PejuangStensil
Semprot Kecil
- Daftar
- 22 Oct 2019
- Post
- 84
- Like diterima
- 1.763
Selamat datang di thread sticky pasta. Hidangan cerita seks pendek yang bisa bikin otak dan otong tegang.
Happy reading
Happy reading
Umur 18 tahun adalah umur rasa penasaran lelaki tentang seks menggebu. Aku selalu pulang cepat selepas jam pelajaran sekolah berakhir. Rumahku adalah salah satu dari banyak rumah di komplek perumahan yang asri dan sepi dengan tetangga yang tak saling menyapa. Sekolahku tak berjarak begitu jauh dari rumah, aku menyeret kaki gemuk ku melewati panasnya siang. Tubuh tambun ku berkeringat dibalik sweater G.A.P original yang kupakai. Akhirnya setelah berjalan 10 menit, aku tiba di ambang pintu. Pintunya memang selalu tak di kunci. Kulepas sweater, dan kulempar sembarang saja di ruang tamu. Begitu juga tas ku. Aku berjalan ke dapur. Aku hempaskan tubuhku ke tubuh wanita paruh baya bertubuh sedikit tambun dengan rambut hitam panjang dan kulit coklatnya yang berbau keringat. Ia adalah bibi linda, pembantu di rumah kami. Ia sedikit tersentak ketika ku memeluknya dari belakang, menoleh sebentar dan membiarkan ku merabanya. Aku menciumi lehernya yang berkeringat karena tertutupi rambut sepanjang hari, bau keringatnya selalu merangsangku. Sesekali kujilati keringatnya itu. Ia kemudian melenguh ketikaku melakulannya. Penisku menjadi begitu tegang, aku menggesekannya ke bokong bi linda yang sudah tak bercelana, aku pun juga, penisku sudah ada di sela pantatnya. Walau ku raba, jilati dan ku permainkan tubuhnya ia tetap bekerja, tangannya cekatan mencuci piring piring di wastafel itu. Tanpa kata. Hanya sura nafas yang kian memburu ketika ku pilin puting hitamnya. Teteknya besar namun kendur, tetapi putingnya mudah mengeras. Aku sudah memasukan tanganku kedalam kaus hitam ketatnya.
Crot. Aku tak tahan lagi, ku muntahkan spermaku di pantat bi linda. Ada senyum tersimpul di bibir hitam tebal bi linda.
"Bi, aku mau makan"
"Tunggu di meja makan ya den. Bibi siapin dulu"
Bi linda menyelesaikan cucian piring terakhirnya, memungut celana panjang abu - abuku dan memasukannya ke keranjang cucian baju. Aku meninggalkannya, duduk di meja makan sendirian, sementara bi linda menyiapkan lauk dan nasi di atas meja. Aku menyendok, memindahkan lauk dan nasi ke piringku, di kolong meja bi linda siap juga menikmati cemilan favoritnya. Penisku. Ia menghisap penisku yang sudah layu itu, mencoba membangunkanya. Diatas meja, aku mencoba menikmati makan siangku. Setelah mengeluarkan cairan kejantananku tadi, perutku terasa lapar.
Bi linda sudah bekerja dengan keluarga kami selama 6 bulan. Papaku yang mencarinya, karena mamaku juga bekerja, dan bibi yang merawatku sejak kecil berhenti bekerja.
Penisku mulai tegang kembali. Aku tak begitu tertarik pada wajah bi linda yang sudah kepala empat itu, tetek besarnya yang membuatku selalu terangsang melihatnya. Aku menjadi tidak fokus makan, aku jadi melihat bi linda, dengan senyum menggodanya. Ia sangat suka menghisap penis. Sudah sebulan rasa penasaranku tentang seks terpenuhi. Tapi bi linda tidak pernah mengizinkanku memasukan penisku ke memeknya. Padahal ia mengizinkan papa. Aaahh... Aku bisa merasakan penisku menyentuh pangkal kerongkongannya, dan semua spermaku ditelan oleh bi linda.
"Janji jangan bilang mamamu ya.."
Janji ku dengan bi linda begitu menguntungkan. Ah tak sabar menikmati memek mamaku malam nanti. Ia adalah juara 1 tukang tidur sedunia. Dan papaku, betul betul majikan dan suami yang buruk.
Crot. Aku tak tahan lagi, ku muntahkan spermaku di pantat bi linda. Ada senyum tersimpul di bibir hitam tebal bi linda.
"Bi, aku mau makan"
"Tunggu di meja makan ya den. Bibi siapin dulu"
Bi linda menyelesaikan cucian piring terakhirnya, memungut celana panjang abu - abuku dan memasukannya ke keranjang cucian baju. Aku meninggalkannya, duduk di meja makan sendirian, sementara bi linda menyiapkan lauk dan nasi di atas meja. Aku menyendok, memindahkan lauk dan nasi ke piringku, di kolong meja bi linda siap juga menikmati cemilan favoritnya. Penisku. Ia menghisap penisku yang sudah layu itu, mencoba membangunkanya. Diatas meja, aku mencoba menikmati makan siangku. Setelah mengeluarkan cairan kejantananku tadi, perutku terasa lapar.
Bi linda sudah bekerja dengan keluarga kami selama 6 bulan. Papaku yang mencarinya, karena mamaku juga bekerja, dan bibi yang merawatku sejak kecil berhenti bekerja.
Penisku mulai tegang kembali. Aku tak begitu tertarik pada wajah bi linda yang sudah kepala empat itu, tetek besarnya yang membuatku selalu terangsang melihatnya. Aku menjadi tidak fokus makan, aku jadi melihat bi linda, dengan senyum menggodanya. Ia sangat suka menghisap penis. Sudah sebulan rasa penasaranku tentang seks terpenuhi. Tapi bi linda tidak pernah mengizinkanku memasukan penisku ke memeknya. Padahal ia mengizinkan papa. Aaahh... Aku bisa merasakan penisku menyentuh pangkal kerongkongannya, dan semua spermaku ditelan oleh bi linda.
"Janji jangan bilang mamamu ya.."
Janji ku dengan bi linda begitu menguntungkan. Ah tak sabar menikmati memek mamaku malam nanti. Ia adalah juara 1 tukang tidur sedunia. Dan papaku, betul betul majikan dan suami yang buruk.
Segera....
