Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Terpaksa Menolong Teman

Status
Please reply by conversation.
Bagian 03.

"Sebulan yang lalu Laras mulai merasa mual-mual. Awalnya hanya mual biasa, jadi Laras kira hanya masalah salah makan. Namun dihari ketiga Laras malah mulai muntah-muntah hebat. Semua makanan yang Laras makan pasti Laras muntahin. Cuma bisa minum, itupun kalau banyak-banyak juga bisa muntah" cerita Laras kepadaku

Mas Al yang panik bawa Laras ke rumah sakit Medika, di sana Laras langsung diinfus. Obat dari dokter juga lumayan ngilangin mual, tapi tetep aja Laras belum bisa makan banyak.

Kata dokternya sih Laras hamil, cuman Laras kurang percaya. Feel-nya beda banget waktu hamil si Tia, waktu itu Laras kerasa banget kalau bakal punya momongan. Mas Al sih langsung percaya sama si dokter, dia sudah berharap bakal punya anak cowok. Trus si dokternya ngasih tahu, mungkin Laras ngidam sesuatu biar bisa makan lagi tanpa mual-mual. Orang Laras nggak ngidam, jadi mana tahu ngidam apa. Tapi sama Laras, Laras iya in aja, biar mas Al tenang.

Udah macam-macam makanan yang dicariin sama mas Al, tapi tetap saja Laras gak bisa makan, palingan hanya bisa makan oatmeal campur susu, itupun empat kali suapan sudah nggak kuat lagi. Karena sudah habis ide akhirnya kami dateng ke psikolog, siapa tahu ini masalah pikiran saja.

Kalau menurut psikolognya, bisa aja Laras ngidam, tapi bukan ngidam makanan. Mungkin ngidam tas baru, sepatu baru atau benda lain secara tidak sadar, tapi benar-benar berpengaruh sampai mempengaruhi kesehatan. Dokternya nyuruh Laras buat merenung, apa yang Laras mau, dan belum pernah terpenuhi selama ini.

Laras nggak pernah pengen barang yang aneh aneh. Nggak pernah juga ngiri sama tetangga yang hobi belanja. Laras iri cuma sama Sinta. Tiap Sinta cerita tentang dia selalu dipuasin mas Toni, Laras jadi iri, dari iri Laras lama-lama jadi cemburu. Aku pengen ngerasain apa yang dirasain sama Sinta mas.

Mas Toni tadi lihat sendirikan, mas Al baru dioral sebentar sudah langsung keok. Laras bener-bener cinta sama mas Al, dia sempurna tapi kalau urusan ranjang mas Al nggak bisa apa-apa. Kami sudah coba macam macam terapi medis sampai alternatif tapi tidak ada perubahan. Laras selama ini diam dan nggak pernah ngeluh buat menjaga perasaan mas Al. Tapi lama-lama malah jadi penyakit.

Dua malam yang lalu setelah dibujuk bujuk sama mas Al, akhirnya Laras ngomng ke mas Al. Laras mau berhubungan sama mas Toni. Awalnya mas Al diam saja, namun karena khawatir dengan kondisi Laras sama bayi yang dikandung Laras, akhirnya mas Al setuju. Mungkin mas Al juga sadar sama kekurangannya. Dia hanya takut kalau nanti mas Toni menolak dan menganggap permintaanya kurang ajar nanti malah bikin persahabatan kalian rusak" cerita Laras panjang lebar.

"Kucing dikasih ikan asin aja mau Ras, apalagi dikasih ayam goreng kinyis-kinyis kayak kamu" kataku menanggapi ceritanya yang panjang.

"Tapi kamu bener-bener hamil Ras" tanyaku.

"Nggak mas, Laras nggak hamil. Laras udah cek pake macem-macem test pack semuanya negatif, tapi mas Al tetep aja kekeuh kalo Laras hamil" jawabnya.

"Sekarang udah bisa makan" tanyaku lagi.

"Kan mas liat aku tadi aku makan pizza, dan nggak muntah lagi"

"Owh iya, aku tadi nggak terlalu perhatian. Terlalu fokus sama yang lain" jawabku.

"Emang Mas Toni fokus sama apa? Sama payudara Laras ya. Walau gak segede punya Sinta tapi payudara Laras bentuknya baguskan. Bisa keluar susunya lagi" jawabnya manja.

"Waduh nyesel aku nggak minum ASI-mu banyak banyak" jawabku sambil melirik payudara Laras yang bulat.

"Kan sekarang masih bisa, mumpung masih di sini"

Aku tidak mau melewatkan kesempatan ini. Kubenamkan wajahku di payudara Laras. Kukulum puting sebelah kanannya. Kusedot sedot sampai kurasakan cairan keluar dari dalamnya. Rasanya agak gurih, tapi bukan rasa yang kucari namun sensasinya. Sensasi minum Asi milik Laras secara langsung membuat bulu kuduku merinding. Ujung penisku terasa berdenyut, dan batangnya tegang sempurna.

Sensasi yang dirasakan Laras tidak kalah hebat. Hisapan di payudaranya membuat vagina Laras becek oleh cairan kewanitaan. Diremas remasnya penis Toni yang sudah kaku. Laras makin lama menikmati sedotan Toni di payudaranya, dia merasakan ASI-nya mengucur deras di mulut Toni.

Tiba tiba telpon seluler Toni berdering. Nama Sinta yang muncul di layarnya. Toni yang sedang menikmati payudara Laras langsung tersadarkan bahwa dia telah menyeleweng dari istrinya. Di angkatnya telpon dari Sinta.

"Mas masih di rumah mas Al" tanya Sinta dari ujung telp.

"Masih dek, ini masih ngobrol-ngobrol sambil minum susu" jawabku grogi sampai tidak sadar mengakui kalau sedang minum susu milik Laras.

"Ngapain minum susu di tempat orang, mending minum susuku" canda Sinta.

Laras mulai mengocok pelan penis Toni. Toni yang masih menelpon istrinya membiarkan Laras melakukannya. Namun ketika Laras mulai mengulum penisnya Toni mulai gagap menjawab telpon dari Istrinya. Nafasnya yang terengah engah berusaha ditahannya sekuat tenaga.

Laras mulai mengarahkan penis Toni ke liang vaginanya. Karena posisi Toni yang berdiri terpaksa Laras harus nungging dan berpegangan pada meja sehingga mendapatkan posisi yang pas. Laras mulai menggoyangkan pinggulnya untuk menikmati penis Toni.

Toni mulai tidak fokus dengan telpon yang dipegangnya. Pinggulnya ikut maju mundur seirama dengan goyangan Laras.

"Dik, nanti mas telp lagi ya, nggak enak sama AL" kata Toni sambil terengah engah.

"Iya deh mas, kalau udah selesai langsung pulang lho. Jangan keseringan nyusu di rumah orang, nanti malah susu di rumah sendiri nggak pernah disentuh. Love u emmuachhh"

"Love u too" balas Toni.

Setelah memastikan sambungan telpon benar benar terputus Toni kembali fokus ke Laras. Di pegangnya pantat Laras yang bulat. Digerakkannya pinggulnya dengan cepat. Laras mulai menjerit keenakan. Toni tetap dengan gaya itu sampai terdengar jeritan kecil Laras. Kaki Laras lemas tidak kuat menahan bobot tubuhnya. Pinggulnya bergetar karena orgasme kesekian kalinya dalam hari ini.

Ditelentangkan tubuh Laras oleh Toni. Disetubuhi Laras dengan gaya misionaris. Laras hanya diam menikmati orgasme yang tidak pernah dirasakan ketika dengan Al.

Laras benar benar lemas, dia tidak mampu untuk bergerak. Namun dia membiarkan Toni melakukan yang dia mau pada tubuhnya. Nafas Toni makin memburu diiringi dengan desahan kenikmatan dari mulutnya. Penis Toni mulai berkedut di dalam vagina Laras. Semburan spermanya memenuhi liang vagina Laras.

Laras menikmati momennya, bahkan Laras sangat menikmati sensasi penis Toni yang mulai menyusut di vaginanya. Rasanya seperti ada lubang yang baru saja terisi oleh sesuatu yang didambakan dari dulu.

Makasih ya mas" bisik Laras di telinga Toni.

Mereka berdua diam dalam posisi misionaris cukup lama, sampai akhirnya terdengar tangis Tia dari dalam kamarnya.

Toni membantu mengangkat badan Laras yang sudah lemas. Bahkan dia ikut membersihkan ceceran sperma yang menetes dari vagina Laras.

Dengan segenap sisa tenaganya, Laras menghampiri anak pertamanya. Sementara itu Toni merapikan pakaianya dan pulang dalam diam tanpa berpamitan. Meninggalkan temannya yang masih pulas dan istri temannya yang telah mengabulkan fantasi liarnya.

bersambung
 
Waini cerita yg di cari di semprot, petualangan. Ijin bangun pondok di mari gan..
 
Akibat rahasia kamar diceritain ke temen.....temennya jadi ngiri
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd