Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Siapa karakter cewek yang mau dibuat menjadi binal ?


  • Total voters
    16
  • Poll closed .
Status
Please reply by conversation.
Makasih updatenya om @Bogel_Trek

ada calon pasangan peserta baru nih
Renata ini adikya Rully kah?
tebak2 buah manggis. hehehehe

wah semakin seru.... kakak Renata adalah Rully.... selanjutnya kejebak kah pasangan Renata ini ?

seru juga kisahnya..... lebih parah ketiga pasangan ORGY :lol:
kira2 siapa yah Renata. sosok baru yah.
 
bukannya kakanya renata si dean ya hu? ane bingung
jangan bingung suhu, nanti kalau diikuti ceritanya, ketahuan siapa Renata.

𝐓𝐞𝐫𝐢𝐦𝐚 𝐤𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐮𝐩𝐝𝐚𝐭𝐞𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐡𝐮
𝐉𝐮𝐥𝐢𝐚 𝐭𝐞𝐫𝐭𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩 𝐛𝐚𝐬𝐚𝐡 𝐨𝐥𝐞𝐡 𝐭𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚 𝐚𝐝𝐢𝐤 𝐢𝐩𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 ...
𝐀𝐣𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧 𝐭𝐮𝐤𝐚𝐫 𝐩𝐚𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐝𝐢𝐞𝐧 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚 𝐝𝐚𝐧 𝐣𝐮𝐥𝐢𝐚𝐦𝐦 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐜𝐚𝐥𝐯𝐢𝐧
𝐚𝐤𝐮𝐫 𝐬𝐮𝐡𝐮 ....
𝐧𝐠𝐚𝐭𝐞𝐩 𝐛𝐚𝐧𝐲𝐚𝐤 𝐧𝐢𝐡 ....
hehehehehe, kira2 semudah itu ga yah ngajak gabung, atau tukar pasangan.

Jangan pake hati ahhh..malahbubar semua...kan masih family...
Konflik yg lain ajah lahhjh yg ringan tp seru....
Obat perangsang, dildo, gigolo, orgy..kurang jatah..dll
Jangan pake hati ajah..***lau boleh....

Kamsiah critane hu @Bogel_Trek
terima kasih masukkannya suhu. nanti kita pikirkan konfliknya bagaimana, atau malah semua happy fun aja yah.

Karakter baru
Permainan semakin menegangkan kedepannya :) menunggu aja sudah
terima kasih sudah mau menunggu.

Hoalah orang ketiga itu bernama renata
Mantap deh hu..
Semoga adanya swinger si renata cepet dapat momongan
wah ambisinya berat suhu, pengen orgy sama cewek hamil yah. hehehehe

Ga fokus nih suhu haha. Renata dari awal bilang punya kakak laki2 namanya Dean. Lagian yg lagi di kota B kan Rully n Julia. Renata mergokin yg ceweknya yg notabene istri dari Kakaknya (Dean)
hehehehe, terima kasih suhu. nanti kita fokuskan lagi ceritanya. siapa Renata, adiknya Dean atau siapa. kenapa yang kepergok Julia sama Rully, bukan Dean sama Esti.
terima kasih sudah memberikan masukan kepada nubi suhu.
 
terima kasih sarannya suhu, nubie usahakan tidak keluar dari kerangka cerita.
mohon diberikan masukan, dan saran, serta kritikan, kalau sudah mulau melenceng dari kerangka cerita.

:Peace::Peace:
Mohon maaf sebelumnya...


Saya sudah sering baca banyak cerita hasil karya teman teman disini dan ada yang bagus dan tidak keluar dari kerangka cerita, ada yang keluar dari kerangka cerita namun bisa kembali ke kerangka cerita dan ada yang melenceng jauh dari kerangka cerita. Yang melenceng jauh ini banyak cerita yang tidak selesai. Itulah kenapa saya menyarankan hal itu agar bisa sampai dapat label TAMAT.

So kembali ke suhu sendiri gimana, ini karya suhu dan saya mengapresiasi karya yg suhu buat.
 
Mohon maaf sebelumnya...


Saya sudah sering baca banyak cerita hasil karya teman teman disini dan ada yang bagus dan tidak keluar dari kerangka cerita, ada yang keluar dari kerangka cerita namun bisa kembali ke kerangka cerita dan ada yang melenceng jauh dari kerangka cerita. Yang melenceng jauh ini banyak cerita yang tidak selesai. Itulah kenapa saya menyarankan hal itu agar bisa sampai dapat label TAMAT.

So kembali ke suhu sendiri gimana, ini karya suhu dan saya mengapresiasi karya yg suhu buat.
siap suhu, mudahan tidak bosan memberikan saran, dan kritik kepada nubie.
 
Mohon maaf sebelumnya...


Saya sudah sering baca banyak cerita hasil karya teman teman disini dan ada yang bagus dan tidak keluar dari kerangka cerita, ada yang keluar dari kerangka cerita namun bisa kembali ke kerangka cerita dan ada yang melenceng jauh dari kerangka cerita. Yang melenceng jauh ini banyak cerita yang tidak selesai. Itulah kenapa saya menyarankan hal itu agar bisa sampai dapat label TAMAT.

So kembali ke suhu sendiri gimana, ini karya suhu dan saya mengapresiasi karya yg suhu buat.
biasanya yg melenceng jauh dari tema awal tidak pernah tamat, karena TSnya bingung untuk mengembalikan ke alur cerita awalnya...
 
biasanya yg melenceng jauh dari tema awal tidak pernah tamat, karena TSnya bingung untuk mengembalikan ke alur cerita awalnya...
terima kasih suhu sudah memperingatkan nubie. karya yang nubie buat, belum ada apa2nya dibanding dengan yang lain.
nubie masih belajar, dan butuh bimbingan para suhu semua. jadi mohon dukungan semuanya.
 
Renata Pramesti Dwiharyo

RENATA


POV Renata

Perkenalkan nama aku Renata Dwiharyo. Biasa di panggil Renata. Usiaku sendiri sudah menginjak 24 tahun. Baru menikah dengan Celvin Dwiharyo. Lahir dari keluarga dengan kemampuan ekonomi yang cukup baik. Papahku seorang pengusaha bidang kontroksi.

Konstruksi, bro, bukan kontroksi 👍🏽 Sorry agak galak tapi first impression memang penting😭
 
Villa di Tengah Taman

JULIA


POV Julia

Kamar berbentuk villa di sebuah resort memang terlihat indah. Sekeliling resort terdapat pohon buah khas kota B. Sedangkan villa-villa berada di tengah taman bunga. Itu membuat hawa semakin sejuk. Dalam layan telepon pintar milikku, suhu menjukkan angka 12 derajat celcius. Suhu yang cukup dingin untuk kawasan Indonesia yang berada di kawasan tropis. Apalagi, sekarang masih siang. Waktu menunjukkan pukul 14.00 WIB.

Mobil yang kami tumpangi memang tidak langsung menuju resort. Rully sebelumnya mengajak aku makan siang, sebelum menuju resort. Ketika di tempat makan, kami memilih untuk bersantai terlebih dahulu. Resort membuat peraturan tamu yang menginap baru bisa masuk kamar atau villa yang dipesan pada jam 2 siang. Tidak ada salahnya, kami menghabiskan waktu di rumah makan, sebelum beristirahat menuju resort.

Rencananya, kami hanya menghabiskan waktu di resort. Tidak jalan-jalan ke tempat wisata. Kami ingin memanfaatkan waktu, sebelum akhirnya kembali ke kota asal. Apalagi, besok pagi-pagi kami harus ke kota S untuk mengejar penerbangan. Waktu yang ditentukan, paling lambat pukul 10 pagi sudah berada di bandara. Penerbangan kami menuju kota asal dijadwalkan pukul 11 pagi. Sedangkan perjalanan dari resort kami menuju kota S, memakan waktu 2 jam perjalanan.

Alasan itu, membuat kami lebih memilih berada di resort. Jadi sebelum menuju resort, kami makan terlebih dahulu. Selanjutnya membeli berbagai keperluan yang mungkin dibutuhkan hingga malam nanti. Untuk makan malam, tentu tidak perlu keluar. Restoran di resort menyediakan layanan makan 24 jam. Tinggal pilih, apakah ingin makan di restoran, atau memesan melalui layanan kamar.

“Indah banget pemandangannya. Kalau dari ruang tamu, terlihat kebun buah. Lewat jendela kamar, bias melihat taman bunga. Jarak antar villa juga berjauhan. Memberikan privasi untuk setiap pengunjung yang datang,” gumamku dalam hati, ketika melihat-lihat seluruh ruangan dalam resort. Rully sendiri mengantarkan petugas hotel keluar dari villa yang kami sewa. Tidak lupa memberikan sejumlah uang sebagai tips.

Langkahku mengarah ke kamar tidur. Tidak terlalu luas, tetapi cukup untuk istirahat. Pandanganku mengara pada jendela di kamar tidur. Bunga-bunga yang mekar menjadi perhatianku. Termenung sendiri memandangi indahnya taman yang mengelilingi villa. Suasana begitu sepi, dan tidak bising. Tentu menambah kenyamanan bagi setiap pengunjung yang ingin menghabiskan waktu berduaan dengan pasangannya.

Sebuah tangan sudah melingkar dari belakang tubuhku. Telapak tangan itu, sudah sampai pada bagian perut. Badanya menempel ke bagian belakang tubuhku. Bibirnya menyentuh leher bagian belakang membaui tubuhku. Mataku langsung terpejam. Cumbuan bibirnya di leher bagian belakang menimbulkan sensasi yang membangkitkan nafsu. Bulu-bulu kecil di tubuhku mulai berdiri. Tidak hanya membaui, mulut pria dibelakangku mulai menciumi perlahan bagian tengkukku.

“sststststsss….. ,” mulutku mengeluarkan desisan kecil.

“Suasanya resort yang nyaman,” ucap Rully yang tiada lain adik iparku. Suami dari adik kandungku.

“Hhhhmmmmmm… sangat indah untuk menghabiskan waktu berduaan,” sahutku disela lenguhan kecil yang keluar dari mulutku, akibat ciuman bibirnya di leher bagian belakang.

“Cocok untuk bulan madu kita,” ungkapnya lagi.

“Dulu kamu bawa isterimu ke sini,” tanyaku menimpali ungkapan yang keluar dari mulutnya.

“Hehehehe….mungkin kita bisa membuat sesuatu yang lebih indah dari bulan madu kami dulu Ci,” Rully menanggapi pertanyaanku diselingi dengan tawa kecil.

Mulutnya tidak hanya mencium tekuk leherku. Lidahnya mulai bermain menjilati setiap jenjang leher bagian belakangku. Jilatannya sampai hingga telinga bagian belakang. Itu semakin membuat aku kegelian. Bulu-bulu kecil di tubuhku semakin berdiri tegak. Pertanda nafsuku perlahan mulai bangkit. Tangannya tidak diam. Perlahan mulai merabaiku dari luar pakaian yang aku kenakan. Tidak hanya bagian perut, kini naik hingga susuku.

Pakaian A-line dress berwarna putih yang kukenakan cukup tipis, meski tida transparan. Itu memungkinkan rabaan telapak tangan Rully seperti menyentuh langsung kulitnya. Resleting bagian belakangnya, mulai diturunkan Rully. Ciuman dan jilatannya, lebih bebas dilakukan hingga punggungku. Jilatannya dilakukan berulang-ulang hingga menyentuh leher, dan telinga bagian belakang. Perlahan A-line dress yang aku kenakan, mulai diturunkannya.

Lengan pendek pakaianku, diloloskan dari tanganku. Sekali tarik, pakaianku kini sudah berada di kaki. Dress yang aku kenakan sangat mudah diloloskan dari tubuh. Tinggal dilepaskan lewat lengan, pastinya langsung turun ke mata kaki. Jilatan lidahnya menyusuri seluruh punggung, pinggang, leher, dan telinga bagian belakang. Seluruh tubuhku bagian belakang menjadi sasaran permainan mulut dan lidahnya.

Tubuhku kini hanya dibalut bra jenis half cup atau balconette, dan celana dalam control briefs berwarna putih. Senada dengan pakaian jenis A-line dress yang kukenakan. Tubuhku memang tidak terbiasa membalut dengan pakaian terlalu seksi. Tidak heran, dalamanku mungkin terkesan lebih tertutup. Jadi kalau menggunakan pakaian seksi, masih terlapis dalaman yang tertutup. Aku memang tidak seberani Esti dalam memilih pakaian, termasuk menggunakan dalaman.

Tangan kiri Rully mulai membuka kancing braku. Lidahnya tidak bisa diam, dan terus menjilati punggungku. Ditariknya tali braku, agar melewati tanganku. Kini bagian punggungku, terekspose bebas tanpa penghalang. Bra terlepas, susuku tanpa penutup. Telapak tangan kanannya langsung menyergap susuku. Remasan pelan terasa di susu bagian kiriku. Pelan jarinya turut memainkan putting susuku yang tidak terlalu besar, berwarna coklat.

“sststststsss….. Ooouwwhhhhh…,” mulutku mulai mengeluarkan desahan pelan. Pertanda ada kenikmatan yang sudah dirasakan. Jilatan Rully di punggung hingga leher, remasan telapak tangannya di susu, dan permainan jarinya di putingnya, membuat nafsuku perlahan bangkit. Mataku terpejam merasakan kenikmatan yang diberikan setiap rangsangan dari Rully. Aku ingin terus merasakan permainan secara perlahan, dan tidak buru-buru.

Puas memainkan bagian belakang tubuhku dengan lidahnya, tangannya perlahan memutar tubuhku. Bibirnya langsung mencari sasaran. Lumatannya langsung menuju bibirku bagian bawah. Bergantian dilumat dengan bagian atas. Aku pun memberikan perlawanan. Secara spontan, aku memberikan lumatan ke bibirnya bagian atas dan bawah bergantian. Puas saling melumat, lidahnya mulai menyeruak masuk ke dalam mulutku.

Lidahku memberikan sambutan. Saling mempertahankan, dan menyerang. Terkadang lidahku yang menyeruak masuk ke rongga mulutnya. Tidak terhindarkan, deru nafas kami sudah mulai memburu. Birahi mulai naik tajam. Tanganku segera menyingkap kaos berkerah warna merah miliknya. Kuangkat untuk melewati kepalanya, hingga lumatan bibir kami terlepas. Kaos bermerek buaya itu, aku lempar ke bawah. Kami kembali melanjutkan lumatan bibir bergantian.

Tanganku bergerak cepat. Terdorong nafsu birahi yang mulai memuncak. Itu terasa dengan lembabnya celana dalam yang kukenakan. Ikat pinggang kulit milik Rully, dan kancing celana jeansnya kubuka. Resletingnya kuturunkan. Nafsu birahi yang memuncak, membuatku semakin berani bermain seks. Tidak peduli pasangan yang sekarang bersamaku, adik iparku sendiri. Sekali hentakan, celana jeansnya sudah berada di mata kaki. Rully sibuk menyingkar celana dalam dan jeans yang dikenakan dari tubuhnya.

Perlahan kulepaskan lumatan bibir kami. Mulutku mengarah ke lehen Rully. Tidak hanya mencium, lidahku memberikan jilatan. Berulang kali jilatan menyapu hampir seluruh lehernya sampai kuturunkan perlahan ke dada. Putting susinya menjadi sasaran selanjutnya. Bibir dan lidahku memainkan secara bersamaan. Kadang aku tarik menggunakan mulut, kadang lidahku menjilati ujungnya.

Ooouwwhhhhh…

Desahan mulai keluar dari mulut Rully. Mendengar itu, tentu membuat aku semakin bersemangat. Jilatan dan lumatan terus menggagahi leher hingga pentil susunya. Tiga menitan gerakan itu kulakukan hingga mulutku mengarah ke perutnya. Kuberikan kecupan perlahan di bagian perut dan pusarnya. Tanganku mulai mengarah ke kontolnya. Kuberikan kocokan pelan menggunakan tangan ke kontolnya. Lenguhan dan desahan terus keluar dari mulut Rully.

Perlahan kudorong tubuh Rully ke ujung tempat tidur. Posisinya langsung kurebahkan dengan kaki menjuntai ke lantai. Langsung kutangkap kontolnya dengan tangan dan mulut. Bergantian mulut dan tanganku memberikan kocokan ke batang kontolnya. Sesekali seluruh batang kontolnya kumasukkan dalam mulut hingga rongga tenggorokan. Membuat sensasi yang mampu menaikkan birahi. Tidak pernah terpikir, aku akan memberikan kepuasan untuk suami dari adik kandungku sendiri.

Dorongan nafsu birahi membuat aku lupa sebagai kakak ipar dari pria yang sedang kulumat kontolnya menggunakan mulut. Birahi yang memuncak, membuat lupa diri. Sisi binalku sebagai perempuan yang ingin dipuaskan keluar. Padahal, dua hari yang lalu aku merupakan isteri yang penurut dengan suami. Perangsang yang dicampur ke minuman keras yang kami konsumsi, mengajarkan aku hubungan seks sesungguhnya. Aku sangat ingin dipuaskan seperti yang diberikan Rully dan suamiku dalam dua malam terakhir.

Kukocok terus batang kontol suami adikku dengan menggunakan mulut. Terlihat kepala kontolnya mengkilap terkena air liurku. Entah berapa lama kocokan mulutku ke kontolnya berlangsung sampai ada dua tangan menghentikannya. Dua tangan itu menangkap kepalaku, dan diangkatnya hingga membuat tubuhku jatuh di badannya. Wajah kami sejajar yang membuat bibir saling melumat.

Lumatan bibir kami semakin mengganas. Rully menggulingkan tubuh kami ke samping. Membuat posisiku rebahan ditindih tubuhnya. Kaki masih terasa menginjak lantai. Mulut Rully kini turun menyusuri leher jenjangku. Jilatan lidahnya menyapu seluruh bagian leherku. Bibirnya menyedot leher bagian bawahku. Perlakuannya membuat aku semakin menggelinjang kegelian bercampur nikmat. Membuat mulutku perlahan mengeluarkan desahan, dan desisan.

sststststsss….. Ooouwwhhhhh…

Mulutnya mengarah ke susuku. Disapunya dengan menggunakan lidah setiap sudut susuku. Tidak lupa putingnya dipermainkan menggunakan lidahnya yang basah. Sesekali bibirnya memberikan sedotan cukup lama di putting susuku. Desahanku mulai terdengar mengeras. Membuat kamar kami yang tadinya sepi menjadi ramai. Terdengar bunyi yang keluar dari mulut bersahutan. Menandakan sebuah kenikmatan yang luar biasa.

Slruuuuup…… sluuppppp…..

sststststsss….. Ooouwwhhhhh…

Permainan mulut dan lidahnya di susuku terus dilakukan. Tangannya mulai aktif merabai bagian tubuhku paling sensitif yang masih terlapis celana dalam jenis control briefs. Rabaannya mengarah ke lubang memekku. Telapak tangan Rully memberikan usapan lembut dari ujung lubang memekku. Tanpa sadar, pantatku terangkat. Mengikuti setiap gerakan telapak tangannya yang merabai lubang memekku yan. Aku semakin terbuai dengan rangsangan yang diberikan.

Tangan Rully yang merabai memekku, mulut dan lidahnya menyapu susu hingga pentilnya, membuat aku semakin terbuai. Menahan kenikmatan dari setiap rangsangan yang diberikannya. Memekku mulai terasa basah, meski masih terbungkus celana dalam putih. Puas memainkan susuku, mulut Rully bergerak ke bawah. Tidak lupa diberikannya jilatan terhadap perut dan pusarku. Tangannya langsung menarik celana dalamku hingga mata kaki.

Lidahnya langsung menyapu lubang memekku yang terasa basah. Membuat aku mengeluarkan lenguhan pelan. Memekku semakin basah bercampur air liur dari jilatan lidah Rully. Clitosku tidak lepas dari jilatan lidahnya. Beberapa kali lidahnya sempat menyeruak masuk ke dalam lubang memekku, meski tidak terlalu dalam. Mampu menyentuh dinding memekku bagian luar, dan membuat sensasi yang luar biasa. Eranganku semakin keluar.

Gerakan tangannya semakin liar. Jari tengahnya mulai masuk menyusuri lubang memekku. Menyentuh ujung rahimku. Rasa geli bercampur dengan nikmat kini aku rasakan. Apalagi jari tengahnya bergerak-gerak mencolek-coleh mulut rahimku. Rasanya sangat nikmat, membuat aku semakin terbuai dalam nafsu birahi. Puas memainkan mulut rahimku, jari tengahnya mulai mengocok keluar masuk. Tidak hanya jari tengah, memekku yang mulai basah memudahkannya memasukkan jari teluntuk dan manisnya secara bersamaan.

Tiga jarinya berada dalam lubang memekku. Terasa sesak dan memberikan sentuhan kuat pada dinding memekku. Secara bersamaan, memberikan sentuhan pada mulut rahimku. Semakin geli aku rasakan, tetapi ada nikmat yang ingin diraih. Jarinya mulai bergerak memberikan kocokan. Tidak hanya keluar masuk, tetapi bergerak-gerak di dinding memekku. Otot memekku resfek mengapit tiga jarinya. Jepitan dinding memekku yang semakin kuat, menandakan aku semakin ingin mencapai kepuasan. Aku seperti ingin kencing. Ingin mengeluarkan semua cairan yang tersisa dari dalam lubang memekku.

Ooouwwhhhhh… Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

Memekku menyemprotkan cairan bening. Mengalir cukup deras. Pantatku secara spontan terangkat. Tubuhku kejang-kejang, dan nafasku menderu keras. Otot dinding memekku semakin menjempit keras jari-jari tangan Rully yang masih berada di dalamnya. Tangan Rully reflek ditariknya dari lubang memekku. Membuat cairan bening mengucur cukup deras. Lantai kamar villa yang kami tempati menjadi basah.

“Hhhhaaaaaaa…. Hhhhaaaaaaaaa……,” deru nafasku terdengar keras.

Mataku terpejam menikmati keluarnya cairan bening yang mengucur deras dari lubang memekku. Semprotan cairan yang keluar dari memekku mulai berhenti. Rully tidak memberikan kesempatan untukku beristirahat. Tiga jari tangannya langsung masuk ke dalam lubang memekku. Membuat aku semakin merasakan kegelian yang dahsyat. Apalagi memekku baru mengeluarkan cairan bening. Kocokan jari tangan Rully membuat pantatku semakin terangkat.

