XOXO”

What a slut :pandaketawa:
 
hehehe bahasa jepangnya kan ada kamusnya di bawahnya pasti :D
Tapi seperti kalimat yang panjang. Ketika hirosin menembak kyoko kan pakai bahasa jepang to dan kalimat nya panjang banget jadi sulit juga untuk menterjemahkan. Hehehe ane jadi bingung nih suhu. Maaf telme ... Ditunggu update yang ke 22 ya.
Salam semprot.
 
Bimabet
Hari apdet tp ko page nya blm gerak nih ya? Ayo dong dikomen biar ganti page trus apdet dah
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd