Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Wicked Dreams

Bimabet
Perkumpulan yang tidak disengaja dari saling serang msalah security-networking dari belahan negara yang berbeda, menghasilkan suatu kumpulan manusia-manusia hebat yang dipersatukan sama lo, Boss Ed. Kalau May bisa join-in the team, keren kali yah haha. May, what a blessed little girl! LANJUT BOSS!:D
 
1 chapter the little fox from the east ini sepertinya terakhir sebelum gue mau cabut :d ke luar kota :d Moga-moga aja ada waktu buat ngetik :d soalnya bakal di tempel bini terus :d

By the way ada kesalahan untuk pemberian bulan dan event di chapter sebelumnya :d Baru ngehnya pas gue cek lagi :d Maklum manusia :d udah gue ganti jadi mulai bulanya dari Akhir November (di page 80 dan 81) . Thankyou~~~
 
Awesome greet story about life and dream. I don't believe if sensei newbie.
Karena sensei bisa memasukkan yang nyata dengan fiksi. Ibarat Website ada {HTML, Css, JavaScript, etc};
Dinantikan Lanjutannya
Semoga Sehat selalu.
 
Wah bakal hiatus berarti ya ini
Moga msh bsa ngetik lanjutannya
Bininya om TS jgn nempel² trs ya
 
The little fox from the east- A gift from heaven : Final chapter


Memories......

Udah hampir seminggu ini gue menghindar dari irina. Gue kangen sama chila dan rena. Tapi, mau bagaimanapun juga rasa kangen ini juga pasti bakal terhubung oleh ibunya yang akhirnya membuat gue menjadi depresi tingkat akut bro :d jujur gue stress butuh temen minum.

As always di suatu Bar di jakarta…..

“Oi, Ed”

Saut Daniel ketika kami berdua minum dan gue sempat cerita dari A-Z sama doi. Nih si anjing diem aja nyimak gue ngomong sampai akhirnya….

“CLTEOK!!” aja

Daniel yang nyentil pipi gue. Kenceng banget bro asu nih anak emang.

“ANJING!!”

“Sakit anjing”

Gue yang kesakitan ngusapin nih pipi gue.

“Loe jangan gila”

Ucap Daniel dengan intonasi suara yang serius

“SSH….”

(Deep inhales) Daniel moment

“Fuhh….Ngentot itu sah-sah aja Ed”

“Tapi jangan sampai loe sendiri yang hanyut”

“Ada batasannya lah taik”

“Kapan loe enjoy, kapan loe harus Stop”

Ucap Daniel

“Bukan masalah itu babik”

“Loe pikir gu-“

Ucap gue kekeh inggin jelasin

“Iyah gue tau”

Ucap Daniel motong penjelasan gue

“Sampai kapan loe mau lanjutin hubungan itu?”

“Noh, loe lihat si vina udah loe buntingin”

“loe gak kasihan sama bini loe?”

Ucap Daniel yang eh buset? Waras nih anak yang akhirnya hanya bisa bikin gue diem.

“Loe juga gak kasihan sama itu tante?”

“Dia gitu-gitu Ed juga butuh Pria baik buat anak-anaknya”

“Nah, kalau dia merasa orangnya itu elu”

“Sementara loe begini?”

“Gimana?”

Ucap Daniel yang berasa tuh kok kayak sakit gitu

“Mending loe buat dia sakit sekarang”

“Daripada nanti semua udah terlanjur jadi”

“Loe sendiri yang hancur”

Cakap Daniel yang bikin gue diem aja lalu mengusap piluh ini muka dan mengangguk-angguk.

“Iye, gue butuh waktu niel”

Ucap diri ini yang rasanya tak punya tenaga lagi mendengarkan kata dari kawan gue ini.

“Hmfh…”

Dengus tawa Daniel menepuk-nepuk pundak ini

“Sis kalau tau ini”

“Ngamuk-ngamuk loh dia Ed”

“Bisa di lempar sepatu loe ama dia”

Ucap Daniel sambil menuangkan Chivas ke gelas gue

“Hmfh…”

Dengus tawa diri ini mengangguk-angguk

“Mak lampir”

Ucap gue

“Yoi, Mak lampir stress”

Ucap Daniel cengar-cengir

#

SSH (Deep inhales mamen) entah mengapa gue merasa Daniel makin kesini jadi makin bijak dan lebih dewasa. Sedangkan diri ini mengalami kemunduran dan hampir hancur. Entah sampai kapan vina menghindar terus dari gue? Ucap diri ini ketika di ajak makan malam oleh papi dan maminya. Sementara itu gue dateng gak bawa doi yang akhirnya gue harus bohong kalau doi lagi kena demam. Gak ada alasan lain lagi yang make sense. Gue harap jawaban vina juga sama kalau dia lagi sakit dan moga-moga aja maminya yang paling deket sama doi juga gak tau soal pertikaian kami berdua. Sampai akhirnya tuh pas gue mau pulang. Maminya sempat nyusul gue gitu.

#

“Edy”

“Sebentar sini nak…”

Ucap panggil ibunya vina nentang-nenteng tas kain gitu

“Iyah mi?”

“Ada apa apa?”

Ucap gue santun

“Ini kemarin kan vina nitip….”

Ucap ibunya vina sambil mengeledah isi tas kainya itu

“Ah, ini ada mixed berries, manisan plum, ada kue bulan”

“Kamu kasihkan ke dia yah nak”

Ucap ibunya vina memberikan tas kainya itu

“Hmfh..”

Dengus senyum ini

“Makasih yah mi”

Ucap gue cipika-cipiki sama ibunya

“Anak ku jaga vina yah”

“Mami cuman pesen…..”

“Jangan sampai anak kamu yang ada di perutnya”

“Jadi ikutan stress”

“Nanti bawa lagi vina kesini yah”

“Kita bikin surprise buat papi”

Ucap ibunya vina yang Oh? Right….Mana ada seorang ibu yang gak tau keadaan anaknya.

“Iyah mi”

“Maafin Edy yah mi”

Ucap diri ini yang sempat menatap sendu ibunya vina yang dibalas pelukan hangat

“Gak apa-apa anak ku”

“Anak itu keras kepala”

“Harus pelan-pelan”

“Mami minta tolong kamu jagain dia yah”

Ucap ibunya vina yang mengusapi punggung ini

“Iyah mi”

Ucap diri ini yang oh god. Rasanya tuh pingin meler aja nih hidung.

“Mami titip vina yah anak ku”

Ucap ibunya vina dengan tersenyum

“Iyah mi”

Ucap diri ini lagi

#

Esok paginya (hari sabtu :d )…….

Oh, god bagaimana hubungan kita bisa kembali lagi? Gue kangen sama dia. Ucap diri ini duduk santai di sofa mengenakan VR oculus. Mengevaluasi hasil source coding Miles yang sedang belajar membuat core A.I yang menggunakan bahasa pemograman perl lalu menjalankanya dengan simulasi. Sementara itu di sudut sebelah kanan terdapat hasil kerja May yang masih baru mengenal cara membuat core A.I menggunakan bahasa pemograman Pyhton. Dia hampir menyusul Miles dan beginilah jadinya……

[Percakapan ini di translatekan kedalam bahasa indo biar mudah di cerna aja yang gak mudeng :d]

#

“Blab la blab la blab la”

Ribut ke dua bocah ini

“Diam”

Saut gue

“Haha…aku punya temen sekolah Chinese”

“Emang bener yah ? Katanya kalau udah merem gak bisa melek?”

Ucap Miles di discord voice chat

“Aku gak suka sama muka mu yang menjijikan itu”

“Udah item, rambut seperti rumput dekorasi, pasti nafas kamu bau”

“Seperti tukang daging deket rumah aku”

Ucap polos may yang gak mau kalah

“Hei-hei….kok jadi racist begini?”

Ucap gue menengahi mereka berdua

“Itu Miles dulu yang racist”

“Ngatain mata aku edy”

Ucap may

“Dia yang racist ngatain rambut aku kayak rumput dekorasi taman”

“Dia bilang juga kalau orang hitam nafasnya bau”

Ucap Miles

“Bohong dia dulu edy”

“Aku matiin cam aja kesel aku”

Ucap may

“Iyah matiin aja….”

“kamu gak berguna disini”

“Pergi dari sini mata sipit”

“Ahh.. tolong aku gak bisa buka mata aku….”

Ucap Miles yang kasar karena dia sempat memakai kata seperti ini “Get the fuck outta here! Slanted eyes” dan sempat membuat may langsung menonaktifkan cam.

“DIAMMMMM!!”

“BISA DIAM GAK?”

Teriak diri ini penuh emosi di voice chat yang akhirnya membuat mereka berdua diam

#

Gue gak tau kenapa akhirnya bisa begini? Awalnya saat invite may di discord chat itu baik-baik aja. May juga masih belajar bahasa inggris jadi dia hanya diam mendengarkan percakapan kami bertiga. Semakin hari may semakin aktif bercakap dan mulai lah Miles sedikit teasing May. Umur mereka berdua berbeda 3 tahun. May saat itu masih 10 tahun sedangkan miles 13 mau ke 14 pada akhir desember ini. Miles juga sudah kembali sekolah meski terkadang badung. Bolos gitu bro :d tapi Sempat ketauan sama gue main game FPS destiny gitu pakai nickname lain. Kadal mau di kadalin :d gue sempatlah remote PC nya dari jarak jauh. Karena udah gue sisipi A.I Chill Mild yang udah melebur kedalam Biosnya :d untuk mengawasi dirinya. Jadi sempat gue bikin bolak-balik bluescreen saat doi lagi asik main :d

Tak lama kakaknya dale pulang barulah May mengaktifkan cam nya lagi. Dale pasti berada di pihak May. Karena jika ada dale pasti miles diam :d siap-siap menerima bacotan dari abangnya yang tak suka adiknya membully anak kecil. Sebenarnya Miles itu baik sama May dan Miles jugalah yang membuat May lebih aktif berbicara. Terkadang Miles juga membantu May jika ada yang salah dari susunan variable codingan python yang May buat meski dengan trash talk :d Gue sadari Miles hanya tak mau di balap oleh May yang semakin berkembang dan takut menyusul dirinya…Hmfh…. (Dengus senyum diri ini) Loh, kok gue jadi kayak bokapnya mereka yah? Meski jarak diantara kami berempat jauh. Gue care sama mereka bertiga yang udah gue anggep seperti saudaralah.

30 menit kedepan setelah uji coba simulasi blockchain core A.I…..

#

“Miles ini stuck height blocknya”

“Ada yang salah ini sama logical ops dan timestap nya”

“Kamu kurang teliti”

Saut gue memberinya clue

“Tadi aku coba bisa”

“Gak ada yang salah”

Ucap membantah Miles

“Hei, kamu jangan membohongi aku”

Saut gue

“Okay okay aku teliti lagi”

“Hmfh….”

Dengus senyum gue

“Aarghhh…..”

Keluh miles dan sempat menonaktifkan camnya gara-gara melihat may senyam-senyum di cam

“Aku gimana edy?”

Tanya may yang lugu

“Hmfh….”

Dengus senyum diri ini

“Sempurna”

“Huli sudah bisa berjalan lancar”

Ucap gue saat may success membuat core A.I yang diberi nama Huli itu

“Yayy…..Makasih Edy”

Senyum ceria may di cam

“Euwwww….A.I yang tidak berguna ”

Saut Miles di voice chat

“Hmfh….”

Dengus senyum ini

#

SSH…(Deep inhales ) mamen nyantai dulu entengin ini kepala. Ternyata jadi seorang mentor itu gak mudah yah :d mengawasi 2 bocah ini dari jarak jauh. Miles punya kekurangan “Kurang teliti” dan cepet bosenan. Sedangkan kekurangan May mudah tertekan apalagi di goda sama miles yang menunjukan kebolehannya mengisengi May dengan 1st A.I nya yang dibuat dengan bahasa pemograman Pyhton bernama Hooman itu yang memiliki kemampuan hampir sama seperti Mild abcd dan chill Mild gue yang dapat menghijacking device secara massal yang berada dalam 1 jaringan. Hampir sama bukan berarti sama :d karena dia mengembangkanya lagi melebihi kemampuan A.I gue. Miles membuat A.I ini terinspirasi dari game PS4 Watchdog. Tapi di game tersebut tokoh utamanya melakukan secara manual dengan menggunakan Handphone sebagai media dan orang dibalik layar :d sedangkan Miles dapat melakukan itu dengan system navigasi dan Integrasi voice memberikan Command kepada A.I nya Hooman untuk melakukan sesuatu.

Yep, mereka harus menguasai 2 bahasa pemograman perl dan python khusus untuk membuat core A.I yang solid. Karena disinilah magic itu akan terjadi. Core/Inti A.I (Kecerdasan buatan) yang kami build merupakan jenis teknologi yang masih belum eksis seperti Machine Learning atau robot.txt yang tertanam pada SEO google atau app manapun. Jika blockchain memiliki system desentralisasi sedangkan core A.I ini memiliki System mandiri evolusi dari sentralisasi yang dapat mengembangkan dirinya jika di gabungkan/Joinkan kedalam system blockchain tersebut. Bahkan dapat bertindak diluar system yang kita rancang akan tetapi memiliki sebuah batasan berupa tujuan/Index yang kita rancang sedemikian rupa. Ibarat seperti codex Hukum dan Manusia. Sehingga A.I ini memiliki karakteristik yang unik Tergantung creator yang membuatnya….

Jadi mereka bertiga harus develop 2 A.I sekaligus dengan 2 bahasa pemograman berbeda yang di uji coba dengan system blockchain. Bagian tersulitnya ada saat membuatnya dengan bahasa pemograman perl. Tapi, disinilah letak proses tahap pembelajaran mereka semakin berkembang. Tentu aja gue sebagai mentor atau orang yang bertangung jawab mengajari mereka bertiga harus mengawasi mereka bertiga agar A.I yang mereka ciptakan tidak digunakan untuk hal yang berbahaya. Sedangkan dale sudah selesai develop 2 A.I dan agak santai. Dale hampir gak punya kekurangan bro dia tipikal orang yang focus dan teliti. Hanya 1 kekurangan dale yaitu Passion. Ada keingginan diri ini untuk berbincang berdua dan menyampaikan sesuatu dengan dirinya.

Siang menjalang sore habis makan di warteg deket kantor lama dan sempat berbincang-bincang dengan bang ali…..

Sekarang ini udah pertengahan desember. Dikit lagi mau Christmas ucap diri ini yang sedang bersantai-santai di sofa sambil menulis sesuatu di agenda. Gue mikir satu tahun ini tuh kok kayaknya banyak peristiwa yang rasanya membuat diri ini tersenyum menginggatnya dan beberapa saat kemudian membuat hati ini kok rasanya ada sesuatu yang tertinggal ? Saat diri ini menginggat Nindy, saat diri ini menginggat angel, dan terakhir saat diri ini menginggat irina. Buka WA ada pesan dari doi yang mau ngajakin gue jalan-jalan sama chila dan rena. Ada rasa pinggin menjawab “Yuk sayang” yang berlawanan dengan realita yang ada “Maaf yah ada problem di pabrik” . Letakin handphone diatas meja terus ambil lagi tuh liat pesan balasan dari doi yang “Semangat yah hun” ucap irina di wa. Oh, god…..gue yang kayaknya dalam keadaan depresi yang udah hampir seminggu lebih gak ketemuan sama doi. Scroll kontak kebawah ada contact vina yang sempet iseng lihat-lihat pesan balasan doi yang masih marah sama gue.

Oh, My jesus christ makin tremorlah hati awak ini bro. berasa kayak blender yang di isi sama buah mengkudu, pare, dan cabe di puterlah tuh jadi satu. Kita married tinggal hitungan minggu lagi loh bro masuk bulan januari pergantian tahun. EO nya aja udah nelpon-nelpon gue. Gimana enggak pusing? Kalau hubungan kita berdua aja kayak begini. Ucap diri ini sambil memandangi secarik kertas yang di tulis tangan oleh ibunya yang berisi keterangan tempat dimana vina sekarang berada. Kertas itu sempat dimasukan di sebuah tas kain yang berisi makanan yang kemarin di titipkan ke gue.

#

“Kamu sedang apa Edy?”

Saut seorang gadis cilik di discord voice chat

“Hmfh…”

Dengus senyum diri ini mendengar suara May

“Sedang menulis diary”

Ucap gue

“Aku juga suka nulis diary”

“Tentang kampung halamanku, teman-teman di sekolah, kakak ku, guru di sekolah ku, paman ku yang jahat”

Ucap polos May menyebutkan 1 per 1 orang yang ia tulis di buku diarynya

“Kita punya hobby yang sama”

Ucap diri ini

“Hihi…..Yes-yes”

Tawa May

“Tapi, aku benci kampung halaman ku Edy”

“Aku tak suka orang-orang disini yang suka menyiksa hewan”

“Mereka suka makan anjing Edy”

Ucap may yang Oh? Foto-foto itu. Ucap diri ini menginggat sesuatu.

“Dulu aku punya seekor rubah aku beri nama Huli karena dia rubah”

Ucap lugu may

“Hmfh…”

Dengus senyum diri ini

“Yah, dia memang rubah bukan?”

Tanya gue yang menanggapi sosok dirinya itu yang lugu dan polos.

“Yes-yes dia rubah”

“Aku kangen huli”

“Aku pingin peluk huli, dia lucu, kalau tidur kakinya tidak bisa diam”

“Bulunya lebat dan putih seperti polar bear Edy”

Ucap May

“Hmfh…”

“Aku kira rubah warnanya orange seperti logo firefox?”

Ucap diri ini

“Tidak dia putih Edy”

“Dia seperti anak polar bear”

Ucap may dengan intonasi suaranya yang imut dan lucu itu.

“Bisa aku lihat huli di cam?”

Tanya diri ini yang langsung ngeloyor di depan PC hendak inggin menyalakan cam

“Aku rasa tidak Edy”

Ucap may

“Paman ku memotongnya karena kami telat membayar sewa”

“Saat di gantung huli sempat menatap aku edy”

“Dia seperti mencoba berkomunkasi dengan aku”

“Jangan bunuh aku May, jangan makan daging aku May, jangan ambil bulu aku may”

“Aku hanya bisa menangis Edy”

“Seandainya uang sekolahku itu dibayarkan kakak ku untuk bayar sewa”

“Huli sekarang pasti hidup Edy”

Ucap May yang Oh god….

“Aku jadi sedih”

“Gak bisa peluk huli lagi”

Ucap May dengan nada suara yang sedih

“Maaf aku gak tau soal itu”

Ucap diri ini

“Tidak apa-apa Edy”

“Aku sering memberi huli bunga lily”

“Mama juga”

“Tapi bunga mama lebih banyak daripada Huli”

Ucap May yang rasanya membuat diri ini tak mampu lagi berkata….

“Hmfh…”

Dengus senyum ini yang menatap sendu LCD monitor dan autis sendiri cetak-cetekin pulpen.

“Tapi kamu sekarang punya Huli yang baru kan?”

Ucap diri ini

“Yes-yes “

“&((&^%%%*%$$”

Ucap may yang sempat menggunakan bahasa Chinese

“#$$$&^%$&&%$#”

Cakap A.I may yang bernama Huli itu yang terdengar jelas di voice chat.

“Haha…”

Diri ini yang tertawa mendengar suara imut A.I May yang sedang di ajak ngobrol oleh May.

“Sebaiknya kamu menambahkan Index Bahasa inggris di dalamnya”

Ucap gue

“Yes-yes aku sedang mengerjakannya Edy”

“Aku membutuhkan banyak VPS untuk ini”

Ucap May

“Apa Miles masih suka menggoda mu?”

Tanya gue

“Tidak”

“Sekarang aku yang menggodanya”

“Aku dan huli baru saja mengflash bios Motherboard dan GPUnya”

“Hihi….sekarang dia pasti kerepotan”

Ucap May dengan energik

“Hei, kalian berdua harus akur”

Ucap diri ini yang tepok jidat aja mamen Data chill mild yang gue tanem disana untuk mengawasi Miles kehapus oleh ulah iseng May.

“Dia dulu yang mulai mengerjai aku Edy”

Ucap May dengan intonasi nada yang kesal

“Yah, sudah asal kalian berdua jangan saling merusak”

“Aku tak suka itu”

Ucap diri ini yang tak lagi bisa menghandle keisengan mereka berdua

“Yes-yes aku hanya membuatnya tidak bisa bermain game saja”

Ucap May

“Hehe….”

Tawa diri ini


“SSH……”

(Deep inhales) mamen

“Aku juga sedih”

Ucap diri ini

“Kamu kenapa edy?”

“Bisa kamu nyalakan camnya?”

Tanya may

“Jangan nanti kamu melihat sesuatu yang menyeramkan”

Ucap gue yang lagi merokok jangan sampai dilihatlah kebiasaan buruk gue sama May.

“Tidak apa-apa Edy”

“Aku sudah sering melihat sesuatu yang menyeramkan disini”

“Pamanku tukang jagal dan rumahnya berada disebelah tempat tinggalku”

“Hampir setiap hari aku mendengar suara anjing di pukuli”

“Kadang aku melihat dia membakar dan mengkuliti mereka”

Ucap lugu dan polos may

“Hahh…kamu pasti melewati masa-masa yang sulit”

Keluh desah diri ini yang mematikan rokok lalu menyalakan cam yang sempat membuat gadis cilik itu tertawa ketika melihat wajah sedih ini dan gue tak bisa membayangkan hari demi hari yang ia jalani disana.

“Aku punya problem sama tunanganku”

“Sebentar lagi kami akan menikah”

“Tapi, dia marah karena aku menyakiti hatinya”

Ucap diri ini

“Apa kamu sudah minta maaf Edy?”

tanya gadis cilik ini

“Hmfh….”

“Sudah puluhan kali May”

“Tapi, dia masih marah denganku”

Ucap diri ini

“Kamu orang yang baik Edy”

“Kamu berbeda seperti pamanku”

“Kenapa dia bisa menjadi marah seperti itu?”

Tanya gadis cilik pintar satu ini

“Hmfh…”

“Panjang ceritanya May”

Ucap diri ini yang sempat mengusapi kening yang rasanya terasa berat

“Aku mengerti-aku mengerti”

“Aku tau caranya agar bisa membuat kalian berdua rujuk lagi”

Ucap May yang Oh?.....

“Caranya bagaimana?”

Tanya diri ini

#

Esok harinya……

Gue sempat duduk diam di lobby sebuah apartement Jakarta tempat vina dimana menginap. Yep, doi sepertinya udah pindah dari hotel terus kesini. Well, gue hanya duduk diem aja bro di lobby sambil mikir ini gimana yah? Kalau gue ketuk pintu apartementnya pasti dia gak mau buka. Boro-boro bro Telpon aja gak di angkat. Akhirnya gue minta tolong sama satpam :d always satpam :d kasih tips dulu bro biar mendapatkan pelayanan maximum effort baby :d Akhirnya si satpamnya mau bantu gue untuk anter ini barang dari ibunya. Sedangkan gue ngintilin dari belakang :d begitu sampai di depan pintu apartement gue ngumpet.

“JGREK”

“Makasih yah pak”

Saut seorang wanita yang gue udah kangen banget suaranya

“Hei….”

Saut gue yang tiba-tiba nongol aja

“BREK!!”

(Suara pintu hendak inggin ditutup tapi gue tahan sama ini tangan dan kaki)

“Hei-hei….pleasee”

“Sayang hei sayang…”

Ucap gue yang menahan doi yang sedang menutup paksa pintunya

“Icchss……..Keluar ga?”

“Pak-pak bantuin dong….ichsss”

“Ichss…Pak tolong dong….Aduh-duh”

Ucapnya kewalahan dan akhirnya gue pun bisa masuk dengan seluruh tenaga yang gue miliki

“SRET”

Langsung gue peluk doi …..

“Lepasin ichss…..”

Doi yang berontak mukal-mukul ini badan gue

“Please….”

“Don’t leave me alone”

“Pleasee….”

Ucap diri ini dengan suara tremor menahan rasa sakit sekaligus rasa kangen yang tak tertahankan ini seolah-olah membuat hati ini terasa seperti baru saja di tusuk oleh belati. Hingga membuat diri ini Semakin memeluknya dengan erat.

“Don’t leave me alone….Srot

“I love you….Hiks….I’m so sorry”

“I need you, really need you”

Ucap diri ini lagi dengan air mata yang sudah tak tahan lagi mengucur menciumi rambut nya yang Oh, my god. Bau aroma lavender ini yang begitu nostalgic.

“SRET…”

Vina yang membalas pelukan ini dengan tanganya yang melingkar erat di pingang ini.

#

Caranya peluk saja Edy. Jika dia berontak kamu harus semakin erat memeluknya. Terus kamu harus bilang “Anak yang baik-anak yang baik” sambil mengelus lembut kepalanya. kalian berdua pasti akan rujuk. itu yang kulakukan saat pertama kali bertemu huli di hutan. Dia masih kecil dan galak Edy. Dia terpisah dari induknya dan Tangan ku sempat di gigitnya sampai berdarah. Tapi setelah aku peluk erat kami berdua menjadi teman…..hihihi – Ucap gadis cilik lugu dan polos itu tertawa energik . Thankyou for giving me a reason to move
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd