Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG YULIANA (Series part 1 )

Cerbung

  • Kakek tua

  • Tukang sampah

  • ODGJ


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Bimabet
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
PASIEN SAKIT JIWA

Yuliana KKN di tempat klinik Bu Salwa karena lokasi di daerah perkampungan yang cukup terbelakang sehingga klinik Bu Salwa ramai pasiennya. Bu Salwa hanya memiliki 2 Perawat pembantunya sehingga kehadiran Yuliana sangat membantu pekerjaan Bu Salwa.

" Neng Yul, nanti ikut Ibu ya buat cek up kesehatan anak dari Mbok Iyem " Ajak Bu Salwa ke Yuliana

" Emang Sakit apa Bu anak ya Mbok Iyem sampai harus datang ke rumahnya? " Tanya Yuliana yang masih kebingungan

" Oh, anaknya Mbok Iyem sakit gangguan jiwa semenjak putus dari pacarnya yang nikah sama duda tua yang kaya. " Jelas Bu Salwa

'" Tiap bulan harus di beri obat penenang dan beberapa vitamin rutin kalau telat kadang bisa ngamuk dia" Jelas Bu Salwa kembali

Yuliana pun mengangguk kepala dan sambil mempersiapkan obat-obatan sesuai resep yang di berikan Bu Salwa. Yuliana dan Bu Salwa pun berangkat berboncengan mengendarai sepeda motor milik Bu Salwa.

Sesampainya di tempat rumah Mbok Iyem yang berdidingkan bilik dan lantai rumahnya masih tanah. Terkesan mirip gubuk dan Mbok Iyem tinggal berdua dengan anaknya yang menderita sakit jiwa. Suami Mbok Iyem yang kuli bangunan meninggal karena kecelakaan kerja.

" Permisi Mbok, Saya Salwa mau cek up kesehatan Si Yadi" Sahut Bu Salwa

" Oh, masuk neng ke dalam aja di kunci kok " terdengar dari dalam suara nenek-nenek

Ternyata Mbok Iyem sudah berusia 70 tahun jalan sudah membungkuk. Melihat keadaan Mbok Iyem Yuliana merasa iba.

Mbok Iyem mengantarkan Bu Salwa ke Kamar Yadi . Terlihat sosok pria berumur sekitar 40 tahunan dengan kulit hitam , berperawakan kurus, rambut acak-acakan tak terawat, memiliki bewok yang tak terawat. Terlihat Yadi duduk di bawah lantai mengenakan kaos yang sudah berlubang dan kain sarung.

" Yadi ini ada Bu Bidan mau cek kesehatan kamu ya sebentar. " Kata Mbok Iyem mencoba berkomunikasi dengan Yadi.

Yadi tidak menjawab hanya melihat ke Bu Salwa dan Yuliana. Yuliana pun mencoba tersenyum kepada Yadi. Yadi hanya melihat Yuliana dengan tatapan tajam.

" Yadi ini Yuliana perawat yang bekerja di Bu Bidan " Bu Salwa memperkenalkan Yuliana ke Yadi.

Sambil mengajak Yadi ngobrol ringan Bu Salwa menyuruh Yuliana menyuntikan obat ke tangannya. Yadi pun terdiam ketika Yuliana menyuntikan obat.
Setelah selesai dan memberikan beberapa obat dan Vitamin ke Mbok Iyem , Bu Salwa dan Yuliana pun meninggalkan rumah Bu Salwa dan Kembali ke Kliniknya.

Keesokan Harinya di Klinik Bu Salwa terlihat Yadi sedang jongkok tak jauh dari tempat klinik mengenakan kaos berlubang dan kain sarung. Yuliana pun sedikit takut dan memberitahukan Bu Salwa.

" Bu, Itu ada Yadi di sebrang jalan. " Kata Yuliana terlihat sedikit ketakutan

" Tenang aja neng Yadi emang kadang suka jalan-jalan kemana aja, nanti juga pulang sendiri. Jawab Bu Salwa mencoba menenangkan Yuliana.

Yuliana melihat Yadi dari Kejauhan terlihat tangan Yadi sedang mengocok kontolnya di dalam sarung sambil melihat Yuliana dari jauh terus tersenyum memandang Yuliana. Yuliana pun kaget dan takut apalagi Yadi terlihat tidak memakai celana dalam hanya menggunakan sarung kumelnya.

Pada hari Sabtu Yuliana libur bekerja dan mulai aktivitas mencuci baju dan membereskan rumah. Ketika sedang menyapu lantai Yuliana melihat dari jendela kontrak Yadi lewat depan kontrakan hanya menggunakan sarung yang menutupi sebagian badannya dengan tersenyum-senyum sendiri. Yuliana tidak terlalu memperdulikan nya dan berpikir Yadi memiliki kebiasaan berkeliaran semaunya.

Setelah selesai beraktivitas siang harinya Yuliana beristirahat untuk tidur siang dengan pakaian daster yang longgar. ketika Yuliana sedang tidur pulas, Tiba-tiba Yadi masuk ke dalam kontrakannya yang tidak terkumci. Melihat Yuliana sedang tertidur, Yadi sambil tersenyum mulai meraba paha Yuliana, perlahan-lahan Yadi menurunkan CD Yuliana yang berwarna hitam dan melemparkannya entah kemana. Yadi mulai menyikapkan daster Yuliana yang masih menuntupin Vaginanya sehingga terlihat Vagina Yuliana yang indah. Sambil tersenyum Yadi mulai menjilati Vagina Yuliana dengan rakus.

Aaahhh... Aahhhhh.. Hmmmm . Yuliana mendesah walaupun masih tertidur. Mungkin Yuliana bermimpi sedah bercinta dengan Mantan pacarnya dulu.

Ketika Yadi masih menjilati memek Yuliana, mata Yuliana sedikit terbuka dan kaget melihat ada pria yang sedang menjilati memeknya.

Yuliana terbangun dan mencoba melihat siapa yang berani berbuat kurang ajar ketika ia tertidur. Bertapa kagetnya ketika melihat Yadi yang berbuat Kurang aja terhadap Yuliana. Melihat Yuliana terbangun Yadi pun kaget dan mendekap Yuliana. Yadi membuka sarungnya dan mengikat tangan kedua tangan Yuliana ke belakang dengan sarung kumal nya. Setelah mengikat kedua tangan Yuliana ternyata Yadi membawa pisau dapur dari rumahnya dan mulai menyobek daster Yuliana hingga terlepas menggunakan pisau terlihat BH Yuliana yang berwarna Cream. Karena Yuliana takut Yadi menyakitinya maka ia pun hanya terdiam dan membiarkan Yadi yang sakit jiwa menjamah tubuhnya. Yadi yang sudah telanjang bulat mulai mencoba memasukan kontolnya ke dalam memek Yuliana yang sudah basah akibat dari jilatan Yadi.

Aaaahhh... Aaahhhh kontol Yadi mulai menerobos memek Yuliana dan mulai mengenjotnya.

Yadi pun terlihat menikmati jepitan dari memek Yuliana dan mulai memompanya dengan kasar.

Aahhhh... Aaahhhh sakit Yadi, sudah cukup permohonan Yuliana ke Yadi

Yadi mulai menciumin bibir Yuliana dengan nafsu dan melepas BH nya.

Walapun badan Yadi kurus tetapi ia memiliki kontol yang cukup panjang membuat Yuliana kewalahan.

Hampir 20 Menit Yadi memompa memek Yuliana akhirnya Yadi pun mengeluarkan cairan sperma ke dalam memek Yuliana.

Setelah merasa puas Yadi hanya tersenyum tanpa berkata-kata mulai melepaskan ikatan tangan Yuliana. Dan memakai kembali sarungnya ke badan nya.

Yadi pun mengambil CD Yuliana meciumnya lalu memakainya dan mulai keluar dari kontrakan Yuliana sambil tersenyum sendiri.

Yuliana hanya terkulai lepas dengan sperma Yadi yang meleleh di lubang Vaginanya ini meratapi nasibnya yang sudah memberikan kenikmatan kepada orang gangguan jiwa. Hal terburuk yang dialami wanita cantik Indo arab yang memiliki wajah mirip artis Nabila Syakieb ini.
 
* GAIRAH PEMILIK KONTRAKAN*

Tokoh dalam cerita :
Yuliana : usia 21 tahun Mahasiswi memiliki wajah cantik Indo Arab berkulit putih bersih

Darmin : pemilik Kontrakan usia 60 tahun berperawakan kurus dan berkulit hitam dengan kumis dan rambut beruban

Manto : Tetangga Kontrakan Yuliana usia 40 tahun berperawakan gemuk dan memiliki berewok

Yadi : Usia 40 tahun memiliki gangguan Jiwa berbadan kurus berkulit hitam dengan rambut dan brewok acak-acakan


Semenjak Yadi merasakan tubuh Yuliana, Yadi sering berada di depan klinik Bu Salwa sambil memandang Yuliana. Terkadang Yadi sambil mengocok kontolnya ketika memandang wajah Yuliana. Melihat hal tersebut membuat Yuliana risih dan takut kejadian tersebut terulang kembali.

Sore harinya Yuliana kembali ke Kontrakan dan ketika menyalakan kran air ternyata mesin air nya mengalami kerusakan. Yuliana pun berpikir untuk melaporkan masalah air yang mati ke pemilik Kontrakan pak Darmin.

" Permisi Pak..... " Yuliana sambil mengetuk rumah pak Darmin.

pak Darmin pun Keluar dengan menggunakan celana panjang pansit dan kaos singlet putih

" Ada apa ya neng Yul? " Tanya Pak Darmin yang nampak masih bingung

" Anu Pak, ini mesin airnya rusak bisa ga bapak perbaiki sekarang pak? " Jawab Yuliana berharap pak Darmin dapat memperbaiki mesin air yang rusak.

" ohh, bisa neng, ini emang sudah jadi tanggung jawab bapak sebagai pemilik kontrakan. " Jawab Pak Darmin

Mendengar respon dari Pak Darmin Yuliana pun merasa lega karena air merupakan kebutuhan pokok.

" Ya sudah Neng Bapak mau ngambil peralatan dulu tunggu bapak 10 Menit aja, Neng pulang dulu aja ke Kontrakan " Kata Pak Darmin sambil masuk kembali ke rumahnya

Yuliana pun kembali menuju kontrakan dan berganti pakaian kerjanya dengan menggunakan pakaian santai kaos putih dan Celana pendek.

" Permisi neng, bapak mau cek mesin pompa airnya" Kata Pak Darmin yang sudah berada di depan pintu kontrakan Yuliana

" Silahkan masuk pak. " Jawab Yuliana dengan ramah

Pak Darmin pun masuk kedalam kontrakan Yuliana karena lokasi mesin pompa airnya berada di kamar belakang dekat dengan Kamar mandi.

Pak Darmin sedikit kaget melihat Yuliana tidak mengenakan kerudungnya melihat rambut Yuliana yang panjang dan melihat paha Yuliana yang putih mulus jantung pak Darmin pun berdetak

" Buset mulus banget si neng ini, kaya enak banget ini. " pikir Pak Darmin sedikit melamun.

Pak Darmin pun mulai memeriksa mesin pompa nya dan Yuliana meninggalkan pak Darmin yang sedang memperbaiki mesin pompa nya. Tiba-tiba Pak Darmin melihat cucian pakaian Yuliana yang terdapat CD berwarna putih. Pikiran kotor pak Darmin muncul lalu mengambil CD yang ada di dalam cuciannya dan menciuminnya

" Wangi memek nya enak banget, Aku ambil aja buat kenang-kenangan" Pikir pak Darman sambil mencium CD milik Yuliana dan memasukannya ke dalam saku celana .

Sekitar 30 Menit Pak Darman pun sudah selesai memperbaiki mesin pompa airnya dan menyalakan kran air keluar dan tumpahan air membuat lantai kontrakan Yuliana menjadi becek.

Mendengar pompa air sudah kembali nyala Yuliana pun menghampiri Pak Darmin dengan senang. Tiba-tiba Grubak.... "Aduh !!!!!!" Jerit Yuliana yang terpelesek di lantai yang becek mengakibatkan kakinya keseleo dan pakaian basah terkena air yang berada di lantai. Pak Darmin kaget mendengar jeritan Yuliana dan menghampiri Yuliana yang sedang terjatuh.

" Neng ga apa-apa kan? " Tanya Pak Darmin dengan penuh perasaan kwatir melihat keadaan Yuliana yang terjatuh.

" Sakit Pak Kaki Yuliana. " rintih Yuliana menahan sakit pada pegelangan kakinya.

Pak Darmin pun mematahkan Yuliana dan membaringkan di kasur lantai tempat Yuliana biasa tidur.

Pak Darmin mun mencoba memegang pergelangan kaki Yuliana " Awww sakit pak!!! " Jerit Yuliana

" Tenang neng, kaki neng sedikit terkilir kebetulan bapak biasa mengurut neng, nanti bapak coba obatin kaki neng yang terkilir nya. " kata pak Darmin.

Yuliana pun hanya mengangguk sambil menahan sakit di kakinya.

" Neng bapak mau ngambil minyak buat urut di rumah ya, tunggu bentar ya neng. " pak Darmin pun bergegas kerumah nya mengambil minyak untuk mengobati kaki Yuliana.

Sekitar 10 menit Pak Darmin kembali lagi dan mencoba untuk mengobatin kaki Yuliana. Pak Darmin mulai mengelosin minyak pada pergelangan kaki Yuliana.

" Neng, tahannya sedikit sakit ini, bapak mau meluruskan tulang kakinya. " kata Pak Darmin

Pletak... " awwww sakit Pak!!!!! " Jerit Yuliana ketika kakinya di tarik oleh Pak Darmin.

" Sekarang Coba neng gerakan kaki, masih sakit ga? " Tanya Pak Darmin

Yuliana pun memutar pergelangan kakinya. " Sudah ga terlalu sakit Pak. " Jawab Yuliana.

Pak Darmin dikampungnya memang seorang ahli patah tulang yang handal bahkan orang kampung di sekitar sering meminta bantuan pak Darmin untuk mengobatin patah tulang.

" ini belum selesai neng, bapak harus mengurut neng biar ototnya tidak kaku agar uratnya tidak terjepit neng. kalau uratnya sampai kejepit bisa bahaya neng." Jelas Pak Darmin.

pak Darmin pun mulai mengurut kaki Yuliana dengan minyak yang ia bawa. Yuliana dengan posisi duduk dan kedua kaki di luruskan. Sambil mengurut kaki Yuliana pak Darmin pun memperhatikan kaos Yuliana yang basah sehingga terlihat warna BH yang berwarna merah membuat Pak Darmin menelan air liurnya.

" Oh, iya Neng tadi kan terjatuh kena bokong dulu yaa? " Tanya Pak Darmin

" Iya Pak ini sakit bokong ku sehabis jatuh. " Jawab Yuliana

" Waduh, ini bisa bahaya neng kalau ga cepet ditangani. Soalnya ada tulang ekor yang terhubung ke bokong jika cidera dan ga segara di obatin bisa lumpuh neng. " Jelas Pak Darmin berusaha menyakinkan Yuliana untuk diizin kan memegang bokong Yuliana.

" Boleh Bapak periksa bokong neng? " Tanya Pak Darmin berusaha untuk meminta izin.

* Iya, Pak sekalian obatin takut nanti jadi lebih parah. " Jawab Yuliana

" Sekarang Neng tengkurap biar bapak obatin ya neng. " Perintah Pak Darmin. Yuliana pun menuruti apa yang dikatakan pak Darmin. Dengan posisi tengkurap Pak Darmin mulai memegang pantat Yuliana

" Pantatnya semok bener, Akhirnya aku bisa memegang pantat semok mu Yul. " Pikir Pak Darmin sambil tersenyum

Pak Darmin mulai memijat pantat Yuliana dan sedikit meremas pantatnya di luar celana pendek Yuliana. Merasa kurang puas hanya memegang dari luar Celananya Pak Darmin berusaha lebih jauh dengan mengangkat kaos Yuliana yang basah mulai memijat ke pinggang dan ke punggungnya.

" Neng, Buka Kaosnya ya soalnya basah lagi bapak sulit mengurut punggung neng kalau masih pakai kaos. " kata Pak Darmin menginginkan yang lebih dari Yuliana.

" oohh, Iya Pak. " Jawab Yuliana sambil melepas kaosnya sekarang terlihat BH Yuliana berwarna merah dan Kulit punggung yang mulus.

Pak Darmin pun mengurut punggung Yuliana yang putih mulus dengan minyaknya membuat terlihat mengkilat. Pak Darmin mulai mendudukin kaki pahanya sambil terus mengurut punggung Yuliana. Nafsu birahi Pak Darmin pun mulai meningkat dan kontolnya mulai keras.

" Neng, Sekarang duduk bersila bapak mau pijitin kepala neng biar ga pusing. " perintah pak Darmin. Yuliana mengikuti apa yang diperintahkan pak Darmin. pak Darmin mulai memijat Kepalanya Yuliana dengan lembut membuat nafsu birahi Yuliana meningkat ketika pak Darmin memijat leher Yuliana. " Ahhhh, Stttttttt, Geli banget Pak. " desah Yuliana. Melihat Yuliana sudah bergairah, dari belakang Pak Darmin mulai mejilatin leher Yuliana. Melihat tidak ada penolakan dari Yuliana Pak Darmin pun makin berani menciumin leher Yuliana dan membuat bekas cupangan di lehernya. Jari Pak Darmin mulai masuk ke Kedalam celana Yuliana dan memasukan jarinya ke dalam memek Yuliana.

" Aahhhhh, Pak geli banget sudah cukup Pak. * Nafsu birahi Yuliana mulai meningkat

Mendengar rintihan Yuliana Darmin makin berani. ia melepas kancing BH Yuliana sehingga terlepas dari dari dadanya Yuliana. Darmin melepas BH Yuliana dan mulai meremas-remas dadanya dengan kasar.

"Aaahhhh, Pak Sakit jangan kasar dong" desah Yuliana.

Darmin mulai melepas kaos singletnya dan celana pangsinya hanya menggunakan celana dalam saja. Terlihat benjolan besar di celana dalam pak Darmin. Sambil menempelkan benjolan besar di punggung Yuliana dari terus meremas dada Yuliana dengan kasar dan putingnya Yuliana pun tak luput dari keganasan Darmin. Darmin sambil menjilat leher dan telinga Yuliana.

Setelah puas membuat cupangan di leher Yuliana. Pak Darmin merubah posisi duduk berhadapan dengan Yuliana dan mulai melepas celana pendek Yuliana sehingga hanya mengenakan CD saja. Darmin mulai mencium bibir Yuliana yang merah dengan nafsunya sampai bibir Yuliana pun di gigitnya. Yuliana dengan posisi duduk di paha Darmin membuat memek yang masih terbungkus CD merah menempel dengan kontol Darmin yang di dalam kolornya.

Darmin mulai melahap buah dada Yuliana dengan rakusnya. Ia pun memberi cupangan di buah dada Yuliana. Puting Yuliana pun di hisap nya dengan rakus.

Setelah puas dengan buah dadanya, Darmin berdiri mulai melepas kolornya. Terlihat kontolnya begitu besar dan keras di tempelkan kemulut Yuliana. Yuliana mulai mengulum kontolnya Darmin. Darmin mulai megang kepala Yuliana sambil mengerakan ke arah kontolnya. Walaupun Darmin sudah berumur namun untuk urusan sex sangat tangguh.

Setelah puas kontol di kulum Yuliana, Darmin mencium kembali bibir Yuliana

"Cuhhh, telan ludah ku. " kata Darmin meludah ini mulut Yuliana sambil tertawa.

" Bagus, neng Cantik yang penurut. " kata Darmin melihat Yuliana menelan ludah Darmin.

Setelah itu Darmin memganti posisi, Yuliana terlentang di bawah dan Darmin mulai memasukan kontolnya kemulut Yuliana. Sambil melepas CD merah Yuliana Darmin mejilatin memek Yuliana dengan posisi 69, Darmin yang berada diatas.

" Memek neng Yul, memang enak dan harus. " kata Darmin sambil terus menjilati memek Yuliana.

"Aahhhhh, Pak . Jangan di gigit itilnya. " Jerit Yuliana ketika itilnya di gigit oleh Darmin

" hehehehe sudah nikmati aja neng kontol bapak ini, ngentot mulut neng memang enak banget" kata Darmin Sambil mendesah.

" Sekarang bapak mau perawatan neng yaa? " tanya Darmin.

Yuliana hanya mengangguk tanpa menjawab sepatah kata pun. Darmin mulai melebarkan paha Yuliana dan kontolnya masuk kedalam memek Yuliana.

"Aahhhhhh,,, gede banget pak kontolnya. " Jerit Yuliana. Darmin yang menyadari Yuliana sudah tidak perawan lagi mulai mengenjotnya dengan kasar.

" Ternyata neng sudah tidak perawan ya.?? Siapa cowok yang pertama ngentot kamu.?? * tanya Darmin dengan membentak kesal karena kecewa bukan dia yang mendapatkan keperawananya.

" aaaaahhhh, sakit pak jangan kasar mainnya." Yuliana merasa kesakitan dengan permainan kasarnya Darmin.

" Dasar lonte belum nikah sudah ga perawan. " Dengan perasaan kesal Darmin menyodok memek Yuliana dengan kasar sampai mentok ke kontolnya ke memek Yuliana.

Setelah puas dengan posisi biasa, Darmin membalikan tubuh Yuliana dengan kasar. Dia ingin menyodok dari belakang dengan gaya dogy style.

Plak.. Plak.. " Rasakan lonte kontol besar ini, jawab jujur enak ga kontolku ini.? " Sambil mengampar pantatnya Yuliana dengan keras.

" Enak banget Pak Kontolnya, Tolong Pak jangan kasar. " kata Yuliana dengan memohon.

Sambil mengenjot memek Yuliana Darmin memasukan jari telunjuknya ke dada lubang pantatnya Yuliana yang masih sempit.

" heh, lonte lubang bool lo sudah pernah di sodok kontol belum? " Tanya Darmin

" Tolong Pak jangan masukin ke lubang pantat Yuli. " Yuliana memohon agar tidak di sodomi oleh Darmin.

" aaahhh bentar lagi mau keluar ini, rasakan pejuh ku ini.aaaaahhhhh." croot.. Croot. Croot keluar semburan sperma Darmin kepada memek Yuliana sampai keluar di bibir memeknya saking banyaknya sperma yang di keluarkan Darmin.

" akhirnya aku bisa merasakan memek mu lonte. " Sambil tersenyum dan menyalakan rokok kretek. Yuliana pun terbaring lemas.....

****
Setelah 1 jam Kemudian Darmin menyuruh Yuliana nungging dan mulai mengelosin lubang pantat Yuliana dengan minyak yang ia bawa tadi.

" Pak tolong jangan masukin ke pantat. " rengek Yuliana melihat Darmin mulai mengelosin lubang pantat Yuliana agar licin.

" hehehehe biar kamu mengingat Darmin yang pertama memerawani lubang pantat kamu. " sambil tertawa dari mulai menempel kontolnya di lubang pantatnya Yuliana.

" aaahhhh.. Pak sakit banget, sudah setop jangan di teruskan. " Permintaan Yuliana sambil menangis

Darmin pun tanpa memperdulikan permintaan Yuliana terus berusaha memasukkan kontolnya ke dalam lubang pantat Yuliana

Pelan tapi pasti sedikit-sedikit kontolnya Darmin mulai memasuki lubang pantat Yuliana

Blesss kontol Darmin pun masuk ke dalam lubang pantat Yuliana" aahhhhhhh.... Ooohhhhhh... Sakit banget pak cepet cabut pak.

" heheheheh akhirnya bisa merawani pantat lo juga, Sebelum di masukin orang lain biar gw duluan yang merasain pantat lo. " Dengan senyum puas Darmin mendiamkan barang kontolnya di dalam memek Yuliana agar lubang pantatnya terbiasa dengan ukuran kontolnya.

Sekitar 10 menit Darmin mulai memompa kontolnya di lubang pantatnya Yuliana.

" Aahhhhh enak banget lebih sempit di bandingkan memek lo" kata Darmin dengan senyum kepuasan.

Tak berapa lama Darmin pun mengeluarkan spermanya di lubang pantatnya Yuliana dan mereka terkulai lemas tidur tanpa mengenakan kain sehelai pun.

Di Jendela Kontrakan Yuliana terlihat Manto sedang mengintip dan dengan kesal dia pergi ke kontrakannya.

" Tua bangka sialan, gw kalah cepet dari dia. * gerutu Manto sambil masuk ke dalam kontrakannya
 
*PERJALANAN BIRAHI*
Tokoh dalam cerita:
Yuliana : Usia 21 tahun Mahasiswi Keperawatan memiliki wajah Indo Arab berkulit putih bersih

Darmin : Pemilik Kontrakan Usia 60 tahun berperawakan kurus dan berkulit hitam

Manto : Tetangga Kontrakan Yulina Usia 40 tahun berperawakan gemuk dan memiliki berewok

Yadi : Usia 40 tahun memiliki gangguan jiwa berbadan kurus dan berkulit hitam lusuh

Aki Sukri : Usia 68 tahun tahun seorang buruh tani berperawakan kurus kering. Berkulit hitam, dan bergigi ompong

Bu Salwa : Pemilik klinik di Desa terpencil tempat Yuliana melaksanakan KKN



Yuliana sedang mempersiapkan barang-barangnya dan bersiap untuk Kembali ke tempat KKN nya, Setelah di beri Kesempatan untuk libur oleh Bu Salwa sekitar 1 Minggu. “Mah,Yuli pamit berangkat dulu ya!” Yuliana berpamitan kepada Ibunya untuk berangkat Kembali ke tampat KKN. “Iya,Nak hati-hati di jalananya, dan jaga diri baik-baik ya.” Kata Ibu Yulina memberikan nasihat kepada putri semata wayangnya. Yuliana pun bergegas berangkat dengan menggunakan Bis Kota Antar Provinsi.

Setelah perjalanan hampir menempuh sekitar 5 Jam akhirnya Yuliana pun sampai ke terminal di Kota X. Untuk menuju ke lokasi tempat Yuliana melaksanakan KKN Yuliana harus melanjutkan menaiki kendaraan umum Elf karena lokasi lumayan jauh dari terminal sekitar 2 jam perjalanan. Pada saat mau menaiki bis elf kondisinya cukup penuh namun kernet memaksakan untuk masuk supaya dapat mengejar setoran. “geser dikit pak masih muat satu lagi.” Kata Kernet Elf kepada bapak tua yang duduk di paling belakang. Bapak tua pun mengeser duduknya hanya menyisakan sedikit tempat duduk. “Ayo,Neng masuk masih cukup di belakang!” Kata Kernet Kepada Yuliana. Yuliana pun masuk mengambil tempat duduk yang belakang, karena tempatnya sudah over kapasitas akhirnya Yuliana pun duduk dipangkuan bapak tua tersebut.

Elf yang ditumpangi Yuliana pun akhirnya jalan, Yuliana yang sedang duduk di pangkuan bapak tua tersebut merasakan ada sesuatu yang menonjol yang menempel di pantat Yuliana. Yuliana sedikit melirik ke arah belakang meliat bapak tua tersebut Nampak keliatan santai namun Yulina merasakan burung bapak tua tersebut sedang berdenyut. Yuliana pun mencoba tenang seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Di tengah perjalanan kernet Elf pun mulai menagih ongkos, Yuliana pun membuka tas nya namun dompet Yuliana yang berisikan uang hilang. Yuliana mulai was-was karena dompetnya kemungkinkan kecopetan di bis antar provinsi. “Kenapa neng, Kok keliatan bingung?”Tanya bapak tua tersebut. “Anu Pak,Kayanya dompet saya kecopetan pak.” Jawab Yuliana yang masih cemas. Kernet bis masih menunggu pembayaran ongkos dari Yuliana dengan menatap Yuliana dengan sinis. Kemudian bapak tua tersebut mengeluarkan uang 50.000 dan membayarkannya ke kernet tersebut. “ 2 orang yaa” kata bapak tua tersebut sambil menunjuk ke arah Yuliana. Kernet pun langsung mengambil uang yang bapak tua berikan. “Makasih Pak, dah bantu saya nanti uang ya saya ganti yaa pak.” Kata Yuliana ke bapak tua tersebut. “Ga usah neng, neng kan dalam kesulitan,” kata bapak tua tersebut sambil terseyum.

Karena perjalanan lumayan jauh untuk sampai tujuan, Yuliana sekali-kali melihat wajah bapak tua tersebut kelihatan sedang tertidur. Namun Yuliana merasakan kontol bapak tua tersebut terus berdenyut dan mengeras. Ternyata bapak tua tersebut bukanya tertidur akan tetapi sedang merasakan gesekan pantat Yuliana. Bapak tua tersebut dengan sengaja menggesek-gesekan kontolnya dipantat Yuliana, Tiba-tiba Yuliana merasakan kendutan dari kontol bapak tua tersebut dan merasakan ada cairan yang keluar. Yuliana merasakan ada yang basah dan lengket di celana jeannya, “Sialan tua bangka keluarin spermanya sampai tembus ke celana.” Pikir Yuliana dalam hati namun tidak berani marah dan pura-pura seolah tidak terjadi apa-apa.

“Kiri Pak depan!!!” Teriak Yuliana. Setelah mobil Elf berhenti Yuliana pun turun dari kendaraan dan Bapak tua pun ikut turun juga. Setelah mobil Elf jalan Kembali meninggalkan Yuliana dan bapak tua tersebut. “ Neng, Mau kemana?” Sapa bapak tua tersebut menujukan sikap yang ramah. “ ehh,Aku mau ke klinik Ibu salwa Pak.” Jawab Yuliana. “Neng Kerja disana ya?” tanya bapak tua lagi. “ engga pak, aku masih kuliah cumin sedang tugas lapangan di klinik Bu Salwa.” Jawab Yuliana. “ohh,iya neng bukanya klinik Bu Salwa masih jauh neng harus pake ojek lagi kesana?” Tanya bapak tua yang nampaknya tau lokasi tempat klinik bu Salwa. “Iya sih, tapi mau gimana lagi pak.” Jawab Yuliana. “Bukan begitu neng, bukannya neng kecopetan dompet juga uang neng? Trus neng naik ojek bayar pakai apa neng?” tanya bapak tua mengingatkan Yuliana dompetnya yang hilang. Yuliana pun hanya diam sambil berpikir. “Begini aja neng, gimana kalua neng mampir dulu ke rumah bapak nanti bapak antar ke tempat klinik Bu Salwa kebetulan klinik Bu salwa dekat dengan kebun punya bapak neng dan rumah bapak ga jauh kok dari sini.” Bapak tua tersebut memberikan tawaran kepada Yuliana. Yuliana pun berpikir sejenak dan merasa itu solusi yang terbaik dibalik musibah yang Yuliana alami. “ ehhh, boleh sih pak kalua ga ngerepotin bapak.” Jawab Yuliana. “ engga kok neng, nama saya Sukri neng biasa orang sini manggilnya ki Sukri, Kalau neng sendiri siapa Namanya kalua boleh tau?” Tanya Ki Sukri dengan ramah. “Nama Saya Yuliana pak, boleh panggil Yuli. “ Jawab Yuliana. “Neng Yuli jangan panggil bapak dong, enakan panggil ki sukri aja atau sukri juga ga apa-apa neng.” Kata Ki Sukri. “ ya sudah aku manggil Ki aja ya biar gampang.” Jawab Yuliana. “Iya neng manggil ki juga boleh, aki kan dah kakek-kakek neng.” Kata Ki Sukri sambil tersenyum melihatkan giginya yang sudah ompong yg menyisakan hanya 2 gigi saja di depan. Ki Sukri pun ngobrol dengan Yuliana sambil berjalanan menuju ke rumah ki Sukri.

Selang 15 menit berjalan sambil ngobrol panjang lebar akhirnya sampai di rumah ki Sukri yang nampak sederhana dan masih menggunakan dinding bilik terlihat kurang terawat. “ini neng gubuk aki, maaf ya kalau rumah aki berantakan.” Kata Ki Sukri. “ga apa-apa Ki, Aki disini tinggal sama siapa?” Tanya Yuliana karena dirumah ki Sukri tidak keliatan siapa-siapa lagi.” “Aki tinggal sendiri neng disini, istri aki sudah meninggal 10 tahun yang lalu sedangkan anak aki 3 orang semuanya tinggal di kota.” Jawab Ki Sukri dengan muka keliatan bersedih. Ki Sukri pun mempersilahkan Yuliana duduk di balai halamannya. Ki Sukri masuk ke dalam rumah dan membawa 2 gelas air teh hangat. “Silahkan Neng minum dulu, aki mau keluarin motornya dulu.” Kata Ki Sukri sambil masuk Kembali ke dalam rumah dan mengeluarkan motor bututnya. Yuliana pun meminum air teh yang di suguhkan Ki Sukri sambil menunggu ki Sukri yang sedang menghidupkan motornya. Setelah motornya berhasil dinyalakan Ki Sukri pun langsung mengajak Yuliana untuk Jalan. “Ayoo, Neng naik takut hujan soalnya sudah mendung neng”. Kata Ki Sukri. Yuliana pun sambil melihat ke langit berjalan menuju motornya ki Sukri. Yuliana pun naik diboceng oleh Ki Sukri.

Diperjalanan tiba-tiba hujan turun cukup deras dan Ki Sukri pun memutar balikan motor nya menuju Kembali ke rumahnya. Setelah sampai di depan rumahnya ki sukri pun mengajak Yuliana masuk ke dalam rumahnya. “ Ayoo neng masuk ke rumah aki, petir nya gede banget”. Yuliana masuk ke dalam rumah ki Sukri yang masih berlantaikan tanah. Yuliana pun duduk di kursi kayu sederhana di ruang tamu. “ maaf neng cuaca tidak mendukung kalau dilanjutkan takut bahaya soalnya sering banget disini longsor sama pohon tumbang kalau lagi hujan makanya aki putuskan balik ke rumah.” Kata ki Sukri walaupun dalam hatinya ki Sukri cuaca mendukung buat bisa berduaan dengan Yuliana. Yulina pun hanya mengangguk dan keliatan ke dinginan karena pakaian sudah basah. Ki Sukri pun masuk ke dalam kamarnya dan menganti pakaiannya yang sudah basah dengan kaos dan sarung. Ki Sukri pun mengambilkan handuk buat Yuliana untuk mengeringkan badanya yang basah kuyup. “Neng, bawa baju salin ga?” Tanya Ki Sukri. “Engga Ki, Pakaian ada di kontrakan semuanya.” Jawab Yuliana sambil mengeringkan badan nya dengan handuk yang KI Sukri berikan. “Kalau bajunya basah neng bisa sakit nanti, Kalau mau neng pakai samping milik mendiang istri aki.” Usul ki Sukri. Yuliana berpikir kalau pakaian basah bisa masuk angin apalagi hujan masih deras ga mungkin untuk melajutkan perjalanan. Ki Sukri pun membawakan kain samping bermotif batik coklat ke Yuliana. “Neng Kalau mau ganti bisa di kamar mandi sekalian mandi juga ga apa-apa neng.” Kata KI Sukri. Yuliana pun membuka kerudung ya terlihat rambutnya yang panjang membuat ki Sukri salah tingkah. Yuliana pun pergi ke kamar mandi sambil membawa samping yang diberikan oeh Ki Sukri.

Setelah Selesai mengeringkan badannya dan menggunakan samping yang di berikan oleh Ki Sukri, Yuliana Kembali ke ruang tamu. Melihat Yuliana memakai kain samping dipakai kaya kembem yang terlihat bagian tubuhnya yang putih membuat nafsu birahi Ki Sukri meningkat, matanya tak lepas memandangi tubuh Yuliana yang terlihat seksi menggunakan samping. Yuliana yang merasa risih melihat pandangan ki Sukri akhirnya memutuskan untuk membuka obrolan dengan ki Sukri. Setelah ngobrol ngalor ngidul namun hujan belum ada tanda-tanda berhenti, “neng Yuli kan habis perjalanan jauh mendingan istirahat dulu aja di kamar aki sambil menunggu hujan reda.” Kata Ki Sukri. Yuliana pun yang merasakan badannya letih akhirnya menerima tawaran untuk rebahan dulu sejenak di kamar ki Sukri. Yuliana pun masuk ke kamar ki Sukri yang hanya ditutup tirai yang lusuh dan ternyata ki Sukri tidur di balai tanpa Kasur. Yuliana pun duduk disamping balai kamar ki Sukri sambil melihat sekeliling kamar yang kecil dan bocor di atapmya. Ki Sukri pun duduk di samping Yuliana. Ki Sukri bercerita bahwa dia merasa kesepian sejak di tinggal oleh istrinya. Yuliana yang merasa simpati memeluk Ki Sukri dengan tujuan untuk meringankan kesedihan. Akan tetapi yang di perbuat Yuliana malah membangkitkan nafsu birahi ki Sukri. Ki Sukri yang memakai sarung tanpa celana dalam terlihat menonjol berdiri dan Ki Sukri pun mulai memeluk Yuliana dengan kencang. Ki Sukri membaringkan Yuliana di balai dan menindih tubuh Yuliana. “Aki, mau ngapain?” Bentak Yuliana yang kaget dengan perbuatan Ki Sukri. “ Aki sudah ga tahan neng liat tubuh neng.” Kata Ki Sukri dengan napas terengah-engah penuh nafsu. Wajah Ki Sukri dan Yuliana pun saling berhadapan dengan posisi tubuh Yuliana yang di tindih oleh Ki Sukri. Ki Sukri mulai mencium bibir Yuliana dengan rakus sambil menggesakan kontolnya yang masih didalam sarung ke memek Yuliana yang tidak memakai CD hanya tertutup oleh kain samping. “Neng bukan tadi pas di elf neng merasakan kontol aki dan sepertinya neng menikmatinya.” Kata Ki Sukri mengingatkan Yuliana kejadian di mobil Elf. Ki Sukri mulai melepaskan kaos nya dan sarung nya hingga terlihat kontolnya yang besar dan hitam berdiri tegak, Ki Sukri pun merubah posisi dan memasukan kontolnya ke dalam mulut Yuliana dan mulai mengangkat kain samping nya sehingga memek Yuliana terlihat depan mukanya ki Sukri. Ki Sukri mulai menjilati memek Yuliana dengan rakus sementara kontolnya mengenjot mulut Yuliana dengan posisi 69. Setelah puas dengan posisi 69 Ki Sukri mulai menarik kain samping Yuliana sehingga tanpa sehelai kain pun menutup tubuh Yuliana. Dengan rakus Ki sukri mengisap tetek Yuliana sambil jarinya mengobok-obok memeknya Yuliana, Yuliana pun mulai menikmati permainan dari Ki Sukri. “Aahhhh..ahhhhh ki enak banget”, Yuliana sudah mulai terbawa suasana. “he,,hhe,,,hee aki beruntung bisa ngerasain memek neng yuli” sambil menjilati leher Yuliana dan menciumnya sampai merah . “Neng boleh kan kontol aki masukin ke memek neng.” Tanya Ki Sukri sambil menggesek-gesekan kepala kontol nya di bibir memek Yuliana. “Iyaa..Ki Masukin kontol aki.” Desah Yuliana. Ki Sukri pun mulai memasukan kontolnya ke dalam vagina Yuliana. “aaahhh…ki sakit kontol nya ke gedean” desah Yuliana. “Akhirnya aki bisa ngentot memek kamu sayang.” Sambil mengenjot Yuliana dengan keras. Hampir setengah jam ki Sukri mengentot memek Yuliana. “ Sayang terima lah pejuh aki ahhhh…ahhhhhh….ahhhhh.” Ki Sukri pun mengeluarkan spermanya di dalam Rahim Yuliana. Yuliana terkelulai lemas tidur di samping Ki Sukri di bawah rintikan hujan.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd