Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG The Submissive Cuckold

Dominasi


Zarvo memberikan waktu istirahat beberapa hari setelah permainan terakhir. Tapi aku tetap harus menggunakan Chastity dan Sarah juga tetap memasang buttplugnya. Juga, sudah beberapa hari pula aku tidak menyentuh Sarah. Aku rindu menyentuh tubuh indahnya, meremas payudaranya, menghisap pentilnya, meraba betis dan paha mulusnya, dan terutama menikmati memek Sarah. Di sisi lain, sejak aku memakai chastity, aku belum merasakan ejakulasi lagi. Perih rasanya, apalagi kini testisku makin membesar.

Berbeda denganku, Sarah bisa tetap memuaskan birahinya dengan alat2 yang ada. Mulai dari dildo berukuran besar dan vibrator yang bermacam2. Apalagi kini Sarah sudah mulai pandai melakukan selfbondage. Variasi alat bdsm yang aku beli waktu itu telah dia coba, tentu saja sesuai arahan Zarvo. Segala hal mengenai seks yang dilakukan Sarah juga tidak boleh aku lihat. Seringkali dia melakukannya di dalam kamar yang sudah dikunci. Sialnya lagi, di gagang pintu kamar ada sebuah papan kecil yang digantung bertuliskan "under Zarvo's control". Secara fisik, Zarvo belum hadir di sini, tapi seakan dia sudah menguasai rumah tangga kami.

Tidak ada waktu pasti kapan Sarah melakukan "tugas khususnya". Bisa saat aku sedang bekerja, atau saat aku di rumah. Bahkan, ketika sedang makan malam berdua pun terkadang Zarvo menyuruhnya masuk ke kamar. Aku yang sedang menghabiskan makan malam ditemani suara Sarah yang mendesah keenakan sambil menyebutkan nama Zarvo di dalam kamar. Setelah selesai dan keluar kamar, wajahnya selalu menunjukkan kepuasan, dan keringatnya yang bercucuran duhhh ingin sekali aku menjilatnya.

Setiap kali Sarah menyelesaikan tugasnya, aku hanya menerima screenshot dari rekaman Sarah, itu pun sudah diblur oleh Zarvo. Ingin sekali aku menjadikannya bacol, namun apa daya kontolku sedang dikurung. Hingga saking tidak kuatnya, akhirnya aku pun memberanikan diri bertanya ke Zarvo di channel slave's room. Zarvo memberikan izin, tapi bukan dengan membuka chastity kemudian coli. Zarvo mengizinkan aku masturbasi dengan cara menempelkan vibrator ke testisku hingga aku ejakulasi. Sarah yang membacanya langsung menatapku dengan senyuman.

Sarah: "saking seringnya mamah dipuasin Zarvo, mamah nyampe ga inget kapan papah terakhir kali ejakulasi"
Surya: "terakhir kali kan waktu papah masih bisa ngentot mamah"
Sarah: "hahaha oh iyaa, tapi kira2 kapan ya papah bisa ngentotin mamah lagi?"
Surya: "duh mahh jadi pengeenn huhu"
Sarah: "tapi kan papah cuma boleh ejakulasi sesuai perintah Tuan Zarvo"
Surya: "hmmm"
Sarah: "atau kita batalin aja kesepakatannya? Gajadi wujudin fantasinya? Mamah si gapapa"
Surya: "ehhh jangan dong mah, papah juga kan belum pernah ngerasain ejakulasi tapi kontolnya masih dikurung, siapa tau papah malah suka"
Sarah: "yaampun bener2 yaa ini submissive cuckold," sarah geleng2 mencoba memahami keanehan suaminya
Surya: "serius mah, gapapa kok, papah coba cara baru masturbasi ini"

Kemudian Zarvo menyuruh agar screenshot yang sudah diblur itu dijadikan bacol. Surya harus masturbasi dalam posisi berdiri dan keadaan telanjang. Di sisi lain, kini Zarvo mengirim instruksi khusus pada Sarah di channel mereka berdua.

Kini aku berdiri dalam keadaan telanjang menghadap pintu kamar. Aku memegang hp di tangan kanan dan vibrator di tangan kiri. Baru saja aku mau mulai masturbasi, Sarah keluar kamar dalam kondisi yang sangat binal. Sarah kembali menggunakan pashmina namun kali ini berwarna ungu, bibirnya menggunakan lipstick hitam (baru kali ini aku melihatnya), toketnya dijepit nipple clamp yang terhubung dengan rantai, perutnya ditutup kemben berwarna hitam, di kakinya melekat legging berbahan lateks dan menggunakan boots berhak tinggi. Satu lagi, dia membawa alat pecut. Aku refleks memanggilnya dengan "mistress".

Sarah: "fokus aja liat bahan masturbasi papah di hp"
Surya: "terus mamah ngapain?"
Sarah: "mamah di belakang papah, pokoknya tiap 5 detik mamah bakal mecut pantat papah nyampe papah ejakulasi. Oh iya, tiap dipecut, papah harus bilang makasih"
Surya: "zarvo yang nyuruh?"

*ctaaakkkk*

Sarah: "Tuan Zarvo yang nyuruh pah, kok lupa terus sih pake kata Tuan?"
Surya: "ehh iyaahh aduuh sakittt, maksud papah Tuan Zarvo"

*ctaaakkk*

Sarah: "makasihnya mana?"
Surya: "ehh iyaahh makasihh"
Sarah: "yaudah, fokus sama bacolnya, gausah liat mamah, nyalain vibratornya"

Aku nyalakan vibratornya dan kutempel di testisku. Aneh rasanya kini aku harus merangsang diri melalui getaran ke testis, tapi lebih anehnya lagi, aku benar2 bisa terangsang.

*ctaaakkkk*

Surya: "makasihh!"
Sarah: "good boy"

Begitu seterusnya hingga akhirnya aku bisa ejakulasi. Sangat sakit rasanya ejakulasi dalam keadaan seperti ini, tapi kenikmatan dan sensasinya justru berbeda. Terlebih Sarah tidak sungkan2 untuk menyiksa pantatku. Aku yang masih berdiri lemas setelah ejakulasi, langsung didekati Sarah, bibirnya mendekati telingaku sambil berbisik.

Sarah: "enak pah?"
Surya: "enak mah, makasih ya"
Sarah: "bilang makasih juga ke Tuan Zarvo, dia yang sekarang bikin kita punya kepuasan baru"
Surya: "ehh iyah, nanti papah bilang di slave's room"

Sarah telah dididik Zarvo dengan sangat baik. Aku merinding mendengar perkataan Sarah. Sudah tidak sabar rasanya menunggu Sarah digagahi Zarvo.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd