Dirumah gua langsung rebahan dikamar dan tertidur . dan tak lama gua kemudian terbangun karena terasa seperti ada yang memeluk dan meremas kontol gue dan setelah gua buka mata, ternyata bini gua, dan gua lihat jam ternyata sudah set3 sore dan rasanya pusing gue udah mulai mendingan , dan " bangun dong sayang, kok udah pulang sih, kangen ya ? " kata dia memeluk ane dan tangan nya mainin kontol gue lalu menciumi gue, gue melepas ciuman nya dan bertanya " kamu darimana aja ? " tanya gue sedikit memancing
Tisha menjawab " abis dari rumah temen ,kumpul-kumpul gitu " , " temen apa temen ? " tanya gue balik . terlihat wajahnya agak berbeda dan sedikit menyembunyikan kepanikan nya . " temen ihh kamu apaan sih " jawab nya sambil lanjut mencium gue dan tangan nya masuk menyusup ke dalam celana gue dan meremas dan mainin kontol gue mungkin coba mengalihkan pembicaraan .
Gue sebenernya kecewa dengan dia tidak berterus terang apa yan terjadi, padahal gue kira dia bakalan terus terang dan jujur atas apa yang terjadi serta memberi penjelasan sebab dan akibat nya . dan gue pun tidak tega untuk intimidasi dia agar mengaku dan beri dia hukuman karena gue takut terjadi apa-apa atas janin yang dia kandung .
Dan gue berencana membicarakan ini setelah selesai kita bergumul karena toh gua membayangkan kembali kejadian tadi siang justru malah bikin sange juga hahaha, Tissa terus agresif menciumi gue dan dia mulai naik ke atas gue, membuka kancing kemeja gue dan dia pun membuka baju nya yang sudah tak terbungkus BH lalu melanjutkan menciumi gue, payudara besar yang sudah agak sedikit kendor nya terus digesek-gesekkan dengan dada gue yang bikin gue tambah bernafsu .
Lalu tisha membuka celana nya beserta dalaman nya " yang buka dong " kata dia dan gue melorotkan celana gue beserta celana dalam gue lalu tisha kembali keatas gue dan menciumi gue, penis gue digesek-gesek disekitaran bibir vagina nya yang sudah agak dower itu " ahhhmmmmm " desah tisha " mau dimasukin gak sayangg mhh " goda tisha " jangan ahhh, bosen " kata gue so jual mahal.
Gue juga membayangkan bagaimana eko diperlakukan seperti ini oleh tisha ohhh rasanya gue gak tahan dan tiba tiba tangan tisha mengarahkan penis gue menuju lubang nya dan *blesss, masuk dengan mudah dan emang terasa longgar jika dibandingkan dengan jepitan nya anjani tapi kebinalan serta kebuasan tisha saat bersetubuh yang buat gue begitu bergairah .
Tisha terus menggenjot dari atas " sayang jangan terlalu ningkah kamu pelan-pelan nanti dedebay nya kenapa-kenapa " kata gue " hmmmmm diem kamu *plakkk (njerr dia nabok pipi gue kampret) udah nikmatin aja " kata dia terus menggenjot, tangan gue terus menjamah payudara nya sedang tangan kiri gue meraih botol kayu-putih yang ada disamping gue dan gue ludahi lalu gue masukkan keanus nya dengan mudah tanpa hambatan " ihh kamu nanti panas mhhhh " kata tisha, gue hanya tersenyum
Tangan kanan gue terus menjamah puting serta daerah payudara nya dan tangan kiri gue terus menggesekan botol kayuputih yang tertanam di anus nya dan tak lama kemudian goyangan tisha menurun dan terasa lebih menekan bertanda dia akan mendapatkan orgasme nya dan " ahhhhmmmmmmmm ahhhh " tisha mencium gue dan dia mendapatkan orgasme nya " sayang kamu udah keluar ? " tanya gue, dia tersenyum bahagia dan mengangguk lalu melanjutkan kembali penetrasi nya
Memek nya yang sudah agak longgar membuat gue agak lama mencapai puncak, karena grip dan gesekan nya sudah kurang terasa memang seharusnya masuk 2 kontol langsung kayanya biar grip nya kerasa . " sayang aku diatas ya " kata gue lalu kami berpindah posisi dan tisha dibawah dan gua tempat kan diujung ranjang lalu gua turun dari ranjang dan melumuri penis gua dengan baby oil lalu mengarahkan nya ke lubang anus Tisha agar gue lebih cepat dapat ejakulasi karena toh di memek nya gue kurang puas dan kurang berasa
Gue lalu mencabut botol kayuputih yang tertancap dan mulai memasukan penis ke anus Tisha dan blesss masuk , tanpa lama babibu gue genjot anus tisha dengan agak cepat " ahh pelan sayang mhhhhh " kata tisha tapi gue gak mendengarkan nya karena fokus gue adalah mencapai ejakulasi secepat nya .
