dandan26
Semprot Holic
- Daftar
- 1 Jan 2015
- Post
- 333
- Like diterima
- 1.779
Siang hari itu awan bergumul untuk memanjakan mentari. Tidak seperti biasanya aku memandangi awan itu cukup lama dan kilas balik kehidupan aku seakan memutar tanpa aku sadar. Kala itu aku Arde masih diumur 6 tahun sedang bermain dengan miniatur lego, cukup lama sampai aku sadar bahwa aku mendengar teriakan dari kamar disebelahku menembus dinding hingga cukup sadar aku mendengarnya.
“Kamu tuh gatau rasanya jadi kepala keluarga dirumah ini! Tiap hari aku banting tulang untuk nafkahin keluarga”
“Apanya kepala keluarga ?!! Aku tuh yang disini berperan besar buat besarin Arde mulai dari kecil sampe dia sekolah sekarang. Kamu sekarang berpikir udah menjadi kepala keluarga yang selayaknya?” teriak seroang perempuan yang merupakan ibuku.
“Tapi...”
“Udahlah, udah gausah banyak omong lagi aku udah cape sama semua ini” dan kudengar pintu dibanting dan membuatku takut namun aku masih penasaran dengan apa yang ada diluar. Sembari mengintip dari pintu kamarku aku mendapati ibuku melihatku dan tersenyum.
“Arde ibu mau pergi dulu sebentar ya kamu lanjut main aja lagi” dengan senyum manis dan mengusap kepalaku. Aku melihat ibuku pergi dari pagar kucoba mengejarnya sampai teras sampai akhirnya kulihat punggungnya menghilang di kejauhan.
Akupun masuk kedalam mencari ayahku dan yang kudapati dia duduk di kursi sambil tertunduk dan terisak pelan “eh arde sini” ayahku memeluk ku.
Disitu adalah terakhir aku melihat ibuku.
“Arde! Woy de!” akupun terkaget sambil kepalaku ditoyor oleh senior di kantor aku. Wanita itu bernama Leica, senior di kantorku yang berumur sekitar 27 tahun berbeda 2 tahun dengaku yang berumur 25 tahun. Rambut Coklatnya sebahu, badan proporsional, kulit putih dengan wangi lavender parfum yang digunakannya selalu menjadi ciri khas yang aku bahkan hapal jika orang ini ada disekitarku.
“Apaan sih mba main toyor toyor aja udah kaya jaman ospek aja masih di toyor”
“Habisan kamu bengong aja sih orang dipanggil mau nanyain progress client gimana”
“Emang iyaya?”
Dalam hatiku aku sebenernya sangat tidak suka di perlakukan seperti ini karena mengingatkanku dengan ayahku yang lemah tidak punya kuasa. Aku berjanji tidak akan menjadi laki laki yang seperti dia. Laki Laki lemah yang hanya bisa berpangku pada wanita.
Sebenarnya hubunganku dengan mba Leica bisa dikatakan cukup baik, sangat baik nya aku kadang menganggap dia tidak seperti wanita karena memang selain dia tomboy dan cukup ditakuti dikantorku karena menjadi wanita yang independen. Yah menurutku selama dia tidak terlalu membebani kehidupanku itu tidak menjadi masalah.
Matahari pun sudah tenggelam dan sudah waktuku pulang. Aku mengecek hp ku ternyata ada pesan di whatsapp yang belum kebaca.
“Kamu kemana? Kok whatsapp aku ga dibales sih. Kangen tau”
Aku menghela nafas sejenak sebelum membalas pesan singkat itu. “Aku lagi kerja” balasku cuek.
“Dingin banget sih kamu sama aku”
“1 photo”
Sebenernya aku sudah malas untuk membalas pesan itu, karena aku melihat bar di handphoneku sepertinya wanita ini mengirimiku foto membuatku penasaran sebenernya apa yang dia kirim. Kubuka pesan dengan nama “Verli” dan kudapati foto dirinya menggunakan lingerie 2 piece berwana hitam dengan renda bunga didadanya dan celana yang terhubung dengan stoking sambil tangannya di borgol dengan wajah yang sexy.
Belum sempat aku membalas ada pesan baru lagi masuk “kuncinya ada di kamu loh, aku mohon daddy tolong lepasin aku please...”
“Kamu tuh gatau rasanya jadi kepala keluarga dirumah ini! Tiap hari aku banting tulang untuk nafkahin keluarga”
“Apanya kepala keluarga ?!! Aku tuh yang disini berperan besar buat besarin Arde mulai dari kecil sampe dia sekolah sekarang. Kamu sekarang berpikir udah menjadi kepala keluarga yang selayaknya?” teriak seroang perempuan yang merupakan ibuku.
“Tapi...”
“Udahlah, udah gausah banyak omong lagi aku udah cape sama semua ini” dan kudengar pintu dibanting dan membuatku takut namun aku masih penasaran dengan apa yang ada diluar. Sembari mengintip dari pintu kamarku aku mendapati ibuku melihatku dan tersenyum.
“Arde ibu mau pergi dulu sebentar ya kamu lanjut main aja lagi” dengan senyum manis dan mengusap kepalaku. Aku melihat ibuku pergi dari pagar kucoba mengejarnya sampai teras sampai akhirnya kulihat punggungnya menghilang di kejauhan.
Akupun masuk kedalam mencari ayahku dan yang kudapati dia duduk di kursi sambil tertunduk dan terisak pelan “eh arde sini” ayahku memeluk ku.
Disitu adalah terakhir aku melihat ibuku.
“Arde! Woy de!” akupun terkaget sambil kepalaku ditoyor oleh senior di kantor aku. Wanita itu bernama Leica, senior di kantorku yang berumur sekitar 27 tahun berbeda 2 tahun dengaku yang berumur 25 tahun. Rambut Coklatnya sebahu, badan proporsional, kulit putih dengan wangi lavender parfum yang digunakannya selalu menjadi ciri khas yang aku bahkan hapal jika orang ini ada disekitarku.
“Apaan sih mba main toyor toyor aja udah kaya jaman ospek aja masih di toyor”
“Habisan kamu bengong aja sih orang dipanggil mau nanyain progress client gimana”
“Emang iyaya?”
Dalam hatiku aku sebenernya sangat tidak suka di perlakukan seperti ini karena mengingatkanku dengan ayahku yang lemah tidak punya kuasa. Aku berjanji tidak akan menjadi laki laki yang seperti dia. Laki Laki lemah yang hanya bisa berpangku pada wanita.
Sebenarnya hubunganku dengan mba Leica bisa dikatakan cukup baik, sangat baik nya aku kadang menganggap dia tidak seperti wanita karena memang selain dia tomboy dan cukup ditakuti dikantorku karena menjadi wanita yang independen. Yah menurutku selama dia tidak terlalu membebani kehidupanku itu tidak menjadi masalah.
Matahari pun sudah tenggelam dan sudah waktuku pulang. Aku mengecek hp ku ternyata ada pesan di whatsapp yang belum kebaca.
“Kamu kemana? Kok whatsapp aku ga dibales sih. Kangen tau”
Aku menghela nafas sejenak sebelum membalas pesan singkat itu. “Aku lagi kerja” balasku cuek.
“Dingin banget sih kamu sama aku”
“1 photo”
Sebenernya aku sudah malas untuk membalas pesan itu, karena aku melihat bar di handphoneku sepertinya wanita ini mengirimiku foto membuatku penasaran sebenernya apa yang dia kirim. Kubuka pesan dengan nama “Verli” dan kudapati foto dirinya menggunakan lingerie 2 piece berwana hitam dengan renda bunga didadanya dan celana yang terhubung dengan stoking sambil tangannya di borgol dengan wajah yang sexy.
Belum sempat aku membalas ada pesan baru lagi masuk “kuncinya ada di kamu loh, aku mohon daddy tolong lepasin aku please...”
Terakhir diubah:
sambil ngemil 
