Agen Terpercaya  
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TERPAKSA MENIKMATI

RajaTusuk

Suka Semprot
Daftar
10 Aug 2023
Post
6
Like diterima
57
Lokasi
DKI JAKARTA
Bimabet
Cerita ini hanyalah FIKTIF belaka, murni imajinasi dari penulis.

SELIAR APAPUN IMAJINASI TIDAKLAH SALAH, YANG SALAH ADALAH KETIKA KAMU MENCOBA MEWUJUDKANNYA.

Semoga cerita ini bisa menghibur para suhu sekalian.

Bab 1

Ririn merupakan wanita berusia 27 tahun. Dia memiliki satu anak yang berusia 5 tahun. Walaupun sudah memiliki anak tetapi tubuh ririn masih terlihat seperti gadis. Dengan tinggi 165cm dengan badan yang ramping dengan payudara yang padat dengan ukuran 38b ditambah pantat yang bulat berisi.

Ia menikah di usia 21 tahun dengan seorang laki-laki bernama Roni seornag pengusaha. Selisih usia mereka cukup jauh sekitar 15tahun.
Ririn terpaksa menikah dengan Roni karena dijodohkan oleh orangtuanya dikarenakan orangtua ririn memiliki hutang budi dengan ayah Roni. Roni sendiri merupakan seorang duda yang memiliki satu anak perempuan yang tinggal bersama mantn istrinya.

Roni memiliki tinggi yang sama dengan Ririn yaitu 165cm, dengan tubuh gemuk dan perut buncit.

Rumahtangga mereka berjalan seperti pada umumnya, Ririn tidak pernah menyesal karena ia menganggap bahwa ini merupakan bukti baktinya kepada kedua orangtuanya.

Tetapi setelah 5tahun pernikahan mereka, Ririn seringkali merasa kesepian karena suaminya seringkali melakukan perjalanan bisnis keluar kota bahkan tidak jarang sampai keluar pulau.

Ririn tinggal disebuah rumah mewah di salahsatu komplek elit yang ada di kota itu. Rumah itu hanya ditempati oleh 4 orang, yaitu Ririn, suami, anaknya yang berusia 5tahun, dan 1art yang sudah cukup tua.


Kehidupan seks Ririn biasa-biasa saja, setahu Ririn seks hanyalah cara untuk membuat anak, dan bentuk pelayanannya kepada suami.
Ririn tidak pernah tau bahwa seks itu sesuatu yang indah dan menyenangkan yang dapat membuat candu.


Tibalah hari dimana Roni harus kembali melakukan perjalanan bisnis keluar pulau, dimana itu membuat Ririn sedikit kecewa.

"Maaf ya sayang, aku besok bakal ninggalin kamu lagi, ngga lama kok cuma 1bulan" ucap Roni sambil memeluk istrinya yang berbaring membelakangi Roni.

"Kenapa si mas kamu jadi sering pergi?"

"Yaa semua ini kan demi kamu sama anak kita juga, untuk memberikan kehidupan yang layank untuk kalian."

"Iya iya deh, tapi mas hati-hati yaa, cepet pulang"

"Iya sayang"

Malam itupun Roni dna Ririn melakukan hubungan badan seperti biasa. Dan lagi lagi permainan mereka hanya berlangsung selama 5menit. Sebenarnya Ririn merakan nikmat tetapi seperti ada rasa yang menggantung, entah apa itu Ririn pun tidak tau, karna setahu Ririn seks memang seperti itu.


Setelah kepergian suaminya, Ririn menjalani hari-hari seperti biasa sebagai ibu rumahtangga.

Sampai pada suatu hari ART Ririn meminta ijin untuk pulang kampung karena ibunya sakit dan sedang dirawat di rumah sakit. Yah mau tak mau Ririn pun mengijinkannya, sehingga tersisa Ririn dan anaknya saja dirumah besar itu.

Di lain tempat, ada seseorang yang selama ini telah mengintai rumah ini dan sedang menunggu waktu yang tepat untuk mengeksekusi rencananya.

"Sepertinya ini waktu yang tepat, hahaha" ucap pria misterius itu dilanjutkan dengan tawa jahatnya.


Malam itu hujan turun cukup lebat diiringi dengan gemuruh petir yang menyambar. Ririn keluar dari kamar anaknya setelah menidurkan anaknya. Malam itu Ririn mengenakan daster tipis tanpa lengan yang cukup pendek, sekitar 15cm diatas lutut sehingga mengekspos paha mulusya dan tercetak payudara dan pantatnya yang sangat montok itu.

Ririn berjalan kearah dapur yang gelap, ia bermaksud untuk mengambil air minum.
Ririn lemudian menyalakan lampu dapurnya dan setelah ia menengok ke pojok dapur ia sangat terkejut ketika ia melihat seseorang yang berdiri menatap dirinya dengan tatapan tajam. Pria itu mengenakan kemeja dan celana hitam dan memakai topeng oni jepang yang menyeramkan.

"Diam, atau aku lubangi kepalamu" ucap pria itu sambil menodongkan senjata api dengan peredam diujungnya.
"Turuti apa yang aku perintahkan atau kamu dan anakmu akan aku bunuh dengan cara yang mengerikan"

Saking takutnya Ririn sampai tak mampu bergerak sedikitpun.

"Ssi si siapa kamu?" Ucap ririn dengan gemetar.

"Nanti kmau akan tahu"
"Ayo ke kamar!" Lanjut pria itu.

"Ma mau apa kamu? To tolong pergi dari sini."

"Tidakkah kau melihat siapa yang memegang kendali disini? Aku akan membiarkan anakmu selama kamu menuruti perkataanku"
"Semua cctv dirumah ini sudah aku sabotase, jadi kalaupun ku membunuh kalian maka tidak akan ada bukti sedikitpun"
"Ikuti perintahku maka tidak akan ada kekerasan" tegas pria itu.

Ririn tak punya pilihan lain selain menuruti perintahnya, ia tidak mau terjadi apa-apa dengan anaknya. Ririn berjalan menuju kamarnya diikuti oleh pria itu.


Sesamapainya di kamar, pria itu kemudian melepas topengnya dan terlihatlah wajah pria itu yang cukup tampan, ia mempunyai hidung mancung dan pipi tirus dengan rahang yang kokoh.
Ririn sejenak terkesima melihatnya. Tapi tetap ririn merasa ketakutan dengan keadaan ini.

"Aku punya penawaran yang menguntungkan untuk kamu" ucap Brian mendekat.

"A apa itu?" Jawba Ririn lirih.

"Buat aku ejakulasi maka aku akan melepaskan kalian" ucap Brian menyeringai.

"Ti tidakkk, kamu gilaaa! Aku sudah bersuami!" Bentak Ririn.

Brian mencengkram pipi Ririn "kamu pikir kamu punya kuasa untuk bernegosiasi denganku?"

Ririn meneteskan airmata, pikirannya berkecamuk, Ririn bingung, takut, malu.
Dia merasa harga dirinya dilecehkan.

Brian melepaskan tangannya dan sedikit mundur "baiklah kalau begitu, dimana kamar anakmu? Mungkin aku akan mulai dengan dia."
Sebenarnya Brian tidak benar-benar ingin menyakiti anaknya, dia hanya mengancam agar Ririn membuat keputusan.

"Tungguuu!" Ucap Ririn
"Jangan sentuh anakku"
"Apa yang harus aku lakukan untukmu?" Lanjut Ririn dengan suara bergetar"
Ririn tidak ada pilihan lain, dia harus melindungi anaknya apapun yang harus dilakukan. Meskipun harus merendahkan harga dirinya.

"Baguss, pilihan yang tepat nona cantik" Brian menyeringai.

"Jika kau memang laki-laki, tepati janjimu, jangan menyentuh anakku sedikitpun"

"Aku tidak pernah ingkar janji, dan aku selalu menjunjung tinggi kesepakatan yang telah dibuat"

Brian mendekat dan duduk dihadapan Ririn dengan senyum kemenangan, semua berjalan sesuai rencananya.
"Oke aku jelaskan aturannya, beri aku handjob 10 menit dan blowjob 10 menit."
"Kalau kamu bisa buat aku keluar kau akan pergi."

Mendengar itu Ririn tersentak, tapi ia melihat secercah harapan agar untuk bisa keluar dari situasi ini.
Tapi Brian melanjutkan "tapi jika tidak maka aku boleh melakukan apapun dengan tubuh seksimu itu, bagaimana?"

Ririn kembali panik mendengarnya. Tapi dia punya kesempatan, ia sedikit percaya diri untuk melakukannya, karena selama ia selalu bisa membuat suaminya keluar sebelum 10 menit dengan tangannya, bahkan suaminya tidak bisa bertahan sampai 5 menit dengan mulutnya.
Dengan naifnya Ririn berpikir bahwa semua laki-laki sama saja ketahanannya karna Ririn memang tidak tau banyak tentang seks.

"Baiklah aku setuju! Tapi kamu harus menepati janjimu!" Ucap Ririn ketus.

"Tentu, kamu pun harus menepati janjimu"

Brian tersentum lebar, dia tau wanita seperti Ririn tidak akan bisa membuatnya keluar hanya dalam waktu sesingkat itu, bahkan wanita yang sudah ahli melakukan blowjob saja membutuhkan waktu 20menit untuk membuat brian ejakulasi, apalagi Ririn seorang wanita lugu yang tidak tahu apapa.
 
Bab2

Brian adalah seorang kontraktor, dan Roni adalah orang kepercayaan Brian. Walaupun Brian jauh lebih muda dari Roni tetapi dengan kecerdasan dan kerja kerasnya Brian bisa mencapai titik ini. Tetapi pada suatu saat proyek yang sedang dijalankan Brian mengalami kerugian yang cukup fantastis, dan sebagai kontraktor Brian lah yang bertanggung jawab penuh atas kerugian itu, yang membuat Brian menghabiskan sebagian besar hartanya untuk menutup kerugian itu. Brian sangat terpukul dengan kejadian tersebut. Setelah diselidiki oleh Brian ternyata Roni lah yang selama ini berkhianat dan memanipulasi data data keuanga yang selama ini Brian percayakan padanya. Yang lebih menyakitkan lagi adalah ternyata Roni diam diam telah membangun usahanya sendiri dengan uang hasil korupsi itu sehingga saat ini dia berada di titik aman dan sulit tersentuh.
Pada awalnya Brian berniat untuk menempuh jalur hukum, tetapi Brian pertimbangkan lagi dikarenakan di negara ini untuk mendapatkan keadilan sangat sulit dan mahal harganya, dan kalaupun Roni dinyatakan bersalah, belum tentu uang yang telah diambil oleh Roni dapat kembali. Brian pun terus berpikir, Sepertinya jika ia menempuh jalur hukum malahan akan membuatnya semakin babak belur.
Akhirnya Brian memutuskan untuk menyusun sebuah rencana counter attack untuk menghancurkan Roni sehancur hancurnya dengan caranya sendiri.

And, the game has started.


Brian melepaskan celananya kemudian melemparkannya entah kemana, dan berjalan mendekati Ririn.

Ririn yang melihat itu tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya ketika melihat penis Brian. Ririn terkejut dengan ukurannya yang mungkin ukurannya sejengkal Ririn walaupun penisnya masih kondisi lemas.

"Ayo kita mulai" ucap Brian sambil men set timer selama 10menit.

Dengan gemetar Ririn menggenggam penis Brian dengan tangan kanannya. Ririn merasa ukurannya sama seperti milik suaminya ketika ereksi tapi bedanya penis Brian masih belum ereksi sama sekali, Ririn tidak bisa membayangkan bagaimana jika ini telah ereksi sempurna.

Ririn mulai menggerakan tangannya dengan cepat, ia tidak mau membuang buang waktu dan ingin membuat Brian keluar secepat mungkin.

Perlahan-lahan penis Brian mulai membengka, semakin bengkak dan semakin bengkak hingga ereksi sempurna. Ririn sangat syok melihat itu dikarenakan ukurannya yang tidak masuk akal bagi Ririn. Ia seperti memegang botol minuman teh pucuk. Walaupun panjangnya masih masuk akal tetapi diameternya benar benar membuat Ririn merinding. Keras dan tegak mengacung keatas dengan urat yang menonjol seperi cacing.
Ririn semakin cepat menggerkan tangannya karena ia takut kehabisan waktu dan harus menjalani tahap selanjutnya.

Brian tersenyum lebar melihat ekspresi Ririn yang sangat menggemaskan menurut Brian.

Bukannya merasa nikmat, lama kelamaan Brian merasakan penisnya semakin panas dan perih.

Kemudian ia menghentikan Ririn "tunggu
sebentar" brian melihat ada minyak zaitun di meja rias dan mengambinya kemudian menuangkan minyak zaitun cukup banyak ke penisnya dan juga tangan ririn.
"Oke lanjut" ucap brian.

Ririn pun kembali melanjutkan handjobnya, tapi kali ini dia menggunakan kedua tangannya dan mengocoknya secepat mungkin bermaksud agar Brian cepat ejakulasi dan semua ini segera berakhir.

Brian memejamkan matanya menikmati handjob dari Ririn, rasanya lebih baik setelah diberi pelumas walaupun hal itu belum cukup untuk membuat Brian keluar.

Ririn terus menggerakan tangannya naik turun dengan cepat, ia merasa tangannya mulai pegal tetapi Brian tidak menunjukan tanda tanda ejakulasi. Ririn melirik timer di HP nya yang tegeletak di samping menunjukan sisa waktu 2 menit lagi, yang membuat Ririn semakin panik dan terus mengocok penis Brian sekuat tenaga tapi hasilnya nihil. Dan, waktupun habis.
"Tititit tititit tititit" Suara alarm menandakan 10menit telah berlalu tanpa hasil.

"Hahaha, kenapa nona cantik? Kamu pikir aku akan keluar hanya dengan handjob?"
"Ayoo kita mulai sesi selanjutnya hahaha." Lanjut Brian dengan tawa kemenangan.

Ririn tidak mampu berkata kata, mau tidak mau ia harus melakukannya, walaupun ia sedikit ragu apakah mulutnya muat atau tidak dikarenakan ukuran penis Brian diatas rata rata.

Perlaha Ririn membuka mulutnya selebar mungkin kemudian memasukan penis brian kedalam mulutnya. Rahang Ririn terasa sakit karena ia terlalu lebar membuka mulutnya, itupun hanya mampu menampung 1/4 penis Brian. Ririn tidak mau membuang buang waktu lagi, karena jika ia gagal ia tidak tahu hal apa yang akan menimpa selanjutnya.
Ririn mulai melkaukan teknik blowjob yang biasa ia lakukan pada suaminya, tetapi ia sangat kesulitan karena ukuranya terlalu besar untuk mulut Ririn tapi ia mencoba sebaik mungkin berharap Brian akan cepat keluar

Brian yang melihat ekspresi Ririn lagi-lagi hanya bisa tersenyum licik, memang Brian merasakan nikmat, tapi ini saja tidak cukup untuk Brian.
Tapi Brian lebih menikmati ekspresi Ririn yang sedang kesulitan melakukan blowjob padanya.
Walaupun sudah lama menikah tetapi Ririn masih selugu ini.

5 menit pun berlalu, Ririn melepaskan kulumannya dan terbatuk dengan nafas yang terengah engah. Ririn terlihat sangat tersiksa dengan keadaan ini, tapi ia tetap melanjutkan blowjobnya dengan air mata yang mengalir tanpa ia sadari.

Brian yang melihat itu sedikit merasa iba, karna pada dasarnya Brian bukanlah orang yang berhati dingin. Tetapi rencana sudah dijalankan dan harus diselesaikan.

Brian mengelus kepala Ririn yang sedang maju mundur memaksakan diri melakukan blowjob pada penisnya walaupun dari awal hanya 1/4 penisnya saja yang mampu ditampung mulut Ririn.

Waktu semakin menipis, airmata Ririn semakin deras. Ririn semakin panik karna tidak ada tanda tanda sedikitpun Brian akan ejakulasi. Pikiran Ririn berkecamuk, Ririn merasa heran, bagaimana mungkin Brian masih bertahan selama ini, sedangan suaminya saja tidak mampu bertahan 5 menit jika Ririn sudah mengulum penisnya.

"Tititit tititit tititit" HP ririn berbunyi menandakan waktu telah habis. 10 menit berlalu terlalu cepat dan penis Brian masih ereksi dengan sempurna mengacung dengan kokoh.
Ririn pun menangis dengan nafas yang masih terengah-engah.

"Waktu habis nona, sesuai kesepakatan kita, permainan akan berlanjut sesuai keinginanku" ucap brian dengan senyum licik di wajahnya.

"Tolong lepaskan aku." Ucap Ririn sambil menangis tersedu-sedu.

"Ayolah nona, aku sudah bermurah hati dengan memberimu kesempatan tapi kamu menyia-nyiakan itu." Ucap brian sambil melepaskan semua kain yang ada di tubuhnya hingga ia telanjang bulat.
Brian mendekat kearah Ririn dan berbisik di telinganya "malam ini akan menjadi malam yang panjang, dan aku akan pastikan kamu menikmatinya sayang".
Brian langsung mencium bibir Ririn dan mendorong tubuh Ririn untuk berbaring diatas kasur.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd