Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Rasa Untuk Tania 11 (Lanjutan gan)

kaizakagari

Semprot Baru
Daftar
2 Jan 2012
Post
43
Like diterima
2
Bimabet
Karena ane udah dapet persetujuan dari para agan - agan sekalian...

ane bikin Rasa Untuk Tania Part 11



Paginya setelah aku mandi dan makan serta memakai baju, aku berangkat menuju kampus menggunakan motor kesayanganku, aku terus memikirkan tentang mimpi yang terjadi semalam, apakah benar itu mimpi?

Sesampainya di kampus aku bertemu dengan Ghea, aku coba untuk melihat wajahnya tapi dia langsung memalingkan wajahnya dan pergi berlalu menuju kantin.

“Kenapa aku berkata bodoh kepada Ghea kemarin?” gumamku sambil menuju kelas.

Pelajaranpun dimulai, tidak ada satupun perkataan dosen yang masuk ke otakku, aku terus memikirkan Ghea dan Tania, setelah beberapa jam kemudian dosenpun keluar, aku keluar mencari teman – teman, dan menemukannya di belakang kampus dekat dengan kantin. Aku menghampiri mereka dengan memasang muka lesu.

“Lu kenapa Di? Lesu amat .” tanya galih.

“Kangen Tania ya.. hahaha” timpal Santi sambil memakan makanan yang dibawanya.

“Tau akh… lagi ga mood buat bercanda gue, ..” ucapku dan langsung ikut duduk bersama mereka.

“Udahlah Di, jangan bete gitu.. hepi hepi kita… Tania aja lagi hepi sekarang, kan udah tunangan tuh anak..” ucap Rian.

Mendengar perkataan itu aku semakin sedih, lalu kulihat laptop yang sedang dimainkan Galih, ternyata dia sedang chatting dengan perempuan yang wajahnya mirip dengan Tania, hal ini membuatku semakin sedih saja, langsung aku berdiri dan menuju kantin untuk membeli minuman sambil menenangkan diri.

Tadinya aku ke kantin untuk menenangkan diri tapi sialnya aku malah bertemu Ghea disana, awalnya dia hanya diam melihatku kemudian saat aku ingin menghabiskan minuman tiba – tiba Ghea sudah ada di sampingku, akupun kaget melihatnya.

“Kak Adi.. aku mau ngomong serius sama kakak, nanti kita ketemu di kafe yang kemarin,” ucapnya.

Kemudian ia berlalu sesudah mengatakan itu padaku, aku diam sejenak lalu menghabiskan minuman yang aku beli.

Sesudah semua kelas selesai aku pergi ke kafe yang kemarin tempat dimana Ghea menungguku sekarang ini, sampainya di kafe aku melihat Ghea sedang duduk di pojok tempat kemarin kami berbicara sambil memainkan iphonenya, aku menghampirinya dengan perasaan tidak enak, karena masalah kemarin.

“Eh kak Adi, sini duduk kak, ..” pintanya sambil memanggil pelayan kafe.

“Ehmm, Ghe.. maafin aku ya..” ucapku sambil duduk disebelah Ghea.

Kemudian pelayan kafe yang dipanggil oleh Ghea tadi datang dan memberikan menu pada kami. Aku hanya diam saja biar Ghea yang memilih menunya karena dia yang mengundangku kesini.

“Kakak mau makan apa? Steak, burger, atau apa?” tanya Ghea.

“Terserah kamu aja Ghe, aku ikut – ikut aja” jawabku sambil memperhatikannya.

“Hmm, Steak 2 sama Milk Shake 2 ya mbak” pintanya pada pelayan.

Kami sama – sama diam selama 5 menit, kemudian Ghea memulai pembicaraan
“Hhmm… Ka, maafin aku ya kemarin, aku udah kasar sama kakak, lagian kakak ngomongnya begitu, aku tuh sayang banget sama kakak, aku ga mau kalau kakak cuma suka badan aku aja” ujarnya dengan ekspresi wajah sedikit sedih.

“Eh, hmm… aturan aku yang minta maaf ke kamu Ghe, aku udah jahat sama kamu Ghe, waktu itu aku lagi bingung banget” jawabku dengan gugup.

“Tania ya Kak?… huft..” ujarnya dengan nada cemburu.

“Iya Ghe, maaf ya.. aku masih belum bisa ngelupain dia” jawabku sambil menggenggam kedua tangannya.

Mukanya memerah dan ia sedikit menundukan kepala. Kemudian pelayan kafe datang membawakan pesanan kami. Dan pergi menuju meja yang lain, aku berfikir, apakah aku harus melupakan Tania dan berpindah kepada Ghea? Tapi aku masih sayang Tania…

Kemudian kami mengobrol sambil menghabiskan makanan, disela – sela obrolan aku berfikir kembali. Sepertinya aku memang harus melupakan Tania, karena ada seseorang yang dapat menggantikannya, Ghea… sepertinya aku sudah mulai suka padanya…

“Kak, .. Kak..Adi..? kenapa bengong Kak? Mikirin siapa hayoo…?” ucapnya dan mencoba menyadarkanku dari lamunanku.

“Eh,, maaf.. maaf… Gapapa kok ,, hehe” jawabku dengan senyum.
“Oh iya Ghe.. aku mau Tanya sama kamu, ini serius jadi kamu jawabnya juga serius ya..”

“Tanya apa Kak?” jawabnya dengan sedikit bingung.

“Hmm.. kamu beneran sayang sama aku?” tanyaku lagi.

“Hahaha… hmm, bener kok Kak... aku sayang sama kamu, kakak tuh baik, perhatian dan itu bikin aku sayang banget sama Kakak” jawabnya sambil memeluku.

Aku diam sejenak, dan merasakan sesuatu sensasi yang berbeda, rasanya tuh tentram, damai, hangat bukan hangat karena dipeluk tapi hangat karena kasih sayang… Hmmm…

Setelah semuanya selesai kami keluar dari kafe dan aku melihat mobil yang sepertinya kemarin mengantar Tania ke kampus, dan benar saja . Tania keluar dari mobil tersebut dan mendatangi kami berdua, aku kaget tidak tau harus berbuat apa, tiba – tiba Ghea memeluk tangan kananku, aku jadi semakin gugup lalu Tania melihat hal tersebut dan berkata.

“Di,.. maafin gue.., gue udah ga bisa seperti dulu lagi, gue udah tunangan dan lu tau itu kan. Jadi mulai sekarang sampai seterusnya jangan ganggu gue lagi, please… lu udah bahagia sekarang…. Sama Ghea, dia cantik, pinter, populer ga kayak gue … maafin gue …” ucapnya dengan air mata yang jatuh dipipi manisnya kemudian berlari menuju mobil yang mengantarnya.

Tiba – tiba aku merasakan sesuatu yang hangat mengalir di pipiku,…Apa ini?... Air Mata? Pikirku bingung, kenapa ini? Apa yang sedang terjadi sekarang, aku tidak tau harus apa sekarang, pikiranku kacau.. sangat kacau.. sampai Ghea menyadarkanku dengan tangan lembutnya yang mengusap air mataku.

“Kak, aku sayang kamu, aku ga mau kehilangan kamu…” ucapnya dengan sedih.

Aku diam saja, tidak berkata sedikitpun, aku masih bingung. Lalu aku mengantar Ghea pulang sampai kerumahnya. Sampai di rumah Ghea menyuruhku untuk masuk, aku mengiyakannya. Lalu aku duduk di sofa yang berada di ruang tv.

“Ghe, nyokapmu pulang jam berapa?” tanyaku ke Ghea.

“Paling 1 jam lagi Kak” jawabnya sambil menuju ke dapur.

“Yaudah , aku numpang nonton tv ya Ghe…” ucapku.

“Iya Kak, aku ambil minum dulu” jawabnya singkat.


Ketika aku sedang menonton acara tv, tiba – tiba kepalaku terasa sangat berat, pusing dan ….semuanya menjadi Gelap….
 
gan saran nih, minimal copas Rasa Untuk Tania part 10 biar bisa lebih 'masuk' k dlm ceritanya. Jujur dah agak lupa sm alur cerita awalnya. Gw cuma inget d episode akhir, Adi mimpi anunya digigit Ghea hehehe. Cerita na bagus. Ditunggu lanjutannya.
 
lanjutkan gan ..

jangan kaya agan seeker3 . tidak bertanggung jawab dengan cerita yang di buat'a ..
 
+1, mantap gan, ditunggu lanjutannya.....
*musti baca dari awal lg dah......>_<
 
BRAVO!!!
TANIA IDUP LAGI!!

Ane suruh Arif sama Ira bawain parcel dah buat Adi ama Ghea!! :jempol:

LUAR BIASA GAN!!

:jempol: :jempol: :jempol: :jempol: :jempol: :jempol: :jempol: :jempol: :jempol:
 
Thank's agan agan semuanya.. thank's banget ...

maaf ane lupa ane bikin ulang lagi rasa untuk tania dari part 10, mungkin karena rada ga nyambung klo langsung part 11, gimana gan?
 
gan saran nih, minimal copas Rasa Untuk Tania part 10 biar bisa lebih 'masuk' k dlm ceritanya. Jujur dah agak lupa sm alur cerita awalnya. Gw cuma inget d episode akhir, Adi mimpi anunya digigit Ghea hehehe. Cerita na bagus. Ditunggu lanjutannya.


oke gan, ini mau ane post yang part 10
 
Maaf kalau kelupaan part 10nya ..

Rasa Untuk Tania (10)

Malam ini saat mulai tidur kepalaku terasa berat. Aku gelisah selama beberapa jam, namun menjelang dini hari akhirnya aku bisa tertidur juga. Aku tidak tahu berapa lama aku tidur, sepertinya sebentar, karena ada sesuatu yang membuatku terbangun.

Ada yang mengusik badanku saat aku sedang tertidur lelap. Sebuah benda berat menindih lenganku. Aku membuka mata dan melihat lampu kamar masih menyala, sepertinya aku tadi lupa mematikannya. Mataku terasa perih, lalu aku mengedip-ngedipkannya sebentar, sampai mataku mulai terbiasa. Lalu saat aku melihat ke sebelah kiri, aku terkejut. Benda berat yang menindih lenganku adalah Tania.
Tania tiduran di sebelahku. Kepalanya ada di dekat pundakku, sementara badannya memeluk erat lengan kiriku. Ia mengenakan kaos putih tipis dan celana pendek longgar, wangi sabun dari tubuhnya bisa kucium dengan cukup jelas.

Kenapa ia bisa ada di sini? Jantungku berdetak kencang. Aku ingat, mungkin aku lupa mengunci pintu kamar ketika akan tidur tadi. Aku kelelahan dan pikiranku kacau, aku sampai tak ingat mengunci pintu.

“Di….,” Ucap Tania agak mendesah. Rupanya ia tidak tidur.

Tania menegadahkan kepalanya, berusaha menatap wajahku. Jarak wajahku dan wajahnya kini hanya beberapa senti.

“Maafin gue, Di…. Gue tau gue yang salah,” ucapnya pelan.

Aku berusaha menenangkan diriku. “Tan… kenapa lo tiba-tiba ke sini?”

Tania menghela nafas, lalu memeluk lenganku dengan lebih erat. Aku dapat merasakan gesekan payudaranya dari luar kaos yang ia kenakan.

“Hmmmm…. gue pengen, Di…”

Aku kaget mendengar kata-katanya. Ucapan Tania berhasil membuat darahku berdesir. Sebelum aku sempat mengucapkan apa-apa, tiba-tiba Tania mencium leherku, lalu tangannya meraba penisku dari luar celana boxer yang aku pakai.

“Tan…. kenapa lo tiba-tiba jadi… “

“Mmmmmh….. Mmmmhhh…” bibir kami langsung beradu, saling lumat dan saling hisap. Oooh, sungguh aku merindukan bibir ini. Aku merindukan kelembutan bibirnya setelah sekian lama.

Tangan Tania menyelinap ke balik celanaku, lalu ia mengambil batang penisku dan mengeluarkannya dari celana. Dengan gerakan yang pelan dan lembut ia mulai mengocoknya, sementara itu bibir kami terus berpagutan. Refleks, tanganku juga menyelinap ke balik kaosnya dan mencari gunung mungil yang sudah lama kurindukan. Aku meremas payudara kiri Tania dan memainkan putingnya. Putingnya sudah keras dan tegang, sangat enak untuk dimainkan menggunakan jari.

Tania bangkit, ia duduk di atas lututku. Lalu ia mengarahkan penisku yang sudah berdiri tegak ke arah selangkangannya yang masih terhalang celana. Pelan-pelan ia menggesek-gesekkan ujung penisku ke selangkangannya.

“Hhhhh…. gue kangen sama kont0l lo, Di…. Mmmhhh…”

Tak lama kemudian ia memerosotkan celananya sendiri beserta celana dalamnya. Terlihatlah vaginanya yang bekas dicukur dan masih tak berubah seperti dulu. Tania menggesek-gesekkan ujung penisku di bibir vaginanya namun tampak berhati-hati.

“Tan…. Ohhh….” aku tak sanggup menahan desahan.

“Uhhh… cuma gesek-gesek aja ya Di…. ini yang terakhir kalinya…” desah Tania.

Mendengar kata-kata itu tiba-tiba saja aku jadi merasa agak kesal. Aku tidak mau. Aku tidak mau cuma sekedar begini. Aku menginginkannya. Aku ingin tahu apakah dia masih perawan atau tidak saat ini. Aku tidak mau kehilangannya.

Tanpa minta izin terlebih dahulu, aku menarik kedua tangan Tania, lalu aku lempar tubuhnya ke atas kasur. Aku menindihnya, kutahan kedua lengannya dan kulebarkan kedua kakinya.

“Aw! Di! Lo mau ngapain?” Tania protes.

“Please, Tania…. Gue mau jadi yang spesial buat lo… gue mau….” ucapku sambil berusaha menahan tangannya yang meronta-ronta.

“Jangan Di… gue udah, gue udah tuna.. nga… aaaaaah!”

Dengan gerakan yang memaksa, kepala penisku masuk ke dalam bibir vagina Tania. Ia masih berusaha melawan, tapi tenagaku lebih kuat dalam menahan gerakan tangan dan kakinya. Kudorong lagi pinggulku ke arah depan, penisku masuk semakin dalam ke lubang vagina Tania. Oooh… rasanya sungguh luar biasa. Rasanya berbeda dengan lubang vagina Ghea, milik Tania terasa lebih hangat dan lebih lembut. Kuteruskan mendorong penisku, lalu kugunakan sedikit tenaga hingga batang penisku masuk seluruhnya ke vagina Tania.

“Adiiii…! Aghhh! Sakiiiit! Sakit Di….!” Tania menjerit. Gerakan tangannya berubah menjadi lemas, dan sedikit demi sedikit ia berhenti melawan. Tapi ia mulai menangis.

“Tan… jangan nangis… please gue minta maaf,” ucapku.

“Sakiiit…. lo jahat….. “

Aku melihat ke arah vagina Tania, lalu aku menemukan bekas darah yang membasahi seprei kasurku. Aku terkejut. Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan sekarang.

“Lo masih perawan, Tan?” tanyaku terbata-bata.

“Sekarang udah nggak, bego lo! Bego!” Tania memeluk leherku dan berusaha menghentikan tangisannya.

Aku tidak mau menyia-nyiakan ini. Perlahan aku mulai menggenjot vagina Tania, awalnya agak pelan karena aku tidak ingin menyakitinya lebih lanjut. Dinding vagina Tania terasa sempit dan meremas-remas batang penisku. Jadi seperti inilah vagina dari perempuan yang selama ini selalu kurindukan, yang selalu kuinginkan. Luar biasa.

“Aaaaaah…. Aaakhh… Ooouhhh…” Aku terkejut mendengar Tania mulai mendesah. Ternyata ia cepat bisa menikmati ini.

“Udah nggak sakit kan, Tan?” tanyaku sambil mempercepat genjotan.

“Nggak…. ahhh enak… mmhhh….” desah Tania.

“Gue cepetin lagi ya?”

“Uuhh… Iya Kak… yang cepet… terus Kak….”

“Hah? Tan? Sejak kapan lo manggil gue Ka…..”

Tania melepaskan pelukannya, lalu aku dapat melihat wajahnya. Ia bukan Tania! Ia Ghea! Bagaimana mungkin? Tidak masuk akal!

Ghea berbaring di bawahku, kakinya direntangkan lebar, tangan kirinya meremas-remas payudaranya sendiri. Ghea tampak tersenyum, tapi ia terus menggerak-gerakkan pinggulnya supaya aku tidak berhenti menggenjotnya. Ia tersenyum sambil mendesah, lalu perlahan ia mengacungkan jari tengahnya ke depan mataku.

Aku gemetar sekujur tubuh. Dengan sangat cepat, Ghea bangkit dan mendorong tubuhku. Aku jatuh terlentang, lalu kepala Ghea turun hingga ke depan penisku. Ia kemudian menghisap penisku dengan mulutnya. Lalu ia menggigitnya. Ia menggigit penisku! Krauk! Krauk! Aku menjerit sekuat tenaga. Aaaaaaaa!

Lalu aku terbangun di atas tempat tidur. Cuma mimpi? Tidak ada siapa-siapa di sampingku. Tidak ada Ghea, tidak ada Tania. Aku masih sendiri.
 
yaah, maaf ya klo cerita ane gak terlalu mirip sama agan seeker3 :(( :ampun: :ampun: ane jadi gak berani lanjutin nih :sayonara:
 
yaah, maaf ya klo cerita ane gak terlalu mirip sama agan seeker3 :(( :ampun: :ampun: ane jadi gak berani lanjutin nih :sayonara:

Ga juga sob, ente juga bagus dalam pendalaman karakter, kelebihan ente adalah mampu memunculkan tania kembali tanpa merubah karakter tania yang tlah dbuat agan seeker3

ane jadi mau blajar sma kalian pnulis2 senior =(
 
WAWAWAWAWAWAWAWA!!!
:tidak: :tidak: :tidak:

Ayo gan lanjut gan!! ANE BENER2 KAGAK SABAR!!!! :D :D :D :D
Merdeka! MAJU TERUS AGAN kaizakagari!!
:banzai: :banzai: :banzai: :banzai: :banzai:
 
Gausa diikutin penulis tania, susah men. Itu butuh imajinasi yg mendalam gan. Salut lanjutannya ditunggu
 
Bimabet
gue suka nih..lebih pro k ghea y?soalnya ghea tipe gue bgt.. ^^
Udah..lupain aja tanya s kurus yg cma bsa kasih blowjob doank..
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd