Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

THE HIMAWAN FAMS

Selasa 29 Desember 2020,11:47
Semua anggota keluarga berkumpul di ruangan tengah sambil melakukan apa yang ingin mereka lakukan.
" Beb, Jaket kamu dimana ?" tanya Terry kepada Budi
" Ada di belakang pintu..." jawab Budi
" Punten ambil dulu, biar sekalian siap.." ucap Terry lembut
Budi mengambil jaketnya sekaligus jaket milik Terry dan menyimpannya di sofa ruang tengah
" Yan... Itu dicariin..." ucap Herlambang
" Siapa mas ?" tanya Iandi
" Nda tau mas... Yang jelas dia mau nagih...." ucap Herlambang kalem
" Nagih apa ya..?" Iandi heran lalu melangkah ke ruang depan menemui tamunya
Terdengar percakapan mereka sejenak
" Bas...." Panggil Budi
" Hmm..." jawab Herlambang cuek sambil menyeduh teh manis
" Bas...!" panggil Budi
" Opo tho mas...." Jawabnya masih kalem
" Mas...Kampret lu bikin kaget aja.... itu kan yang nganterin mobil rental !" Iandi sewot karena kaget
" Oh... Kirain pinjol yang nagih...." Jawab Herlambang masih sok cuek
Budi ngakak puas melihat derita yang dialami Iandi, bocah polos beranjak dewasa yang akan melaksanakan acara lamarannya kepada Dinda dalam waktu dekat
" Bang Budi malah ngakak lagi..." Keluh Iandi, sambil nyeruput teh manis milik Herlambang diiringi tatapan masygul dari pemiliknya
Terry ikut ngakak melihat ekspresi Herlambang saat menatap Iandi
Sementara itu di sofa si kembar asyik ngobrol denganku dan bundanya
" Bunda, Abang nanti mau naik kudanya sama ayah aja.." ucapnya
" Ngga mau sama bunda ?" tanya istriku
" Sama bunda juga..." Jawabnya
" Hloh nanti kudanya ngga kuat..." Ucapku
" Kuat tau... Aaa...Ayah mah Ngga tauen sih...." jawab Mahesh sambil menggelendot di punggungku
" Iya ya bang... kudanya kan kuat... ayah belum taueun sih..." ucap Maher memperkuat pendapat adiknya
Istriku tertawa tawa mendengar ucapan jagoan kami
" Kuda memang kuat bang, tapi kalo kebanyakan muatan kuda juga bisa cape nak..." istriku memberi penjelasan sederhana kepada anaknya
" Nanti kalo kudanya cape disuruh bobo siang ngga Bun ?" Tanya Maher
" Ngga tapi disuruh minum dan makan, biar tenaganya ada lagi dan kuat..." ucap istriku
" Nanti Kaka mau tangkep ikan boleh ?" tanya Mahesh manja
" Boleh.... Emang kaka mau nangkep ikan apa nak?" tanyaku
" Kaka mau tangkep ikan hiu..." jawabnya polos
" Abang mau tangkep Ikan paus.." Jawab kakanya sambil memeluk dan menciumi bundanya, seolah olah ia ingin puas bermanja kepada bundanya
" ya kolam uwa ngga cukup kalo naro ikan hiu atau ikan paus nak..." jawabku
" Abang tangkep ikan apa atuh...?" tanyanya masih sambil menggelendot manja pada bundanya
" M.. Ikan Mas sama Nila ya nak..." jawabku dengan tubuh ditindihi oleh Mahesh dan Rani
" Nnnggg Atatatah.... Aaaaaawww.... knnng..." suara Ajeng yang sedang digendong Vilda terdengar nyaring dengan wajah ngambek melihat kakak dan tante nya bermanja kepadaku
" Oo..O...O.. Kesayangan marah marah... Sini nak..." Panggil istriku
Vilda menghampiri kami lalu menyerahkan Ajeng kepada istriku
" Vil.. Nanti ATM Operasional kamu pegang ya... biar mudah ngapa ngapainnya " ucap istriku
" Iya bun, eh.. itu ada yang belum lengkap da bun... Tapi bisa sambil jalan sih belinya..." ucap Vilda
" Apaan ?" tanya istriku
Vilda menyebutkan beberapa Item yang ternyata memang mudah dan banyak dijual di mini market.
Teteh menghampiri kami dan nimbrung bersama kami... saat ngobrol tangannya kadang mempermainkan rambut Vilda atau Rani, walau sesekali mencubit pipi anak anakku atau menggebuk punggungku sambil tertawa mendengar candaanku
" Sini..." Panggil teteh kepada Rani
Rani menghampiri lalu teteh memeluknya
" Mmmh.... gua punya boneka gede.... mmh... " ucap teteh sambil mencubit pipi Rani dengan penuh kasih sayang
Keliatannya teteh dan kang Pri mulai " memasang Barikade Penjagaan " untuk Rani
Rani menyandar manja ke teteh dan teteh balik memeluknya
" Kamu udah lama jalan sama Kiki ?" Tanya teteh
" Baru teh, hehehe..." Jawab Rani
" Berapa lama ?" tanya Teteh
" Sebulan juga belum teh.... Enong juga ngga mau gerabak gerubuk, biar mesra terus kaya bang Dicky sama teh Fitri..." ucapnya sambil mempermainkan jari teteh
" Iya... Pentingin nabung daripada beli Arummanis... Kalo keliatan makanin yang gitu terus awas we... Eh... Pit, pulang liburan si Enong cek lab, gula darah sewaktu sama gula darah puasa " ucap teteh
" Iya teh... " jawab Fitri
" Aa.. Jangan atuh teeh..." rengeknya manja ketakutan
" Ngga apa apa Teh Enong, toh kalo tau kondisi kan keuntungan juga.... bisa antisipasi..." ucap Vilda membesarkan hati Rani
" Yaudah kalo gitu kita test aja sekarang.... Dhilla..." Panggil teteh
" Ya teh..." jawab Dhilla
" Kamu bawa alat test gula darah ngga " tanya teteh
" Bawa... Dhilla ambil dulu ya" jawab Dhilla
" Aaa... teteh mah aa..." rengek Rani
" Kunaon Bu ?" tanya kang Pri santai
" Si Enong di test gula darah dulu... Makanannya kan yaaa..." ucap teteh dengan raut khawatir
" Iya... Bener... Bener..." Jawab kang Pri
" Ii kaaaang.. aaa..." Renek Rani menjadi sambil menelusupkan mukanya di pelukan teteh
" Ngga sakit ngaco... Kamu mah sama yang gitu aja takut... jiga we lanceukna..." omel kang Pri, sementara Fikri ngga bisa berkutik karena Rani ada di pelukan teteh
" Lanceukna siapa kang ?' tanyaku
" Maneh tah... Takut jarum suntik...." jawabnya saklek
Aku hanya bisa nyengir, sementara Budi berjoget meledek nasibku
" Ini teh... " ucap Dhilla sambil menunjukkan alat test gula darah
" Sok di test gula darah si Enong..." ucap teteh sambil memeluk erat Rani
Dhilla melakukan perintah teteh, sementara Rani ketakutan dipelukan teteh
" Awww...." Keluh Rani Pendek
" Udah da..." Jawab Dhilla sambil menyeka luka Rani menggunakan Alcohol Swab
" Oh udah...?" tanya Rani
Lalu Dhilla memasukkan panel berisi darah kealat test. sejenak kami menunggu dan akhirnya hasil test muncul dan memberikan nilai 178mg/dl.
" Masih normal sih... walaupun cenderung tinggi..." Komentar Dhilla
" Kan... bener kecurigaan teteh... Kurangin gula ya Nong..." Pinta teteh sambil memeluk Rani
" Iya..." Jawab Rani
" Terus ini mau siap siap Shalat ngga ? Mau jalan ngga ?" tanya kang Pri
" Eh Iyaa...." Jawabku
Kamipun segera mempersiapkan diri untuk melakukan Shalat dilanjut dengan persiapan keberangkatan ke Nyalindung
Selesai Shalat...
" Bas nanti kamu orang berangkat Seng boleh pakai batik ya.." ucap Dennis
" Yo nda tho nis... aku udah siapin ini kok..." Jawab Herlambang
Ia memperlihatkan kaus yang dipakainya yang bertuliskan " Biar Lelah asal Jadi Lillah..."
Aku tertawa sambil kagum dengan kata kata dikaus yang ia cetak, sederhana tapi dalam maknanya
Aku memakai T Shirt dan celana Jeans, kakiku dibungkus sendal gunung, Istriku memakai Jeans Pinsil Biru tua, Kaus putih dengan manset senada, Jilbab lilit Hitam membungkus kepalanya, Rani memakai pakaian sewarna dan senada dengan Vilda dan Stepahnie. Hanya saja Vilda mencoba memakai Jilbab simple.
" Bule...! Anjiirr.... Ni geulis adi aing..." komen A wawan kagum mengomentari dandanan Vilda
" Aa... Kamu cantik banget..." Ucap istriku sambil mencubit pipi Vilda
wajah Vilda bersemu merah karena malu dan bahagia
" Budiii... Bud... Yang lain kapan dijemput ?" Tanya teteh...
" Dijemput ? Kan bareng naik travel sewaan...." jawab Budi
" Ooo... Ya udah..." jawab teteh lega
Tak lama kemudian kami sudah siap berangkat... Perlahan kendaraan terdepan mulai jalan perlahan...
" Hati hati yaaa... jangan ngebut..." ucap Herlambang sambil melambaikan tangannya, lalu ia bertolak pinggang seolah olah sedang melepas kepergian kerabatnya
Tiba tiba.....
" Basukiiiii... Naik !!!!" Seru A Yahya sambil melotot
" Oh iya... iya... iya..." Jawabnya sambil tergopoh menuju mobil
Teh Ita tak mampu menahan tawanya melihat kejadian itu, sementara Yang melihat kejadian itu hanya bisa menepuk jidat sambil ngomel panjang pendek

Selasa, 29 Desember 2020, 15:21
Kami telah tiba di persimpangan jalur lingkar luar Sukabumi, kami berhenti sejenak untuk meluruskan punggung sambil menanti angota team yang lain
" Nong... sama Vilda beli kebutuhan yang belumlengkap gih..." ucap istriku
" Beli dimana teh ?" tanya Rani
" Di minimarket aja..." jawab Istriku
" Nong, nitip nong... Hun minta duit hun.." ucap Budi. Terry memberi uang kepada Budi untuk membeli kebutuhannya. Budi pun menyebutkan kebutuhan yang ingin ia titip untuk dibelikan
" Bule... teteh beliin air mineral ya.." ucap teteh kepada Vilda
Vilda mengangguk
Setelah beberapa waktu menunggu team yang tertinggal, akhirnya mereka datang.
" Sok yang mau Shalat tuh Masjidnya..." Ucap kang Pri
Semua turun dan melaksanakan shalat kecuali Dennis
" Kriting... kamu kenapa diam aja ngga shalat..?" Tanya kang Pri
" Beta Non muslimkakang..." Jawab Dennis
" Eh heueuh...Maaf ya... maaf..." Ucap kang Pri sambil mengusap bahu Dennis yang disambut senyuman Dennis
" Kakang... Beta ada liat tukang Jual Duren kang..." Ucap Dennis tiba tiba
" Mana..? Mana..?" tanya kang Pri antusias
" Itu dijalan seberang..." jawab Dennis
" Seberang jalan Nis..." Koreksi Herlambang
" Hih... Kamu selalu ada dengar kalau beta salah koh ?" Protes Dennis
" Yaaa... Telingaku sehat kok.." Jawab Herlambang cuek
Lalu keduanya kembali asyik berdebat tak tentu arah sambil menemani kang Pri menyeberang ke arah tukang durian, tak lama berselang ketiganya asyik menikmati durian yang dibelah oleh penjualnya
" Aeh.. Aeh... si akang ngga ngajak..." Protes papap
" Pap... hayu pap..." Ajak kangPri
Tak lama kami semua mulai menyantap durian
Manjanya bocil kami ikut meramaikan suasana, bahkan sepasang pengantin baru menatap ketiga anak kami saat sedang bercanda dengan kakak kakaknya dan meminta izin kepada istriku agar istrku mau mengusap perutnya dengan harapan agarcepat hamil.
Selesai menikmati duren dan membawa sisa duren yang tak habis, kami melanjutkan perjalanan ke Nyalindung.
Akhirnya tepat sebelum waktu mgahrib kami tiba di Nyalindung. @samcoki yang berjanji akan ikut pun ternyata sudah berada disana, dan protes karena ngga diajak makan duren.
Makasih update nya juragan @The Iceman ..
 
Selasa, 29 Desember 2020, 11:42
Nirina berjalan menuju ruangannya. wajahnya tampak menyimpan rasa kesal dan marah. Ada airmata menggenang dimatanya.
" Kenapa Rin ?" tanya ka
Nirina tak menjawab, ia malah menyembunyikan wajahnya dibahu Eka. Isaknya terdengar...
Eka memeluk tubuh indah itu dalam dekapan erat dan hangat, yang membuat emosi Nirina mereda
" Kamu kenapa sayang ?" tanya Eka
" Kesel Ka " Jawab Nirina
" Iya, Kesel juga pasti ada sebabnya kan...." Jawab Eka sambil membimbing Nirina duduk
" Si Megawati, nawarin iming iming kalo dia bisa lepas tuduhan aku dikasih sama dia. DIa fikir aku wanita seperti apa ???" Jawab Nirina Meradang
" Ssshh....Ssshh... Udah marahnya ditahan dulu... Nanti aja sampe rumah kamu boleh marah sepuasnya..." jawab Eka lembut
Nirina mengangguk setelah mendengar ucapan Eka.
" Rin, Aku menemukan temuan baru, ini terkait hubungan Nona dengan aliran keuangan yang sedang kita selidiki. Ini ada arus keuangan yang ngga lazim dari PT. Hanacaraka Jaya Supplier Quarry and Andesite Mining. Mereka memberikan harga terlalu murah, mendekati harga modal. ini aku ambil dari komparasi dengan harga umum yang ditransaksikan banyak penjual." Papar Eka
" Selisihnya berapa ka ?" tanya Nirina dengan suara sengau karena tangisnya
" Hmm... sampai dengan 125 ribu/ meterkubik" jawab Eka
" Hah ??? dikali berapa ? terus materialnya apa ?" Tanya Nirina
" Ini Materialnya siru... Harga 250 ribu/mkubik, jumlah 1.65 juta meterkubik" Jawab Eka
" Sirtu kali Eka... itu produk sampah... Harganya sih normalnya dari quarry 120-125 ribu di tambang, harga pasaran umum mendekati 200 ribu, Harga pagunya berapa Ka ?" Tanya Nirina
" 250 ribu / meter kubik" Jawab Eka
" Gila...!!50% keuntungannya !!" Suara Eka
" Itu baru satu, Limestone, Pasir Lump, Base Coarse, sama Split 5/7 dan 3/2, ditambah stone ash..." Ucap EKa
" Itu penyalurnya siapa ?" tanya Nirina
" PT. Kisahduka Sembada, Pemilik perusahaannya.... hmmm...." Ucap Eka menggoda Nirina
" Siapa ka ? IIh... Siapaaa..." Rengek Nirina manja
" Preskom... Megawati Sukirman, dan Presdir nya Nona Camillia Ismail..." jawab EKa
" Hrrgghh.... Brensek.... " ucap Nirina
" Namanya juga Koruptor Rin..." Jawab Hendro sambil menyimpan setumpuk catatan hasilpenyelidikannya ke meja Eka dan Nirina
" Ini apalagi Ndro..?" Tanya Nirina
" Ini data belanja Besi dan Wiremesh, markup nya.... Waaaw... sampe 312 M... Mantep bneeer...." Jawab Hendro sambil berlalu
Nirina membuka laporan tersebut dan membacanya dengan teliti...