Tangan tisha mulai menggesekan jari jemari nya di vagina dia yang terlihat sudah dower dan mata nya pun merem melek seperti sedang membayangkan sesuatu, lalu tangan dia terlihat mengambil sebuah botol baby oil dan melumuri botol tersebut lalu memasukan nya ke vagina nya dan mengocok nya dan tangan yang satu meremas payudara nya sendiri, astaga sebegitu hyper nya kah bini gua ini .
gua terus menggenjot penis gue di anus nya, tak berapa lama kemudian *crettttttttt, mancerrr dari vagina nya cairan , ya dia squirt " aaaaaaaahhhhhhhh " tisha menjerit keenakan gue pun mencium nya sejenak setelah dia menikmati kenikmatan nya itu gua lalu menggenjot kembali dengan kecepatan tinggi dan gue rasa gue mau keluar lalu ketika serasa sudah diujung gue cabut penis gue dan gue semburkan sperma gua *crottcrottcrotttt . ahhh nikmat rasa nya , sperma gue agak sedikit nyemburnya karena tadi siang gue nyembur sperma agak banyak saat setubuh dengan anjani .
gua lalu ambruk dipinggir tisha, Tisha justru curiga , " kok kerasa nya cuma dikit sayang ? kamu udah maen ya sama yang lain ? tadi " tanya nya . " kok nuduh gajelas gitu sih " kata gue sambil mainin payudara nya . " yang harusnya nanya itu aku, kamu tadi siang sama siapa, aku lihat kamu keluar naik mobil silver plat * **** *** , kamu abis macem-macem ya" tanya gue yang masih ingat plat nomer nya . " kok kamu lihat dimana ? " tanya tisha panik " aku pulang tadi siang karna sakit, saat sampe aku lihat kamu pergi " kata gue . " itu temen kok bukan siapa-siapa " dia langsung memeluk gue " temen apa temen ? " tanya gue . " temen kok, itu dimobil bertiga cowo 1 cewe 2 " jawab nya
Dan gua tau itu semua bohong dan berpura-pura bego "enak ya tuh cowo dapet digilir sama 2 cewe " kata gue sedikit memancing " ih apaan sih kamu nuduh aja" dia melepas pelukan nya " lagian kamu keluar ga izin gak apa aku ini merasa gak dihargai selaku suami " jawab gue " giliran tadi aja kamu nuduh aku gajelas yang harusnya aku tuduh tuh kamu " lanjut gue . " yaudah aku minta maaf, lain kali aku izin deh " jawab dia " maaf ? gampang ya jadi cewe, lakuin kesalahan lalu minta maaf kelar haha " jawab gue " yaudah kamu mau hukum aku biar kamu mau maafin aku ? apaan ayo cepet " jawab tisha ketus. " gausah ah udah gapapa, tapi kamu ga macam-macam kan diluar sana ? " tanya gue mancing lagi . " e mmm enggak kok " jawab dia " jujur ahh " tanya gue semakin memojokkan . " enggak ih apaan sih " jawab dia ketus .
Gua udah pojokkin dia pun gak ngaku, dulu dia gua pojokkin kaya gitu suka ngaku biasa nya ,hmmm apakah tisha ada rasa juga sama eko ? ataukah emang tak terjadi apa-apa dan yang dirumah eko itu bukan tisha melainkan orang lain ? dan gue putuskan kalau terjadi lagi dihadapan mata gue, gue harus langsung mergokin mereka agar semua nya terungkap sebab serta akibat nya .
Sampai kapan kah gue berpura-pura tidak tahu seperti ini ? apakah sampai anak gue lahir dan gue berterus terang bahwa gue mengetahui semuanya dan menceraikan dia ataukah gue mergokin mereka saat bersetubuh lalu bermediasi dengan sang istri ?
Besok hari nya saat subuh, gue pergi ke mesjid sperti biasa dan berbaur dengan masyarakat sekitar di mesjid lalu mengobrol. di lingkungan ini sebenernya ada sohib gua yang amat sangat dekat sejak kami pindah kesini, nama dia sebut saja Rizki orang yang gua pinjam kendaraan nya saat mengikuti eko dan tisha , dia kepala keluarga yang bersama istri dan keempat anak nya, dia pengusaha restoran ternama dan juga bergelut di bidang Trading yang membuatnya kaya namun dia tetap bergaya hidup sederhana dan keseharian dia hanya dirumah merawat tanaman dan menikmati asri rumah nya yang taman dan halaman depan nya yang begitu indah .
Gue rasa dia bisa menjaga rahasia dan gua ceritakan permasalahan gue pada dia dan dia berjanji tak akan menceritakan nya pada siapapun termasuk keluarga nya sendiri, dan dia bersedia bekerja sama dengan gue untuk mengabari keadaan rumah gue termasuk tisha ketika gua sedang di kantor. " terimakasih ya pak rizki sudah mau menolong dan menampung curahan hati saya " kata gue " ah pa nando ini kaya yang ke orang lain saja, saya sudah anggap bapak sebagai sodara kok jangan sungkan haha " kata beliau .
Saking lama nya kami berbincang di halaman mesjid tak terasa jam sudah menunjukan pukul set 7 " sudah jam segini nih pak duh gak kerasa ya saya pamit pulang " kata gue " iya baik pak selamat beraktifitas, nanti soal aktifitas dirumah bapak atau seputaran istri bapak saya akan kabari kalau ada sesuatu terjadi " ujar dia
Lalu hari demi hari berjalan pak rizky mengabarkan tidak ada hal ganjil terjadi dan gue bersyukur . dan dikantor, Anjani diterima dikantor gue dan ditempatkan di bagian administrasi dan gua sering panggil dia ke ruangan gue ketika gue butuh belaian alias sange haha dengan dalih membawa beberapa berkas yang harus gua tanda tangan, emang janda ber-anak 1 ini sangat memuaskan service nya gan sampai tiba bulan puasa kita hentikan aktifitas busuk tersebut di kantor takutnya malah jadi bawa sial
.
namun suatu hari setelah cuti lebaran usai, ketika gue dikantor . *triingggg hape gue berdering dan terlihat chat whatsapp dari pak rizky. " samlekom pak .........." *bersambung
update kelanjutan nya tergantung respon yaa