Potakiloma
Semprot Holic
- Daftar
- 13 May 2017
- Post
- 363
- Like diterima
- 7.368
Sebuah Awalan
Suatu hari di Plaza Busana
" Perm...."
Sambil aku yang hendak mengangkat tangan
" Aaaaaaahhhhh,, Cccoopeeettttt "
" Toloonng.... Copeeeettt "
Wanita yang di depanku ini tiba-tiba saja berteriak dengan kencang. Membuat semua orang di Plaza itu melihat ke arah kami berdua .
Bukkkkk !!
Bukkkk !!
Tas yang ada di pundak wanita itu digunakan untuk memukulku . Aku otomatis mencoba melindungi diri dengan menyilangkan kedua tangan untuk menutupi kepala dari hantaman tasnya .
Sakit ?
Kaget ?
Panik ?
Aku tak tau pasti apa yang kurasakan saat ini
Tubuhku terasa kaku , tak berani berucap juga membela diri
Jujur saja aku tak pernah se-impulsif ini . Mengikuti seseorang yang tak ku kenal ,dari lantai atas sampai ke bawah . Sampai ke lorong arah pintu keluar parkiran
WOIIIII WOII !!
JANGAN LARI LU ANJ*NG !!!
Samar-samar terdengar teriakan juga langkah kaki yang berlarian ke kami
TANGKAP TANGKAPP !!
HAJAR WOIII !
Hiruk pikuk lain yang ku dengar pastinya mengarah ke aku
Saat ini aku sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya
Sebelum itu. ....
Tapp
Seseorang dengan cepat pendekap kepalaku di bawah ketiaknya
" BUBAR SEMUANYA !!! "
Suara kencang yang berasal dari orang yang mempiting kepalaku . Dari yang kulihat, sepertinya mereka adalah pihak keamanan di Plaza ini
" BUBAARR BUBARRR ! "
Suara lain yang ku dengar
" Masalah ini biar kami yang urus ! " Ucapnya dengan tegas .
Membuat orang-orang yang tadinya ingin memukulku akhirnya berangsur-angsur membubarkan diri . Meskipun agak terdengar saut-saut nada kekecewaan dari mereka .
" Mohon maaf bu, bisa minta waktunya untuk ikut ke kantor sebentar " Ucap Security yang sebelumnya membentak kini berubah nada halus ketika berbicara ke wanita itu .
Karena wajahku mengarah kebawah, aku tak bisa melihat dengan jelas . Tau-tau badanku terasa di tarek mengikuti langkah mereka .
5 menit kemudian
Di pos keamanan Plaza
Aku duduk bersebelahan dengan wanita itu.
Terlihat wajahnya yang masih marah dan agak sinis kepadaku . Tapi entah kenapa, aku malah senang melihat ekspresinya itu .Raut wajah yang tidak asing , yang sudah sangat lama kurindukan .
Sementara itu , kedua Security yang tadi membawa kami kini berdiri dengan postur tegak
" Siapa namamu ? " Tanya Sutoyo , Danru yang duduk di seberang kami berdua . Dia membuka pertanyaan untuk memecah keheningan di ruangan mulai terasa panas ini
" Jo .... "
Belum sempat aku menjawab
" Mana KTP mu ?" Tanyanya
Dengan agak gemetaran,aku mengeluarkan KTP dari tas dada yang ku pakai .
" Johann xxxx " ucapnya sembari melihat ke arahku
" I , iiya pak " jawabku agak cengengesan
" Nama yang bagus " pujinya
Aku tersenyum sekenanya
" Tapi , tak di sangka punya kelakuan seperti ini "
Matanya yang sedikit tajam ke arahku .
" Buk .... " Aku langsung mencoba meluruskan kesalahpahaman ini tapi ...
" DIAM ! " Sergahnya
" Siapa yang suruh kamu ngomong? "
Sambil memukul meja , matanya melotot ke arahku
Aku terdiam menunduk .
Singkat cerita . Setelah bertanya kronologi menurut wanita itu dan segala tuduhan yang dia lontarkan padaku, aku masih diam seribu bahasa. Kupikir, tidak ada gunanya juga mengelak dari apa yang dia katakan . Karena dari sudut pandangnya, apa yang kulakukan memang salah .
Ditambah lagi CCTV yang merekam kejadian itu, aku tak bisa mengelak
Setelah mendengar penjelasan beliau dengan seksama, ekspresi Pak Sutoyo tersenyum dan..
" Johan , sekarang mari kita mendengar penjelasan kamu .Tolong kooperatif dan jika kamu terbelit-belit ,maka kami sebagai petugas keamanan disini akan menyerahkan kamu ke pihak berwajib" ucapnya diakhiri dengan senyuman kecil ke arahku
" SAYA GAK SETUJU ! LANGSUNG AJA BAWA DIA KE KANTOR POLISI PAK " Bentak wanita itu sambil jarinya menunjuk ke arahku
" Tenang dulu bu, semua itu ada prosedurnya ,setelah beliau ini ( menunjuk ke arahku ) menyampaikan motifnya ,baru akan kita proses ke tingkat selanjutnya. Karena kami juga butuh laporan dari kedua pihak " Pak Sutoyo mencoba menjelaskan dan meredam amarah wanita itu .
" TENANG APANYA ? Anda ini buta apa gimana . Bahkan CCTV sudah merekam jelas apa yang dia lakukan ! " Sergahnya lagi
" Gini ya ,kalau kamu tidak melakukan apa yang saya katakan, saya akan melaporkan ini ke atasan kamu dan kalau perlu saya akan menuntut plaza ini ! " Kali ini ancaman beliau mengarah ke pak Sutoyo.
Di saat seperti ini aku diam mematung, keringat yang sedari tadi bercucuran. Berharap datang mukzizat menyelamatkanku.
" Bu Maria, mohon sebentar saja untuk mendengarkan penjelasan dari nak Johan . setelah itu silahkan lakukan apa yang Ibu inginkan " Pak Sutoyo juga sepertinya mulai kesal dengan sikap Bu Maria yang arogan .
( Semua diam sesaat )
Bu Maria sesaat mengecek hpnya
" 30 detik , setelah ini saya ada rapat " ucap Bu Maria yang mencoba menenangkan egonya .
" Baik , sekarang nak Johan coba kasih pembelaan kamu " ucap pak Sutoyo
Hening
Aku tidak berani berkata-kata , tapi satu sisi aku juga salut dengan sikap pak Sutoyo yang memberikan aku waktu untuk menjelaskan. Meskipun tempramen kepadaku agak sulit di tebak
" Nak Johan . " Pak Sutoyo yang coba memanggilku dengan lembut tapi tegas
Aku coba memberanikan diri . Tapi mulutku masih tak mampu bergerak
" S...s..s "
" CEPETAN , WAKTU GUA BUKAN CUMAN BUAT LOO !"
" Tenang bu "
" M..m..maaf Bu .. ss."
" Ibu ,ibu ! Jangan kurang ajar lu ya . Emang gua ibu lo? Gua ga setua itu bangs*t " hardiknya padaku
" Buk.. bukkkann seperti ituu..."
" Ahhh, waktu habis .Tolong bawa dia ke kantor polisi " ucapnya sambil beranjak dari kursi
" BU MARIA MIRIP MAMA SAYA ! "
Mulutku tiba-tiba mengatakan hal itu
Aku yakin ucapanku barusan pasti akan membuat masalahku semakin panjang
Pikiran mereka pasti kemana-mana
( dalam hati )
" Oh Tuhan, mengapa aku bisa se impulsif ini ??? "
Sejenak aku menyesali apa yang sudah kulakukan
" Mama kamu ? " ucap Bu Maria sambil kembali duduk ke kursi yang barusan di tinggalkannya . Kali ini nadanya kalem dan gak ngegas lagi .
Aku mengangguk pelan
" Siapa namanya ? " Tanyanya
" Mi... Mira ... " Jawabku
" Panjangnya? " Tanya lagi
" Mira Agustina .. "
Aku sedikit melirik ke arah Bu Maria .
Terlihat wajahnya agak kecewa setelah mendengar jawabanku . Dengan posisi sebelumnya agak condong , kini berubah ke posisi tegak
Hufftt
Suara beliau menghela nafas
Dia memandang ke arah Pak Sutoyo
" Nak Johan , mohon dibantu agar masalah ini segera selesai " Pak Sutoyo mencoba memberi aku waktu
Sebenarnya aku juga aneh juga bingung .
Kenapa dia lebih tertarik dengan tentang mama daripada pembelaanku .
Apakah aku harus melanjutkannya atau tidak . Tapi melihat perubahan sikap Bu Maria ,ini seperti memberikan aku kesempatan untuk meluruskan kesalahpahaman ini .
Dalam hati , yah di coba saja.
Membantu atau tidak , terserahlah .
" Se... sebenarnya itu bukan nama asli mama saya "
" Nama asli ? Maksudnya ? "
Bu Maria yang tadinya kecewa , kini berubah lagi tertarik dengan pernyataanku .
" Nak Johan ,tolong jelaskan lebih lanjut " Pak Sutoyo sepertinya juga tertarik
Aku menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya
" Mmm . Kata kakek saya , mama dulu di adopsi . Beliau ....
" Adopsi? " Ucap Bu Maria memotongku
" Ii iya "
" Bu Maria ... " Pak Sutoyo mencoba memperingatkan
" Maaf " ucap Bu Maria
" Nak Johan " menyiratkan agar aku melanjutkan ceritaku
" Waktu kecil mama di temukan hanyut di pantai xxxx .
" Hanyut ? " Potongnya lagi
" Bentar , apa ada hubungan dengan gempa xxx ? "
" Sama, apa dia pernah bilang punya saudara kembar? "
Sejujurnya pertanyaan beliau agak aneh ,tapi..
Di tambah kini tubuhnya semakin condong ke arahku.
Semakin terasa wangi parfum dari tubuhnya
Membuat oksigen di otakku agak sedikit tenang
" Mm, kalau itu saya kurang tau dan kakek juga ga ngejelasin hal itu sama kalau ga salah mama waktu ditemukan, dia hilang ingatan. yang dia tau cuman nama dia aja ."
" Kenapa ga tanya ke mama kamu ? " Wajahnya semakin penasaran
" Mm, kalau itu . Mama uda meninggal waktu saya masih 10 tahun " .
" Innalilah..... " Bu Maria yang sebelumnya marah dan sinis padaku. Kini berubah menjadi sosok wanita yang penuh perhatian.
Aku semakin kaget dengan beliau yang mengelus pundakku
Begitu juga dengan Pak Sutoyo
" Lanjutkan nak " ucap pak Sutoyo
" Sebentar ,tahun berapa alm mama kamu di temukan hanyut? " Tanya bu Maria
" Kalau ga salah , tahun ..... 19xx " aku sambil mengingat-ingat
" Kamu yakin ?? " Bu Maria menatapku dalam sambil agak meremas tangan kananku . Menantikan jawabanku selanjutnya
" Ii, iya ". Aku yang semakin kikuk dengan perubahan sikapnya padaku. Berusaha agak memindahkan tanganku
Hening
" S... saya masih simpan foto mama "
Lagi-lagi jawabku impulsif , melihat tatapan yang semakin aneh ke arahku . Seperti menunggu respon selanjutnya
" Mana mana mana ! " Jawabnya semakin semangat
Aku agak panik pengeluarkan dompet dari tas dan mencari foto yang agak terselip
Begitu berhasil keluar, tanpa ijin beliau langsung meraihnya dari tanganku
" Ini mama kamu ? " Tanyanya .
" Ii. Iya .. "
" Dan ini ? Kamu "
" Ii iya hehe "
Aku agak malu , karena di foto itu aku di gendong mama dengan telanjang bulat dan lagi nangis . Kalau ga salah,itu aku berumur masih 8 bulanan.
" Bu Maria, " pak Sutoyo memanggil beliau yang tiba2 diam terpaku
" Bu, ehh. Mbakk .. " Aku juga bingung mau memangil dia gimana . Karena sebelumnya aku manggil dia Bu beliau langsung marah-marah.
Tapi kalau di pandang dari dekat ,tidak ada kerutan juga kulitnya masih terlihat masih kencang . Dengan jumpsuit biru dan cardigan putih yang ia kenakan .Dan parfum yang di gunakan sangat membuat nyaman. Menambah pesona dan keanggunan . Tak menampik wajahnya seperti wanita yang berumur pada umumnya . Bagiku disitulah daya tarik beliau
Tapi....
Tiada angin tiada hujan , Bu Maria tiba-tiba saja memelukku .
Hal itu membuyarkan fantasiku
Hikkkksss
Hikkksss
Beliau tiba-tiba saja menangis , memelukku dengan erat .
Aku bingung, pak Danru juga bingung
" Bu Maria " panggil pak Sutoyo
Kemudian setelah cukup lama di posisi yang membingungkan ini
Aaarrrrggg
Tiba-tiba saja lambungku di cubitnya dengan kuat
" Kamu tuh ya, anak nakal, hikkk hikkk "
Ucapnya sambil nangis tapi juga dengan senyuman bahagia
Aku kesakitan juga bingung .
Ku lihat pak Sutoyo juga agak senyum melihat kami .
" Kamu masih gak ngeh ? " tanya Bu Maria
Ya , aku semakin bingung dong .
" Hah " hanya itu jawabku
" Pak , ngeh kan ? " Kini dia bertanya ke Pak Sutoyo
" Hmmm. Sebenarnya paham sedikit. Tapi lebih baik nak Johan yang mencari tau. Hehe " balasnya
Perubahan sikap kedua orang ini semakin buatku bingung .
Ini seperti aku lagi nonton film 15 menit awal lalu ga sengaja ke pencet menit ke 45 .
" Kamu ? " Kini giliran Bu Maria bertanya lagi padaku .
" Hah , aku ? "
Cuttttttt
Arrrrrggg
Lagi-lagi lambungku jadi korban. Cubitannya kali ini semakin kuat
Tapi rasa sakit itu berubah saat aku di peluknya lagi .
Awalnya terasa nyaman . Tapi entah kenapa pikirian kotorku sebelumnya terbawa. Ditambah dadanya yang empuk menekan kuat dadaku ..
Nyeesssss .. nikmatnya
Karena aku masih bingung, Bu Maria akhirnya menjelaskan kepadaku
Becara ringkas beliau mengatakan bahwa mamaku adalah saudara kembar yang udah lama hilang , dan secara otomatis aku adalah keponakannya .
dalam hati
" Wow, ini plot twistkah ? "
" dan , burungku tadi berdiri saat tante memelukku. Dadanya .... Ahhhhh ... "
" Ehhh ..ehhhh... Astaghfir.... dosaaa ... "
Mendengar hal itu tentu saja aku bahagia , kaget ,senang tapi kaget
" Jadi , kamu taukan manggil saya apa ? "
" Tan..te .. hehe "
" Anak pinter .". Sambil dia mencubit pipiku
Lalu setelah semua kesalahpahaman, Tante Maria langsung mengajakku keluar untuk melanjutkan temu kangen ini . Tak lupa juga dia pamit dan meminta maaf ke Pak Sutoyo. Begitu juga denganku .
Well, apakah cerita ini akan berakhir dengan pertemuan keluarga yang hilang . Dan semuanya berjalan normal-normal, seperti keluarga pada umumnya ?
Tentu saja tidak !!
Ini justru akan membuka lembaran baru bagi hidup Johan dengan berbagai kejutan yang tak ia sangka.
Hubungan normal Tante yang menyayangi keponakannya, perlahan menjadi sentuhan-sentuhan halus nan menggairahkan . Menjadi decakan tubuh yang beradu dan desahan yang saling saut menyaut . Saling berlomba memberikan kenikmatan
Maria , seorang ibu-ibu pada umumnya ?
Tentu tidak .
Akan banyak rahasia hidup beliau yang akan terkuak di perjalanan cerita ini .
Salah satunya, ternyata dia memiliki anak.
Sola dan Luna
Dua putri kembar identik yang saat ini masih menempuh studi di Korea .
Hmm, apakah mereka juga akan bergabung ?memainkan peran sebagai bumbu-bumbu penyedab dalam pergumulan birahi ini .
Stay Tuned ....
Suatu hari di Plaza Busana
" Perm...."
Sambil aku yang hendak mengangkat tangan
" Aaaaaaahhhhh,, Cccoopeeettttt "
" Toloonng.... Copeeeettt "
Wanita yang di depanku ini tiba-tiba saja berteriak dengan kencang. Membuat semua orang di Plaza itu melihat ke arah kami berdua .
Bukkkkk !!
Bukkkk !!
Tas yang ada di pundak wanita itu digunakan untuk memukulku . Aku otomatis mencoba melindungi diri dengan menyilangkan kedua tangan untuk menutupi kepala dari hantaman tasnya .
Sakit ?
Kaget ?
Panik ?
Aku tak tau pasti apa yang kurasakan saat ini
Tubuhku terasa kaku , tak berani berucap juga membela diri
Jujur saja aku tak pernah se-impulsif ini . Mengikuti seseorang yang tak ku kenal ,dari lantai atas sampai ke bawah . Sampai ke lorong arah pintu keluar parkiran
WOIIIII WOII !!
JANGAN LARI LU ANJ*NG !!!
Samar-samar terdengar teriakan juga langkah kaki yang berlarian ke kami
TANGKAP TANGKAPP !!
HAJAR WOIII !
Hiruk pikuk lain yang ku dengar pastinya mengarah ke aku
Saat ini aku sudah pasrah dengan apa yang akan terjadi selanjutnya
Sebelum itu. ....
Tapp
Seseorang dengan cepat pendekap kepalaku di bawah ketiaknya
" BUBAR SEMUANYA !!! "
Suara kencang yang berasal dari orang yang mempiting kepalaku . Dari yang kulihat, sepertinya mereka adalah pihak keamanan di Plaza ini
" BUBAARR BUBARRR ! "
Suara lain yang ku dengar
" Masalah ini biar kami yang urus ! " Ucapnya dengan tegas .
Membuat orang-orang yang tadinya ingin memukulku akhirnya berangsur-angsur membubarkan diri . Meskipun agak terdengar saut-saut nada kekecewaan dari mereka .
" Mohon maaf bu, bisa minta waktunya untuk ikut ke kantor sebentar " Ucap Security yang sebelumnya membentak kini berubah nada halus ketika berbicara ke wanita itu .
Karena wajahku mengarah kebawah, aku tak bisa melihat dengan jelas . Tau-tau badanku terasa di tarek mengikuti langkah mereka .
5 menit kemudian
Di pos keamanan Plaza
Aku duduk bersebelahan dengan wanita itu.
Terlihat wajahnya yang masih marah dan agak sinis kepadaku . Tapi entah kenapa, aku malah senang melihat ekspresinya itu .Raut wajah yang tidak asing , yang sudah sangat lama kurindukan .
Sementara itu , kedua Security yang tadi membawa kami kini berdiri dengan postur tegak
" Siapa namamu ? " Tanya Sutoyo , Danru yang duduk di seberang kami berdua . Dia membuka pertanyaan untuk memecah keheningan di ruangan mulai terasa panas ini
" Jo .... "
Belum sempat aku menjawab
" Mana KTP mu ?" Tanyanya
Dengan agak gemetaran,aku mengeluarkan KTP dari tas dada yang ku pakai .
" Johann xxxx " ucapnya sembari melihat ke arahku
" I , iiya pak " jawabku agak cengengesan
" Nama yang bagus " pujinya
Aku tersenyum sekenanya
" Tapi , tak di sangka punya kelakuan seperti ini "
Matanya yang sedikit tajam ke arahku .
" Buk .... " Aku langsung mencoba meluruskan kesalahpahaman ini tapi ...
" DIAM ! " Sergahnya
" Siapa yang suruh kamu ngomong? "
Sambil memukul meja , matanya melotot ke arahku
Aku terdiam menunduk .
Singkat cerita . Setelah bertanya kronologi menurut wanita itu dan segala tuduhan yang dia lontarkan padaku, aku masih diam seribu bahasa. Kupikir, tidak ada gunanya juga mengelak dari apa yang dia katakan . Karena dari sudut pandangnya, apa yang kulakukan memang salah .
Ditambah lagi CCTV yang merekam kejadian itu, aku tak bisa mengelak
Setelah mendengar penjelasan beliau dengan seksama, ekspresi Pak Sutoyo tersenyum dan..
" Johan , sekarang mari kita mendengar penjelasan kamu .Tolong kooperatif dan jika kamu terbelit-belit ,maka kami sebagai petugas keamanan disini akan menyerahkan kamu ke pihak berwajib" ucapnya diakhiri dengan senyuman kecil ke arahku
" SAYA GAK SETUJU ! LANGSUNG AJA BAWA DIA KE KANTOR POLISI PAK " Bentak wanita itu sambil jarinya menunjuk ke arahku
" Tenang dulu bu, semua itu ada prosedurnya ,setelah beliau ini ( menunjuk ke arahku ) menyampaikan motifnya ,baru akan kita proses ke tingkat selanjutnya. Karena kami juga butuh laporan dari kedua pihak " Pak Sutoyo mencoba menjelaskan dan meredam amarah wanita itu .
" TENANG APANYA ? Anda ini buta apa gimana . Bahkan CCTV sudah merekam jelas apa yang dia lakukan ! " Sergahnya lagi
" Gini ya ,kalau kamu tidak melakukan apa yang saya katakan, saya akan melaporkan ini ke atasan kamu dan kalau perlu saya akan menuntut plaza ini ! " Kali ini ancaman beliau mengarah ke pak Sutoyo.
Di saat seperti ini aku diam mematung, keringat yang sedari tadi bercucuran. Berharap datang mukzizat menyelamatkanku.
" Bu Maria, mohon sebentar saja untuk mendengarkan penjelasan dari nak Johan . setelah itu silahkan lakukan apa yang Ibu inginkan " Pak Sutoyo juga sepertinya mulai kesal dengan sikap Bu Maria yang arogan .
( Semua diam sesaat )
Bu Maria sesaat mengecek hpnya
" 30 detik , setelah ini saya ada rapat " ucap Bu Maria yang mencoba menenangkan egonya .
" Baik , sekarang nak Johan coba kasih pembelaan kamu " ucap pak Sutoyo
Hening
Aku tidak berani berkata-kata , tapi satu sisi aku juga salut dengan sikap pak Sutoyo yang memberikan aku waktu untuk menjelaskan. Meskipun tempramen kepadaku agak sulit di tebak
" Nak Johan . " Pak Sutoyo yang coba memanggilku dengan lembut tapi tegas
Aku coba memberanikan diri . Tapi mulutku masih tak mampu bergerak
" S...s..s "
" CEPETAN , WAKTU GUA BUKAN CUMAN BUAT LOO !"
" Tenang bu "
" M..m..maaf Bu .. ss."
" Ibu ,ibu ! Jangan kurang ajar lu ya . Emang gua ibu lo? Gua ga setua itu bangs*t " hardiknya padaku
" Buk.. bukkkann seperti ituu..."
" Ahhh, waktu habis .Tolong bawa dia ke kantor polisi " ucapnya sambil beranjak dari kursi
" BU MARIA MIRIP MAMA SAYA ! "
Mulutku tiba-tiba mengatakan hal itu
Aku yakin ucapanku barusan pasti akan membuat masalahku semakin panjang
Pikiran mereka pasti kemana-mana
( dalam hati )
" Oh Tuhan, mengapa aku bisa se impulsif ini ??? "
Sejenak aku menyesali apa yang sudah kulakukan
" Mama kamu ? " ucap Bu Maria sambil kembali duduk ke kursi yang barusan di tinggalkannya . Kali ini nadanya kalem dan gak ngegas lagi .
Aku mengangguk pelan
" Siapa namanya ? " Tanyanya
" Mi... Mira ... " Jawabku
" Panjangnya? " Tanya lagi
" Mira Agustina .. "
Aku sedikit melirik ke arah Bu Maria .
Terlihat wajahnya agak kecewa setelah mendengar jawabanku . Dengan posisi sebelumnya agak condong , kini berubah ke posisi tegak
Hufftt
Suara beliau menghela nafas
Dia memandang ke arah Pak Sutoyo
" Nak Johan , mohon dibantu agar masalah ini segera selesai " Pak Sutoyo mencoba memberi aku waktu
Sebenarnya aku juga aneh juga bingung .
Kenapa dia lebih tertarik dengan tentang mama daripada pembelaanku .
Apakah aku harus melanjutkannya atau tidak . Tapi melihat perubahan sikap Bu Maria ,ini seperti memberikan aku kesempatan untuk meluruskan kesalahpahaman ini .
Dalam hati , yah di coba saja.
Membantu atau tidak , terserahlah .
" Se... sebenarnya itu bukan nama asli mama saya "
" Nama asli ? Maksudnya ? "
Bu Maria yang tadinya kecewa , kini berubah lagi tertarik dengan pernyataanku .
" Nak Johan ,tolong jelaskan lebih lanjut " Pak Sutoyo sepertinya juga tertarik
Aku menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkannya
" Mmm . Kata kakek saya , mama dulu di adopsi . Beliau ....
" Adopsi? " Ucap Bu Maria memotongku
" Ii iya "
" Bu Maria ... " Pak Sutoyo mencoba memperingatkan
" Maaf " ucap Bu Maria
" Nak Johan " menyiratkan agar aku melanjutkan ceritaku
" Waktu kecil mama di temukan hanyut di pantai xxxx .
" Hanyut ? " Potongnya lagi
" Bentar , apa ada hubungan dengan gempa xxx ? "
" Sama, apa dia pernah bilang punya saudara kembar? "
Sejujurnya pertanyaan beliau agak aneh ,tapi..
Di tambah kini tubuhnya semakin condong ke arahku.
Semakin terasa wangi parfum dari tubuhnya
Membuat oksigen di otakku agak sedikit tenang
" Mm, kalau itu saya kurang tau dan kakek juga ga ngejelasin hal itu sama kalau ga salah mama waktu ditemukan, dia hilang ingatan. yang dia tau cuman nama dia aja ."
" Kenapa ga tanya ke mama kamu ? " Wajahnya semakin penasaran
" Mm, kalau itu . Mama uda meninggal waktu saya masih 10 tahun " .
" Innalilah..... " Bu Maria yang sebelumnya marah dan sinis padaku. Kini berubah menjadi sosok wanita yang penuh perhatian.
Aku semakin kaget dengan beliau yang mengelus pundakku
Begitu juga dengan Pak Sutoyo
" Lanjutkan nak " ucap pak Sutoyo
" Sebentar ,tahun berapa alm mama kamu di temukan hanyut? " Tanya bu Maria
" Kalau ga salah , tahun ..... 19xx " aku sambil mengingat-ingat
" Kamu yakin ?? " Bu Maria menatapku dalam sambil agak meremas tangan kananku . Menantikan jawabanku selanjutnya
" Ii, iya ". Aku yang semakin kikuk dengan perubahan sikapnya padaku. Berusaha agak memindahkan tanganku
Hening
" S... saya masih simpan foto mama "
Lagi-lagi jawabku impulsif , melihat tatapan yang semakin aneh ke arahku . Seperti menunggu respon selanjutnya
" Mana mana mana ! " Jawabnya semakin semangat
Aku agak panik pengeluarkan dompet dari tas dan mencari foto yang agak terselip
Begitu berhasil keluar, tanpa ijin beliau langsung meraihnya dari tanganku
" Ini mama kamu ? " Tanyanya .
" Ii. Iya .. "
" Dan ini ? Kamu "
" Ii iya hehe "
Aku agak malu , karena di foto itu aku di gendong mama dengan telanjang bulat dan lagi nangis . Kalau ga salah,itu aku berumur masih 8 bulanan.
" Bu Maria, " pak Sutoyo memanggil beliau yang tiba2 diam terpaku
" Bu, ehh. Mbakk .. " Aku juga bingung mau memangil dia gimana . Karena sebelumnya aku manggil dia Bu beliau langsung marah-marah.
Tapi kalau di pandang dari dekat ,tidak ada kerutan juga kulitnya masih terlihat masih kencang . Dengan jumpsuit biru dan cardigan putih yang ia kenakan .Dan parfum yang di gunakan sangat membuat nyaman. Menambah pesona dan keanggunan . Tak menampik wajahnya seperti wanita yang berumur pada umumnya . Bagiku disitulah daya tarik beliau
Tapi....
Tiada angin tiada hujan , Bu Maria tiba-tiba saja memelukku .
Hal itu membuyarkan fantasiku
Hikkkksss
Hikkksss
Beliau tiba-tiba saja menangis , memelukku dengan erat .
Aku bingung, pak Danru juga bingung
" Bu Maria " panggil pak Sutoyo
Kemudian setelah cukup lama di posisi yang membingungkan ini
Aaarrrrggg
Tiba-tiba saja lambungku di cubitnya dengan kuat
" Kamu tuh ya, anak nakal, hikkk hikkk "
Ucapnya sambil nangis tapi juga dengan senyuman bahagia
Aku kesakitan juga bingung .
Ku lihat pak Sutoyo juga agak senyum melihat kami .
" Kamu masih gak ngeh ? " tanya Bu Maria
Ya , aku semakin bingung dong .
" Hah " hanya itu jawabku
" Pak , ngeh kan ? " Kini dia bertanya ke Pak Sutoyo
" Hmmm. Sebenarnya paham sedikit. Tapi lebih baik nak Johan yang mencari tau. Hehe " balasnya
Perubahan sikap kedua orang ini semakin buatku bingung .
Ini seperti aku lagi nonton film 15 menit awal lalu ga sengaja ke pencet menit ke 45 .
" Kamu ? " Kini giliran Bu Maria bertanya lagi padaku .
" Hah , aku ? "
Cuttttttt
Arrrrrggg
Lagi-lagi lambungku jadi korban. Cubitannya kali ini semakin kuat
Tapi rasa sakit itu berubah saat aku di peluknya lagi .
Awalnya terasa nyaman . Tapi entah kenapa pikirian kotorku sebelumnya terbawa. Ditambah dadanya yang empuk menekan kuat dadaku ..
Nyeesssss .. nikmatnya
Karena aku masih bingung, Bu Maria akhirnya menjelaskan kepadaku
Becara ringkas beliau mengatakan bahwa mamaku adalah saudara kembar yang udah lama hilang , dan secara otomatis aku adalah keponakannya .
dalam hati
" Wow, ini plot twistkah ? "
" dan , burungku tadi berdiri saat tante memelukku. Dadanya .... Ahhhhh ... "
" Ehhh ..ehhhh... Astaghfir.... dosaaa ... "
Mendengar hal itu tentu saja aku bahagia , kaget ,senang tapi kaget
" Jadi , kamu taukan manggil saya apa ? "
" Tan..te .. hehe "
" Anak pinter .". Sambil dia mencubit pipiku
Lalu setelah semua kesalahpahaman, Tante Maria langsung mengajakku keluar untuk melanjutkan temu kangen ini . Tak lupa juga dia pamit dan meminta maaf ke Pak Sutoyo. Begitu juga denganku .
Well, apakah cerita ini akan berakhir dengan pertemuan keluarga yang hilang . Dan semuanya berjalan normal-normal, seperti keluarga pada umumnya ?
Tentu saja tidak !!
Ini justru akan membuka lembaran baru bagi hidup Johan dengan berbagai kejutan yang tak ia sangka.
Hubungan normal Tante yang menyayangi keponakannya, perlahan menjadi sentuhan-sentuhan halus nan menggairahkan . Menjadi decakan tubuh yang beradu dan desahan yang saling saut menyaut . Saling berlomba memberikan kenikmatan
Maria , seorang ibu-ibu pada umumnya ?
Tentu tidak .
Akan banyak rahasia hidup beliau yang akan terkuak di perjalanan cerita ini .
Salah satunya, ternyata dia memiliki anak.
Sola dan Luna
Dua putri kembar identik yang saat ini masih menempuh studi di Korea .
Hmm, apakah mereka juga akan bergabung ?memainkan peran sebagai bumbu-bumbu penyedab dalam pergumulan birahi ini .
Stay Tuned ....