Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Wanita Yang Menutup Aurat

Status
Please reply by conversation.
"Mang Jalu ada perlu apa, Mak?" Tanya Kokom......
"Kangen sama memek kokom?"kata emak
 
Chapter 38


==================

"Assalam mu'alaikum..!" Bu Haji Ijah mengucapkan salam di depan rumah yang terlihat sepi. Pintu rumah terbuka lebar, tidak ada orang di ruang tamu.

Aneh, ada kematian di sini tapi kenapa tempat ini sangat sepi. Satu satunya petunjuk adalah dua buah bendera kuning di pagar, lalu kenapa tidak ada para pelayat yang biasanya berdatangan saat ada kematian.

"Kok sepi, Bu Haji?" tanyaku tidak bisa berdiam diri dan menebak apa yang sedang terjadi.

"Bu Haji juga tidak tahu kenapa rumah ini sangat sepi." jawab Bu Haji Ijah kembali mengucapkan salam dengan suara lebih keras.

"Wa 'alaikum salam." seorang wanita yang seusia dengan Bu Haji keluar lewat pintu yang sudah terbuka sejak tadi.

"Ijah, ayo masuk...!" kata wanita itu memeluk Bu Haji Ijah, mereka saling menempelkan pipi mereka kiri dan kanan.

"Kok sepi, Rin?" tanya Bu Haji heran.

"Iya, kan almarhum dibawa ke Cirebon tadi malam sesuai amanat almarhum yang ingin dikubur disana. Jadi tahlilannya di sana, kalau disini tahlilannya di Mushola, pake amplop buat yang ikut tahlil soalnya semua keluarga pulang ke Cirebon. Aku pulang duluan, makanya minta tolong kamu buat menginap di sini, takut gak ada teman. Ini siapa yang cantik? Calonnya Agus?" tanya wanita itu.

"Ini Aisyah yang sering aku ceritain.!" kata Bu Haji membuatku heran. Cerita tentang aku ke wanita ini? Aku mencium tangan wanita itu yang halus.

"Och ini Aisyah yang kamu biayai pendidikan pesantren?" kata wanita itu membuatku kecewa, tadinya kupikir Bu Haji cerita bahwa aku calon mantunya.

"Iya, Syah, ini Bu Airin yang Ibunya meninggal kemarin.

"Wah si ganteng juga diajak, masuk yuk. Sepertinya sudah gak akan ada yang datang." kata Bu Airin merangkul Bu Haji masuk ke dalam rumahnya yang besar.

Kami segera masuk ke dalam rumah yang sepi, bau kematian selalu membuat bulu kudukku merinding, kecantikan, ketampanan, harta, tahta semuanya tidak akan mampu menghalangi maut. Setiap makhluk bernyawa pasti akan merasakan mati.

“Kamu kenapa seperti ketakutan begitu? Masa Ustadzah takut. ” tanya Agus berbisik menggodaku.

“Ada apa, Gus?” tanya Bu Airin mendengar bisikan Agus yang terdengar samar di telinganya.

Bersambung
Lancrotkan suhuuuuu
 
Beruntung banget si Agus
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd