Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

DRAMA Tinder

Siapa yang Keena pilih pada akhirnya?

  • Brandon

  • Om daniel

  • Om duda

  • Devan

  • Giandra

  • Keena Jomblo aja.


Hasil hanya dapat dilihat setelah memilih.
Status
Please reply by conversation.
Jangan bersedih hati sis.
Tetap lanjutkan ceritanya msalah sedikit banyaknya.

Nanti pada mampir...

Ganbatee
Aamiin deh hahahaha
Mungkin kalo tokoh utama cwo lebih asik kali ya...hehehe...kalo manggil ts cwo suhu...kalo manggil ts cewe saha atau apa nih?
Gue pernah sekali nulis sudut pandang cowok, cuma gagal gitu. Huhu nanti deh di coba lagi. Hahahaha tau deh panggil aja nama gue bang wkwkwk

Thanks up date nya by..
Tetep :semangat: dalam menulis y..
aku tunggu lho sayang... wkwkwk
Makasih ya hehehe

Aduhh baru sempet baca :(:((:hua:

lah udah muncul karakter baru lagi :ngupil: devano aja belum abis neng :ha:=)) :ngacir:
Devanno kayaknya jadi caneo deh hahaha
 
6. The father of two kids.

Aku melangkahkan kaki ku dengan cepat menuju kotak besi lantai kantorku. Jam sudah menunjukkan pukul 12 tepat pertanda aku hanya memiliki waktu 90 menit untuk makan dan bersiap siap untuk meeting dengan marketing salah satu perusahaan properti. Yang untungnya, kantor mereka berada di gedung yang sama denganku.

Sudah tepat seminggu, aku dan Brandon tak saling berbicara. Melihatku pun ia enggan. Dan aku tak mengerti apa yang sebenarnya ia permasalahkan. Dengan Devanno, hari ini ia yang mengantarku ke kantor, dengan mobilku. Beruntung Brandon dan Devanno tak pernah berada di tempat yang sama secara bersamaan, karena aku tak tahu apa yang sahabat bodohku itu lakukan jika ia melihat Devanno.

Oh ya, dengan Rob, teman baruku di Tinder. Kami tak terlalu banyak bicara karena ia kebetulan sedang kembali melakukan travelling ke danau toba. Sesekali ia mengirimiku pesan dan gambar pemandangan.

Dan dari pembicaraan singkat itulah aku tahu, ia adalah seorang duda, istrinya pergi meninggalkannya dengan seorang pengusaha kasino saat anak bungsunya baru saja lahir dan anaknya masing masing berumur 7 dan 15 tahun, tinggal di New York bersama kedua orang tuanya.

Pintu lift telah terbuka, aku sempat melihat Brandon dan Arlyn masuk ke dalam lift di sebrangku saat aku keluar. Niatku ingin menyapa mereka namun aku teringat dengan pertengkaran kami. Jadilah aku pergi begitu saja keluar dari gedung kami.

Untungnya, aku sudah mengganti stiletto dengan sepatuku sehingga tak sulit untuk berjalan di trotoar sehabis hujan. Aku memilih untuk makan di warung soto yang berada tak jauh dari gedung kantorku.

Ketika akan memasuki warung soto itu aku berpapasan dengan lelaki asing bermata biru yang tak asing keluar dari warung itu. Aku menyunggingkan senyuman saat ia menatapku dan berlalu.

Aku tertawa kecil saat menyadari pria asing makan di pinggir jalan yang biasanya dihindari karena menurut mereka kurang higienis. Namun aku berpikir positif, bisa saja lelaki itu memang menyukai masakan ini. Tanpa sadar aku mengangkat bahuku lalu memesan menu makan siangku dan memilih untuk melupakan masalahku sejenak.

•••

Saat ini aku sudah beranjak dari lantai 20 tower tempat kerjaku, kami baru saja menyelesaikan meeting dengan salah satu marketing yang baru ku tahu perusahaannya adalah pemilik tower ini. Aku menggelengkan kepalaku, dan sesekali melirik manusia yang sedang berbicara di sampingku dengan rekan kami yang lain.

Ya, Brandon adalah kepala dari team ku. Untungnya, kami sekarang bertiga sehingga kami tak diselimuti oleh kecanggungan.

"Keen..." Suara itu membuyarkan lamunanku. Aku menoleh tak percaya ke arah Brandon yang tetap dengan wajah datarnya. "Lo mau tetep dalem lift?"

Setelah mengatakannya Brandon langsung bergerak pergi menjauh, membuat rasa kecewa tertanam di diriku. Dengan langkah gontai aku berjalan menuju kubikelku dan mengecek layar laptop di meja untuk mengecek email masuk.

Pandanganku beralih ke arah ponselku yang ku letakan di samping laptop dalam keadaan di charge. Aku mencabut kabelnya lalu meraih ponselku. Aku bertanya apakah masih ada pekerjaan lain yang perlu di kerjakan pada Brandon, yang dibalas dengan jawaban singkat. Aku melihat jam di ponselku yang menandakan ini adalah waktu santai kami.

Setiap hari Jumat kami memiliki waktu santai yang biasanya di mulai setelah makan siang jika tak ada pekerjaan yang berat, namun kami tak boleh meninggalkan kantor sebelum waktunya. Aku kembali beralih menatap ponselku. Terdapat beberapa notifikasi disana. Namun yang pertama ku buka adalah aplikasi whatsapp ku.

Devanno: sorry, aku nggak bisa dinner malam ini. Have some stuff to do.
Devanno: next time ya

Keena: thats okay : -)​

Aku sedikit kecewa karena tak biasanya Devanno membatalkan janjinya, entahlah sejak tiga hari lalu sikapnya aneh. Aku pun beranjak menuju pesan dari Rob yang membuatku tersenyum.

Rob: Lihat, Kiran... Saya ada di pulau samosir sekarang.

Ia mengirimkanku pemandangan danau toba dari pulau samosir. Aku bergidik ngeri saat melihatnya. Entahlah, sejak aku mengetahui bahwa toba adalah supervolcano dan masih aktif, aku sangat takut untuk menginjakkan kaki disana.

Keena: kamu tau nggak, kalau danau toba itu supervolcano yang masih aktif?
Keena: pulau samosir itu adanya tepat di puncak toba? Hahaha​

Rob: oh, shit!
Rob: why dont u tell me earlier, Kiran?!
Rob: ahh, mungkin kamu mau menggoda saya saja.

Keena: serius, aku kasih capture nya ya...
Keena: *sent a pict*​

"Kak Keen!!! Sibuk amat sih lo sama HP, punya pacar ya lo?!" Tiba tiba seseorang menepuk bahuku, dan ku lihat Arlyn tersenyum sambil menarik bangku kosong untuk mendekat ke kubikelku.

"Boro boro punya pacar." Jawabku acuh. Aku melock ponselku dan beralih menatap Arlyn.

"Club tonight?" Tanyanya, dan tentu saja aku mengangguk antusias.

---

Aku memarkirkan BRV ku di salah satu club yang biasa kami datangi hampir setiap jumat malam. Kulihat di sampingku Arlyn sedang memoleskan lipstiknya. Aku pun meraih clutch ku dan memilih LAX sebagai warna bibirku malam ini.

"Anyway, kenapa lo nggak bareng Brandon?" Aku bertanya pada Arlyn begitu kami berjalan menuju pintu masuk dimana rekan kerja kami menunggu.

"Lo nggak denger tadi Brandon nolak ikut?" Jawab Arlyn santai. Aku tak berkata apapun sampai kami memasuki club dan duduk di sofa yang sudah di pesan oleh Pak Steve, bos kami.

Semarah itukah Brandon kepadaku? Bahkan aku sudah berniat untuk meminta maaf karena nyatanya aku tak sanggup bermusuhan dengan sahabatku itu. Setelah menenggak tiga shot whiskey cola, aku memutuskan untuk turun ke lantai dansa dan memisahkan diri dari rekan kerjaku.

Aku meliukkan badanku di lantai dansa, membebaskan pikiran dan tubuhku, bersikap sedikit nakal hingga kurasakan seseorang menari di belakangku. Ia memegang pinggulku dan meliukkan badannya berlawanan dengan arah badanku.

Ku rasakan bagian bawahnya menegang, sehingga ku tahu bahwa yang berada di belakangku adalah seorang lelaki. Tiga shot whiskey cola tak akan membuatku mabuk, aku sadar jika lelaki ini bisa saja melecehkanku. Namun bukan Keena namanya jika aku tak meladeni lelaki ini.

Aku berbalik dan sedikit terkejut saat melihat wajahnya, namun dengan cepat aku mengatasinya. Aku mengalungkan tanganku di lehernya membuatnya tersenyum miring.

"Not too drunk to know, huh?" Ucapnya.

"Lo masih inget gue, ternyata." Balasku, lelaki bermata biru itu tertawa lalu makin mengeratkan tangannya di pinggulku.

"So, do you want to have some fun?" Dan tentu saja, aku tak akan menyia nyiakan malamku dengan menolak ajakannya.

Continue...
Next update: page 8-9 tergantung audience xD
 
Seharusnya, kalo suhu ini muridnya om RB mestinya bisa lebih panjang dong part nya
 
Makasih udah baca hehe

Seharusnya, kalo suhu ini muridnya om RB mestinya bisa lebih panjang dong part nya
Bukan muridnya gue bang. Wkwkwk biasanya gue kalo update 1-2 minggu sekali soalnya. Baru disini doang gue apdet 2 kali seminggu :' terus cerita gue di wattpad masih ada 3 yang on going...
Jadi terpaksa kalo nulis nyicil nyicil ganti gantian update.
Nanti di usahain update lebih panjang deh hehehe :D
Ps. Jangan panggil suhu dong gue masih baru disini :')
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd