Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

Stay With Me

NagatoUzumaki

Semprot Baru
Daftar
25 Jul 2015
Post
33
Like diterima
11
Bimabet
Part 1 - Hari yang menyenangkan

Pagi hari yang cerah membangunkanku. Pagi ini tidak seperti pagi-pagi sebelumnya yang selalu mendung.
Aku beranjak dari tempat tidurku menuju kamar mandi. Di kamar mandi aku sudah di sambut air yang akan menyejukkan badanku.

Selesai mandi aku langsung melangkah ke ruang makan utk sarapan bersama adik kesayanganku. Aku memang hanya tinggal berdua bersama adikku karna ortu kami bekerja di Pulau Sumatera dan pulang 2x sebulan. Aku sangat menyayangi adik perempuanku ini, namanya Auryn dan aku biasa memanggilnya Ryn.

"Kak Vito , yuk buruan sarapan ntar kita telat lho" ujar adikku.
Aku tersenyum sambil duduk di samping adikku dan kamipun sarapan.

Setelah selesai, kami segera berangkat, ku arahkan sepeda motorku menuju sekolah SMP adikku terlebih dulu.
"Udah sampai, dek." Ujarku.
"Makasih yah, kak." Balasnya.
"Sama-sama adikku yang imut, kakak langsung berangkat ke sekolah kakak yah. Jgn nakal yah dek."
"Hati-hati yah, kak." Teriak adikku saat aku sudah menjalankan motorku agak jauh.

Sesampainya di sekolah, langsung ku parkirkan motorku di tempar parkir.
"Hey.. Vito!" Teriak seseorang. Aku menoleh ke arahnya, ternyata Sinka, sahabatku yang sudah ku kenal sejak kecil. Dia juga tinggal tidak jauh dari rumahku.

"Naik apa ke sini, Sin?" Tanyaku.
"Di antar bunda tadi, Vit. Yuk masuk ke kelas, Vit." ucapnya.

Sesampainya di kelas aku langsung menuju ke meja paling belakang, sedangkan Sinka duduk di kursi paling depan. Maklum Sinka adalah anak paling pintar di kelas ini.

"Vit, kamu udah siap PR Bahasa Inggris?" Tanya Deltha teman sebangku ku.
"Udah donk, Del. Kamu?"
"Udah juga kok." Jawabnya.

================

Gak terasa hari begitu cepat berlalu, bel berbunyi menandakan waktunya pulang.
"Vito!" Teriak Sinka.
"Iya, Sin?" Jawabku.
"Aku nebeng donk, hehe"
"Boleh, tunggu aku di depan gerbang ya, Sin. Aku ambil motor dulu."
"Oke, Vito." Jawabnya sambil tersenyum.

Akupun segera menyalakan motorku dan menjalankannya menuju Sinka.
"Yuk naik, Sin."
"Eh, iya Vit." balasnya.

"Vito, kita jalan-jalan ke taman yuk." Ajak Sinka.
"Boleh deh, Sin. Tapi jangan kelamaan yah, gak enak ntar Ryn gak ada temennya dirumah." Balasku.
"Oke, Vit." Ujarnya.

Aku pun mengarahkan motorku ke sebuah taman. Sesampainya di taman, ku parkirkan motorku di tempat parkir. Sinka menarikku ke tempat duduk yang terbuat dari besi yang berada di bawah pohon.
"Sejuk ya disini, Vit." Ucap Sinka.
"Eh, iya nih Sin. Ngomong-ngomong tumben kamu ngajak aku ke taman." Balasku.
"Gpp, Vit. Aku pengen ngobrol-ngobrol sama kamu, sahabatku." Ucapnya.
Akupun tersenyum.

Kamipun banyak berbagi cerita saat di taman. Di saat sedang ngobrol-ngobrol dengan Sinka, aku menoleh ke arah seorang pedagang ice cream.
"Kamu mau ice cream, Sin? Aku traktir nih" Tanyaku kepadanya.
"Wiihhhh, mau banget lah, Vit. Gak usah di tanya lagi lah, hehe" Jawabnya sambil tertawa.
"Sebentar aku beli dulu yah." Ucapku.

Sesudah membayar dan menerima ice creamnya saya memberi ice creamnya kepada Sinka.
"Makasih, Vito"
"Sama-sama, Sin"

Aku melihat Sinka dan melihatnya memakan ice creamnya dengan belepotan.
Aku tersenyum.
"Duh, Sinka. Makannya jangan belepotan gini donk, kaya anak kecil nih." Ucapku sambil membersihkan sisa-sisa ice cream di pipinya dengan sapu tanganku.
Dia tersenyum. Akupun tersenyum.

"Sin, udah jam 4 nih, kita balik yuk. Kasihan Ryn sendirian di rumah." Ucapku padanya.
"Yuk deh, Vit."
Setelah itu aku mengantar Sinka sampai ke depan rumahnya.
"Makasih yah, Vit. Aku senang buat hari ini. Ini hari yang indah buat aku" Ucap Sinka.
"Sama-sama Sinka. Aku senang bisa menghabiskan waktu bersama kamu. Aku balik dulu yah, Sin" Balasku
"Tunggu. Sinka mendekatiku dan menyium pipiku. Hati-hati yah Vit, sampai ketemu besok." Ucap Sinka
Aku tersenyum dan segera menjalankan motorku menuju rumahku.

-Bersambung-
 
Terakhir diubah:
Hmmmm ... Awal yang bagus.

Hanya ada sedikit typo, tapi gpp.
Misalnya :
Sesampainya di kelas aku langsung menuju ke meja paling belakan, sedangkan Sinka duduk di kursi paling depang

Kayaknya ketuker deh... :D

Pengen kasih apresiasi dengan suguhan :cendol: tapi masih spread... :D

Semangat bro... :semangat:
 
hmm, alurny terlalu biasa.. coba dkasih sesuatu yg beda.. bumbu2 yg bkin nagih reader.. ex : prckapan deltha ma vito.. yg trksan flat dan ga ada fungsi dcerita itu sndiri. klo dhlangkan ga akn ngaruh k crita kcuali ad hub ny dg next chapter.. satu lg, cb lbh detail tntg pgenalan tmpat dan char. ga skdar dy cantik, jelek, pinter, bodoh, baik, nakal.
u know what i mean :p btw smangat nulis bro untk crta yg lbh baik ^^
 
hmm, alurny terlalu biasa.. coba dkasih sesuatu yg beda.. bumbu2 yg bkin nagih reader.. ex : prckapan deltha ma vito.. yg trksan flat dan ga ada fungsi dcerita itu sndiri. klo dhlangkan ga akn ngaruh k crita kcuali ad hub ny dg next chapter.. satu lg, cb lbh detail tntg pgenalan tmpat dan char. ga skdar dy cantik, jelek, pinter, bodoh, baik, nakal.
u know what i mean :p btw smangat nulis bro untk crta yg lbh baik ^^

Terima Kasih buat kritikannya :)
 
Hmmmm ... Awal yang bagus.

Hanya ada sedikit typo, tapi gpp.
Misalnya :
Sesampainya di kelas aku langsung menuju ke meja paling belakan, sedangkan Sinka duduk di kursi paling depang

Kayaknya ketuker deh... :D

Pengen kasih apresiasi dengan suguhan :cendol: tapi masih spread... :D

Semangat bro... :semangat:

Terima kasih bro..
 
Part 2 - Sebuah Janji

Sepulang mengantar Sinka, aku langsung mengarahkan motorku ke arah rumahku.
"Kakak pulang, Ryn." Ucapku
Namun tidak ada jawaban, suasana sangat hening.
"Apa Ryn belum pulang yah?" Pikirku.

"Ryn.. Ryn.." Teriak ku.
Namun tetap gak ada sahutan, aku yang heran karna tidak ada sahutan langsung berlari ke arah kamar Ryn.
"Ahh.. Ternyata Ryn sedang tidur." Ucapku pelan.
Aku mendekatinya dan hendak membangunkannya.
"Ryn.." Ucapku sambil membelai rambutnya.
"Lho badan kamu panas banger, Dek. Ryn bangun Ryn. Kamu sakit yah?" Ucapku panik sambil membangunkan Ryn.

Aku begitu khawatir dengan keadaan adikku ini. "Eh, kakak udah pulang? Gpp kok kak. Ryn cuma pusing aja." Jawab Ryn.
"Gak, dek.. Demam kamu tinggi banget ini. Kakak telpon dokter dulu" Ucapku panik dan langsung berlari ke depan untuk menelfon dokter.
Ku buka buku telepon dan mencari nomor Dokter Frili. "Ahh ini dia."
Langsung segera ku hubungkan ke nomor Dokter Frili.

"Hallo." Terdengar suara dari seberang.
"Hallo, dok. Ini saya Vito. Dokter bisa datang ke rumah saya gak. Adik saya Auryn sakit, badannya panas banget dok." Ucapku.
"Oh, baik Vit. Saya bisa kesana, 30 menit lagi saya akan segera kesana."
"Terima Kasih, dok."

Aku segera pergi ke dapur dan mengambir air dingin untuk mengompres adikku. Setelah itu aku langsung melangkah ke kamar adikku.
"Dek, kakak kompres kamu dulu yah."
Ku basuh handuk ke dalam air dingin itu dan ku peras kembali handuknya dan setelah itu ku letakkan ke dahi adikku.
"Kakak udah telpon dokter tadi, bentar lagi juga datang. Kamu kok bisa sakit, dek." Ucapku dengan sedih.

"Tok..Tok..Tok.." Suara ketukan pintu.
"Ahh itu dokternya udah datang." Gumamku.
Setelah membukakan pintu langsung ku bawa dokter ke kamar Ryn, dokter langsung memeriksa Ryn.

Setelah memeriksa Ryn, aku dan dokter berbicara di depan.
"Jadi Ryn sakit apa dok?" Tanyaku.
"Oh jadi Ryn sakit gejala tifus, dia perlu istirahat yang banyak. Ini sudah saya buat resep obat. Silahkan nanti kamu pergi ke apotek untuk membelinya."
"Oh baiklah terima kasih, dok."

Setelah mengantar dokter ke depan, aku kembali ke kamar Ryn.
"Kamu mau makan apa, dek?" Tanyaku
"Gak pengen makan kak." Jawabnya lesu.
"Gak boleh gitu, dek. Pokoknya kamu makan. Kamu mau apa?" Tanyaku lagi.
"Yah udah deh, kak. Aku mau nasi soto."

"Oke tunggu yah adikku sayang." Kataku sambil pergi untuk mengambil obat dan membeli nasi soto untuk adikku.

=====================

Sesampainya di rumah setelah mengambil obat dan membeli nasi soto untuk adikku, aku langsung ke dapur dan mengambil piring dan air putih.
"Ini dek, minum dulu." Ucapku sambil memberikan air putih kepada Ryn.
Setelah itu aku menyuapin Ryn. Aku sangat khawatir dengan keadaannya. Mataku berkaca-kaca melihat keadaan adikku yang lemah ini.

"Kakak kenapa?" Tanya Ryn dengan lesu.
"Kakak sedih, kakak gak bisa jagain kamu. Jadinya kamu sakit begini." Jawabku.
"Jangan gitu donk, kak. Kak Vito adalah kakak terbaik bagiku. Aku sayang banget sama kakak. Aku gak mau kakak sedih begini." Ujar Ryn.
"Kakak juga sayang kamu Ryn. Makanya kakak sedih banget lihat kamu sakit gini." Balasku.

Setelah selesai makan, langsung ku buka obat dari bungkusnya dan memberikan obat tersebut serta air putih kepada Ryn.
"Ini dek minum obatnya." Ucapku.
"Ahhh.. gak mau ahh kak. Pahit." Katanya.
"Jangan gitu donk. dek. Kamu mau lihat kakak sedih?"
"Yah udah deh, kak. Demi kakak."

"Dek, kamu langsung istirahat yah. Kalau kamu butuh sesuatu kakak ada di sini jagain kamu. Cepat sembuh yah adikku, sayang." Ucapku sambil menyium kening adikku.
"Kak, makasih karna uda jadi kakak terbaik dalam hidupku. Janji yah kakak akan selalu sayang, perhatian, dan manjain aku?"
"Kakak janji adikku sayang", sekarang kamu istirahat yah."

Aku tersenyum melihat adikku, dalam hati aku berkata "Kakak akan pegang janji kakak sama kamu Ryn. Kakak akan selalu sayang, perhatian, dan manjain kamu. Kamu satu-satunya adik kakak. Kamu kesayangan kakak."

Bersambung
 
Bimabet
kalo masalah teknis penulisan saya kurang ngerti

karena hobi saya baca novel saya cuma bisa nanggepin sebagai pembaca, ceritanya masih datar gan kurang greget dan terkesan isinya cuma diaolog doang, deskripsi latarnya kurang yahh pokonya gitulah :D

ditunggu lanjutannya gan :semangat:
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd