Agen Terpercaya  
 
 
Pasang iklan, hanya lewat Contact Us.
Waspada penipuan iklan. Klik di sini untuk melihat daftar penipu.

COMEDY - TAMAT Slamet kan aku

Bimabet
Melekan nunggu update...malem iki toh...update di combo yoo
 
Jangan kau gantung rasa kentang kami wahai saudara.......(Sambil lirik bang TS yang lagi ngetik update cerita Si SLAMET )
 
User di-banned, maka konten otomatis dihapus.
User is banned, content is deleted automatically.
 
Selameeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeet aku tunggu dikau :semangat:

Dari segi cerita teramat kocak dan:cool:
 
masih belum update juga si Slamet, masih banyak duit dia
 
BARU RENCANA

Aku dan Anas sebenarnya telah menemukan hadiah yang cocok untuk Janah. Sebuah barang berbentuk seperti Pare berotot namun dengan versi yang lebih mungil dan bisa bergerak sendiri. Namun sepertinya aku bisa di tampar kalau aku membelikan dia barang itu. Jadi aku memutuskan untuk mencari hadiah lain yang lebih spesial buat dia.

Aku terus saja mencari hadiah yang tepat melalui dunia maya. Berbagai macam jenis barang telah aku lihat tapi sepertinya belum ada yang cocok untuk Bidadari Manisku. Sepertinya aku harus memberikan dia hadiah bukan berupa barang. Mungkin sebuah liburan ke tempat yang sangat spesial. Jadi bisa sekalian aku gunakan untuk bulan madu dengan dia.

Aku mulai memilih tempat tujuan bulan maduku dengan Janah. Berbekal jackpot yang aku dapat malam tadi, sepertinya aku masih mampu untuk mengajak Janah jalan-jalan keluar pulau Jawa. Jadi kami bisa merasakan naik pesawat untuk pertama kali. Dan aku akan menjadi orang pertama di Kampungku yang merasakan naik Pesawat. Hebat kan?. Super Slamet gitu loch.

Setelah melihat-lihat iklan yang ada akhirnya aku memutuskan untuk berwisata ke Banjarmasin. Kota seribu sungai. Iklan yang ada sih sangat menarik, ada pasar terapung, pulau monyet dan juga bermacam-macam obyek wisata yang lain. Dan siapa tahu aku bisa membeli batu akik untuk aku jual lagi disini. Wuiiiihhhh, sambil menyelam bisa menangkap ikan kalau gitu.

Setelah mendapatkan lokasi, selanjutnya aku harus menentukan waktu yang tepat untuk pergi ke sana. Di samping itu tentu saja gak boleh mengganggu skripsiku dan juga waktu kerja Janah. Segera kupencet keypad yang ada di HP, aku langsung menelpon Janah. Tidak menunggu lama telponku langsung diangkat olehnya.

"Dek, ayo kita jalan-jalan."

"Jalan-jalan kemana mas?" jawab Janah dengan antusias

"Kita ke Banjarmasin dek, katane obyek wisatanya bagus-bagus."

"Waduh mas, kok jauh banget?"

"Gak papa dek, sekalian bulan madu buat kita."

"Kapan mas?"

"Gimana kalau berangkat hari Jumat, nanti pulangnya hari Minggu?"

"Nanti coba aku ngomong sama ibuku dulu ya mas, nanti aku kabari sampean"

"Oke dek, aku tunggu."

Obrolan kamipun telahh berakhir, sekarang tinggal menunggu konfirmasi dari Janah. Kalau dia sudah bisa berarti aku tinggal memesan tiket aja. Toh untuk penginapan juga tidak terlalu mahal, paling juga seharga losmen yang ada di Kaliurang. Jadi untuk menginap 1 bulan uangku juga masih cukup.

Sekitar 15 menit kemudian HP ku kembali bergetar, tanda ada pesan masuk dari seseorang. Setelah aku buka ternyata pesan dari Janah yang mengatakan bahwa dia mendapatkan ijin untuk hari Jumat. Tanpa babibu aku segera memesan tiket pesawat untuk perjalanan ke Banjarmasin. Karena ini penerbangan pertamaku, jadi aku harus bertanya dulu kepada orang yang lebih berpengalaman tentang bagaimana cara naik pesawat. Aku kan gak mau malu di depan bidadari manisku. Jadi mau tidak mau aku harus bertanya kepada seseorang, siapa lagi kalau bukan si Edi, sahabat "kentel" yang sekarang sudah berada di Hutan Kalimantan. Dimana bisa jadi jumlah monyet masih lebih banyak dari jumlah manusia di sana. Jadi paling tidak kan dia pernah naik pesawat, dan tahu cara naik pesawat.

Aku segera mencari kontak Edi di HP ku, dan menekan tombol panggil. Tidak lama kemudian telp ku sudah diangkat olehnya.

"Hallo Met, tumben telpon, ada apa?" sapanya

"Hallo juga too, apa kabar kamu?"

"Baik, kenapa Met, mau pinjem duit berapa?, kirimin no rekeningmu aja."

Asem sombong bener temenku yang 1 ini, coba saja kalau dia buka sahabat "kentel" ku pasti aku sudah minta bantuan mbah Dharmo untuk menjahit mulutnya dengan kesaksiannya, agar dia tidak hilang sombongnya. Tapi kalau dipikir-pikir bukan Edi Peeptoo namanya kalau dia tidak sombong. Sudahlah biarin aja, toh yang penting niatnya baik.

"Bukan-bukan, aku gak mau pinjem kok, aku aja bingung mau ngabisin uangku yang gak terpakai ini."

Ingat, jika bertemu dengan orang sombong, maka sekali-kali kita harus ikut menyombongkan diri. Karena satu-satunya hal yang bisa aku sombongkan saat ini adalah kesombonganku itu sendiri.

"Too, aku mau tanya, tapi jangan diketawain ya." imbuhku.

"Oke Met, mau tanya apa kamu?"

"Besok Jumat aku mau ke Banjarmasin Too, mau naik pesawat, jadi gimana caranya naik pesawat itu?" tanyaku polos

Edi sejenak terdiam, sepertinya dia juga sudah lupa cara naik pesawat. Atau jangan-jangan karena terlalu lama berada di Hutan dia juga sudah lupa bentuk pesawat itu seperti apa.

"Jadi gini Met, besok satu jam sebelum naik pesawat kamu harus check in dulu di Bandara."

"Setelah itu, nunggu pengumuman aja kalau pesawatmu udah mau berangkat. Kalau udah nanti kamu langsung masuk aja ke pesawatnya." lanjutnya

"Jangan lupa kalau udah sampai pesawat nanti sandalnya di lepas trus dititipin ke Pramugarinya. Kalau gak nanti kamu bisa dimarahi sama itu pramugari gara-gara ngotorin pesawat." Imbuh Edi dengan nada yang serius

Waduuuhhh, ternyata mau naik pesawat aja harus pakai acara lepas sandal segala, kaya mau masuk masjid. Apa gak sekalian aja disuruh wudhu atau mandi besar dulu.

"Kamu pakai pesawat apa Met?" tanya Edi

"Pakai Singa Terbang Too." jawabku

"Wuuuuhhh mantap, biasanya pramugarinya cantik-cantik itu Met, bisa diajak secelup dua celup di toilet pesawat."

Lha ini yang aku tunggu-tunggu, bisa "nananina" di atas udara, pasti sensasinya akan sangat mengena. Bercinta dengan wanita cantik di atas udara. Baru bayangin aja si pare berotot sudah mulai berubah seperti ular kobra, gimana kalau besok udah kejadian ya. Aku sih seyakin-yakinnya kalau para pramugari itu akan tertarik kepadaku. Apalagi dengan aura batu Blacan yang ada dikepalaku.

"Oke deh Too, makasih ya infonya, nanti aku ceritain deh kalau udah "nananina" dengan pramugari."

"Oke Met." jawab Edi sambil memutuskan telp nya.

Karena untuk naik pesawat kita harus melepas alas kaki, maka aku harus membeli sandal baru, biar kalau nanti aku titipkan sandalku kepada pramugari tidak membuat aku malu.

Anas yang sedari tadi menemaniku mencari hadiah untuk Janah ternyata sudah kembali mengorok. Bahkan suaranya hampir mengalahkan suara lagu-lagu lajel boys yang keluar dari speaker aktif miliknya. Tampak mulut Anas, sedikit terbuka. Kalau saja aku jahat pasti sudah aku masukin pare berototku dimulutnya. Apalagi kamar Anas sedang sepi.

Ngomong-ngomong tentang kamar Anas, mungkin karena terlalu sibuk mencari hadiah untuk Janah, aku sampai lupa untuk melihat keadaan 2 bidadari dan juga si unyil yang sekarang bertengger di tembok kamar Anas. Tampak 1 bidadari sedang memberikan ASI kepada anaknya, sedangkan 1 bidadari lagi sedang memandikan anaknya. Sedangkan si Unyil duduk di kursi sambil menikmati secangkir kopi. Berarti si Unyil benar-benar ganas, belum sampai 1 bulan aku tidak menjenguknya, kedua bidadari yang ada ditembok kamar Anas sudah memiliki anak. Eh, tapi nanti dulu, iya kalau kedua anak bidadari itu adalah anak si Unyil, kalau ternyata anak itu adalah anak Anas. Astaga aku tidak menyangka kalau Anas senekat itu memperkosa ke 2 bidadari yang ada ditembok kamarnya. Padahal aku pernah mempersenjatai kedua bidadari itu masing-masing dengan sebilah pedang. Tapi biarlah, lagian Anas juga sudah besar, dan pasti bisa bertanggung jawab dengan apa yang dia perbuat.

Hari sudah mulai gelap, lebih baik sekarang aku menjenguk mbak Maya diangkringannya. Sekalian mengetest hasil ajian kontol geong yang udah aku berikan untuk si Sekar. Setelah berpamitan dengan kedua orang tua Anas, aku langsung meluncur ke tempat mbak Maya. Sesampainya disana angkringan masih sangat sepi. Disana hanya tampak mbak Maya yang memakai baju super ketat dan juga Sekar yang sibuk memainkan HP nya.

"Tumben kamu kelihatan Met." sambut mbak Maya

"Itu kenapa mukamu tambah ancur gitu Met?" imbuh mbak Maya

"Ah, gapapa mbak, namanya juga lelaki." jawabku

"Eh mbak kok sepi?, mas Parmin mana?"

"Mas Parmin kerja Met." jawab mbak Maya singkat

Aku memesan segelas susu coklat hangat yang sudah beberapa hari ini tidak aku minum. Semenjak aku mendapatkan kenikmatan dari Janah, aku jadi lupa untuk mengunjungi bekas calon gebetanku ini.

Drett..drett..drett..

Tanda ada pesan baru masuk ke HP ku. Aku langsung membukanya dan ternyata pesan yang dikirim oleh mbak Maya. Ini orang aneh bener, cuma berhadapan kaya gini aja pakai acara sms segala.

"Met, tolong petikkin kelapa di belakang rumah ya."
 
Bimabet
pleee....ceritamu kok angel men di woco alure...nembe iki aku ga iso ngiro2 lakuning crito... aseeem kowe plee... sing iso di tebak 1 thok pas mbak maya di kenthu di atas dolmen...jreeet...aseeeem... lanjutke pleee...salute karo hasil karyamu
 
Gaple Online Indonesia
Pasang iklan hanya lewat CONTACT US
Back
Top
We are now part of LS Media Ltd