Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Underestimated

Jika Suhu seorang Arga, suhu bakalan milih siapa?

  • Tari Sandra Aryagina

  • Yona Lusiana

  • Fannisa Khairani Pertiwi


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Welcome kru SHP, hehehehhe...



mohon partispasinya hu... makasih udah ikut nimbrung di karya aneeee.. heheheh

KIKI KYUTORYU ASHURA..
Wah wah oploverz juga hu :D
Anyway gak usah peduliin si @Sanji_Vinsmoke dia hanyalah ero cook =))
 
Wah ane demen nie tema2 perantau gni. Ijin gelar tiker.
 
nah ini salah satu penyebab suhu konco arek trid nya rame, selalu nyempetin waktu buat nyapa reader
jadi makin betah dimari, thanks hu:cup:

hehehehe.. ane cuma mengucapkan terima kasih atas partisipasi suhu semua atas hasil ane... jadi maluuuuu..... :cif::cif:

awalan yg :mantap:
moga slalu diberi kemudahan ,ide yg cemerlang dan updet yg lancar
:semangat:
salam dr pekanbaru
'

salam dari jakarta yang udah merantau hu... heehhehe... thanks pekanbaruuuu...
 
Selamat Menikmati Suhuu semuaaa.. dan silahkan jika gelar tikar, gulung gulung, buat tenda, tapi "kebersihan" dijaga yeee.. heheheheh...
Ntar lagi up kok.. balas yang belum terbalas dulu ya huu..

Nungguin up date dr om_arek aahhh..:beer:...:Peace:

ijin gelar tiker yah...

Lancrotkan Pa De

Mantap...semoga lancar jaya updatenya

Wah ane demen nie tema2 perantau gni. Ijin gelar tiker.



ane newbie nih, ikut nyimak dulu aja. thx :)
 
Aduhhh... Ane laki" kemayu.. Eh lelaki tulen om :ngupil: :galak:



duh mang @RAYxy tanggung jawab lo :marah: :ngacir:




di tunggu ya om chapter 1nya :semangat:

Mantap om @Konco_arek ....... Muncul lagi karya barunya

Udah.....terima aja nasib mu tante....eh ...... sus domo :D:ngacir::ngacir::ngacir:

hehehe.... Saran dan kripik ane wakilin ama om @sanji aja.

@domo ya maap cuman guyonan mang.
*@domo laki-laki tulen, cuman yang tulen itu domo junior (tulen=tulang luenak).
Wkwkwkwk.... :Peace:

jangan marah dong mang. Ntar kriputnya ilang loh.
Tuh dah ane lurusin yang :konak: bengkok punya mamang.

Sini mang @RAYxy :pantat: nya nungging dulu :konak: nanti tak maapin :cup:


mudah-mudahan bentar lagi update :ngeteh:


Maafkan ane yang polos ini ya suhu @domo domoan ... ane cuma membaca yang tertulisss.. wkwkwkwkw.. tapi kalau dilanjutin mah, monggooooooo/.... upppsss...

Ane gak ikut ikutan dehhh.. ntar ane kena tusbol lagi... kabur aja deh... heheheh
biar suhu @RAYxy yang tanggung akibatnya.... jangan sampe tumpah tumpah ya huuu.. hahahah,....
 
Kali ini jangan buru" tamat om
hehehehe.. buatnya aja susah huu,, soalnya perdana juga menulis dengan posisi orang ke 3.... tapi doain lancar ya huu..

Wah wah oploverz juga hu :D
Anyway gak usah peduliin si @Sanji_Vinsmoke dia hanyalah ero cook =))

hahahahaha... ane mah lebih suka karakter sabo hu.. salah satunya karena ada koala sih.. penasraan dengan cewek seperti koala. baru sedikit tampil aja udah buat ane jatuh cintaaa.. hahahahah...

suhu @Sanji_Vinsmoke mah cinta semua wanita huuu.. semoga aja dapat jodoh dari nakama.. upppssss.. maaf suhuuuu .... hehehehe

Sepertinya sih gitu suhu, hehe..
Ane masih nubi suhu @Konco_arek post aja baru 2 :)

soalnya ane masih nabung buat beli tuh mobil huuu.. heheheheh
welcome in this WOW forum... hahahaha

Om kali ini ceritanya musti poligami

haruskah hu? heheheh.. sepertinya pelampiasan di cerita sebelumnya nih...
 
EPISODE 1
--PERMAINAN PIKIRAN--




“Nama lo siapa?”
“Arga mbak.”
“Kok lo mau ngantar gue?”
“Daripada mbaknya juga ikut tidur disana, lebih baik aku antar kan.”
“Trus lo yang nginap di tempat gue?”
“Setelah mastiin mbak sampai, aku kembali kok. Lagian vespa ku masih disana.”

Arga sekarang sedang menyetir Lancer Evo 4 kepunyaan wanita yang mabuk di SPBU tadi. Arga menolong wanita yang belum ia ketahui bahkan untuk namapun Arga tidak mengetahuinya. Arga hanya menghindari hal yang tidak diinginkannya. Disaat menyetir, ia kembali mengingat apa yang diperbuat oleh wanita tersebut di mushalla tempat ia akan menginap tersebut.


“Lo tidur disini?” Arga pun menjawab pertanyaan wanita itu dengan anggukan.
“Enak ya tidur disini?” Arga masih tidak menjawab pertanyaan wanita yang telah duduk di dekat Arga yang telah berbaring hendak istirahat.
“Lo kerja disini?” Arga pun kembali menjawab dengan gelengan tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Arga hanya heran dengan perlakuan wanita ini. Apakah ia sadar atau tidak dengan apa yang telah ia perbuat. Apakah masih dikuasai oleh setan miras yang merenggut akal sehatnya.
“Lo …..” kata wanita tersebut yang berusaha merebahkan tubuhnya.
“Mbak mau ngapain?” potong Arga sambil duduk dari tidurnya.
“Gue Cuma mau merasakan tidur disini.”
“Maaf mbak, sebaiknya mbak pulang.” Kata Arga sambil berdiri dan telah mencapai pintu masuk mushalla tersebut.



“Kok lo diam? Siapa nama lo tadi gue lupa.”
“Arga mbak”
“Iya Arga. Kok lo diam?” Arga hanya menggeleng menjawab pertanyaan dari wanita tersebut.
“Gak ada mbak. Maaf mbak, rumahnya dimana ya?”

Pertanyaan Arga tidak dijawab oleh wanita tersebut. Hanya saja wanita tersebut sibuk dengan membongkar isi tas kecilnya. Setelah ia berhasil menemukan hal yang ia cari, wanita tersebut langsung memberikan secarik kertas kepada Arga. Arga langsung menerima kartu nama wanita tersebut. Dan ada hal yang membuat kening Arga mengeluarkan tiga kerutan akibat melihat tulisan di bawah nama wanita yang bernama Yona Lusiana. Ternyata Yona ini bekerja di tempat Arga dipindahkan. Dan dikantor yang sama dengan ditandai alamat yang tertera di kartu nama tersebut.

“Lo tau tempatnya?” Tanya wanita yang bernama Yona tersebut.
“Maaf mbak, saya juga baru pertama kali ke Jakarta. Tetapi saya buka maps kok.”
“Ya udah”

Arga yang memang tidak mengenal jalanan di ibukota ini ternyata sudah salah arah. Awal ia berniat mengantarkan Yona tanpa pikir panjang mengambil jalan yang telah ia lalui tadi bersama vespanya tadi. Rupanya, jalan yang ia pilih ini ternyata 100% salah. Dengan bantuan maps yang telah ia buka di smartphonenya, ia memutar balik mobil yang memang ia mahir mengendarainya tersebut. Arga memang terbiasa menggunakan mobil dalam menunjang pekerjaannya.

Sekilas ia melihat ke samping kirinya. Arga melihat wanita yang kira kira berusia tak jauh dari umurnya. Menurut tafsiran Arga, wanita yang ia tahu namanya dari kartu nama tadi berusia tak lebih dari 30 tahun. Rambut yang panjang menutup pundaknya yang putih dilihat dari kulit lengan yang mulus tanpa ada yang merusak keindahan kulitnya. Yona memang memakai busana berjenis babydoll dress berwarna yang sama dengan mobilnya. Warna hitam yang menjelaskan indahnya kulit Yona. Gaun yang begitu terbuka, dengan belahan dada dan pahanya yang membuat pandangan Arga beralih ke pemandangan indah tersebut.

Arga langsung menghapus pikiran pikiran yang dikuasai nafsunya tersebut. Bukan kali pertama juga Arga melihat hal yang berbau hawa nafsu itu. Walau ia hanya bisa melihat dari media. Dari tontonan yang ia dapat dari teman temannya. Tetapi untuk saat ini, ia berfikir tidak mengikuti hawa nafsunya tersebut. Selain karena Yona besok bakalan menjadi rekan kerja atau bahkan atasannya, Arga juga bisa melihat alasan Yona meminum minuman yang membuat Yona terbang ke dunia lain sekarang ini. Arga melihat suatu keterpaksaan dari Yona untuk meminum minuman tersebut. Apapun itu, Arga memprediksi bahwa itu masalah pribadi dan sensitif dari Yona yang mungkin dia simpan untuk dirinya sendiri.

Tak lebih 45 menit Arga mengendarai mobil kepunyaan Yona dan sekarang telah sampai di apartement yang megah yang terletak di kawasan elite Jakarta Timur. Setelah meminta izin ke satpam yang bertugas menjaga pintu masuk kawasan apartement itu dengan mengaku sebagai bawahan kantornya Yona, Arga telah mematikan mesin Lancer evo 4 tersebut dengan mencoba membangunkan Yona yang telah tertidur lelap setelah ia memberikan kartu namanya ke Arga tadi.

“Mbak, mbak” Arga mencoba membangunkan Yona sambil menggoyang goyangkan lengannya.

Dengan tidak ada reaksi dari Yona, Arga berinisiatif untuk memapah atau bahkan menggendong Yona untuk mengantarkan Yona sampai di apartementnya. Dengan kunci yang ia dapat dari pemeriksaan tas Yona, Arga membuka pintu yang bertuliskan nomor yang sesuai dengan alamat dalam kartu nama Yona. Setelah pintu terbuka, Arga sedikit terpana dengan desain interior dari hunian yang memang ia belum pernah masuk atau menginjakkan kakinya di hunian bernama apartement tersebut. Setelah memilih diantara 2 kamar yang tersedia tersebut, Arga menidurkan Yona di kasur yang empuk tersebut.

Arga meletakkan tas kecil Yona di lemari kecil yang terletak di samping tempat tidurnya. Arga juga membukakan high heels yang dikenakan Yona. Sesaat, Arga tertegun dengan tubuh Yona yang indah dengan dada yang berisi dan padat yang telah dirasakan oleh lengan Arga saat mencoba memapah Yona tadi. Apalagi posisi Yona yang telentang sekarang, pahanya yang mulus jelas terlihat setengahnya. Arga hanya tersenyum dengan apa yang ia lihat. Walau penasaran akan hal yang lebih, tetapi Arga lebih baik mengelakkan tindakan yang bisa membuat hal fatal tersebut.

Setelah Arga menyelimuti tubuh Yona, Arga langsung meninggalkan apartement tersebut dengan menitipkan salah satu kunci di petugas apartement di bawah setelah mengunci Yona dari luar. Hal tersebut ia lakukan secara naluriah saja.

“Mbak, saya titip kunci ini ya mbak. Lantai 16 nomor 6.”

Setelah ia keluar dari gedung apartemen tersebut, ia langsung menuju ke pos satpam pintu masuk tadi.

“Maaf pak. Saya mau Tanya, kalau malam malam gini ada angkutan gak ke Daan Mogot?”
“Susah mas. Udah tengah malam gini juga. Palingan taksi deh.” Jawab salah satu satpam yang berbadan tambun tersebut.
“Lebih baik pakai ojek online aja mas.” Tambah satpam yang lebih muda yang mungkin seumuran dengan Arga.
“Hmmm… baik pak. Saya coba deh. Terima kasih pak” jawab Arga dengan mengikuti saran yang diberikan oleh satpam tadi yang memang Arga juga telah mengetahui dari media tentang jasa ojek online tersebut.


***


Tiga hari setelah kejadian tersebut, Arga telah berada di sebuah gedung perkantoran tempat dimana ia ditugaskan. Perusahaan kontraktor yang menuju berskala nasional ini telah setahun ia abdi. Dengan memasuki kantor barunya tersebut, Arga langsung disambut oleh resepsionist yang menurutnya cantik dan manis tersebut.

“Selamat Pagi mas, ada yang bisa saya bantu mas?” Tanya resepsionist yang bernama Fanni yang terlihat dari nametag yang tertempel di dadanya sambil tersenyum manis.
“Iya selamat pagi mbak. Ini Mbak, saya karyawan baru pindahan dari Pekanbaru. Arga.”
“Ohh.. maaf pak, saya gak tahu, silahkan di tunggu dulu di ruang tunggu pak. Saya konfirmasi sama di atas dulu.” Jawab resepsionist tersebut sedikit malu dan mengganti panggilan mas menjadi panggilan pak.
“Iya terima kasih”

Setelah mengikuti instruksi dari Fanni, sang resepsionist cantik, Arga duduk di ruang tunggu yang terletak di samping kiri meja tempat Fani bekerja. Ruangan yang adem dan sejuk. Di dindingnya tertempel beberapa foto pertambangan dan kontruksi bangunan yang menjadi lahan usaha perusahaan ini dan beberapa piagam pehargaan. Ruangan tersebut juga dihiasi oleh lemari kaca yang berisikan berbagai piala dan plakat.

“Pak Arga, mari saya antar ke ruangan bu Yona.”

Cukup terkejut Arga mendengar nama yang diucapkan oleh Fanni. Nama yang telah ia tahu orangnya. Tapi ia tak menyangka kalau dia dipertemukan dengan Yona secepat ini. Sekarang Arga penasaran akan ingatan Yona. Apakah Yona mengingatnya yang saat itu bisa disebut sedang mabuk.

“Ya.. Masuk” suara yang terdengar dari ruangan yang dituju oleh Arga dan Fanni yang mengantarkannya.

Arga pun mengikuti Fanni yang membukakan pintu masuk ruangan Yona, manager HRD tempat ia bekerja. Dengan sedikit gugup Arga memasuki ruangan tersebut.

“Maaf bu, ini Pak Arga. Ucap Fanni ke Yona yang masih sibuk dengan kerjaan di laptop yang berlogokan salah satu buah tersebut.
“Iya. Silahkan duduk.” Jawab Yona tanpa melihat ke Fanni maupun Arga.
“Duduk pak. Kalau begitu, saya permisi buk. Mari pak.” Pamit Fanni setelah mempersilahkan Arga untuk duduk sambil tersenyum manis.

Setelah ditinggal berdua di ruangan tersebut. Arga yang duduk persis dihadapan Yona memperhatikan manager HRD tersebut yang berbeda penampilannya dengan pertemuan mereka pertama kali. Yona saat ini memakai blazer kantoran berwarna cokelat muda yang membentuk tubuhnya yang indah dan menampilkan sedikit dalaman berwarna pink muda. Dengan kacamata yang menambah kesan kecantikan yang dewasa membuat Arga sedikit memakan waktu yang lama memandang Yona.

“Ada dibawa berkas berkasnya pak Arga?” Tanya Yona masih sibuk dengan kerjaannya tanpa melihat sedikitpun ke arah Arga.
“Eh, ada Bu. Ini” jawab Arga dengan sedikit terkejut dengan pertanyaan Yona disaat ia masih memperhatikan Yona.
“Maaf saya sedikit sibuk ya pak. Ini ada accident di proyek Kalimalang. Apa bapak bisa langsung…..”

Kata kata Yona terpotong disaat ia melihat sosok di depannya yang tak lain adalah pria yang menolongnya di saat ia pertama kali mabuk tersebut. Ya, ia mabuk karena mendapati sang tunangan sedang menciumi tangan seorang wanita lain di resto tempat ia makan malam itu. Yona juga kagum atas sikap yang dilakukan Arga kepadanya malam itu. Yona gak tahu seperti apa yang akan terjadi jika bukan Arga yang mengantarkannya sampai menyelimutinya malam itu.

“Lo? Hahahaha”
“Maaf bu. Kenapa Ibu ketawa?”
“Gak usah formal sama gue Arga. Arga Lanang Wibawa. Lo beneran yang dipindahkan kesini?” Tanya Yona sambil menutup laptopnya dan berdiri mengambil teh yang terletak di atas lemari kecil dekat foto pribadinya.
“Iya bu. Saya Arga Lanang Wibawa. HSE Officer pindahan dari Pekanbaru.”
“Dunia ini Sempit ya”
“Iya bu”
“Eh tunggu, berarti lo udah tau kalau gue sekantor sama lo dari kartu nama gue kan?” pertanyaan Yona yang menegaskan ia seorang lulusan psikologi.
“Iya bu” jawab singkat Arga.
“Hahahaha.. lo mah parah, udah gue bilang kan tadi. Lo gak usah sok formal sama gue.”
“Tapi kan ini demi kewibawaan ibu sebagai manager HRD disini bu.”
“Gue rasa lo bisa menempatkan dimana wibawa gue.”

Entah berapa kali Arga dibuat terdiam dengan pernyataan Yona yang memang memainkan alur pikiran yang diatas batas manusia umumnya. Apalagi ditambah dengan posisi yang ia pegang sekarang, menampilkan bahwa ia bukan hanya lulusan psikologi biasa.

“Eh, lo waktu itu langsung pulang ya?”
“Iya mbak.”
“Hahahaha.. udah mbak aja nih.”
“Eh, maaf bu.”
“Udah, mbak aja. Emang gue keliatan kek ibuk ibuk ya?” Tanya Yona yang dijawab gelengan oleh Arga.
“Trus lo baliknya pake apa?”
“Aku akhirnya onder taksi online aja mbak.”
“Gue belum nyampein terima kasih nih sama lo. Gimana sebagai permintaan makasih gue, entar habis kerjaan, gue anterin lo pulang. Eh, tapi lo gak nginap di SPBU lagi kan?”
“Gak mbak. Sekarang masih nginap di wisma sekitaran sini. Soalnya belum dapat kos kosan mbak. Dan Jum’at ini ada kamar kosong di dekat sini mbak. Jadi untuk sementara waktu, aku nginap di wisma dulu.”
“Hmmm.. Oke, sebentar ya.”

Yona kembali membuka laptop dan mengetik suatu surat dimana ia merasa akan bisa membalas perlakuan yang diberikan Arga tempo hari. Ia sudah berpikiran sematang matangnya tentang akan apa akibat yang ia terima dengan keputusan yang ia tulis di surat ini.

KRIIIEEEKKK KRRIIIIEEEKKK

Bunyi printer mengejutkan Arga yang masih dalam diamnya menafsirkan apa yang akan dilakukan oleh Yona sambil memperhatikan wajah cantik Yona yang mempunyai garis keturunan tersebut. Setelah selesai lembaran kertas itu dicetak, Yona mengeceknya sebentar sambil tersenyum sambil melirik ke arah Arga. Arga yang mendapati lirikan sambil senyuman tipis Yona hanya menundukkan wajahnya.

“Oke. Sebagai tugas perdana lo disini. Lo harus menyelesaikan surat ini.” Kata Yona sambil memberikan secarik kertas tadi ke Arga.
“Maksud mbak?”
“Baca aja.” Kata Yona sambil tersenyum.

“Maaf mbak. Saya gak bisa menandatanganinya” jawab Arga sambil memberikan surat yang telah ia baca tadi.
“Lo pikir pikir dulu. Gue tau kok lo itu bukan orang bodoh apalagi dalam mengambil keputusan. I Believe That. Am I Wrong?”
 
Bimabet
hah surat apa? jangan2 surat PHK yak wkwkw, duh apes bener baru masuk kantor udah dipecat:D
masih meraba2 jalan critanya mau gimana, thanks updatenya om:haha:
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd