Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT TERNYATA PACARKU...

Status
Please reply by conversation.
EPISODE 6

POV Rian

"NGAPAIN KAMU NGELAMUN RIIIAAANN!!" teriak seseorang padaku

Bagai tersambar petir aku langsung cepat menaruh jari-jariku di atas komputer di depanku. Entahlah apa yang aku ketik.

"eng-enggk pak saya tadi la-lagi lagi berpikir" jawabku sekenanya

"pppffffftttttt huaaahhahahahahahaha" tawa seseorang

Pas aku angkat kepalaku untuk melihat siapa yang tertawa.

"ehhh monyet lu mau gua lempar dari gedung ini" ucapku agak emosi dengan temenku ini
Aku kira tadi yang meneriakiku itu pak Ridwan

"hahahahaha lu dari tadi gua panggil kagak dengar, ya udh sekalian aja gua kerjain" ucapnya masih menjahiliku

"alah tai lo, gua Smack bisa lupa jalan pulang lu" ucapku lagi pada Dika

"weh sante bos kalem, lagian lu udah 5 hari ini kerjaannya ngelamun mulu, ngelamunin apa lu? " cerca Dika padaku

Sudah 5 hari ini aku masih nampak memikirkan pacarku, aku ingin mencari tahu kenapa dia berbohong padaku. masih sangat membekas di ingatanku kejadian nyata 5 hari lalu di tempat Yoga pacarku. Pacarku pun setelah kejadian itu, 3 hari dia selalu tidur di kosku.
Dan gk usah aku jelasin pasti kalian udah paham lah apa yang kami lakukan.

Aku juga tak menemukan perubahan apapun dari tubuh Vani. Tapi entahlah, aku akan terus mencari tahu sejak kapan dan kenapa Vani berbohong padaku.

"kagak cuy, biasa lagi kasmaran-kasmarannya gua" ucapku sekenanya sambil senyum

"ohh lagi lengket-lengkatnya ama Vani yak, ya emang cantik ama montok sih tuh Vani" ujarnya memberi penjelasan

"eheeemmm kagak usah ngomong montok kali di depan gua" ucapku padanya

"hehehe sory cuy, kan memang montok dia. Banyak yang ngincer cuy termasuk di angkatan kita juga banyak yang incer dia. Tapi malah curut kek lu yang dia pilih wkwkwkwk" ujarnya kembali menjahiliku

"ohh bener-bener lu yak, gelud kita ayo" ucapku sambil menggulung lengan bajuku

"hahahahaha" Dika tertawa sembari menjauh dari hadapanku

"hedeh tu anak" desahku capek dengan kelakuan setan berkedok temanku ini

*

Saat jam 2 aku memilih untuk pulang duluan, aku beralasan tidak enak badan. Pikiran ku lagi kacau jadi aku butuh healing cuy.

Aku mengendarai motorku namun entah kemana tujuanku aku juga bingung.

Sampai saat dari kejauhan aku melihat sesosok wanita berjilbab yang ku kenal. Ya dia adalah Maya.

*bruummmm brummm
"assalamualaikum ukhti" ucapku memberi salam saraya menghentikan motorku

"eh wa-waalaikumsalam" balasnya padaku

"eneng mau kemana atuh, kok sendirian?" tanyaku padanya

"emm mau balik ke kos mas" jawabnya

"ohh lagi nunggu jemputan yak?" tanyaku kembali

"iya mas" jawabnya

"hmmm udab berapa lama nunggu May" kembali aku menanyainya

"hmmm gk tau mas" jawabnya kembali

Walaupun dia menunduk seperti biasa, aku dapat melihat sedikit tetesan keringat di dahinya yang menandakan sudah cukup lama dia menunggu.

"mau barengan sama aku gk May" ucapku menawarkan diri

"emmm gk papa mas aku nunggu disini aja" ucapnya mencoba menolakku

"heiii liat, kamu sudah keringetan May. Pasti lu juga udah capek nunggu" ucapku yang langsung menarik tangannya untuk menaiki motorku

"ta-tapi mas, nanti kalau mas Andre nyariin aku gimana?" tanyanya mencoba kembali untuk menolakku

"emang kamu sudah menghubungi Andre?" tanyaku kembali

"emm dari tadi sudah aku WA dan coba telepon namun tak ada jawaban mas" jawabnya padaku

"ya udah sini bareng aku aja, ini kan jaman udah wifi, tinggal kirim WA aja" ucapku sengit agar dia mau pulang bersamaku

Akhirnya dia pun mau untuk pulang bersamaku.

*bruummmmmm

"loh mas ini bukan kan arah kos kita, kok lewat sini? " tanyanya padaku

"hehe aku mau ke Mall dulu ya May, ada sesuatu yang harus aku beli" jawabku padanya

"hmm ya udah mas" ucapnya lagi

Karena dia seperti canggung. Dengan berani aku meraih tangannya lalu ku taruh di pahaku
Dapat kulihat dari spion kaca Maya tersenyum.

*tiba di Mall

"emmm May kalau kamu juga mau ambil barang buat belanja, ambil aja" tawarku padanya

"eng-enggk usah mas, aku lagi gk bawa uang" ucapnya menolak tawaranku

"udah sini biar aku belanjain" ucapku mantap sambil tanganganku menggenggam tangannya

Aku dan Maya kesana kemari mencari bahan makanan dan juga alat mandi. Sesekali kembali aku menggodanya seperti sepasang suami istri lagi belanja, dan di situ lah pertama kali aku melihatnya tertawa. Dan entah kenapa hatiku jadi adem melihatnya tertawa, seakan-akan ada beban yang terlepas keluar dari dalam dirinya.

"totalnya Rp 1.000.000,00 ya mas" ucap sang kasir

"ini mbak pake ini aja" balasku seraya memberi kartu atm ku

Setelah selesai berbelanja aku pun mengajak Maya untuk makan siang.

*tiba di parkiran Kos
*brummmmmm

"emmm makasih ya mas, udah mau belanjain aku. Nanti uang nya aku ganti deh mas" ucapnya padaku

"ehhh gk usah May, anggap aja ini gladi resik buat calon ehemmmm" ucapku kembali menggodanya

Dapat kulihat wajah Maya memerah.
Sumpah cuy, ni cewek cantik, manis, kalem, pemalu. Tipikal cowok-cowok pakboy lah pokoknya 🤣

"ya udah ayo sini biar aku bawain sekalian barang bawaanmu" ucapku lagi

Di sepanjang jalan aku kembali melirik ke arah Maya, dapat kulihat seutas senyum tersungging di bibir kecilnya.

*

"fiyuhhhhh, dah semua kan May. Ya udah aku balik dulu ya" ujarku padanya

"emmm aku antar sampai pintu depan ya mas" ucapnya menawarkan diri

"boleh deh" jawabku mengiyakan

*sampai di depan pintu

"sekali lagi makasih ya mas" ucapnya berterimakasih padaku

"hehehe iya gk papa May, tiap hari juga mah sanggup kok Aa' hihihi" ucapku kembali menggodanya

Pipinya pun kembali memerah.

"ya udah kamu masuk gih, kasian nanti gerah" ucapku padanya

"i-iyaa mas" ucapnya kembali

"emmm mas Rian" kembali Maya memanggilku

"iya kenapa May" ucapku menoleh saat tanganku sudah memegang gagang pintu

*cuuuupppppppppp
Aku di buat kaget karena Maya tiba-tiba mengecup pipi kananku kemudian dia langsung kabur menutup pintu kamarnya.

Aku tersenyum dengan kejadian itu.

"hmmmm ada kemajuan ni, Maya nampaknya sudah mulai membuka dirinya untukku" gumamku dalam hati

Malamnya aku terus kepikiran dengan kejadian tadi.
Maya Maya.

Aku pun berinisiatif untuk mengajak Maya makan malam bersama.
Aku memesan 1 bucket KFC melalui gofood untuk ku bawa ke kamar Maya.

*

"ini Mas uang nya terimakasih" ucapku seraya memberi beberapa lembar uang

"oh iya mas terimakasih kembali" ucapnya

*tok tok tok

"iya siapa ya disitu" tanya suara seorang gadis dari balik pintu kamarnya

*Ceklekkkk

"assalamualaikum ukhti" ucap ku memberi salam pada gadis dihadapanku

Dapat kulihat kembali bidadari cantik yang selalu tertutup tubuhnya kini hadir di depanku dengan pakaian santainya.

"wa-waalaikumsalam Mas" balasnya dengan gugup

Aku tersenyum simpul saat melihat lagi wajah memerah gadis yang ada dihadapanku.

"emm Maya udah makan?" tanyaku padanya

"e e be-belum Mas, i-ini tadi baru mau masak" jawabnya yang tak berani menatapku

Mungkin dia masih malu dengan kejadian tadi dia mencium pipiku.

"oh ya udah pas banget, ni aku udah beli makan malam buat kita berdua" ucapku padanya

"e e i-itu anu Mas.."

"hei sudah gk usah tapi-tapian ini udah aku beli loh, kan mubadzir nanti" ucapku sembari tersenyum

"eemmmm masih lama ni berdirinya, masa tamu gk disuruh masuk" kataku untuk menyadarkan lamunannya

"o oh i-iya Mas, mari masuk"

Sesampainya di dalam, dia mengatur meja untuk tempat kami makan berdua.
Dapat kulihat Maya sangat cekatan mengerjakan pekerjaan rumah. Cocok ni buat di jadiin istri

"ehh sadar bego" gumamku

"ma-mari Mas silahkan duduk" ucapnya yang masih selalu gugup di hadapanku

Kamipun duduk berdua untuk makan malam.
Dapat kulihat Maya sangat canggung makan dihadapanku. Aku pun kembali tersenyum dengan tingkah laku lucu gadis di depanku ini.

"gimana May dengan KKL nya" tanyaku membuka obrolan.

"engggg minggu depan baru mulai Mas" jawabnya

"ohhh emmm kamu sudah menghubungi Andre May, ya takutnya nanti dia anarkis karena tadi aku membawamu pulang hehehe" tanyaku kembali padanya

"emm da-dari tadi siang belum ada kabar dia Mas, WA, sms, dan telfonku juga tidak di respon" jawabnya

Dapat kulihat tatapan kosong matanya saat aku membahas Andre.

"oh ya sudah, mungkin lagi sibuk May. Biasa orang kantoran behhh kerjaannya itu buuaanyaaakk" ucapku hyperbola agar dia tersenyum

"iya mungkin Mas, tapi ya udah lah Mas" jawabnya

Tampak wajahnya sudah kembali seperti biasa.
Akupun tersenyum.
Kami pun kembali mengobrol sembari menghabiskan makanan kami. Ya walaupun lebih tepatnya seperti wawancara sih, karena kebanyakan aku yang bertanya sih😁

"glekkkkk glekkkk ahhhh kenyangnya" ucapku setelah meneguk minumanku

Saat hendak membersihkan bekas makan malam kami. Aku melihat masih ada sisa nasi di dekat bibir Maya. Ehemm dengan berjiwa Hero, aku langsung mengambil nasi yang ada dibibir Maya.

Saat aku sedang mengambil, Maya tiba-tiba menatapku.
Disitu kami terdiam sejenak karena mata kami saling pandang untuk beberapa saat.

Sumpah demi apapun cewek yang ada di depanku ini manis pake banget. Aku sampai terpana beberapa saat.

Kami pun sama-sama tersadar, aku dengan cepat memindahkan tanganku dari bibirnya.
Keadaan pun jadi sedikit awkard.

"e e a-anu maaf May aku gk bermaksud lancang tadi" ucapku memberi penjelasan

Ini pertama kalinya aku gugup di hadapan cewek.

"i-iya Mas eng-enggak papa kok" balasnya padaku

Maya dengan cepat membersihkan meja makan dan menaruh sampah sisa makanan di dapur.
Sementara aku masih kikuk di tempatku.

"haduhhh lu kenapa sih Yan, sadar" gumamku sambil menepuk pipiku

Aku pun berdiri dari tempat dudukku untuk segara pulang.

"M-Mas" ucap Maya memanggilku

"i-iya May, kenapa?" tanyaku berusaha menguasai diri

"e e Mas mau pulang?" ucapnya berbalik menanyaiku

"eh i-iya May, udah malam ni" jawabku padanya

"Ma-mari Mas aku antar kedepan" ucapnya menawarkan diri

Akupun berjalan didepan sedangkan Maya di belakangku.
Sampai di depan pintu aku berbalik dan tanpa sengaja...

*buukkkkk

"aduuhhh" jerit Maya setelah menabrakku

"May kamu gk papa kan?" tanyaku khawatir sambil memegang bahunya

"i-iya gk papa kok Mas" jawabnya sambil mengusap keningnya

Mayapun mendongak keatas karena memang aku lebih tinggi darinya.
Seketika kami berdua terdiam kembali saling menatap 1 sama lain.

Entah setan mana yang merasuki ku. Aku tiba-tiba mencium keningnya.

"cuuuuuppppp"

Setelah melepas kecupanku, aku kembali menatap matanya. Dia diam tanpa reaksi apapun.
Aku melihat kebawah kearah bibir tipisnya yang sedikit terbuka.
Dengan berani aku memiringkan kepalaku dan mendekati wajah Maya.
Tanpa sadar kulihat Maya memejamkan mata.

"cuuuppllll ssmmmoooooocccchhhhhhh"

Dapat kurasakan bibir tipis Maya pada bibirku.
Sangat lembut dan ada sedikit rasa manis.

Saat aku menjauhkan bibirku darinya. Maya membuka kembali matanya. Dan seperti tersadar dia pipinya memerah dan dia kembali menundukkan kepalanya.

Tanpa berkata-kata aku membuka pintu kamarnya dan keluar dari kamar Maya.

"emmmm Assalamualaikum May, makasih ya sudah nemenin makan" ucapku padanya sembari tersenyum

"i-iya Waalaikumsalam Mas" ucapnya dari balik pintu

Aku pun masuk kedalam kamar dalam keadaan hati yang tak karuan, senang bercampur kaget dengan kejadian tadi.
Entah dapat keberanian dari mana aku sampai mencium Maya. Tak hanya dikening, namun dibibir tipisnya.
Aku mengingatnya sembari memegang bibirku.

"ah ini hari yang sangat tak terduga dalam hidupku" gumamku seraya tersenyum

Aku pun terlelap dalam keadaan senang bukan main.

*esoknya di tempat Magang

"Na na na na, du du du du" suaraku berirama

"busetttt seneng banget hari ini lu bro, habis dapat jatah yak semalam hahaha" ucap seseorang menjahiliku

"berisik lu Dik, diem napa" umpatku pada temanku ini

"eleh kemarin aja lesu kek emak-emak yang menang arisan tapi di cancel" ejeknya kembali

"bodo amat" ucapku padanya

Entah kenapa dari pagi aku begitu semangat menjalani magangku.

"Ahh Maya, bisa gila lama-lama aku" gumamku mengingat kejadian semalam.

"hei dapet jatah dari Vani lu yak, berapa ronde lu. Beh tuh pantatnya Vani kalau di entot dari belakang uhhhh" ujarnya kembali mengungkit Vani

"info lapangan kosong" ucapku padanya

"hahhh buat apaan Yan" tanyanya padaku

"gelud ae lah kita" ujarku menantang temanku ini karena memang Dika ini barbar orangnya.
11 12 lah kayak Rio.

"wkwkwkwk toilet dulu yak Yan tiba-tiba perut mules" kilahnya berusaha menghindariku

Setelah Dika pergi, aku kembali dengan aktifitasku.

"ehh Rio dan Rendi gimana yak, hihihi gegara akhir-akhir ini deket dengan 2 cewek gua jadi jarang main dengan mereka. Ya udah lah nanti gua coba hubungi mereka " gumamku dalam hati.

*ddrrrrttttttttttt

Aku mengambil HPku karena HPku bergetar tanda ada yang menghubungi ku.
Saat kulihat ternyata Vani menelepon ku

A : Aku
V : Vani

V : Halo yank
A : halo juga sayangku cintaku manisku
V : eh tumben nyebutnya lengkap bener
A : hehehe kenapa sayang, gk boleh?
V : ya boleh donk, cuma tumben aja. Hayo habis dapat rejeki nomplok yaaa

"iya rejeki nemplok banget" gumamku

A : hehe enggk kok sayang, oh iya ada apa nelfon aku. Tumben lagi di tempat kerja bisa nelfon

V : hehe aku lagi di toilet yank. Emmm akhir pekan nanti kita ke pantai yuk. Capek yank butuh healing

A : emmm boleh deh nanti aku siapin mobil yank

V : yey muachhhh, oh iya ajak tu 2 demit temen mu yank. Kan udah lama kayaknya kalian gk barengan

A : oh iya bener kamu yank. Udah lama aku gk bareng mereka. Ya udah nanti aku kabarin mereka biar ikut bareng.

V : hihihi ya udah bye sayangku muaccchhhh sampai jumpa akhir pekan ini. Love you

A : iya sayang love you to

Saat sambungan telfon terputus Aku segera mengabari ke 2 sahabatku untuk menginfomasikan kegiatan yang akan kita lakukan di akhir pekan.

"ah minggu yang menyenangkan" gumamku sambil tersenyum.


*Bersambung....
 
Masak saat liburan bareng pacarnya riyan, Vina nyuruh riyan ngajak Rio, Rendi , apa nanti mereka ada main dibelakang riyan????
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd