Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TETANGGA YANG BAIK (NO SARA)

Wah gak nyangka ternyata coretan lebah banyak suka..

Terima kasih para suhu besar cerita atas apresiasinya..

Untuk update lebah usahakan malam ini..

Dan cerita ini sudah rampung sampai part 5...

Dan bagi suhu suhu yang meminta untuk mulustrasi, silahkan pm lebah untuk mulustrasi yang sekiranya pas untuk Sherly, Bu ustadzah, Azizah, Bu nur, Bu Ine, Bu Mila dan tokoh tokoh lainnya. Hehehe
 
Seperti yang sudah lebah sampaikan di awal bahwa ini adalah kali pertamanya lebah menulis cerita..

Ya bermodalkan lamunan dan imajinasi saja tanpa ada sedikitpun modal dari background pendidikan lebah yang paham soal tata bahasa..

Jadi mohon di maapkan jika banyak kekurangan..

Adapun tambahan ilmu yang lebah miliki soal tata cara penulisan sebuah cerita hanyalah modal dari mbah Gugel šŸ˜šŸ™

Ada satu kalimat dari sebuah artikel di Gugel yang sempat lebah baca bahwa "storie telling dan storie writing yang baik adalah yang mampu membuat dan membawa pembacanya seolah menjadi bagian dari cerita tersebut"

Dan dari artikel tersebut, lebah mencoba membuat cerita yang seakan tak terburu buru pada intinya, dalam hal dan cerita yang lebah suguhkan tidak terburu buru ke adegan sex nya...

Jadi sekali lagi mohon di maklumi dan di maapkan jika membosankan. Hehehe :Peace:

Yuk mari lanjut ke cerita
 
PART 2.1 genteng jatuh

Haripun berganti..


Harun terbangun dengan tubuh yang terasa enteng dan fres setelah semalam menggempur habis tubuh istrinya dengan begitu menggebu dan penuh gairah.


Begitupun sang betina yang selalu mendapatkan kepuasan setelah bercinta dengan pejantan yang dicintainya..


"Mi bangun mi, shalat subuh dulu yuk. Udah jam 4.15 nih.

Harun mencoba membangunkan istrinya yang masih terlelap.


"Hoooaaaammm, umi masih ngantuk bi. Abi mandi duluan ya terus shalat di mesjid. Umi ijin tidur 10menit lagi ya.

Jawab Sherly yang masih enggan untuk bangun


"Ehh gak boleh gitu, cepet ayo bangun. Jangan menunda waktu shalat mi. Setelah mandi umi pasti seger lagi."

Lanjut Harun dengan nada serius


Sherly yang tidak bisa membantah suaminya apalagi ketika suaminya ingatkan untuk ibadah pun terpaksa bangun.


"Abi sih semalam pake nambah segala, umi kan jadi lemes ih".

Jawab Sherly mencari alasan


"Hehehehe. Siapa suruh kemarin sore mancingĀ² Abi. Ya lemes lah resiko yang kamu terima." Canda Harun


"Ya udah cepetan bangun, Abi kan pagi ini mau ke cianjur lihat lokasi proyek disana."

Harun kembali melanjutkan


"Iya Abi ku sayang, ini umi bangun."

Jawab Sherly yang langsung duduk dan otomatis payudara nya terekspose bebas di depan Harun


Harun yang melihat payudara seksi istrinya pun tidak bisa hanya diam saja, dia langsung mencolek puting istrinya karna gemas.


"Abi ih, udah cepetan mandi sana. Nanti sange lagi tanggung sendiri ya."

Elak Sherly sambil menutup kedua payudaranya.


Beberapa saat setelah obrolan di kamar itu, Harun beranjak ke kamar mandi untuk kembali mensucikan diri dan tubuhnya sebelum melaksanakan kewaibannya di susul oleh Sherly setelah dia membuatkan kopi pahit kesukaan sang suami.


20 menit berlalu, Harun pun sudah berada di mesjid untuk menunaikan kewajibannya.


Dan setelah selesai shalat dan mendengar tauziah singkat dari ustadz ba'da subuh pun Harun dan bapakĀ² lain beranjak untuk kembali ke rumah masingĀ² yang jaraknya memang tidak jauh dari mesjid tempat mereka berjamaah.


Dalam perjalanan pulang


"pak Harun tunggu pak"

cegah pak ustadz saat Harun memakai sandal nya


"ehh pak ustadz, mari pak kita pulang samaĀ²". Jawab dan ajak Harun


"mari pak."

Setuju pak ustadz


"oh iya pak Harun, tadi malam istri saya cerita kalau istri dan anak saya kemarin sore pulang bareng dengan pak Harun dan istri ya."

Pak ustadz buka obrolan saat mereka berjalan


"oh iya pak ustadz, kebetulan kemarin saya jemput istri di kantornya, dan Bu ustadzah dan putri pak ustadz habis konsultasi dengan istri saya perihal regulasi pembukaan apotek dan klinik"

jawab Harun menjelaskan


"iya betul pak, anak saya memang punya rencana begitu. Makasih banyak ya pak sudah antar istri dan anak saya pulang, semoga gak merepotkan pak Harun dan istri"

lanjut pak ustadz mengiyakan


"oohh ya pak, makasih juga ayam penyetnya, saya jadi merasa gak enak sampe di traktir segala. Hehehe."

Pak ustadz kembali melanjutkan


"samaĀ² pak ustadz, gak merepotkan kok. Dan kebetulan saja kami juga mau beli makan disana, jadi sekalian saja saya ajak Bu ustadzah dan putri pak ustadz."

Jawab Harun dengan sopan



Sesampainya di gerbang cluster dari jarak sekitar 150 meter Harun melihat istri pak ustadz sedang membuang sampah dengan menggunakan daster dan tetap menggunakan hijab dan cadarnya.


Seketika membuat Harun teringat akan pikiran nakalnya kemarin dan teringat ucapan istrinya soal lirikan Bu ustadzah ke selangkangannya, dan tentu kembali membuat Harun berfikir nakal.


"Ternyata seksi juga Bu ustadzah saat menggunakan daster. Hehehehe. Apalagi kalau pakai lingerie seperti yang di miliki Sherly, pasti makin seksi. Hehehe.


Begitulah fikiran nakal Harun thd ustadzah kembali datang yang secara tidak dia sadari membuat penisnya agak mengembang.


Tapi sesaat kemudian Harun kembali tersadar bahwa dia saat ini sedang berjalan dengan suami sang Ustadzah.


"Asstagfirrullah,"

ist*ghfar Harun dalam hati mencoba menyadarkan diri.


Sesampainya di rumah, saat Harun masuk ke dalam rumah dia mendapati istrinya sedang merapikan kamar yang berantakan sisa pertempuran semalam.


Melihat istrinya menungging hanya menggunakan hotpants dan kaos saja di tambah bayangan sosok ustadzah yang tadi dia lihat membuat birahi Harun kembali naik..


"Aaaiiiihh seksinya istri binalku ini... Plaaaakkk"

puji Harun sambil menampar pantat seksi istrinya.


"Abi apa sih, pagiĀ² udah Maen tabok pantat aku ja." Kaget Sherly


"Habisnya udah nungging ja, udah siap di sodok lagi ya. Hehehehe".

goda Harun.


"Gak ada, emang gak cukup semalam bikin aku sampe lemes gini. Huuuhh.

Kesal sherly sambil cemberut manja


"Gak akan pernah cukup mi, orang istri aku seksi dan binal gini."

Jawab Harun sambil meluk istrinya dari belakang


"Udah ah bi, siapĀ² sana biar gak kesiangan ke cianjur ya"

Sherly mengingatkan suaminya


"Seronde lagi ja ya mi, gak lama kok"

rayu Harun.


"Gak ah bi, nanti malam lagi ja ya. Umi juga pagi ini mau meeting mingguan.." tolak Sherly


"Ehh Abi gak sampe nginep kan di cianjur?"

Lanjut Sherly menanyakan rencana kerja suaminya hari ini


"Kayaknya gak deh mi, Abi cuma mau lihat kondisi kerusakan di proyek ja dan bahas hasil evaluasi pak Irfan bareng pak Rasyid pemilik rumah"

jelas Harun ke istrinya.


"Syukurlah klo begitu. Jadi besok kita bisa jalanĀ² ya Bi. Udah lama kita gak healing"


lanjut Sherly dengan semangat


"Iya juga ya mi, ya udah besok kita jalanĀ² ya. Nanti umi ja ya yang nentuin tempat mainnya." Setuju Harun


Pagi itu tidak ada kejadian menarik antara Harun dan Sherly.


Tapi saat Harun keluar rumah hendak untuk berangkat, Harun di suguhkan dengan pemandangan yang memanjakan matanya saat dia menoleh ke samping kiri rumahnya.


"Pagi pak Harun, rajin betul pangusaha muda sukses ini, baru jam 6 kurang sudah mau berangkat saja. Hehehe.

Sapa wanita berusia 40 tahun tetangga samping rumah Harun dengan no rumah 10


"Ehh Bu Ine, pagi juga Bu. Hehehe, biasa Bu kuli mah gini Bu. Hehehe. Bu Ine juga rajin banget pagiĀ² udah nyiram tanaman saja. Kasian itu bunga bunganya kedinginan bu. Hehehee.

Jawab Harun dengan canda


"Ah bisa saja pak Harun, kuli nya kelas eksekutif ini mah. Hehehe. Maklum pak kami kan gak pakai jasa ART, jadi harus rajin. Hehehe" Timpal Bu Ine


Sambil menjawab sapa tetangga nya, tatapan mata Harun tak lepas dari bongkahan payudara yang menggantung saat Bu Ine menunduk saat agak menungging merapikan pot tanamannya.


"Eeddaaaan. Baru sadar ternyata bu Ine seksi banget ya. Itu susu gede banget, toket Sherly kalah gede sepertinya. Mana gak pake bh itu kayaknya."

Gumam Harun dalam hati


Di tengah lamunan dan kekagumannya melihat pemandangan dua gunung besar tetangganya, Harun di kagetkan dengan panggilan dan kehadiran istrinya.


"Lohh Abi belum jalan juga"

tegur sang istri


"Hehehe, belum mi. Barusan jawab sapaan dari Bu Ine dulu. Jujur Harun


Sherly pun langsung melihat ke arah depan dimana Bu Ine masih menunduk merapikan tanamannya.


"Dasar mesuuum, bukan jawab sapaan Abi mah, tapi liat toket Bu Ine ya. Huuuuhhh"

kesal sherly sambil berbisik pelan


"Hehehe. Rejeki itu namanya mi. Hahahaha."

Canda Harun


"Huuuuhhh. Emang masih belum cukup rejeki yang ini?

Tanya Sherly sambil pegang kedua payudaranya


"Cukup banget sayang, klo rejeki yang ini kan bukan cuma bisa di liat, tapi bisa aku nikmati juga. Hehehe. Tapi klo gunung yang lain kan rejeki mata ja mi, itu jg kan gak sengaja liatnya..

Rayu harun


"Haalllaaahh alasan ja" kesal sherly


"Ya udah berangkat sana dari pada telat" lanjut Sherly


"Iya sayang, Abi berangkat ya" jawab Harun


"Bu Ine, mari Bu. Saya berangkat dulu"

tak lupa Harun berpamitan pada tetangganya


Sherly pun tak tinggal diam saat suami nya masih saja sambil melirik payudara tetangganya.. dia langsung mencubit pinggang sang suami yang membuat Harun sedikit kesakitan..


Setelah Harun mendapatkan "hukuman" dari Sherly atas kenakalannya, dia pun langsung bergegas masuk ke dalam mobilnya dengan sedikit tertawa.


Perlahan mobil Harun pun melaju menuju lokasi..
Tidak ada kejadian menarik saat dalam perjalanan Harun ke cianjur.


Setelah dua jam perjalanan, saat Harun sampai Cipanas, Harun teringat bahwa dia belum mendapat laporan evaluasi dari manager konstruksi nya..


Lalu Harun pun berinisiatif untuk menelpon pak Irfan yang terlebih dahulu memarkirkan mobilnya di minimarket yang dia temui..


Tuuuttt tuuuttt tuuuttt


"assalamualaikum pak Harun. Selamat pagi"

salam sang manager


"waalaikuumsalam pak Irfan. Untuk hasil evaluasi dari kerusakan proyek di cianjur gimana pak, sudah ada kah?"

Todong Harun


"oh iya sudah ada pak. Mohon maaf saya belum sempat email ke pak Harun. Soalnya semalam saya langsung pulang karna anak saya no dua masuk RS. Sebentar saya email ya pak"

Irfan mencoba menjelaskan kondisinya


"innalillahi, sakit apa pak putranya? Kenapa gak ngabarin dari semalam pak"

tanya Harun dengan simpati.


"menurut analisa sementara dari dokter kemungkinan DBD pak, tapi kami masih menunggu hasil cek lab nya"

kembali Irfan menjelaskan

.........

Lanjutan scroll ke bawah..
 
Terakhir diubah:
Bimabet
Part 2.2 genteng jatuh

"innalillahi, semoga tidak fatal ya pak. Hari ini pak Irfan fokus saja di RS jagain putranya, biar saya yang cek langsung ke lokasi.. tapi hasil evaluasi nya tolong di email dulu ya."

Pinta dan perintah Harun


"gak apaĀ² pak, saya tetap ke lokasi juga siang ini setelah istri saya datang. Email barusan sudah saya kirim pak, mohon di cek"

jawab Irfan dengan tidak enak hati


"sudah tidak apaĀ² pak, hari ini pak Irfan libur saja. Ingat, kita memang kerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Tapi kebutuhan keluarga bukan hanya sebatas materi, tapi waktu perhatian dan kasih sayang juga pak. Jadi hari ini pak Irfan penuhi kebutuhan keluarga pak irfan berupa waktu dan kasih sayangnya."

Ceramah Harun kepada karyawan nya


"baiklah pak kalau begitu. Terima kasih banyak pak untuk perhatian dan pengertiannya"

jawab Irfan dengan Haru atas sikap bijaksana atasannya


"samaĀ² pak. Kalau ada yang bisa saya bantu untuk putra pak Irfan tolong di kabari saya" tawar Harun


"insyaallah pak." Jawab Irfan singkat


"ok pak kalau begitu saya lanjut jalan lagi, lekas sembuh untuk putra nya. Assalamualaikum.

Pamit Harun mengakhiri pembicaraannya


"baik pak, hatiĀ² di jalan. Waalaikuumsalam"

jawab irfan


Tuuuttt tuuuttt tuuuttt



Lalu Harun pun kembali melanjutkan perjalanan ke lokasi proyek yang masih harus dia tempuh sekitar satu jam perjalanan lagi..


Di lokasi proyek pun tak ada kejadian menarik, Harun hanya mempelajari hasil evaluasi yang dikirim oleh manager nya dan memberikan arahan kepada para pekerja lapangannya.


Setelah mempelajari hasil evaluasi itu, Harun merasa tidak bisa pulang sore ini karna ada beberapa hal yang memang harus dia selesaikan hari ini agar proyek pembangunannya tidak molor dari target yang telah ditentukan.


Hingga waktu untuk menunaikan ibadah Jumat pun tiba dan Harun bergegas mencari mesjid terdekat.


Setelah selesai menjalankan kewajiban nya, Harun melangkah ke tempat makan yang berada tak jauh dari mesjid untuk dia bisa menyantap makan siang di kota tauco ini..


Dan saat menunggu pesanannya, Harun kembali teringat akan janji untuk menghubungi pak Rasyid, clientnya..


Lalu Harun mengirim teks ke clientnya tersebut.

Scroll lagi ke bawah untuk lanjutan part 2
 
Terakhir diubah:
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd