Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Virus Merah Jambu Bersama Akhwatku (JUST SHARE. SARA JAUH-JAUH)

Status
Please reply by conversation.
Perjaka Yang Tinggal Kenangan

Aku masih belum sepenuhnya menguasai diri ketika menerima pagutan dari Suci, namun Ketika lidah suci menyusup masuk kemulutku, seketika itu juga mataku terpejam menikmati ciuman mesra kami. Aku merasa terbang melayang, lidahku dipermainkan oleh lidah Suci.
Tangan Suci pun turun ke arah celanaku, kini aku tak menolak ketika perlahan-lahan dia melepas celana panjang serta Cd ku, penisku yang sudah tegang sedari tadi kini mengacung bebas, dan langsung saja jemari lentik Suci menggenggam batang penisku lalu mengelusnya lembut sampai ke buah zakarku.
"sekarang baru jam sembilan Bas, biasanya cewek-cewek baru balik ngajar jam sebelasan kan yah. Jadi kita masih punya banyak waktu kok. Relax yaa, gak usah grogi. Hehehehe"
Merasakan sentuhan lembut pada titik terlarang tersebut, badanku bergidik hebat, pinggulku langsung bergoyang mengikuti irama elusan lembut tangan Suci. Andai mulut ini tak disumpal oleh bibirnya, aku pasti sudah melenguh keenakan.
Ciuman Suci perlahan turun dari bibir, dagu leher, perut hingga akhirnya wajah suci tepat berada didepan penisku. Meski diliputi malu yang luar biasa, rasa nikmat dan suasana sensual saat itu mampu meredam kecanggunganku, bahkan aku tak ingat bahwa bahu, pinggul dan kakiku masih luka akibat kecelakaan. Rasa sakit itu seolah tenggelam dalam momen erotis pertama dalam hidupku ini.
"Woouww, gak gua sangka, punya lu boleh juga lo tadz. Diameternya ngalahin punya si jo.. Hehehe.. Gw sepong ya.. Mau gak?"
Aku benar-benar sudah tak berdaya menahan birahi, mendengar tawaran Suci tadi aku hanya bisa menangguk pelan..
"he-eh Ci, buruaanhh"
"hehe.. Udah gak tah nih yee..... Euhhmmm"
Oh Tuhan, tubuhku seolah terbang ketika hangat mulut Suci melahap batang penisku, serta merta tanganku langsung memegang kepala Suci sambil membelai rambutnya.
"Oouuh.. Sssttt.. Cii.. Oohh"
Kuluman Suci sungguh luar biasa dahsyat, entah karena memang dia sudah pro atau karena ini pertama kalinya penisku diperlakukan seperti itu, tapi tubuhku langsung meliuk-liuk tak karuan, apalagi ketika lidah suci menyentil-nyentil ujung penisku dan menjilat lembut buah zakarku, ingin sekali aku berteriak sekeras mungkin.
"ssshshh. Ahhh.... Enak banget Cii..."
Kataku terpejam menikmati pelayanan dari mulut Suci.
Hampir lima menit Suci mengoral penisku, membuatku merem melek tak karuan, aku hanya bisa menahan volume desahanku agar Jo dan Chrissy tidak mendengar kami didapur. Suci sendiri telah melepaskan kulumannya dari penisku..
"Enak kan Bas.. Jangan lemes dulu dong. Ini baru pemanasan looh. Hihihi.. Sekarang lu buka Cd gw, nanti gantian gw buka baju lo.. Okey?! Ayok gih"
Aku yg sempat terpaku dengan nafas yg naik turun kini seperti kerbau yg dicocok hidungnya, aku turuti perintah Suci. Pelan-pelan aku turunkan celana dalam Suci, kini terlihatlah vagina Suci. Lagi-lagi aku seperti terhipnotis, selain karena ini pertamakalinya aku melihat vagina wanita secara langsung, aku harus mengakui vagina Suci ini sangat indah, bentuknya tembem diselimuti sedikit bulu-bulu tipis kemaluan diatasnya. Inikah bentuk mahkota wanita yg sesungguhnya?
"Gimana Bas, oke gak memek gue. Hehe.. Sekarang sini gue buka baju lu"
Tanpa menunggu persetujuanku Suci langsung membuka bajuku, kini gantian dia yang memuji tubuhku.
"eemmm... Badan lu ok juga loh bas. Ototnya jadi, dadanya jadi, perutlu rata. Gak kayak cowok gue sama Jo, buncit sama kurang olahraga. Hehehe"
Wajahku memerah dipuji seperti itu, memang aku rajin berolah raga, baik itu jogging, renang dan sepeda, jadi wajar badanku terbentuk proporsional.
Kini aku dan Suci sudah bugil total tanpa sehelai benang yg menutupi tubuh kami, aneh sekali rasanya bagiku karena ini benar-benar pengalaman pertamaku tentang seks, dan entah ini beruntung atau aku yg ditakdirkan terjerat dalam lingkaran iblis, aku langsung berhadapan dengan wanita bertubuh montok nan menggairahkan seperti Suci.
