Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

MISTERI The "sex" game

djinggoxxx

Adik Semprot
Daftar
7 Jan 2020
Post
114
Like diterima
1.636
Bimabet
selamat tahun baru 2022, semoga tahun ini menjadi tahun yang produktif untuk kita semua, mumpung ada waktu senggang, kali ane membawakan cerita yang terinspirasi dari film JAV yang ane tonton, tentu saja dengan modifikasi di beberapa bagian sesuai style ane, semoga bisa enjoy dibaca


Suasana malam kota X tampak gemerlap hari itu dengan lampu-lampu yang menerangi jalanan, mobil-mobil lalu Lalang memenuhi jalanan, dan orang-orang ramai berjalan di trotoar. Di suatu café yang sepi terletak di komplek pertokoan tampak seorang Wanita muda dengan wajah cantik, kulit putih, rambut hitam Panjang lurus sepunggung, body sintal bak gitar, padat berisi, dengan ukuran payudara 38B yang menjadi daya Tarik setiap pria yang melihatnya, ia sedang duduk terdiam sambil memainkan smartphonenya, tampak sedang menunggu seseorang. “benar ini tempat kita ketemu” kata Wanita tersebut sambal sesekali melihat kearah plank nama café sambal mencocokkan dengan nama café di email yang dia dapat, “kalau iklan ini benar, aku akan dapat banyak uang dari ini” kata Wanita tersebut dalam hati. Rhina, 25 tahun, pekerjaan model dan selebgram, adalah seorang model yang baru awal meniti karirnya, ia tidak puas dengan karirnya selama ini dan ingin meningkatkan karirnya “sudah saat nya aku mengupgrade karirku” katanya dalam hati, sambal memandang ke arah gambar sebuah iklan pada smartphonenya. “audisi model acara reality show, sponsored by….” Rhina tertarik dengan tawaran ini karena melihat nama-nama production house besar yang mensponsori acara ini, dengan harapan jika ia mendapat kerjaan ini akan membuka untuk kesempatan tawaran job yang lebih prestisius. “tapi….kenapa sepertinya tidak ada orang lain lagi disini?” pikirnya sambil melihat ke sekeliling café tersebut yang tampak sepi pengunjung.

“kling” bel pada pintu berbunyi, tampak seorang pria menggunakan baju formal memasuki café tersebut ia kemudian melihat sekeliling dan mengunci tatapannya ke arah rhina yang juga melihat dirinya, pria itu kemudian berjalan menghampiri rhina “selamat malam, apakah anda miss.rhina ?” kata pria itu dengan sopan sambil tersenyum , rhina pun beranjak dari kursi dan memperkenalkan dirinya “selamat malam pak, nama saya rhina yang meng-email bapak terkait tawaran pekerjaan di iklan ini” kata rhina sambil menyodorkan hpnya “ah…sungguh anda Wanita yg cantik dan seksi” puji pria tersebut sambil memperilahkan rhina duduk Kembali. “perkenalkan saya mr.x saya agen untuk reality show xxx, sebuah game reality show streaming yang akan launching bulan depan” kata pria tersebut, “kl nona bersedia berpartisipasi, kita akan mengorbit nama nona menjadi semakin terkenal dengan bantuan sponsor ternama kita, bukankan itu yang nona inginkan?” tambah pria tersebut, rhina mengangguk dengan semangat, “jadi…apa saya layak untuk job ini?” tanya rhina. Pria tersebut kemudian memandang rhina dari ujung rambut ke ujung kaki, melihat wajah rhina yg manis, kulit putih, dengan body yang seksi “sangat cocok, nona diterima” kata pria tersebut. “jadi… game reality show tentang apa ini?” tanya rhina dengan penasaran, pria itupun tersenyum sambil menatap rhina, “well….welcome to the game” tiba2 sosok tangan membekap mulut rhina dari belakang dengan sapu tangan, spontan rhina kaget dan berusaha beranjak berdiri, namun pandangannya mulai berputar, badannya terasa lemas, pandangan pun gelap seketika



Di suatu tempat antah berantah….

Di sebuah ruangan berukuran sedang dan terlihat seperti sebuah Gudang barang tampak sesosok Wanita sedang terbaring di sebuah Kasur kumal yang diletakkan di lantai, perlahan-lahan ia mulai membuka mata nya dan mulai beradaptasi dengan cahaya ruangan yang tampak remang-remang, “ughhh….dimana aku, apa yang terjadi” kata rhina berusaha mengumpulkan tenaganya, ia kemudian melihat area didepannya yang tampak seperti sebuah ruangan Gudang tanpa jendela dengan lantai di cat berwarna hijau, dengan banyak kardus-kardus di tumpuk disekitar ruangan, dan sebuah pintu kecil di ujung ruangan yang tampak diatasnya berisi 5 lampu kecil, rhina juga melihat 2 kamera cctv yang berada di pojok ruangan. “apa..ini apa yang terjadi” kata rhina bingung, matanya mulai tampak berkaca-kaca, ia kemudian menyadari ada yang aneh pada dirinya “apa..ini yg aku kenakan, sejak kapan ak memakai busana seperti ini” katanya sambil melihat dirinya kini mengenakan baju lingerie putih transparan berukuran mini dengan belahan dada rendah, mengexpose jelas bahu, dada,badan, serta pahanya yang seksi, ia kemudian melihat ke sekeliling Kasur mencoba mencari smartphone atau barang lain miliknya, namun matanya tertuju pada sebuat kertas yang berada di dekat Kasur.

“Selamat datang di game reality show xxx, nona rhina, tugas nona adalah mencari cara keluar dari ruangan ini, jika berhasil, kekayaan dan ketenaran menanti nona kedepannya, semakin lama nona berada di zona hijau maka otomatis pintu akan terbuka saat ke 5 lampu sensor menyala” isi pesan surat tersebut dengan singkat . “apa-apaan ini!, mereka tidak bisa seenak ini” kata rhina dengan emosi, ia kemudian beranjak bangun dari Kasur dan berjalan menuju pintu yang ada di ujung ruangan zona hijau, namun baru beberapa Langkah berjalan tiba-tiba Langkah rhina terhenti, ia merasakan sesuatu menahan kakinya, dan Ia pun terjatuh kearah lantai.“aduhh…nghh” rhina kemudian melihat kearah kakinya yang terpasang sebuah gelang borgol kaki berisi sensor lampu berwarna merah yang berisi sebuah tali berukuran Panjang kurang lebih 1,5 meter. “gelang apa ini” katanya sambil berusaha melepasnya namun gelang tersebut tertempel erat pada pergelangan kakinya. Tiba-tiba beberapa lampu di ruangan menyala, membuat ruangan yang tadinya remang-remang kini menjadi terang ,rhina pun terlihat kaget dengan apa yang dilihat di depannya. "si…si..siapa ini” kata rhina dengan suara terbata-bata, ia melihat sesosok badan berfisik selayaknya manusia , perut gendut, kulit gelap, tampak tertidur membelakangi dirinya sedang tertidur di bagian ruangan yang setengah lantainya dicat warna merah, “ada orang lain selain aku?” pikir rhina berusaha menenangkan dirinya, ia melihat tali yang terpasang pada kakinya terhubung pada gelang yang sama dikenakan oleh sosok tersebut di kakinya. “hei..hei..halooo…halooo!” kata rhina berteriak kearah sosok tersebut namun ia tampak ragu-ragu mendekati sosok misterius itu, “mmmhhh….ngrrrhhhh” sosok tersebut tiba-tiba mengerang dengan suara keras dan membalikkan badannya kearah rhina, wajah rhina pu tampak pucat melihat wajah sosok tersebut yang bulat, dengan mata tidak simetris, wajah penuh dengan jerawat, hidung seperti babi, tanpa rambut dikepalanya,mahluk tersebut kemudian membuka matanya secara tiba-tiba, membuat rhina menjauh “si..siapa km, mahluk apa kamu” , mahluk tersebut kemudian menatap rhina dengan seksama, wajahnya menyeringai, tampak dirinya menjulurkan lidahnya dan membasahi bibirnya yang tebal “harrrrr…..harrrrr” kata mahluk tersebut kemudian beranjak dari tidurnya dan berdiri di hadapan rhina, tampak sosok mahluk mirip manusia dengan fisik gendut tinggi besar, kulit gelap, tidak mengenakan apa-apa, memperlihat penisnya yang Panjang tegak besar sedang ereksi “kyaaaaa…tolongg” teriak rhina sambil mencoba merangkak dan mencoba berdiri untuk berjalan ke arah pintu, namun belum jauh melangkah, rhina Kembali terjatuh, tampak sosok tersebut memegang tali yang menghubungkan gelang di kaki rhina, dan gelang di kaki mahluk tersebut, dengan penuh nafsu sosok tersebut mulai menarik tali tersebut “ah tidak tolong” kata rhina berusaha meronta-ronta melawan mahluk tersebut yang menarik kakinya, namun lantai yg licin membuat rhina tidak bisa melawan mahluk tersebut.



“tolongg…tolooonggg” rhina berteriak sambil tangannya berusaha memegang lantai, namun mahluk tersebut dengan semangat semakin menarik tali borgol yang terikat pada rhina mendekat ke dirinya di dalam lantai zona merah.Mahluk tersebut kemudian meraih pergelangan kaki kanan rhina yang terpasang borgol dan mendekatkan kakinya kearah wajahna membuat badan rhina sedikit terangkat, menyingkap lingerie yang ia kenakan ke atas, memperlihatkan celana dalam transparan berenda yang ia kenakan, “stop lepaskan saya, tolong!” kata rhina sambil kaki 1 nya menendang-nendang badan mahluk tersebut, ia berusaha menendang dada, perut, bahkan kelamin mahluk tersebut, namun mahluk tersebut tampak seperti tidak merasa sakit, “nghhh lepaskan..aku,lepaskan” kata rhina dengan meronta-ronta badannya. “slurrrrppp” mahluk tersebut mulai menjilati telapak kaki rhina yang ia pegang dari atas ke bawah dengan perlahan, membuat badan rhina terasa menegang bak tersetrum listrik, “ah…ihh…stop..jangan “ kata rhina sambil memejamkan matanya, sementara mahluk tersebut asik menjilat telapak kakinya yang mungil sambil mulai mengulum jari-jari kaki rhina dengan semangat “srupppp…..sruupppp” suara mahluk tersebut menikmati menyedot jari-jari kaki kanan rhina, sementara kaki kirinya tetap berusaha menendang-nendang mahluk tersebut meskipun dengan tenaga yang tidak sekuat sebelumnya. “ah….ssst…stop” desah rhina merasakan lidah mahluk tersebut yg kasar, menjilati seluruh telapak kakinya, menimbulkan suatu sensasi yang aneh pada dirinya, rhina bisa merasakan telapak kakinya yg basah penuh dengan air liur mahluk tersebut. Mahluk itu kemudian meraih kaki kiri rhina, sehingga gini kedua pergelangan kakinya dipegang oleh tangan mahluk tersebut.
Rhina berusaha melepaskan diri dengan meronta-meronta dan menarik badannya, namun mahluk tersebut memegang erat kedua kakinya, dan mulai menjilati telapak kakinya secara bergatian “ah….stt…ah sudah stop…stop” desah rhina sambil memohon untuk mahluk tersebut agar berhenti, rhina berusaha menghentak-hentakkan badannya, berusaha meraih kotak-kotak kardus di sekitar ruangan namun usahanya sia-sia, mahluk tersebut tetap mengcengkram erat kedua pergelangan kakinya sambil menjilat dan mengemut telapak kaki dan jari-jari kakinya bagaikan anak kecil dengan permen lolipopnya. “ahh….sttttt” desah rina merasakan lidah mahluk tersebut pada telapak kakinya, ia merasa jijik,namun juga merasa sensasi seksual yang hebat. Mahluk tersebut lalu melonggarkan genggaman-nya membuat rhina berhasil melepas kedua pergelangan kakinya dari genggaman mahluk tersebut, rhina kemudian berusaha merangkak menuju pintu, berusaha menjauh dari mahluk tersebut.
Mahluk tersebut menatap kearah tubuh rhina dengan busana lingerie transparan yang menampakkan lekuk seksi tubuhnya yang sedang merayap di lantai berusaha untuk berdiri, ia kemudian mulai berjalan pelan kearah rhina yg berusaha merangkak kearah pintu keluar di hadapannya. “stop jangan mendekat!” sambil ia membalikkan badannya dan berusaha menendang badan mahluk tersebut yang mendekat, namun mahhluk tersebut tampak tidak bergeming merasakan tendangan-tendangan yang dilakukan rhina. Sesaat, rhina memperhatikan sebuah pintu besar di belakang mahluk tersebut “ada 2 pintu ? “ pikir rhina sambil tetap berusaha menjauhkan mahluk tersebut dari mendekati dirinya. Ia kemudian menoleh sesaat kearah pintu di belakangnya dan melihat ada lampu sensor berwarna hijau yang mulai menyala semakin rhina mulai mendekat kearah pintu di belakangnya “ughhh….oke, sepertinya ak hrus segera menuju pintu tersebut



Rhina kemudian berusaha berdiri, namun tiba-tiba ia merasakan cengkraman kuat pada pinggangnya “kyaaa…ah hei lepaskan” rhina melihat mahluk tersebut berhasil memeluk pinggang-nya. “kyaaaaa…tolong, lepaskan aku” teriak nya sambil berusaha meronta-ronta. Mahluk tersebut kemudian beranjak berdiri mengangkat tubuh rhina yang ia peluk dengan kedua tangannya yg berotot membuat mereka berdua dalam posisi berdiri dengan tubuh rhina yang dipeluk dari belakang oleh mahluk tersebut. “tidak lepaskan..ngghhhh…nghhhh” rhina berusaha melepaskan diri dari cengkraman tubuh tersebut dengan memukul-mukul kedua tangan monster tersebut sambil meronta-ronta dan berusaha menginjak kaki monster tersebut “rasakan ini, rasakan ini!” kata rhina sambil berusaha menginjak, memukul, dan mencubit mahluk tersebut, namun tetap semua usahanya sia-sia karena mahluk ini seperti tidak merasa sakit, rhina bisa merasakan nafas mahluk tersebut mendengus di sekitar lehernya dengan aroma yang tidak sedap yang membuatnya merasa mual. “slurrppp” mahluk tersebut mulai menjilat leher rhina sambil menyeret dirinya mundur ke belakang menjauh dari pintu yang dia tuju “ti..tidak, stop, tolong, ssstt” kata rhina melihat sensor lampu hijau pada pintu tersebut padam, dan lampu merah pada pintu di belakang mahluk tersebut mulai menyala “hzzz….…ah..stop” desah rhina merasakan lidah kasar monster tersebut menyentuh kulit leher, bahu, pipin kanan dan kirinya, rhina bisa mencium aroma air liur mahluk tersebut yang tidak sedap. “ughhh…stoppp” kata rhina sambil berusaha melepaskan diri dengan mencakar-cakar tangan mahluk tersebut “apa yang km inginkan ?uang ? benda berharga? Bantu ak keluar dan akan kuberikan..ahhh” kata rhina berusaha bernegosiasi dengan mahluk tersebut, namun mahluk tetap asik menjilat-menjilat leher dan bahu rhina dengan semangat sesekali mahluk tersebut juga mencupang leher rhina dan menyedotnya dengan kuat “sruppppp…srupppp” suara mahluk tersebut dengan semangat mencupang leher rhina. Rhina merasakan energinya perlahan terasa terkuras, dan sensasi birahi serasa mulai mengambil alih dirinya secara perlahan “ada ap ini……kenapa ak merasa bernafsu dengan mahluk ini, tidak..aku tidak mau” tanya rhina dalam hatinya “tidak-tidak…aku harus keluar dari sini” kata rhina sambil menggeleng-gelengkan kepalanya dan Kembali berusaha melepaskan diri. “ahhhhh…” rhina Kembali berteriak kecil, salah satu tangan mahluk tersebut menyusup masuk ke dalam lingerie yang ia kenakan dan mulai meremaas payudaranya yang berukuran 38B “ah stoppp…nghhhhhh…ah..ahh” desah rhina dengan wajahnya yang bersemu merah dan matanya terpejam, sambil ia juga meraskan penis besar mahluk tersebut yang mulai bergesekan dengan pantatnya “ah tidakk” teriak rhina, tangan mahluk tersebut meremas-remas payudara rhina dengan kuat,sambil sesekali mencubit-cubit putting susunya “ooohh…nghh ahhh” membuat rhina merasa kesakitan namun juga terasa enak. “nghhhhh stoppp” rhina berusaha menarik tangan mahluk tersebut untuk stop meremas-remas payudaranya, “hrrrrrr” mahluk tersebut tampak mengerang sambil tatapan matanya terpejam merasakan tangan-nya yang meremas-remas payudara rhina yang besar dan kenyal. *BIP* suara lampu sensor merah ke dua dari total lima lampu menyala, rhina kemudian berusaha memutar badannya.

Rhina berhasil memutar badan-nya, kini ia dan mahluk tersebut saling berhadapan face to face dengan tetap posisi berdiri dan pinggang rhina dipeluk erat oleh mahluk tersebut. Rhina merasa jijik melihat wajah monster tersebut yang buruk rupa dengan bau nafasnya yang tidak sedap “ughhh lepaskan aku!” kata rhina sambil mulai menampar-nampar wajah mahluk tersebut dengan kedua tangan-nya, rhina tidak henti menampar, mencakar wajah monster tersebut, dengan kedua kaki rhina tetap berusaha menendang dan menginjak bagian bawah mahluk tersebut. Mahluk tersebut menatap dengan wajah menyeringai memperlihatkan gigi-giginya yang berwarna kekuningan, ia pun kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah rhina. “stoppp jangan mendekat” teriak rhina sambil berusaha menjauhkan wajahnya dan menggunakan tangannya untuk menyetop wajah monster tersebut mendekati dirinya. Salah satu tangan monster tersebut kemudian naik ke atas punggung rhina dan menempelkan badan rhina semakin erat dengan tubuhnya, membuat 2 insan tersebut dalam posisi berpelukan yang sangat erat “ughhhhhh…mppppphh” desah rhina, merasakan badannya yang menempel erat dengan mahluk tersebut. Mahluk tersebut kemudian mulai menjilat wajah rhina yg cantik tersebut membuat air liur dengan aroma tidak sedap itu membasahi wajahnya “ughhh……stoppp, tidakkk…tolonggg” desah rhina dengan mulutnya yang megap-megap. Kepala mahluk kemudian bergerak turun kearah ketiak rhina yang terlihat jelas karena kedua tangan rhina yg berusaha menghentikan mahluk tersebut dengan memegang kepalanya “ahhhh..ngggghhhhhh” wajah rhina bersemu merah, sambil matanya terpenjam, lidah mahluk tersebut mulai menjilat ketiak kanan-nya “nghhh ahhh…stop” desah rhina merasakan lidah mahluk tersebut bergesekan dengan kulit di ketiaknya yg halus tanpa rambut, mahluk tersebut juga mencupang bagian ketiak rhina dengan bernafsu “szzz…ahh…oh” desah rhina di setiap jilatan mahluk itu. Hail ini semakin membuat tenaga rhina seakan tersedot dan berganti dengan sensasi nafsu yg mulai menguasai dirinya



Setelah puas menjilat ketiak rhina wajah mahluk tersebut pun mendekat kearah bibir rhina, mahluk tersebut berusaha mencium rhina, “emppphhh ughhhh” rhina tampak meronta dengan bibir mahluk tersebut mulai nenempel pada bibir rhina dengan lidahnya berusaha membuka mulut rhina yang tertutup rapat. Rhina pun berusaha melawan dengan memalingkan wajahnya ke kanan dan ke kiri sambil kedua tangan nya memegang kepala mahluk tersebut. lidah Mahluk tersebut pun mulai agresif mencoba masuk ke dalam mulut rhina, bibir rhina pun perlahan-lahan mulai terbuka, dan lidah monster tersebut mulai memasuki mulutnya, “empppp…emppphh” kata rhina dengan bibirnya yang menempel erat dengan mahluk tersebut “mphhh…mpphhh” lidah monster tersebut mulai menelusuri dalam mulut rhina , kedua lidah mereka saling beradu satu sama lain, air liur rhina bercampur air liur monster tersebut menetes keluar bercampur satu, rhina berusaha melepaskan diri dengan memukul2 kepala, punggung monster tersebut , namun setiap pukulan yang rhina berikan terasa mulai melemah, *BIP* suara sensor lampu merah ke tiga dari lima lampu pun menyala, sementara rhina mulai meram-melek merasakan nikmat permainan lidah monster tersebut pada mulutnya dan gesekan-gesekan penis mahluk tersebut yang menegang pada vaginanya yang tertutup lingerie . “ughhh…tidak ak tidak boleh kalah” pikir rhina dalam hati, ia kemudian mulai menggigit lidah monster tersebut dengan keras . “arrrr” suara monster tersebut saat merasakan gigitan pada lidahnya, seketika ia melonggarkan dekapannya dan membuat rhina terjatuh ke lantai “aduhh” teriaknya kecil, rhina kemudian dengan cepat berbalik badan, merangkak, dan berusaha berdiri. Rhina kemudian mulai berjalan tertatih-tertatih kearah zona hijau di depan-nya. Belum jauh berjalan, kaki rhina Kembali ada yang menarik, tampak mahluk tersebut berusaha Kembali menarik rhina ke dalam zona merah, rhina kemudian melihat pilar tembok yang ada di dekatnya dan dengan cepat memeluk erat pilar tersebut. Mahluk tersebut kemudian berusaha menarik rhina, membuat kakinya tertarik kebelakang. “aduhh” teriak rhina kesakitan karena kakinya yang ditarik oleh mahluk tersebut. *BIP* satu dari lima sensor lampu hijau menyala, mahluk tersebut kemudian berhenti menarik kaki rhina dan berjalan kearah rhina yang sedang memeluk pilar tembok di ruangan tersebut

“pergi…pergiii” kata rhina sambil menendang-nendang kakinya kearah mahluk tersebut, mahluk tersebut kemudian bergerak mendekati rhina dan mendekap pinggang rhina yang dalam posisi terlentang dengan kedua tangannya yang memeluk erat pilar tembok “stop, lepaskan aku” kata rhina sambil meronta-ronta kakinya berulang kali menendang wajah dan dada mahluk tersebut. “stoppp..tolong” mahluk tersebut dengan cepat meraih tali celana dalam transparan yang rhina pakai,menarik lepas lalu membuang nya menjauh “kyaaaa” teriak rhina, kini mahluk tersebut menatap kea rah vagina rhina yang berwarna pink kemerahan dengan rambut-rambut halus d atasnya “ughhh stoppp” kata rhina. Mahluk tersebut kemudian mendekap kedua paha rhina dengan badannya yang agak menunduk dan wajahnya tertuju pada vagina rhina. Posisi rhina kini dalam posisi terlentang, dengan kedua kakinya berada pada bahu monster tersebut membuat wilayah sekitar perut dan pinggang terangkat ke atas , dengan kedua tangan-nya terangkat ke atas memeluk pilar tembok di belakangnya “nghhhhh jangan….jangannnn” kata rhina berusaha mengentakkan kakinya pada bahu mahluk tersebut, wajah mahluk tersebut berusaha mendekat ke arah vagina rhina, rhina berusaha menghentikan pergerakan kepala mahluk tersebut dengan menjepitkan pahanya, namun kepala mahluk tersebut yang besar , serta tenaganya yang melemah, membuat rhina tidak banyak berdaya .

“slurrpppp….slurrrppp” lidah mahluk tersebut dengan perlahan mulai menjilat bibir vagina rhina dengan Gerakan halus dari atas ke bawah, bawah ke atas secara bergiliran .“mppphhhh….ahhh…..ahh” jantung rhina mulai berdetak kencang, ia merasakan lidah mahluk tersebut mulai menjilati sekitar daerah labia nya. “nghhh…mpphh….ahh..hah stop” desah rhina dengan mulutnya yg terbuka lebar , dengan nafasnya yang ter-engah engah membuat kedua payudara nya yang berukuran besar bergerak naik turun dengan seksi , mahluk tersebut tampak dengan menghayati menjilat vagina rhina, sambil lidah nya berusaha memasuki vaginanya “mphhhh ahh..stoppp…..aku ingin pipis…stoppp” kata rhina *BIP* suara sensor lampu hijau ke dua menyala. Lidah mahluk tersebut berusaha mencari klitoris rhina, dengan cepat ia menemukan hal yang inginkan, dan mulai fokus menjilat bagian tersebut “nghhhh….ahhhh….ahhhhhhh” desah rhina semakin keras, badannya yang basah oleh keringat dan air liur menegang den melengkung ke atas.

Gerakan menjilat yang sebelumnya pelan, kini mulai menjilat dengan cepat, terutama pada klitoris rhina , Gerakan tersebut membuat rhina semakin mencapai klimax “ahhhhhhh…sstt..ahh” rhina mendesah dengan keras, badannya tampak bergetar hebat kedua pahanya ia jepit dengan erat pada kepala mahluk tersebut, ia bisa melihat cairan vaginanya menyemprot keluar membasahi wajah mahluk tersebut, mahluk tersebut tampak tersenyum menyeringai dan menempelkan bibirnya dengan erat pada vagina rhina “sruppppp…..srupppppppp” suara mahluk tersebut dengan lahap menyedot habis cairan vagina rhina, wajah rhina bersemu merah bak kepiting rebus, matanya terpejam,sambil ia menggigit bawah bibirnya, pegangan tangan pada pilar tembok tersebut melemah ,”ahhh….stop…geli..ahh…stop” desah rhina merasakan birahinya yang semakin meningkat, “hah…hah” suara nafas rhina yang tampak kelelahan. “ti…tidak…stop” kata rhina dengan lirih, sambil monster tersebut mendekap pinggang rhina dan menarik badannnya ke zona merah “ahh…tidakk” kata rhina melihat pegangan pada pilar tembok terlepas dan ban mahluk tersebut Kembali menyeret rhina ke zona merah.

Rhina berusaha melawan, namun badannya serasa lemah tidak berdaya, sesuai membawa kembali ke zona merah , mahluk tersebut melepaskan pegangannya pada badan rhina, dan melihat rhina yang posisi terbaring telentang berusaha membalik kan badannya untuk Kembali merangkak menuju zona hijau. Mahluk itu berjalan mendekat kearah rhina dan meraih ujung lingerie yang rhina ia kenakan. Rhina pun membalikkan badannya dalam posisi terlentang berusaha menarik lepas bagian lingerie yang mahluk tersebut pegang “lepaskan, lepaskan” kata rhina, mahluk tersebut kemudian mengambil posisi merangkak di atas tubuh rhina yang yang terbaring terlentang, wajah rhina dan mahluk itu saling bertatapan satu sama lain, rhina dengan tatapan Lelah dan sayu-sayu menatap wajah mahluk tersebut yang menyeringai melihat dirinya.



Tangan mahluk tersebut dengan perlahan berusaha meloloskan tali lingerie yang rhina kenakan, rhina berusaha menahan tangan mahluk tersebut , mahluk tersebut kemudian menundukkan wajahnya menjilat sekitar leher rhina “ahh” rhina mendesah kecil dan menjauhkan tangannya membuat mahluk tersebut berhasil meloloskan tali lingerie yang rhina pakai hingga ke sikunya , tangan rhina kemudian dengan erat memeluk payudaranya, mencegah mahluk tersebut melorotkan lingerie yang ia kenakan, “tidak jangan”, mahluk itu kemudian menjilat daerah sekitar wilayah payudara rhina “nghhh…ahhh” rhina mendesah sambil menggerakkan sedikit badannya , dengan perlahan mahluk tersebut melorotkan lingerie rhina hingga ke area perutnya membuat tubuh rhina yang seksi mulai terlihat jelas, rhina dengan nafas terengah-terengah reflek menutup payudaranya yang topless dengan kedua tangan-nya, rhina ingin beranjak pergi, namun ia seakan tidak berdaya “tidak…hentikan, ak ingin keluar” kata rhina dengan lirih. *BIP* suara sensor lampu merah ke 4 menyala, mahluk tersebut pun mulai menindih badan rhina dengan badannya yang gendut , bibirnya mulai bergerak mencium sekitar wilayah dada rhina, mengendorkan pertahanan tangan rhina, kedua payudara rhina berukuran 38B dengan puting susunya yang berwarna coklat kemerahan itu pun ter expose bebas, mahluk tersebut dengan bernafsu mulai menyusu pada payudara rhina bulat kenyal tersebut, mulutnya menempel erat pada putting susunya, dengan lidahnya yang asik bermain di putting susunya yang menengang, “ahhhh….sssstttt…..ahhhhhhh” rhina meram-melek merasakan sensasi tersebut sedotan bibir mahluk itu terasa kuat pada payudaranya, seperti bayi yang kelaparan, lidahnya tidak henti henti menjilat putting-nya, sementara tangan 1 nya tidak henti-henti meremas-remas payudara satunya , “mppphhh ahhhhh” rhina juga merasakan ujung penis mahluk tersebut mulai bersentuhan dengan vaginanya, “ahhh…ahhh” rhina semakin dikuasai oleh rasa nafsu, keinginan-nya untuk bisa keluar seakan mulai hilang perlahan. Mahluk tersebut kemudian meloloskan lingerie yang rhina pakai dengan mudah tanpa perlawanan, membuat dirinya kini telanjang bulat tanpa sehelai busana yg menutup tubuhnya . *BIP* terdengar suara sensor lampu hijau ke dua padam.



Mahluk tersebut kemudian mulai menindih rhina Kembali badannya meringsek masuk membuat paha dan selangkangan rhina terbuka lebar karena pinggang mahluk tersebut, mahluk tersebut mencium bibir rhina dengan lidahnya kini memasuki dalam mulut rhina dengan leluasa, kedua tangan rhina reflek memeluk punggung mahluk tersebut,rhina merasakan perasaan pasrah dalam dirinya, ia tampak seperti tidak ada perlawanan berarti “nghhhhhhh” rhina bisa merasakan penis besar mahluk tersebut mulai menempel pada bibir vaginanya dan mulai mempenetrasi vaginanyar “ohh….ahhhh…aduhh…aduh” desah rhina sambil wajahnya tampak meringis kesakitan, air mata mengalir membasahi pipinya, mahluk tersebut berusaha mengalihkan rasa sakit yang rhina rasakan dengan mencium dan mencupang daerah sekitar lehernya, dengan salah satu tangan-nya meremas-remas payudara rhina, penis mahluk tersebut mulai memasuki vagina rhina secara perlahan, membuat badannya terasa bergetar hebat “ahhh….nghhh ahhhh” penis mahluk tersebut kembali mulai memasuki vagina rhina secara perlahan hingga masuk sepenuhnya “su…dah…ahh…cukup…ahhh” desah rhina yang baru kali ini vaginanya dimasuki penis berukuran besar seperti milik mahluk ini, vaginanya terasa terbuka lebar, dan rhina bisa bisa merasakan penis mahluk tersebut sudah sepenuhnya dalam vaginanya, sampai menekan rahimnya . “nghhhhhhh..ohh” mahluk itu sambil mencupang leher rhina memberikan waktu jeda agar vagina rhina terbiasa dengan penisnya, sesaat kemudian mahluk tersebut mulai menggerakkan maju-mundur penisnya secara perlahan, “ohhhhh…..ahhhhhhhhh….ohhhh” rhina memeluk erat punggung mahluk tersebut, dengan kedua pahanya menjepit erat pinggang mahluk yang menindih dirinya. Mata rhina tampak sayu-sayu mendongak ke atas , dengan nafas tersengal-sengal melihat pintu yang berada di zona hijau. Ingin rasanya ia kabur melepaskan diri, namun sensasi nikmat yang dirasakan mulai mengambil alih akal sehatnya “haruskah..ak keluar dari sini? Tanyanya dalam hati. Mahluk tersebut mulai mempercepat Gerakan penis pada vagina rhina, dengan wajahnya kembali menyusu pada payudara rhina, “klap,klap,klap,klap” suara vagina rhina yang bersentuhan dengan penis mahluk tersebut secara bergiliran “ngh…ah…ah…ah….ahhh” desah rhina setiap penis mahluk tersebut menghujam mulut rahimnya, “ohh….ahhhhhh….ahhhhhh” rhina mendesah Panjang merasakan penis mahluk tersebut yang seakan mengaduk vaginanya, menghujam mulut rahimnya dengan Gerakan cepat “aaahhhhhhh” rhina mendesah Panjang, bdannya melengkung ke atas tertahan oleh tindihan mahluk tersebut, badannya bergetar hebat, ia juga bisa merasakan penis mahluk tersebut seakan bergetar kencang dalam vaginanya seperti sebuah mesin vibrator “arrrrrr” mahluk tersebut juga melenguh dnegan keras, rhina merasakan rahimnya terasa disembur oleh cairan dalam jumlah banyak.”prusss” rhina merasakan cairan hangat menyembur keluar dari vaginanya, “hah….hah…..hah…..” nafas rhina terengah-engah. Mahluk itu mulai menarik lepas penisnya dari vagina rhina memperlihatkan penisnya yang basah oleh cairan putih kental. *BIP* suara sensor lampu hijau pertama pun padam, menyisakan 4 sensor lampu merah



Mahluk itu kemudian membalikkan badan rhina sehingga dalam posisi tengkurap, rhina berusaha merangkak maju secara perlahan ke zona hijau dengan tenaganya yang lemah. Mahluk itu kemudian menindih rhina dari belaakang dan mulai memeluk perutnya sambil menjilati belakang lehernya. “ohhh…..ahhh” desah rhina sambil memejamkan matanya , mahluk tersebut menjilat punggung rhina dari bawah ke atas membuat birahi rhina Kembali bergejolak “ahhh…nghhhhh…stop ahhh”.pelukan mahluk tersebut kemudian turun ke pinggangnya “ahhhhhh” rhina Kembali mendesah saat llidah mahluk itu menjilat pantatnya, sambil mencupang pantatnya yang seksi , rhina kemudian bisa merasakan kembali penis mahluk tersebut mulai bersinggungan Kembali dengan vaginanya, mahluk itu kemudian memposisikan badan rhina dalam posisi menungging “nghhhhhhh ahhhh” rhina dengan wajah sayu bisa merasakan penis mahluk itu Kembali mencoba mempenetrasi vaginanya dengan gaya doggy style. “ahhhh…..ohhhh….ahhhhhhh” rhina Kembali mendesah hebat merasakan penis tersebut Kembali mempenetrasi vaginanya, berlanjut di iringi gerakan penis mahluk tersebut pada vaginanya, kedua tangan mahluk tersebut mencengkram erat pinggang rhina sambil menggenjot penisnya dengan cepat “ahh…lagi…lagiii…” kata rhina, pikiran untuk keluar dari ruangan ini hilang dari pikirannya, karir, uang seakan tidak ada artinya lagi bagi dirinya, selain menikmati kenikmatan ini. “klap klap klap klap” suara badan mahluk tersebut yang bersentuhan dengan pantat rhina “ah…ah…ah” “ahhhhhhhhh” rhina mendesah hebat, badannya Kembali bergetar, ia Kembali merasakan rahimnya penuh dengan cairan sperma mahluk tersebut. “rhina bernafas tersengal-sengal”, badannya tampak lemas, namun wajahnya tampak Bahagia seakan menikmati nikmat yang tidak ada harganya .*BIP* lampu warna merah lima pun menyala, seketika semua lampu yang berada dizona hijau padam. Borgol kaki yang mengikat kaki rhina dan monster tersebut terlepas, tampak rhina mendengar suara pintu besar dibelakang mahluk tersebut terbuka, rhina membalikkan badannya dan melihat pintu itu perlahan mulai terbuka, ia lalu melihat dua sosok mahluk yang mirip dengan mahluk yang memperkosanya saat ini keluar dari pintu tersebut, sekilas ia melihat Lorong seperti sebuah gua besar dengan diterangi oleh cahaya obor

Mahluk A : “hei kalian, lihat tumbal yang saya dapat hari ini” katanya ke dua mahluk sebelahnya yang menghampiri dirinya . Mahluk B :”oh sungguh mahluk yang indah dan lezat” kata mahluk B sambil menatap kea rah tubuh telanjang rhina terbaring lemas dalam keadaan telanjang bulat. Mahluk C “aku tidak sabar ingin menikmati tubuhnya, lihat badannya, menu daging Kembali hadir” . Mahluk A : “jangan makan dia dulu, kita paksa dulu dia untuk melahirkan beberapa anak terlebih dahulu, lihat payudara itu, pasti air susunya lezat hahaha” . Mahluk B : “Setelah itu baru kita santap dia, lezaaat” . rhina hanya terbengong melihat ke tiga mahluk itu dengan suara “arrr…arrr…arrr” nya sambil menatap tubuhnya dengan tatapan nafsu. “ah hei…” mahluk B, dan C kemudian membalikkan badan rhina, membawa tangan nya kebelakang dan mengikat pergelangan tangan dan kakinya, mahluk C kemudian menyisipkan batang kayu di belakang dan mengikat perut rhina pada batang kayu tersebut “tunggu…mau dibawa kemana aku” kata rhina dengan lemas dan sayu2, mahluk B dan C mengangkat tubuh rhina bak hewan buruan yang berhasil ditangkap dan kemudian berjalan menuju ke dalam goa , rhina hanya bisa menatap pintu di zona hijau dengan tatapan sedih, sementara ia dan 3 mahluk tersebut mulai berjalan memasuki goa gelap yang diterangi obor tersebut. The end


 
Cerita misteri gini bikin semriwing :adek:
Aksi makhluk2 buruk rupa vs wanita cantik selalu hot :panlok3:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd