kosonk
Semprot Kecil
- Daftar
- 12 Mar 2011
- Post
- 55
- Like diterima
- 187
Ini sambungan kisah ane waktu merantau ke batam gan.
Hari itu aku sampai dibatam, dan dijeput dengan taksi oleh abang kandung si kirol, teman ku yg sama2 ingin mengadu nasib.
Kami di berikan sebuah kamar di kontrakan miliknya. Abang si kirol ini seorang pengusaha kuliner yg cukup sukses di kota batam. Punya beberapa outlet di pusat kota. Dan kontrakan ini berada di sekitaran daerah Legenda. Pagi nya kami sarapan, berbicara dan ikut membantu abangnya. Untuk sementara sambil melamar kerja, aku dan kirol berniat membantu abngnya, agar tidak merepotkan. Apalagi aku yg bisa dikatakan menumpang dgn kirol.
Seminggu berlalu kami mulai mengikuti beberapa wawancara pekerjaan. Waktu terasa semakin lambat berlalu.
Tapi aku punya sebuah pemandangan indah yg menjadi penghibur saat sore dikala pulang dari melamar kerja. Dia adalah yeni, tetangga sebelah kos kami. Aku berkenalan dengan nya sejak hari pertama tiba. Yeni bekerja di salah satu karaoke elit di batam. Berusia sekita 20 tahun, Tubuhnya tidak terlalu tinggi, hanya 160 cm, langsing, putih bersih, dan yg paling mencuri perhatian, pantatnya yg seperti bebek. Setiap kali mengobrol dengan nya, sering kali aku mencuri pandang krna di sering memakai celana pendek yg ketat ketika di kos.
Seminggu kemudian aku stress krna sekian banyak yg menginterview, tak satu pun yg memberikan kabar. Seharian aku uring2an krna semakin tidak betah, ditambah kondisi keuangan yg menipis, tabungan ku pun mulai ku ambil sedikit demi sedikit.
Malam harinya aku mengajak kirol membeli beberapa botol bir, menenangkan pikiran. Kami terus mengobrol sampai kirol ketiduran, dan aku masih memandangi langit, kamar kami berada di lantai 2 kos2 an ini. Aku terkejut ketika mendengar suara perempuan menjerit, suara yg sepertinya aku kenal, Yeni, tetangga ku yg seksi.
Aku berlari ke arah suara itu, ternyata dugaanku benar, yeni terjatuh dari tangga. "Gapapa yen?" Tanyaku sambil membantunya berdiri. "Gpp kok bg, cuma agak nyeri dipergelangan kaki, aku kebanyakan minum jadi gk sengaja jatuh, padahal baru mau naik tangga hehe".. Ku pegang bahu nya, sambil membantunyaberjalan ke kamar. Didepan pintu kamar dia membuka tas untuk mengambil kunci, aku lihat ada banyak uang ratusan ribu, 10 juta mungkin, krna uang itu msh terikat rapi, seperti dari bank. Aku dudukkan dia dan mengambil airbputih. "Makasih ya bg, hehe, jd menyusahkan" "Iya gpp kok, aku balik ke kamarku dulu ya, ngantuk hehe" kata ku. "Iya bg, makasih ya". Dengan merapatkan pintu, tiba2 aku berpikir, tiba2 saja aku membayangkan tubuh yeni, malam itu yeni memakai kemeja tipis, dgn tangtop didalamnya, dan rok mini yg membuat paha nya terekspos dgn mudah, plus pinggul yg bener2 seperti bebek, sungguh pemandangan yg tak pantas untuk dilewatkan.
Keesokan pagi nya aku duduk melamun, didepan pintu kontrakan, hari ini hari minggu, tak ada jadwal interview atau melamar kerja. Hari yg membosankan pikirku. Aku meilhat seorang ibuk tua keluar dari kamar yeni, iseng aku pura2 lewat didepan kamarnya, dan tiba2 yeni memanggil, mengajak ku sarapan. Ibuk tadi ternyata tukang pijat langganan yeni, memijat kaki nya yg sakit, sekalian diminta yeni membelikan nya sarapan. Yeni sedikit berbau minyak urut, tapi ada yg aneh dgn baju tidurnya, aku menduga yeni tidak memakai Bra. Tapi aku tak berani memperhatikan nya, takut suasana jd canggung. Kami bicara panjang lebar, ternyata yeni berasal dari kota yg sama dgn ku. Yeni juga bercerita tentang pekerjaan nya. Dia telah bekerja di karaoke itu sekitar 10 bulan.
Esoknya aku berangkat untuk tes kesehatan, pagi2 aku ditelpon oleh pihak perusahaan yg ku lamar, perusahaan pengelola sebuah hotel berbintang. Aku melamar sebagai staff perkantoran. Seminggu kemudian aku diterima, pagi2 sekali aku sudah bersiap berangkat bekerja, kirol msh mengikuti tes kesehatan di perusahaan lain. Saat lewat didepan kamar yeni, "cie selamat ya bg, ntar gajian pertama traktir ya" kata yeni yg sedang menyapu lantai kanar nya, "Iya yen, tau darimana kali aku udah kerja?" "Nebak aja td hehe, gak taunya bener, berarti gajian pertama traktir ya" "oke siap". Aku berangkat
Hari itu aku sampai dibatam, dan dijeput dengan taksi oleh abang kandung si kirol, teman ku yg sama2 ingin mengadu nasib.
Kami di berikan sebuah kamar di kontrakan miliknya. Abang si kirol ini seorang pengusaha kuliner yg cukup sukses di kota batam. Punya beberapa outlet di pusat kota. Dan kontrakan ini berada di sekitaran daerah Legenda. Pagi nya kami sarapan, berbicara dan ikut membantu abangnya. Untuk sementara sambil melamar kerja, aku dan kirol berniat membantu abngnya, agar tidak merepotkan. Apalagi aku yg bisa dikatakan menumpang dgn kirol.
Seminggu berlalu kami mulai mengikuti beberapa wawancara pekerjaan. Waktu terasa semakin lambat berlalu.
Tapi aku punya sebuah pemandangan indah yg menjadi penghibur saat sore dikala pulang dari melamar kerja. Dia adalah yeni, tetangga sebelah kos kami. Aku berkenalan dengan nya sejak hari pertama tiba. Yeni bekerja di salah satu karaoke elit di batam. Berusia sekita 20 tahun, Tubuhnya tidak terlalu tinggi, hanya 160 cm, langsing, putih bersih, dan yg paling mencuri perhatian, pantatnya yg seperti bebek. Setiap kali mengobrol dengan nya, sering kali aku mencuri pandang krna di sering memakai celana pendek yg ketat ketika di kos.
Seminggu kemudian aku stress krna sekian banyak yg menginterview, tak satu pun yg memberikan kabar. Seharian aku uring2an krna semakin tidak betah, ditambah kondisi keuangan yg menipis, tabungan ku pun mulai ku ambil sedikit demi sedikit.
Malam harinya aku mengajak kirol membeli beberapa botol bir, menenangkan pikiran. Kami terus mengobrol sampai kirol ketiduran, dan aku masih memandangi langit, kamar kami berada di lantai 2 kos2 an ini. Aku terkejut ketika mendengar suara perempuan menjerit, suara yg sepertinya aku kenal, Yeni, tetangga ku yg seksi.
Aku berlari ke arah suara itu, ternyata dugaanku benar, yeni terjatuh dari tangga. "Gapapa yen?" Tanyaku sambil membantunya berdiri. "Gpp kok bg, cuma agak nyeri dipergelangan kaki, aku kebanyakan minum jadi gk sengaja jatuh, padahal baru mau naik tangga hehe".. Ku pegang bahu nya, sambil membantunyaberjalan ke kamar. Didepan pintu kamar dia membuka tas untuk mengambil kunci, aku lihat ada banyak uang ratusan ribu, 10 juta mungkin, krna uang itu msh terikat rapi, seperti dari bank. Aku dudukkan dia dan mengambil airbputih. "Makasih ya bg, hehe, jd menyusahkan" "Iya gpp kok, aku balik ke kamarku dulu ya, ngantuk hehe" kata ku. "Iya bg, makasih ya". Dengan merapatkan pintu, tiba2 aku berpikir, tiba2 saja aku membayangkan tubuh yeni, malam itu yeni memakai kemeja tipis, dgn tangtop didalamnya, dan rok mini yg membuat paha nya terekspos dgn mudah, plus pinggul yg bener2 seperti bebek, sungguh pemandangan yg tak pantas untuk dilewatkan.
Keesokan pagi nya aku duduk melamun, didepan pintu kontrakan, hari ini hari minggu, tak ada jadwal interview atau melamar kerja. Hari yg membosankan pikirku. Aku meilhat seorang ibuk tua keluar dari kamar yeni, iseng aku pura2 lewat didepan kamarnya, dan tiba2 yeni memanggil, mengajak ku sarapan. Ibuk tadi ternyata tukang pijat langganan yeni, memijat kaki nya yg sakit, sekalian diminta yeni membelikan nya sarapan. Yeni sedikit berbau minyak urut, tapi ada yg aneh dgn baju tidurnya, aku menduga yeni tidak memakai Bra. Tapi aku tak berani memperhatikan nya, takut suasana jd canggung. Kami bicara panjang lebar, ternyata yeni berasal dari kota yg sama dgn ku. Yeni juga bercerita tentang pekerjaan nya. Dia telah bekerja di karaoke itu sekitar 10 bulan.
Esoknya aku berangkat untuk tes kesehatan, pagi2 aku ditelpon oleh pihak perusahaan yg ku lamar, perusahaan pengelola sebuah hotel berbintang. Aku melamar sebagai staff perkantoran. Seminggu kemudian aku diterima, pagi2 sekali aku sudah bersiap berangkat bekerja, kirol msh mengikuti tes kesehatan di perusahaan lain. Saat lewat didepan kamar yeni, "cie selamat ya bg, ntar gajian pertama traktir ya" kata yeni yg sedang menyapu lantai kanar nya, "Iya yen, tau darimana kali aku udah kerja?" "Nebak aja td hehe, gak taunya bener, berarti gajian pertama traktir ya" "oke siap". Aku berangkat