Ooouwwhhhhh… Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

Kembali cairan bening mengucur deras dari lubang memekku. Mirip orang kencing yang ditahan terlalu lama. Seluruh cairannya terhempas keluar membasahi lantai kamar villa. Tidak berhenti sampai disitu. Rully dengan bergegas membuka kedua pahaku.

Blllleeeeessssshhhhhhhhh…. Kontolnya yang sejak tadi keras, langsung menghujam masuk ke dalam memekku. Genjotannya bergerak dengan cepat, memberikan sensasi kocokan di dinding memekku. Kepala kontolnya terasa menyentuh mulut rahimku. Otot memekku memeberikan sensasi pijatan, dan sedotan seolah ingin batang kontol Rully masuk lebih dalam.

Kocokan kontol Rully begitu cepat. Kakiku diangkatnya hingga bertumpu pada kedua lengannya. Gaya ngentot yang membuat kontol Rully terasa sesak menyentuh dinding memekku. Bahkan kepala kontolnya semakin kurasakan menyentuh mulut rahimku. Sekitar 5 menitan dia menggenjot memekku dengan gaya itu. Kontolnya dicabut dari lubang memekku. Dibaliknya tubuhku hingga tengkurap. Kakiku menyentuh lantai, untuk menjadi pondasi.

“Ooouwwhhhhh… yes…. My good. Entot terus sayang,” mulutku mulai mengeluarkan racauan tidak keruan.

Blllleeeeessssshhhhhhhhh…. Memekku yang basah membuat kontolnya dengan mudah menembus masuk dari belakang. Badanku diangkat memposisikan tubuhku menungging dengan bertumpu pada kaki yang menyentuh lantai. Telapak tanganku bersandar di tempat tidur, untuk memperkuat posisi tubuhku, agar tidak terjatuh. Genjotannya yang tadinya perlahan, kini mulai cepat. Membuat pantatku semakin sering bertemu dengan pangkal pahanya yang memperdekarkan suara keras.

Plllloooooookkkkkk……… pllllloooooooooooookkkkk……

Ooouwwhhhhh… sststststsss…..

“Ci aku sudah ga tahan. Udah mau sampai,” mulut Rully memberikan aba-aba tanda orgasmenya sudah hampir tiba.

“Tahan sebentar. Aku juga mau sampai,” sahutku meminta adik iparku itu, terus menggenjot memekku dengan kontolnya dari belakang.

Crrrooooottttt……… crrrooooooooooooottt………. crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

“Ooouwwhhhhh……………………,” lenguhan panjang keluar dari mulut Rully. Itu beringinan dengan semprotan sperma yang keluar dari kepala kontolnya. Hujaman kontolnya semakin dalam menyentuh mulut rahimku. Membuat aku mengejang sejadinya. Dinding memekku semakin mengeratkan jepitan di batang kontolnya. Memberikan sensasi sedotan yang membuat kontol suami adik kandungku itu semakin masuk kedalam. Nafas Rully terdengar keras, anginnya menusuk hingga pantatku.

“Honey…. I am coming Ooouwwhhhhh…,” aku memberitahukan Rully, kalau orgasmeku sudah tiba.

Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

Kenikmatan yang diberikan hujaman kontolnya tidak bisa aku tahan. Suara erangan keluar dari mulutku begitu keras. Memekku mengeluarkan cairan yang begitu banyak. Orgasmeku kini telah sampai. Deru nafasku terdengar keras. Hembusan angin dari hidungku mengeluarkan suara. Kontol Rully dibiarkan tetap berada di dalam memekku beberapa saat. Berbeda dengan sebelumnya, kontolnya tampak keras meski sudah menyeprotkan sprema. Tetapi, kali ini kontolnya perlahan mengecil setelah semprotan spermanya di dalam memekku.

Tubuhku ambruk dalam posisi tiarap. Diikuti dengan tubuh Rully yang mengambil posisi telentang di sebalahku. Nafas kami bersahutan mengeluarkan suara dengusan yang keras. Mataku yang sayu melihat kondisi Rully di sebelah. Ia terlihat memajamkan mata, menikmati sisa orgasme yang kami raih hampir bersamaan.

“Ngentot dengan cici memang nikmat. Sejak lama aku selalu memimpikannya,” mulut Rully mulai mengeluarkan perkataan di sela nafasnya yang masih memburu. Ucapannya hanya kubalas dengan senyuman kecil dengan sedikit membuka mataku yang sipit. Energi kami terkuras persetubuhan yang baru diselesaikan. Aku sendiri sudah terkencing-kencing hingga dua kali. Mampu mencapai orgamse bersamaan dengan Rully.

“Kalau tahu enaknya begini, mungkin dulu sudah aku entot cici,” ucap adik iparku itu lagi.

“Belum tentu aku mau. Ini kan ulah kalian,” aku menimpali ucapannya.

“Tapi cici suka,” ledek Rully kepadaku.

“Tanggung jawab kalau sampai aku ketagihan,” sahutku tegas yang disertai keluarnya tawa kecil tanda kepuasan dari Rully.

Tubuhku beranjang dari tempat tidur. Kakiku melangkah menuju kamar mandi. Memekku terasa ingin kencing. Kuletakkan pantatku di closet, dan memekku mengucurkan air kencing dengan derasnya. Kusiram memekku dengan semprotan air. Memekku langsung kubersihkan dari sperma Rully yang cukup banyak. Terdengar pintu kamar mandi terbuka. Rully dengan tubuh bugil melangkah mendekatiku yang sedang membersihkan memek di semprotan air.

“Bersihkan donk ci,” ucapnya menyodorkan kontolnya yang mengecil. Bentuknya terlihat lucu, meski tidak menghilangkan kesan gemuk batangnya. Tanganku segera meraih batang kontolnya, langsung kusemprotkan air. Tidak lupa aku memberikan sabun ke seluruh batang kontolnya. Perlahan aku usapkan sabut di seluruh batang kontolnya. Lama-lama beralih memberikan kocokan terhadap batang kontolnya. Spontan kontol suami adik kandungku mengeras.

Perlahan kusirami dengan semprotan air hingga bersih dari sabun. Kontol milik Rully membesar perlahan. Mulutku langsung mendekat. Lidahku menjilati setiap inci batang kontolnya. Tidak lupa aku kulum biji kontolnya yang berada di pangkalnya. Tidak mengerti dorongan dari mana, justru kini aku yang lebih berani memulai. Tidak hanya menjilati, kontolnya kulumat masuk dalam mulutku. Sesekali kumasukkan seluruh batang kontolnya hingga kepalanya menyentuh rongga tenggorokanku.

Ooouwwhhhhh……………………

Rully mengeluarkan lenguhan tertahan. Tidak kupedulikan mulutnya yang terus mengeluarkan lenguhan dan desahan. Mulutku terus mengerjai kontolnya. Beberapa kali biji di ujung pangkal kontolnya aku kulum, dan mainkan seperti permen lollipop. Kulirik ke arah atas, mata Rully mulai terpejam menerima kuluman mulutku. Kukocok terus seluruh batang kontolnya. Bibirku sengaja menjepit erat kepala kontolnya, untuk memberikan sensasi. Lubang di kepala kontolnya sengaja aku mainkan dengan lidah, dan sesekali kuisap.

Racauan mulut Rully semakin keluar tidak keruan. Tangannya menjambak rambutku. Mencoba menahan setiap kocokan yang diberikan mulutku kepada kontolnya. Aku tidak mempedulikan tarikan tangannya. Mulutku terus mengocok kontolnya semakin kencang. Kepala kontolnya kuisap-isap, dan kumasukkan kembali batangnya ke mulutku. Beberapa kali kepala kontolnya kudiamkan dalam mulutku hingga menyentuh rongga tenggorokan.

“Ci, aku mau keluar,” ucap Rully.

Kugantikan kocokan mulutku dengan tangan. Kontolnya yang basah dengan liur memudahkan kocokan tanganku. Tanganku memberikan kocokan dengan berirama untuk memaksa spremanya keluar dari lubang di kepala kontolnya. Tidak berapa lama, lubang di kepala kontol adik iparku itu menyemprotkan spremanya yang kini tidak terlalu kental.

Crrrooooottttt……… crrrooooooooooooottt……….

“Ooouwwhhhhh……………………,” lenguhan Rully keluar dari mulutnya. Deru nafasnya terdengar menahan kenikmatan. Matanya terpejam, pantatnya bergerak maju. Semprotan spremanya langsung mengenai wajahku yang berada di depan kontolnya. Hidung, pipi, dan ujung bibirku terkena semprotan spremanya. Aku sendiri tidak menyangka semprotan spermanya tepat di wajahku. Sebelumnya tidak menduga, kalau kontolnya mengeluarkan sperma tanpa memberitahukanku.

“Aaaccchhhh…. Pejumu kena wajahku,” ucapku kepada Rully.

“Maaf ci. Udah ga tahan, jadi ga sempat bilang kalau mau keluar,” kata Rully memberikan penjelasan.

Jujur saja, ini pertama kalinya ada sprema yang menyemprot di wajahku. Setiap ngentot dengan suamiku selalu menyemprotkan di dalam memek. Kali ini, aku justru menerima semprotan sprema dari suami adik kandungku sendiri di wajahku. Ada rasa aneh yang kurasakan. Ingin sebetulnya marah, tetapi ada perasaan senang. Baunya menyengat khas sprema membuat rasa penasaran ingin tahu rasanya. Tanpa sepengetahuan Rully, aku jilat sperma yang ada di ujung bibirku.

“Hhhmmmmm…. Ada perasaan asin, kalat, dan sedikit aneh. ooooowwwwwhh…. Ini rasanya peju pria. Tapi ada sensasi yang meningkatkan nafus birahi ketika lidahku menjilati sprema yang mengenai ujung bibirku,” gumamku dalam hati, ketika menjilat spermanya yang ada di ujung bibirku. Tanganku langsung menyapu sprema di wajahku. Entah dorongan dari mana, kuberanikan mengusap spremanya ke seluruh wajahku.

“Sshhhiiiiitttttt….. kenapa aku seberani ini,” pikirku dalam hati. Melihat ulahku, Rully hanya tertawa kecil. Ia menyebut spremanya cocok sebagai masker wajah. Kusorotkan mataku tajam kepada Rully yang membuat dia berhenti menertawakanku. Tetapi aku sendiri masih penasaran dengan wajahku yang dipenuhi sprema. Apalagi tanganku sudah mengusapkan sprema itu di seluruh wajahku.

Adik iparku berinisiatif menggiringku ke shower. Dihidupkannya shower mengucur air yang cukup deras. Air dibuat sehangat mungkin, mengingat cuaca di resort yang cukup dingin. Diusapnya seluruh tubuhku, digosok dan disabuninya. Tangannya dengan lembut memberikan usapan lembut menyentuh bagian sensitif. Digunakannya sabun untuk membudahkan tangannya merabai tubuhku. Susuku menjadi sasaran empuk belaian tangannya yang sudah dilumuri sabun mandi.

Terasa geli ketika telapak tangan kanannya yang bersabun, ketika mengusap permukaan susuku. Menyentuh putting susuku berwarna coklat. Diberikan sentuhan menggunakan jari seperti memilin pentil susuku. Tangan kirinya mulai bergerak ke arah memekku. Usapan telapak tangannya yang dipenuhi sabut, mulai merabai bulu memekku yang tidak terlalu lebat. Beberapa kali jarinya mencoba menyentuh mulut lubang memekku. Usapan tangannya di muara lubang memekku, membuat kegelian yang bercampur dengan nikmat.

Rully menggiring aku keluar kamar mandi, usai dia membantuku membersihkan sabun yang menempel ditubuhku. Tidak lupa dia mengeringkan tubuhku dengan handuk. Perlakuannya membuatku terhipnotis. Bahagianya adikku mendapatkan suami yang mencurahkan perhatian. Langkahku mengikuti Rully yang menggandeng tubuhku yang mengering. Direbahkannya telentang tubuhku di tempat tidur. Mulutnya mulai menciumi pentil susuku. Diisap, disedot, dan dijalatinya.

“Ooouwwhhhhh… sststststsss…..,” lenguhan keluar dari mulutku. Tubuhku pasrah menerima serangan dari mulut Rully. Tidak hanya mengucup, tetapi lidahnya kini mulai memainkan putting susuku. Perlahan nafsuku mulai bangkit. Tanganku mulai berani. Kugerakkan untuk mencari kontolnya. Kuraih kontolnya yang masih berukuran kecil. Kocokan pelan kuberikan, untuk membesarkan kontolnya perlahan.

Tubuh Rully memutar. Kontolnya ditempatkan tepat berada di atas wajahku. Mulutku langsung menciumi kontolnya. Kujilati lubang yang ada di kepala kontolnya. Sesekali aku memberikan sedotan pada lubang di kepala kontolnya. Lidah Rully sudah menjulur menjilati muara lubang memekku. Clitosku menjadi sasaran jilatannya dengan sesekali memasukkan lidahnya ke dalam lubang memekku.

Nafsu birahi membuat sisi liarku keluar. Seks yang tidak biasa dilakukan dengan suami, justru berani kulakukan terhadap suami adik kandungku. Bahkan kini aku membalikan tubuh Rully menjadi posisi di bawah. Kepalanya berada di ujung tempat tidur, sambil menjulurkan lidahnya menjilati memekku yang berada di atas wajahnya. Sedangkan aku dengan santainya terus mengulum kontol Rully hingga melumat habis seluruh batangnya masuk hingga rongga tenggorokanku.

Slruuuuup…… sluuppppp….. cccuuuuuppppp….. cuuuupppppp….. Slruuuuup…… sluuppppp…..

Suara-suara yang menghiasi kamar villa yang kami sewa menggema. Keluar dari mulut kami masing-masing yang asik saling menjilat. Mulut Rully asik menjilati muara lubang memekku hingga clitos. Sedangkan aku mengulum habis batang kontolnya, dan memberikan kocokan yang cepat. Nafsu liarku semakin menjadi. Memekku mulai basah, dindingnya mulai mengejang. Tubuhku bangkit mengambil posisi mengangkang di atas wajah Rully. Semakin kudekatkan lubang memekku ke arah mulut Rully, untuk memberikan kemudahan ia menjilatinya.

Ooouwwhhhhh… sststststsss…. Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

Spontan tubuhku mengejang. Pantatku bergerak gelojotan. Meliuk-liuk seperti penari. Orgasmeku kembali datang. Mataku terpejam menikmati orgasme dahsyat yang melanda. Jilatan lidah Rully semakin menambah nikmat orgasme yang kurasakan. Nafasku tersenggal seperti mau putus. Ditahannya pantatku, agar tidak menindih wajahnya. Dibiarkannya aku menikmati orgasme yang didapat dari jilatan lidah. Nafsuku justru tidak turun. Ketika nafas mulai teratur, aku memutar tubuhku.

Posisiku ngangkang tepat berada di atas kontol Rully yang sudah mengeras. Perlahan kuturunkan pantatku, agar memekku bisa melumat habis batang kontolnya yang gemuk. Entah setan dari mana yang merasuki tubuhku, sisi liarku dalam hubungan seks muncul. Aku sudah tidak peduli, kontol yang masuk dalam memekku milik suami dari adik kandungku. Perlahan kumasukkan kontolnya hingga ujung ke dalam lubang memekku.

sststststsss….

Desisan tertahan keluar dari mulutku. Kepala kontolnya menyentuh ujung memekku. Ada rasa geli, namun nikmat yang kurasakan. Kenikmatan ngentot yang kini terus aku kejar. Memanfaatkan waktu yang tersisa, sebelum pulang kembali ke kota kami. Semua nafsuku ingin kulampiaskan habis hingga malam nanti. Tidak pedul kontol siapa yang berada dalam memekku. Pikiranku hanya mengejar kenikmatan ngentot dengan kontol gemuk.

Kugoyangkan pantatku memutar. Pinggulku meliuk-liuk seperti penari striptise menggoda pria hidung belang. Perlahan kurasakan pantat Rully berupaya mengimbangi setiap liukan tubuhku. Badanku memang terasa lelah, tapi nafsu birahi yang memuncak membuat mengabaikan lelah. Yang kupikirkan mendapatkan kepuasan dari persetubuhan hasil pertukaran pasangan dengan adik kandungku sendiri.

Semakin lama, kupercepat liukan pinggulku. Membuat pantatku bergerak-gerak di atas kontol Rully. Dinding memekku mengurut, dan menyedot kuat batang kontolnya. Kulakukan terus menerus untuk memberikan sensasi nikmat di kepala kontolnya yang menyentuh mulut rahimku. Puas memainkan kontolnya dengan goyangan pinggulku yang meliuk, kini pantatku mulai bergerak turun naik. Gerakan itu diikuti kontol Rully yang ikut menghujam masuk ke dalam lubang memekku.

Ooouwwhhhhh… sststststsss…. Ooouwwhhhhh… sststststsss….

Kenikmatan yang ditimbulkan dari ngentot mengeluarkan disisan dan erangan tertahan dari mulut kami. Suara yang keluar bersahutan orang kepedesan menahan nikmatnya makanan yang disantap. Gerakan pantatku tanpa komando naik turun dengan cepat. Hujaman kontol Rully terasa semakin keras menghentak di ujung memekku. Sekitar lima menit kami memacu kenikmatan dengan gerakan yang keras dan cepat, akhirnya mendatang orgasme bersamaan.

Crrrooooottttt……… crrrooooooooooooottt………. Creeeeetttttt…… crrrrrrreeeeeeeeeeeettttt……….

Ooouwwhhhhh… Ooouwwhhhhh… lenguhan panjang kami bersahutan keluar dari mulut. Suara kami keluar hampir bersamaan. Seiring dengan muncratnya sprema dari kontol Rully. Diiringi dengan jebolnya pertahanan memekku yang mengeluarkan cairan dari mulut rahim. Tangan Rully menahan pinggulku, agar tancapan kontolnya semakin dalam masuk di dalam memekku. Dinding memekku menjempit kuat batang kontolnya. Tubuhku mengejang kuat menahan kenikmatan orgasme yang baru kudapatkan. Tidak terhitung, berapa kali orgasme yang kuraih sejak kami tiba di resort hingga menjelang magrib.

Tubuhku terbaring telentang di samping Rully. Nafas kami perlahan mulai kembali normal. Tidak ada suara yang kami keluarkan. Mata sipit semakin menyempit, menikmati sisa orgasme kami raih bersamaan. Tidak pernah terpikir, nafsuku begitu tinggi ketika ngentot dengan adik iparku sendiri. Birahiku begitu memuncak ingin mencapai kepuasan. Bertukar pasangan memang memberikan sensasi yang luar biasa ketika ngentot. Apalagi ketika dibakar cemburu yang dalam. Tidak pernah terpikir, sisi liar seks yang kumiliki mampu keluar tanpa beban.

Perut mulai terasa lapar. Lelah melanda, mata ingin dipejamkan. Bersusah payah mengumpulkan tenaga yang hampir habis. Setelah semua selesai, Rully mengajak aku untuk membersihkan diri. Kami mandi bersama. Saling menggosok tubuh satu sama lain. Menyabuni dan membersihkan. Sesekali sentuhan di bagian sensitif diberikan, untuk menambah kenikmatan. Tersadar perut keroncongan, membuat kami mempercepat mandi. Rully mengajakku untuk makan di restoran yang ada di resort.

Mobil kecil yang mengantar jemput tamu resort sudah tersedia di depan kamar. Rully menghubungi melalui telepon yang tersedia di villa kami. Segera kami menumpangi mobil untuk menuju restoran. Tubuhku dipeluk mesra oleh Rully memasuki restoran yang tampat tidak terlalu ramai. Meja makan di ujung dekat kolam renang menjadi pilihan kami. Sepi menyisakan kami berduaan yang sedang menunggu sajian makanan. Desiran air kolam renang yang ditiup angin malam menambah suasana semakin romantis.

“Seandainya dari dulu kita begini yah ci,” ucap Rully memecah kesunyian.

“Tak tahu lah. Aku tidak pernah terbayangkan bisa ngentot sama kamu,” sahutku menimpali ucapan Rully.

“Jujur, cici menikmatikan acara kita,” tanya Rully.

“Aku terbawa suasana. Awalnya cemburu melihat suamiku ngentot dengan Esti. Tapi ternyata, di belakangku justru kontol kamu berada dalam memekku. Awalnya terkejut, ingin membalas rasa cemburu. Tapi keterusan,” jelasku kepadanya.

“Intinya kita saling menikmati,” singkat Rully menjawab penjelasanku.

“Rencana kita selanjutnya bagaimana,” adik iparku kembali menanyakanku.

“Kalau aku ikut suamiku. Selama dia tidak keberatan, aku menjalani aja,” ungkapku.

“Mungkin bisa lanjut. Apalagi Ko Dean sekarang ga tau sedang apa dengan isteriku,” Rully memberikan jawaban yang menohok di hatiku. Nafasnya terhela dengan panjang seperti menahan cemburu.

“Kamu cemburu suamiku ngentot sama isterimu,” selidikku.

“Sangat cemburu ci. Tapi aku bisa membalas rasa cemburuku dengan ngentot cici dengan puas,” Rully menegaskan jawabannya.

“Ya sudah. Tidak perlu memikirkan mereka. Kita jalani aja sekarang. Kalau ada kelanjutannya, kita nikmati aja. Tapi harus jujur yah. Aku tidak mau adikku merasa disakiti. Aku tidak tega menyakiti suamiku, kalau harus melakukan di belakangnya,” aku memberikan penjelasan dengan tegas. Aku ingin pertukaran pasangan mengalir. Tidak disertai paksaan, dan tentunya harus diketahui pasangan masing-masing.

Hawa dingin mulai menusuk tulang rusukku. Elastis bottoming sweater turtleneck twist berwarna coklat membalut tubuhku bagian atas. Sengaja aku membawa sweater untuk menjaga-jaga tidak kedinginan. Bawahnya kugunakan pant ties hitam panjang. Tetapi meski berpakaian serba panjang, cuaca dingin tetap tidak bisa aku tahan. Kami memutuskan untuk segera kembali ke villa, sebelum hawa dingin membuat beku tubuh.



Bersambung…..
 
Status
Please reply by conversation.
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd