samcoki
Suhu Semprot
- Daftar
- 14 Nov 2016
- Post
- 3.396
- Like diterima
- 22.185
Matur nuwun updatenya bosz @The Iceman
Makasih update nya juragan @The Iceman ..Selasa 29 Desember 2020,11:47
Semua anggota keluarga berkumpul di ruangan tengah sambil melakukan apa yang ingin mereka lakukan.
" Beb, Jaket kamu dimana ?" tanya Terry kepada Budi
" Ada di belakang pintu..." jawab Budi
" Punten ambil dulu, biar sekalian siap.." ucap Terry lembut
Budi mengambil jaketnya sekaligus jaket milik Terry dan menyimpannya di sofa ruang tengah
" Yan... Itu dicariin..." ucap Herlambang
" Siapa mas ?" tanya Iandi
" Nda tau mas... Yang jelas dia mau nagih...." ucap Herlambang kalem
" Nagih apa ya..?" Iandi heran lalu melangkah ke ruang depan menemui tamunya
Terdengar percakapan mereka sejenak
" Bas...." Panggil Budi
" Hmm..." jawab Herlambang cuek sambil menyeduh teh manis
" Bas...!" panggil Budi
" Opo tho mas...." Jawabnya masih kalem
" Mas...Kampret lu bikin kaget aja.... itu kan yang nganterin mobil rental !" Iandi sewot karena kaget
" Oh... Kirain pinjol yang nagih...." Jawab Herlambang masih sok cuek
Budi ngakak puas melihat derita yang dialami Iandi, bocah polos beranjak dewasa yang akan melaksanakan acara lamarannya kepada Dinda dalam waktu dekat
" Bang Budi malah ngakak lagi..." Keluh Iandi, sambil nyeruput teh manis milik Herlambang diiringi tatapan masygul dari pemiliknya
Terry ikut ngakak melihat ekspresi Herlambang saat menatap Iandi
Sementara itu di sofa si kembar asyik ngobrol denganku dan bundanya
" Bunda, Abang nanti mau naik kudanya sama ayah aja.." ucapnya
" Ngga mau sama bunda ?" tanya istriku
" Sama bunda juga..." Jawabnya
" Hloh nanti kudanya ngga kuat..." Ucapku
" Kuat tau... Aaa...Ayah mah Ngga tauen sih...." jawab Mahesh sambil menggelendot di punggungku
" Iya ya bang... kudanya kan kuat... ayah belum taueun sih..." ucap Maher memperkuat pendapat adiknya
Istriku tertawa tawa mendengar ucapan jagoan kami
" Kuda memang kuat bang, tapi kalo kebanyakan muatan kuda juga bisa cape nak..." istriku memberi penjelasan sederhana kepada anaknya
" Nanti kalo kudanya cape disuruh bobo siang ngga Bun ?" Tanya Maher
" Ngga tapi disuruh minum dan makan, biar tenaganya ada lagi dan kuat..." ucap istriku
" Nanti Kaka mau tangkep ikan boleh ?" tanya Mahesh manja
" Boleh.... Emang kaka mau nangkep ikan apa nak?" tanyaku
" Kaka mau tangkep ikan hiu..." jawabnya polos
" Abang mau tangkep Ikan paus.." Jawab kakanya sambil memeluk dan menciumi bundanya, seolah olah ia ingin puas bermanja kepada bundanya
" ya kolam uwa ngga cukup kalo naro ikan hiu atau ikan paus nak..." jawabku
" Abang tangkep ikan apa atuh...?" tanyanya masih sambil menggelendot manja pada bundanya
" M.. Ikan Mas sama Nila ya nak..." jawabku dengan tubuh ditindihi oleh Mahesh dan Rani
" Nnnggg Atatatah.... Aaaaaawww.... knnng..." suara Ajeng yang sedang digendong Vilda terdengar nyaring dengan wajah ngambek melihat kakak dan tante nya bermanja kepadaku
" Oo..O...O.. Kesayangan marah marah... Sini nak..." Panggil istriku
Vilda menghampiri kami lalu menyerahkan Ajeng kepada istriku
" Vil.. Nanti ATM Operasional kamu pegang ya... biar mudah ngapa ngapainnya " ucap istriku
" Iya bun, eh.. itu ada yang belum lengkap da bun... Tapi bisa sambil jalan sih belinya..." ucap Vilda
" Apaan ?" tanya istriku
Vilda menyebutkan beberapa Item yang ternyata memang mudah dan banyak dijual di mini market.
Teteh menghampiri kami dan nimbrung bersama kami... saat ngobrol tangannya kadang mempermainkan rambut Vilda atau Rani, walau sesekali mencubit pipi anak anakku atau menggebuk punggungku sambil tertawa mendengar candaanku
" Sini..." Panggil teteh kepada Rani
Rani menghampiri lalu teteh memeluknya
" Mmmh.... gua punya boneka gede.... mmh... " ucap teteh sambil mencubit pipi Rani dengan penuh kasih sayang
Keliatannya teteh dan kang Pri mulai " memasang Barikade Penjagaan " untuk Rani
Rani menyandar manja ke teteh dan teteh balik memeluknya
" Kamu udah lama jalan sama Kiki ?" Tanya teteh
" Baru teh, hehehe..." Jawab Rani
" Berapa lama ?" tanya Teteh
" Sebulan juga belum teh.... Enong juga ngga mau gerabak gerubuk, biar mesra terus kaya bang Dicky sama teh Fitri..." ucapnya sambil mempermainkan jari teteh
" Iya... Pentingin nabung daripada beli Arummanis... Kalo keliatan makanin yang gitu terus awas we... Eh... Pit, pulang liburan si Enong cek lab, gula darah sewaktu sama gula darah puasa " ucap teteh
" Iya teh... " jawab Fitri
" Aa.. Jangan atuh teeh..." rengeknya manja ketakutan
" Ngga apa apa Teh Enong, toh kalo tau kondisi kan keuntungan juga.... bisa antisipasi..." ucap Vilda membesarkan hati Rani
" Yaudah kalo gitu kita test aja sekarang.... Dhilla..." Panggil teteh
" Ya teh..." jawab Dhilla
" Kamu bawa alat test gula darah ngga " tanya teteh
" Bawa... Dhilla ambil dulu ya" jawab Dhilla
" Aaa... teteh mah aa..." rengek Rani
" Kunaon Bu ?" tanya kang Pri santai
" Si Enong di test gula darah dulu... Makanannya kan yaaa..." ucap teteh dengan raut khawatir
" Iya... Bener... Bener..." Jawab kang Pri
" Ii kaaaang.. aaa..." Renek Rani menjadi sambil menelusupkan mukanya di pelukan teteh
" Ngga sakit ngaco... Kamu mah sama yang gitu aja takut... jiga we lanceukna..." omel kang Pri, sementara Fikri ngga bisa berkutik karena Rani ada di pelukan teteh
" Lanceukna siapa kang ?' tanyaku
" Maneh tah... Takut jarum suntik...." jawabnya saklek
Aku hanya bisa nyengir, sementara Budi berjoget meledek nasibku
" Ini teh... " ucap Dhilla sambil menunjukkan alat test gula darah
" Sok di test gula darah si Enong..." ucap teteh sambil memeluk erat Rani
Dhilla melakukan perintah teteh, sementara Rani ketakutan dipelukan teteh
" Awww...." Keluh Rani Pendek
" Udah da..." Jawab Dhilla sambil menyeka luka Rani menggunakan Alcohol Swab
" Oh udah...?" tanya Rani
Lalu Dhilla memasukkan panel berisi darah kealat test. sejenak kami menunggu dan akhirnya hasil test muncul dan memberikan nilai 178mg/dl.
" Masih normal sih... walaupun cenderung tinggi..." Komentar Dhilla
" Kan... bener kecurigaan teteh... Kurangin gula ya Nong..." Pinta teteh sambil memeluk Rani
" Iya..." Jawab Rani
" Terus ini mau siap siap Shalat ngga ? Mau jalan ngga ?" tanya kang Pri
" Eh Iyaa...." Jawabku
Kamipun segera mempersiapkan diri untuk melakukan Shalat dilanjut dengan persiapan keberangkatan ke Nyalindung
Selesai Shalat...
" Bas nanti kamu orang berangkat Seng boleh pakai batik ya.." ucap Dennis
" Yo nda tho nis... aku udah siapin ini kok..." Jawab Herlambang
Ia memperlihatkan kaus yang dipakainya yang bertuliskan " Biar Lelah asal Jadi Lillah..."
Aku tertawa sambil kagum dengan kata kata dikaus yang ia cetak, sederhana tapi dalam maknanya
Aku memakai T Shirt dan celana Jeans, kakiku dibungkus sendal gunung, Istriku memakai Jeans Pinsil Biru tua, Kaus putih dengan manset senada, Jilbab lilit Hitam membungkus kepalanya, Rani memakai pakaian sewarna dan senada dengan Vilda dan Stepahnie. Hanya saja Vilda mencoba memakai Jilbab simple.
" Bule...! Anjiirr.... Ni geulis adi aing..." komen A wawan kagum mengomentari dandanan Vilda
" Aa... Kamu cantik banget..." Ucap istriku sambil mencubit pipi Vilda
wajah Vilda bersemu merah karena malu dan bahagia
" Budiii... Bud... Yang lain kapan dijemput ?" Tanya teteh...
" Dijemput ? Kan bareng naik travel sewaan...." jawab Budi
" Ooo... Ya udah..." jawab teteh lega
Tak lama kemudian kami sudah siap berangkat... Perlahan kendaraan terdepan mulai jalan perlahan...
" Hati hati yaaa... jangan ngebut..." ucap Herlambang sambil melambaikan tangannya, lalu ia bertolak pinggang seolah olah sedang melepas kepergian kerabatnya
Tiba tiba.....
" Basukiiiii... Naik !!!!" Seru A Yahya sambil melotot
" Oh iya... iya... iya..." Jawabnya sambil tergopoh menuju mobil
Teh Ita tak mampu menahan tawanya melihat kejadian itu, sementara Yang melihat kejadian itu hanya bisa menepuk jidat sambil ngomel panjang pendek
Selasa, 29 Desember 2020, 15:21
Kami telah tiba di persimpangan jalur lingkar luar Sukabumi, kami berhenti sejenak untuk meluruskan punggung sambil menanti angota team yang lain
" Nong... sama Vilda beli kebutuhan yang belumlengkap gih..." ucap istriku
" Beli dimana teh ?" tanya Rani
" Di minimarket aja..." jawab Istriku
" Nong, nitip nong... Hun minta duit hun.." ucap Budi. Terry memberi uang kepada Budi untuk membeli kebutuhannya. Budi pun menyebutkan kebutuhan yang ingin ia titip untuk dibelikan
" Bule... teteh beliin air mineral ya.." ucap teteh kepada Vilda
Vilda mengangguk
Setelah beberapa waktu menunggu team yang tertinggal, akhirnya mereka datang.
" Sok yang mau Shalat tuh Masjidnya..." Ucap kang Pri
Semua turun dan melaksanakan shalat kecuali Dennis
" Kriting... kamu kenapa diam aja ngga shalat..?" Tanya kang Pri
" Beta Non muslimkakang..." Jawab Dennis
" Eh heueuh...Maaf ya... maaf..." Ucap kang Pri sambil mengusap bahu Dennis yang disambut senyuman Dennis
" Kakang... Beta ada liat tukang Jual Duren kang..." Ucap Dennis tiba tiba
" Mana..? Mana..?" tanya kang Pri antusias
" Itu dijalan seberang..." jawab Dennis
" Seberang jalan Nis..." Koreksi Herlambang
" Hih... Kamu selalu ada dengar kalau beta salah koh ?" Protes Dennis
" Yaaa... Telingaku sehat kok.." Jawab Herlambang cuek
Lalu keduanya kembali asyik berdebat tak tentu arah sambil menemani kang Pri menyeberang ke arah tukang durian, tak lama berselang ketiganya asyik menikmati durian yang dibelah oleh penjualnya
" Aeh.. Aeh... si akang ngga ngajak..." Protes papap
" Pap... hayu pap..." Ajak kangPri
Tak lama kami semua mulai menyantap durian
Manjanya bocil kami ikut meramaikan suasana, bahkan sepasang pengantin baru menatap ketiga anak kami saat sedang bercanda dengan kakak kakaknya dan meminta izin kepada istriku agar istrku mau mengusap perutnya dengan harapan agarcepat hamil.
Selesai menikmati duren dan membawa sisa duren yang tak habis, kami melanjutkan perjalanan ke Nyalindung.
Akhirnya tepat sebelum waktu mgahrib kami tiba di Nyalindung. @samcoki yang berjanji akan ikut pun ternyata sudah berada disana, dan protes karena ngga diajak makan duren.