"Tenang sayaang, gak usah grogi.. Sini tante ajarin. Hehe" nada genit suci sambil membelai sekujur tubuhku, dari pipi, leher, lengan hingga dia mengusap perutku. Kemudian diraihnya kedua tanganku lalu diarahkan payudaranya.
"remes lagi ya Bas, yg lembut ya.."
Kemudian dia membantu tanganku meremas dadanya yg empuk dan mengkal itu, sambil merem melek dia menikmati remasanku.
"eehhmmm... Oohh.. Ayoohh teruss.."
Payudara Suci benar-benar memanjakan mata dan tanganku, sungguh sedap dipandang dan betah disentuh. Tak berapa lama, tangan kiriku dibimbing Suci untuk turun menelusuri perut dan tiba dikemaluannya. Tanganku gemetar hebat, namun Suci tak perduli keadaanku, kini jari telunjukku diarahkannya menyentuh sebuah daging kecil di vaginanya.
"zzzhhhhttt.. Bhass.. Itu itil gw tolong sekalian lu maenin ya.. Ehhhmmm"
Oh, apakah yg dimaksud itil itu adalah klitoris vagina, aku masih merasa asing memang, namun sesuai komando Suci aku mulai membelai klitorianya.
"eehhh... Oouhh.. Fftthhh.." Suci mulai mendesah..
"ehhmmm.. Bhazz, luh... Oouh.. Oke juga buat pemula.. Heuheu.."
Tak berapa lama aku merasa Vagina suci menghangat dan basah.
"udah bas.. Ehhmm.. Sekarang kita masuk ke bagian utamanya.. Hehe"
Suci perlahan duduk dipinggir bak mandi, lalu dia membuka pahanya lebar-lebar dan menarik tubuhku agar mendekat padanya. Lagi-lagi kini dia mendekatkan mulutnya ketelingaku, lalu berbisik lirih..
"Ayo ustadz, lepas perjaka mu. Aku si wanita hina ini dengan senang hati menerimanya. Buktikan jantan mu.. Hihihihi"
Diremehkan sejak tadi kini aku panas, disamping nafsu yg membuatku panas kini gengsiku pun muncul. Aku akan tunjukan meskipun tak punya pengalaman tentang seks tapi aku tetaplah seorang pria. Perlahan aku mengarahkan batang penisku kelubang vagina Suci..
"yang tengah ya lobangnya Bazzz. Hihihi"
"gue tau Ci.."
"hihihi.. Jangan marah dong..."
Kini penisku sudah berada didepan pintu vagina Suci, aku buang semua keragu-raguanku, siap melepas keperjakaanku.. Pelan aku memajukan pinggangku, sleb.. Batang penisku masuk setengah..
"ehhhmmmm" lenguh aku dan Suci nyaris bersamaan. Kini tangan suci memeluk leherku, kedua pahanya menjepit pinggangku, otomatis tubuhnya kini menggelantung pada tubuhku.
Aku sendiri merasakan sensasi kehangatan dahsyat, meski baru setengah tapi jepitan vagina Suci sudah memberikan sensasi panas keleluruh tubuhku.
"ssshhtt.. Ayo bhazz.. Teken lagii.."
Aku majukan lagi pinggulku san bless, kini seluruh batang penisku amblas ditelan vagina Suci seutuhnya.
Keperjakaanku tinggal kenangan.
Aku diamkan penisku beberapa saat didalamnya, menikmati segala kenikmatan aneh yg baru kurasakan, Suci sendiri terpejam sambil menggigit bibirnya, wajahnya tampak sensual dalam pose seperti itu.
"ayooh bhazz. Digenjot pinggang lu"
"oouhh.. Okeh Ci.."
Aku mulai memompa pinggulku, awalnya pelan namun semakin lama semakin tinggi temponya.
"oouuhh.. Bazz..gilaakk.. Enakkh. Ouuh.. Teruzzh.. "
"ehhmm.. Ohh.. Ci, enak banget cih.. Ehhmm"
Kamk berdua saling meracau bersahutan.
Oohh, aku kini sudah terjebak dalam kenikmatan dahsyat, kenikmatan bercinta ternyata sungguh tak terlukiskan kata-kata, dan kini aku sedang menikmati tubuh montok Suci yg sudah berpengalaman dalam hubungan badan.
Aku terus menggumuli tubuh Suci, tanganku aktif meremasi pantat, punggung sambil sesekali menikmati payudara dan pentilnya. Sedangkan mulutku menciumi sekujur wajahnya. Ooh, nikmat sekali. Hingga aku merasakan panas pada ujung penisku, aku akan orgasme..
"oohh, Ci.. Gw mau keluar niih.. Ehhmm"
"samakh... Ayooh bhazz, barengann.. Keluarin dalem ajah.. Ouuhh.. Gw lg gakh.. Zhhubur.. Ehhhmmm!!"
Kalimat terakhir Suci terjadi ketika dia menggigit pundakku, bersamaan dengan itu tubuh kami mengejan dan..
Crooott... Croott!!
Aku memuntahkan spermaku didalam rahim Suci, sambil memeluk erat tubuh Suci.. aku merasa penisku hangat luar biasa. Ah, seks pertamaku yang luar biasa..

****

Tubuh kami masih berpelukan setelah orgasme, kami berdua masih mengatur nafas kami yang berantakan.
Suci mendorong pelan tubuhku dan melepaskan vaginanya dari penisku.
"Thx ya ustadz abbas. Lu oke juga ternyata. Not bad lah buat yg pertama. Hehehe.. Tapi inget ya, ini buat tutup mulut. Jangan lagi ngebahas kejadian gw, Jo sama Chrissy, ok.."
"iya gue janji.." aku berkata datar.
"naah, ustadz gak boleh boong ya" Lalu dia mengecup bibirku. Lalu Suci memakai celana dalamnya.
"eeh Ci.."
"apa?"
"kejadian ini, jangan bilang siapa-siapa ya.. Cukup gue sama elu aja"
"hehehe.. Santai aja Abbas, gw ngerti reputasi lu. Gw emang cewe bisaan asal dibayar, tapi bukan berarti gw busuk suka ngejatohin orang. Apalagi nusuk dari belakang. Iih, najis.. "
"ooh. Oke, makasih banyak ya ci. Dann.... Makasih juga buat yg td.."
"hehehe.. Nevermind chief.. Gw jg sorry kalo cuma bisa maen sekali. Emang sih anak-anak masih lama pulangnya, tapi gw udah keburu capek maen sama Jo.. Jadi gak bisa lama sama elu.."
"yah, gak apa-apa kok Ci..."
Padahal tadipun aku sudah cukup puas dengan pelayanan dari Suci..
"yaudah, sekarang elu keluar dari pintu belakang dan pura-pura baru dateng ya bas lewat depan. Jgn lupa ngetok pintu dulu, tapi tunggu kita bukain, kasih kesempatan kita make baju dulu.. Ok"
"iya.."
Badanku agak lemas, anehnya rasa sakit hasil kecelakaan kemarin timbul lagi setelah secara ajaib menghilang pada pergumulanku dengan suci.
Aku membuka pintu belakang ketika sayup-sayup kudengar suara Jonathan..
"lama banget lu Ci, boker ya?"
Semoga Jo dan chrissy tidak menyadari permainanku dengan Suci tadi.

*****

Lusa aku sudah mulai memaksakan diri beraktivitas. Walau sisa lukaku masih belum sembuh total, tapi aku merasa jauh lebih baik. Lagian aku merasa tidak enak membiarkan kawan-kawanku sibuk menjalankan program kerja sedangkan aku malah santai dibasecamp, aku masih ingin menjaga wibawaku sebagai ketua kelompok ini. Hari itu kegiatan para cowok adalah melanjutkan renovasi masjid, kami berencana berangkat jam 10 pagi ini.
"eeh, pak Ustadz.. Udah gak sakit badannya? Gara-gara ngewe ama gue ya? Hihihi" bisik Suci genit saat kami berpapasan didapur. Aku hanya bisa nyengir menanggapinya. Suci yg pagi itu berpakaian daster putih ketat sudah mengundang birahi kami para lelaki. Sebenarnya Qonita pernah memperingatkan Suci, Liana, Ilma dan Chrissy agar lebih menjaga pakaiannya, tapi karena memang mereka nyaman berpakaian seperti itu, Qonita akhirnya menyerah.
"alaah, asal tuh para cowok gak kurang ajar sama kita kan ga masalah nit" Reaksi Ilma ketika diperingatkan. Padahal aku yakin mereka tau tubuh mereka jadi santapan lezat para cowok dibasecamp.
Aku sendiri semenjak kejadian dengan Suci kemarin merasa berubah drastis, saat ini setiap melihat wanita imajinasi dan fantasiku menggeliat liar, apalagi bila lekukan tubuh wanita tersebut nampak jelas, jangankan tubuh mahasiswi dikelompok kkm ku, melihat wanita lain saja aku sudah membayangkan yg tidak-tidak. Seperti tadi pagi selepas sahur dan akan menuju masjid, aku melihat mbak Kulsum yang rumahnya berjarak tiga rumah dari kami, saat itu mbak kulsum yg berusia tiga puluhan sedang mengambil kayu untuk menyalakan tungku, saat itu mbak kulsum hanya memakai bra dan kemben untuk menutup bagian bawah tubuhnya, padahal wajah mbak Kulsum tak kenarik, tapi kulitnya kuning dan lekukan tubuhnya cukup menggoda.
Sedangkan perilaku Suci juga jadi lebih genit padaku, tadi malam saja ketika semua kawan-kawanku sudah tertidur dan aku masih terjaga karena menahan sakit pada luka dikaki ku, tiba-tiba Suci keluar dari kamarnya.
"eh pak ustadz, belum tidur lu?"
"belom Ci, sakit banget kaki gue. Padahal udah minum obat.. Lu sendiri knp blm tidur?"
"Lu ga denger itu Uswah sama Nisa lagi baca Quran? Gw jd gak bisa tidur.."
Memang sayup-sayup terdengar dari kamar belakang ada suara wanita melantunkan ayat suci, yah sudah jadi kewajiban bagi mereka (termasuk aku) untuk menjalankan sholat malam, apalagi dibulan puasa seperti ini.
Para cowok memang tidur diruang tengah depan TV, dan saat itu aku tidur diposisi paling pinggir.
"ooh sakit, tapi kok kemarin kayaknya baek-baek aja pas kita ngewe?" Suci mengerling nakal sambil tersenyum, lalu tiba-tiba dia duduk disebelahku dan tangannya membelai penisku yg masih tertutup celana training panjang.
"Mau ngewe lagi?? Siapa tau sembuh.. Hehehe"
"Gila Ci, jangan.. Udah cukup yg kemaren.." aku mendelik panik, tidak mungkin mengulangi perbuatan kemarin disaat rumah seperti ini.
"yakkkiiin cukuup? Gak ketagihan lu sama servis gue? Hehehe"
Wajahku merah padam, sejujurnya aku memang ingin mengulanginya tapi situasi memang tidak memungkinkan..
"enggak Ci.. Gila lu dirumah pada ada anak-anak gini"
"jadi kalo gak rame mauuu?" Wajahku lagi-lagi merah menahan malu, aku tak tau harus menjawab apa.
Aku dan Suci ngobrol dengan suara seperti berbisik, takut yg lain terbangun oleh obrolan kami.
Tiba-tiba Suci berdiri, "yaudah yu Bazz lu kan gak bisa tidur juga kaya gue. Mending lu temenin gue ngobrol yu dibalkon"
"haaah? Ke balkon?"
"iyaa, lagian kalo didepan sama dibelakang ntr yg lain kebangun"
Yah, rumah ini memang terdiri dari dua lantai, tapi diatap hanya ada ruang terbuka yg biasa kami pakai untuk menjemur pakaian.
"yaah oke deh.." aku mengiyakan, karena memang aku sendiri juga sulit tidur, mungkin dengan mengobrol bisa melupakan sakit dikakiku.
"elu duluan ke atas bas, gw bikin kopi dulu buat kita. Lu suka kopi apa?"
"gw good day aja yg chocco"
"ok"


****

Suasana malam desa tempat kkm kami ternyata sangat indah, langit tampak ceraj diatas kami, bintang-bintang bertebaran tak menyembunyikan dirinya. Suasana malam semakin menentramkan hati dengan paduan suara tadarus yg dikumandangkan para pemuda dari masjid-masjid yg ada di desa ini. Hatiku bergetar, sungguh syahdu suasana Ramadhan, dalam hati aku memuji kuasa Illahi, Dzat yg maha tinggi dan tak ada keraguan sama sekali.
Aku dan Suci asik mengobrol sambil sesekali menyeruput kopi panas buatan Suci. Suci yg merupakan mahasiswa ilmu administrasi ternyata anak yg menyenangkan, dekat dengannya tak ada sama sekali suasana bosan, selalu ada saja hal yg kami bahas, dia sungguh teman bicara yg menyenangkan. Tapi tiba-tiba ada pertanyaan yg timbul dikepalaku, dengan siapa Suci pertamakali melakukan ML? Keingintahuan itu mendadak memenuhi kepalaku, namun aku ragu-ragu, takut pertanyaan ini menyinggungnya.
Suci masih ketawa renyah ketika dia bercerita tentang masa kecilnya saat ia tercebur dicomberan karena dikejar seekor angsa. Keingintahuanku makin menjadi, aku mencoba memberanikan diri bertanya, berharap Suci tak marah.
"Ci, lu kapan pertama kali gituan?"
"gituan?"
"iya, maksud gue ml. Sama siapa lu ngasih perawan lu?"
"kenapa lu tiba-tiba kepo soal itu?"
Nada bicara suci masih seperti biasanya, aku yakin dia tak marah.
"yah gak apa-apa, pengen tau aja. Kalo lu gak mau ngasih tau juga gapapa.."
Suci menyeruput kopinya lagi, lalu memandang jauh kearah hamparan sawah ditengah bukit diujung desa sana.
"Gue sebenernya dulu diperkosa Bas. Tau gak sama siapa? Sama Kakak tiri gue"
"elu diperkosa Ci?!!" kataku hampir berteriak..
"woow, gak usah kaget gitu juga kali. Biasa aja kenapa? Hehehe"
Aneh, Suci masih bisa tertawa?
"Ci, seriusan elu diperkosa awalnya?"
"iya bas, elu budeg ya?"
"tapi kok bisa? Elu udah laporin kakak tiri lu ke polisi kan?"
"ya udah, udah lama banget. Itu kejadian pas gue kelas dua SMA bas"
"tapi gimana ceritanya elu bisa diperkosa sama kakak tirilu Ci.."
"hhemmmm.. Sebenernya gue baru sekali cerita aib gue ini pas kuliah.. Gue cerita ke temen satu kost gue supaya dia gak salah sangka kenapa gue bisa jadi cewek bisaan.. Kalo lu mau denger gue dengan seneng hati kok cerita. Yah anggep aja supaya elu gak mikir negatif mulu ke gue"
Aku termenung, tak ada salahnya menurutku mendengar cerita Suci. Waktu sahur masih jauh.
"ok gue dengerin.."
suci tersenyum, "oke, thx..."

Bersambung
 
Dan petualangan lendir Abbas pun dimulai, juga sepertinya sesi Abbas sama suci jg berlanjut yaa .? Tapi entahlah Secara ini kan based on true story
 
batal dechh:pandajahat: siAbas dapat lailatul qodar.. karena pahala dia telah buyar ditukar jepitan paha Suci...
:pandaketawa:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd