Ini Band dan vokalisnya sama legendnya...
Jadi pengen nambahin...
Nama The Doors tidak bisa dilepaskan dari nama vokalisnya yaitu Jim Morrison.
Nama Jim Morrison besar sebagai vokalis The Doors yang didirikan tahun 1965 di Los Angeles, bersama kibordis Ray Manzarek. Band yang paling kontroversial pada jamannya karena lirik yang samar, terkadang sangat vulgar dan tidak diduga. Kala itu Manzarek sangat terkesan dengan puisi buatan Morrison yang berjudul Moonlight Drive lalu dibentuklah The Doors dengan formasi kibordis Ray Manzarek, vokalis Jim Morrison, drummer John Densmore, dan gitaris Robby Krieger. Nama band The Doors diambil dari buku karya Aldous Huxley, The Doors of Perception.
The Doors lalu mulai bermain di klub-klub yang bertebaran di Los Angeles. Pada suatu malam, The Doors membikin rusuh di sebuah klub besar bernama Whiskey a Go Go. Semua bermula ketika The Doors memainkan repertoar berjudul The End, sebuah lagu magnum opus milik mereka. Seperti biasa, Jim berimprovisasi di tengah lagu. Lantas dia memasukkan potongan adegan dalam Oedipus Rex milik Sophocles yang mencekam, F*ck the mother, kill the father. Sang pemilik klub marah besar dan memecat The Doors untuk selamanya. Namun ternyata hal itu membawa berkah. Penampilan brilian mereka ditonton oleh Paul Rotchild, seorang petinggi dari label rekaman Elektra. Paul mengajak The Doors untuk bergabung dengan Elektra Records, label milik Jac Holzman. Paul lantas menjadi produser bagi The Doors.
Secara lirikal, The Doors membawa latar musik rock baru dengan suasana yang kompleks, surealis dan sugestif yang mengeksplorasi seks, mistisisme, obat-obatan, pembunuhan, kegilaan hingga kematian. Hal yang mengangkatnya juga menjadi penghambatnya, seperti saat tampil di Ed Sullivan Show dengan lirik Light My Fire yang harus dirubah demi kesopanan.
Minggu pertama bulan Januari 1967, album pertama mereka yang berjudulThe Doors diluncurkan, dengan mengandalkan single pertama Break On Through. Tapi lagu yang berhasil membuat The Doors mendunia adalah single Light My Fire, sebuah mahakarya mereka yang berdurasi 7 menit 8 detik. Lagu yang penuh bebunyian synthesizer ini bercerita mengenai kesenangan seksual dan drugs yang dilambangkan dengan simbol fire. Sejak itulah mereka menjadi superstar, dan hidup mereka tak pernah sama lagi. Jim Morrison lalu semakin tenggelam dalam drugs dan alkohol, yang nantinya membawa kehancuran perlahan bagi dirinya sendiri dan juga The Doors.
Bersama The Doors, Jim telah merekam 6 album studio, 4 buah buku puisi, dan 1 album solo berjudul An American Prayer yang dirilis pada tahun 1978, 7 tahun setelah Jim meninggal secara misterius di Paris. Jim dikatakan mengalami gagal jantung dan meninggal pada umur 27, sama seperti umur kematian rombongan sirkus rockstar terkenal seperti Jimi Hendrix, Janis Joplin, dan Brian Jones. Jenazahnya dikuburkan di Pere La Chaise Paris, pemakaman yang juga tempat dikuburnya beberapa pesohor seperti Edith Piaf, Oscar Wilde, dan Chopin. Bahkan setelah Jim dikubur pun, masih banyak orang yang tak percaya kalau vokalis flamboyan ini telah meninggal. Banyak fansnya yang percaya kalau Jim tidak meninggal, melainkan kabur dari hingar bingar pers dan hidup di Afrika.
Setelah hampir 39 tahun semenjak kematiannya, Jim Morrison masih saja hidup. Dia ada pada kaos-kaos, stiker, dan juga poster. Dia menjadi simbol dari kebebasan dan pemberontakan. Benar kata Ray Manzarek yang pernah berkata, Setiap anak muda pada generasi apa pun yang sedang mencari kebebasan, pasti akan menemukan The Doors di dalamnya, dan juga Jim Morrison.
Suatu ketika Jim pernah berkata
"Each generation wants new symbols, new people, new names. They want to divorce themselves from their predecessors". Tiap generasi menginginkan simbol baru, orang baru, nama baru. Mereka ingin melepaskan diri dari para pendahulunya. Dan ya, mengingat Jim masih saja hidup hingga sekarang, dia akan menjadi simbol baru itu. Simbol dari sesuatu bernama kebebasan, dan juga pemberontakan.
Maaf kalau kepanjangan...