Agen Terpercaya  
 
 
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.
Ayo teman2 di lapak Mbak Era ini kita bisa berbagi ilmu dan pengalaman, sharing dan diskusi.

Kita bisa sama-sama belajar menjadi lebih baik lagi untuk menyajikan tulisan yang bagus ke depannya.
 
Kritik dan sarannya saja ya tante buat cerita saya, soalnya saya sedang dalam proses belajar menulis dan membaca
Bisa juga ini wadah buat kita saling memberitahu dan mengingatkan untuk koreksi, dan biar sesama TS semakin erat persahabatannya.
 
TENTANG MAJAS DALAM BAHASA INDONESIA

Pada kesempatan kali ini era akan membahas secara detail mengenai macam macam majas dan contoh kalimatnya.

Tetapi alangkah baiknya sebelum kita mulai, kita pahami terlebih dahulu pengertian majas.

Apa sih Pengertian Majas? Nah jika kamu belum tahu berikut era jelaskan jawabannya.

Pengertian Majas

Majas adalah
adalah bahasa kias dan indah yang di gunakan untuk mempercantik susunan kalimat yang dipergunakan untuk tujuan menimbulkan kesan imajinatif serta mampu menciptakan efek-efek tertentu baik itu melalui lisan atau tertulis untuk pembaca dan pendengarnya.

Tahukah kamu jika macam-macam majas juga dapat kita temukan dalam berbagai bahasa selain bahasa Indonesia mulai dari bahasa Inggris, Arab, Jerman dan juga bahasa lainnya.


Macam macam Majas

Secara garis besar majas terdiri atas empat macam majas yang tiap-tiap macamnya terdiri dari beberapa jenis majas turunan,

Majas terdiri dari :

1). Majas Perbandingan.
2). Majas Pertentangan.
3). Majas Sindiran.
4). Majas Penegasan.

Majas Perbandingan

Pengertian Majas Perbandingan adalah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Jika diperhatikan dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas:

1. Majas Asosiasi atau Perumpamaan dan Contoh Kalimatnya

Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama.

Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Majas yang seringkali disebut dengan majas asosiasi ini sangat sering dipakai dalam obrolan dan dalam tulisan. Berikut ini contoh kalimat majas perumpamaan (Asosiasi):

Contoh Kalimat Majas Asosiasi atau Perumpamaan:

  • Semangatnya keras bagaikan baja.
  • Mukanya pucat bagai mayat.
  • Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
  • Semangatnya keras seperti batu
  • Tangisan anak kecil itu bagaikan suara kaset kusut.
  • Mencari pekerjaan saat ini bagaikan mencari jarum di dalam tumpukan jerami.
  • Senyum gadis itu manis bagai gula pasir
  • Matamu indah bagaikan bintang kejora
  • Otak orang itu encer seperti air
  • Bicaranya tak bermakna seperti tong kosong
  • Muka kedua anak itu bagaikan pinang dibelah dua
  • Larinya luar biasa laksana anak panah lepas dari busurnya
  • Keras suaranya bagaikan glegar petir
  • Kemana mana selalu berdua seperti perangko
  • Cintaku padamu bagai telur diujung tanduk.
  • Hidup tanpa ujian ibarat sayur tanpa micin.
  • Bermimpi tanpa berusaha seperti menulis di atas air.

2. Majas Metafora dan Contoh Kalimatnya

Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.

Me·ta·fo·ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara.

Contoh Kalimat Majas Metafora:

  • Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
  • Raja siang keluar dari ufuk timur
  • Jonathan adalah bintang kelas dunia.
  • Harta karunku (sangat berharga)
  • Dia dianggap anak emas majikannya.
  • Perpustakaan adalah gudang ilmu.
  • Wanita adalah tulang rusuk laki-laki.
  • Kota ini bersih dari sampah masyarakat
  • Raja hutan sedang mengintai mangsanya
  • Engkau adalah tulang rusukku yang selama ini kutunggu
  • Tangisan awan sering terjadi di langit Bogor.
  • Kecantikan Nella Kharisma membuatnya menjadi bunga desa.
  • Dewi malam bersinar cerah malam ini
  • Via vallen menjadi buah bibir karena suara merdunya
  • Boy adalah laki-laki hidung belang
  • Kartolo memiliki silsilah keturunan darah biru
  • Manusia sering gelap mata saat emosinya tinggi

3. Majas Personifikasi dan Contoh Kalimatnya

Personifikasi adalah majas atau gaya bahasa yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Gaya bahasa ini membuat benda mati bisa melakukan sesuatu dilakukan oleh makhluk hidup.

Contoh Kalimat Majas Personifikasi:

  • Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
  • Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
  • Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
  • Suara sirine polisi meraung-raung membangunkan warga ditengah malam
  • Daun pohon kelapa melambai-lambai karena tertiup angin
  • Peluit wasit menjerit keras sebagai tanda berakhirnya pertandingan sepak bola
  • Panas sinar matahari membakar kulit penonton konser
  • Habis sudah pagar rumah kami dilahap tanaman rambat
  • Kamera CCTV mengawasi setiap tindakanku
  • Laptop jadul ini menjadi saksi bisu usahaku meraih impian
  • Nyanyian hp membangunkanku dari tidurku
  • Suasana sore hari membawaku ke lamunan masa kecilku
  • Angin yang bagus membuat layanganku terbang bebas
  • Mie pedas itu membakar lidahku
  • Kabut mulai turun menyelimuti seluruh isi desaku
  • Banjir bandang menyapu bersih semua benda yang di lewatinya
  • Angin sepoi sepoi membelai lembut rambut gadis manis itu

4. Majas Alegori dan Contoh Kalimatnya

Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.

Contoh Kalimat Majas Alegori:

  • Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  • Kehidupan berumah tangga itu diumpamakan seperti perahu yang mengarungi samudra, terkadang menemukan indahnya pemandangan yang begitu memanjakan mata tetapi adakalanya terkena hantaman badai dan ombak, membuat guncangan keras di perahu kita.
  • Otak seseorang seperti mata pisau, semakin sering dipakai membuatnya semakin tajam. Namun jika dibiarkan tanpa dipakai, lama kelamaan akan tumpul dan berkarat.
  • Nabi Muhammad pernah bersabda, perumpaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Ia tidak makan kecuali yang sesuatu baik, tidak menghasilkan kecuali yang sesuatu baik dan jika ada di suatu tempat tidak merusak.

5. Majas Simbolik dan Contoh Kalimatnya

Majas Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Biasanya lambang atau simbol yang digunakan dalam majas ini sudah mudah dipahami oleh banyak orang. berikut contoh kalimat majas simbolik.

Contoh Kalimat Majas Simbolik:

  • Ia terkenal sebagai buaya darat.
  • Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
  • Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
  • Melati, lambang kesucian
  • Teratai, lambang pengabdian
  • Dia selalu menjadi kambing hitam jika tim sepakbolanya kalah bermain

6. Majas Metonimia dan Contoh Kalimatnya

Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.

Contoh Kalimat Majas Metonimia:

  • Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
  • Setiap pagi Ayah selalu meminum kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
  • Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
  • Perjalanan Surabaya ke Kebumen memakai garuda akan lebih cepat (maksudnya pesawat terbang)
  • Ibrahim pergi ke Ngawi memakai Yamaha. (maksudnya motor)
  • Rojolele makin hari semakin mahal (maksudnya beras)

7. Majas Sinekdok dan Contoh Kalimatnya

Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.

Majas Sinekdok Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh Kalimatnya:

  • Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
  • Per kepala mendapat Rp. 300.000 untuk bisa masuk kebun binatang.

Majas Sinekdok Totem pro parte, meruakan kebalikan dari majas sebelumnya. yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh Kalimatnya:

  • Pertandingan final bulu tangkis malam ini adalah Rt.03 melawan Rt. 07.
  • Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
  • Semarang akhirnya menjuarai cabang olahraga lari di PON tahun ini.
8. Majas Simile dan Contoh Kalimatnya

Majas simile adalah gaya bahasa yang membandingkan sesuatu hal dengan hal yang lainnya dengan menggunakan kata penghubung atau kata pembanding contohnya seperti, bagaikan, bak, layaknya, laksana, dll.

Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".

Contoh Kalimat Majas Similie:

  • Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.()
  • Seperti sisik, masa lalumu bertumpuk-tumpuk. Melingkar-lingkar di akar bakau. membelit menyisakan cerita perih.(PELABUHAN SUNYI) OLEH HASTA INDRIYANA)
Bersambung...
 
Makasih Merah...

Aku telanjur mengagumimu... = bukan TERLANJUR.

Kedua kata ini memiliki makna yang berbeda.

Terlanjur (kata dasar: lanjur)
lanjur /lan·jur/ a terdorong (ke depan); lanjut;
melanjurkan /me·lan·jur·kan/ v memanjangkan (mengulur) waktu dsb; menyambung (melanjutkan) perundingan dsb;
terlanjur /ter·lan·jur/ v terdorong mengerjakan (mengucapkan) sesuatu dng tidak sengaja: apa pun alasannya,

Contoh: Kalau sudah terlanjur berbuat salah harus dihukum.

Telanjur (kata dasar: anjur)
1. Telanjur /te·lan·jur/ v terlewat dari batas atau tujuan yg ditentukan;

Contoh: Sedianya Era hendak turun di depan rumah Cinta, tetapi telanjur sampai ke pasar Ikan.

2. Terdorong (tentang perkataan); sudah terkatakan; menebus kata yang telanjur; mulut telanjur, perkataan yang terdorong.

Contoh: Era telanjur mengatakan perasaan cintanya.

3. Sudah terdahulu mengerjakannya (melakukannya):

Contoh: Era sudah telanjur membeli karcis pertanding Liverpool Vs Man. United ketika kekasihnya mengajak makan nasi bebek di Warung Sawaka.

4. Sudah berlebihan atau terlampau (banyak, sangat, dsb):

Contoh: Era sudah telanjur dibakar cemburu ketika melihat Langit mencium pipi dr. Maharani sehingga ia tidak bisa lagi berpikir jernih.

5. Sudah terlambat (hingga sukar atau tidak dapat ditarik kembali, diulang, dsb):

Contoh: Kalau sudah telanjur sayang, angsa pun terlihat sebagai bebek.

6. Ketelanjuran /ke·te·lan·jur·an/ n keterlaluan; sesuatu yg sudah telanjur.

Contoh: Era tidak pernah menyesal atas ketelanjurannya mengungkapkan perasaan cintanya kepada pemuda itu.

Maaf Merah, akang menambahkan satu kata sederhana tapi sering bercampur dalam penggunaannya.
Benar Mang, berarti kita mesti mengetahui dulu kata dasarnya ya, biar tidak salah dalak penempatan tulisannya.
 
Majas Pertentangan

Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1. Majas Antitesis dan Contoh Kalimatnya

Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya satu dengan yang lainnya. Umumnya pasangan kata ini dipergunakan dengan berurutan. Berikut contoh kalimat majas antitesis.

Contoh Kalimat Majas Antitesis:

  • Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
  • Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan, Amal dan Ibadahlah yang menjadi pembeda.
  • Di saat suka dan duka, Ayah tetap bekerja keras siang dan malam.
  • Kaya miskin, besar dan kecil penghasilan jangan lupa untuk bersedekah.
2. Majas Paradoks dan Contoh Kalimatnya

Pengertian majas paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada. Dari sekian majas, majas paradoks sangat sering kita temukan dalam sebuah novel atau roman.

Contoh Kalimat Majas Paradoks;

  • Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
  • Hatiku sepi di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
  • Meskipun cuaca saat ini panas tetapi pikiran harus tetap dingin.
  • Wajah lelaki yang cerah itu selalu bisa meredupkan hati perempuan.
  • Kemajuan teknologi saat ini justru berakibat pada kemunduran nilai moral dan sosial di masyarakat.
  • Kebesaran Tuhan membuat ku merasa sangat kecil di hadapanNya.

3. Majas Hiperbola dan Contoh Kalimatnya

Pengertian Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.

Contoh Kalimat Majas Hiperbola:

  • Suaranya menggelegar membelah angkasa.
  • Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
  • Ini adalah karya anak bangsa Indonesia yang mampu mengguncang dunia.
  • Setelah berjuang mati-matian akhirnya selesai juga pekerjaan ini.
  • Gedung-gedung tinggi banyak dibangun di kota besar sampai menembus awan.
  • Harga bahan pokok saat ini meroket menembus angkasa.
  • Aku berlari secepat kilat agar tidak terlambat ke sekolah.
  • Jeritan hatiku memanggil namamu terdengar sampai langit ke tujuh.
  • Air mata anak itu mengalir dan membanjiri lantai rumah duka.

4. Majas Litotes dan Contoh Kalimatnya

Pengertian Majas Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.

Contoh Kalimat Majas Litotes:

  • Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
  • Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?
  • Silahkan mampir ke gubuk saya.
  • Tubuh kurus ini tidak pantas menerima penghargaan orang paling kuat.
  • Terimalah hadiahku yang tidak berharga ini.
  • Kami bertahan hidup dengan usaha kecil-kecilan yang kami lakukan ini.
  • Penghasilanku bekerja di kantor hanya cukup untuk membeli mie instan saja.
  • Aku hanya lelaki kecil yang memiliki harapan dan impian yang besar.
  • Sudikah adik menerima kakak yang kurang tampan ini sebagai teman hidupmu.
  • Silahkan dicicipi hidangan ala kadarnya ini.
Bersambung...
 
Beneran bermanfaat share majasnya Mbak Era, soalnya ane suka salah pengen begini maksudnya kok jadi beda, dengan adanya penjelasan ini, jadi sedikit demi sedikit -pelajaran-pelajaran Bahasa Indonesia dulu bisa ingat kembali.
 
Neng Era, mamang punya pertanyaan:

Penulisan yang benar kan "Kupeluk, kumakan, kutendang (bukan Ku peluk, ku makan, ku tendang),
Nah kalau diawali KAU gimana? Kaumakan atau Kau makan?

Mohon pencerahan dari ibu guru.
Yg bener itu KAU MAKAN kang.
Kalo penjelasannya nanti yaaa...kudu bolak balik plus bongkar kardus buat liat catatan waktu kuliah dulu xixixixixixixi...:pandaketawa:
 
Majas Sindiran

Majas Sindiran ialah kata-kata berkias yang bertujuan untuk menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca. Majas ini memiliki untuk mengubah perilaku seseorang. Majas sindirian dibagi menjadi, Berikut adalah macam macam majas sindiran beserta contoh kalimatnya.

1. Majas Ironi dan Contoh Kalimatnya

Majas Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan kenyataan dengan maksud menyindir. Majas ini ketika diucapkan terdengar seperti pujian tetapi sebenarnya bermakna negatif atau sindiran.

Contoh Kalimat Majas Ironi:

  • Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
  • Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.
  • Aroma tubuhmu harum sekali, sampai sampai aku ingin muntah.
  • Suaramu sungguh merdu sampai sakit telingaku mendengarnya.
  • Bagus sekali nilai rapotmu, semuanya berwana merah.
  • Bau badanmu wangi sekali, sudah berapa hari kamu tidak mandi.
  • Manis sekali minuman ini, pasti harga gula sedang tinggi saat ini
  • Bagus sekali ucapanmu. sampai siapapun yang mendengarnya pasti akan sakit hati.
2. Majas Sinisme dan Contoh Kalimatnya

Majas Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Sindiran yangada pada majas ini merupakan bentuk pernyataan yang sebenarnya dan dilakukan secara terang-terangan.

Contoh Kalimat Majas Sinisme:

  • Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
  • Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.
  • Kamu pelit sekali berbagi ilmu, padahal kamu adalah murid paling pintar di sekolah ini.
  • Apa kamu tidak mempunyai hati dan perasaan? Tega sekali kau mencampakkan anak-anakmu.
  • Bau mulutmu ini bisa membunuhku, Berapa hari kamu tidak gosok gigi.
3. Majas Sarkasme dan Contoh Kalimatnya

Pengertian Majas Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.

Contoh Kalimat Majas Sarkasme:

  • Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
  • Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!()
  • Dasar lelaki kere! menyesal aku pernah dekat denganmu!
  • Dasar otak udang, soal seperti ini tidak bisa kau selesaikan!
  • Dasar pemalas, hari sudah siang kau pun masih tidur!
Bersambung..
 
Cara Pemakaian Tanda Baca Berdasarkan Aturan PUEBI

Penggunaan tanda baca perlu diatur sehingga tidak menimbulkan tafsir yang berlebihan pada konteks kalimat tersebut. Beberapa tanda baca yang ada didalam aturan PUEBI, diantaranya; tanda titik (.), tanda koma ( , ), tanda titik koma ( ; ), tanda titik dua ( : ), tanda hubung (-), tanda pisah (–), tanda tanya (?), tanda seru (!), tanda elipsis (…), tanda petik (“…”), tanda petik tunggal (‘…’), tanda kurung ((…)), tanda kurung siku ([…]), tanda garis miring (/), tanda penyingkat atau apostrof (‘). Penggunaan tanda baca pada aturan PUEBI sebagai berikut.


A. Tanda Titik (.)

1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat.

Contoh:

Adik menangis sejak tadi pagi.

2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.

Contoh:

a. 1. Patokam Umum

1.1 Isi Karangan

1.2 Ilustrasi

1.2.1 Gambar Tangan

1.2.2 Tabel

1.2.3 Grafik

2. Patokan Khusus

Catatan:

(1) Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian.

Contoh:

Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai 1) bahasan nasional yang berfungsi, antara lain, a) lambang kebanggan nasional, b) identitas nasional, dan c) alat pemersatu bangsa; 2) bahasa negara…

(2) Tanda titik tidak diapakai pada akhir penomoran digital yang lebih dari satu angka.

(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar.

Contoh:

Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia

Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia

Bagan 2 Struktur Organisasi

2. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.

Contoh:

pukul 02.45.21 (pukul 2 lewat 45 menit 21 detik)

00.00.30 jam (30 detik)

3. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.

Contoh:

Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.

4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Contoh:

Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.

Catatan:

(1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.

Contoh:

Dia lahir pada tahun 1995 di Jakarta.

Nomor rekening panitia seminar adalah 00123487908.

(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, ilustrasi, atau tabel.

Contoh:

Bentuk dan Kedaulatan (Bab I UUD 1945)

Tabel 5 Perbedaan Penggunaan Mesin Listrik dan Mesin Motor

(3) Tanda titik tidak diapakai di belakang (a) alamat penerima dan pengirim surat serta (b) tanggal surat.

Contoh:

Yth. Direktur Taman Ismail Marzuki

Jalan Cikini Raya No. 73

Menteng

Jakarta 10330

B. Tanda Koma (,)

1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembagian.

Contoh:

Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.

2. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dansedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).

Contoh:

Dia membaca cerita pendek, sedangkan adiknya melukis panorama.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat.

Contoh:

Supaya memiliki wawasan yang luas, siswa harus banyak membaca buku.

Catatan: Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

Contoh:

Siswa harus banyak membaca buku supaya memiliki wawasan yang luas..

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, sepertioleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.

Contoh:

Orang tuanya kurang mampu. Meskipun demikian, anak-anaknya berhasil menjadi sarjana.

5. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti 0, ya, wah, aduh, atauhai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.

Contoh:

Wah, bukan main!

Cantik sekali kamu hari ini, Dik?

6. Tanda koma koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.

Contoh:

Kata nenek saya, “Kita harus saling tolong-menolong dalam hidup ini.”

Catatan:

Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang mengikutinya.

Contoh:

“Wow, indahnya pantai ini!” seru wisatawan itu.

7. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contoh:

Dekan Fakultas, Kedokteran, Universitas Indonesia, Jalan Salemba Raya 6, Jakarta

8. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.

Contoh:

Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu Agung.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau akhir.

Contoh:

Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25.

10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

Contoh:

B. Ratulangi, S.E.

Catatan:

Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah Mas Agung).

11. Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.

Contoh:

12,5 m

Rp750,00

12. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.

Contoh:

Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada ayat (3), wajib menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama tujuh hari.

Semua siswa, baik laki-laki maupun perempuan, harus mengikuti latihan paduan suara.

13. Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian.

Contoh:

Atas perhatian Saudara, kami ucapkan terima kasih.

C. Tanda Titik Koma ( ; )

1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.

Contoh:

Ayah menyelesaaikan pekerjaan; Ibu menulis makalah; Adik membaca cerita pendek.

2. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.

Contoh:

Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah

(1) berkewarganegaraan Indonesia;

(2) berijazah sarjana S-1;

(3) berbadan sehat; dan

(4) bersedia ditempatkan di seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

3. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.

Contoh:

Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; apel, dan jeruk.

D. Tanda Titik Dua ( : )

1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan.

Contoh:

Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

2. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

Contoh:

Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi

a. persiapan,

b. pengumpulan data,

c. pengolahan data, dan

d. pelaporan.

3. Tanda titk dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

Contoh:

a. Ketua : Ahmad Wijaya

Sekretaris : Siti Aryani

Bendahara : Aulia Arimbi

4. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.

Contoh:

Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”

Amir : “Baik, Bu.”

5. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.

Contoh:

Horison, XLIII, No. 8/2998: 8

Surah Albaqarah: 2-5

E. Tanda Hubung (-)

1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.

Contoh:

Kini ada cara baru untuk meng-

ukur panas.

2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.

Contoh:

anak-anak

mengorek-orek

3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.

Contoh:

11-12-2013

k-e-t-u-a

4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.

Contoh:

ber-evolusi bandingkan dengan be-revolusi

meng-ukur bandingkan dengan me-ngukur

dua-puluh-lima ribuan bandingkan dengan dua-puluh lima-ribuan

5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai

se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital se-Indonesia, se-Jawa);

ke- dengan angka (peringkat ke-4);

angka dengan -an (tahun 1990-an);

kata atau imbuhan dengan singkatan yang berupa huruf kapital (hari-H, sinar-X, ber-KTP, di-SK-kan);

kata dengan kata ganti Tuhan (ciptaan-Nya);

huruf dan angka (D-3, S-1); dan

kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf kapital (KTP-mu, SIM-nya).

Catatan:

Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka tersebut melambangkan jumlah huruf.

Contoh:

LP3I (Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia)

6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing.

Contoh:

di-upgrade

di-sowan-i (bahasa Jawa, ‘didatangi’)

7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.

Contoh:

Kata pasca- berasal dari bahasa Sanksekerta.

Akhiran -isasi pada kata betonisasi sebaiknya diubah menjadi pembetonan.

F. Tanda Pisah (–)

1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun kalimat.

Contoh:

Kemerdekaan bangsa itu–saya yakin akan tercapai–diperjuangkan oleh bangsa itu sendiri.

Keberhasilan itu–kita sependapat–dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.

Contoh:

Soekarno–Hatta–Proklamator Kemerdekaan RI-diabadikan menjadi nama bandar udara internasional.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.

Contoh:

Tahun 2010–2013

Jakarta–Bandung

G. Tanda Tanya (?)

1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

Contoh:

Siapa pencipta lagu “Ketika Kaki dan Tangan Berkata”?

2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh:

Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.

H. Tanda Seru

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.

Contoh:

Sungguh Indah Pantai Menganti ini!

Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia!

I. Tanda Elipsis (…)

1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.

Contoh:

…, sesat dijalan.

Penyebab kemunduran … akan diteliti lebih lanjut.

Catatan:

(1) Tanda elipsis itu didahului dan diikuti dengan spasi.

(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah titik empat buah).

2.Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.

Contoh:

“Menurut saya … seperti … bagaimana, Pak?”

“Jadi, pada intinya … oh, waktunya sudah selesai.”

Catatan:

J. Tanda Petik (“…”)

1. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.

Contoh:

“Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalam pidatonya.

Menurut pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, “Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan.”

2. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.

Contoh:

Sajak “Pahlawanku” terdapat pada halaman 125 buku itu.

Marilah kita menyanyikan lagu “Syukur”!

3. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.

Contoh:

“Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi.

Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!

K. Tanda Petik Tunggal (‘…’)

1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.

Contoh:

“Kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang!’, dan rasa letihku lenyap seketika,” ujar Bu Ramdan.

2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau ungkapan.

Contoh:

tergugat ‘yang digugat’

tadulako ‘panglima’

money politics ‘politik uang’

L. Tanda Kurung ((…))

1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.

Contoh:

Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM).

Lokakarya (workshop) itu diadakan di Solo.

2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian utama kalimat.

Contoh:

Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan baru pasar dalam negeri.

3. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya di dalam teks dapat dimunculkan atau dihilangkan.

Contoh:

Dia berangkat ke kantor selalu menaiki (bus) Transjakarta.

4. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai penanda pemerincian.

Contoh:

Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya produksi, dan (c) tenaga kerja.

Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan

(1) akta kelahiran,

(2) ijazah terakhir, dan

(3) surat keterangan kesehatan.

M. Tanda Kurung Siku ([…])

1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau keompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.

Contoh:

Sang Sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.

Ulang tahun [Proklamasi Kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara khidmat.

2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.

Contoh:

Persamaan kedua proses itu (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 45–48]) perlu dibentangkan disini.

N. Tanda Garis Miring (/)

1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim;

Contoh:

Nomor: 8/KL/III/2016

Jalan Mantan IX/20

tahun ajaran 2017/2018

2. Tanda garis miring dipakai sebagai ganti kata dan, atau, serta setiap.

Contoh:

mahasiswa/mahasiswi ‘mahasiswa dan mahasiswi’

buku dan/atau majalah ‘buku dan majalah atau buku atau majalah’

3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.

Contoh:

Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak beberapa kali.

Asmara/n/ dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa.

O. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)

Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.

Contoh:

Dia ‘kan kudatangi. (‘kan = akan).

5-2-’16 (‘16 = 2016)

SEMOGA BERMANFAAT.
 
Terakhir diubah:
Majas Penegasan

Majas Penegasan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut ini macam-macam majas penegasan.

1. Majas Pleonasme dan Contoh Kalimatnya

Majas Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.

Contoh Kalimat Majas Pleonasme:

  • Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.( turun sudah pasti ke bawah)
  • Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.( mendongak sudah pasti ke atas)
  • Para supporter yang sedang terlibat tawuran langsung mundur kebelakang ketika petugas polisi datang.(mundur sudah pasti kebelakang)
  • Aku melihat kejadian tabrakan itu dengan mata kepala saya sendiri.
  • Vatih riang gembira saat istrinya melahirkan anak laki-laki dengan sehat dan selamat.
  • Nenek datang dari kampung dengan membawa oleh-oleh beraneka ragam macam buah-buahan.
  • Aku langsung maju ke depan saat Via Vallen mulai bernyayi. ( maju sudah pasti kedepan)
  • Angkot itu menepi ke pinggir saat akan mengangkut penumpang.
2. Majas Repetisi dan Contoh Kalimatnya

Majas Repetisi adalah majas perulangan kata-kata,, frasa, dan klausa dalam suatu kalimat atau ucapan sebagai penegasan suatu maksud.

Contoh Kalimat Majas Repetisi:

  • Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
  • Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
  • Bermain game, bermain game, bermain game itu saja yang kamu lakukan seharian.
  • Sampai jumpa pacarku, sampai jumpa kekasihku.
  • Rindu itu menyesakkan. Rindu itu menyakitkan. Rindu itu menyedihkan.
  • Kamu, kamu dan kamu saja yang selalu ada di dalam otakku.
  • Airul terus belajar, belajar dan belajar untuk menjadi siswa yang berprestasi di sekolahnya.

3. Majas Paralelisme dan Contoh Kalimatnya

Pengertian Majas Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.

Contoh Kalimat Majas Paralisme dalam sebuah puisi:

Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4. Majas Tautologi dan Contoh Kalimatnya

Pengertian Majas Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.

Contoh Kalimat Majas Tautologi:

  • Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
  • Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.
  • Mengapa kamu terlihat sangat cemas dan gelisah begitu.
  • Bukannya aku tak suka. Bukan pula aku tak cinta.
  • Hadiah cuma-cuma yang diberikan oleh sekolah membuat siswa semakin rajin belajar.
  • Dalam saat suka dan duka. Waktu bahagia waktu merana. Masa tertawa masa kecewa. kita selalu bersama.

5. Majas Klimaks dan Contoh Kalimatnya

Pengertian Majas Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dan makin lama makin meningkat.

Contoh Kalimat Majas Klimaks:

  • Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
  • Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.
  • Bupati, walikota, gubernur, bahkan presiden seharusnya dipilih berdasar kemampuan dan kecakapannya bukan karena dia terkenal saja.
  • Rapat perusahaan hari ini dihadiri oleh karyawan, kepala bagian, supervisor, manager, dan direktur utama.
  • Semua murid dari TK, SD, SMP, hingga SMA semua bergembira merayakan hari kemerdekaan bangsa.
  • Berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan, Bertahun-tahun kehadiranmu selalu aku nantikan.

6. Majas Antiklimaks dan Contoh Kalimatnya

Majas Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama menurun. Seperti namanya majas ini merupakan kebalikan dari majas klimaks.

Contoh Kalimat Majas Antiklimaks:

  • Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
  • Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.
  • Di toko ini menjual ukuran baju dari mulai XXL, XL, L, M sampai ukuran terkecil S.
  • Tua, muda atau masih anak-anak, semua hadir di acara peringatan HUT TNI.
  • Tiket kereta api, mulai dari kelas eksekutif, bisnis, dan ekonomi sudah ludes di pesan calon penumpang.

7. Majas Retorik dan Contoh Kalimatnya

Majas Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.

Contoh Kalimat Majas Retorik:

  • Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
  • Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
  • Sholat jum’at dilaksanakan pada hari apa?
  • Siapa bilang cita-cita hanya bisa diraih dengan gelar sarjana?
  • Apa mungkin orang mati bisa hidup kembali?


Demikian sekilas pembahasan tentang Macam macam majas dan contohnya lengkap semoga menambah wawasan pengetahuan kita semua.
 
Selamat pagi . .

Baru tahu kalau Neng @merah_delima bikin thread tentang struktur bahasa.
Izin ikut nimbrung ya, Neng . . :)
Waaaaaaaaa.... lhoooo...eehhhh....

Duuhhhh...si akang sampe nyasar dimari

Nah...man teman semua.. kang @praharabuana adalah my favorite writer..

Eh..kemarin tetiba keinget neng Tessa lho kang..kangen sama dia :sendiri:

Kang pb silahkan berbagi ilmu tulis menulisnya dimari yaaaa..dan hatur nuhun untuk semua karya fenomenal yg lahir dari ujung imajinasi akang :rose:
 
Waaaaaaaaa.... lhoooo...eehhhh....

Duuhhhh...si akang sampe nyasar dimari

Nah...man teman semua.. kang @praharabuana adalah my favorite writer..

Eh..kemarin tetiba keinget neng Tessa lho kang..kangen sama dia :sendiri:

Kang pb silahkan berbagi ilmu tulis menulisnya dimari yaaaa..dan hatur nuhun untuk semua karya fenomenal yg lahir dari ujung imajinasi akang :rose:
Duh... jadi malu, difavoritkan ama pujangga seperti neng Era .. :o

Hmm. . aku juga lagi teringat dan kangen dengan 'Tessa', yg di RL, hihi ..
Setelah Last Kiss selesai, aku angkat lagi kisah tentang Tessa. :)

Tentang ilmu kepenulisan, mari kita belajar bersama, ya .. saling berbagi, karena hidup adalah urunan .. hehe
 
Bimabet
Waaaaaaaaa.... lhoooo...eehhhh....

Duuhhhh...si akang sampe nyasar dimari

Nah...man teman semua.. kang @praharabuana adalah my favorite writer..

Eh..kemarin tetiba keinget neng Tessa lho kang..kangen sama dia :sendiri:

Kang pb silahkan berbagi ilmu tulis menulisnya dimari yaaaa..dan hatur nuhun untuk semua karya fenomenal yg lahir dari ujung imajinasi akang :rose:
Kang PB sedang sedih melihat perkembangan persebakbolaan Indonesia yang terlihat carut-marut. Semalam, saat pertandingan hanya menyisakan waktu beberapa menit lagi, pendukung kesebelasan lawan menyerbu masuk ke lapangan. Akibatnya, pelatih kepala sebuah kesebelasan di Indonesia terluka, bagian pelipisnya 'bocor'.

Tolong minta arahan ini memang bentuk pernyataan, sambil bercanda mendapatkan ilmu. Kalau salah, kasih koreksinya.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd