Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

CERBUNG Subarkah

Chapter 25 : Puncak Malam Pengantin

"Aughhhh......Barrrr......Barkahhhhh.....uwenakkkkkk.....Barrrrr"

Suara Prapti meraung raung meresapi tiap sodokan Barkah. Kakinya menggapit erat pinggang Barkah. Peluh mengalir dari kedua insan ini. Sungguh penuh sesak memek Prapti dihajar oleh Barkah.

Eca tak mau kalah, desahannya meninggi manakala memeknya mengulek batang Cepi dengan ganas.
"Mmmhhhh......masss.....kamu hebat juga Massss"
Cepi menghentak hentakan pantatnya ke atas membantu Eca agar makin dalam penisnya masuk, membuat Eca merasakan nikmat dalam mengejar orgasme.

Cepi sedikit menoleh agar bisa melihat apa yang terjadi di ranjang pengantinnya.

Nampak kini Barkah ganti posisi berada di bawah. Sementara istrinya sedang diatas Barkah bagai seorang penunggang kuda. Pantat Prapti istrinya bergoyang kedepan dan kebelakang sambil sesekali melakukan gerakan berputar bagai orang sedang mengulek. Badan Prapti tegak cenderung melengkung seakan ada tongkat panjang yang menyodok memeknya. Suara kecipak memek Prapti yang udah banjir luar biasa menggema di kamar itu.

Pergaulan panas ini masih terus berlanjut. Cepi sekarang ganti posisi. Dia berdiri sambil menggenjot Eca yang menungging. Tubuh Eca bertumpu di lengan sofa. Kakinya membentuk huruf A terbuka lebar menerima tiap sodokan Cepi. Pantat montok Eca menjadi sasaran remasan Cepi.

Prapti yang juga kini sedang menungging menghadap ke Cepi melihat hal ini. Ada rasa cemburu melihat suaminya sedang menikmati tubuh biduan dangdut yang dia pesan. Tapi rasa cemburu itu segera sirna dengan kenikmatan dari Barkah. Dalam persetubuhan nya dengan Barkah dia sudah orgasme 3 kali. Sementara Barkah justru makin ganas memompa memek Prapti. Barkah akhirnya merasakan ejakulasi nya sudah diujung. Dengan kecepatan tinggi dia makin meningkatkan pompaannya ke memek Prapti. Membuat sang pemilik tubuh terdorong terlonjak lonjak ke depan. Dorongan dari Barkah membuat Prapri jatuh menelungkup tengkurap di kasur. Barkah terus memompa memek Prapti dengan posisi ikut menelungkup memeluk tubuh Prapti dari belakang. Batang penisnya sibuk menggocek memek Prapri yang sudah berbuih hebat.

Prapti sudah tak berdaya untuk melawan. Hingga akhirnya,

"Prappp......enakkkk......Nghhhhhh"
"Crootttt....crooootttttt"
Sperma kental dan panas Barkah tumpah sudah akhirnya di rahim Prapti.

Prapti merespon dengan membenamkan mukanya ke sprei dan berteriak tertahan
"MMMHHHHHHHH..........."

Prapti merasakan begitu nikmat, begitu nyaman ketika rahimnya disemprot oleh Barkah. Rasa hangat dan nyaman menjalar ke sekujur tubuhnya.

Setelah kenikmatan ejakulasi nya reda. Barkah melihat ke arah Cepi dan Eca. Tampak Cepi sudah kembali duduk di sofa sambil kedua kakinya terbuka lebar. Eca bersimpuh di tengah tengah sedang mengocok burung Cepi sambil sesekali mengemut dan menyedot nyedot seakan mau menghabiskan semua sperma Cepi. Tampaknya Cepi sudah terlebih dahulu ejakulasi sebelum Barkah, dan sekarang Eca sedang membersihkan sisa sisanya.

Berkat obat dari Bu Marsih, stamina Cepi kini hampir bisa mengimbangi Barkah, hanya soal ukuran saja dia kalah telak.

Barkah segera mencabut penisnya dari memek Prapti. Tampak bibir memek Prapti kini menganga lebar bekas tersumpal sesuatu yang besar. Lelehan lendir memek dan sisa sperma Barkah mengalir keluar.

Barkah mengikuti duduk di sofa bersama Cepi dan Eca, sementara Prapti masih menelungkup matanya terpejam dan mengatur nafas.

"Cep tugas ku sudah selesai, sekarang kukembalikan istrimu. Semoga dengan ini kalian bisa bahagia ya" ucap Barkah

Cepi pun tersenyum bahagia, dia memberikan tanda setuju dengan menacungkan jempol ke arah Barkah. Kemudian Cepi beranjak menghampiri istrinya. Dibelai belai dan dicium Prapti yang masih terpejam.

Melihat Cepi dan Prapti yang sedang bermesraan, Barkah tidak mau mengganggu lebih lama. Dia pun mengajak Eca untuk meninggalkan pengantin baru ini.

"Mbak, saya agak capek juga, mau istirahat sebentar" kata Barkah kepada Eca.

Mereka berdua keluar kamar masih dalam keadaan telanjang. Eca sudah melepas seluruh bajunya dan berencana membersihkan diri dulu setelah bertempur dengan Cepi.

"Mas, kita ke kamar tamu aja yuk, kan ada kamar kosong di rumah ini. Aku mau bersih bersih dulu. Bau keringet. Masnya jangan pulang dulu ya, temeni aku bentar" ucap Eca seraya memeluk lengan Barkah.

"Yawis, ayuk tak temenin, itu kamar di samping kayanya kosong. Wong yang tinggal di sini kan mereka berdua" Barkah langsung setuju, melihat Eca berjalan dengan telanjang membuat payudaranya terbebas menggantung gantung mengundang birahi kembali naik.

Barkah dan Eca pun masuk ke salah satu kamar kosong dengan kamar mandi dalam.

Sesampainya dalam kamar, Barkah yang masih telanjang merebahkan diri di kasur untuk istirahat. Sementara Eca masuk ke kamar mandi untuk membasuh tubuhnya agar bersih dan wangi.

Rasa lelah setelah ejakulasi dan karena udara malam pedesaan yang dingin membuat Barkah mulai mengantuk. Apalagi seharian ini dia sibuk membantu acara pernikahan Cepi. Tak begitu lama Barkah pun ketiduran ditemani suara guyuran air dari dalam kamar mandi.

Dalam tidurnya Barkah bermimpi bahwa dia sudah menikah dengan Harni, dan ini adalah malam pertama mereka. Barkah bermimpi bahwa mereka mulai menelanjangi satu sama lain dan mulai memberi rangsangan. Dalam mimpinya Harni sedang berlutut dan memberikan oral seks kepada dirinya.

"Duh.....enak e Har......terusss Har....."

"Lo....lo....kok Harni, tadi kan aku di rumah Cepi"

Perlahan Barkah mulai tersadar dari lamunan mimpinya. Matanya terbuka pelan pelan.

Ternyata itu tadi bukan mimpi, dia benar benar sedang diberikan layanan oral seks. Tapi bukan oleh Harni, melainkan oleh Eca.

"Laaaa....mbak e.....manukku kok diemut mbakkk......nanti aku malah kepingin lo"

Eca melepaskan burung Barkah dari mulutnya, sambil tangannya masih mengocok burung Barkah. Dia melirik nakal ke arah Barkah sambil tersenyum seraya berkata

"Ndak papa mas, lampiaskan aja ke aku Mas nya mau apa, Prapti udah booking aku semalem full kok, lagian aku dari tadi lihat mas sama Prapti main jadi kepingin ngerasain manuk segede itu Mas"

Sambil berujar, Eca menaiki badan Barkah, diposisikan memeknya tepat di atas burung Barkah yang sudah ngaceng dengan keras lagi.

"Bleessss......."
"Huawuhhhhhhh Massss eeeee......guedeneeeeee........tempik ku sesak massss rasanneeeee"

Memek Eca tak senikmat memek Prapti, tapi dengan batang semasif itu, tetap saja membuat Barkah merasakan sesak di rongga memeknya. Barkah pun menyambut ajakan ini dengan semangat. Dipompa dari bawah memek Eca hingga Eca terjatuh menelungkup ke badan Barkah dan menciumi bibir Barkah dengan sangat bernafsu.

Malam itu pergumulan panas terjadi lagi di dua kamar yang berbeda. Cepi dan Prapti menikmati malam pengantin mereka. Setelah tenaga Prapti pulih, mereka kembali melakukan persetubuhan. Cepi merasakan betapa memek Prapti lebih longgar dari biasanya. Tapi hal ini tidak menghalangi mereka untuk saling mereguk kenikmatan sebagai suami istri yang sah.

Di kamar lain Barkah dengan perkasa mengobrak abrik memek Eca. Dibuatnya Eca sampai mengaduh dan meminta ampun karena terlaku nikmat rangsangan yang diberikan Barkah. Beberapa kali mereka mengulang persetubuhan ini. Eca sudah seperti boneka seks yang pasrah dibolak balik tuannya. Tubuhnya dibaringkan, ditunggingkan, diangkat, sambil memeknya selalu tersumpal burung Barkah. Saking nikmatnya Barkah beradu lendir dengan Eca dia sampai kelepasan menyemprotkan sperma nya ke dalam memek Eca, tak perduli apakah dia akan hamil atau tidak. Eca pun tak protes ketika Barkah melakukan hal itu.

Selama pengalamannya menjadi biduan plus plus, tidak pernah dia mendapatkan pelanggan sehebat ini. Hingga akhirnya menjelang subuh Barkah baru puas dan tertidur memeluk Eca yang pasrah tak berdaya.

Sebelum tidur Eca pun membisikkan sesuatu di telinga Barkah
"Mas, kapan kapan aku mau lagi ya kentu sama kamu, khusus buat kamu gratis, nggak perlu bayar, asal kamu mau semprot memekku yang banyak".

Bersambung
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd