Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

FANTASY Tersesat

Status
Please reply by conversation.

Gee13

Pendekar Semprot
Daftar
10 Apr 2016
Post
1.565
Like diterima
3.878
Bimabet

Sulistyo


Maryam

Cerita fantasi ini kemungkinan pendek (dijamin tidak gagal update seperti sebuah cerita sebelumnya). Terdiri beberapa episode. Sayangnya saya tidak tahu juga, intinya tidak lebih dari 10. Update updatenya juga tidak banyak karena cerita ini lebih mengutamakan isi ketimbang seks belaka. Keep smile gan :D

Prolog

Alkisah, seorang anak muda bernama Pandu sepulang kuliah marah-marah dengan ibunya di rumah. Seakan tak peduli dikutuk jadi batu macam Malin Kundang, ia mencak-mencak kepada sang ibu yang bernama Maryam (42), seorang wanita yang taat beragama, pengusaha boutiqe/busana muslimah. Tak sepantasnya Pandu bersikap demikian. Ia seolah tak takut karma Ibu yang sakral dan mujarab, belum lagi doanya yang konon langsung didengar dan dikabulkan oleh Tuhan. Apalagi sang ibu rajin ibadah, rutin pula datang ke pengajian.

Sebab, Pandu marah bukan karena tidak dikasih jajan, atau uang jajannya kurang, bukan pula karena kebebasannya dikekang. Entah mengapa, yang jelas ketika berangkat kuliah sekaligus pamit mencium tangan minta ridha, sikap Pandu baik-baik saja. Apalagi usai berangkat bersama bapaknya menggunakan mobil mewah, mahal, nan berkilau, Pandu diberikan uang jajan tambahan. Sedangkan, di dalam dompetnya juga terdapat beberapa kartu kredit dan beberapa uang tunai yang nilainya cukup besar untuk seukuran mahasiswa (jarang digunakan). Mobil pula di rumah, Pandu dijatahi dua, cuma tidak pernah dipakai karena tanpa sepengetahuan sang bapak, pandu selalu gagal uji kelayakan mengemudi, gagal mendapatkan SIM. Uniknya, pandu tidak mau mengambil SIM tembak entah karena apa. Sebaliknya, sang bapak mengetahuinya pandu sudah memiliki SIM.

Selebihnya, Pandu itu memang anak orang kaya. Bapaknya, Sulistyo (45), seorang pejabat keamanan setempat yang mana memiliki jaringan usaha dimana-mana. Anak buahnya pula tunduk dan patuh kepadanya. Kalau bisa dibilang, di antara semua anak buah yang dimiliki teman sang bapak, bapaknya Pandu tergolong yang memiliki anak buah paling banyak (katanya sih), sampai-sampai ada yang penuh kerelaan jadi anak buah bapaknya Pandu. Alasannya, karena menjadi anak buah bapaknya Pandu dijanjikan bakal cepat naik daun, berbeda dengan yang lain.

Oleh karena itu, tak ada kekurangan satupun didapat Pandu. Malahan, ia hampir mau di sekolahkan oleh bapaknya di Singapura, Amerika, atau Eropa, semua terserah Pandu mau memilih mana. Nyatanya, Pandu seorang Nasionalis. Nasionalis yang terdesak karena kebetulan Pandu tidak pandai bahasa Asing. Sang bapak pun kecewa berat, gagal mengikuti trend anak kawan-kawannya yang berbondong-bondong sekolah di luar negeri. Padahal, biaya kursus bahasa Asing paling mahal sudah digelontorkan demi pandu, tetapi hasilnya pandu tetap '******'. Diajak travel ke luar negeri juga sudah, tetap saja bahasa asing pandu seputaran 'yes no, yes no'. Alhasil, Pandu sekolah di dalam negeri, di sebuah kampus negeri.

Tak berkonsultasi lebih dulu jurusan apa yang mau diambil dengan kedua orang tuanya, Pandu diam-diam (asal) mengambil jurusan ilmu hukum. Anehnya, tanpa sebab yang jelas Bapaknya malah 'murka' karena diharapkan Pandu mengambil jurusan manajemen/bisnis atau kedokteran, bukannya hukum. Beruntung ada ibunya yang sabar menenangkan perasaan sang bapak. Sedangkan, Pandu hanya kebingungan saat itu.

Kemarahan bapak tak berhenti. Kuliah di jurusan hukum, pandu sebagai mahasiswa justru malas membaca, memahami, dan menghafal kitab undang-undang. Kuliahnya pandu juga hanya sekedar dengar dosen ceramah dan kawan-kawannya ngobrol. Kalau ujian atau kuis, ia nyontek. Maka, tak heran nilai Ipknya rendah.

Di lain hal, pandu malah gemar mendongeng, bercerita kepada anak-anak kecil sekitaran permukiman dekat kampusnya. Hal itu biasa ia lakukan ketika tidak ada lagi jadwal kuliah. Kebiasaan pandu itu dimulai karena ia banyak dekat dengan beberapa kawan lamanya yang kebetulan mahasiswa sastra.

Karena kebiasaan itu, pandu yang mulanya malas membaca jadi rajin membaca, walaupun yang ia baca juga hanya karya fiktif. Oleh karena kebiasaan tersebut pula, pandu jadi rutin ke perpustakaan. Mengumpulkan bahan baru, yang siap didongengkan kepada anak-anak. Akan tetapi, karena kebiasaan itu juga pandu jadi kebiasaan pulang larut malam. Sampai-sampai, ia ketiduran di perpustakaan.........
Hingga orang-orang ramai mencarinya...........

=====​

"Ma! aku mau pergi dari rumah ini!!!"
"Titik!!!"

"Astagfirullah, Kamu ini kenapa sih? Pulang-pulang udah marah-marah sama mama, dosa loh"..
"..."
"Mama perhatiin juga akhir-akhir ini sikap kamu banyak berubah sama mama dan papa. Kamu kenapa pandu? Ada masalah?", ketika sedang duduk sibuk dengan smartphonenya di sebuah sofa, ibu pandu dikejutkan dengan kehadiran sang putra semata wayang yang lekas marah tanpa tahu sebab yang jelas.

"Ada juga mama dan papa yang kenapa?!!"
"Kalian berdua itu,... aduuhh!! bikin pandu malu!!", berani-beraninya Pandu menunjuk-nunjuk sang ibu.

"Malu kenapa? Kamu ngomong pelen-pelen sini sama mama...", ibu pandu merangkul, mengajak putranya duduk dan bicara baik-baik. Sayangnya, pandu justru menolak.

"Eurrghhh ini orang tuaaaa!!!!", terlihat geram sekali pandu dengan sang ibu. Tak mau melakukan kekerasan fisik, pandu dengan tak membawa bekal sedikitpun memilih langsung kabur dari rumahnya......
 
Terakhir diubah:
Wowee .... izin gelar tenda suhu

Silahkan... silahkan.... :)
Sekedar pemberitahuan, cerita ini tidak begitu sarat perselingkuhan ataupun persoalan rumah tangga seperti cerita saya sebelumnya.
Selamat menerka-nerka yaa :ampun:
 
Suhu Gee luar biasa... Si yuda Aja msh nenen.. ini dah Ada yg Baru... Top dah
 
saya nggk akan komplen atau maksa minta update huu ...
ttp semangat bikin cerita hu ...
 
Karya baru lagi nih dari suhu gee13... numpang gelar tiker suhu dimari...

Seperti nya cerita nya menarik, ada typo sedikit suhu gee13.... bayu selalu gagal uji kelayakan mengemudi, gagal mendapatkan SIM. harus nya itu pandu bukan bayu suhu.

Masalah apa yang membuat pandu murka pada kedua orsng tua nya?

Masih belum bisa nebak2 buah manggis, apa karena dia malu di cariin seantero kampus saat ia ketiduran di perpus atau ada hal lain yang membuat pandu marah?.

Menunggu update selanjut nya aja dah... biar ngga penasaran nebak2 buah manggis.
 
Baru lagi ni bang Gee? Wah semoga sesuatu deh ceritanya, tp jangan lupakan astaga babeh bang. Kentang... Keep up
 
Gak sabar nunggu update dari karya terbaru suhu gee13
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd