miesedaap
Suka Semprot
- Daftar
- 23 Dec 2021
- Post
- 14
- Like diterima
- 243
Ustazah Diana || noquote
Namaku Diana, Umurku 46 tahun. Aku bekerja di salah satu sekolah islam di Kota S. Walaupun aku itu seorang ‘Ustazah’ aku jauh dari kata alim. Semenjak suamiku meninggal 6 tahun yang lalu, aku jadi sering sange dan sulit fokus mengajar. Aku dan suamiku punya libido sex tinggi dan emang sama-sama suka ngentot. Kami sering nyoba berbagai posisi sex, diantara berbagai posisi sex, posisi yang paling aku suka itu doggy style. Aku sebagai Ustazah dan muslim yang taat selalu pakai gamis panjang dan hijab ketika berada di publik, tapi kalau lagi ada di rumah aku selalu disuruh selalu telanjang dan cuma pake hijab doang. Kata suamiku aku sebagai Ustazah harus keliatan alim bahkan waktu dientot. Aku sebagai istri tentu nurut kata suamiku.
Tapi karena sekarang suamiku udah gaada, aku harus mengisi kegiatanku untuk hal lain. Akhir-akhir ini aku join gym khusus wanita di Kotaku. Pakaianku ketika ngegym yang aku pakai itu hijab, sweatpants, long t-shirt yang meski udah cukup lebar ngga bisa nutupin toket dan pantatku yang menonjol. Karena itu juga mulai banyak laki-laki yang ngeliatin aku pas aku berangkat ataupun pulang dari gym. Banyak juga yang mulai catcalling aku dengan ucapan yang merendahkan. Pas pertama-tama digituin aku kaget dan marah, tapi lama-lama jujur aku malah suka digituin. Karena otakku yang pikirannya sangean terus, aku makin kesini makin berani. Aku mulai pergi ke gym ngga pake panties dan bra, terus pakaianku pake yang ketat. Alhasil makin banyak laki-laki yang ngeliatin aku.
Sampai sekarang aku cuma berani kaya gitu doang. Aku bakal datang kegym pake pakaian yang ketat, banyak orang di sepanjang perjalanan ngeliatin aku dan ngata-ngatain “lonte”, “binal”, “ukhti nakal” ke aku. ketika di gym setelah selesai olahraga, aku bakal colmek di kamar mandi dan balik pulang tanpa mandi. Aku sengaja pake t-shirt bekas olahraga aku yang basah kena keringat biar tambah ketat. Sensasi pulang kerumah dengan badan yang “sumuk”, keringet yang lengket ditubuh ditambah dikata-katain dan direndahin orang bikin memekku makin basah. Tapi aku ngerasa memekku yang gampang gatel ini gacukup kalo cuma colmek doang. Aku butuh kontol. Kontol buat muasin memek aku yang gampang basah.
“Tap..tap...tap..” Sore ini aku berjalan kaki menuju gym. Aku hari ini memakai sweatpants dan long t-shirt hitam dengan hijab putih, karena pakaianku yang cukup ketat ini toket dan pantatku jadi menonjol. Tiap aku melewati dan berpapasan dengan orang, pasti terdengar bisikan “wihh.. pake hijab tapi toketnya nonjol, ukhti kaya perek tuh” dan “Naughti nih, ukhti tapi nakal” atau “dasar lonte pake hijab kok kaya telanjang ” direndahin kaya gitu bukannya aku malah marah tapi bikin memekku makin basah. Ketika aku sampai di gym aku melakukan workout routineku seperti biasa, squat, lunge, deadlift dan lain lain. Di kamar mandi setelah workout routineku selesai aku sengaja ngga colmek. “mmpph..” aku menggesek memekku dengan 3 jari, cuma digituinpun bisa buat memekku mulai basah saking aku sangenya. Aku ngga ngelanjutin colmekku dan lanjut mandi hingga selesai.
“Hmm..” Aku berdiri didepan cermin kamar mandi memutar tubuhku kesamping. “Pantatku sama toketku masih bagus juga” gumamku. Walaupun usiaku udah 46 tahun aku masih bangga dengan tubuhku, tujuan sering ngegym emang untuk merawat tubuhku biar tetep “menggoda”. Aku kembali memakai baju bekas olahragaku tadi, sweatpants dan t-shirtku yang penuh keringat menempel ketat ke badanku.
***
Namaku Diana, Umurku 46 tahun. Aku bekerja di salah satu sekolah islam di Kota S. Walaupun aku itu seorang ‘Ustazah’ aku jauh dari kata alim. Semenjak suamiku meninggal 6 tahun yang lalu, aku jadi sering sange dan sulit fokus mengajar. Aku dan suamiku punya libido sex tinggi dan emang sama-sama suka ngentot. Kami sering nyoba berbagai posisi sex, diantara berbagai posisi sex, posisi yang paling aku suka itu doggy style. Aku sebagai Ustazah dan muslim yang taat selalu pakai gamis panjang dan hijab ketika berada di publik, tapi kalau lagi ada di rumah aku selalu disuruh selalu telanjang dan cuma pake hijab doang. Kata suamiku aku sebagai Ustazah harus keliatan alim bahkan waktu dientot. Aku sebagai istri tentu nurut kata suamiku.
Tapi karena sekarang suamiku udah gaada, aku harus mengisi kegiatanku untuk hal lain. Akhir-akhir ini aku join gym khusus wanita di Kotaku. Pakaianku ketika ngegym yang aku pakai itu hijab, sweatpants, long t-shirt yang meski udah cukup lebar ngga bisa nutupin toket dan pantatku yang menonjol. Karena itu juga mulai banyak laki-laki yang ngeliatin aku pas aku berangkat ataupun pulang dari gym. Banyak juga yang mulai catcalling aku dengan ucapan yang merendahkan. Pas pertama-tama digituin aku kaget dan marah, tapi lama-lama jujur aku malah suka digituin. Karena otakku yang pikirannya sangean terus, aku makin kesini makin berani. Aku mulai pergi ke gym ngga pake panties dan bra, terus pakaianku pake yang ketat. Alhasil makin banyak laki-laki yang ngeliatin aku.
Sampai sekarang aku cuma berani kaya gitu doang. Aku bakal datang kegym pake pakaian yang ketat, banyak orang di sepanjang perjalanan ngeliatin aku dan ngata-ngatain “lonte”, “binal”, “ukhti nakal” ke aku. ketika di gym setelah selesai olahraga, aku bakal colmek di kamar mandi dan balik pulang tanpa mandi. Aku sengaja pake t-shirt bekas olahraga aku yang basah kena keringat biar tambah ketat. Sensasi pulang kerumah dengan badan yang “sumuk”, keringet yang lengket ditubuh ditambah dikata-katain dan direndahin orang bikin memekku makin basah. Tapi aku ngerasa memekku yang gampang gatel ini gacukup kalo cuma colmek doang. Aku butuh kontol. Kontol buat muasin memek aku yang gampang basah.
“Tap..tap...tap..” Sore ini aku berjalan kaki menuju gym. Aku hari ini memakai sweatpants dan long t-shirt hitam dengan hijab putih, karena pakaianku yang cukup ketat ini toket dan pantatku jadi menonjol. Tiap aku melewati dan berpapasan dengan orang, pasti terdengar bisikan “wihh.. pake hijab tapi toketnya nonjol, ukhti kaya perek tuh” dan “Naughti nih, ukhti tapi nakal” atau “dasar lonte pake hijab kok kaya telanjang ” direndahin kaya gitu bukannya aku malah marah tapi bikin memekku makin basah. Ketika aku sampai di gym aku melakukan workout routineku seperti biasa, squat, lunge, deadlift dan lain lain. Di kamar mandi setelah workout routineku selesai aku sengaja ngga colmek. “mmpph..” aku menggesek memekku dengan 3 jari, cuma digituinpun bisa buat memekku mulai basah saking aku sangenya. Aku ngga ngelanjutin colmekku dan lanjut mandi hingga selesai.
“Hmm..” Aku berdiri didepan cermin kamar mandi memutar tubuhku kesamping. “Pantatku sama toketku masih bagus juga” gumamku. Walaupun usiaku udah 46 tahun aku masih bangga dengan tubuhku, tujuan sering ngegym emang untuk merawat tubuhku biar tetep “menggoda”. Aku kembali memakai baju bekas olahragaku tadi, sweatpants dan t-shirtku yang penuh keringat menempel ketat ke badanku.
***