" Dari dua Item aja udah keliatan, 500 M mereka tangguk dari proyek Tol ini." ucap Nirina
" PT. Hanacaraka Jaya, PT. Egosentris Perkasa, PT. Kisahduka Sembada sama PT. Sayajuragannya ternyata satu pemilik.... Choirul Ismail.... Memang ada nama Megawati Sukirman dan Nona Camillia Ismail, tapi sejatinya Choirul yang jadi tokoh utamanya. Tjahyo dan Novanto juga ikut duduk sebgai pejabat di keempat perusahaan itu. dan kalo kita telusuri.... Hubungan mereka sangat dekat, dalam artian ada Oligarki atau hubungan tertentu dalam kelompok kekuasaan mereka, juga hubungan kerabat.... Tjahyo... Sepupu Choirul.... Novanto.... Adik sepupu Megawati Sukirman... sementara Mega dan Nona kita sudah tau..." Papar Nirina
" Hmmm... Okay... kita bahas nanti sesudah makan siang ya Rin sayang.... Aku lapar..." ucap EKa lembut
" Iya... aku juga lapar..." ucap Nirina setuju
Tak lama berselang kedua wanita cantik itu berjalan menuju rumah makan dekat kantor mereka, sepanjang jalan tatapan mata lelaki Ayam jago maupun hidung belang pemuja selangkangan lekat ke tubuh mreka yang memang indah. Tapi keduanya tak ambil perduli malah asyik dengan obrolan mereka
Sesampai di rumah makan...
" Mbak.... Aku pesan Iga bakar 1, minumnya es teh tawar..." Ucap Eka
" Aku ingin ini... Cumi bakar.... Minumnya samain..." Ucap Nirina
lalu keduanya menempati meja diiringi tatapan dan berbagai macam fikiran dari orang orang sekelilingnya
Hari itu Nirina memakai kemeja warna biru muda pas badan dengan celana bahan pas badan warna biru tua, rambutnya diikat ekor kuda memamerkan leher mulusnya, wajahnya tersaput make up yang tidak menor apalagi tebal, sehingga kesan gadis dinamis. sementara Eka memakai kemeja krem dengan lengan dilipat, celana coklat dan sepatu PDH Polwan.
" Sepertinya ini permainan Choirul di Proyek jalan tol itu, mereka menangguk keuntungan tanpa memikirkan lagi kemanusiaan dalam berbisnis. Kalo ini sampe bisa kita bongkar, lumayan bisa ngembaliin uang ke kas negara. yaaa... walaupun ngga akan mungkin semuanya..." ucap Nirina diwarnai rasa sebal
" Ya.. ada yang kembali juga udah bagus Rin, daripada ngga ada.." jawab Eka
Nirina mengangguk....
Tiba tiba teleponnya berbunyi, dari Chandra....
" Halo... Ada apalagi ??" Tanya Nirina ketus
" Aku hanya ingin tahu kabar kamu, tapi kok kamu ketus gitu sih ?" Jawab Chandra sok mesra dantak punya malu
" Hmm.... Aku baik baik saja dan sekarang... sedang dekat dengan seseorang yang ngertiin aku, dan juga memahami aku..." jawab Nirina dengan nada suara bahagia kali ini
" Dengan Siapa ???" tanya Chandra cemburu dan marah
" Addda deeeh... Pokoknya nanti aja tunggu undangan yaa... eh aku mau makan dulu... bye..." jawab Nirina centil
" Hmm... Kamu ini kalo udah iseng.... hihihi.." ucap Eka sambil mencubit hidung Nirina manja
Keduanya tertawa dan mulai menikmati hidangan yang sudah diantarkan
Selesai makan siang, kduanya kembali terkubur dalamkesibukan kerja. Banyak data yang harus diselidiki sebelum diajukan sebagai bukti...
Tak terasa waktu sudah semakin sore... keduanya merapikan meja kerja mereka. Keduanya keluar dari ruangan mereka sambil mengobrol ngalor ngidul, dan sesekali say hai kepada koleganya. Mereka menuju kendaraan milik Eka yang terparkir di basement.
" Pengen mandiii..." ucap Nirina sambil meregangkan tubuhnya akibat kelelahan
" Sampe rumah aku mandiin..." jawab Eka sambil tersenyum manis
" Beli makanan dulu ngga ?" Tanya Nirina masih manja yang disambutanggukan Eka
Sepanjang jalan mereka mengobrol, banyak hal yang mereka obrolkan termasuk Chandra. Sesekali tangan Eka mengelus paha Nirina yang dibalas dengan elusan lembut di pipi Eka
Mereka berhenti sejenak di sebuah supermarket ubtuk berbelanja beberapa kebutuhan, termasuk makanan. Selamaberbelanja obrolan, candaan dan tawa mereka sesekali terdengar. Hingga akhirnya mereka selesai berbelanja dan melanjutkan perjalanan mereka untuk pulang......
 
Terakhir diubah:
Selasa , 29 Desember 2020, 17:51
Eka dan Nirina telah sampai di Kediaman mereka, Setelah mobil terparkir rapi, keduanya turun dari mobil dan membawa belanja bekal mereka.
Sambil berjalan sesekali Eka menjawab sapaan para tetangga dengan ramah, sementara Nirina mengangguk diikuti senyuman cantiknya. Ada rasa cemburu di dada Eka saat melihat Nirina tersenyum kepada sekelompok pemuda yang menyapa mereka. Tapi ia berusaha menekan perasaan itu
Tak lama kemudian mereka sudah berada di dalam rumah mereka.....
" Hmmhhhh.... " Suara Nirina melepas nafasnya
" Mwwwh...." tiba tiba EKa menindihnya dan melumat bibir Nirina...
Spontan Nirina memekik tertahan dan memeluk leher Eka dengan mesra
" Mmm... ngga bilang bilang..." ucapnya sambil membelai pipi Eka mesra
" Jangan terlalu ramah sama kelompok pemuda tadi ya Rin... Mereka tipe ayam jago... Aku lebih yakin kalo kamu berada di pelukan lelaki yang tepat yang bisa mengajak kamu membangun rumah tangga" Ucap Eka bersungguh
Nirina menatap lekatwajah Eka, dan ia menemukan kehangatan dan kasih sayang tulus darinya
" Aku belum siap..." jawab Nirina
" Waktunya akan datang sayang.... aku ngga tau kapan tapi pasti akan datang..." jawab Eka sambil mencium pipi Nirina
" Aku masih ingin sama kamu kaaa...." Rengek Nirina
" Iyaa... Boleeh.... Sampe waktunya datang, aku bakalan sama kamu kok sayang....." Ucap Eka diiringi pelukan mesra dan lumatan hangat di bibir Nirina
" Mandi dulu yu...." Ajak Nirina
" Mmmmh... " Nirina malah menggeliat
" Ekaa... Janji tadi " ucap Nirina
" Iya... Iya... Ayo..." ucap Eka sambil membuka pakaiannya
Dada sekal terlatih dengan perut rata dibungkus kulit mulus, akan membuat siapapun pasti tergoda. Nirina juga membuka bajunya lalu mengumpulkan bajunya dan baju Eka dalam satu wadah pakaian kotor untuk di cuci. Dada mengkal milik Nirina bergantung indah dengan buah dada proporsional, Kulit kuning langsat tanpa cacat, sungguh mengundang syahwat.....
keduanya melangkah ke kamar mandi sambil bercanda mesra
" Cukur ka..." ucap Nirina sambil membelai memek Eka
" Iya besok kan malem kan hari terakhir kerja tahun ini... pulang kerja aku cukur ya..." Ucap Eka sambil meremas mesra buah dada Nirina
Nirina mengangguk lalu mereka mulai membasuh tubuh masing masing dengan sesekali terdengar tawa manja mereka.

Selasa, 29 Desember 2020, 16:49
" Alhamdulillah... Sampe juga... Ta pikir jalannya bakalan extrem... ternyata hmmm... kereen..." Ucap Om Herdi kagum
" Kalo 3 bulan lalu mah ini masih tanah merah Om..." ucap kang Pri
" Huuuu...uuuu....nnngg.... Atatatah...." suara kecil terdengar dari mulut Ajeng. ia melihat sekelilingnya dengan tatapan takjub dan rasa gembira terpancar diwajahnya yang cantik
" Kenapa cintaku.... Ooo... Ajeng udah sampe di kebunnya wapi ya nak...? iya..?" tanya istriku kepada Ajeng
Ajeng menatap bundanya dengan seyuman cantiknya, lesung pipit menghiasi wajah tirusnya menambah pesona wajahnya... Plek banget dengan bundanya....
" Bubububu... nnnngg... uuu.... hkkng..." celotehnya dengan jemari menunjuk ke arah Kandang Kuda
" Oooo.. Ajeng mau Naik kuda ya nak.? Nanti naiknya sama Uwa aja.... iya ?" ucap Kang Pri
" Aaaa.... awawaw.... hknnng... hehehe..." Jawab Ajeng sambil bergerak lincah menggambarkan rasa bahagia
" Alalalah... Cintaku... Sayangku... Bidadariku..." ucap istriku agak kewalahan menahan gerakan Ajeng
Setelah yang lain selesai menurunkan barang bawaan, kami membagi kamar tidur.
Papap, mamah dikamar utama, Kang Pri dan teteh dikamarnya, dan seterusnya.
Sementara aku, istriku, Anak anakku, Rani dan Vilda berada satu kamar. aku ngga yakin kami akan bisa tidur sore sore, karena kebiasaan kami saat kumpul adalah begadang. Dan aku mempersiapkan diri untuk itu.
" Teh Vilda... Teh Nong.... Sunsetnya bagus banget...." Seru Stephanie
" Manaaaaa..." Teriak Rani antusias lalu mereka lari keluar menatap sunset
" Eh bikin foto dulu..." Ucap Istriku
Tak lama kemudian kaum wanita berkumpul untuk mengabadikan momen indah sunset ( Samsat kalo kata seorang facebooker mah ) di sore itu.
Aku dan beberapa lainnya kebagian ikut berfoto
" Cuy.... Lu ngadep entus... saling tatap..." ucap Budi mengarahkan gayaku dan istriku
Beberapa kali take dilakukan Budi untuk kemudian berganti dengan pose lain bersama anak istriku juga anggota keluargaku
" Sunset aja kok meriah ya... padahal buat saya biasa aja..." ucap Herlambang
" Emang ada yang lebih indah dari sunset mas ?" tanya Stella penasaran
" Aaaddaa...." Jawab Basuki optimis
" Apaan ?" tanya Terry
" Senyuman manis Alline saat ia bahagia... Indaaah bangeet..." ucap Herlambang gombal
Sontak sorakan riuh dari semua yang ada membahana di langit sore...
" Ladieeeessss.... and Gentlemeeent... Introducing... High Quality Gombaleeer.... Baaaasuuuuukiiiiiii...." Suara Zulfi menggunakan pengeras suara
" Kerang Ajaib.... nambah satu lagi penggombal tiadt tara di dunia yang runyam ini..." ucap Iandi
" Walaupun ia cukup durjana, tapi ia mampu menggombal juga Kerang ajaib..." Johan menimpali
" Iya..." Herlambang ikutan bersimpuh
" Eh.. elu mah jangan ikut ikutan kastrol liwet..." ucapku sambil ngakak
Sementara wajah Alline makin merona merah antara bahagia dan malu serta berbagai perasaan suka cita yang bercampur padu
" Alline, kamu punya tangga nda ?" tanya Herlambang
" Punya mas.." jawab Alline spontan
" Kebetulan aku udah punya rumah... Ayo kita beli sawah...." ucap Herlambang
" Heh... Heh... Heh... Harusnya lu bangun rumah tangga... ah si Ablahu mah..." Protes A Wawan
" Hloh kan ini rencana masa depan saya sama Alline Kang... Saya kan harus berfikir masa depan, nda mungkin hasil keringat saya habiskan sekarang, paling nda ada yang bisa saya siapkan untuk anak istri untuk nanti kang. gituuuu...." sanggah Herlambang dengan bijak walaupun raut wajahnya kocak
" Tapi heueuh sih... Bisaan si kanyut..." ucap A Dudi terbahak
Candaan masih terdengar hingga menjelang maghrib tiba....
Saat maghrib tiba kami serentak melaksanakan ibadah berjamaah......​
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd