Beberapa dari mereka yang telah kalah dariku memandangku rendah dan berpikir dapat mengalahkanku di tempat manapun selain di sini.
Maka aku keluar dari wilayah yang mereka sebut sebagai 'kandangku' dan kembali mengalahkan mereka untuk ke sekian kalinya.
Saat itu, aku yakin mereka akan terlalu malu. Hingga untuk menekuk lutut saja mereka tak sanggup.