Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG TEGANYA SAHABATKU.

Kiki jadi Hero

  • Setuju

    Votes: 582 64,2%
  • Tidak

    Votes: 276 30,4%
  • tidak tau

    Votes: 76 8,4%

  • Total voters
    907
part 13.


Kini aku sudah sampai dirumah sakit, tepatnya didepan kamar rawat ibukku yang dalam keadaan tertutup, aku jadi curiga jangan jangan Dito sahabat yang brengsek itu lagi ngapain ngapain ibuk, kalo benar iya sudah tak waras anak itu.

kubuka pelan pelan pintu itu dan setelah terbuka, kulihat Dito sedang menyuapi ibukku, ya ternyata cuma menyuapi saja kirain mau nglecehin ibuk lagi, kalo sampe saja Dito nglecehin ibuk takkan kumaafkan dia dan kubuat hidupnya hancur. Eh bukankah Dito suka nglecehin ibuk ya seperti waktu dulu itu, dan aku sudah bertekat membalas perbuatan Dito ke ibukku.


Dengan langkah perlahan akupun mendekat dan kulihat ibuk melihatku, dan herannya ibuk langsung menolak disuapi sama Dito, apa barangkali ibuk malu kali ya dilihat sama anaknya lagi disuapi seperti itu, aneh.


" Eh kamu nak, dah pulang " Ucap Dito ketika menoleh melihatku. Eh kok Dito manggil aku nak ya, apa aku salah dengar ya.

" Ya, eh kok kamu manggil aku nak, dah gila lo, Buk bagaimana keadaan ibuk sudah baikan to " Balasku sambil duduk disamping Dito dan kulihat ibuk sudah selesai makannya.

" Lumayan Ki " Ucap ibuk sehabis minum obatnya dan itupun lagi lagi dibantu sama Dito, ah kenapa Dito berlagak kayak suaminya ibuk saja sih, apa jangan jangan????... ah tidak, ibuk kan belum janda, tapi kenapa Dito begitu perhatian sekali sama ibuk, apa benar ini bukti kalau Dito sudah menyesal sudah nglecehin ibuk, atau apa cuma pura pura saja biar aku memaafkannya. Ah tidak mungkin Dito menyesali perbuatannya dan aku yakin Dito pasti ada niat terselubung atas kebaikannya itu ke ibuk, dan ibuk pasti merasa berhutang budi ke Dito dan mau tak mau ibuk bakal menuruti apapun apa yang diinginkan Dito demi bisa membalas budi akan kebaikan Dito itu. Sial ternyata Dito sungguh licik ternyata, ya ya ya okelah To, kamu boleh sesuka hati ke ibukku, dan aku ya aku juga sama dengan kamu To, aku bakal membuat ibuk serta kakakmu tunduk padaku, lihat nanti To, pembalasan itu lebih kejam.


" Bulek tidur ya " Ucap Dito dengan penuh lembut sambil membantu ibuk berbaring, setelah ibuk berbaring Dito tak sungkan sungkan nya mencium pelan kening ibuk, dan aku melihatnya nampak begitu jengah.

'' Ya mas, Tikah tidur dulu ya mas " Ucap ibuk dengan suara lirih tapi aku bisa mendengarnya, ya aku mendengar ibuk memanggil Dito dengan panggilan mas, trus ibuk memanggil dirinya sendiri dengan namanya saja, ada apa ini, ada apa dengan ibuk, kenapa ibuk memanggil Dito dengan panggilan mas, ada apa ini sebenarnya, apa ibuk sudah menganggap Dito sebagai suaminya. Ya aku harus cari tau ada apa ini sebenarnya, apa aku tanyakan ke Dito ya, tapi aku tak yakin Dito mau mengakuinya, trus apa aku harus tanya ke ibuk, kalo aku tanya ke ibuk, apa ibuk mau ngaku juga. Sebelum sebelumnya juga ibuk tak mengaku dan hanya memberiku rasa penasaran saja. Ya kalo begitu ceritanya, aku akan cari tau sendiri kebenarannya.


Kulihat ibuk sudah berbaring dan terpejam, dengan raut wajah yang sepertinya lagi bahagia, dan jujur baru pertama kali aku melihat raut wajah ibuk sebahagia itu, dan jujur aku begitu terharu melihatnya.

" Ayo nak cari makan, dah lapar perut bapak " Ucap Dito sambil menepuk bahuku dan lagi lagi Dito memanggilku nak, jadi......


" Nak nak emangnya kamu bapakku, kampret, eh kita seumuran ya, awas ya kalo manggil nak lagi " Ucapku sewot ke Dito.

" Kalo kamu mau aku jadi bapakmu ya tak masalahkan " Ucap Dito dengan Santainya.

" Sakit kamu ya " jawabku sinis.

" Terserah, ayo cari makan " Ucap Dito sambil menarik ku dan akupun akhirnya ikut juga ajakan Dito dan kami pun menuju kewarung makan.



Saat aku dan Dito sudah berada diwarung makan, aku mencoba menanyakan ke Dito tentang hubungannya sama ibuk dan Dito cuma jawab ya gitu deh dan aku tanyakan berulang kali pun jawabannya tetap sama, sampe sampe aku capek sendiri menanyakannya dan akhirnya aku tak tanya lagi. Setelah selesai makan, kami pun kembali ke ruang rawat ibuk. Dan disaat berada diruang rawat ibuk, aku kembali menjadi menanyakan ke Dito dan lagi lagi Dito memberi jawaban yang belum bisa aku terima, akhirnya aku nyerah dan tak menanyakannya lagi.


Kini hari sudah malam, tepatnya pukul 8 lewat 10 menit. Dan saat ini aku masih berada diruang rawat ibuk, sedangkan Dito minta ijin keluar sebentar. Kulihat ibuk saat ini masih dalam keadaan terjaga jadi pas untukku menanyakan ke ibuk tentang hubungannya sama Dito.


" Buk... ibuk menganggap Dito itu kayak apa sih buk " tanyaku ke ibuk dan saat ini aku duduk didekat ibuk.

" Belum saatnya kamu tau Ki " Ucap ibuk. Eh itukan jawaban seperti yang sebelum2 nya kan, ah kenapa ibuk juga tak memberi jawaban yang pasti, sial.

" Katakanlah buk " Ucapku sambil menatap ibuk lekat lekat. ternyata ibuk cantik juga ya, pantesan saja Dito pengen dekat terus ke ibuk, dan jujur sih aku iri sama Dito bisa dekat dengan ibuk apalagi bisa menyetubuhi ibuk, andai aku bisa menyetubuhi ibuk begitu bahagianya aku. Tapi itu mustahil bagiku untuk bisa menyetubuhi ibuk dan takutnya ibuk nekat lagi, hendak bunuh diri lagi, jadi kubuang jauh jauh niatku menyetubuhi ibuk.

" Ibuk mau tidur " Balas ibuk sambil merebahkan diri diranjang, dan setelah itu ibuk memandanf
g kearah pintu, dan aku yakin ibuk pasti sedang menanti kehadirannya Dito, Jadi benar ibuk merasa tenang bila ada Dito disampingnya daripada aku yang anaknya ini. Ah sial kamu To, kamu sudah merebut ibuk dariku.

Tak berapa lama setelah ibuk pamit tidur, kulihat Dito sudah datang dan menghampiriku yang dimana aku lagi rebahan.

" Nih bapak bawain camilan " Ucap Dito seraya menyodorkan camilan kepadaku. ah sial lagi lagi Dito nganggep dirinya sebagai bapakku, hem apa jangan jangan benar kalo Dito beneran mau menjadi suaminya ibukku, tapi mana mungkin, dan itu tak mungkin. Ingin kutanyakan lagi masalah ini ke Dito, tapi ku urungkan, toh aku tau Dito belum mau bicara jujur padaku, dan yang bisa aku lakukan hanya menunggu. Setelah mengambil dan memakan camilan pemberian dari Dito, akupun merebahkan diri lalu tertidur.


Tak terasa hari sudah pagi, dan saat ini aku dah siap siap berangkat sekolah. Sebenarnya aku tak pergi sekolah tapi mau kembali datang kerumahnya Mila pacarku, tapi aku tak berniat menemui Mila tapi mau menemui ibuknya yakni bu Lani ya apalagi kalo bukan mau menyetubuhi bu Lani lagi.

Kulihat jam sudah menunjukan pukul 7 dan aku pun sudah meluncur kerumahnya bu Lani dan tak lama kemudian aku sudah sampai didepan rumah bu Lani yang dalam keadaan pintu rumah tertutup.


Tok tok tok ku ketok pintu dan kupanggil panggil nama bu Lani, setelah menunggu beberapa saat terbukalah pintu dan kulihat bu Lani tengah berdiri diambang pintu dengan memakai gamis serta jilbabnya.


" Eh nak Kiki, Mila sudah berangkat nak " Ucap bu Lani dengan suara pelan tak terdengar ketus maupun judes seperti biasanya.

" Kiki sudah tau, toh Kiki mau menemui lonte ku ini dan pastinya Kiki pengen jebol lagi tempekmu ini " Ucapku dan aku sengaja ingin melecehkan bu Lani dengan menyebutnya Lonte bahkan aku tak sungkan sungkan meremas remas tempek bu Lani meski dibalik gamis yang dipakenya itu.

" Tolong nak Kiki hormati saya sedikit saja nak Kiki " Pinta bu Lani masih dengan suara pelan dan tak terdengar nada marah sedikitpun, bahkan bu Lani tak berusaha menahan tanganku yang masih meremas remas tempeknya itu dan aku yakin bu Lani sudah takluk padaku, ternyata punya kontol gede untung banyak ya, bisa muasin plus bisa membuat perempuan bertekuk lutut.

" Ya ya maaf ya bu Lani " Ucapku sambil menghentikan remasanku pada vagina bu Lani, lalu aku pun masuk kedalam dan menuju ke ruang tamu milik bu Lani, setibanya aku diruang tamu, kemudian aku duduk dikursi, kulihat bu Lani sedang menutup pintu lalu menuju kearahku dan saat ini bu Lani sudah berdiri dihadapanku.

" Mau minum apa nak Kiki " kata bu Lani sambil menatapku dan kutatap balik wajahnya. ehm sepertinya bu Lani nampak beda dari kemarin, dan ku amati ternyata bu Lani seperti habis berhias, buktinya wajah bu Lani nampak pake bedak serta bibirnya ber gincu, ya meski tak terlalu merah sih tetapi tetap saja keliatan kalo bu Lani ber gincu, cantik juga nih ibu dari pacarku ini.

" Seadanya saja, oh iya bu Lani dandan ya, buat siapa sih " godaku ke bu Lani.

" Buat nak Kiki " Ucap bu Lani sambil tersenyum malu malu, dan kulihat tingkah bu Lani seperti abg saja, oh ya apa aku suruh bu Lani make seragamnya Mila ya, sepertinya cocok.

" Oooh, oh ya bu Lani, coba bu Lani pake seragam sekolahnya Mila ya, sepertinya bu Lani cocok, mau ya sayang " Rayuku sambil memegang tangan bu Lani.

" Tapi tapi, ya sudahlah ibu coba pake seragamnya Mila, tunggu ya " Ucap bu Lani sambil melepas genggaman tanganku, dan kulihat bu Lani melangkah menuju kamarnya Mila.

Sembari menunggu bu Lani ganti baju, aku rebahkan tubuhku dikursi panjang, dan tiba tiba aku teringat tentang hubungannya ibuk dengan Dito. Sebenarnya hubungan mereka apa sih?, apa benar Dito ingin menikahi ibuk, jika iya, jadi ibuk harus cerai dong sama bapak, ah tidak mungkin kalo Dito ingin menjadikan ibuk sebagai istrinya, toh bukan sebagai istrinya saja Dito bebas ngewek ibu ngapain juga Dito ingin jadikan ibu istrinya segala, tapi kenapa Dito kemarin manggilku nak ya, ada apa ya? ada yang tak beres sepertinya. Ah kenapa juga aku memikirkan semua itu, yang jelas sudah ku bulatkan tekadku tuk balas dendam, ya balas dendam ke Dito yang sudah ngewek ibukku, dan aku akan ngewek ibunya Dito, ya meski belum saat ini sih, karena masih lama ibuknya Dito pulang ke kampung ini, ya makanya daripada nunggu lama sebagai gantinya ibu pacarku yang aku ewek, sekalian saja mencoba hasil permak kontolku ini, dan buktinya sungguh luar biasa, sampe sampe ibu pacarku yang bernama bu Lani itu sampai menjerit jerit keenakan, bayangkan saja lawong bu Lani yang sudah ibu ibu saja dan tempeknya sudah sering dijejali sama kontol suaminya saja masih kubuat kesakitan apalagi punya Mila, mantap benar kontolku ini ternyata, oh ya tentunya aku tidak cuma menjadikan bu Lani sebagai partner seks ku, tapi juga sebagai pelampiasan kekesalanku akhir akhir ini, sekalian membalas sakit hatiku ke bu Lani yang sudah berani berkata kasar padaku, mentang mentang ibu ibu 👩seenaknya saja kasar padaku, jadi biar tau rasa bu Lani ini, main main kok sama Kiki.


" Nak Kiki " Ucap bu Lani, dan aku yang melamun pun tersadar dan langsung duduk, lalu kutatap bu Lani yang berdiri didekatku dan wow bu Lani nampak cantik dengan seragam baju putih dan rok abu abu selutut, serta rambut dibiarkan terurai yang jelas bu Lani masih seperti anak SMA saja tak kalah sama Mila anaknya itu.

" Wow bu Lani cantik dan em em bu Lani masih cocok deh jadi anak SMA " Puji ku dan kulihat bu Lani senyum malu malu gitu. Dan sebenarnya pujianku ini ada maksud tertentu biar bu Lani nampak senang, seperti biasa kan kalo cewek dipuji pasti senang ntah mau itu remaja, tua yang jelas cewek itu suka dipuji. Buktinya bu Lani merasa gembira saat aku memujinya.


" Apa benar nak Kiki, kalo ibu masih pantes pakai seperti ini " Ucap bu Lani sambil meletakan minuman dimeja, setelah itu bu Lani duduk disebelahku.

" Iya Lani sayang kamu masih pantes kok, nggak nyangka ya kalo ibu dari pacarku ini masih pantes pake seragam SMA, oh iya bolehkan kalo Kiki manggil namamu saja " Ucapku sambil meraih tangan bu Lani yang ada dipangkuannya lalu meremas nya pelan pelan, sementara wajahku aku dekatkan diwajahnya bu Lani, dan cuuuuuup ku cium bibir merahnya bahkan kulumat habis bibirnya itu.

" Boleh nak Kiki, panggil semaumu saja, bahkan dipanggil lonte aku mau kok " Ucap bu Lani disela sela bibirnya kulumati.

" Ah tidak, kamu tak pantas dipanggil lonte Lani sayang " Ucapku dan ini sebenarnya aku hanya pura pura saja biar bu Lani seneng dulu, dan dikiranya aku naksir padanya, padahal tidak sama sekali, toh siapa juga naksir ibu ibu yang muda aja banyak, pantasnya ibu macam bu Lani ini dijadikan budak seks daripada sebagai kekasih, kalo kekasih cukup Mila saja.

" Katanya kemarin ibu jadi lonte mu nak Kiki " Ucap bu Lani.

" Kan kemarin Lani, eh tempekmu sudah basah ya " Ucapku dan aku tau kalo tempek bu Lani sudah basah karena saat ini 2 jariku lagi menusuk nusuk tempek bu Lani.

" Ya sudah masuki pake kontolmu saja nak Kiki " Ucap bu Lani yang sambil berdiri hendak melepas seragam yang dipakenya itu.

" Jangan dilepas, lepas saja cawatmu, oh ya sebelum kontolku ngobok ngobok tempekmu, Kiki mau kontol Kiki ngobok ngobok mulutmu Lani, bolehkan kontolku jejali mulutmu Lani " Ucapku sambil melepas celana serta cdku, otomatis kontolku sudah terangguk angguk dengan bebasnya, sementara kulihat bu Lani sudah melepas cawatnya.

" Boleh kok nak Kiki, silahkan kalo nak Kiki mau jejali mulutku lagi " Ucap bu Lani yang kini sudah bersimpuh dibawah sambil membuka mulutnya.

" Maaf ya bu Lani kalo Kiki lancang, sebenarnya ini tak boleh dilakukan, apalagi kamu ini ibuk dari pacarku yang seharusnya aku hormati, tapi karena kemarin kemarin mulutmu ini sudah menyakitiku ya sudah aku tak mau menghormati kamu lagi dan aku takkan sungkan sungkan jejali mulutmu ini dengan kontolku, jadi terima nasibmu ya Lani karena nasibmu sekarang jadi budak ku, jadi mau tak mau kamu harus mau kalo tidak aku bakal ngrusak anakmu itu " Ucapku sambil berdiri dihadapan bu Lani dan kontolku ku pukul pukul kan ke wajah bu Lani.


" Jadi, oh berarti aku telah salah menilaimu, aku kira tadi, tapi sudahlah ini sudah jadi nasibku, cepat lakukan sesuka hatimu anak b*jingan " Ucap bu Lani dengan nada tertahan. sepertinya bu Lani kecewa apa yang dikiranya itu hanyalah bualan saja. Lagian mana mungkin aku naksir padanya, dan bagiku bu Lani ini pantasnya dijadikan lonte daripada kekasih. gila saja kalo aku suka sama ibu ibu ini, tapi melihat bu Lani kecewa kok aku jadi kasian ya, ya udah deh hari ini aku tak memperlakukan bu Lani selayaknya lonte, baiklah hari ini aku mengalah dulu dan memberikan kepuasan batin ke bu Lani, setelah itu aku takkan sungkan sungkan melecehkannya.

" Baiknya kita ke kamarmu deh bu Lani, maukan " Ucapku sambil mengangkat bu Lani berdiri.


" mau, toh apa bisa aku menolaknya " Ucap bu Lani dengan nada yang masih menahan marah, lalu bu Lani pun berjalan kearah kamarnya dan aku pun mengikuti dari belakang. Sesampainya didalam kamar kulihat bu Lani duduk di tepi ranjangnya, lalu aku menghampirinya, setelah itu aku baringkan bu Lani, kemudian aku singkap rok abu abu yang dipake bu Lani hingga menjubel di perutnya, lepas itu kurangkan kaki bu Lani lebar lebar hingga tempek gundul yang lubangnya merekah itu terlihat jelas dimataku. Dan tanpa menunggu lama, kontolku yang sudah tegang kutepatkan pas dicelah vagina bu Lani lalu blesssss ujung kontolku menyeruak masuk menyesaki tempek milik seorang ibu dari pacarku ini dan secara perlahan lahan kontolku pun amblas dan mentog di rahim bu Lani.


" Ouhuuhhhh,, sesaknya tempekku, nak Kiki katanya tadi pengen jejali mulutku dulu kok malah dimasukan di tempekku to " Ucap bu Lani dengan suara tertahan, merasakan sesak tempeknya yang terjejali sama kontol besarku ini, dan aku juga sama merasakan kontolku terasa dicengkram kuat kuat sama tempeknya bu Lani, gila padahal tempek bu Lani lubangnya sudah merekah gitu tapi tetap saja membuat kontolku terjepit dengan eratnya.

" Soal itu ya, kan bisa kapan kapan, ini lo bu Lani, Kiki sudah tak sabar aja pengen nyoblos tempek seorang ibu ibu yang masih SMA ini " Godaku sambil memompa kontolku pelan pelan tempek bu Lani.

" uhh enaknya tempekku di ewek kontol gede, terus nak agak cepat dikit nak Kiki " Ratau bu Lani dan akupun mempercepat kocokan kontolku ke tempeknya bu Lani. dan tak hanya itu kancing baju seragam yang dipakai bu Lani aku lepas dan terlihatlah payudara bu Lani yang terbungkus bh itu, lalu ku tarik bh itu ke atas dan tanpa sungkan sungkan lagi kuremas remas payudara bu Lani bahkan ku cupang hingga di sekujur payudaranya.


" Terus nak genjot nak, Lani pengen keluar nak aih ouh terus nak Kiki " Racau bu Lani dan kulihat tangan bu Lani meremas remas bantalnya. Dan aku yang mendengar bu Lani hendak ngencrit semakin ku percepat genjotan ku dan tak butuh lama bu Lani meraih klimaksnya.


" Ouhuuhhhh Lani keluar Lani keluaaarrrrhhh nak Kiki aaaahhhrrrggghhh " Long long bu Lani dengan tubuh yang menggeliat, bergetar hebat lalu rebah terkulai lemas dengan nafas yang ngos ngosan. Sementara aku menghentikan genjotanku, memberikan jeda waktu buat bu Lani menikmati orgasmenya.

" Lani gimana hebat kan kontolku " Ucapku sambil memilin puting bu Lani.

" Hebat nak Kiki, Lani tak pernah merasakan senikmat ini saat bersama bapaknya Mila, jadi jangan bosen ya ngewek Lani lagi nak Kiki " Ucap bu Lani yang nafasnya sudah kembali normal, dan aku yang mendengar ucapan bu Lani tersenyum puas, seperti yang aku duga bu Lani sudah ketagihan sama kontolku, bahkan dia sendiri yang memintaku tak bosan padanya, sungguh diluar perkiraan.

" Tak bosan asal Lani nurut dan patuh padaku tanpa paksaan, gimana Lani mau " Tawar ku.

" Iya Lani bakal nurut dan patuh tanpa paksaan kok sama nak Kiki, yang penting tempek Lani dibuat enak ya " Ucapnya sambil tersenyum.

" Percaya, ya sudah tiap kali aku datang, Lani harus make pakean yang aku mau, dan satu lagi akan kujadikan kamu pelacur " Ucapku.

" Nak Kiki pengen jadikan Lani pelacur, trus Lani di ewek orang orang
gitu " Ucap bu Lani dengan raut wajah kebingungan.

" Iya, Sudah enak di kasih uang lagi, gimana mau " Ucapku.

" Terserah lah, tapi Lani hanya ingin di ewek sama nak Kiki saja, tapi jika itu kemauan nak Kiki seperti itu ya mau gimana lagi, oh maaf ibuk ya Mila, dan kamu suamiku maaf istrimu ini sebentar lagi jadi pelacur hik hik hik " Ucap bu Lani diiringi isak tangisnya dan membuatku jadi iba, jadi mau tak mau ku urungkan niatku, dan satu lagi masyak aku tega sama Mila menjadikan ibuknya jadi pelacur. ah tidak, aku tak sekejam Dito.

" Dah jangan mewek, aku batalin kok " Ucapku.

" Terima kasih nak Kiki " Ucap bu Lani dan aku tak menjawabnya, tapi aku kembali menggenjot kan kontolku memompa tempek bu Lani hingga kami sama sama meraih puncak kenikmatan kami, tentu saja sperma ku kukeluarkan didalam vagina bu Lani dan berharap benih ku itu berhasil membuat bu Lani hamil.
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd