Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG - TAMAT TERNYATA PACARKU...

Status
Please reply by conversation.
EPISODE 10B Kejadian Saat Berlibur

"yank aku pergi jalan-jalan bentar yak" ucapku

"loh mau kemana yank, kenapa gk barengan aja nanti?" tanya pacarku

"nungguin kalian lama ah, lagi pula deket-deket sini doank yank. Udah gk sabar main di pantai tau" ucapku memohon

"ya udah tapi jangan jauh-jauh yak, terusss kalau ada apa-apa langsung hubungin aku"

"iya sayangku uluh uluh" ucapku sambil menggoyang-goyang pipi pacarku.

"hoooekkkk bisa muntah gua tiap saat liat lu bedua" ucap Rio

"ih bilangin sama temenmu yank, udah jomblo sirik pula" ucapku

"oh bener-bener lu ye"

"hihihi daaa sayangg" ucapku meninggalkan pacarku dan sahabatnya.

*

Aku pun berjalan mengitari pantai. Aku mengikuti map posisi seseorang yang akan aku temui.
"Disini kayaknya deh, tp knp harus di bawah tebing gini yak" ucapku

Tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang.
Saat aku menengok..

"Rendi!!!,, kenapa harus meluk-meluk sih Ren" ucapku mencoba melepas pelukannya

"hehe gua masih sayang sama lu Van"

"lepasin Renn... Aaaaaaaaaaaaahh"
Rendi tiba-tiba meremas dada kananku.
Sementara lidahnya menyapu bagian leher belakangku.

"ahhhhhhhhhhhhhh Ren, lu ma-mau ngapain. Le-lepasin Renn"
Aku hanya bisa mendesah di perlakukan Rendi seperti itu.

"sluuurrp mmmmuuaahh lu wangi banget Van ahhh dada lu kenyal Van. Gede pula"

"ahhhhhhhhhhhhhh"
Tubuhku seperti tersengat listrik begitu Rendi menyentuh putingku dari luar bajuku. Aku pun berhenti memberikan perlawanan.

Rendi seketika mengendongku dan membawaku ke arah balik batu besar yang ada di bawah tebing pantai ini.

"gua gk tahan Van"
Rendi langsung meloloskan celana nya dan terpampang lah kontolnya yang sudah tegang maksimal.

Tak lupa Rendi menaikkan baju ku dan dengan paksa membuka BH yang aku kenakan.

"ahhhhhhhhhhhhhh emmmfffgtttttttt mmmmfff"
Aku menutup mulutku, berusaha agar desahanku tak terdengar jika ada orang yang lewat.

Rendi menjilati puting dada kiriku sementara tangannya meremas dada kananku.
Rasa geli menjalar di sekujur tubuhku. Dan tak terasa vagina ku mulai basah.

"Re-Ren stop please, na-nanti ada yang li-lihat Ren aaaaahhhhhhhhh" ucapku berusaha menarik kepalanya agar menjauh dari dadaku.

Rendi tak peduli dengan ocehanku. Malahan jilatan dan sedotannya pada puting dadaku semakin keras.
"Ahhhhhh Ahhhhhhhh Ren"
Aku mendongakkan kepalaku sembari kembali menutup mulutku agar tak mendesah.

Sungguh aku tak kuat mendapat ransangan seperti ini, sensasi takut ketahuan orang dan juga horny bercampur menjadi 1.

"sluuurrp mmmmuuaacccchh" Rendi melepas jilatannya pada dadaku

"ahhh dadalu memang mantep Van. Rugi gua dulu ninggalin lu. Lu mau maafin gua kan Van"

"hahhhh haahhhhhh"
Aku tak menjawab ucapannya karena aku sedang fokus mengatur nafasku.

Rendi pun dengan cepat menuntunku agar jongkok.
"lu mau apa Ren haahhhh haahhhh"

"sepongin kontol gua donk sayang"
Aku kaget dengab perubahan yang terjadi pada Rendi.

"ta-tapi Ren..."

"lu mau gua bongkar semua ke Rian?"
Mendengar nama pacarku di sebut aku hanya bisa pasrah.

Dengan terpaksa aku mulai memuka mulutku dan memasukkannya ke dalam mulutku.

"uhhh aaahhhhh enak banget mulut lu Van.."
Ukuran kontol Rendi yang sedang begitu mudah masuk kedalam mulutku.

"mmmfffttttt mmmmfff mmmfftttttt"
Aku ingin ini cepat selesai, aku dengan cepat memaju mundurkan kepalaku.

"wahhhh anjinggg nikmat banget mulut lu Van ohhhh.."
Rendi seketika memegang kepalaku dan dengan cepat memaju mundurkan kepalaku.

"glokkk glokkk glokk"

"ahhhhh sshhhiiittttt gua mau keluar Van.. Ahh"
Rendi mulai meracau keenakan.

Rendi dengan cepat mengeluarkan kontolnya,
*ploppp

di gapainya kepalaku, dan dengan cepat dia melumat bibirku.
Tangannya menuntunku untuk mengocok kontolnya dan...

"crooooootttttttt croooooottttt croooottttttt"

Spermanya keluar dan mengenai pahaku.

"mmffggfhhhh muuuuaccchhhh ahhhhhh"
Rendi akhirnya melepaskan bibirku.
Entah kenapa aku jadi sangat horny di perlakukan Rendi seperti ini. Vaginaku sudah sangat basah.
Namun aku tak ingin kebablasan seperti saat dengan Billy yang berhasil menggenjot vaginaku.

"haahhhhh hhaaaahhhhh ah nikmat banget Van"
Aku hanya diam menutup mata sambil mengatur nafasku.

"memek lu gua genjot di sini ya Van"
Mendengar Rendi berbica seperti itu sontak aku kaget.
"ehhh hhaaaahhhhh enggk, inget lu udah janji ya Ren haahhhh haahhhhh" ucapku padanya

"tapi gua sayang sama lu Van, gua bakal tanggung jawab kalau lu hamil. Nanti gua nikahin lu" ucapnya

"enggk Ren please, inget Rian dia sahabat lu. Gua juga udah sayang bnget sama dia Ren. Lu terserah mau apain gua tp jangan vagina gua" ucapku memohon.
Walau ku akui sedang horny berat, namun otakku masih berpikir rasional.

"aahahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh"
Aku mendesah begitu Rendi tiba-tiba menyusupkan tangannya ke dalam celanaku.

"liat udah banjir begini sayang.."

"please Ren... Ntar Ri-Rian curiga kalau gua gk balik sekarang" ucapku menahan dorongan birahi.

"oke ya udah kita balik sekarang, lagi pula gua udha punya rencana sendiri"

"ahhhhhhhhhhhhhh haahhhhh haahhh"
Aku kembali berusaha mengatur nafasku begitu tangan Rendi lepas.

"Ayo balik sayang" ucap manja Rendi

"gua bukan pacar lu Ren, stop panggil gua begitu" ucapku padanya seraya aku meralikan pakaianku.

"gu-gua balik duluan" ucapku oadanya begitu selesai merapikan pakaianku.

Akupun dengan cepat meninggalkan Rendi. Kulihat Rendi hanya tersenyum. Entahlah apa arti senyumannya itu.

*

"huuufffttttt hahhh sayang aku pulang" ucapku sambil menyalami pacarku

"dari mana aja kamu yank udh sejam loh ini kamu baru balik?" tanya pacarku

"hehe habis jalan-jalan yank, seru banget sampe lupa waktu" kilahku.

"wajahmu kenapa memerah yank? " tanya pacarku

*DEG
"emm kan cuaca pantai panas yank, mungkin kena sinar matahari" ucapku berusaha tenang

"itu apa di pahamu yank, kok seperti ada cairan pahamu?

Pertanyaan bertubi-tubi dari pacarku membuatku jadi khawati.

" mati gua, sperma Rendi belum gua bersihin" batinku

"itu keringat yank, kan panas" ucapku berbohong

"udah ih aku masuk dulu ya sayang, Gerah mau mandi hihihi. Sayang mau ikut?" tanyaku menggoda mencoba mengalihkan perhatiannya yand dari tadi menatap teliti tubuhku

"enggk deh yank, aku disini aja" jawabnya

Aku dengan cepat masuk untuk membersihkan tubuhku.

*

Sekitar jam 3 kami berempat menuju kearah pantai.
Aku mengenakan cukup mini, belahan dadaku nampak begitu jelas. Sedangkan bagian bawah hanya sampai sebatas paha.

Pantai cukup ramai di sore hari. Sampai ada seorang pria yang menyamperi kita dan mengajak pacarku untuk bermain Voli.
Aku pun mengizinkannya ikut bermain karena memang kita kesini buat refreshing.

Saat pacarku sedang main Voli, Rendi tiba-tiba mengandeng tanganku dan membawa ku ke dalam air.

"lu mau ngpn lagi sih Ren?" tanyaku padanya

"cuma mau ngajak lu berendam doank kok" ucapnya

"Basah semua baju gua" gumamku

"Van, lu beneran dah ngelupain apa yang terjadi antara kita Van?"

"udah lah Ren gua gk mau bahas hal beginian, capek gua. Yang lalu biarlah berlalu" ucapku diplomatis

"tapi gua masih sayang sama elu Van, gua akui gua salah dulu tapi masa gk ada kesempatan ke 2 buat gua" ucapnya memelas

"denger ya Ren, sekarang perasaan gua udh full buat Rian. Dan kalau emg bnr lu sahabatnya mestinya lu dukung donk" ucapku..

Tiba-tiba Rendi berubah posisi menjadi dibelakangku.
Dan dengan lembut mulai meremas dadaku.

"ahhhhhhhhhhhhhh Ren..."
Aku berusaha menahan desahanku agar orang di sekitar tak curiga.
Untungnya air pantai nya mencapa sebatas dadaku jadi aktifitas Rendi tak terlihat begitu jelas.

"e-lu ngpn sih Ren, le-lepasinn ahhhhh ..."
Aku berusaha menahan tangannya sekuat tenaga tapi...
"ahhhhhhhhhhhhhh........"
Rendi langsung memasukkan tangannya ke dalam bra ku dan langsung bermain dengan puting nya.

Aku berhenti melawan, tiba-tiba aku menjadi sangat terangsang hanya dengan permainan tangan pada putingku. aku pun melihat ke arah pacarku.

"Ren... Stopp nanti Rian lihat kesini Ren ahhhhhh"
Ucapan ku tak sejalan dengan tubuhku.
Perasaan aneh ini menjalar begitu saja di tubuhku, horny dan takut ketahuan oleh orang di sekitar memacu adrenalinku.

"makanya lu diem biar Rian gk liat kesini" bisik Rendi sambil mencium leherku.

Tanpa sadar tanganku mengeluatkan kontol Rendi dari balik celananya. Entah setan apa yg membuat tanganku bergerak sendiri.
Ku kocok pelan kontolnya yang sudah sangat keras.

"ahhh Van, iya Van begitu terussa sayangg ahhhh tangan lu juga nikmat Van aahhhhhhh" racau Rendi.

Aku sudah tak peduli lagi jika ada yang melihat, ransangan pada dadaku seperti sengatan listrik yang menjalar keseluruh tubuhku.

"ahhhhhhhhhhhhhh Van gua keluar Van AARRRGGGGGGHHHHHHH..." Rendi meremas dadaku agak kuat setelah dia keluar.

"hahhhhhh hhaahhhhhh haaahhhhhhh" aku merasakan hembusan nafas Rendi di leherku

"oh Tuhan kenapa denganku, apa ada yg melihat kami" gumamku

Setelah di rasa tak ada yg melihat, aku merapikan pakaianku dan segera keluar dari air. Nampak Rendi mengikuti di belakang ku.

"udah Ren jgn ikutin gua, gua mau ke kamar mandi" ucapku pada Rendi.

"gua gk lagi ngikutin lu, gua mau beli minum"

Akupun dengan cepat ke kamar mandi dan membersihkan diriku. Ini kedua kalinya hari ini Rendy membuatku horny, tapi untungnya aku masih bisa berfikir jernih.

Dengan bergegas aku keluar untuk mencari pacarku.
Dari kejauhan aku melihat pacarku bersama kedua sahabatnya.

"heiii kaliaannn" teriakku

Akupun mendekati mereka. Dapat kulihat para lelaki melotot melihat ku berjalan. Bajuku yang transparan akibat basah kuyup, tercetak dengan jelas bikini yang aku gunakan. Ada sensasi sendiri melihat para lelaki mupeng melihatku.

"hei sayangg segitunya liatin pacarnya" ucapku

"hmmm kamu dari mana tadi" tanya pacarku

"emm habis jalan-jalan tadi, trus main air lihat ni bajuku basah kuyup" ucapku berbohong

"hmmm ya udh ayo pulang, nanti kamu kedinginan. Tu liat banyak cowok yang liatin badan kamu"

"hihi kenapa yank kamu horny ya liat tubuh ku dibalut pakaian basah" bisikku menggoda pacarku.

"udah ah ayo balik" ucapnya menggandeng tanganku.

Malam hari nya kami makan berbeque. Aku kaget karena tadi di pantai pacarku terkena bola di pelipisnya. Aku sangat khawatir karena katanya kepalanya sempat pusing.

Kamipun melanjutkan makan dan minum. Dari sehabis makan dan minum badanku tiba-tiba jadi panas, ada rasa gatal yang mulai menjalar di vaginaku.

Pacarku juga mendadak tambah pusing. Aku hendak membatalkan acara nonton kita kebioskop. Namun pacarku bilang tdk papa pergi tanpa dirinya.
Akhirnya akupun meninggalkan pacarku dikamar untuk beristirahat.

"gawat kenapa rasa gatal di vaginaku semakin parah, dan ohhh shiittt rasanya becek sekali" gumamku

Saat aku keluar kamar aku hanya melihat Rendi.
"loh Ren, ma-mana Rio" tanyaku berusaha menahan sesuatu

"gatau tu dikamar paling, katanya kepalanya juga pusing" ucap Rendi

"haahhhh kok bisa, u-udah batalin aja kalau gitu"

Dengan tiba-tiba Rendi memepetkanku ke tembok.

"ahhhhhhhhhhhhhh mau a-apa kamu Ren, aaaahhhhhhh" jeritku karena tiba-tiba Rendi merarik tanktopku keatas dan meremas dadaku

"malam ini lo milik gua Van muuuuaccchhhh"

Rendi langsung mencium dan menjilati leherku.
"aaaaahhhhhhhhh"
Setiap sentuhan yang ku rasakan seperti sengatan listrik ke sekujur tubuhku.

"ohhh vaginaku tambah gatal aahhhh" gumamku menahan desahanku.

Rendi dengan cepat melepas bh yang aku gunakan. Dan..

"sluuurrp mmmmuuaahh sluuurrp"
"aaaaahhhhhhhhh Re-Rendi stop... Ahhhhhhhhhhhhh " jeritku saat kembali dia menjilati puting dadaku

Aku hanya bisa meremas kecil rambut Rendi. Dann...
"Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh Ren.."
Tangan Rendi berhasil masuk kedalam celanaku.
Jarinya mulai menari mengosok-gosok bibir vaginaku.

"ohhhhh Ren yaa yaa te-terusssss ahhhhhh"
Tanpa sadar aku menyuruh Rendi untuk melanjutkan aktifitasnya

Rasa gatal berganti jadi rasa geli di vaginaku karena gosokan jari Rendi di vaginaku.

Tak bertahan lama tiba-tiba aku merasa ingin orgasme.
"ahhhhh oohhhhhh Ren gua ma-mau keluar Ren ahhhhhhhhhh.... terusssss Ahhhhhh... Ren.... AARRRGGGGGGHHHHHHH....." tubuhku mengejang saat mencapai orgasme.
Rendi dengan sigap menahan tubuhku agar tidak jatuh.

"gimana enak sayang? Basah banget loh ini" bisiknya di telinga ku.

"hahhhh haahhhhhh hahhhhh"
Aku memejamkan mataku sambil berusaha mengatur nafasku.

Baru saja mengalami orgasme tubuhku mulai seperti cacing kepanasan lagi, vaginaku jadi tambah gatal.

Menyadari itu Rendi segera menggendong tubuhku, di bawanya tubuhku ke kamarku dan pacarku.
Rendi membaringkanku di sebelah pacarku.
Dengan dengan cepat melepas pakaiannya dan juga pakaianku.

Aku berusaha menolak namun rasa panas di tubuh, rasa gatal di vagina ku mengalahkan logikaku.

Rendi membuka pahaku lebar-lebar.
"ahhhhh Ren, mau ngapain sssttttt" ucapku

"indah banget memek lu Van, nikmatin aja ya sayang sluuurpppp "

"Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh mmmmfff" aku menutup mulutku agar suara desahanku tak terdengar oleh pacarku

"maaf sayang ahhh maafin aku" aku menoleh kearah pacarku yang tertidur pulas.

"Re-Ren su-sudahhhh, aaaaaaaaaaaaahh.... Please.. Di sebelah ada pacar gua ahhhhhh"

"sluuurrp sluuurpppp sluuurpppp"
Rendi seakan tak memperdulikan aku dan terus menjilat seluruh permukaan vaginaku.

"ahhhhhhhhhhhhhh Ren te-terussss, mau keluarrr aahhhhhh.... Ren ahhhhhh..... AARRRGGGGGGHHHHHHH" lagi aku mengalami orgasme hebat hanya dengan permainan di permukaan vaginaku

"Hahh haaaahhh hhaaaahhhhhh"
Aku kembali menoleh ke samping, tapi pacarku masih terlelap.

"aman sayang, pacar lu udah gua kasih obat tidur" bisik Rendi

Aku kaget dengan penuturan dari Rendi, dia bahkan sampai nekat memberi obat tidur pada sahabat nya sendiri.

Rasa gatal kembali menjalar di vaginaku. Aneh, belum pernah sebelumnya vaginaku gatal seperti ini.
Tiba-tiba aku merasakan sebuah benda masuk kedalam vaginaku

*Bleeeesssss

"ahhhhhhhhh... Ren jangan aaahhhhh.... ke-kenapa lu masukin aahhhhhh.... " aku mendesah karena Rendi berhasil menancapkan kontolnya di vaginaku.

"mmffggfhhhh muachhhh muuuuaccchhhh mmmffffggtttttt"

PLOK PLOK PLOK

Rendi tanpa ampun langsung mengenjot vaginaku.
Aku tak dapat mendesah karena dia menciumku dengan buas.

"muachhhh ahhhh nikmat banget memek lu Van, ngejepit banget aaahhhh....."

"aahahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh enhhghggg aahhhhhh" aku seperti sudah tak peduli lagi dengan suara desahanku.
Rasa gatal yang menyerang vaginaku membuatku lupa daratan.

"ahhhhhhhhhhhhhh.... Ren keluar lagi Ren ahhhh.... AARRRGGGGGGHHHHHHH....." aku kembali orgasme. Tubuhku pun melengking ke atas.

Rendi yang dari tadi belum keluar segera membalikkan tubuhku. Diangkatnya pantatku hingga kini aku menungging.

Aku kaget karena ada cairan di lubang pantatku. Saat aku menoleh, Rendi seperti memberi oil pada pantatku.

"lu mau apain gua lagi Ren ahhhh..."

"diem, gua mau rasain pantatlu juga. Udah gua bilang malam ini lo milik gua"

Aku merasakan geli saat jari Rendi mulai masuk ke pantatku.
"aaggghhhhhhh Ren... S-stopp.. "

Rendi tak memperdulikan ucapanku dan Rendi mulai teratur memasukkan jarinya.
"aaagggghhhhhh sakit.. Renn..." aku merasakan sakit saat Rendi memasukkan 1 jari lagi.

Aku lega saat Rendi menarik jarinya, namun terasa Rendi mengoles oil lagi ke pantatku.
"kamu jangan teriak ya sayangg, awal doank sakit kok" bisik Rendi

"aaagggghhhhh sakittt Ren.. Geliii aahhhhhh..." tak terasa aku mengeluarkan air mata karena Rendi memasukkan kontolnya dalam pantatku. Ini pertama kali pantatku di masuki kontol dan anehnya bukan pacarku.
"gila sempit bangetttt, sabar ya sayangg bentar lagi enak kok" ucap Rendi

Dengan perlahan Rendi mulai menggenjot pantatku.
"Ren.. Sa-sakiiitttt.... Ahhhhhhh.... Haaaaa aaaa"
"ini udah pelan sayang sabar ya aahhhhh gilaaa nikmat banget ni pantat"
Aku merasa pantatku seperti terbakar namun itu hanya sebentar, rasa nikmat mulai menjalar di pantat dan vaginaku.

"aaahhhhh.... Enakkkk... Renn...." aku tak sadar mengucapkan kata seperti itu.
"hehe kan aku udah bilang pasti enak. Hehe lagi pula tenang ya sayang pacarmu gk akan bangun kok"
"Rio juga gk akan kesini, karena tadi gua juga kasih obat tidur ke dia, dan untuk kamu sayang aku kasih obat perangsang hehe" ucapnya seperti tanpa dosa.

"ougghhh sshhhh aaahhhh mmmmffftt"
"eeennnngggg mmmffftttt kamu ke-kenapa nekat sih aahhhh" ucapku yang kaget karena Rendi berbuat sampai sejauh itu.

"hehe aku pingin milikin kamu lagi sayang, kamu itu cuma punya aku" bisiknya lagi.

Rendi tiba-tiba menaikkan ritme genjotannya

PLOK PLOK PLOK PLOK

"ahh aahhh sshhhh uhh nikmat banget pantatlu" ucap Rendi

"pppffftttt ahhhhh ooohhhhhh ssshhhh pelan-pelan please" ucapku menahan geli pada pantat dan vaginaku.

PLOK PLOK PLOK PLOK

"uuugghhhh oogghhhhh"

Rendi menarik rambutku dan berusaha mencium bibirku.
"muachhhh muuuuaccchhhh sluuurpppp sluuurpppp"

Dapat kurasakan kasur bergoyang sangat keras. Rendi sangat bersemangat sekali menggenjot pantatku.
Akupun merasakan gelombang orgasme kembali datang padaku.

"aahhh... engg... Sshhhh.... Aku mau keluarr... Aahhhhhhhhhhhh... "

"aahhhh gua juga mau keluar aaaahhhhh" racau Rendi semakin mempercepat genjotannya dan...

CROOOOOT CROOOOOOT CROOOOT

aku mengejang hebat dan ambruk. Rendipun menindih tubuhku. Orgasme kali ini rasanya lebih nikmat dari orgasme sebelumnya..
Dapat kurasakan cairan sperma keluar dari pantatku.
Dan seketika aku terlelap tidurrr.

*

Esok paginya ketika terbangun. Aku panik setengah mati, melihat selimut yang melekat pada tubuhku. Aku menoleh kesamping tapi pacarku sudah tak ada.
Aku kembali mengingat kejadian semalam saat Rendi berbuat nekat dan bahkan sampai menyetubuhi ku.

"kan aku lagi main sama Rendi dan dan tiba-tiba... Ohhhh" aku panik dan langsung membuka selimutku.

"haahhhh siapa yang memakaikan aku pakaian"
Aku takut kalau pacarku yang memakaikan aku pakaian.
"apa dia tau semua perbuatan ku tadi malam ohhh Tuhan jangan sampai pacarku tau" gumamku.


*Bersambungg.....
 
Bimabet
Terima kasih suhu, sangat ditunggu tunggu.
Crooot berkali Kali bacanya 😍😍
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd