Keesokan paginya aku terbangun , masih dikota jogja dihotel yang setelah pertempuran semalam badanku terasa kembali baru. Dia masih tertidur pulas disampingku, tangannya yang kekar masih erat memeluk tubuhku, rasanya hari ini aku tak ingin keluar hanya ingin bersamanya tapi tugas terakhirku sudah menanti. Dengan perlahan aku geser tanganya namun tiba tiba dia terbangun..
"kamu mau kemana?" tanyanya
"aku ada tugas terakhir sayang, aku mau siap siap" sambil aku bangun dari tidurku
"etsss, nanti dulu ah" dia memegang tanganku
"mau apa sayang?" tanyaku
"kiss morning dulu dong..." sambil memanyunkan bibirnya
"gamau bau ah jorok dasar" ujarku . Lalu dia menarikku dan melingkarkan tanganya kepinggangku sehingga badanku rapat dengan badanya.
"ayo kisss dulu tehhhhh..."
aku pun menurutinya dengan terpaksa hahahaha..
"mmmuaaaachh" kecupanku mendarat dibibirnya yang awalnya hanya kecupan kami menjadi berciuman, tangan menahan tengkuk ku agar bibir kami tetap beradu. Lama kelamaan aku menikmatinya rasanya seperti dejavu saat honeymoon kami di hotel GH. tangannya mulai meremas remas pantatku
"masih kenceng sayang.." ujarnya
bibirnya turun menciumi leherku sampai tepat di tempat favoritnya yaitu gunung kembar yang selalu kencang ketika dia merangsangnya..
"isep dong pih" racauku yang sambil mengocok kontolnya
"aah terus pih, mhhh iya sayang disedot ah enaak pih mhhh" diapun terus memainkan susuku satu persatu, yang satu dihisap dan yang satu diremes kadang dipilin dan digigit rasanya darahku berdesir lebih cepat menuju otak. kurasakan kontolnya yang mengeras dan memanjang tak sabar rasanya ingin disetubuhinya..
"nggg sayang ahhhh.."
"enak yang.." ujarnya
"heemmm sayang aaah kamu pinter deh ahhhh.. isep pih terus ahhh"
dia terus menghisapnya sampai aku takuat menahanya pagi ituu..
"sayaang ah ah mhh aku keluar yangg ougghhhh" badanku melengking saat merasakan cairan itu keluar membasahi memekku. tanganya mulai turun dan memainkan memekku membuat nafsuku kembali naik, dikocoknya memekku dengan 2 jarinya..
"ahh ahh yang mhhh uhh yang ahhhh" racauku
dia terus mengocoknya kadang memainkan itilku didalamnya sungguh dia tau apa yg kuinginkan..
"ah terus yang aku mau nyampe pih ahhh" ujarku
tanganku tetap mengocok kontolnya saat dia mempercepat kocokannya di memekku..
"ahhh pih teteh keluar lagi ahhhh" dia hanya tersenyum melihat ku lemas tak berdaya. Dia bangkit mengangkangiku, melebarkan pahaku dan memasukan kontolnya yang besar itu.
"aa gatahan teh.." ujarnya tanpa babibu langsung memasukan kontolnya ke memekku, aku melengking menahan lesakan kontolnya itu
"aah a penuh banget a mhh"
"makin sempit teh memeknya ngggh.." diapun menggenjotku langsung dengan ritme cepat, kulirik jam sudah jam 8.15 mungkin dia ngejar waktu karna ada janji jam 09.30.
"ah pih uhhhh kontol kamu gede sayang enak aah terus ahhh"
"mhhh iya ah teh seret banget memek kamu uhhh"
"kontol aa ahhh kegedean mhhh tapi enak sayang enak banget ahhh"kamipun berciuman dengan penuh gairah pagi itu dengan kontol aa yang terus menggenjot memekku dengan cepat terasa perutku diaduk aduk olehnya.
"teh, nanti pulang lagi yah..." bisiknya
"heem sayang, ahhh terus yang aku mau nyampee.." akupun mengejang dan cairanku membasahi memekku, dia tetap menggenjotku dengan sekuat tenaganya membuatku kembali bernafsu walau sudah orgasme berkali kali..
"aaah a pulang cepet yah mhhh" ujarku disela sela desahanku
"mhhh iya sayang ahh nanti aa jemput teteh ya"
"ouggghhh iya sayang ahhh terus yang yg dalem a ah enak banget mhh.." diapun mengujamkan kontolnya berkali kali lebih dalan badanya lebih rapat denganku..
"ahhh teteh keluar lagi a mhhhh"
dia langsung mencabut kontolnya dan berlari kekamar mandi , mungkin sekalian nyemprotin tuh mani sambil dia mandi karna kulihat jam menunjukan pukul 09.00 haha. jadi kalo udah ngewe nih sama aa gabisa main cepet wkwk.
Selesai mandi, diapun keluar hanya mengenakan handuk dipinggangnya. Aku hanya terbaring ditempat tidur karna kelakuannya pagi ini..
"Mih, apih pake baju ini ya.." ujarnya sambil memperlihatkan kemeja kesayanganku
"iya yg itu aja ganteng kok.." ucapku
"kamu gasiap siap sayang?" tanyanya sambil memakai pakaian
"bentar lagi, akukan tinggal kedinas aja minta bukti cap hehe" ujarku
"yaudah nanti kabarin aku yah, aku jemput" ujarnya
"iya sayangkuuu" aku pun berdiri menghampirinya dengan telanjang bulat, lalu membenarkan dasinya
"makasih sayngku.." dia memelukku dan mengecup keningku
"yaudah berangkatnya tiati, jangan lama lama yah memek aku gatel minta disodok kontol kamu lagi.." bisikku dalam peluknya
"dasar sangean wkwk, yaudah aku berangkat ya sayang.." dia mencium bibirku dan putingku dengan cepat
"dasar mesum !! hati hati.."
"iya istrikuuu, byeeee" diapun menutup pintu hotel.
Setelah dia pergi, akupun mandi dan langsung bersiap siap untuk kedinas Pariwisata di Jogja. Aku memeberikan hasil tugasku selama 3 hari ini dan dinas puas dengan hasil kerjaku. akupun diperbolehkan pulang lebih cepat, namun aku berujar kalo suamiku ada dijogja dan esok baru pulang jadi aku minta waktu sehari lagi di Jogja. Dari pihak dinas pun mengijinkannya jadi ya anggap saja honeymoon singkat wkwkwk. Saat itu kota Jogja diguyur hujan, langit siang tak terlihat lagi sinarnya, aku menelpon suamiku..
"halo teh ada apa sayang"
"dimana a ? aku udah pulang nih"
"aku masih meeting sayang, sejam lagi aku jemput ya by.."
"okedeh a baaay"
sambungan telefon pun terputus, aku berjalan melewati lorong demi lorong...
"BUGH!" aku terpeleset karna ada genangan air yang tak terlihat saat itu, semua orang panik dan menghampiriku termasuk REDY, redy adalah salah satu PNS di kota Jogja aku mengenalnya saat aku sampai di Jogja. Orangnya baik, cukup tampan, tinggi, namun kurus sekali.
"Kamu gapapa ing.." tanyanya
"gapapa kok hehe"akupun mulai bangkit karna kurasa tidak ada masalah
"jalan tuh pake mata makanya hahaha.." ujarnya
"jalan mah ya pake kaki lah wkwk.."
"woo gamau ngalah banget dasar cewek hahaha" ujarnya
"kamu nunggu dijemput ing..?" tanyanya
"iya dy hehehe"
"yang jemput siapa? pacarmu?" tanyanya
"bukan"
"lalu?"
"nanti juga liat sendiri hahaha"
Redy tidak tahu kalau aku sudah bersuami, dan sedang mengandung karna usia 2 bulan masih terlalu kecil kali ya hehe. Redy mengajakku bercanda sampai aku tertawa melihat tingkah lakunya sampai akhirnya..
"Inggg..."
"Iya dy? kenapa?"
Dia memegang tanganku lalu menciumnya..
"Apasih dy ih!" akupun melepaskanya
"Mungkin ini terlalu cepat, tapi ing sejujurnya aku suka sama kamu ing dari awal aku liat kamu dibandara.."
"hah! kamu gaboleh suka sama aku dy!!"
"kenapa? karna kamu punya pacar?!"
"aku gapunya pacardy.."
"lalu? karena aku orang desa? kamu malu kalo pacaran sama aku?" ujarnya
"bukan karna itu dy bukan.."
"lalu kenapa ing ? aku bukan type kamu?"
Akupun berdiri dan disusul olehnya berdiri, kami saling berhadapan..
"Maaf ya dy, pertama kamu emang bukan typeku.. kedua aku menganggapmu biasa saja.. dan ketiga yang harus kamu tahu aku udah bersuami dy jadi kamu gabisa jadi pacarku atau lebih dari itu.."
"hah?! kamu bohong! itu alasanmu untuk menolakkukan!!" Setelah membentakku di tempat itu diapun memelukku, aku berusaha melepaskanya namun tak bisa sampai sekuat tenaga aku mendorongnya.
"JANGAN PELUK AKU!!!" ujarku
Tak berapa lama mobil suamiku datang, dia turun dari mobil dan berlari menghampiriku dan Redy. Redy melihat Alfa dengan tatapan yang tidak mengenakkan sehingga membuat aa tersinggung..
"Lo ngapain liatin gue kaya gitu?" ujarnya sambil mengerutkan kening
"Gapapa kok" Ujar Redy
Untunglah dia tak melihat Redy memelukku tadi, kalo liat ya mampuslah pokoknya.. gumamku dalam hati.
"Pulang yuk sayang" ujar aa
"Hah! sayang..?'' ucap Redy
"Dia suamiku dy.." ujarku
"Dia siapa mih?" tanya aa
"PNS disini sayang.." sambil tanganku mulai menggandeng tanganya
"Ohhhh.. duluan ya bro" ujar aa
Lalu kamipun berlalu melewati redy yang hanya menatapku. Kamipun sampai di Hotel dan langsung naik kekamar. Dia langsung masuk kamar mandi, dan bergantian denganku. Saat keluar dari kamar mandi, kulihat dia sedang duduk didepan laptopnya ditemani secangkir teh hangat. akupun menghampirinya..
"Sibuk a..." tanyaku dengan memeluk lehernya
"keliatanya..?" ujarnya
"ya sibuk.."
"yaudah gausah nanya..." akupun terdiam dengan jawabanya tak biasanya dia seperti ini. Mungkin dia sedang puasing dengan kerjaannya pikirkku. Akupun tak mengganggunya, aku hanya tidur diatas ranjang dan memerhatikannya. Setelah selesai dia menghampiriku dan duduk disampingku yang sedang terlentang melihat internet.
"kamu lagi apa..?" tanyanya
"baca baca doang a"
"baca apa hayo.."
"baca cara ngewe yang baik wkwkwk"
"woo mesum.. duduk deh teh aa mau nanya"
"nanya apaa??"
"Redy siapa?"
"temen yang, kenapa?"
"kok aa liat tadi meluk kamu??"
DEGH!! ternyata dia melihatku saat dipeluk redy, kukira takkan jadi bahan pembicaraan tapi ternyataaa..
"aa liat?"
"iya aa liat, makanya aa tanya kamu. sok jujur kamu ada hubungan apa sama dia?"
"gada hubungan apa apa kok a"
"terus?"
"tadi dia nyatain perasaannya, dia bilang suka sama teteh"
"hah! anjing! tau gitu tadi aa tonjok!"
"gausah a gapapa, jangan marah gitu" akupun memeluknya
"iya gamarah sayang" diapun membalas pelukanku
Kamipun berbaring diatas ranjang menikmati waktu namun tiba tiba kurasakan perutku kram, dan sangat sakit.
"a a, perut aku sakit.." ujarku meringis
dia langsung terperanjat dari tidurnya dan melihat keadaanku..
"kamu kenapa? makan apa?"
"ga tau ahhh a sakit.." air mataku pun menetes menahan sakitnya. dia mengelus perut dan keningku tapi sakitnya tak bisa kutahan.
"kita kerumah sakit ya sayang.." ujarnya dengan panik menggendongku dan memasukanku ke mobil. lalu dia jalankan mobil dengan cepat tapi karna arus macet dia tidak bisa melewatinya, kulihat raut wajahnya yg panik melihat keadaanku yang mulai lemas.
"aah anjing! segala macet! lama banget jalanya!!!!!!" umpatnya. Kutau dia sangat khawatir, kugenggam tanganya dia melihatku..
"kenapa sayang..? sakit..? tunggu ya bentar ya.." ujarnya dengan panik kuusap pipinya dengan sisa tenagaku lalu dia menciumnya.
"jangan kasar.. aku takut" ujarku
"iya i ya maa af sayang.." ucapnya menahan air matanya.
Jalananpun sudah tidak terlalu macet, diapun langsung tancap gas dan sampailah kami ber2 disalah satu rumah sakit di Kota Jogja, aku langsung masuk keruang IGD karena belum tau aku kenapa. sampai beberapa jam menjalani pemeriksaan dokterpun bilang..
"Maaf Pak, sepertinya kandungan bu inggrit bermasalah sehingga harus dilakukan tindakan lebih lanjut. bila dipertahankan juga akan menimbulkan masalah yang lebih lanjut atau kematian"
Aku hanya mampu menangis mendengarnya, aa melihatku dan tersenyum memberi isyarat kalo semuanya akan baik baik saja, ku dengar dengan samar..
"penyebabnya apa ya dok? perasaan saya sudah memberika asupan yang terbaik untuk istri saya" ujar aa
"mungkin karna benturan pak, jadi terjadi pendarahan namun tak keluar jadi kalian tidak mengetahuinya. Rahimnya bu inggrit memang kuat saya liat"
"lakukan yang terbaik untuk istri saya dok, saya gamau kehilangan keduanya tapi bila harus memilih saya bisa apalagi" ujar suamiku
"baiklah.. saya akan melakukan kiret sekarang"
Diapun menghampiriku, menggenggam tanganku, mengusap keningku dan menghapus air matakuu..
"a.. maafin teteh" ujarku parau
"gapapa sayang, yang penting kamu selamat.."ujarnya lalu tersenyum
aku tau dia menyembunyikan lukanya dibalik senyumnya, anak ini keinginan dia selama kami menikah dan setiap berhubungan dia selalu ingin cepat memilikinya. Tapi kenapa sekarang aku harus kehilanganya.. Disitu aku merasa marah pada sang Pencipta. Kurasakan dia selalu ada disampingku,dari awal sampai selesai dia ada mendampingiku. Sungguh dia sosok laki laki idaman banyak wanita. Saat aku mulai sadar dari obat bius, aku melihatnya duduk tertidur dengan menggenggam tanganku, sungguh tenang raut wajahnya saat kulihat. Aku menggerakkan tanganku, dia terbangunn..
"hmm, udah sadar sayang.." ujarnya sambil mengucek matanya
"aa gacape..?"
"engga kok, nih masih kuat hehehe" ujarnya seraya menghiburku
"a, anak kita..." belum sempat aku menuntaskan ucapanku
"udah gapapa jangan dipikirin sayang.." sambil mengelus lembut keningku
"aku gaguna yaaa.."
"apasih ngomongnya jelek gitu.."
"kalo aa mau nikah sama sylva mah sok aja aku gapapa" ujarku dengan terisak karna sebenarnya hati ini tak rela
"apasih! engga! kamu masih bisa hamil kok. percaya sama aa kita lewatin semuanya bareng bareng sayang, kamu gak sendirian kok ada aa buat kamu.."
aku hanya mampu tersenyum, sebaik ini suamiku? walau diranjang seperti macan yang kelaparan? rasanya aku memiliki malaikat pelindung yang sempurna. Terimakasih ya allah kau memberi kami ber2 ujian tapi kau memperlihatkan sikap laki laki yang sangat baik untukku. Dibalik kehilangan saat itu ada sosol manusia yg sabar menghadapiku, tak pernah rasanya aku dibentaknya. Kasih sayangnya yg lembut yang membuat ku berulang kali jatuh hati padanya. Pantas saja banyak wanita tertarik padanya, dan aku adalah wanita beruntung yang mampu memeilikinya seutuhnya..
Bersambung...