Ku tidurkan lagi sari, mata nya sayu, menatap dengan senyiman manis, membuatku semakin horny.
Ku kangkangkan kaki nya, perlahan ku ciumi paha nya sampai ke memeknya. Saat lidahku menyapu belahan memeknya, kakinya sedikit merapat, menekan kepalaku. Langsung ku benamkan wajahku ke memeknya. Kujilati itilnya, dia menjambak rambutku "ahhhhmmm shhh enaaaakk shh ahhhhh" desahnya. Ku masukkan juga lidahku ke lobangnya, ku tusuk2 memeknya dgn lidahku. Tangan ku yg satu meraih payudaranya, dan yg satu menggesek2kan itilnya.
Tak sampai lima menit, tubuhnya mulai bergetar, "auhhsssss ahhh enaaak bgt, kamu jahaat ahhhh". Desahannya yg mulai berani tanpa memikirkan volume suara membuatku semakin nafsu mempercepat sedotan dan jilatanku, kini kedua tangan ku meremas2 nenen nya sambil sesekali menarik pentilnya.
"Ahhhssztahh aku mau keluarrrrr ahhh"
Pantatnya mendorong, pahanya menjepit kepala ku, dan badannya bergetar. Tapi saat dia hampir keluar, ku cabut kepalaku. Aku langsung menghentikan semua aksiku. Aku hanya menatap wajahnya "ke kenapa berhenti, aku udah hampir keluar ahh". "Gpp aku cuma mau lihat wajahkamu hehe". Terlihat wajah sebal yg menggemaskan. Aku lanjutkan lagi setelah getaran tubuhnya sedikit berkurang.
Tanpa start yg pelan, langsung ku hisap dan gigit itilnya, tangan ku menarik2 pentilnya, dia bergetar lagi, pantatya mendorong2 wajahku. Ku hisap kuat itilnya. "Auhssshh aku mau kheluaarr ahhh". Saat pahanya mulai menjepit kuat, ku cabut lagi kepalaku, dan tiduran disampingnya.
Dia tersadar dan menatapku dengan tatapan tajam walaupun badannya masih sedikit bergetar krna orgasme yg tertahan. ku lumat bibirnya agar ia tak sempat protes, tapi tak ku sentuh tubuhnya. Ia meraih penisku, dan mengocokkan nya. Ku peluk dia, posisi kami menyamping, saling berhadapan. Saat getaran orgasme tertahan td mulai berkurang, dengan kasar ku remas2 buah dada nya, ku tindih tubuhnya, dengan nafsu dia menggesekkan memeknya ke penisku. "Awas kalo buat nanggung lagi, aku gigit kamu" ucapnya gemas. "Hehe, gigit doang sih aku gk takut". Ku lumat lagi bibirnya, tangan ku mulai menarik2 lagi pentilnya, sambil meremas2 buah dadanya, ku gesekkan kuat memeknya.
"Emhh emhh hhahh" desahnya tertahan bibirku.
Dengan kasar ku gesekkan penisku, tapi aku masih belum puas dgn permainan ku. Tiba2 saja aku menghentikan gerakan menggesek itu dan mengangkat sedikit pantatku agar kontolku tidak mengenai itilnya, kali ini dengan kesal dia menggigit lidahku yg masih bermain dimulutnya.
"Kamu jahat bgt, padahal dikit lagi hah ahh"
Aku hanya tertawa, dan langsung memasukkan kontolku dengan perlahan, memeknya sudah sangat basah, tapi entah krna nafsu atau apa, aku merasa memeknya benar2 legit, meski tidak sekuat gigitan memek yeni, tapi memeknya punya empotan yg membuat ku merasakan nikmat bahkan saat kontolku masih masuk setengah. Dan kadar beceknya juga tidak sampai mengganggu kenikmatan. Terus kudorong perlahan hingga ambles, dan kepala penisku seperti membentur sesuatu, mungkin rahimnya.
"Ohh enakk bgt, punya kamu gede, pas banget sama aku, pntesan yeni tergila-gila sama kamu" dengan ganas dia menciumiku dan menggoyangkan pantatnya meminta aku memompa.
"Memek kamu juga enak bgt, gk nyangka walau udah punya anak tp memek kamu bener2 enak".
Langsung ku pompa dengan kasar. Ku hentakkan dengan kuat setiap kali mendorong ke dalam, "auhh ohhhh enaaaakkk" pekiknya. Andai ada penghuni kos yg lain, sudah pasti kami akan ketahuan, kali ini dia benar2 menjerit.
Ku jilati nenenya, ku hisap bergantian kiri dan kanan, sambil ku gigit sesekali.
Baru sekitar 15 menit, sari bergetar hebat, dia benar2 bergetar tak terkontrol, ku pompa dengan kecepatan maksimalku.
"Ahhh akhuuh oooohhhhhhhh ohhhh ohhhh". Memeknya menyemprot beberapa kali tanpa sempat ia menyelesaikan kalimat nya. Tanpa menghentikan gerakan, ku pompa terus dengan dengan kecepatan tinggi, belum satu menit memeknya menyemprot dan memeras kuat kontolku, memeknya merapat lagi dan sari orgasme lagi untuk kali kedua.
"Aihhhhh aijhh ahhhhhhhhhhhhh" jeritannya kali ini benar2 membuat ku sedikit khawatir ketahuan.
Krna sudah tanggung, kontolku juga sudah ingin keluar. Kali ini aku tetap melakukan hal yg sama, aku tetap memompa tanpa jeda walau dia sehabis orgasme, dia menjerit jeritt "aahhhhhahhhh" dia menggigit kuat sehingga terdengar bunyi giginya beradu, ku fokuskan menghisap pentilnya sambil memompa.
Kali ini badannya bergetar hebat lagi, ku maksimalkan pompaan ku, terdengar suara saat selangkangan kami beradu. "Amphhunnn ahhhhhhhhhhhh" dia orgasme lagi , dan disaat yg sama aku merasakan empotan yg berbeda dari sebelumnya, benar2 membuat penisku seperti terjepit, sensasi yg sangat nikmat ini berhasil menjebol pertahananku "ohh shitt ahhhhhh". Aku tak bisa menahan erangan ku, dan crot crot crot beberapa kali peju ku menembak kuat ke liang memeknya. aku terjatuh lemas ke badannya. Yeni masih belum sadar dari kenikmatan orgasme nya. ada sedikit senyum di wajahnya yg sangat merah. Dan entah sadar atau tidak, air mata nya berlinang, seperti menangis.
Kami terdiam dalam posisi ini beberapa saat, mengatur nafas.
"Hah hah, mas lain kali kamu kasih aku lagi ya, aku rela gimana aja asal kita bisa gini lagi, itu tadi bener2 ngentot yg paling enak yg aku rasain seumur hidup" mohonnya sembari memelukku erat.
Ku cupang dada nya, "Hehee, apa aja yakin?gapapa kalo harus berbagi waktu dengan yeni kan? Aku gak mau rahasia kita ada yg tau"
"Iya sayang, apa aja, pokoknya aku pengen kamu terus kasih aku begini, muahh" ucapnya sambil mencium ku.
Tak berapa lama sari dan aku tertidur sambil berpelukan, walaupun harus beralaskan sprei yg basah dan lengket.
Benar2 malam yg beruntung, pikirku sesaat sebelum tertidur.